Anda di halaman 1dari 16

1

Sungsang

 Pengertian sungsang
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janinturun ke dalam jalan lahir.
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong keluar melalui jalan lahir. Sedangkan
sungsang adalah keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala berada di fundus uteri
dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.

Klasifikasi letak sungsang

 Presentasi bokong murni (frank breech) Yaitu letak sungsang dimana kedua kaki terangkat ke atas
sehingga ujung kaki setinggi bahu atau kepala janin.
 Bokong kaki sempurna (complete breech) Yaitu letak sungsang dimana kedua kaki dan tangan
menyilang sempurna dan di samping bokong dapat diraba kedua kaki.
 bokong kaki tidak sempurna (incomplete breech) Yaitu letak sungsang dimana hanya satu kaki di
samping bokong, sedangkan kaki yang lain terangkat ke atas (Kasdu,2005)

Ciri ciri hamil sungsang

1. Posisi detak jantung janin yang akan terdengar dibagian atas pusar ibu.
2. subkostal yang akan terasa pada bagian panggul hingga tulang rusuk ibu
3. Terasa tendangan janin yang terletak pada bagian bawah rahim ibu
4. Kepala bayi terletak di atas umbilikus ibu

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan perabdominal padapalpasi di bagian bawah teraba bagian
yang kurang keras dan kurang bundar, sementara di fundus teraba bagian yang keras, bundar dan
melenting. Denyut jantung janin terdengar di atas pusat. Pemeriksaan USG atau rontgen dapat
mengetahui letak yang sebenarnya pada pemeriksaan pervaginam teraba bagian lunak anus juga
akan teraba bagian sacrum (Marmi, 2011).Diagnosis letak sungsang pada umumnya tidak sulit. Pasa
pemeriksaan luar, di bagian bawah uterus tidak dapat diraba bagian keras dan bulat, yakni kepala,
dan kepala teraba di fundus uteri. Kadang-kadang bokong janin teraba bulat dan dapat memberi
kesan seolah-olah kepala, tetapi bokong tidak dapat digerakkan semudah kepala. Seringkali wanita
tersebut menyatakan bahwa kehamilannya terasa lain daripada yang terdahulu, karena terasa penuh
di bagian atas dan gerakan terasa lebih banyak di bagian bawah. Denyut jantung janin pada
umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada umbilicus.Apabila diagnosis letak
sungsang dengan pemeriksaan luar tidakdapat dibuat, karena misalnya dinding perut tebal, uterus
mudah berkontraksi atau banyaknya air ketuban, maka diagnosis ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan dalam. Apabila masih ada keragu-raguan, harus dipertimbangkan untuk melakukan
pemeriksaan ultrasonografik. Setelah ketuban pecah, dapat diraba lebih jelas adanya bokong yang
ditandai dengan adanya sacrum, kedua tuber ossis iskii, dan anus. Bila dapat diraba kaki, maka harus
dibedakan dengan tangan. Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari yang
letaknya tidak sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari kurang lebih sama dengan panjang
telapak tangan (Wiknjosastro, 2007)

Persalinan sungsang

 Persalinan spontan (spontaneousbreech)


Yaitu janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri (cara bracht). Pada persalinan spontan
bracht ada 3 tahapan yaitu tahapan pertama yaitu fase lambat, fase cepat, dan fase lambat.
Berikut ini prosedur melahirkan secara bracht :
Ibu dalam posisi litotomi, sedang penolong berdiri di depan vulva, dilahirkan dengan kekuatan
ibusendiri. Setelah anak lahir, perawatan dan pertolongan selanjutnya dilakukan seperti pada
persalinan spontan pervaginam pada presentasi belakang kepala.
2

Gambar 2.2 Pegangan panggul anak pada persalinan spontan


Bracht.

Gambar 2.3 Pegangan bokong anak pada persalinan spontan

Bracht.

 Partial Extraction/ ManualAid


Janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan tenaga
penolong.

1. Mueller

1. Badan janin dipegang secara femuro-pelvis dan sambil dilakukan traksi curam ke
bawah sejauh mungkin sampai bahu depan di bawah simfisis dan lengan depan
dilahirkan dengan mengait lengan dibawahnya.

Gambar 2.4 Pegangan “Femuro Pelvic” pada pertolongan


3
persalinan sungsang pervagina.

2. bahu dan lengan depan lahir, maka badan janin yang masih dipegang
secara femuro-pelvis ditarik ke atas sampai bahu belakang lahir
(Wiknjosastro,2007).

Gambar 2.5 (kiri) Melahirkan bahu depan dengan ekstraksi pada bokong dan

bila perlu dibantu dengan telunjuk jari tangan kanan untuk mengeluarkan lengan

depan.

Gambar 2.6 (kanan) Melahirkan lengan belakang (inset : mengait lengan atas dengan

telunjuk jari tangan kiri penolong.

2. Klasik

Kedua kaki janin dipegang dengan tangan kanan penolong pada pergelangan kakinya
dan dielevasi ke atas sejauh mungkin sehingga perut janin mendekati perutibu.

Gambar 2.7 Melahirkan lengan belakang pada tehnik


4
melahirkan bahu cara klasik.

a) Bersamaan dengan itu tangan kiri penolong dimasukkan ke dalam

jalan lahir dengan jari telunjuk menelusuri bahu janin sampai pada

fossa cubiti kemudian lengan bawah dilahirkan dengan gerakan

seolah-olah lengan bawah mengusap muka janin

Gambar 2.8 Melahirkan lengan depan padatehnik

melahirkan bahu caraklasik.

Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada pergelangan

kaki janin diganti dengan tangan kanan penolong dan ditarik

curam ke bawah sehingga punggung janin mendekati

punggung ibu. Dengan cara yang sama lengan dapat dilahirkan

(Wiknjosastro,2007).

a) Lovset

1. Badan janin dipegang secara femuro-pelvis dan sambil

dilakukan traksi curam ke bawah badan janin diputar

setengah lingkaran, sehingga bahu belakang menjadi bahu

depan.

Gambar 2.9 Tubuh janin dipegang dengan pegangan


5
femuropelvik.

2. Sambil melakukan traksi, badan janin diputar kembali ke

arah yang berlawanan setengah lingkaran demikian

seterusnya bolak-balik sehingga bahu belakang tampak di

bawah simfisis dan lengan dapatdilahirkan.

Gambar 2.10 Sambil dilakukan traksi curam bawah, tubuh

janin diputar 1800kearah yang berlawanan sehingga bahu

depan menjadi bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat

dilahirkan.

Gambar 2.11 Tubuh janin diputar kembali 1800kearah

yang berlawanan sehingga bahu belakang kembali menjadi

bahu depan dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan.

b) Mauriceau
6
Gambar 2.12 Cara persalinan sungsang dengan teknik

mauriceau.

(1) Tangan penolong yang sesuai dengan muka janin

dimasukkan ke dalam jalanlahir.

(2) Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk

serta jari ke empat mencengkeram fossa canina sedangkan

jari yang lain mencengkeramleher.

Gambar 2.13 Jari tengah masuk ke dalam mulut bayi, jari

telunjuk dan jari manis berada di fossa canina.


(3) Badan anak diletakkan di atas lengan bawah penolong

seolah-olah janin menunggang kuda. Jari telunjuk dan jari

ke tiga penolong mencengkeram leher janin dari arah

punggung.

(4) Kedua tangan penolong menarik kepala janin curam ke

bawah sambil seorang asisten melakukan fundalpressure.

(5) Saat suboksiput tampak di bawah simfisis, kepala janin

dielevasi ke atas dengan suboksiput sebagai hipomoklion

sehingga berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, mata,

dahi, ubun-ubun besar dan akhirnya seluruh kepala

(Wiknjosastro,2007).

2) FullExtraction

Yaitu janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga

penolong. Ekstraksi sungsang dilakukan jika ada indikasi dan

memenuhi syarat untuk mengakhiri persalinan serta tidak ada

kontra indikasi. Indikasi ekstraksi sungsang yaitu gawat janin, tali

pusat menumbung, persalinanmacet.

a) Cara ekstraksibokong

(1) Lakukan periksa dalam vagina untuk memastikan titik

penunjuk (ossacrum).

(2) Jari telunjuk tangan operator yang berhadapan dengan os

sacrum dikaitkan pada lipat paha depan janin. Kemudian

dilakukan ekstraksi curam kebawah.


(3) Bila trokanter depan sudah berada di bawah simfisis, jari

telunjuk tangan operator yang lain dipasang pada lipat

paha belakang untuk membantu traksi sehingga bokong

berada di luar vulva.

Gambar 2.14 Kaitkan pada lipat paha depan untuk

melahirkan trochanter depan.

(4) Arah ekstraksi berubah ke atas untuk mengeluarkan

trokanterbelakang.

(5) Ekstraksi kemudian mengikuti putaran paksidalam.

(6) Bila pusat sudah berada di luar vulva,dikendorkan.

(7) Ekstraksi diteruskan dengan cara menempatkan kedua

tangan pada bokong janin dengan kedua ibu jari berada di

atas sacrum dan jari-jari kedua tangan berada di atas lipat

pahajanin.
Gambar 2.15 Untuk memperkuat traksi bokong,

dilakukan traksi dengan menggunakan kedua tangan

seperti terlihat pada gambar.

(8) Ekstraksi dilakukan dengan punggung janin di depan,

kemudian mengikuti putaran paksi dalam bahu, salah satu

bahu akan kedepan.

Gambar 2.16 Traksi dengan kedua jari untuk melahirkan

bokong.

(9) Setelah ujung tulang belikat terlihat dilakukan periksa

dalam vagina untuk menentukan letak lengan janin,apakah


tetap berada di depan dada, menjungkit atau di belakang

tengkuk. Pada ekstraksi bokong sampai tulang belikat

sering diperlukan bantuan dorongan kristeller.

b) Cara ekstraksi kaki:

(1) Bila kaki masih terdapat di dalam vagina, tangan operator

yang berada pada posisi yang sama dengan os sacrum

dimasukkan dalam vagina untuk menelusuri bokong, paha

sampai lutut guna mengadakan abduksi paha janin

sehingga kaki janin keluar. Selama melakukan tindakan

ini, fundus uteri ditahan oleh tangan operator yanglain.

Gambar 2.17 Tangan dalam mencari kaki dengan

menulusuri bokong sampai fosa poplitea.


Gambar 2.18 Bantuan tangan luar dibagian fundus uteri

dalam usaha mencari kaki janin.

Gambar 2.19 c, d , e

Rangkaian langkah mencari dan menurunkan kaki pada

persalinan sungsang (maneuver Pinard).

(2) Bila satu atau dua kaki sudah berada di luar vulva, maka

dipegang dengan dua tangan operator pada betisdengan


kedua ibu jari berada punggung betis. Lakukan traksi ke

bawah. Setelah lutut dan sebagian paha keluar, pegangan

dialihkan pada paha dengan kedua ibu jari pada punggung

paha.

(3) Dilakukan traksi ke bawah lagi (operator jongkok) dengan

tujuan menyesuaikan arah traksi dengan sumbu panggul

ibu.

(4) Kedua tangan penolong memegang betis anak dengan

meletakkan kedua ibu jari dibelakang betis sejajar dengan

sumbu panjangnya dan jari-jari lain didepan tulang kering.

Dengan pegangan ini dilakukan traksi curam bawah pada

kaki sampai pangkal pahalahir

(5) Pegangan kini dipindahkan keatas setinggi mungkin dengan

kedua ibujari dibelakang paha pada sejajar sumbu

panjangnya dan jari lain didepanpaha.

Dengan pegangan ini pangkal paha ditarik curam bawah

sampai trochanter depan lahir (Gambar 2.20).


(6) Kemudian dilakukan traksi curam atas pada pangkal paha

untuk melahirkan trochanter belakang sehingga akhirnya

seluruh bokong lahir (Gambar2.21).

(7) Setelah bokong lahir, dilakukan pegangan femuropelvik dan

dilakukan traksi curam dan selanjutnya untuk

menyelesaikan persalinan bahu dan lengan serta kepala

seperti yang sudahdijelaskan.

Gambar 2.22 Terlihat bagaimana cara melakukan

pegangan pada pergelangan kaki anak. Sebaiknya

digunakan kain setengah basah untuk mengatasi licinnya

tubuh anak. Traksi curam bawah untuk melahirkan lengan

sampai skapula depan terlihat.


Gambar 2.23 Pegangan selanjutnya adalah dengan

memegang bokong dan panggul janin (jangan diatas

panggul anak). Jangan lakukan gerakan rotasi sebelum

skapula terlihat.

Gambar 2.24 Skapula sudah terlihat, rotasi tubuh sudah

boleh dikerjakan.

Gambar 2.25 Dilakukan traksi curam atas untuk

melahirkan bahu belakang yang diikuti dengan gerakan

untuk membebaskan lengan belakang lebihlanjut.


Gambar 2.26 Persalinan bahu depan melalui

traksi curam bahwa setelah bahu belakang

dilahirkan. Lengan depan dilahirkan dengan cara

yang sama dengan melahirkan

`lengan belakang.
1. Penatalaksanaan Perslinan LetakSungsang

LETAK SUNGSANG
Dengan palpasi/auskultasi
USG, foto abdomen

SIKAP BIDAN
Melakukanrujkan
Terpaksa menolongsendiri

Versi Luar Berhasil Versi Luar Tidak Berhasil


Mingguke-38 Brachberhasil
Inpartu pembukaan <4cm Ekstrasi bokong parsial (teknik klasik, Mueller,lovset)
Ketubanpositif Kepala (Mauriceau VS,forcep)
Ekstraksi bokong total (ekstrasi bokng), ekstrasi kaki, profilaksis pinard.

LAHIR SPONTAN

Seksio Sesaria Komplikasi Persalinan Letak Sungsang


Dengan indikasikebidanan Trias komplikasi ibu (perdarahan, trauma jalan lahir,infek
Trias Komplikasi bayi (asfiksia, trauma persalinan, infeksi)
Letak sungsang dengan resiko tinggi
Letak sungsangprimigravida Kematian perinataltinggi.

Bayi sehat optimal Ibu sehat maksimal

Bagan 2.1 Pathway Persalinan Letak Sungsang (Manuaba, 2010)

Anda mungkin juga menyukai