Disusun oleh:
Louis Regan
406182076
Pembimbing :
dr. Widi Yanti Utami, Sp.PD
I. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama
Mual dan Muntah
e. Riwayat Pengobatan
Pasien mengkonsumsi obat herbal untuk asam uratnya dan tidak rutin
mengkonsumsi obat darah tingginya.
f. Riwayat Alergi
Pasien memiliki riwayat alergi makanan seperti telur dan ikan laut, serta
menyangkal adanya alergi obat.
g. Riwayat Kebiasaan
Riwayat konsumsi alkohol, menggunakan NAPZA, merokok, dan olahraga
disangkal. Pasien dulunya tidak bekerja, dan hanya sebagai ibu rumah tangga.
Pasien mengaku jarang makan daging karena tidak suka, jadi sehari hari pasien
lebih banyak makan sayuran dan kacang-kacangan.
2
KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG
II. OBJECTIVE
a. Status Present
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis / E4V5M6
Berat badan : 35 kg
Tinggi badan : 150 cm
IMT :15.5 kg/m2
b. Vital Sign
Tekanan darah : 140/60 mmHg
Nadi : 105 x / menit, kuat angkat, teratur
Pernapasan : 20 x / menit
Suhu : 36.5° C
c. Status Generalis
Kepala Bentuk dan ukuran kepala normal, tidak teraba benjolan,
rambut hitam, terdistribusi merata dan tidak mudah dicabut.
Kulit kepala tidak tampak kelainan
Ekspresi wajah normal : tidak tampak paralisis fasialis
Nyeri tekan kepala : Tidak ada
Mata Bentuk : dalam batas normal
Alis : dalam batas normal
Bola mata : kesan eksoftalmus -/- dan anoftalmus -/-
Palpebra tarsal dan conjungtiva : edema -/- , ptosis -/-
Konjungtiva : anemis -/- , hiperemi -/-
Sklera : ikterik -/-, perdarahan -/- , pterygium -/-
Pupil : refleks cahaya +/+, isokor +
Lensa : tampak jernih
Telinga Bentuk aurikula : normal
Lubang telinga : sekret (-)
Hidung Bentuk : normal, simetris, deviasi septum (-)
Mulut Bentuk : simetris
Bibir : sianosis (-), edema (-), perdarahan (-)
Lidah : leukoplakia (-)
Leher Tidak tampak deviasi trakea
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening.
Kaku kuduk (-)
Kernig test (-)
3
KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG
Toraks Inspeksi:
Pada keadaan statis, bentuk dinding dada kanan dan kiri
terlihat simetris. Bentuk dan ukuran dinding dada kanan dan
kiri terlihat sama
Pada keadaan dinamis, dinding dada kanan dan kiri terlihat
simetris dan tidak terlihat pergerakan dinding dada kanan
maupun kiri tertinggal pada waktu pernafasan
Tidak terdapat retraksi atau penggunaan otot pernapasan
tambahan
Pada permukaan dada : massa (-), jaringan sikatrik (-), jejas
(-), spider naevi (-)
Fossa supraklavikula dan infraklavikula tidak cekung dan
simetris.
Fossa jugularis : tidak tampak deviasi trakea
Pulsasi ictus kordis tidak tampak
Tipe pernafasan : torako-abdominal dengan frekuensi nafas
20 kali/ menit
Palpasi:
Pergerakan dinding dada simetris
Stem fremitus kanan - kiri teraba dan sama kuat
Pulsasi ictus kordis teraba di ICS V linea midklavikula
sinistra
Nyeri tekan (-), massa (-), thrill (-), krepitasi (-)
Perkusi:
Pada kedua lapangan paru sonor +/+
Batas paru – hepar di ICS VI line midklavikula dextra
Batas Paru-Jantung
o Batas kanan : midsternum
o Batas atas : ICS II linea parasternal sinistra
o Batas kiri : ICS V linea midclavikula sinistra
Auskultasi:
Bunyi paru vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-.
Bunyi jantung II dan II normal, reguler, murmur (-), gallop
(-)
Abdomen Inspeksi :
Dinding abdomen simetris, massa (-), distensi (-), vena
kolateral (-), caput medusa (-), jaringan sikatrik (-)
Perkusi :
Timpani di seluruh lapangan abdomen
Nyeri ketok CVA (-)
Palpasi :
Turgor : Normal
4
KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG
Tonus : Normal
Supel
Nyeri tekan (-) di epigastrium, Murphy sign (-), distensi
abdomen (-), defense muscular (-), nyeri tekan mac burney
(-), rovsing sign (-), psoas sign (-), obturator sign (-), ascites
(-)
Hepar / Lien / Ren : tidak teraba
- - -
- - -
- - -
Auskultasi :
Bising Usus (+), metalic sound ( -), bising aorta (-)
Punggung Tampak dalam batas normal.
Tidak terlihat kelainan bentuk tulang belakang.
Ekstremita Akral hangat +/+
s atas dan +/+
bawah Deformitas -/-
-/-
Sianosis -/-
-/-
Edema -/-
-/-
ROM lutut kanan 15 derajat, teraba hangat, nyeri tekan (+),
edema (+), krepitasi (+)
Genitalia Tidak dievaluasi
d. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Parameter Hasil Normal
Hemoglobin 4,8 L 11,7- 15,5 g/dL
Jumlah Trombosit 324 150 – 400 /uL
Jumlah Leukosit 6,4 3.6 – 11.0 [103/ µL]
Hematokrit 14,9 35 – 47 [%]
Asam urat 9,9 H 1,4 – 5,8 [mg/dl]
Glukosa Darah 83 70-110 u/L
Sewaktu
SGPT 16 0-35 [U/L]
SGOT 7 0-35 [U/L]
Kalsium 1,86 H 1,12 – 1,32 [mmol/L]
Ureum 60,5 H 17 – 43 mg/dL
Creatinin 3,8 H 0.6 – 1.1 mg/dL
Kolesterol total 145 <200 mg/dl
5
KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG
Natrium 137 135-147 mmol/L
Kalium 3,6 3,5-5 mmol/L
HBsAg Negatif Negatif
6
KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG
Pemeriksaan X Foto Femur Dextra
2. Osteoarthritis
Assessment : Rheumatoid arthritis
SLE
Trauma
Arthritis Gout
IP Dx : cek RF, DsDNA, ANA, cek asam urat, rontgen sendi
PD Tx : injeksi asam hialuronat
Injeksi triamcinolon acetonide (bila sedang radang)
Arthroplasty
IP Mx : rontgen sendi dan pantau keluhan per bulan
IP Ex : kurangi aktivitas berat yang mengandalkan sendi, mengkonsumsi fish
oil, tidak mengangkat barang terlalu berat.
4. Hiperurisemia
9
KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG
Assessment : -
Komplikasi: arthritis gout
IP Dx : cek asam urat, rontgen daerah terkait bila ada arthritis
PD Tx : allopurinol (100 atau 300mg) 1x1 malam hari
Kolkisin 1 mg pada pemberian pertama, kemudian dilanjutkan dengan
0,5 mg pada pemberian seterusnya dengan interval pemberian 8 jam.
Max dose: 6 mg perhari.
IP Mx : kadar asam urat dan gejala klinik
IP Ex : dianjurkan kurangi konsumsi makanan tinggi purin seperti kacang
dan jeroan.
5. Edema
Assessment : CHF
Gangguan ginjal
Trauma
DVT
Sirosis hepar
Sindroma nefrotik
IP Dx : echocardiography, EKG, Cek serum ureum dan kreatinin, Esbach
test, rontgen, USG doppler, rontgen thorax, usg abdomen, pemeriksaan ABI,
biopsy liver.
PD Tx Spironolakton 1x25 mg
Cedocard 5 meq
Furosemide 1x40mg
Aspilet 1x80mg
Heparin injeksi 8000-10000 unit per 8 jam
Digoxin 0,25 mg 2x1/2 tab perhari
IP Mx : RR, HR, TD, cek ureum kretinin serum, produksi urin (pasang DC),
edema, cek elektrolit
IP Ex : diet rendah garam max 2 gram per hari
Batasi minum 1.5 L per hari
Aktivitas seperti jalan ringan selama 20-30 menit, 3-5 x/minggu
Minum obat sesuai anjuran pemakaian
10
KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG
Berhenti merokok dan kurangi makan berlemak
6. Anemia
Assessment : normositik normokrom
Hipokrom mikrositer
Makrositer
IP Dx : cek retikulosit, cek besi serum, cek ferritin, biopsy sumsum tulang,
elektroforesis Hb.
PD Tx : folic acid 1x1mg /hari
Vitamin b12 50 mcg 1x1/ hari
Sulfat ferrous 300 mg 3x1
Transfusi PRC 1 kolf per hari sesuai kebutuhan
IP Mx : monitor kadar Hb
IP Ex : dianjurkan mengkonsumsi makanan kaya zat besi seperti daging
merah, sayur hijau, kacang-kacangan, susu, dll.
7. Bronkitis
Assessment: acute bronchitis
Chronic bronchitis
IP Dx : anamnesis, PF, rontgen thorax
PD Tx : cefadroxil 2x500mg/ hari
Salbutamol 3x2mg / hari
Acetyl sistein 200mg 3x1 / hari
IP Ex: berhenti merokok, minum es , dan makanan berminyak.
11
KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG