KEHAMILAN 2
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Obstetri dan Pedatri
Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Yani Achdiani, M.Si.
Disusun oleh :
Kelompok 10
Christy Natalia Larasati 1604572
Lutfia Afifah 1607283
Winda Nur Aeni 1601737
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dr. Hj. Yani Achdiani, M.Si. selaku
Dosen Pengampu mata kuliah Obstetri dan Pediatri yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai masa kehamilan. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan masa yang sangat sensitif dalam kehidupan
wanita,yaitu rentan terhadap timbulnya gangguan secara fisik dan mental.
Perawatan kesehatan ibu selama kehamilan telah dilakukan selama kurang
lebih 100 tahun yang lalu. Perawatan ibu selama kehamilan merupakan
bagian penting dari system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga
kesehatan ibu selama kehamilan dan persalinan sehingga kesehatan ibu dan
bayi terjaga (Gonjei, et al, 2011).
Pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai sejak terjadinya konsepsi.
Kehamilan akan berlangsung selama 280 hari atau 10 bulan atau 40 minggu
terhitung dari hari pertama haid terakhir. Perubahan-perubahan dan
organogenesis terjadi pada berbagai periode kehamilan.Pertumbuhan hasil
konsepsi dibedakan menjadi 3 tahapan penting yaitu: tingkat ovum (telur)
umur 0-2 minggu, dimana hasil konsepsi belum tampak terbentuk dalam
pertumbuhan; embrio(mudigah) antara umur 3-5 minggu dan sudah tampak
rancangan bentuk alat-alat tubuh; janin(fetus) di atas usia 5 minggu dan sudah
berbentuk manusia.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana perkembangan janin selama kehamilan?
b. Faktor – faktor apa saja dalam penentuan sex janin?
c. Apa itu kehamilan gemelli?
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan pada janin saat
kehamilan
b. Mengetahui faktor – faktor dalam penentuan sex janin
c. Mengetahui kehamilan gemelli
1
2
D. Manfaat
a. Memberikan informasi mengenai perkembangan kehamilan
b. Sebagai pengetahuan dalam penentuan sex pada janin
c. Memberikan informasi mengenai kehamilan gemelli
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Perkembangan Kehamilan
Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional (Prawiharjo, 2011, hal. 213).
Usia kehamilan dihitung dari hari pertama haid normal terakhir. Hal ini
berarti penentuan usia kehamilan adalah 2 minggu lebih besar dari pada usia
janin sebenarnya. Lama kehamilan rata-rata adalah 280 hari (40 minggu) saat
janin berusia 266 hari (38 minggu) (Dunstall, Coad, 2007, hal.171).
Kehidupan dalam rahim dibagi menjadi tiga tahap :
1. Implantasi (0 – 2 minggu)
Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil
konsepsi ke dalam endometrium. Pada akhir minggu pertama (hari ke 5
sampai ke 7) zigot mencapai kavum uteri. Pada saat itu uterus sedang
berada pada fase sekresi lendir dibawah pengaruh progesteron dari korpus
luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding rahim
menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput lendir
rahim yang terbuka dan aktif. Kontak antara zigot stadium blastokista
dengan dinding rahim pada keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai
reaksi seluler, sehingga sel-sel trofoblast zigot tersebut akan menempel
dan mengadakaninfiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus
(Susilawati, Maemunah, Yulianti, Rukiah, 2013, hal. 24).
2. Embrio (2 minggu – 8 minggu)
Tahap embrio berlangsung dari hari ke-15 sampai sekitar 8 minggu
setelah konsepsi. Tahap ini merupakan masa organogenesis yaitu masa
yang paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan penampilan luar
utama janin. Daerah yang sedang berkembang, mengalami pembelahan sel
3
4
membawa kromosom X sperma membuahi sel telur, maka jenis kelamin janin
adalah perempuan. Jika sel sperma membawa kromosom Y dan membuahi
telur, maka kelak janin akan lahir sebagai anak laki-laki.
Metode Shettles mengemukakan bahwa kromosom X dan Y memiliki
karakteristik yang berbeda. Kromosom Y yang dibawa oleh sel sperma
bergerak lebih cepat dibandingkan kromosom X, sedangkan kromosom X
yang bergerak lebih lambat daripada kromosom Y, memiliki pertahanan yang
lebih baik terhadap lingkungan keasaman leher rahim sebelum cairan serviks
saat masa subur diproduksi. Oleh karena karakteristik inilah, maka beberapa
manipulasi dapat dilakukan untuk mendapatkan bayi laki-laki atau
perempuan.
Sejalan dengan penelitian selanjutnya, banyak studi yang menemukan teori
Shettles tidak akurat dan tidak menemukan kaitan antara waktu senggama dan
penentuan jenis kelamin janin, dan mungkin terdapat faktor lain yang
berperan dalam menentukan jenis kelamin janin. Pada tahun 1995 dalam
artikel Human Reproduction, 3 peneliti Weinberg, Baird dan Wilcox
mengemukakan lamanya fase folikular (waktu antara menstruasi dan
pelepasan sel telur dari indung telur) berkaitan dengan jenis kelamin bayi.
Siklus fase folikuler yang lebih pendek berkaitan dengan hasil pembuahan
bayi laki-laki, sedangkan siklus dengan fase folikuler yang lebih panjang
lebih mendekati hasil janin perempuan.
A. Perkembangan Kehamilan
1. Perkembangan Janin Tri Semester Pertama Kehamilan
a. Minggu Pertama
Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin.
Kurang lebih satu jam setelah proses peleburan sel telur dan sel
sperma, semua aspek pendukung kehidupan, berupa materi genetic
yang disebut gen, saling dipertukarkan. Mingguini sebenarnya
masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi.
Sebab tanggal perkiraan kelahiran bayi dihitung berdasarkan hari
pertama haid terakhir
Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan
informasi kepada tubuh bahwa telah adacalon bayi dalam rahim.
Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu)
dan oksigen. Sel-sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk
seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu
dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan 5 juta sel
sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka, yaitu
menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur.
Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada
akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur. Pada
saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat
bagian tengah dan belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya
berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur.
b. Minggu Ke Dua
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. 30 jam setelah
dibuahi, sel telur akan membelah menjadi dua. Sambil terus
membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju
rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel
mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga
6
7
f. Minggu Ke Enam
h. Minggu Ke Delapan
j. Minggu Ke Sepuluh
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari
tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah
menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan
menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa
dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya
dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang
12
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari
tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di
dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak
jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan
beratnya 14 gram. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk
telinga dan kelopak mata.
2. Perkembangan Janin Pada Tri Semester Kedua Kehamilan
a. Minggu Ke Tiga Belas
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi
semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin
berkembang dan rambutnya terus tumbuh.
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi
sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun
matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui
dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-
parunya belum sempurna.
3. Perkembangan Janin Pada Tri Semester Ketiga Kehamilan
a. Minggu Ke Dua Puluh Sembilan
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi
sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin
besar, gerakannya semakin terasa.
Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang
lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup
matanya. Bayi sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi
1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
23
Berat bayi dalam kandungan anda sekarang lebih kurang 1.7kg dan
panjangnya lebih kurang 42sm dari kepala ke jari kaki. Walaupun
paru-parunya tidak akan matang sepenuhnya sehinggalah hampir
waktu dilahirkan, janin sudahpun menyedut cecair amnion untuk
menguatkan paru-parunya dan berlatih untuk bernafas.
Bagi sesetengah bayi, rambut sudahpun memenuhi kepala, tetapi
ada juga bayi yang hanya mempunyai beberapa gumpal rambut sahaja.
Rambut lebat semasa lahir tidak bermakna rambut lebat di kemudian
hari, namun begitu, lazimnya kanak-kanak yang mempunyai rambut
halus di zaman kanak-kanak akan mempunyai rambut yang jarang
semasa dewasa.
e. Minggu Ke Tiga Puluh Tiga
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi.
Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi.
Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah
memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik
bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi
2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm.
i. Minggu Ke Tiga Puluh Tujuh
Gambar 35. Kehamilan minggu ke-38 Gambar 36. Kehamilan minggu ke-39
mengandung mengandung
mineral kalium dan mineral kalsium,
natrium (misal magnesium,
ikan, teh, kopi) potassium (misal
- Makan buah, kacang-kacangan)
daging, makanan - Makan sayur,
asin, makanan susu, cokelat,
berkalori tinggi, kalori rendah dan
makan pagi teratur skip makan pagi
Posisi - Posisi dengan - Posisi dengan
penetrasi penis penetrasi penis
yang dalam yang tidak terlalu
- Posisi penetrasi dalam
dari belakang - Posisi Ayah di
(doggy style) atas (missionary)
-
Orgasme - Ibu orgasme dulu - Ibu jangan
orgasme dulu
Waktu - Berhubungan - Berhubungan
mendekati atau sekitar 3 hari
tepat masa sebelum ovulasi
subur/ovulasi
Ph daerah - Kondisi basa atau - Kondisi Asam
kwanitaan alkali
Kondisi - Ayah mengenakan - Ayah mandi air
Testis celana longgar dan hangat sebelum
menjaga suhu di berhubungan
celana lebih intim
rendah/adem - Menggunakan
- Mandi dengan air jeans atau celana
dingin yang cukup ketat
membentuk dua embrio yang sama, kehamilan ini juga disebut hamil
kembar identik atau hamil kembar homolog atau hamil kembar
uniovuler, karena berasal dari satu ovum. Kehamilan monozigotik
merupakan hasil dari pembelahan ovum yang telah dibuahi pada
bermacam - macam fase pertumbuhan. Masa pembelahan inilah yang
akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak. Masa pembelahan sel telur
terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 - 72 jam, 4 – 8 hari, 9-12 dan 13
hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik
yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim
punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput
ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi
ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan,
sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa
terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan
plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah
dengan baik.
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta
dansatu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar
siamcukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya terlalu lama,
sehingga seltelur menjadi berdempet. Jadi kembar siam biasanya
terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari. Dari
keempatpembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah
pembelahan pertama,karena bayi bisa membelah dengan sempurna.
Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya. Faktor
yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah
tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan
dengan infeksi, kurang gizi,dan masalah lingkungan.
Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi mungkin disebabkan
implantasi. Angka kejadian kembar monozigotik relatif tetap seluruh
dunia dibandingkan dengan kembar dizigotik. Angka kejadian tersebut
ialah 4 per 1.000, tanpa dipengaruhi oleh fertilitas, ras, atau faktor -
faktor lingkungan lain.
36
Gambar: Jenis kembar monozigotik berhubungan dengan waktu terjadinya faktor penghambat
(Corner): Hambatan dalam tingkat segmentasi (2 4 hari). (B). Hambatan dalam tingkat blastula
(4 Hambatan setelah amnion dibentuk tetapi sebelum (Wiknjosastro, 2007: Gambar 2.2: Jenis
kembar monozigotik berhubungan dengan waktu terjadinya faktor penghambat (Corner):
Hambatan dalam tingkat segmentasi (2 4 hari). (B). Hambatan dalam tingkat blastula (4
Hambatan setelah amnion dibentuk tetapi sebelum (Wiknjosastro, 2007:388).
b. Kehamilan Dizigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari 2 atau lebih ovum
yang telah dibuahi, sebagian besar kehamilan ganda adalah dizigotik
atau kehamilan kembar frateral (Nugroho, 2012). Angka kejadian
kembar dizigotik berbeda pada setiap golongan masyarakat. Kembar
dizigotik terjadi karena adanya ovulasi berulang akibat rangsangan
FSH dan LH surge. Gonadotropin eksogen,klomifen sitrat, dan obat -
37
Gambar: Plasenta dan selaput janin kembar dizigotik. (A): 2 plasenta, 2 korion, 2 amnion.
(B): 2 plasenta (menjadi satu), 2 korion, 2 amnion (Wiknjosastro, 2007:390)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Di zaman sekarang perkembangan teknologi sudah semakin canggih,
terutama dibidang obstetri. Perkembangan janin dalam rahim seorang ibu
dapat terlihat perkembangan tiap minggunya karena adanya teknologi yang
semakin canggih ini. Penentuan sex janin sekarang juga bisa ditentukan
melalui pengaturan tingkat asam basa, pengaturan pola makan, dan
pengaturan posisi saat berhubungan intim. Pada kehamilan gemelli / ganda
sangat perpotensi terjadinya kembar siam pada janin, oleh karena itu
pengaturan pola makan yang baik penting bagi ibu agar asupan gizi pada
janin terpenuhi untuk perkembangannya di dalam rahim.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggungjawabkan.
38
DAFTAR PUSTAKA
39