Anda di halaman 1dari 27

TUGAS I

ANALISIS JURNAL
(Pengaruh Metode Hypnobirthing Terhadap Perubahan Posisi
Janin Pada Kehamilan Sungsang Di BPM Griya Hamil Sehat
Mejasem- Kabupaten Tegal)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kegawatdaruratan Kebidanan
Oleh:
Rias Ismawati 1810104189

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hypnobirthing merupakan teknik autohypnosis (self hypnosis), yaitu upaya
alami dalam menanamkan niat positif/sugesti ke persiapan persalinan. Dasar
dilakukannya hypnobirthing adalah relaksasi. Relaksasi merupakan suatu
kondisi instirahat tubuh dan jiwa (pikiran, kemauan, dan perasaan). Salah satu
manfaat metode hypnobirthing selama kehamilan yaitu membantu janin
terlepas dari kondisi lilitan tali pust, bahkan bisa memperbaiki janin yang
letaknya sungsang menjadi normal (letak belakang kepala). Hyponobirthing
membantu ibu untuk rileksasi. Selama ibu terhiponotis, ibu dituntun
berimajinasi terarah agar memasuki fase relaksasi mendalam. Mereka diberi
sugesti membayangkan bayi mereka berputar secara mudah dan melihat
perputaran itu selesai, sehingga bayi dalam posisi vertex yang baik untuk lahir.
Para ibu dibantu membayangkan bahwa Rahim mereka menjadi lentur dan
lemas sehingga bayi mendapat cukup ruang untuk berputar. Umumnya
perputaran janin terjadi tanpa disadari, terutama jika berlangsung saat ibu tidur.
Namun, perputaran ini dapat tertunda jika ibu mengalami rasa takut atau tegang.

B. Tujuan
1. Diketahuinya teori mengenai Kehamilan Sungsang
2. Diketahuinya teori mengenai hypnobirthing
3. Diketahuinya analisis jurnal mengenai “Pengaruh Metode Hypnobirthing
Terhadap Perubahan Posisi Janin Pada Kehamilan Sungsang Di Mejasem
Tegal”
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. SUNGSANG
1 Pengertian
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum
uteri (Prawirohardjo, 2008).
2 Klasifikasi letak sungsang
a. Presentasi bokong murni (frank breech) Yaitu letak sungsang dimana
kedua kaki terangkat ke atas sehingga ujung kaki setinggi bahu atau
kepala janin.
b. Presentasi bokong kaki sempurna (complete breech) Yaitu letak
sungsang dimana kedua kaki dan tangan menyilang sempurna dan di
samping bokong dapat diraba kedua kaki.
c. Presentasi bokong kaki tidak sempurna (incomplete breech) Yaitu letak
sungsang dimana hanya satu kaki di samping bokong, sedangkan kaki
yang lain terangkat ke atas. (Kasdu, 2005).
3 Diagnosis
Diagnosis letak sungsang yaitu pada pemeriksaan luar kepala tidak
teraba di bagian bawah uterus melainkan teraba di fundus uteri.
Kadang-kadang bokong janin teraba bulat dan dapat memberi kesan
seolah-olah kepala, tetapi bokong tidak dapat digerakkan semudah kepala.
Seringkali wanita tersebut menyatakan bahwa kehamilannya terasa lain
daripada yang terdahulu, karena terasa penuh di bagian atas dan gerakan
terasa lebih banyak di bagian bawah. Denyut jantung janin pada umumnya
ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada umbilicus.
Apabila diagnosis letak sungsang dengan pemeriksaan luar tidak dapat
dibuat, karena misalnya dinding perut tebal, uterus mudah berkontraksi atau
banyaknya air ketuban, maka diagnosis ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan dalam. Apabila masih ada keragu-raguan, harus
dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografik. Setelah
ketuban pecah, dapat diraba lebih jelas adanya bokong yang ditandai dengan
adanya sacrum, kedua tuber ossis iskii, dan anus. Bila dapat diraba kaki,
maka harus dibedakan dengan tangan. Pada kaki terdapat tumit, sedangkan
pada tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar dengan jari-jari
lain dan panjang jari kurang lebih sama dengan panjang telapak tangan.
Pada persalinan lama, bokong janin mengalami edema, sehingga kadang-
kadang sulit untuk membedakan bokong dengan muka. Pemeriksaan yang
teliti dapat membedakan antara bokong dengan muka karena jari yang akan
dimasukkan ke dalam anus mengalami rintangan otot, sedangkan jari yang
dimasukkan ke dalam mulut akan meraba tulang rahang dan alveola tanpa
ada hambatan. Pada presentasi bokong kaki sempurna, kedua kaki dapat
diraba di samping bokong, sedangkan pada presentasi bokong kaki tidak
sempurna, hanya teraba satu kaki di samping bokong (Prawirohardjo, 2008).
4 Etiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap
ruangan didalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu,
jumlah air ketuban relative lebih banyak, sehingga memungkinkan janin
bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri
dalam presentasi kepala, letak sungsang, ataupun letak lintang. Pada
kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air
ketuban relative berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai yang
terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong dipaksa menempati ruang
yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada dalam ruangan
yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat
dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak
sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin
sebagian besar ditemukan dalam presentasi kepala. Faktor-faktor lain yang
memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang diantaranya adalah
multiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa, dan
panggul sempit. Kadang-kadang letak sungsang disebabkan karena kelainan
uterus dan kelainan bentuk uterus. Plasenta yang terletak di daerah kornu
fundus uteri dapat pula menyebabkan letak sungsang karena plasenta
mengurangi luas ruangan di daerah fundus (Prawirohardjo, 2008).

5 Cara persalinan letak sungsang


a. Pervaginam
Persalinan letak sungsang dengan pervaginam mempunyai syarat yang
harus dipenuhi yaitu pembukaan benar-benar lengkap, kulit ketuban
sudah pecah, his adekuat dan tafsiran berat badan janin < 3600 gram.
Terdapat situasi-situasi tertentu yang membuat persalinan pervaginam
tidak dapat dihindarkan yaitu ibu memilih persalinan pervaginam,
direncanakan bedah sesar tetapi terjadi proses persalinan yang
sedemikian cepat, persalinan terjadi di fasilitas yang tidak
memungkinkan dilakukan bedah sesar, presentasi bokong yang tidak
terdiagnosis hingga kala II dan kelahiran janin kedua pada kehamilan
kembar. Persalinan pervaginam tidak dilakukan apabila didapatkan
kontra indikasi persalinan pervaginam bagi ibu dan janin, presentasi
kaki, hiperekstensi kepala janin dan berat bayi > 3600 gram, tidak
adanya informed consent, dan tidak adanya petugas yang
berpengalaman dalam melakukan pertolongan persalinan
(Prawirohardjo, 2010).
1) Persalinan spontan (spontaneous breech)
Yaitu janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri (cara
bracht). Pada persalinan spontan bracht ada 3 tahapan yaitu tahapan
pertama yaitu fase lambat, fase cepat, dan fase lambat. Berikut ini
prosedur melahirkan secara bracht :
a) Ibu dalam posisi litotomi, sedang penolong berdiri di depan
vulva.
b) Saat bokong membuka vulba, dilakukan episiotomy. Segera
setelah bokong lahir, bokong dicengkeram secara bracht yaitu
kedua ibu jari penolong sejajar sumbu panjang paha sedangkan
jari-jari lain memegang panggul.
c) Pada waktu tali pusat lahir dan tampak teregang, segera
kendorkan tali pusat tersebut
d) Penolong melakukan hiperlordosis pada badan janin dengan cara
punggung janin didekakan ke perut ibu. Penolong hanya
mengikuti gerakan ini tanpa melakukan tarikan
e) Dengan gerakan hiperlordosis ini berturut-turut lahir pusar,
perut, bahu, dan lengan, gadu, mulut dan akhirnya seluruh
kepala.
2) Manual aid
Yaitu janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu
dan sebagian lagi dengan tenaga penolong. Pada persalinan dengan
cara manual aid ada 3 tahapan yaitu tahap pertama lahirnya bokong
sampai pusar yang dilahirkan dengan kekuatan ibu sendiri, tahap
kedua lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga penolong
dengan cara klasik, mueller, lovset; tahap ketiga lahirnya kepala
dengan memakai cara mauriceau dan forceps piper. Berikut ini cara
melahirkan bahu dan lengan pada letak sungsang dengan cara klasik:
a) Kedua kaki janin dipegang dengan tangan kanan penolong pada
pergelangan kakinya dan dielevasi ke atas sejauh mungkin
sehingga perut janin mendekati perut ibu.
b) Bersamaan dengan itu tangan kiri penolong dimasukkan ke
dalam jalan lahir dengan jari telunjuk menelusuri bahu janin
sampai pada fossa cubiti kemudian lengan bawah dilahirkan
dengan gerakan seolah-olah lengan bawah mengusap muka
janin.
c) Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada pergelangan
kaki janin diganti dengan tangan kanan penolong dan ditarik
curam ke bawah sehingga punggung janin mendekati punggung
ibu. Dengan cara yang sama lengan dapat dilahirkan
Berikut ini melahirkan bahu dan lengan pada letak sungsang dengan
cara Mueller

a) Badan janin dipegang secara femuro-pelvis dan sambil


dilakukan traksi curam ke bawah sejauh mungkin sampai bahu
depan di bawah simfisis dan lengan depan dilahirkan dengan
mengait lengan di bawahnya.
b) Setelah bahu dan lengan depan lahir, maka badan janin yang
masih dipegang secara femuro-pelvis ditarik ke atas sampai bahu
belakang lahir.

Berikut ini melahirkan bahu dan lengan dengan cara lovset:

a) Badan janin dipegang secara femuro-pelvis dan sambil


dilakukan traksi curam ke bawah badan janin diputar setengah
lingkaran, sehingga bahu belakang menjadi bahu depan.
b) Sambil melakukan traksi, badan janin diputar kembali ke arah
yang berlawanan setengah lingkaran demikian seterusnya bolak-
balik sehingga bahu belakang tampak di bawah simfisis dan
lengan dapat dilahirkan.

