l. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan 3
5. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
dan RPJM IV 2020-2024) dan Rencana Kerja Pemerintah yang bersifat tahunan .
Refonnasi birokrasi tersebut harus menyentuh ketiga aspek atau komponen utama
manusia.
Secara umum, sasaran refonnasi birokrasi adalah mengubah pola pikir (mind set)
dan budaya kerja (culture set) serta sistem manajemen pemerintahan. Upaya
an tara lain: a) penyusunan peta strategi (strategy map) yang berisi arahan atau
kinerja (Iembaga, unit kerja , dan individunya); b) analisa beban kerja; c) standard
jenjang pekerjaan atall job gradin g), penyusunan tunjangan kinerja, dan diklat
pegawai serta penataan pola karir; e) penataan sarana dan prasarana kerja ; f)
penganggarannya.
Salah satu sasaran dari dari manajemen peru bah an yang dilakukan adalah
dan tugas, atall untuk bertindak atas nama atau mewaki li dalam aktifitas
Mengingat urgensi dari de/egation ofauthority maka perlu disusun suatu pedoman
yang memberikan batasan atall koridor yang mampu memberik an arah dalam
2
1.2. Tujuan
memenuhi asas tata kelola pemerintahan yang baik dalam rangka mewujlldkan
Tujuan Khusus :
3
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Negara;
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 ten tang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025;
4
BAB2.
dilakukan berdasarkan usulan reformasi birokrasi tentang tugas pokok dan fungsi
eselon I dan II, baik Pimpinan maupun para jabatan fungsional terkait.
vital dalam organisasi. Pengambil keputusan di tingka~ yang lebih tinggi perlu
manajerial secara lebih efektif dan efisien. Selain itu, pendelegasian wewenang
organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia sendiri. Bila atasan menghadapi
banyak pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu
5
merupakan salah satu elemen penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai pimpinan,
proses pengambil keputusan oleh perangkat atau komponen yang ada di dalam
6
Kementerian Kesehatan, mulai dari kelembagaan (struktur organisasi),
manajemen, sumber daya manusia (SDM), anggaran, sarana dan prasarana hingga
permasalahan umum organisasi dapat dikelola dan berjalan secara baik sesuai
kepemimpinan, baik kinerja lembaga, unit kerja maupun kinerja pegawai (SDM)
Pedoman ini dimaksudkan untuk berfungsi sebagai sum her otoritatif dalam
7
masing-masing proses delegasi resmi dari otoritas jabatan yang terdaftar.
Pendelegasian Wewenang;
8
Kesehatan, sejak tahap rekruitmen pegawai hingga mutasi, rotasi dan
pegawai.
pembendaharaan)
pada peningkatan kerja lembaga, unit kerja dan SDM. Untuk itu disusun
keuangan.
9
melakukan penataan unit-unit kerj a, termasuk penataan substansi dan
untuk menghindar tumpang tindih ataupun grey area. Hal ini untuk
4) Pelayanan Publik
tepat..
organisasi.
10
2.5. Tingkatan Dalam Delegation ofauthority
JJ
implisit memiliki kewajiban dan tanggungjawab.
12
BAB3.
I) Membuat perencanaan ke depan untuk mencegah terj adi nya masal ah.
13
5) Memandu dan mengembangkan delegator dengan memberikan tllgas
keluhannya.
pelaksanaan.
waktu.
14
3.4 Hal yang perlu dilakukan dalam Delegation ofauthority
diberikannya.
15
delegasi wewenang seharusnya mencegah terjadinya dua hal yang
relevan.
risiko.
Delegasi.
16
3.6 Koreksi Dan Perubahan Terhadap DeJegasi
estimate)
berlebihan
17
kerja
tanggung jawab.
13) Kegagalan untllk menetapkan kontrol dan tindak lanjut yang efekti f.
I) Kurangnya pengalaman
2) Kurangnya kompetensi
3) Kekritisan keplltusan
18
Di saat pimpinan mendelegasikan wewenang, maka pimpinan memberikan
Takut bila mela kukan delegasi , akan kehilangan wewenang , padahal tidak ,
karen a tan ggu ng jawab tetap berada pada sang pimpinan . Pedoman
Pera n Delegation of authority ini sangat penting bagi orga nisasi, karena
bersifat mengatur semua aktivitas dan sumber daya yang ada. Sekalipun suatu
organisasi sudah memiliki organisasi dan SDM yang ba ik dan sesuai dengan
tantanga n yan g dihadapi , namlln jika tidak dikelola dengan sistem Delegation
ofauthority yang tepat, maka organisasi dan SDM te rsebut tidak akan terjadi
J9
3.8 Pendelegasian Wewenang Bersifat Sementara
Berikut ini adalah ketentuan yang berlaku dalam kasus delegasi sementara
20
3.9 Format dalam Delegation of authority
dan referensi kebijakan serta prosedur yang secara khusus berlaku. Bagian
kode dan nomor aktifilas (sesuai matriks oloritas) yang menunjukkan jenis
delegasi, yailu:
21
BAB4.
yang harus disimpan daJam file arsip satuan kerja. PejabatiPegawai berwenang
organisasi.
22
mengeluarkan arahan khusus yang diperlukan untuk membatasi atau
transaksi diproses.
Kesehatan , Setjen dan setingkat eselon I lain serra manajemen satuan kerja
bersangkutan.
23
4.5 Perubahan pada Matriks Otoritas
persetujuan terbaru.
Berikut ini adalah prosedur yang haru s diikuti setiap kali memperbarui
24
Persetujuan atas Pennintaan Perubahan .
Kirim Persetujuan Perubahan untuk ditindak lanjuti
Sekjen
Penerapan dan mengintegrasikan update / revisi
4. Eselon 1
Delegasi pada Matriks Otoritas
diizinkan tanpa persetujuan tertulis yang disahkan secara resmi dan disetujui oleh
Menteri Kesehatan.
25
BAB 5. PENUTUP
proses untuk mengubah proses, prosedur birokrasi publik dan sikap serta tingkah
pembangunan nasional. Hal ini bertujuan untuk melakukan perubahan pola pikir
(mind set), budaya kerja (culture set) dan perilaku (behavior) di lingkungan
bertahap dan berkeJanjutan, oleh karena itu bila dilihat dari tujuannya reformasi
ini memang membutuhkan kerja keras serta komitmen yang kuat dari seluruh
Delegation of Authority merupakan bagian vital yang tidak terlepas dari upaya
tupoksinya.
26
DAFTAR PUST AKA
Kementerian Kesehatan RI, Dokumen Usulan dan Road Map Re{ormasi Birokrasi
Kementerian Kesehatan 2011-2014. Jakarta:, 2010.
Tom Christensen, Per Laegreid, Paul G. Roness, dan Kjell Arne Rovik,
Organization Theory and The Public Sector: Ins /n/ment, Culture, and Myth,
New York: Routledge, 2007
27
Lampiran
LAMPIRAN I. CONTOH FORMAT DELEGATION OF AUTHORITY
1./ Contoh Format Penataan Sumber Dava Manusia Aparatur
Nama : xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIP :xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
PangkatJGol : xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jabatan : Menteri Kesehatan RI
Nama : xxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIP :xxxxxxxxxxxxxxxxxx
PangkatJGol :xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jabatan : Kepala Biro Kepegawaian
Sekretariat Jenderal, Kementerian Kesehatan RI
Wewenang penuh pad a pelaksanaan kegiatan terse but mulai berlaku terhitung tanggal 2S Januari
2013 sampai dengan 26 Februari 2013. Tanggungjawab pengelolaan seleksi rekrutmen tetap ada
pad a Menteri Kesehatan, maka saudara harus melaporkan melalui Sekretaris Jenderal untuk
memperoleh arahan dan evaluasi.
Langkah apapun yang dilakukan dalam kegiataan rekrutmen seleksi CPNS 2013 harus sesuai
dengan kebijakan Menteri Kesehatan yang mengacu pad a ketentuan Kementerian PAN dan RB.
Penekanan prioritas pelaksanaan rekrutmen seleksi CPNS kali ini adalah :
l. Lakukan pendaftaran online
2. Utamakan persyaratan kompetensi
3. Cegah dan hindari KKN
Demikian Delegation of authority ini dibuat agar yang bersangkutan dapat melaksanakan
wewenang yang diberikan dengan baik dan penuh tanggungjawab.
Tid
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIP.xxxxxxxxxxxxxxxxxx
1.2. ConlOh Format Ketatalaksanaan Keuangan
Hal : Revisi Anggaran tahun 2013 Jakarta, 4 Mei 2013
Kode : A 2 Nomor 13
DELEGATION OF AUTHORITY
Nomor: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Nama :xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NfP :xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
PangkatJGol : xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jabatan : Menteri Kesehatan RI
Mendelegasikan wewenang Revisi Anggaran tahun 2013 kepada nama tersebut di bawah ini :
Nama : xxxxxxxxxxxxxxxxxx
NfP : xxxxxxxxxxxxxxxxxx
PangkatJGol : xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jabatan : Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran
Sekretariat Jenderal , Kementerian Kesehatan RI
Wewenang penuh pada pelaksanaan kegiatan tersebut mulai berIaku terhitung tanggal 5 Mei
2013 sampai dengan 15 Mei 2013 . Tanggung jawab Revisi Anggarao tahun 2013 tetap ada pada
Menteri Kesehatan, maka saudara harus melaporkan melalui Sekretaris Jenderal untuk
memperoleh arahan dan evaluasi.
Laogkah apapun yang dilakukan dalam Revisi Anggaran tahun 2013 harus sesuai dengan
kebijakan Menteri Kesehatan yang mengacu pada ketentuan yang dibuat Bappenas. Penekanan
prioritas Revisi Anggaran tahun 2013 adalah:
J. Peogadaan fasilitas pengadaan layanan kesehatan daerah tertinggal
2. Tindak lanjut kegiatan reformasi birokrasi
3. Jaminan pembiayaan kesehatan masyarakat miskin
Demikian Delegation of authority ini dibuat agar yang bersangkutan dapat melaksanakan
wewenang yang diberikan dengan bail< dan penuh tanggungjawab.
T ld
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
N [P. xxxxxxxxxxxxxxxxxx
1.3. Contoh Format Kelembagaan dan Perundang-undangan
DELEGATION OF AUTHORITY
Nomor: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Nama :XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
NT? : xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Pangkat/Gol : xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jabatan : Menteri Kesehatan RI
Nama :XXXXXXXXXXXXXXXXXX
NiP : xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Pangkat/GoJ :xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jabatan : Kepala Biro Hukum dan Organisasi
Sekretariat Jenderal, Kementerian Kesehatan RJ
Wewenang penub pada pelaksanaan kegiatan tersebut mulai berlaku terhitung sejak tanggal 25
Mei 2013 sampai dengan 26 Juni 2013. Tanggung jawab Perllmusan Struktur Organisasi dan
Tata Kerja tetap ada pad a Menteri Kesehatan , maka saudara haws melaporkan melailli Sekretaris
lenderal untuk memperoleh arahan dan evaluasi.
Langkah apapun yang dilakukan dalam Perumusan Struktur Organisasi dan Tata Kerja harus
sesuai dengan kebijakan Menteri Kesehatan yang mengacu pada ketentuan Kementerian PAN
dan RB . Penekanan prioritas Perumusan Struktur Organisasi dan Tata Kerja kali ini adalah:
I. Efisiensi dan efektifitas organisasi
2. Utamakan desentralisasi hirarkis
3. Bentuk struktur yang proporsional dan ramping
Demikian Delegation of authority ini dibllat agar yang bersangkutan dapat melaksanakan
wewenang yang diberikan dengan baik dan penuh tanggungjawab.
ltd
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIP.xxxxxxxxxx xxxxxxxx
1.4 Contoh Format Pelavanan Publik
DELEGATION OF AUTHORITY
Nomor: xxx xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Nama : xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIP : xxxxxxxxxxxxx xxxxxx
PangkatiGol : xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
labatan : Menteri Kesehatan RI
Mendelegasikan wewenang Penetapan standar layanan rumah sakit swasta kepada nama tersebut
di bawah ini :
Wewenang penuh pada pelaksanaan kegiatan tersebut mulai berlaku terhitung sejak tanggal 1
Mei 2013 sampai dengan 30 luni 2013. Tanggung jawab Penetapan stan dar layanan rumah
sakit swasta tetap ada pada Menteri Kesehatan, maka saudara harus melapor secara berkala untuk
memperoleh arahan dan evaluasi.
Langkah apapun yang dilakukan dalam Penetapan standar layanan rumah sakit swasta harus
dilakukan sesuai dengan ketentuan Undang nomor 44 tahun 2009 ten tang Rumah Sakit, dengan
prioritas kebijakan :
I. Akses layanan masyarakat
2. Sertifikasi Kompetensi SDM
3. Hospital Governance dan Good Clinical Governance
Demikian Delegation of authority ini dibuat agar yang bersangkutan dapat melaksanakan
wewenang yang diberikan dengan baik dan penuh tanggungjawab.
tltl
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxx
NrP. xxxxxxxxxxxxx xxxxx
/.5. Conloh Format Permasalahan Umum Organisasi
Hal : Jumpa Pers Penanganan Wabah Flu Burung Jakarta, 7 Juni 2013
Kode : A 5 Nomor I.
DELEGATION OF AUTHORITY
Nomor: xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Nama : xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIP : xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Pangkat/Gol : xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jabatan : Menteri Kesehatan RI
Mendelegasikan wewenang pelaksanaan Jumpa Pers Penanganan Wabah Flu Burung kepada
nama tersebut di bawah ini :
Nama : xxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIP : xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Pangkat/Gol : xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Jabatan : Sekretariat Jenderal
Kementerian Kesehatan RI
Wewenang penuh pad a pelaksanaan kegiatan tersebut mulai berlaku terhitung sejak tanggal 8
Juni 2013 sampai dengan 15 Juni 2013. Tanggung jawab Jumpa Pers Penanganan Wabah Flu
Burung tetap ada pad a Menteri Kesehatan, maka saudara harus melaporkan segera untuk
mendapatkan arahan dan evaluasi.
Langkah dan pernyataan apapun dalam Jumpa Pers Penanganan Wabah Flu Burung harus sesuai
dengan kebijakan Menteri Kesehatan. Penekanan prioritas Jumpa Pers Penanganan Wabah Flu
Burung nanti adalah :
I. Langkah strategis yang sudah djlakukan Kementerjan Kesehatan
2. Keberhasilan-keberhasilan yang sudah dicapai
3. Rencana-rencana yang akan dilakukan
Demikian Delegation of authority ini dibuat agar yang bersangkutan dapat melaksanakan
wewenang yang diberikan dengan baik dan penuh tanggungjawab.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NJP.xxxxxxxxxxxxxxxxxx
LAMPlRAN II. MATRIKS DELEGATION OF A UTHORlTY
2
Menelaah
Menyerujui
Mendefinisikan Uraian Pekerjaan eselon I
" " "
Memulai ..J ..J
Menelaab v
Menyerujui -,j
3 Mendefinisikan Uraian Pekerjaan eselon 2
Memulai v
Menelaah ..J
Menyerujui
4 Mendefinisikan Uraian Pekerjaan JFU
Memulai v
..J
"
5
Menelaah
Menyetujui
Penenruan indikator kinerja jabatan eselon I
" v
Memulai v v
Menelaab v
Menyerujui v
No Aktifitas JF Eselon 2 Eselon I Menkes Keteran!!an
Fungsio Fungsio Kepala Karopeg DirjenII Sekjen
nal nal !Direkt rjenfKa
terkait Kepega ur Badan
waian
6 Penenruan indikaror kinerja jabatan eselon 2
Memulai V
Menelaah V
Menyerujui V V
7 Penenruan indikator kinerjajabatan JFU
Mengajukan V
Memulai V
Menelaab V
Menyerujui V
8 Penenruan profil kompetensi SDM Eselon I
Memulai V V
Menelaah V
---
Menyerujui -.J
9 Penentuan prolil :kompetensi SDM Eselon 2
Memulai V
Menelaah V I
Menyeruiui V V
10 Penentuan profil kompetensi SDM JFU
Mengaiukan V
Memulai V
Menelaah ,
Menyerujui
"- V
11 Pereneanaan suksesi dan karier
Mengajukan V
Memulai V V
Menelaah v V
Menyerujui -.J
12 Penenruan Seleksi, Mutasi , Rotasi, Promosi
No Ak'tifitas JF Esclon 2 Eselon I Menkes Krteran"an
Fungsio Fungsio Kepala Karopeg Oirjenfl Sekjen
n31 nal mirekt rjen/Ka
terkait Kepega ur Badon
waian
Eselon I
Mem ulai
Menelaab
Menvcruiui
" -J
.J
..J
13 Penenruan Seleksi, Mutasi, Rotasi , Promosi
Eselon 2
Memulal v I
14
Menelaah
Meoyeruiui
Penenruan Seleksi, Mutasi, RotaSI, Promosi
" ..J ..J
JFU
~enJl.aiukan ~
Memulai ..J
Menelaah I -I v
MenYe!uiu; ,I ..J
IS Eyaluasi kineria Eselon I
Memulai
" V
16
Menelaah
MellYelUiU!
Eyaluasi kineria Eseloo 2
" v
Memulai -.J
Menelaah
" y
17
MenyelUjui
Evaluasi kineri a JFU "
Mengajukan --I
Memulal T
Menelaah -J
Menyetu iui ..J
No Aktifitas JF Eselon 2 Eselon I Menkes Keterangan
Fungsio Fungsio Kepala Karopeg Dirjen/ l Sekjen
nal nal lDirekt rjenlKa
terkait Kepega ur Badan
waian
18 Kenaikan Gaji Tahunan Eselon I
Memulai -V -V
Menelaah -V
Menyetujui Y
19 Kenaikan Gaji Tahunan Eselon 2
Memulai -V
Menelaah -V
Menyetuju; -V -V
20 Kenaikan Gaji Tahunan JFU
Mengajukan -V
Memulai Y
Menelaah ,I
Mel1}'etujui v
21 Penentuan paket Remunerasi Eselon I
Memulai v v
Menelaah -V
Menyetujui Y
22 Penentuan paket Remunerasi Ese lon 2
Memulai -V
Menelaah -V
Menyetujui -V -V
23 Penentuan paket Remunerasi Ese lon JFU
Mengajukan ...J.
Memulai -V
Menelaah -V
Menyetujui \
24 Penentuan Cuti EseloD I
Memulai Y v
No Aktifitas .IF Eselon 2 Eselon I Menkes Keterangan
Fungsio Fungsio Kepala Karopeg Dirjenfl Sekjen
nal nal fDirekt rjenfKa
terkait Kepega ur Badan
waian
Menelaah ..J
MenyeruJui ..J
2S Peoentuan CUli Eselon 2
Memula; v
Menelaah v
Menyerujui v v
26 Penentuan Cuti JFU
Mengajukan ..J
Memula; oJ
Menelaah v v
Menyerujui ..J v
27 Tindakan d;siplin Eselon I
Memulai 'i \
Menelaah ..J
Menyetujui oJ
28 T;ndakan d;s;plin Eselon 2
Memula; v
Meoelaah v
Menyeruju; v v
29 Tindakan d;s;pl;n JFU
Memula; -.J
Menelaah oJ
Menvetului oJ
30 Pengangkatan danpemberhentian Eselon I
Memulai \1 v
Menelaah -.J
Menyetuju i \' I
31 Pengangkatan dan pemberhent;an Ese lon 2 I
11.2 Ketatalaksanaan Keuangan Akuntansi (A 2)
Keuanga badan
n
Mengajukan ,I
Memula i -.J Pengeluaran lebih dari
Rp 500.000 hingga Rp
1. 000.000 harus
disetujui oleh Kepala
Biro Keuangan
pembelian terse but
harus
disampaikan kepada
[nspektur Jenderal
v
Menyetujui
" " Pengeluuran tidak
dianggarkan untuk dan
lebih dari Rp 1.000.000
.000Sekjen harus
mendapatkan
persetujuan Menteri
untuk pengeluaran di
luar anggaran
(persetujuan lersebul
mungkin dalam bentuk
persetuiuan mengerahuil
No Aktifillls JF Eselon 2 Eselon 1 Menkes Keterangan
Fungsiona Fungsio KapuslD Karokeu Dirjenll Sekjen
I terkait nal irektur rjenIKa
Keuanga badan
n
Memulai Y
Menelaah -V -V
Menyetujui -J V Y
10 Pengolahan PavrolllPenggajian Menurut Penandatangan
Daftar
Memulai 'I.
