Anda di halaman 1dari 32

Pembimbing : dr. Hari Purwanto.

SpOG
Oleh : Ezzy Pristini (406112012)

Angka kejadian 3 4 % dari keseluruhan


kehamilan tunggal pada umur kehamilan
cukup bulan ( 37 minggu)
Sebelum umur kehamilan 28 minggu
kejadian presentasi bokong berkisar
antara 25 30%, dan sebagian besar
berubah menjadi presentasi kepala
setelah umur kehamilan 34 minggu
Morbiditas & mortalitas bayi >>

Letak bokong ( Frank breech )


Letak sungsang sempurna ( complete breech)
Letak sungsang tidak sempurna (incomplete
breech)

1.

Pervaginam
a.

Spontan

b.

c.

2.

Penuh
Bracht

Dibantu (assisted, partial breech


extraction)
Ekstraksi sungsang ( Total breech
extraction)

Perabdominam ( bedah Caesar )

Syarat

Pembukaan lengkap
Kulit ketuban sudah pecah
His adekuat

Kontra indikasi

Disproporsi janin panggul


Kepala janin defleksi
His adekuat

Mekanisme
Engagement
Descent
Internal rotation bokong
Lateroflexion badan janin
Internal rotation dari bahu, kepala
Flexion kepala
Expulsion

Zatuchni Andros Breech Scoring Index


Gimovsky

Variabel
Paritas
Umur
TBJ (gr)
Riw.sungsang
(>2500gr)
Dilatasi
Station (cm)

Nilai
0
1
2
primi
Multi
> 39 mgg
38 mgg
< 37 mgg
> 3,630 3,629-3,176 <3,175
0
1
>2
2
< -3

3
-2

>4
>-1

Harus dipersiapkan operasi setiap saat


TBJ : 2000 4000
Umur antara 36 42 minggu
Ukuran & bentuk panggul baik
Pengawasan ketat keadaan janin
Kala I sesuai kurve Friedman
Kepala janin tidak defleksi

Syarat
1.
2.
3.

Jalan lahir luas


Bayi tidak besar
His adekuat

Ibu
Asepsis & antisepsis daerah genitalia
Bila perlu pasang infus
Bayi
Peralatan resusitasi
Alat perawatan tali pusat
Penolong
Memakai jas, topi dan masker
Cuci tangan dan memakai sarung tangan steril
Alat-alat
Peralatan partus (termasuk alat jahit dan kain/duk
steril)

Forsep Piper / Naegle steril

Prinsip persalinan sungsang dengan bantuan


1. Tahap I, pertolongan bokong sampai tulang
belikat terdapat pada vulva (sesuai cara
Bracht)
2. Tahap II, Mengeluarkan bahu dan lengan
sesuai letak bahu dan lengan janin
3. Tahap
III, mengeluarkan kepala sesuai
posisi kepala

Cara Muller ( bila kedua lengan didepan


)
Prinsip mengeluarkan lengan depan lebih
dahulu dengan badan janin ditarik kearah
berlawanan/ curam kebawah. Jika lengan
belum keluar, keluarkan dengan cara dua
jari tangan penolong sebagai bidai lengan
atas, tekan pada fossa cubiti, tangan
dikeluarkan seperti mengusap wajah bayi.
Setelah lengan keluar angkat kedua kaki
kedepan berlawanan dengan letak bahu
belakang hingga lengan belakang keluar

Cara Klasik ( bila kedua lengan


tak berada didepan janin )

Prinsip lengan diletakkan dibelakang karena


lebih luas. Kedua kaki diangkat sesuai posisi
bahu depan. Dengan 2 jari telusuri lengan
atas yang berlawanan (belakang), sebagai
bidai, keluarkan lengan seperti mengusap
wajah bayi. Setelah keluar, pegang kedua
kaki dengan tangan yang lain, ayun
kebawah, keatas sehingga bahu depan jadi
bahu belakang

Cara Loevset
Karena secara klasik umumnya sukar
maka dapat dilakukan dengan cara
kedua tangan penolong mencekam
dada dengan kedua ibu jari sejajar dan
berdekatan dengan punggung janin
kemudian diputar sesuai dengan tujuan
tindakan yang dikehendaki

Cara Mauriceau
Dengan forsep
Cara Prague
Cara Naujoks

Tangan operator yang berhadapan dengan muka


janin ditempatkan dibawah janin dengan kedua kaki
janin berada di kiri dan kanan lengan operator
tersebut seperti menunggang kuda. Jari tengah
operator
dimasukkan
dalam
mulut
atau
ditempatkan diatas maksila janin, sedangkan jari
telunjuk dan jari manis mencekam fossa canina.
Posisi ini berguna untuk menjaga kepala janin tetap
fleksi. Selain itu tangan operator ini juga dapat
untuk mengadakan putaran paksi dalam kepala
janin sesuai penurunan janin dalam panggul.
Tangan operator yg lain mencekambahu dari arah
punggung
dan
digunakan
terutama
untuk
mengadakan traksi.
Setelah putaran paksi selesai dilakukan traksi
sampai oksiput lahir dibawah simfisis. Badan janin
sedikit demi sedikit dielevasi keatas dengan
suboksiput sebagai hipomoklion.