Berikut ini melahirkan kepala dengan cara mauriceau:

a) Tangan penolong yang sesuai dengan muka janin dimasukkan ke


dalam jalan lahir.
b) Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk serta
jari ke empat mencengkeram fossa canina sedangkan jari yang
lain mencengkeram leher.
c) Badan anak diletakkan di atas lengan bawah penolong seolah-
olah janin menunggang kuda. Jari telunjuk dan jari ke tiga
penolong mencengkeram leher janin dari arah punggung.
d) Kedua tangan penolong menarik kepala janin curam ke bawah
sambil seorang asisten melakukan fundal pressure.
e) Saat suboksiput tampak di bawah simfisis, kepala janin dielevasi
ke atas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga
berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, mata, dahi, ubun-ubun
besar dan akhirnya seluruh kepala
3) Ekstraksi sungsang
Yaitu janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga
penolong. Ekstraksi sungsang dilakukan jika ada indikasi dan
memenuhi syarat untuk mengakhiri persalinan serta tidak ada kontra
indikasi. Indikasi ekstraksi sungsang yaitu gawat janin, tali pusat
menumbung, persalinan macet. Cara ekstraksi kaki:
a) Bila kaki masih terdapat di dalam vagina, tangan operator yang
berada pada posisi yang sama dengan os sacrum dimasukkan
dalam vagina untuk menelusuri bokong, paha sampai lutut guna
mengadakan abduksi paha janin sehingga kaki janin keluar.
Selama melakukan tindakan ini, fundus uteri ditahan oleh tangan
operator yang lain.
b) Bila satu atau dua kaki sudah berada di luar vulva, maka
dipegang dengan dua tangan operator pada betis dengan kedua
ibu jari berada punggung betis. Lakukan traksi ke bawah. Setelah
lutut dan sebagian paha keluar, pegangan dialihkan pada paha
dengan kedua ibu jari pada punggung paha.
c) Dilakukan traksi ke bawah lagi (operator jongkok) dengan
tujuan menyesuaikan arah traksi dengan sumbu panggul ibu.

Cara ekstraksi bokong

a) Lakukan periksa dalam vagina untuk memastikan titik penunjuk


(os sacrum).
b) Jari telunjuk tangan operator yang berhadapan dengan os sacrum
dikaitkan pada lipat paha depan janin. Kemudian dilakukan
ekstraksi curam ke bawah
c) Bila trokanter depan sudah berada di bawah simfisis, jari
telunjuk tangan operator yang lain dipasang pada lipat paha
belakang untuk membantu traksi sehingga bokong berada di luar
vulva.
d) Arah ekstraksi berubah ke atas untuk mengeluarkan trokanter
belakang.
e) Ekstraksi kemudian mengikuti putaran paksi dalam.
f) Bila pusat sudah berada di luar vulva, dikendorkan.
g) Ekstraksi diteruskan dengan cara menempatkan kedua tangan
pada bokong janin dengan kedua ibu jari berada di atas sacrum
dan jari-jari kedua tangan berada di atas lipat paha janin.
h) Ekstraksi dilakukan dengan punggung janin di depan, kemudian
mengikuti putaran paksi dalam bahu, salah satu bahu akan ke
depan.
i) Setelah ujung tulang belikat terlihat dilakukan periksa dalam
vagina untuk menentukan letak lengan janin, apakah tetap
berada di depan dada, menjungkit atau di belakang tengkuk.
Pada ekstraksi bokong sampai tulang belikat sering diperlukan
bantuan dorongan kristeller.
b. Perabdominam
Memperhatikan komplikasi persalinan letak sungsang melalui
pervaginam, maka sebagian besar pertolongan persalinan letak
sungsang dilakukan dengan seksio sesarea. Pada saat ini seksio sesarea
menduduki tempat yang sangat penting dalam menghadapi persalinan
letak sungsang. Seksio sesarea direkomendasikan pada presentasi kaki
ganda dan panggul sempit (Prawirohardjo, 2008, p.622).
Seksio sesarea bisa dipertimbangkan pada keadaan ibu yang primi
tua, riwayat persalinan yang jelek, riwayat kematian perinatal, curiga
panggul sempit, ada indikasi janin untuk mengakhiri persalinan
(hipertensi, KPD >12 jam, fetal distress), kontraksi uterus tidak adekuat,
ingin steril, dan bekas SC. Sedangkan seksio sesarea bias
dipertimbangkan pada bayi yang prematuritas >26 minggu dalam fase
aktif atau perlu dilahirkan, IUGR berat, nilai social janin tinggi,
hiperekstensi kepala, presentasi kaki, dan janin >3500 gram (janin
besar) (Cunningham, 2005, p.568)

6. Komplikasi persalinan letak sungsang


a. Komplikasi pada ibu
1) Perdarahan
2) Robekan jalan lahir
3) Infeksi
b. Komplikasi pada bayi
1) Asfiksia bayi, dapat disebabkan oleh:
a) Kemacetan persalinan kepala (aspirasi air ketuban-lendir)
b) Perdarahan atau edema jaringan otak
c) Kerusakan medula oblongata
d) Kerusakan persendian tulang leher
e) kematian bayi karena asfiksia berat.
2) Trauma persalinan
a) Dislokasi-fraktur persendian, tulang ekstremitas
b) Kerusakan alat vital: limpa, hati, paru-paru atau jantung
c) Dislokasi fraktur persendian tulang leher: fraktur tulang dasar
kepala ; fraktur tulang kepala ; kerusakan pada mata, hidung atau
telinga ; kerusakan pada jaringan otak.
3) Infeksi, dapat terjadi karen:
a) Persalinan berlangsung lama
b) Ketuban pecah pada pembukaan kecil
c) Manipulasi dengan pemeriksaan dalam
B. HYPNO-BIRTHING
1. Pengertian Hypnobirthing
Hypnobirthing berasal dari bahasa Yunani hypnos yang berarti tidur
atau pikiran tenang dan birthing yang berarti proses kehamilan sampai
melahirkan. Hypnobirthing adalah upaya alami menanamkan niat
kepikiran bawah sadar untuk menngahadapi persalinan dengan tenang
dan sadar. Hypnobirthing merupakan sugesti yang dilakukan pada ibu
hamil dengan cara mengusap bagian bawah payudaranya hingga perut,
terlebih saat bayinya bergerak-gerak sambil mengucapkan kalimat-
kalimat positif yanng dapat membangun kecerdasan otak pada anak
(Chandyy, 2011)
Hypnobirthing sering disebut juga dengan hipnosis persalinan, yaitu
uapaya penggunaan hipnosis untuk memperoleh persalinan yang lancar,
aman dan nyaman. Hypnobirthing merupakan metode relaksasi yang
mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil bisa mengalami
persalinan melalui insting dan memberikan sugesti bahawa melahirkan
itu nikmat (Maryunani, 2010).
2. Manfaat Hypnobirthing
a. Untuk Ibu Hamil,
mengurangi rasa sakit, mengurangi kemungkinan adanya
komplikasi kehamilan, proses persalinan akan berjalan aman dan
lancar dan relatif lebih cepat, mengurangi kemungkinan dilakukan
episiotomi, ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi
terhadap janin, ibu merasakan ketenangan dan kenyamanan proses
melahirkan, ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan
perasaannya, mencegah kelelahan yang berlebih saat melakukan
proses persalinan, bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen
sehingga menjadi lebih sehat (Chandyy. 2011)
b. Untuk Janin.
Ada dua keuntungan yang dapat dirasakan oleh janin ketika ibu
hamil mengikuti proses hypnobirthing, yaitu: getaran tenang dan
damai juga akan dirasakan oleh janin yang merupakan dasar dari
perkembangan jiwanya (spiritual quotient), pertumbuhan janin lebih
sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormon-hormon
yang seimbang kejanin melalui plasenta.
c. Untuk Suami.
Ada pun manfaat hypnobirthing, bagi suami adalah: menjadi lebih
tenang dalam mendampingi proses persalinan, emosi suami akan
menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari-hari, memperbaiki dan
memperkuat hubungan dan ikatan batin antara istri, suami, serta
janin yang dikandung, aura positif dan tenang yang dimiliki suami/
pendamping persalinan akan mempengaruhi aura ibu yang bersalin
dan orang-orang disekitarnya (Aprillia. 2010.)
d. Untuk Bidan dan Dokter.
Hypnobirthing juga mempunyai keuntugan bagi para tenaga
kesehatan terlebih bidan atau dokter, diantaranya: dapat lebih fokus
dan tenang dalam menghadapi ibu bersalin yang emosinya labil,
bidan dan dokter menjadi lebih tenang dalam membantu pertolongan
proses persalinan, emosi bidan/dokter menjadi lebih stabil dalam
kehidupan sehari-hari, aura positif dan tenang yang dimiliki oleh
bidan/dokter sangat mempengaruhi aura ibu bersalin dan orang-
orang disekitarnya, dapat menjadi program unggulan dari pelayanan
BPS/RS/RB, bidan/dokter memiliki kompetensi, serta bidan/dokter
dapat melakukan tindakan medis ringan/sedang kepada klien tanpa
mengurangi rasa nyaman klien (Aprillia. 2010)
3. Teknik Relaksasi Hypnobirthing
Hypnobirthing terdiri dari berbagai macam teknik relaksasi yang
dapat digunakan oleh para ibu saat bersalin. Teknik Hypnobirthing
disini meliputi: Teknik konsentrasi pikiran, teknik relaksasi dengan
pernafasan, teknik relaksasi dengan visualisasi, berkomunikasi dengan
janin, teknik Hypnobirthing semasa hamil, dan teknik pernafasan pada
proses persalinan.
a. Konsentrasi Pikiran
Sebelum mulai mempraktikan Hypnobirthing, anda perlu melatih
cara pikiran anda berkonsentrasi. Karena, makin mudah anda
berkonsentrasi dan berfokus, makin lancar pula proses latihan
Hypnobirthing. Berikut adalah cara – cara dan praktik yang bisa
anda coba guna melatih konsentrasi dan focus pikiran.
1) Teknik Pendulum
Jika anda sudah memiliki pendulum, gunakan saja. Jika belum,
anda bisa membuatnya sendiri. Ambillah seutas benang yang
agak tebal atau tali yang tidak terlalu besar, dengan panjang 15-
20 cm. Ikatkan benda seperti klip, batu kerikil, atau cincin pada
ujung benang atau tali tersebut, lalu mulailah melatih
konsentrasi anda:
a) Peganglah ujung tali dengan jemari tangan anda dengan
bagian yang berat berada dibawah sehingga akan
mendapatkan sebuah pendulum yang menggelantung.
b) Tariklah nafas panjang agar pikiran dapat rileks dan terfokus
pada pendulum. Tutuplah mata anda saat menarik nafas jika
perlu.
c) Bicaralah dan niatkan pada tataran alam bawah sadar anda
bahwa anda akan memasuki ala bawah sadar saat ini.
d) Hilangkan semua hal yang ada disekeliling anda, jangan
pikirkan hal lain.
e) Lalu, perlahan bukalah mata anda, tetaplah dalam kondisi
terfokus.
f) Tariklah nafas panjang dan hembuskan dengan perlahan dan
tenang.
g) Dengan pikiran yang tenang, niatkan pendulum untuk
bergerak perlahan – lahan, ke kanan ke kiri, ke depan-
belakang, atau berputar kekanan lalu ke kiri, tetapi jangan
lupa untuk tetap mempertahankan kondisi relaks dan
terfokus pada anda.
h) Cobalah beberapa saat, niatkan pendulum untuk bergerak
sesuai niat hati anda, baik itu arah maupun kecepatannya.
i) Ketika anda telah mencapai kondisi relaks dan terfokus yang
mendalam, pendulum akan bergerak sesuai yang diniatkan
oleh suara hati anda.
j) Lakukan latihan relaksasi dan focus ini untuk beberapa saat.
k) Jika anda telah selesai, niatkan dengan pikiran agar
pendulum bergerak makin perlahan hingga akhirnya
berhenti.
l) Tunggu beberapa saat sampai pendulum berhenti sesuai
dengan yang diniatkan.
m) Ketika pendulum telah berhenti, tariklah nafas panjang
kedalam, lalu kembalikan kesadaran anda ke lingkungan
sekitar.

2) Teknik Bola Energi Teknik ini digunakan untuk melatih fokus


dan konsentrasi dengan merasakan adanya gelombang energi
yang mengelilingi tubuh anda. Anda tidak memerlukan alat
Bantu apapun dalam melakukan latihan ini. Ikuti langkah –
langkah berikut:
a) Ambillah posisi duduk yang paling nyaman untuk anda
b) Niatkan bahwa anda hendak rileks
c) Pejamkan mata dan tariklah nafas dengan menggembungkan
perut anda (nafas perut), kemudian hembuskan perlahan –
lahan.
d) Mulailah memusatkan pikiran anda pada energi di tangan
sebelah kanan.
e) Rasakan adanya energi yang mengalir ditangan kanan anda,
jadilah energi itu sendiri, bernafaslah seiring kehadiran
energi yang anda rasakan.
f) Arahkan perhatian pada tangan kiri anda, dan lakukan hal
yang sama dengan apa yang anda lakukan pada tangan kanan
anda. Tetaplah memejamkan mata dan bernafaslah dalam –
dalam dengan rileks dan teratur.
g) Pusatkan pikiran dan angkatlah kedua tangan anda secara
perlahan.
h) Katupkan kedua telapak tangan tepat di depan dada anda.
i) Rasakan adanya energi yang mengalir dan mulai berbentuk
disekeliling tangan anda.
j) Setelah beberapa saat (sesuka anda) cobalah menarik kedua
tangan anda agar menjauh, tetapi jangan terlalu lebar.
k) Lalu pertemukan kembali kedua telapak tangan anda di
depan dada.
l) Ulanngi irama ini beberapa kali hingga anda dapat
merasakan adanya gelombanng atau energi lain yang tak
terlihat berada diantara anda kedua telapak tangan anda. Saat
anda hendak mempertemukan kedua telapak tangan, akan
ada suatu energi yang menghalangi sehingga kedua telapak
tangan tidak dapat bertemu.
m) Tenangkan pikiran anda agar energi ini terbentuk makin
besar, dengan menarik tangan anda dan kembali berusaha
mempertemukannya.
n) Ulangi gerakan ini beberapa kali hingga anda merasa cukup.
Jangan lupa untuk bernafas dalam, yakni bernafas dengan
perut, dan tetap terfokus.
o) Jika anda ingin meyudahi geraka ini, niatkan bahwa anda
hendak berhenti.
p) Perlahan – lahan kembalikan posisi tangan anda yang rileks
di sisi tubuh
q) Tariklah nafas panjang dan embuskan beberapa kali.
r) Kembalikan pikiran anda dan kembalikan sadar pada
lingkungan sekitar anda.
s) Bukalah mata anda.

3) Teknik menggerakkan lengan


Teknik ini melatih focus dan knsentrasi dengan meminta alam
bawah sadar atau pikiran anda untuk menggerakkan lengan
anda. Latihan ini mirip dengan latihan menggerakkan pendulum
dengan pikiran, hanya saja alat Bantu yang digunakan adalah
lengan anda sendiri.
a) Ambillah posisi duduk yang paling nyaman untuk anda
b) Berkonsentrasilah dan niatkan bahwa anda hendak rileks.
c) Pejamkan mata dan tariklah nafas dengan menggembungakn
perut anda (nafas perut), kemudian embuskan nafas perlahan
– lahan.
d) Tunggulah beberapa saat dengan tetap bernafas dalam dan
teratur.
e) Mulailah latihan dengan mengatak niat pada alam bawah
sadar bahwa anda ingin lengan anda bergerak demi
ketenangan dan kesehatan.
f) Tetap lemaskan lengan anda sambil terus memberitahu alam
bawah sadar anda tentang hal itu.
g) Berfokuslah, berkonsentrasilah, hilangkan dunia luas dan
pikiran yang biasa memenuhi kepala anda, bernafaslah
secara teratur dan rileks.
h) Rasakan bahwa ada suatu energi yang menggerakkan lengan
anda.
i) Biarkan energi tersebut bergerak sesuai dengan anda yang
tenang dan sehat. Jangan ditahan dan jangan dilawan.
j) Biarkan lengan anda bergerak sekalipun tidak beraturan, lalu
coba katakana sesuai niat anda bahwa lengan anda akan
bergerak keatas, ke bawah, ke kanan, kekiri, ke dada, ke
wajah, ke perut dan seterusnya.
k) Kendalikan ke mana gerakan lengan liat niat anda. Ingat,
ikuti saja gerakan tersebut dan jangan keluarkan tenaga sama
sekali untuk menggerakkan lengan anda. Biarkan energi
menyelaraskan diri dengan alam bawah sadar untuk
menuntun arah gerakan lengan anda.
l) Setelah anda merasa latihan ini cukup, katakana dengan
suara hati bahwa anda hendak menyudahi latihan ini dan
perlahan – lahan biarkan lengan anda berhenti bergerak.
m) Setelah lengan berhenti bergerak, tariklah nafas panjang
beberapa kali untuk mengakhiri latihan.
n) Kembalikan pikiran anda dan kembalilah sadar akan
lingkungan sekitar anda.
o) Bukalah mata anda

b. Teknik Relaksasi dengan Pernafasan


Bernafas adalah suatu keharusan dalam hidup kita. Seiring
setiap tarikan nafas, kita menghirup oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida. Cara bernafas yang salah akan mengakibatkan
tidak maksimalnya pembuangan karbondioksida, yang
menyebabkan seseorang jadi mudah kecemasan, panik, depresi,
tegang, sakit kepala dan cepat lelah. Karena itulah, sangat
penting untuk menyadari cara kita bernafas.
Langkah awal yang bisa anda coba adalah berlatih
menjadikan pernafasan sebagai peluang untuk rileks. Cobalah
mendeteksi cara kita bernafas dengan cara: Pejamkan mata dan
baringkan tubuh anda, kemudian letakkan tangan kanan anda
pada perut, dekat pinggang, letakkan tangan kiri anda pada dada,
tepat di tengah. Selagi anda bernafas, rasakan tangan sebelah
mana yang lebih terangkat. Tangan pada dada atau tangan pada
perut? Jika perut anda yang naik lebih tinggi, artinya anda
bernafas dengan perut atau diafragma. Jika perut anda tidak
terangkat, atau terangkat sedikit dibandingkan dada, artinya
anda bernafas dengan dada.
Berikut adalah langkah – langkah untuk melatih pernafasan
dalam: Berbaring atau ambillah posisi yang paling nyaman
untuk anda (lebih dianjurkan posisi berbaring). Setelah melatih
pernafasan dalam, anda bisa memulai latihan pernafasan untuk
melepaskan ketegangan tubuh. Berikut ini langkah langkahnya,
menghitung nafas, menghela nafas rileks, dan melepaskan
ketegangan
c. Teknik Relaksasi dengan Visualisasi
1) Kenakan pakaian yang longgar
2) Berbaringlah disuatu tempat yang sepi, tenang dan nyaman
3) Pejamkan mata nada dengan lembut, jangan ditegangkan
4) Gunakan seluruh pancaindra anda di dalam pikiran
5) Mulailah membayangkan tempat yang menyenangkan dan
dapat anda nikmati.
6) Sambil terus mempertahankan visualisasi, ucapkan afirmasi
yang ingin anda masukkan dalam pikiran. Contoh ”aku
tenang,...semua pergi dari tubuhku....dan lain-lain.
7) Praktikkan teknik relaksasi dengan visualisasi ini selama 10-
15 menit, 2-3 kali sehari. Lalu bukalah mata anda dan
kembali kedunia nyata, tariklah nafas panjang dan perlahan
- lahan kembali ke kesadaran anda.
d. Berkomunikasi dengan janin
Teknik berkomunikasi dengan janin: memahami apa yang
kira – kira bisa janin dengar, sadar bahwa suara bisa
menstimulasi janin usia 6 bulan, menyadari apa yang dirasakan
oleh janin, mengerti apa yang janin pikirkan, mempertimangkan
efek jangka panjang dari kehidupan emosi ibu dan memahami
efek hormon kecemasan.
BAB III
ANALISIS JURNAL

A. Judul penelitian : Pengaruh Metode Hypnobirthing Terhadap


Perubahan Posisi Janin Pada Kehamilan Sungsang
Di Mejasem Tegal
B. Tahun penelitian : 2014-2015
C. Peneliti : Siti Nurhidayah dan Ropitasari
D. Lokasi Penelitian : BPM Griya Hamil Sehat Mejasem, Kabupaten
Tegal
Alamat jurnal : Proceeding Symposium Nasional, http://himadan.
fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/upload-
proceeding.pdf
F. Metode Penelitian : Populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu hamil
sungsang usia kehamilan 28-36 minggu yang
mengikuti hypnobirthing 15 Maret- 24 Juni 2015
sebanyak 30 orang
Analisis Statistik yakni Quasi eksperimen secara
control grup time series desingn untuk mengetahui
pengaruh metode hypnobirthing terhadap
perubahan posisi janin pada kehamilan sungsang.
Analisis bivariate digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara variable independent dan variable
dependent dilakukan dengan metode Fisher, batas
kemaknaan atau level of signifikansi alpha adalah
0,005.
G. Hasil Penelitian
Jumlah kehamilan primigravida sebanyak 53,3% dan multigravida (hamil
kedua, ketiga, keempat) sebesar 46,7 %. Pada 15 responden (62,5%)
mengalami perubahan posisi janin setelah dilakukan metode hypnobirthing.
Sebanyak 6 responden tidak mengalami perubahan posisi janin setelah
melakukan metode knee chest. Ada pengaruh yang signifikan metode
hypnobirthing terhadap perubahan posisi janin pada kehamilan sungsang di
BPM Griya Hamil Sehat Mejangan-Tegal. Hal tersebut dibuktikan dengan
hasil uji Fisher yaitu dengan nilai signifikansi (p) p= 0,017 (p<0,05).
H. Pembahasan
Posisi janin pada kehamilan sungsang penyebabnya ada dua, yaitu factor
janin dan ibu sendiri. Factor dari ibu karena ibu mengalami kecemasan,
terutama pada kehamilan primigravida. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang berjudul perbedaan tingkat kecemasan ibu primigravida dengan
multigravida dalam menghadapi proses persalinan kala 1 dirumah sakit
Ngudi Saras Jaten Karanganyar. Kriteria tingkat kecemasan, nilai rata-rata
(mean) kecemasan kelompk primigravida yaitu 25,50% termasuk dalam
kategori mengalami kecemasan sedang dan untuk kelompok multigravida
dengan nilai rata-rata kecemasan 176,25 termasuk kategori mengalami
kecemasan ringan. Hal tersebut sesuai dengan kecemasan dapat terjadi pada
pengalaman baru seperti kehamilan, kelahiran anak atau persalinan. Hal ini
berarti bahwa kelompok ibu yang mengalami kehamilan baru pertama kali
(primigravida) mengalami kecemasan yang lebih tinggi, sedangkan bagi ibu
dengan kehamilan lebih dari satu kali (multigravida) mengalami kecemasan
ringan.
Hypnobirthing merupakan teknik autohipnosis (self hypnosis), yaitu
upaya alami dalam menanamkan niat positif/sugesti ke jiwa atau pikiran
bawah sadar dalam menjalani masa kehamilan dan persiapan persalinan.
Dasar dilakukannya hypnobirthing adalah relaksasi. Relaksasi merupakan
suatu kondisi istirahat tubuh dan jiwa (pikiran, kemauan, dan perasaan).
Salah satu manfaat metode hypnobirthing selama kehamilan yaitu
mambantu janin terlepas dari kondisi lilitan tali pusat, bahkan bisa
memperbaiki janin yang letaknya sungsang menjadi normal (letak belakang
kepala). Hypnobirthing membantu ibu untuk rileksasi. Selama ibu
terhipnosis, ibu dituntun berimajinasi terarah agar memasuki fase relasasi
mendalam. Mereka diberi sugesti membayangkan bayi mereka berputar
secara mudah dan melihat perputaran itu selesai, sehingga bayi dalam posisi
verteks yang baik untuk lahir. Para ibu dibantu membayangkan bahwa
rahim mereka menjadi lentur dan lemas sehingga bayi mendapat cukup
ruang untuk berputar.
Umumnya perputaran janin terjadi tanpa disadari, terutama jika
berlangsung saat ibu tidur. Namun, perputaran ini dapat tertunda jika ibu
mengalami rasa takut atau tegang, atau jika ada situasi yang menekan di
dalam hidupnya. Sebagian ibu karena sejumlah sebab mengalami rasa takut
atau tegang, sehingga rahim mereka tetap kencang dan bayi tidak dapat
menyelesaikan perputarannya. Jika hal ini terjadi, bayi yang kurang
mendapatkan ruang untuk berputar, tidak mampu menyelesaikan rotasi dan
tetap berada dalam posisi asli, yaitu tegak. Kadang-kadang bayi berputar
tidak sempurna sehingga yang berada dibagian bawah leher rahim adalah
bahu, lengan, atau satu atau dua kaki. Posisi bersujud (knee chest position),
dengan posisi perut seakan-akan menggantung ke bawah. Cara ini harus
rutin dilakukan dimulai pada kehamilan 32-35 minggu sebanyak 3 kali
sehari selama 10-15 menit setiap kali pada saat perut kosong, dan bayi aktif,
atau dapat menggunakan papan miring. Bila posisi ini dilakukan dengan
baik dan teratur, kemungkinan besar bayi yang sungsang dapat kembali ke
posisi normal. Salah satu manfaat metode hypnobirthing dapat merubah
posisi janin letak sungsang. Perputaran kepala janin akan tertunda jika ibu
mengalami rasa takut atau tegang yang dapat mengakibatkan rahim tetap
tegang dan bayi yang kurang mendapat ruang untuk berputar. Sugesti positif
dengan membayangkan dan berkomunikasi kepada bayi agar memutarkan
tubuhnya ke posisi normal maka posisi bayi akan berubah ke dalam posisi
vertex.
ANALISIS JURNAL
Analisis Teknik Hypnobirthing Jurnal pembanding
Teknik Maxibustion
Patient and Ibu hamil sungsang usia ibu hamil sungsang
clinical kehamilan 28-36 minggu yg dengan usia kehamilan 33
problem mengikuti hypnobirthing dari – 35 minggu yang
15 Maret – 24 Juni 2015 melakukan pemeriksaan
sebanyak 30 orang dan dipusat pelayanan primer
sampel yang digunakan 21 dari bulan April 2008 –
orang Desember 2010 sebanyak
524 orang dan sampel
yang digunakan 406 orang

Mengetahui pengaruh Penelitian ini dilakukan


metode hypnobirthing dengan acak multisenter
terhadap perubahan posisi uji coba terkontrol di
janin pada kehamilan mana 406 wanita dengan
sungsang. Penelitian terdiri janin dalam USG
dari tiga tahap yaitu pretest, presentasi sungsang,
treatment, dan posttest. dengan usia kehamilan 33-
Tahap pretest dilakukan pada 35 minggu dibagi dalam 3
kelompok perlakuan yaitu kelompok.
responden yang mengalami Kelompok 1 : Dilakukan
kehamilan sungsang dan moxibustion yang benar
sebelum dilakukan tindakan pada titik BL67 ditambah
hypnobirthing dan posisi perawatan biasa
knee chest serta pada Kelompok 2: moxibustion
kelompok control yaitu di SP1, titik akupuntur
responden yang mengalami non-spesifik (sham
kehamilan sungsang dan moxibustion) ditambah
sebelum dilakukan tindakan perawatan biasa.
knee chest. Selanjutnya Kelompok 3 : hanya
tindakan hypnobirthing dan dilakukan perawatan biasa
knee chest pada responden
yang menjadi kelompok
perlakuan dan melakukan
tindakan posisi knee chest
pada resonden yang menjadi
kelompok kontrol sebagai
tahap treatment. Tahap
posttest peneliti
mengobservasi perubahan
posisi janin dengan palpasi
secara Leopold. Waktu dari
pretest ke tahap pemberian
treatment 3-7 hari dan waktu
dari tahap pemberian
treatment ke posttest 1
minggu.

Pada jurnal tersebut peneliti Penelitian sebelumnya


belum membandingkan hasil dengan meta-analysis,
penelitiannya dengan membandingkan
penelitian-penelitian efektivitas teknik
terdahulu, namun sudah ada moxibustion dibandingkan
teori yang mendukung dengan perawatan biasa,
bahwa salah satu manfaat dan didapatkan hasil tidak
metode hypnobirthing dapat ada perbedaan yang
merubah posisi janin letak signifikan ditemukan pada
sungsang kelompok moksibusim
dibandingkan dengan
teknik lain
Hypnobirthing dapat Moxibustion pada titik
mempengaruhi perubahan akupunktur BL67 efektif
posisi janin pada kehamilan dan aman untuk
sungsang dengan hasil memperbaiki presentasi
penelitian 62,5% sungsang dengan hasil
penelitian 58.1%
BAB IV
REKOMENDASI

A. Kritik Jurnal
1. Substansi
Kelebihan: Memberikan Informasi mengenai pengaruh hypnobirthing
Kekurangan: Peneliti tidak mencantumkan hasil penelitian terdahulu
2. Teori
Kelebihan: Dalam setiap pembahasan peneliti menyertakan teori-teori
Kekurangan: Pada jurnal tersebut, teori tentang keterkaitan antara teknik
3. Metodologi
Kelebihan: Quasi eksperimen secara Control Group Time Series
Kekurangan: Quasi eksperimen mempunyai kelemahan pengukuran
4. Interpretasi
Kelebihan: Pada hasil penelitian sudah disertakan keterangan jumlah
presentasi responden dengan kehamilan primigravida dan multigravida
yang mengalami perubahan posisi janin setelah dilakukan metode
hypnobirthing.
Kekurangan: Penyajian data tidak disertakan tabel beserta keterangannya,
hendaknya dibuat secara terpisah berdasarkan dari variabel masing-masing
sehingga memudahkan pembaca dalam mengetahui hasil.
5. Etika
Kelebihan: Dalam jurnal ini responden yang diteliti dirahasiakan
identitiasnya.
Kekurangan: Tidak ditemukan kekurangan atau pelanggaran etik pada
jurnal ini.
6. Gaya penulisan
Kelebihan: Gaya penulisan baik, lengkap dari abstrak sampai daftar pustaka.
Kekurangan: Penulisan pada jurnal tidak disertai tabel pada hasil penelitian.
B. Critical Thinking

Posisi janin pada kehamilan sungsang penyebabnya ada dua, yaitu factor
janin dan ibu sendiri. Faktor dari ibu karena ibu hamil mengalami kecemasan,
kehamilan baru pertama kali (primigravida) mengalami kecemasan yang lebih
tinggi, sedangkan bagi ibu dengan kehamilan lebih dari satu kali (multigravida)
mengalami kecemasan ringan. Hypnobirthing merupakan teknik autohipnosis
(self hypnosis), yaitu upaya alami dalam menanamkan niat positif/sugesti ke
jiwa atau pikiran bawah sadar dalam menjalani masa kehamilan dan persiapan
persalinan. Dasar dilakukannya hypnobirthing adalah relaksasi. Relaksasi
merupakan suatu kondisi istirahat tubuh dan jiwa (pikiran, kemauan, dan
perasaan). Salah satu manfaat metode hypnobirthing selama kehamilan yaitu
mambantu janin terlepas dari kondisi lilitan tali pusat, bahkan bisa memperbaiki
janin yang letaknya sungsang menjadi normal (letak belakang kepala). Bagi ibu
hamil terutama yang mengalami kehamilan sungsang diharapkan melakukan
metode hypnobirthing sebagai alternatif penanganan kehamilan sungsang. Bagi
tenaga kesehatan hendaknya mempelajari hypnobirthing sehingga dapat
memfasilitasi dalam penanganan kehamilan sungsang.
DAFTAR PUSTAKA

Adriana, E. Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. 2014:
31-40, 64-9, 103-10

Aprillia, Y. 2014. Cara Mengubah Bayi Sungsang menjadi Letak Kepala.


http://www.bidankita.com/?q=article/cara-mengubah-bayi-sungsang-
menjadi-letak-kepala. (20 Desember 2014)

Kasdu, D. 2005. Solusi Problem Persalinan. Jakarta: Puspa Swara

Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: YBPSP

Prawirohardjo, S. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan. Jakarta:


YBPBP

Anda mungkin juga menyukai