Memulai --J
Menelaah -V -V
Menyetujui -V -V -V
II.3 Ketatalaksanaan Keuangan Penganggaran (A 2)
Mendaah \ 'i
Menyemj ui \ ..J
15 PersclUJuan Realokasi Realokas i j umlah yang
Dalam Anggaran dianggarkan dari salU
biaya operasional ke biaya
operasional yang lain tidak
memerlukan persetujuan
Memeri letapi Menleri
harus diberilahu len lang
realokasi lersebu!.
Realokasi jumlah yang I
dianggarkan dari biaya
I
operasional untuk biaya
modal dan sebaliknya
memerlukan perselujuan I
Mengajukan -.J
Memulai -.J
Menelaah -.J -.J
MenyetuJui -.J -.J ,
16 Penyesuaian anggaran untuk layanan
kesehatan
Mengajukan -.J
Memulai V -.J
Menelaab -.J -.J -.J
Menyetujui ..j
n.4 Ketatalaksanaan Keuangan Pembendaharaan (A 2)
Menelaah ..J ,I
MenyetuJul y
Menyetujui v Y
Mengetahui v
4 Memperbaharui , membatalkan,atau
menganulir kontrak lebih dari 1 milyar
Mengajukan ..J ..J
Memulai v v
Menelaah V v
Menyetujui \
5 Memperbaharui, membalalkan,atau
menganulir kontrak kurang dari I milyar
Mengajukan Y ..J
Memulai ..J ..J
Menelaah
MenyeruJ ui " " ..J
6 Membuat kesepakatan dengan pihak luar I
Mengajukan
Memulal
Menelaah
" ..J
Menyetujui ,j
Menyetujui ,j
6
Mene laa h
Menyetujui
Penetapan stan dar jamman pembiayaan
" >!
keseh.tan
Mengajukan v
Memula; ..J ..J Eselon 2 terkall di SekJen
adalah Pusat P2J K
Menelaah v
Menye ruj uJ \
I
7 Dana dekonsentrasi untuk dinas
kesehatan daerah
Men"aj ukan v
Memulai Y Y Eselon 2 lerkait di Sekjen
adalah Biro Pereneanaan I
No Aktilitas JF Eselon 2 Eselon 1 Menkes Keterangan
Fungsio Fungsio Kapus/D Eselon 2 Dirjenil Sekjen
nal nal irektur terkait rjenlKa
terkait Adminis di badan
tratur Sekjen
Kesehat
an
dan anggaran
Me nelaah v v
Menyetujui v
8 Hibah khusus untuk o rganisasi kesehatan
masyarakat
Mengajukan
Memulai " " " Eselon 2 lerkai! di Sekj en
adalah Biro Perencanaan
dan anggaran
v
Menelaah
Menyetujui " v
9 Audit uotuk badan layanan kesehata n
Mengajukan v
Memulai v v Eselon 2 terkait di Sekjen
adalah Biro Hukum dan
Organisasi
Menelaah
" "
10
Menyetujui
Inspeksi layanan kesehatan "
Mengajukan
" "
Memulai
" Eselon 2 !erkail di Sekjen
adalah Biro Hukum dan
Organisasi
Menelaah
" "
Menyetujui
"
II,7 Permasalahan Umum Organisasi (A 5)
No Akllfitas JF Eselon 2 Eselon I Menkes Kelerangan
Pejabat Eselon I B B
Keterangan :
A : Penandatangan Utama
B : Penandatangan Utama berhalangan didelegasikan pada Eselon I
C : Eselon I berhalangan didelegasikan pad a Kepala Biro Keuangan atau Sekretaris DirjenlIrjenIBadan
11,10 Keterangan Simbol dan Arti dalam Matriks Otoritas
Simbol Keterangan