Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepegawaian adalah segala hal mengenai kedudukan, kewajiban, hak dan pembinaan
Pegawai Negeri Sipil. Menurut Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian disebutkan bahwa Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga Negara Indonesia
yang memenuhi syarat sebagai yang ditentukan dan diangkat oleh pejabat yang berwenang
dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji
berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. J.H.A. Logemann dalam “over the
theorievan een stellig staatsrecht” (1984) Berpendapat bahwa Pegawai Negeri Sipil adalah
tiap pejabat yang mempunyai hubungan dinas public (openbare dienstbetrekking) dengan
Negara.1 Pengertian Pegawai Negeri Sipil dalam pengertian tentang makna Pegawai Negeri
Sipil yang diberikan oleh Undang Undang, sedangkan pengertian ekstensif adalah pengertian
perluasan yang dimaksud pegawai negeri dalam halhal tertentu, misalnya ketentuan Pasal
415-437. Kitab Undang Undang Hukum Pidana dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
a. ApaApa itu Badan Kepegawaian Negara?
b. Apa itu Badan Kepegawaian Daerah ?
c. Apa itu Tata usaha Kepegawaian ?

1.3 Tujuan
a. Menjelaskan Badan Kepegawaian Negara
b. Menjelaskan Badan Kepegawaian Daerah
c. Menjelaskan Tata Usaha Kepegawaian.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Badan Kepegawaian Negara


Badan Kepegawaian Negara (BKN) adalah lembaga pemerintah pusat yang dibentuk
untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari presiden. BKN mempunyai tugas
pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian negara sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. BKN menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut.

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kepegawaian dan


penyelenggaraan koordinasi identifikasi kebutuhan kependidikan dan pelatihan,
pengawasan dan pengendalian pemanfaatan Pendidikan dan Pelatihan SDM
Pegawai Negeri Sipil.
2. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian pejabat negara dan mantan pejabat
negara.
3. Penyelenggaraan administrasi, sistem informasi kepegawaian, mutasi
antarprovinsi, dan penyelenggaraan koordinasi penyusunan norma standar.
4. Pelancaran kegiatan instansi pemerintah di bidang administrasi kepegawaian.
5. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya dan perumusan
kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
6. Penetapan sistem informasi di bidangnya.
7. Pelaksanaan mutasi kepegawaian antarprovinsi dan perumusan pelaksanaan
kebijakan tertentu dibidang kepegawaian.
8. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian secara nasional, perencanaan
kebijakan, pemantauan pemanfaatan pendidikan, dan pelatihan struktural.
9. Pengawasan dan pengendalian norma, standar, dan prosedur kepegawaian.
10. Instansi BKN di daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada kepala BKN adalah kantor regional Badan Kepegawaian Negara.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut kantor regional BKN menyelenggarakan
fungsi, sebagai berikut:
1. Koordinasi bimbingan pemberian petunjuk teknis dan pengendalian terhadap
pelaksanaan peraturan perundang-undangan.
2. Pemberian pertimbangan atau penetapan mutasi kepegawaian bagi Pegawai Negeri
Sipil dan daerah di wilayah kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Penetapan pertimbangan pensiun PNS pusat dan penetapan status kepegawaian di
wilayah kerjanya.
4. Pemberian pertimbangan pensiun Pegawai Negeri Sipil dan penetapan status
kepegawaian di wilayah kerjanya.
2.2 Badan Kepegawaian Daerah
Berdasarkan keputusan presiden nomor 159 tahun 2000 pasal 1 ayat (1) di sebutkan
bahwa, Badan kepegawaian Daerah adalah perangkat daerah yang melaksanakan menejemen
Pegawai Negeri Sipil daerah dalam membantu tugas pokok pejabat pembina Kepegawaian
Daerah.Badan Kepegawaian Daerah berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala
Daerah. BKD adalah pernagkat daerah yang melaksanakan menejemen pegawai Negeri
Daerah dalam membantu tugas yang unsur-unsur terdiri dari:
1. Kepala
2. Sekretariat pokok pejabat pembina Kepegawaian Daerah. Pembentukan BKD
ditetapkan dengan peraturan daerah
3. Bidang
4. Kelompok jabatan fungsional
Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas pokok
Mebantu Pejabat Pembina Keoegawain Daerah dalam melaksanakan tugas pokoknya,
BKD menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan daerah dibidang kepegawaian
sesuai dengan norma, standart, dan prosedur yang ditetapkan pemerintah.
2. Perencanaan dan pengembangankepegawaian daerah.
3. Penyiapan kebijakan teknis pengembangan kepegawaian daerah.
4. Penyiapan dan pelaksanaan kepangkatan, kenaikan pangkat,pemindahan dan
pemberhentian Pegawai Negara Sipil daerah sesuai dengan norma standart prosedur -
yang ditetapkan dalam peraturan perundangan-undangan
5. Penyelenggaraan administrasi pegawai Negeri Sipil
6. Pengelolaan sistem informasi daerah
7. Penyiapan informasi kepegawaian daerah kepada Badan Kepegawaian Negara
8. Untuk pembinaan Pegawai Negeri secara nasional dibang dan di kembangkan tata
laksana jaringan informasi kepegawaian antara BKD provinsi/kota/kabupaten dan
BKN. Pembangunan tersebut di laksanakan secara berkesenimbungan dengan cara,
sebagai berikut.
 Setiap BKD provinsi menyiapkan informasi pengembangan datadi lingkungan
masing-masingkepada BKN
 Setiap BKD kabupaten/kota menyiapkan informasi perkembangan data
kepegawaian dilingkungan masing-masing.

2.3 Tata Usaha Kepegawaian


Adanya tata usaha sangat diperlukan disuatu organisasi, hal ini dikarenakan tata usaha
merupakan bagian yang penting dalam suatu usaha untuk menunjang kelancaran dan
terpenuhinya tujuan organisasi. Tata usaha kepegawaian (TUK) merupakan rangkaian
kegiatan berkaitan dengan pengumpulan,pengelolaan, pemeliharaan, dan penyimpanan
data kepegawaian secara tertib dan teratur sehingga setiap data kepegawaian dapat diperoleh
dalam waktu yang relatif singkat.
Pendataan kepegawaian harus dilakukan secara berkesinambungan dan terpadu demi
kelangsungan atau pembangunan organisasi. Hal ini perlu dilakukan sebagai dampak dari
adanya perubahan kualitas pegawai. Kegiatan pendataan pegawai meliputi :
1. Pencatatan/monitoring terhadap perubahan data pegawai.
2. Penyusunan statistik kepegawaian.
3. Arsip dan dokumentasi kepegawaian.
Dalam kaitan dengan hal tersebut diatas, arsip pegawai negeri sispil perlu disusun dan
dipelihara baik di BKN maupun di BKD dalam bentuk komputerisasi atau buku induk atau
tata naskah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
Badan Kepegawaian atau disingkat BKN adalah lembaga pemerintahan nonkementerian yang
diberi kewenangan melakukan pembinaan dan menyelenggarakan manajemen ASN secara
nasional sebagai mana diatur dalam undang-undang. Sedangkan BKD memiliki fungsi untuk
melaksanakan perumusan kebijakan teknis dibidang formasi dan pengadaan, pengangkatan,
mutasi, pengembangan, administrasi, dan pembinaan pegawai negeri sipil/Pegawai Daerah.

Anda mungkin juga menyukai