Lakukan periksa dalam vagina untuk mengetahui


dagu sebagai titik petunjuk.
Masukkan forsep antara janin dan jalan lahir. Yang
pertama adalah yang berada didepan kepala janin
baru kemudian yang berada di ruang panggul
belakang.
Kunci tangkai forsep didepan badan janin
Ulangi periksa dalam vagina untuk mengetahui apa
ada jaringan yang terjepit.
Dilakukan traksi percobaan, bila berhasil forsep
diputar sesuai sumbu panggul dimana daun forsep
berada sesuai dengan tujuan agar dagu ada
dibelakang, kemudian tangkai forsep ditarik sesuai
msumbu panggul. Saat oksiput dibawah simfisis
dilakukan tarikan dengan suboksiput sebagai
hipomoklion.

Khusus dilakukan bila dagu janin didepan dan


sukar untuk diputar kebelakang
Satu tangan operator dibawah punggung janin
dengan jari tangan mencekam bahu dari belakang.
Tangan operator yang lain memegang kedua kaki
janin dan diangkat keatas.
Dilakukan traksi kebawah sehingga submentum
dibawah simfisis
Kedua kaki janin diangkat keatas dan ke perut ibu
sehingga kepala janin lahir dengan submentum
sebagai hipomoklion

Dilakukan bila kepala masih tinggi ( diatas PAP )


Sedapat mungkin dihindari karena sering
menyebabkan komplikasi berat pada janin.
Kepala janin dimasukkan dalam panggul dengan
posisi dagu disamping, dengan cara kedua tangan
operator mencekam bahu dari depan dan
belakang, kemudian badan janin ditarik kebawah.
Dilakukan bantuan tekanan pada kepala janin
diatas simfisis agar dapat masuk panggul.
Selanjutnya proses pengeluaran kepala seperti
cara Mauriceau.

Ekstraksi kaki
Ekstraksi bokong

Dilakukan bila ada indikasi dan


memenuhi syarat untuk mengakhiri
persalinan serta tidak ada kontra
indikasi
Indikasi :

Ibu : sama dengan forsep


Janin : gawat janin, tali pusat menumbung
Obstetri : persalinan macet.

Bila kaki masih terdapat dalam vagina, tangan


operator yg berada pd posisi yg sama dg os sakrum
dimasukkan dalam vagina untuk menelusuri bokong,
paha sampai lutut guna mengadakan abduksi paha
janin sehingga kaki janin keluar. Selama melakukan
tindakan ini, fundus uteri ditahan oleh tangan
operator yang lain.
Bila 1atau 2 kaki sudah berada diluar vulva, maka
dipegang denga 2 tangan operator pada betis dg
kedua ibu jari berada pada punggung betis. Lakukan
traksi kebawah. Setelah lutut dan sebagian paha
keluar, pegangan dialihkan pada paha dengan kedua
ibu jari pada punggung paha.
Dilakukan traksi kebawah lagi ( operator jongkok )
dengan tujuan menyesuaikan arah traksi dengan
sumbu panggul ibu.

Lakukan periksa dalam vagina untuk memastikan


titik petunjuk (os sakrum ).
Jari telunjuk tangan operator yang berhadapan
dengan os sakrum dikaitkan pada lipat paha depan
janin. Kemudian dilakukan ekstraksi curam kebawah
( bila perlu tangan operator yang lain memegang
pergelangan tangan yang mengait tadi untuk
memberikan kekuatan tambahan ekstraksi )
Bila trokanter depan sudah berada dibawah simfisis,
jari telunjuk tangan operator yg lain dipasang pada
lipat paha belakang untuk membantu traksi
sehingga bokong berada diluar vulva
Arah ekstraksi berubah keatas ( ventral ibu ) untuk
mengeluarkan trokanter belakang
Ekstraksi kemudian mengikuti putaran paksi dalam.

Bila tali pusat sudah berada diluar vulva, dikendorkan


Ekstraksi diteruskan dengan cara menempatkan
kedua tangan pada bokong janin dengan kedua ibu
jari berada diatas sakrum dan jari-jari kedua tangan
berada diatas lipat paha janin.
Ekstraksi dilakukan dengan punggung janin didepan,
kemudian mengikuti putaran paksi dalam bahu, salah
satu bahu akan kedepan.
Setelah ujung tulang belikat terlihat dilakukan periksa
dalam vagina untuk menentukan letak lengan janin,
apakah tetap berada didepan dada, menjungkit atau
dibelakang tengkuk
Pada ekstraksi bokong sampai tulang belikat sering
diperlukan
bantuan
dorongan
cara
Kristeler.
Pengeluaran janin selanjutnya sesuai persalinan
sungsang dibantu

Presentasi bokong dengan bayi besar


Presentasi bokong dgn panggul sempit & kelainan btk
panggul
Presentasi bokong dgn hiperekstensi
Presentasi bokong dan belum inpartu tetapi ada
indikasi maternal maupun fetal utk persalinan misal
kehamilan dgn hipertensi, kulit ketuban pecah > 12 jam
Presentasi bokong dgn disfungsi uterus
Presentasi bokong, bayi sehat tetapi prematur dg umur
kehamilan > 26 mgg dan ibu sudah dlm proses
persalinan aktif atau bayi harus segera dilahirkan
Presentasi bokong dgn retardasi pertumbuhan berat
Presentasi bokong dgn riw. kematian perinatal/ riw.
Trauma lahir pd anak-anak yg dilahirkan
Presentasi bokong ibu ingin steril

Anda mungkin juga menyukai