Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

HEMOROID
OLEH :
RIYAN IRAWAN ,S.KED

PERSEPTOR :
DR. AZWAR DJAUHARI, M.KES

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI
PUSKESMAS TAHTUL YAMAN
2018

1
ST A T US P A SI E N

Identitas Pasien
 Nama/Jenis Kelamin/Umur : Tn.M / Laki-laki / 25 tahun
 Pekerjaan : Tidak bekerja
 Alamat : RT 09 Arab jalan lapangan utama

2
L A T A R B E LA KA N G SO SI A L-E KO N OM I -D E M O GR A F I -
LI N G KU N G A N K E L U A R GA

 Status Perkawinan : belum Menikah


 Jumlah anak/saudara :-
 Status ekonomi keluarga : Mampu

3
L A T A R B E LA KA N G SO SI A L-E KO N OM I -D E M O GR A F I -
LI N G KU N G A N K E L U A R GA

Kondisi Rumah

4
L A T A R B E LA KA N G SO SI A L-E KO N OM I -D E M O GR A F I -
LI N G KU N G A N K E L U A R GA

Kondisi Lingkungan Keluarga :


 Pasien tinggal bersama dengan orang tua dan kakak .
Hubungan dengan anggota keluarga baik.

5
L A T A R B E LA KA N G SO SI A L-E KO N OM I -D E M O GR A F I -
LI N G KU N G A N K E L U A R GA

Aspek Psikologis Keluarga :


 Hubungan dengan anggota keluarga baik

6
RI W A Y A T P E N Y A KI T SE K A R A N G

Keluhan utama :
 Terdapat benjolan yang keluar dari anus yang semakin membesar
sejak ± 5 hari yang lalu.

Riwayat Perjalanan Penyakit:


 keluar benjolan dari anus saat buang air besar sejak ± 5 hari,
masih dapat dimasukan kembali dengan tangan kedalam anus,
 terasa perih, gatal, dan pasien mengeluh terkadang sulit duduk.
 darah segar, menetes saat feses keluar, darah tidak bercampur
dengan feses.
 ± 1 tahun yang lalu pasien mengeluhkan adanya benjolan kecil
yang keluar pada saat buang air besar dan masih dapat masuk
dengan sendiri. Pasien tidak pernah mengontrol keluhannya ke
fasilitas kesehatan ataupun mengkonsumsi obat untuk mengobati
keluhanya..
7
RI W A Y A T PE N Y A KI T D A HU L U / P E N Y A KI T K E LU A RG A

 Riwayat pernah mengalami sakit yang sama ± 1 tahun yang


lalu
 Riwayat sembelit (+)
 Riwayat hipertensi disangkal
 Riwayat diabetes melitus disangkal
 Riwayat keluarga yang menderita keluhan yang sama
disangkal

8
RI W A Y A T K E BI A SA A N

 Pasien jarang mengkonsumsi makanan yang berserat seperti


sayuran dan buah buahan. Pasien suka mengkonsumsi
makanan pedas, dan minum kurang dari 8 gelas perhari dan
pada saat buang air besar suka mengejan keras terkadang
sampai berkeringat bahkan sampai merasa pusing.

9
P E M E R I KSA A N F I SI K

 Keadaan umum : Tampak Tanda Vital :


sakit sedang  Suhu : 36,3°C
 Kesadaran : Composmentis  Tekanan darah: 120/80
mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Pernafasan : 18 x/menit

10
PE M E RI K SA A N OR GA N

 Kepala : Normocephal
 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflex
cahaya (+/+), isokhor, pergerakan bola mata simetris
 Telinga : Dalam batas normal
 Hidung : Dalam batas normal
 Tenggorokan: Uvula di tengah, tonsil T1-T1 hiperemis (-)
 Mulut : Bibir sianosis (-), lidah kotor (-)
 Leher : JVP 5 - 2 cmH2O, pembesaran kelenjar (-)

11
PE M E RI K SA A N OR GA N

Pulmo Cardio
 Inspeksi : bentuk dada  Inspeksi : ictus cordis tidak
simetris, retraksi (-), sikatriks terlihat
(-)  Palpasi : ictus cordis teraba
 Palpasi : pergerakan dada di ICS V linea midclavicula
simetris, vocal fremitus sama, sinistra, tidak kuat angkat,
krepitasi (-), massa (-), nyeri thrill (-)
tekan (-)  Perkusi : batas jantung
 Perkusi : sonor dikedua dalam batas normal
lapangan paru  Auskultasi : S1-S2 reguler,
 Auskultasi : Vesikuler, ronkhi murmur (-), gallop (-)
(-), wheezing(-)

12
PE M E RI K SA A N OR GA N

Pulmo
Pemeriksaan Kanan Kiri
Inspeksi Statis & dinamis: Statis & dinamis :
simetris simetris
Palpasi Stem fremitus Stem fremitus
normal normal
Perkusi Sonor Sonor
Batas paru-hepar
:ICS VI kanan
Auskultasi Wheezing (-), rhonki Wheezing (-),
(-) rhonki (-)

13
PE M E RI K SA A N OR GA N

Jantung

Inspeksi Ictus cordis terlihat di ICS V linea midclavicula kiri


Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicularis kiri
Perkusi Batas-batas jantung :
Atas : ICS II kiri
Kanan : linea sternalis kanan
Kiri : ICS VI 2 linea midclavicula kiri
Auskultasi BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)

14
PE M E RI K SA A N OR GA N

Abdomen

Inspeksi Datar, skar (-), venektasi (-), spidernevi (-)


Palpasi Nyeri tekan regio epigastrium (-), defans musculer (-), ,
hepatomegali (-), splenomegali (-), nyeri ketok costovertebra
(-/-)
Perkusi Timpani
Auskultasi Bising usus (+) normal

Ekstremitas Atas : Edema (-), akral hangat


Ekstremitas bawah : Edema (-), akral hangat
 
Rektal toucher : Pasien tidak mau dilakukan RT

15
D I A GN OS I S

Pemeriksaan Penunjang Diagnosis Kerja :


Anjuran
Pemeriksaan  Hemoroid (K64.8)

Laboratorium
Diagnosis Banding :
Anoskopi  Prolaps rekti
Sigmoideskopi  Fisura Anal
 Ca colorektal

16
 Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus
hemoroidales yang tidak merupakan keadaan patologis,
hanya apabila menimbulkan keluhan atau penyulit diperlukan
tindakan. Hemoroid adalah dilatasi varikosus vena dari plexus
hemorrhoidal inferior dan superior.
 letaknya hemorrhoid terbagi atas :
 Hemorrhoid eksterna
 Merupakan pelebaran dan penonjolan vena hemorrhoidalis
inferior yang timbul di sebelah luar musculus sphincter ani.
 Hemorrhoid interna
 Merupakan pelebaran dan penonjolan vena hemorrhoidalis
superior dan media yang timbul di sebelah proksimal dari
musculus sphincter ani.
 Hemoroid interna dikelompokkan ke dalam 4 derajat, yakni:
 Derajat I : bila terjadi pembesaran hemorrhoid yang tidak
prolaps ke luar kanalis analis yang hanya dapat dilihat
dengan anorektoskop.
 Derajat II : pembesaran hemorrhoid yang prolaps dan
menghilang atau dapat masuk kembali ke dalam anus secara
spontan.
 Derajat III : pembesaran hemorrhoid yang prolaps dimana
harus dibantu dengan dorongan jari untuk memasukkannya
kembali ke dalam anus.
 Derajat IV : prolaps hemorrhoid yang yang permanen. Prolaps
ini rentan dan cenderung mengalami trombosis dan infark.
P E N A T A L A K SA N A A N

Promotif :
 Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini sulit sembuh
dengan hanya pengobatan konservatif
 Menjelaskan komplikasi terburuk dari penyakit ini bila tidak
dilakukan pengobatan secara cepat, tepat, dan adekuat.

20
P E N A T A L A K SA N A A N

Preventif :
 Koreksi konstipasi dengan meningkatkan konsumsi serat (25-
30 gram sehari), dan menghindari obat-obatan yang dapat
menyebabkan konstipasi.
 Meningkatkan konsumsi cairan (6-8 gelas sehari)
 Menghindari mengejan saat buang air besar, dan segera ke
kamar mandi saat merasa akan buang air besar, jangan
ditahan karena akan memperkeras feses.

21
P E N A T A L A K SA N A A N

Kuratif
Non farmakologi
 Tirah baring untuk membantu mempercepat berkurangnya
pembengkakan.
 Rendam duduk dengan air hangat yang bersih dapat
dilakukan rutin dua kali sehari selama 10 menit pagi dan
sore selama 1 – 2 minggu, karena air hangat dapat
merelaksasi sfingter dan spasme.
 Makan makanan yang berserat (25-30 gram sehari), dan
menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan
konstipasi.
 Mengkonsumsi cairan (6-8 gelas sehari)

22
TERAPI

23
P E N A T A L A K SA N A A N

Rehabilitasi

 Pasien disarankan untuk kerumah sakit untuk dilakukan


pemeriksaan lebih lanjut
 Menyarankan kepada pasien untuk menghindari faktor-faktor
penyebab bertambah parahnya penyakit ini

24
HU B U NG A N DI A GN OSI S D E N GA N K E A D A A N R U M A H D A N
L I N GK U N GA N SE K I T A R

 Tidak ada hubungan antara keadaan rumah dan lingkungan


sekitar dengan keluhan yang dirasakan pasien.

25
HU B UNG A N DI A G N OSI S D E N GA N A SP E K P SI KO LO GI S D I
K E L UA RG A

 Os tinggal bersama istri, anak, menantu dan cucunya.


Hubungan os dengan anggota keluarga lain baik.
 Tidak ada hubungan antara keadaan keluarga dengan
penyakit yang diderita pasien.

26
HUBUNGAN DIAGNOSIS DENGAN PERILAKU KESEHATAN DALAM
KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKITAR

 Dari hasil anamnesa didapatkan bahwa os jarang


mengkonsumsi makanan yang berserat seperti sayuran dan
buah buahan. Pasien suka mengkonsumsi makanan pedas,
dan minum kurang dari 8 gelas perhari dan pada saat buang
air besar suka mengejan keras sampai berkeringat bahkan
sampai merasa pusing.
 Perilaku pasien yang tidak baik ini merupakan salah satu
faktor risiko dari penyebab hemoroid.

27
A N A L I SI S KE M UN G KI N A N B E RBA GA I F A KT OR R I SI KO A T A U
E T I OL O GI P E N Y A KI T

 Adapun faktor resiko atau etiologi yang didapat pada kasus


ini yaitu, antara lain dari hasil anamnesa didapatkan bahwa
os jarang mengkonsumsi makanan yang berserat seperti
sayuran dan buah buahan. Pasien suka mengkonsumsi
makanan pedas, dan minum kurang dari 8 gelas perhari dan
pada saat buang air besar suka mengejan keras sampai
berkeringat bahkan sampai merasa pusing. Prilaku pasien
yang tidak baik ini merupakan salah satu faktor risiko dari
penyebab hemoroid.

28
A NA L I SI S UN T U K ME N GU R A N GI P A P A R A N

 Koreksi konstipasi dengan meningkatkan konsumsi serat (25-


30 gram sehari), dan menghindari obat-obatan yang dapat
menyebabkan konstipasi.
 Meningkatkan konsumsi cairan (6-8 gelas sehari)
 Menghindari mengejan saat buang air besar, dan segera ke
kamar mandi saat merasa akan buang air besar, jangan
ditahan karena akan memperkeras feses.
 Menjelaskan pada pasien dan keluarga pasien bahwa
tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
tindakan pembedahan pasien dapat lebih baik.

29
RAMUAN OBAT TRADISIONAL UNTUK
WASIR 9

D a u n i l e r C o l e u s s c u t e l l a r i o d e s
 Daun Wungu Graptophyllum pictum  1) Nama daerah a) Sumatera: sigresing
 1) Nama daerah: pudin, dangora, daun (Batak), adong-adong (Palembang); b) Jawa:
putri, puding pereda, daun ungu, daun jawek kotok (Sunda), iler (Jawa Tengah); c)
temen temen, handeuleum, demung, tulak, Sulawesi: ati-ati (Bugis), serewung
wungu, karaton, karatong, temen, kabi- (Minahasa).
kabi, dango-dango 2 ) B a g i a n y a n g d i g u n a k a n : d a u n s e g a r
 2) Bagian yang digunakan: daun 3 ) M a n f a a t : w a s i r
 3) Manfaat: wasir 4 ) L a r a n g a n : k e h a m i l a n , m e n y u s u i , d a n
 4) Larangan: kehamilan, menyusui, anak, anak
dan kencing manis 5 ) P e r i n g a t a n : t e k a n a n d a r a h r e n d a h d a n
 5) Peringatan: belum dilaporkan tukak lambung
 6) Efek samping: belum dilaporkan 6 ) E f e k s a m p i n g : g a n g g u a n i r a m a j a n t u n g ,
 7) Interaksi: obat kencing manis penurunan tekanan darah, sakit kepala dan
 8) Dosis: 1 x 7 lembar daun/hari muka merah
7 ) I n t e r a k s i : o b a t t e k a n a n d a r a h t i n g g i , o b a t
 9) Cara pembuatan/penggunaan: bahan
pengencer darah, dan obat jantung,
direbus dengan 2 gelas air sampai
8 ) D o s i s : 1 x 2 5 g d a u n / h a r i .
menjadi setengahnya, dinginkan, saring
dan diminum sekaligus. 9 ) C a r a p e m b u a t a n / p e n g g u n a a n : b a h a n
direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi
setengahnya, dinginkan, saring dan diminum
sekaligus.
31

Anda mungkin juga menyukai