Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH

KEHAMILAN 2
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Obstetri dan Pedatri
Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Yani Achdiani, M.Si.

Disusun oleh :
Kelompok 10
Christy Natalia Larasati 1604572
Lutfia Afifah 1607283
Winda Nur Aeni 1601737

PRODI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dr. Hj. Yani Achdiani, M.Si. selaku
Dosen Pengampu mata kuliah Obstetri dan Pediatri yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai masa kehamilan. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Bandung, November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 1
D. Manfaat ........................................................................................................ 2
BAB II KAJIAN TEORI......................................................................................... 3
A. Perkembangan Kehamilan ........................................................................... 3
B. Penentuan Sex Janin..................................................................................... 4
C. Kehamilan Gemelli / Ganda (Kembar) ........................................................ 5
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................... 6
A. Perkembangan Kehamilan ........................................................................... 6
B. Penentuan Sex Janin................................................................................... 28
C. Kehamilan Gemelli / Ganda (Kembar) ...................................................... 33
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 38
A. Kesimpulan ................................................................................................ 38
B. Saran ........................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan masa yang sangat sensitif dalam kehidupan
wanita,yaitu rentan terhadap timbulnya gangguan secara fisik dan mental.
Perawatan kesehatan ibu selama kehamilan telah dilakukan selama kurang
lebih 100 tahun yang lalu. Perawatan ibu selama kehamilan merupakan
bagian penting dari system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga
kesehatan ibu selama kehamilan dan persalinan sehingga kesehatan ibu dan
bayi terjaga (Gonjei, et al, 2011).
Pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai sejak terjadinya konsepsi.
Kehamilan akan berlangsung selama 280 hari atau 10 bulan atau 40 minggu
terhitung dari hari pertama haid terakhir. Perubahan-perubahan dan
organogenesis terjadi pada berbagai periode kehamilan.Pertumbuhan hasil
konsepsi dibedakan menjadi 3 tahapan penting yaitu: tingkat ovum (telur)
umur 0-2 minggu, dimana hasil konsepsi belum tampak terbentuk dalam
pertumbuhan; embrio(mudigah) antara umur 3-5 minggu dan sudah tampak
rancangan bentuk alat-alat tubuh; janin(fetus) di atas usia 5 minggu dan sudah
berbentuk manusia.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana perkembangan janin selama kehamilan?
b. Faktor – faktor apa saja dalam penentuan sex janin?
c. Apa itu kehamilan gemelli?
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan pada janin saat
kehamilan
b. Mengetahui faktor – faktor dalam penentuan sex janin
c. Mengetahui kehamilan gemelli

1
2

D. Manfaat
a. Memberikan informasi mengenai perkembangan kehamilan
b. Sebagai pengetahuan dalam penentuan sex pada janin
c. Memberikan informasi mengenai kehamilan gemelli
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Perkembangan Kehamilan
Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional (Prawiharjo, 2011, hal. 213).
Usia kehamilan dihitung dari hari pertama haid normal terakhir. Hal ini
berarti penentuan usia kehamilan adalah 2 minggu lebih besar dari pada usia
janin sebenarnya. Lama kehamilan rata-rata adalah 280 hari (40 minggu) saat
janin berusia 266 hari (38 minggu) (Dunstall, Coad, 2007, hal.171).
Kehidupan dalam rahim dibagi menjadi tiga tahap :
1. Implantasi (0 – 2 minggu)
Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil
konsepsi ke dalam endometrium. Pada akhir minggu pertama (hari ke 5
sampai ke 7) zigot mencapai kavum uteri. Pada saat itu uterus sedang
berada pada fase sekresi lendir dibawah pengaruh progesteron dari korpus
luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding rahim
menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput lendir
rahim yang terbuka dan aktif. Kontak antara zigot stadium blastokista
dengan dinding rahim pada keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai
reaksi seluler, sehingga sel-sel trofoblast zigot tersebut akan menempel
dan mengadakaninfiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus
(Susilawati, Maemunah, Yulianti, Rukiah, 2013, hal. 24).
2. Embrio (2 minggu – 8 minggu)
Tahap embrio berlangsung dari hari ke-15 sampai sekitar 8 minggu
setelah konsepsi. Tahap ini merupakan masa organogenesis yaitu masa
yang paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan penampilan luar
utama janin. Daerah yang sedang berkembang, mengalami pembelahan sel

3
4

yang cepat dan sangat rentan terhadap malformasi akibat teratogen


(Sujiyatini, Wahyuningsih, Yuni, 2009, hal.39).
3. Janin dari gumpalan sel yang kecil, embrio berkembang dengan pesat
menjadi janin.
Pada akhir 12 minggu pertama kehamilan jantungnya berdetak, usus-
usus lengkap didalam abdomen, genetalia eksterna mempunyai
karakteristik laki-laki atau perempuan, anus sudah terbentuk dan muka
seperti manusia. Janin dapat menelan, melakukan gerakan pernafasan,
kencing, menggerakkan anggota badan, mengedipkan mata dan
mengerutkan dahi. Mulutnya membuka dan menutup. Berat janin sekitar
15- 30 gram dan panjang 5-9 cm (Sujiyatini, Wahyuningsih, Yuni, 2009,
hal.39).
Pertumbuhan dan perkembangan janin juga dapat dibagi berdasarkan
trimester yaitu :
1. Trisemester Pertama, yaitu pertumbuhan dan perkembangan janin pada
bulan pertama sampai bulan ketiga kehamilan
2. Trisemester Kedua, yaitu pertumbuhan dan perkembangan janin pada
bulan keempat sampai bulan keenam kehamilan
3. Trisemester Ketiga, yaitu pertumbuhan dan perkembangan janin pada
bulan ketujuh sampai bulan kesembilan kehamilan

B. Penentuan Sex Janin


Sejak tahun 1970 telah dipelajari faktor-faktor yang mempengaruhi rasio
jenis kelamin oleh seorang ahli bernama Landrum B. Shettles yang
diterbitkan dalam artikel berjudul "Factors influencing sex ratios" dalam
sebuah jurnal kesehatan the International Journal of Gynaecology and
Obstetrics. Artikel ini mengemukakan pengaruh waktu senggama dan
lingkungan reproduksi dapat mempengaruhi jenis kelamin janin dan dikenal
sebagai teori Shettles
Janin memiliki kromosom seks dari kedua orangtuanya. Sel sperma dari
ayah membawa kromosom X dan Y, memiliki karakteristik yang berbeda
dengan kromosm X dan X dari bunda. Bila sel sperma ayah membuahi sel
telur ibu, maka disinilah jenis kelamin bayi akan ditentukan. Bila sel sperma
5

membawa kromosom X sperma membuahi sel telur, maka jenis kelamin janin
adalah perempuan. Jika sel sperma membawa kromosom Y dan membuahi
telur, maka kelak janin akan lahir sebagai anak laki-laki.
Metode Shettles mengemukakan bahwa kromosom X dan Y memiliki
karakteristik yang berbeda. Kromosom Y yang dibawa oleh sel sperma
bergerak lebih cepat dibandingkan kromosom X, sedangkan kromosom X
yang bergerak lebih lambat daripada kromosom Y, memiliki pertahanan yang
lebih baik terhadap lingkungan keasaman leher rahim sebelum cairan serviks
saat masa subur diproduksi. Oleh karena karakteristik inilah, maka beberapa
manipulasi dapat dilakukan untuk mendapatkan bayi laki-laki atau
perempuan.
Sejalan dengan penelitian selanjutnya, banyak studi yang menemukan teori
Shettles tidak akurat dan tidak menemukan kaitan antara waktu senggama dan
penentuan jenis kelamin janin, dan mungkin terdapat faktor lain yang
berperan dalam menentukan jenis kelamin janin. Pada tahun 1995 dalam
artikel Human Reproduction, 3 peneliti Weinberg, Baird dan Wilcox
mengemukakan lamanya fase folikular (waktu antara menstruasi dan
pelepasan sel telur dari indung telur) berkaitan dengan jenis kelamin bayi.
Siklus fase folikuler yang lebih pendek berkaitan dengan hasil pembuahan
bayi laki-laki, sedangkan siklus dengan fase folikuler yang lebih panjang
lebih mendekati hasil janin perempuan.

C. Kehamilan Gemelli / Ganda (Kembar)


Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan
tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat.
Kehamilan kembar dapat memberikan resiko yang lebih tinggi terhapap bayi
dan ibu. Oleh karena itu, dalam menghadapi kehamilan kemmbar harus
dilakukan pengawasan hamil yang lebih intensif. Frekuensi kehamilan
kembar mengikuto rumus dari Herlin, yaitu 1:89-untuk hamil kembar, 1:89
pangkat dua untuk kehamilan tiga sedangkan kuadranplet 1:89 pangkat tiga
(Manuba, 1998:265)
Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan
tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat.
6

Pada umumnya, kehamilan dan persalinan membawa resiko bagi janin.


Bahaya bagi ibu tidak sebegitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar
memerlukan pengawasan dan perhatian khusus bila diinginkan hasil yang
memuaskan bagi ibu dan janin. Frekuensi kehamilan kembar juga meningkat
dengan paritas ibu. Dari angka 9,8 per 1000 persalinan untuk primipara
frekuensi kehamilan kembar naik sampai 18,9 per 1000 untuk oktipara.
Keluarga tertentu mempunyai kecenderungan untuk melahirkan bayi kembar,
walaupun pemindahan sifat heriditer kadang-kadang berlangsung secara
paternal, tetapi biasanya hal itu disini terjadi secara maternal dan pada
umumnya terbatas pada kehamilan dizigotik.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Kehamilan
1. Perkembangan Janin Tri Semester Pertama Kehamilan
a. Minggu Pertama
Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin.
Kurang lebih satu jam setelah proses peleburan sel telur dan sel
sperma, semua aspek pendukung kehidupan, berupa materi genetic
yang disebut gen, saling dipertukarkan. Mingguini sebenarnya
masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi.
Sebab tanggal perkiraan kelahiran bayi dihitung berdasarkan hari
pertama haid terakhir
Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan
informasi kepada tubuh bahwa telah adacalon bayi dalam rahim.
Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu)
dan oksigen. Sel-sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk
seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu
dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan 5 juta sel
sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka, yaitu
menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur.
Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada
akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur. Pada
saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat
bagian tengah dan belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya
berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur.
b. Minggu Ke Dua
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. 30 jam setelah
dibuahi, sel telur akan membelah menjadi dua. Sambil terus
membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju
rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel
mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga

6
7

pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu


blastocyst terpaut pada endometrium.
c. Minggu Ke Tiga
Minggu ke-3 sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin
belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah
membelah menjadiratusan akan menempel pada dinding rahim
disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
d. Minggu Ke Empat

Gambar 1. Kehamilan minggu ke-4

Pada minggu ke-4, Darah mulai mengalir dari plasenta ke janin.


Plasenta adalah organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui
plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen ke embrio. Tumbuh
jari-jari pada tangan, memiliki kaki, paha, dan organ dalam mulai
tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung. Selain itu, ginjal,
hati, kantung empedu, dan pankreas berkembang untuk beberapa
hari. Paru-paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya
terbentuk. Muka, organ indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk,
dengan ukuran embrio sekitar 2 hingga 3,5 mm, jantung mulai
berdenyut dan sistem peredaran darah sudah melaksanakan
fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat sederhana. Fungsi
plasentabagi janin sangat
banyak. Dari menyediakan hormon-hormon yang diperlukan untuk
tumbuhkembang dan proses pembedaan sesuai jenis kelamin janin,
8

sampai mensuplai nutrisi dan oksigen. Di samping itu, ia juga


berfungsi sebagai alat pernapasan dan pembuangan sisa-sisa
metabolisme janin.
Tahap ini merupakan fase gastrula yaitu tahap pertumbuhan
embrio berbentuk mangkuk yang terdiri atas dua sel atau masa
embrio dini setelah masa blastulayaitu struktur bulat, hasil
pembelahan zigot. Tahap kedua, yang disebut tahap embrio,
berlangsung lima setengah minggu. Tahap embrio mulai ketika zigot
telahtertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini,
sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel.
Meskipun bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan manusia
dewasa, beberapa bentuk seperti mata dan tangan, bahkan telinga, kaki
mulai dapat dikenali dan sudah dapat menentukan sex pada janin.
e. Minggu Ke Lima

Gambar 2. Kehamilan minggu ke-5

Pada minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5-7


mm. Pembentukan organ-organ tubuh seperti telinga dan alat
pencernaan makin
sempurna.
9

f. Minggu Ke Enam

Gambar 3. Kehamilan minggu ke-6

Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala


hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup.
Jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan
pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang
menjadi lengan kaki pun mulai tampak.
g. Minggu Ke Tujuh

Gambar 4. Kehamilan minggu ke-7

Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya


0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Jantung telah dibagi
menjadi bilik kanan dan bilik kiri.
10

h. Minggu Ke Delapan

Gambar 5. Kehamilan minggu ke-8

Panjang kira-kira 14-20 mm. Lengan semakin membesar dan ia


memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah
pembuahan. Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan
lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan
berada dibawah membran kulit yang tipis.
i. Minggu Ke Sembilan

Gambar 6. Kehamilan minggu ke-9

Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus


berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai
bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Minggu ini, panjangnya
sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
11

j. Minggu Ke Sepuluh

Gambar 7. Kehamilan minggu ke-10

Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama.


Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf
baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil
dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
k. Minggu Ke Sebelas

Gambar 8. Kehamilan minggu ke-11

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari
tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah
menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan
menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa
dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya
dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang
12

kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan


tersendiri.
l. Minggu Ke Dua Belas

Gambar 9. Kehamilan minggu ke-12

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari
tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di
dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak
jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan
beratnya 14 gram. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk
telinga dan kelopak mata.
2. Perkembangan Janin Pada Tri Semester Kedua Kehamilan
a. Minggu Ke Tiga Belas

Gambar 10. Kehamilan minggu ke-13


13

Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk


menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak
mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang.
Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.
b. Minggu Ke Empat Belas

Gambar 11. Kehamilan minggu ke-14

Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan


beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo,
rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai
tumbuh pada minggu ini. Detak jantung bayi mulai menguat tetapi
kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak.
c. Minggu Ke Lima Belas

Gambar 12. Kehamilan minggu ke-15


14

Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus


berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan
jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga
pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan
panjang 113 mm . Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan
mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup.
d. Minggu Ke Enam Belas

Gambar 13. Kehamilan minggu ke-16

erbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi


telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara.
Janin mulai bergerak . Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam
tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda
berukuran 116 mm dan beratnya 80 gram.
e. Minggu Ke Tujuh Belas

Gambar 14. Kehamilan minggu ke-17


15

Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat


kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjaga suhu
tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak
mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening,
bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai
terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.
f. Minggu Ke Delapan Belas

Gambar 15. Kehamilan minggu ke-18

Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada


minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi
pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda
menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm
dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk
melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin
meningkat.
16

g. Minggu Ke Sembilan Belas

Gambar 16. Kehamilan minggu ke-19

Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang


melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf
motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti
menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
h. Minggu Ke Dua Puluh

Gambar 17. Kehamilan minggu ke-20

Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang


melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf
motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti
menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
17

i. Minggu Ke Dua Puluh Satu

Gambar 18. Kehamilan minggu ke-21

Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu


menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem
pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena
beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.
j. Minggu Ke Dua Puluh Dua

Gambar 19. Kehamilan minggu ke-22

Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap


hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan.
Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional
18

k. Minggu Ke Dua Puluh Tiga

Gambar 20. Kehamilan minggu ke-23

Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya


masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit
lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
"berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan
kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi
telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
l. Minggu Ke Dua Puluh Empat

Gambar 21. Kehamilan minggu ke-24

Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima


oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru
bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap
mengembang Kulit bayi mulai menebal.
19

m. Minggu Ke Dua Puluh Lima

Gambar 22. Kehamilan minggu ke-25

Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang


latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air
ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi
semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran
darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar
mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah
semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik
karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai
berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi
badan 34-37 cm.
n. Minggu Ke Dua Puluh Enam

Gambar 23. Kehamilan minggu ke-26


20

Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya


telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan
pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, dapat memulai
memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi
cahaya lebih disekitar perut. Berat badan bayi sudah mencapai 750-
780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
o. Minggu Ke Dua Puluh Tujuh

Gambar 24. Kehamilan minggu ke-27

Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem


kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan,
memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk.
Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban
yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram
dengan tinggi badan 36-38 cm.
21

p. Minggu Ke Dua Puluh Delapan

Gambar 25. Kehamilan minggu ke-28

Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi
semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin
berkembang dan rambutnya terus tumbuh.
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi
sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun
matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui
dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-
parunya belum sempurna.
3. Perkembangan Janin Pada Tri Semester Ketiga Kehamilan
a. Minggu Ke Dua Puluh Sembilan

Gambar 26. Kehamilan minggu ke-29


22

Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti


androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon
prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu
yang pertama kali keluar saat menyusui).
Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur
suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna
sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan
tinggi badan 37-39 cm.
b. Minggu Ke Tiga Puluh

Gambar 27. Kehamilan minggu ke-30

Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi
sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin
besar, gerakannya semakin terasa.
Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang
lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup
matanya. Bayi sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi
1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
23

c. Minggu Ke Tiga Puluh Satu

Gambar 28. Kehamilan minggu ke-31

Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran


darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia
berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban .Tulang
pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai
memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor.
Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini
perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat
dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik,
bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi
41-43 cm
d. Minggu Ke Tiga Puluh Dua

Gambar 29. Kehamilan minggu ke-32


24

Berat bayi dalam kandungan anda sekarang lebih kurang 1.7kg dan
panjangnya lebih kurang 42sm dari kepala ke jari kaki. Walaupun
paru-parunya tidak akan matang sepenuhnya sehinggalah hampir
waktu dilahirkan, janin sudahpun menyedut cecair amnion untuk
menguatkan paru-parunya dan berlatih untuk bernafas.
Bagi sesetengah bayi, rambut sudahpun memenuhi kepala, tetapi
ada juga bayi yang hanya mempunyai beberapa gumpal rambut sahaja.
Rambut lebat semasa lahir tidak bermakna rambut lebat di kemudian
hari, namun begitu, lazimnya kanak-kanak yang mempunyai rambut
halus di zaman kanak-kanak akan mempunyai rambut yang jarang
semasa dewasa.
e. Minggu Ke Tiga Puluh Tiga

Gambar 30. Kehamilan minggu ke-33

Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan


ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak
bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap
jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi
sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar
bersatu.
Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya
masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah
mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900
gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.
25

f. Minggu Ke Tiga Puluh Empat

Gambar 31. Kehamilan minggu ke-34

Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan


menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai
mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi
melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai
sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung
bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi
2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.
g. Minggu Ke Tiga Puluh Lima

Gambar 32. Kehamilan minggu ke-35

Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari


tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya,
lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada
26

tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi


rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya
telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi
badan sekitar 45-47 cm.
h. Minggu Ke Tiga Puluh Enam

Gambar 33. Kehamilan minggu ke-36

Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi.
Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi.
Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah
memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik
bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi
2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm.
i. Minggu Ke Tiga Puluh Tujuh

Gambar 34. Kehamilan minggu ke-37


27

Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat


dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat
dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah
bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang
belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang
belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih
dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800
gram, dengan tinggi 48-49 cm
j. Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 :

Gambar 35. Kehamilan minggu ke-38 Gambar 36. Kehamilan minggu ke-39

Gambar 37. Kehamilan minggu ke-40

Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.


28

B. Penentuan Sex Janin


1. Faktor yang Mempengaruhi Jenis Kelamin
Para ilmuwan Perancis berpendapat bahwa jenis kelamin anak
tergantung pada kecukupan gizi ibu terhadap bahan makanan tertentu. Hal
ini disebabkan jenis makanan yang dikonsumsi orangtua akan berpengaruh
pada jenis kelamin janin dalam kandungan. Pada mulanya mereka
memperhatikan hal yang menarik pada keluarga-keluarga yang hanya
memiliki anak dengan satu jenis kelamin (laki-laki atau perempuan). Dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa orangtua yang memiliki anak
lelaki banyak mengkonsumsi natrium dan kalium, sedangkan orangtua
yang memiliki anak perempuan banyak mengkonsumsi kalsium dan
magnesium.Dari dasar konsep ini adalah bahwa Zona Pellucida (lapisan
yang mengelilingi sel telur) memiliki reseptor tertentu yang mana sperma
akan menempel dan membuahi sel telur tersebut. Zona Pellucida memiliki
muatan listrik tersebut, sel telur memiliki daya tarik atau daya tolak.
Potensial listrik permukaan sel telur sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan
yang dikonsumsi calon ibu, khususnya elektrolit di dalam makanan
tersebut. Kalium, natrium, magnesiun, dan kalsium adalah elektrolit yang
dalam bentuk ion mengandung muatan listrik. Di samping mempengaruhi
sel telur, pola konsumsi makanan pada wanita juga mempengaruhi
potensial listrik cairan yang berada di sepanjang saluran telur. Potensial
listrik cairan ini bersamaan dengan potensial listrik permukaan sel telur
akan menentukan daya tarik atau daya tolak terhadap sperma tertentu.
2. Metode Pemrograman Jenis Kelamin Anak Sesuai yang di Inginkan
Teori kuno menyebutkan, jika menginginkan seorang anak berjenis
kelamin laki-laki, sebaiknya miring ke kanan. Sebaliknya, jika
menginginkan anak perempuan berbaringlah miring ke kiri setelah
berhubungan. Teori yang sudah tidak asing lagi ini tidak hanya diyakini
masyarakat kelas mengah ke bawah, kelas atas pun tidak sedikit yang
mencobanya.
Seiring dengan perkembangan zaman, berangsur-angsur teori kuno
tersebut mulai memudar. Sejumlah ahli berpendapat kita dapat mencoba
29

mendapatkan bayi berjenis kelamin laki - laki atau perempuan melalui


metode khusus. Jenis kelamin bayi di tentukan oleh kromosom sperma
manusia. Sel telur memiliki kromosom X, sedangkan sperma mengandung
kromosom X atau Y. Jika sel telur dibuahi oleh sperma dengan kromosom
Y, maka pasangan suami istri akan memiliki bayi laki-laki. Sementara sel
telur jika di buahi oleh sperma dengan kromosom X, maka pasangan
tersebut akan memiliki bayi perempuan. Jadi peluang mendapatkan anak
laki - laki atau perempuan adalah sama, yaitu 50 : 50. Para ahli ginekolog
telah menemukan beberapa metode untuk menyeleksi jenis kelamin bayi.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan sebagai berikut:
a. Pengaturan Suasana Asam Basa
Metode ini merupakan metode yang paling sederhana. Hanya
dengan mengetahui “suasana” dalam vagina, maka dapat
mengusahakan agar kelak bayi yang di lahirkan jenis kelaminnya
sesuai pasangan suami istri inginkan. Lingkungan vagina akan selalu
berubah sesuai dengan pengaruh hormone dalam siklus haid.
Perubahan lingkungan tersebut juga berpengaruh terhadap penentuan
jenis kelamin secara ilmiah. Cairan vagina normal memiliki pH
berkisar 4,5 (bersifat asam). Keadaan ini mempengaruhi secara
langsung terhadap sperma X dan sperma Y.
Periode sebelum ovulasi, lingkungan vagina ternyata lebih asam di
bandingkan pada hari terjadinya ovulasi. Jika hubungan seks di
lakukan saat suasana vagina dalam kondisi basa, maka kemungkinan
besar bayi yang akan di lahirkan berjenis kelamin laki-laki. Namun
sebaliknya, apabila hubungan seks di lakukan saat vagina dalam
kondisi asam maka kemungkinan besar bayi yang akan di lahirkan
berjenis kelamin perempuan.
b. Pengaturan Diet
Selain makanan yang bergizi dan bervitamin sangat berpengaruh
dalam menentukan jenis kelamin anak. Para ahli menegaskan bahwa
bila si ibu mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
mineral, kalium dan natrium, maka kemungkinan untuk melahirkan
30

bayi berjenis kelamin laki-laki lebih besar. Di lain pihak, bila


menginginkan anak perempuan dianjurkan mengkonsumsi makanan
yang banyak mengandung mineral, kalium dan magnesium.
Untuk keberhasilan program tersebut, di anjurkan agar pengaturan
diet dilakukan 1,5 bulan sebelum saat pembuahan dan dilaporkan akan
keberhasilan program tersebut mencapai 84%. Para peneliti
menyarankan agar diet tersebut di bicarakan atau dikonsultasikan
dengan dokter. Asupan makanan yang lain pun sangat di perlukan dan
tidak boleh diabaikan seperti protein dan karbohidrat. Jangan sampai
karena mengikuti diet, ketika hamil perkembangan kesehatan janin
terganggu.
c. Pengaturan Ketika Berhubungan Intim
Jika hubungan seks yang di lakukan jauh sebelum masa ovulasi,
maka sperma X (pembawa sel kelamin perempuan) akan mengelilingi
ovarium sambil menantikan sel telur matang dan terlepas dari indung
telur. Sementara itu, sperma Y (pembawa sel kelamin laki-laki) tidak
dapat bertahan lama dan akhirnya mati. Hal ini disebabkan karena
sperma Y lebih rentan (dan tidak bertahan lama) bertemu dengan
cairan vagina yang pada saat itu lebih asam di bandingkan pada saat
hari ovulasi. Dengan demikian, hanya sperma X yang dapat
membuahi sel telur. Oleh karenanya, kemungkinan melahirkan anak
berjenis kelamin perempuan menjadi sangat tinggi.
Namun, bila hubungan seks di lakukan menjelang masa ovulasi,
maka sperma Y yang mempunyai kecepatan bergerak yang tinggi
dapat mencapai sel telur yang telah matang, sedangkan sperma X
tertinggal jauh di belakang. Pada masa itu cairan vagina tidak terlalu
asam sehingga tidak menyiksa sperma Y tentunya lebih dulu akan
bertemu sel telur di ujung saluran. Bila dapat menentukan masa
ovulasi dengan pasti, lakukanlah hubungan intim pada 24 jam sebelum
ovulasi hingga 12 jam setelah ovulasi. Cara ini memungkinkan
lahirnya anak yang berjenis kelamin laki-laki.
d. Orgasme
31

Istri yang mengalami orgasme lebih awal di bandingkan suami


memungkinkan pasangan suami istri memperoleh anak yang berjenis
kelamin laki-laki. Sebab saat orgasme, perempuan akan memproduksi
cairan yang bersifat basa yang merupakan lingkungan yang baik untuk
kehidupan sperma Y. Oleh karena itu, jika bersungguh-sungguh
mengharapkan anak laki-laki, maka usahakanlah istri untuk orgasme
lebih dulu dan mendapatkannya lebih dari satu kali. Bersamaan
dengan orgasme, rahim perempuan akan berkontraksi secara ritmik.
Kontraksi yang demikian lebih jauh lagi akan membantu pergerakan
sperma ke arah saluran sel telur. Namun jika pasangan suami istri
mendambakan anakperempuan, maka sebaiknya sang istri jangan
sampai orgasme. Bersikaplah lembut dan biarkanlah suami yang
bekerja atau melakukan aktifitas seks sendiri.
e. Posisi Saat Berhubungan
Untuk mendapatkan anak perempuan, lakukan posisi hubungan
seks yang berpotensi memperlambat sperma masuk ke dalam rahim
dan saluran telur (perlu di ingat, suasana vagina yang asam membuat
sperma Y sulit mencapai sel telur sehingga mati di tengah jalan).
Teknik hubungan seks harus di upayakan agar jangan sampai penis
memasuki vagina terlalu dalam (penetrasi dangkal). Posisi hubungan
seks yang memungkinkan untuk tujuan ini antara lain missionary
(saling berhadapan) dan posisi berdiri. Sementara itu, untuk
mendapatkan anak laki - laki lakukan hubungan dari arah belakang
(doggy style). Posisi ini membantu sperma cepat masuk ke saluran
vagina, rahim dan saluran telur. Hubungan seks di arahkan agar penis
mencapai vagina secara penuh (penetrasi dalam). Dengan demikian,
kromosom Y pada sperma akan melewati lingkungan asam di vagina
dan dapat secara cepat mencapai sel telur. Selain doggy style, posisi
yang memungkinkan untuk tujuan ini adalah wanita melipat sendi
paha dan membawanya kearah perut seperti posisi kebanyakan wanita
melahirkan. Setelah sperma tertuang, sebaiknya pinggang wanita
diganjal dengan bantal kecil selama 10 hingga 15 menit sehingga
32

mulut serviks tenggelam dalam genangan sperma. Disini yang perlu


diperhatikan, sebaiknya ketika berhubungan sang istri untuk
menghindari posisi duduk diatas suami karena walau penetrasi penis
dalam, namun sperma akan segera mengalir keluar.
f. Jumlah Sperma
Di klinik fertilitas, ada cara tertentu untuk menghitung jumlah
sperma. Bila jumlahnya sedikit (kurang dari 20 juta), maka dianggap
kurang. Jumlah sperma yang sedikit (kurang dari 1 juta/ ml) lebih
cenderung menghasilkan bayi berjenis kelamin perempuan.
Sebaliknya, jumlah sperma yang banyak akan menghasilkan bayi laki-
laki.
Untuk mencapai jumlah sperma yang sedikit dapat dilakukan
dengan beberapa cara. Misalnya, sarankan pihak pria untuk menjaga
suhu di daerah genital agar tetap tinggi. Kenakanlah celana berbahan
tebal, seperti denim, atau celana dalam yang ketat. Atau suami dapat
mandi dengan air hangat sebelum melakukan hubungan seks. Selain
itu, lakukan hubungan seks sangat sering agar kuantitas sperma
berkurang. Sebalikya, jika ingin mencapai jumlah sperma yang
banyak, dapt melakukan hal yang sebaliknya. Batasi frekuensi
hubungan suami istri, dan jagalah suhu daerah kemaluan agar tetap
sejuk dan sebaiknya mandi air dingin sebelum melakukan hubungan
seks.
Anak Laki - Laki Anak Perempuan
Sel telur Kromosom X Kromosom X
Sperma Kromosom X Kromosom Y
Telur yang Kromosom XY Kromosom XX
dibuahi
Sifat - Ukuran sperma lebih - Ukuran lebih besar,
Sperma kecil,
(penelitian - daya hidup kuat.
Shetles) - daya hidup lemah,
- bergerak lebih lamban.
- bergerak lebih cepat
(agresif.)
Makanan - Makanan yang - Makanan yang
33

mengandung mengandung
mineral kalium dan mineral kalsium,
natrium (misal magnesium,
ikan, teh, kopi) potassium (misal
- Makan buah, kacang-kacangan)
daging, makanan - Makan sayur,
asin, makanan susu, cokelat,
berkalori tinggi, kalori rendah dan
makan pagi teratur skip makan pagi
Posisi - Posisi dengan - Posisi dengan
penetrasi penis penetrasi penis
yang dalam yang tidak terlalu
- Posisi penetrasi dalam
dari belakang - Posisi Ayah di
(doggy style) atas (missionary)
-
Orgasme - Ibu orgasme dulu - Ibu jangan
orgasme dulu
Waktu - Berhubungan - Berhubungan
mendekati atau sekitar 3 hari
tepat masa sebelum ovulasi
subur/ovulasi
Ph daerah - Kondisi basa atau - Kondisi Asam
kwanitaan alkali
Kondisi - Ayah mengenakan - Ayah mandi air
Testis celana longgar dan hangat sebelum
menjaga suhu di berhubungan
celana lebih intim
rendah/adem - Menggunakan
- Mandi dengan air jeans atau celana
dingin yang cukup ketat

C. Kehamilan Gemelli / Ganda (Kembar)


Kehamilan memiliki dua jenis yaitu kehamilan tunggal dengan embrio
berjumlah satu dan akan melahirkan seorang anak lalu kehamilan ganda atau
dikenal dengan kembar. Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua
janin atau lebih yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan.
Bahaya bagi ibu tidak begitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar
memerlukan perhatian dan pengawasan khusus bila diinginkan hasil yang
34

memuaskan bagi ibu janin (Wiknjosastro, 2007:286). Sedangkan menurut


Mochtar Rustam (2012:259) kehamilan ganda atau kembar adalah kehamilan
dengan dua jenis janin atau lebih. Jadi, kehamilan kembar adalah suatu
kehamilan dengan dua jenis janin atau lebih yang ada didalam kandungan
selama proses kehamilan.
1. Tanda dan Gejala Kehamilan Ganda/Gemelli
Tanda dan Gejala Kehamilan Gemelli Menurut Dutton, dkk
(2012:156) tanda dan gejala pada kehamilan kembar adalah sebagai
berikut:
a. Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati
batas toleransinya dan seringkali terjadi partus prematurus. Usia
kehamilan makin pendek dan makin banyaknya janin pada kehamilan
kembar.
b. Mual dan muntah berat karena HCG meningkat
c. Palpasi abdomen mendapatkan 3 atau lebih bagian tubuh yang besar
d. Auskultasi lebih dari satu denyut jantung yang terdengar jelas dan
berbeda (nonmaternal) lebih dari 10 denyut/menit. Kecurigaan
meningkat jika keluarga memiliki riwayat kehamilan kembar
e. Penggunaan stimulator ovulasi
f. Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar
bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan penyakit
defisiensi lain.
g. Frekuensi hidramnion kira-kira sepuluh kali lebih besar pada
kehamilan kembar daripada kehamilan tunggal.
h. Frekuensi pre-eklamsia dan eklamsia juga dilaporkan lebih sering
pada kehamilan kembar.
i. Solusio plasenta dapat terjadi kemudian seperti sesak nafas, sering
kencing, edema dan varises pada tungkai bawah dan vulva.
2. Jenis Kehamilan Ganda/Gemelli
a. Kehamilan Monozigotik
Kehamilan Monozigotik merupakan kehamilan ganda yang berasal
dari satu ovum yang dibuahi dan membelah secara dini hingga
35

membentuk dua embrio yang sama, kehamilan ini juga disebut hamil
kembar identik atau hamil kembar homolog atau hamil kembar
uniovuler, karena berasal dari satu ovum. Kehamilan monozigotik
merupakan hasil dari pembelahan ovum yang telah dibuahi pada
bermacam - macam fase pertumbuhan. Masa pembelahan inilah yang
akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak. Masa pembelahan sel telur
terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 - 72 jam, 4 – 8 hari, 9-12 dan 13
hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik
yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim
punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput
ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi
ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan,
sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa
terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan
plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah
dengan baik.
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta
dansatu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar
siamcukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya terlalu lama,
sehingga seltelur menjadi berdempet. Jadi kembar siam biasanya
terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari. Dari
keempatpembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah
pembelahan pertama,karena bayi bisa membelah dengan sempurna.
Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya. Faktor
yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah
tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan
dengan infeksi, kurang gizi,dan masalah lingkungan.
Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi mungkin disebabkan
implantasi. Angka kejadian kembar monozigotik relatif tetap seluruh
dunia dibandingkan dengan kembar dizigotik. Angka kejadian tersebut
ialah 4 per 1.000, tanpa dipengaruhi oleh fertilitas, ras, atau faktor -
faktor lingkungan lain.
36

Kehamilan kembar yang terjadi dari satu telur disebut kembar


monozigotik atau disebut juga identik, humolog, atau uniovuler, dapat
terjadi karena :
1) Satu telur dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula.
2) Hambatan pada tingkat segmentasi.
3) Hambatan setelah amnion dibentuk, tetapi belum primitive
streak.

Gambar: Jenis kembar monozigotik berhubungan dengan waktu terjadinya faktor penghambat
(Corner): Hambatan dalam tingkat segmentasi (2 4 hari). (B). Hambatan dalam tingkat blastula
(4 Hambatan setelah amnion dibentuk tetapi sebelum (Wiknjosastro, 2007: Gambar 2.2: Jenis
kembar monozigotik berhubungan dengan waktu terjadinya faktor penghambat (Corner):
Hambatan dalam tingkat segmentasi (2 4 hari). (B). Hambatan dalam tingkat blastula (4
Hambatan setelah amnion dibentuk tetapi sebelum (Wiknjosastro, 2007:388).

b. Kehamilan Dizigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari 2 atau lebih ovum
yang telah dibuahi, sebagian besar kehamilan ganda adalah dizigotik
atau kehamilan kembar frateral (Nugroho, 2012). Angka kejadian
kembar dizigotik berbeda pada setiap golongan masyarakat. Kembar
dizigotik terjadi karena adanya ovulasi berulang akibat rangsangan
FSH dan LH surge. Gonadotropin eksogen,klomifen sitrat, dan obat -
37

obatan serupa yang dipakai untuk pengobatan infertilitas akan


merangsang pengeluaran FSH sehingga akan terjadi ovulasi berulang
yang berakibat terjadinya kehamilan ganda. Wanita dengan hamil
kembar mempunyai kadar FSH dan LH yang lebih tinggi daripada
wanita dengan hamil tunggal (Feryanto, 2011). Menurut Mocthar yang
tercantum di buku sinopsis obstetri fisiologi dan patologi (2011), kira
-kira dua pertiga kehamilan kembar adalah dizigotik yang berasal dari
2 telur disebut juga heterolog, binovuler, atau fraternal, kedua telur
bisa berasal dari :
1) 1 ovarium dan dari 2 folikel de graff.
2) 1 ovarium dan dari 1 folikel de graff.
3) 1 dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri.

Gambar: Plasenta dan selaput janin kembar dizigotik. (A): 2 plasenta, 2 korion, 2 amnion.
(B): 2 plasenta (menjadi satu), 2 korion, 2 amnion (Wiknjosastro, 2007:390)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Di zaman sekarang perkembangan teknologi sudah semakin canggih,
terutama dibidang obstetri. Perkembangan janin dalam rahim seorang ibu
dapat terlihat perkembangan tiap minggunya karena adanya teknologi yang
semakin canggih ini. Penentuan sex janin sekarang juga bisa ditentukan
melalui pengaturan tingkat asam basa, pengaturan pola makan, dan
pengaturan posisi saat berhubungan intim. Pada kehamilan gemelli / ganda
sangat perpotensi terjadinya kembar siam pada janin, oleh karena itu
pengaturan pola makan yang baik penting bagi ibu agar asupan gizi pada
janin terpenuhi untuk perkembangannya di dalam rahim.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggungjawabkan.

38
DAFTAR PUSTAKA

Ai Yeyeh. (2009), Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Cetakan pertama. Jakarta:


Trans Info Media.
Anik, Maryunani. (2009), Asuhan Kegawatdaruratan Dalam Kebidanan. Mat;
Nata Wijaya, Jakarta: TIM.
Asrinah, Putri. (2010), Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Edisi 1.Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Cunningham. Garry. Dkk. (2005), Obstetri Williams. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kandungan. . Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

39

Anda mungkin juga menyukai