Anda di halaman 1dari 16

DISENTRI BASILER

Oleh : Calvindo Dwinanda


Nim : G1A218065
Pembimbing : dr. Fenny Febrianty Sp.PD

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
BAB I
PENDAHULUAN
Disentri Basiler

Disentri Shigellosis dilaporkan terjadi pada 140 juta


01 Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri
(disentri basiler) dan amoeba (disentri amoeba)
04 kasus dengan 600.000 kematian setiap tahun
nya, dimana 60% terjadi pada anak di
bawah 5 tahun

Disentri basiler atau shigellosis merupakan suatu


Prinsip utama untuk mencegah penyebaran
02 penyakit infeksi yang terjadi di kolon yang
disebabkan oleh bakteri genus shigella 05 infeksi amoebiasis adalah memotong mata
rantai sumber infeksi ke manusia

Referat ini dibuat dengan tujuan untuk


Gejala klinis shigellosis ditandai dengan diare cair mengetahui dan dapat melakukan
03 akut (tinja bercampur darah, lendir, dan nanah),
pada umumnya disertai demam, nyeri perut, dan
06 pendekatan diagnosis serta
penatalaksanaan Disentri Basiler yang sesuai
tenesmus. dengan perkembangan ilmu secara global.
BAB II

“ TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Shigellosis atau disentri basiler merupakan penyakit infeksi saluran


pencernaan yang ditandai dengan diare cair akut atau dan disentri
(tinja bercampur darah, lendir, dan nanah), pada umumnya disertai
demam dan nyeri perut. Penyakit ini ditularkan melalui jalan fekal-
oral dengan masa inkubasi 1-7 hari.1,2

Etiologi

Berdasarkan aspek biokimia dan serologi, Shigella sp. dibagi menjadi 4


spesies, yaitu :
- S.dysentriae (serogroup A),
- S.flexneri (serogroup B),
- S.boydii (serogroup C) dan
- S.sonei (serogroup D).
Di daerah tropis ialah S.dysenteriae dan S.flexneri,
Di daerah sub tropis atau daerah industri ialah S.sonnei
Epidemiologi

Laporan epidemiologi menunjukkan bahwa 600.000 dari 140 juta pasien shigellosis meninggal setiap tahun di seluruh dunia.
Setiap tahun, ada sekitar 500.000 kasus shigellosis di Amerika Serikat. Data di Indonesia memperlihatkan 29% kematian diare terjadi
pada umur 1 sampai 4 tahun disebabkan oleh disentri basiler. Tingginya insiden dan mortalitas dihubungkan dengan status sosial
ekonomi yang rendah, kepadatan penduduk dan kebersihan yang kurang.2
 
Pada skala global, dari perkiraan 165 juta episode diare Shigella yang diperkirakan terjadi setiap tahun, 99% terjadi di negara-negara
berkembang, terutama pada anak-anak.
Transmisi

Penyebaran shigella secara efektif ditransmisikan


melalui fekal-oral :

1. Makanan dan minuman


2. Lingkungan yang tercemar
3. Dari lalat
4. Secara seksual
Manifestasi Klinis

Tergantung pada spesies yang menginfeksi, usia, status nutrisi, dan status imunologi penjamu.
Shigellosis secara tipikal berkembang melalui 4 fase :
• fase masa inkubasi
• watery diarrhea
• dysentery
• fase post infeksi.
Gejala dimulai 24-72 jam setelah kuman ini tertelan  demam dan malaise + diare (watery diare 
diare dengan mukus dan darah)
disentri ditandai dengan diare sedikit-sedikit dengan darah dan lendir + tenesmus, kram perut dan
nyeri saat akan defekasi, dan dapat ditemukan tanda dehidrasi ringan atau sedang
Tidak semua infeksi shigella akan menyebabkan disentri, ditentukan oleh jenis dan virulensi strain
yang menginfeksi.
Diagnosis banding

Tergantung pada klinis dan lingkungan.

A.Pada negara berkembang

diare infeksius yang disebabkan invasi bakteri patogen seperti :


- Salmonella enteritidis
- Campylobacter jejuni
- Clostridium difficile
- Yersinia enterocolitica
- parasit (Entamoeba histolytica)

B. negara-negara industri
Inflammatory bowel disease :
- Crohn's disease atau kolitis ulseratif
Penggantian Cairan dan Elektrolit 

Rehidrasi oral
1. dapat dibuat dengan menambahkan ½ sendok teh garam, ½
sendok teh baking soda, dan 2-4 sendok makan gula per liter air
2. Dua pisang atau 1 cangkir jus jeruk diberikan untuk mengganti
kalium
Obat Anti Diare

Kelompok Anti-sekresi Selektif 

Hidrasec sebagai generasi pertama jenis obat baru anti-diare dapat pula
digunakan dan lebih aman pada anak

Kelompok Opiat   
Penggunaan kodein adalah 15-60 mg 3x sehari, loperamid 2-4 mg/3-4
kali sehari. Efek kelompok obat tersebut meliputi penghambatan
propulsi, peningkatan absorbsi cairan, sehingga dapat memperbaiki
konsistensi feses dan mengurangi frekuensi diare

Kelompok Absorbent dan Zat Hidrofilik 

1. Arang aktif, attapulgit aktif, bismut subsalisilat, pektin,


2. Ekstrak tumbuh-tumbuhan yang berasal dari Plantago oveta,
Psyllium,
Pengobatan Antibiotik
• Pemberian antibiotik dalam waktu 72 jam setelah gejala muncul tidak hanya menghilangkan gejala
disentri tetapi juga mencegah komplikasi lebih lanjut,serta memperpendek masa ekskresi
mikroorganisme tersebut.1
• Pasien yang dicurigai disentri basiler dan shigellosis diberikan antibiotik empiris terlebih dahulu
sambil menunggu hasil biakkan kuman dan uji sensitifitasnya.
• pemilihan antibiotik harus mempertimbangkan juga ketersediaan antibiotik, biaya, pola resistensi di
komunitas.
• Jika setelah diberikan antibiotik empiris penderita tidak membaik dalam 48 jam, maka harus
diperkirakan kuman shigella tersebut resisten, atau terinfeksi dengan organisme lainnya, dan terapi
harus diganti dengan alternatif antibiotik lainnya.1
• Kloramfenikol dan tetrasiklin sudah tidak efektif untuk shigellosis. Beberapa obat (seperti cefiksim)
secara invitro efektif terhadap shigella tetapi secara invivo tidak efektif, sehingga pilihan untuk
infeksi shigella untuk daerah tropis terbatas.6,7
.
Pencegahan

Terputusnya rantai penularan dari sumber infeksi


Kondisi higiene perorangan dan sanitasi lingkungan merupakan faktor
utama pencegahan Disentri Basiler. Selain itu faktor perilaku dari
individu dalam menjalani pola hidup bersih dan sehat merupakan hal
penting dalam menghindari infeksi amebiasis intestinal.

Komplikasi

Komplikasi utama pada shigellosis :


- usus (megakolon toksik, perforasi usus dan prolapse rectum)
- metabolik (hipoglikemia, hiponatremia dan dehidrasi).
- Bacteremia (anak malnutrisi, HIV, dan gangguan sis. Innate dan daya tahan tubuh)

• Infeksi S. dysentriae  Sindroma hemolitik uremik


• Infeksi S. sonnei  Kejang umum, penurunan kesadaran bahkan dapat
koma
• Infeksi S. flexneri  Reiter's syndrome
 
“ KESIMPULAN

Kesimpulan

Disentri basiler merupakan suatu penyakit infeksi akut yang terjadi


pada usus yang disebabkan oleh bakteri genus Shigella. Disentri basiler
. merupakan salah satu penyakit yang masih menimbulkan morbiditas
dan mortalitas di seluruh dunia. Angka kematian akibat disentri basiler
di seluruh dunia mencapai lebih dari 600.000 kasus dengan 2/3 kasus
terjadi pada anak-anak usia dibawah 10 tahun. Pengobatan utama pada
disentri basiler adalah rehidrasi. Hal tersebut dilakukan karena kejadian
fatal terbesar kasus disentri basiler disebabkan karena penderita
mengalami dehidrasi akibat diare. Pada kasus yang lebih berat biasanya
diperlukan antibiotik untuk menurunkan durasi penyakit.
Diperlukan penanganan yang cukup kompleks pada disentri basiler,
mulai dari rehidrasi cairan, gejala diare, antibiotik serta upaya
pencegahan dan pengendalian disentri basiler melalui pencegahan yang
terstruktur mulai dari masyarakat yang menerapkan pola hidup bersih
dan sehat dengan menjalankan prinsip-prinsip higiene perorangan dan
sanitasi lingkungan yang baik. Upaya tersebut di atas, secara efektif
dapat memutus siklus penularan penyakit. Penerapan pola hidup bersih
dan sehat pada masyarakat dapat tercapai jika pendampingan (advokasi)
kepada masyarakat berjalan secara kontinu, terarah dan terprogram
dengan baik dimulai dari institusi kesehatan puskesmas.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai