Anda di halaman 1dari 34

Laporan Study Literature

LINEN SECTION HOTEL

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Housekeeping yang diampu
oleh Dra.Hj Neni Rohaeni, M.Pd

Disusun oleh
Kelompok 4:

Anindya Dwi Julianti 1600713


Feby Khoerur Rijal R. 1605055
Dhera Shaumy Oshita 1600567
Desti Lestari 1601275
Dyanisita Angganaristi 1605463
Jhesika Ayu 1601125
Winda Nur Aeni 1601737

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INSONESIA
2017
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping yang berarti
memelihara, merawat, atau menjaga. Housekeeper adalah orang yang bertugas menjaga,
merawat, serta memelihara rumah yang hal ini adalah hotel. Di dalam housekeeping
tersebut terdapat beberapa departemen yang membantu jalannya operasional hotel, yaitu
salah satunya linen section. Rumekso (2004 : 4)

Linen housekeeping adalah semua linen atau semua produk berbahan kain yang
digunakan untuk housekeeping atau menyiapkan kamar hotel tamu. Seksi ini sangat
penting peranannya dalam operasional hotel kaena mempunyai tugas dan tanggung jawab
atas semua lena hotel tersebut. Keluar masuknya linen juga harus dipantau oleh seksi
linen agar tetap terkontrol dan terjaga jumlahnya. Rumekso (2004 : 15)

a. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan linen housekeeping?
2. Siapa yang betugas mengatur linen dan apa saja tugas serta tanggung jawab petugas
linen?
3. Apa yang dimaksud dengan linen room?
4. Apa saja jenis jenis linen supplies dan bagaimana karakterisitik bahan linen?
5. Bagaimana cara membuat napkin?
6. Bagaimana cara menghitung stock linen?
7. Bagaimana pengelolaan linen hotel?
8. Bagaimana cara menyimpan dan merawat linen?
PEMBAHASAN LINEN SECTION

A. Pengertian Linen

Linen housekeeping adalah semua linen atau semua produk berbahan kain
yang digunakan untuk housekeeping atau menyiapkan kamar hotel tamu. Urusan linen
menjadi tanggungjawab dari linen section. Seksi ini bertanggungjawab penuh atas
keluar masuknya linen dari dan kesetiap departemen yang ada di dalam hotel tersebut.
Disamping mengurus linen, linen section bertanggungjawab terhadap uniform
(pakaian seragam kerja) seluruh karyawan, baik dalam penukaran uniform lama
dengan yang baru. Rumekso (2001 : 4 )
B. Tugas dan Tanggung Jawab Linen

Seksi Linen bertanggungjawab menjaga dan mengawasi inventaris yang meliputi


barang tidak habis pakai dan barang yang habis pakai. Selain itu salah satu penting utama
seksi linen dalam pengelolaan inventaris adalah mempertahankan perlevel untuk semua
barang yang diinventarisir.

Tugas utama seksi linen adalah :

a. Mengatur keluar masuknya linen ke atau dari departemen departemen lain yang
menggunakannya.
b. Memilah milih linen yang akan dicuci berdasarkan jenis, warna, serta tingkat
kekotoran agar dapat dicuci secara terpisah.
c. Mengirim linen yang kotor dari seluruh departemen ke laundry.
d. Menerima linen bersih yang sudah dicuci oleh laundry.
e. Mengelola linen didalam linen room agar tertata dengan rapih.
f. Merawat serta memperbaiki linen yang rusak.
g. Mempunyai tanggungjawab terhadap uniform atau seragam seluruh karyawan.

Semua tugas dan tanggung jawab tersebut dilakukan oleh petugas linen section atau
yang disebut dengan Linen Attendant. Dalam menjalankan tugasnya, Linen Attendant terbagi
menjadi 3 shift, yaitu shift pagi, siang, dan sore hari dengan pembagian kerja seperti berikut:

1. Pada pagi hari menyiapkan linen trolley untuk masing masing floor berdasarkan
jumlah kamar yang terisi dan disesuaikan berdasarkan fasilitasnya. Linen yang
dikirim harus disertakan dengan lapran tiap jumlah jumlah linen.
2. Pada siang hari, linen attendant menyiapkan linen untuk memenuhi kekurangan
linen pada tiap floor sesuai kebutuhan dan permintaan setaip room boy.
Dilengkapi juga dengan linen exchange report yang mencatat penukaran linen
kotor dengan linen bersih
3. Sore hari menyiapkan linen berupa towel maupun bath mat yang akan digunakan
room boy pada evening shift untuk mengganti towel kotor atau penggantian linen
saat turn down service. Rumekso ( 2004 : 16 )
C. Linen Room

Linen Room adalah sebuah tempat khusus untuk menyimpan semua peralatan linen
yang ada di hotel (Rumekso: 161) Linen room harus terletak di tempat yang baik dan strategis
agar mudah dijangkau dan memudahkan penerimaan linen kotor dari kamar kamar tamu
dan Food and Beverage outlet, serta mengirimkan linen yang besih untuk dipasang. Linen
room tidak boleh berdekatan dengan kitchen karena akan terkena bau masakan dan dapat
memengaruhi kondisi linen. Agar pelaksanaan kerja dapat efektif, maka keadaan Linen Room
harus sesuai dengan beberapa kriteria:

1. Cukup luas sehingga petugas dapat bekerja dengan leluasa


2. Berlantai bersih, tidak licin dan mudah pembersihannya. Lantai sebaiknya terbuat
dari porselen berwarna putih polos.
3. Memiliki penerangan yang cukup dan sirkulasi udara yang baik agar tidak lembab
4. Dilengkapi dengan rak rak penyimpanan
5. Mudah dijangkau agar mempermudah dalam operasional
6. Terdapat counter penukaran linen guna menghindari orang orang yang tidak
berkepentingan

Guna melancarkan tugas, line room juga harus dilengkapi beberapa perlengkapan kerja
seperti :

1. Linen wagon atau kereta khusus untuk mengangkut linen


2. Kursi, meja beserta laci untuk melaksanakan tugas administrasi
3. Keranjang untuk linen kotor
4. Mesin jahit untuk memperbaiki linen yang rusak
5. Tangga untuk mengambil linen dari rak yang tinggi dan juga linen room harus
memiliki telepon agar dapat berkomunkasi dengan section lainnya. Rumekso (2004 :
161 )
NO NAMA GAMBAR FUNGSI

1 Linen Wagon Mengangkut linen


dari kamar ke
kamar

(www.pippmobile.com)

2 Keranjang Untuk membawa


linen yang kotor

(www.pippmobile.com)

3 Rak Linen Menyimpan


keperluan linen
hotel dengan
menggunakan
sistem FIFO (First
In First Out)
(www.pippmobile.com)

D. Jenis jenis Linen Supplies

Linen supplies yang dipergunakan di Housekeeping Departement


(FloorSection ) meliputi :

1. Bedskrirt, berfungsi sebagai penutup spring box (bed) hingga menutup seluruh
kaki bed; warnanya disesuaikan dengan interior.
2. Bedpad, yaitu alas tidur yang dipasang diatasmatress, berfungsi;
a. Sebagai peredam panas karena kasur terbuat dari busa: agar tamu dapat tidur
dengan nyaman.
b. Sebagai peredam kotoran, terutama bila ditempati oleh anak anak yang
terkadang ngompol. Bedpad ini dapat dilepas dan dicuci sementara kasurnya
tetap bersih.
3. Sheet terdiri dari 2 jenis, yaitu : doublesheet yang berukuran 230 x 275 cm dan
singlesheet yang berukuran 175 x 275 cm. Setiap bed dipasang 3 pcs (3 lembar),
yaitu :
a. Lembar pertama sebagai alas tidur diatas di matress (kasur)
b. Lembar kedua dan ketiga sebagai pembungkus blanket (selimut) agar bulu-
bulu selimut tidak mengenai kulit tubuh secara langsung yang dapat
mengakibatkan gatal gatal bagi sebagian tamu, atau bulu selimut tidak
mengotori baju tidur tamu.
c. Blanket (selimut), yang double berukuran 230 x 250 cm. Dan yang single
berukuran 175 x 250 cm.
d. Bedcover (bedspread) dipasang di atas mattress paling atas, sebagai penutup
bed sehingga sebelum dipakai oleh tamu, bed ini masih dalam keadaan bersih,
rapi, di samping juga menjadikan kamar tidur tampak indah, karena bed ini
biasanya berwarna lembut menawan sesuai warna lantai kamar bedcover
(karpet) atau warna hordiyn.
4. Pillowcase (sarung bantal), berukuran 50 x 75 cm.
5. Towel (handuk) yang terdiri dari:
a. Bath towel untuk mandi 60 x 122 cm.
b. Hand towel untuk lap tangan 20 x 100 cm.
c. Face towel untuk muka 30 x 45 cm.
d. Bathmats untuk membersihkan kaki 60 x 90 cm.
6. Glass curtain, hordiyn jendela yang tipis, transparan (glass) disebut juga net
curtain karena seperti jaring.
7. Night curtain, hordiyn jendela yang tebal yang dipasang atau ditutup pada malam
hari, disebut juga blackoutcurtain. karena dari luar kelihatan gelap sehingga orang
tidak dapat melihat ke dalam kamar.
8. Shower curtain, hordiyn yang dipasang di dalam kamar mandi di atas bathtub
(bak mandi) ketika tamu mandi dengan shower (pancuran). Ujung bagian bawah
showercurtain ini masuk ke dalam bathtub sehingga air tidak menggenangi lantai
kamar mandi.
9. Dustcloth, lap untuk membersihkan meja dan perlengkapan yang ada di kamar.
10. Glass cloth/glass towel, lap untuk mengeringkan gelas.
Linen supplies yang dipergunakan oleh food and beverage departement adalah
sebagai berikut:
1. Multon, terbuat dari bahan laken (kain yang lembut dan agak tebal) yang dipasang di
atas meja, tepat di bawah taplak meja.
Fungsinya :
a. Untuk meredam panas hingga cat atau politur meja tidak lekas rusak
b. Untuk meredam suara saat petugas meletakan atau memasang alat-alat makan atau
minum di atas meja.
2. Table cloth (taplak meja), untuk menutup meja makan taplak ini ada berbagai jenis
ukuranya sesuai dengan ukuran dan bentuk meja makannya.
3. Napkin (serbet makan yang dipasang di atas meja makan dengan berbagai macam
bentuk yang berfungsi sebagai hiasan). Ada yang berbentuk kipas, kupu-kupu, bunga
mawar, topi, piramid dan lain-lain.
4. Table skirting didalam suatu pesta dimana hidangan sudah di tata di atas meja panjang
maka daun meja ditutup dengan taplak sedangkan bagian sampingnya ditutup dengan
kain panjang, menjuntai ke bawah hingga menutup seluruh kaki meja.
5. Green velvet digunakan untuk taplak meja sidang atau rapat-rapat di dalam ruang
pertemuan dan biasanya terbuat dari bahan wol berwarna hijau, merah, dan kuning.
Ukuran panjang satu setengah meter sedangkan lebarnya 90 cm.
6. Tray mat/place mat, kain penutup nampan (tray) terbuat dari kain batik atau bahan
lain sehingga nampan tidak licin saat dipakai untuk membawa hidangan bagi para
tamu.
7. Glass towel/glasscloth, untuk mengeringkan gelas setelah dicuci serta mengelap gelas
sebelum dipasang di atas meja makan.
8. Kitchen towel, kain lampin untuk mengangkat alat-alat dapur yang panas, misalnya
panci,belanga, dan lain-lain.
9. Apron (celemek) rok yang dipakai cooker (juru masak) atau waiter atau pelayan untuk
menutup tubuh bagian depan agar pakaian dinasnya tidak cepat kotor.
10. Service napkin, serbet atau lap yang dipakai oleh waiter/pelayan restoran saat
menuang air es ke dalam gelas minum agar tidak menetes dan membasahi tamu.
Rumekso ( 2004 : 167 )

Perlengkapan linen dapat diperjelas dengan beberapa gambar pada tabel berikut:

Tabel jenis linen

No Nama Gambar Fungsi

1. Bedskrirt berfungsi sebagai


penutup spring box (bed)
hingga menutup seluruh
kaki bed; warnanya
disesuaikan dengan
interior.

(www.ohsgtllc.com)
2. Bedpad 1. Sebagai peredam
panas karena kasur
terbuat dari busa: agar
tamu dapat tidur dengan
nyaman.
2. Sebagai peredam
kotoran, terutama bila
ditempati oleh anak anak
yang terkadang
ngompol. Bedpad ini
dapat dilepas dan dicuci
sementara kasurnya
(www.ohsgtllc.com) tetap bersih.

3. doublesheet Berfungsi sebagai alas


agar bulu bulu selimut
tidak terkena langsung
kepada kulit.

(www.ohsgtllc.com)
4. singlesheet Berfungsi sebagai alas
agar bulu bulu selimut
tidak terkena langsung
kepada kulit.

(www.ohsgtllc.com)
5. Pillowcase Berfungsi agar
dackronnya tidak keluar
dan mempercantik
bantal.

(www.ohsgtllc.com)
6. Showercurtain Berfungsi untuk cipratan
air mandi tidak
menyebar kemana
kana

(www.ohsgtllc.com)
7. Towel Berfungsi untuk
mengeringkan badan
pada saat setelah mandi
atau aktifitas lain.

(www.ohsgtllc.com)
8. Glass curtain Berfungsi untuk
menghadang sinar
matahari, untuk
menghalangi pandangan
orang dari luar rumah
sebagai alasan privasi,
dan juga sebagai hiasan.

(www.ohsgtllc.com)
9. Glass cloth Berfungsi untuk
mengelap atau
mengeringkan gelas
yang akan disajikan pada
tamu.

(www.ohsgtllc.com)
10. Duscloth Berfungsi untuk
mengelap atau
mengeringkan meja.

(www.ohsgtllc.com)

Jenis-jenis Linen Supplies di Food and Beverage

NO Nama Gambar Fungsi


1 Multon Berfungsi untuk
meredam panas hingga
cat atau politur meja
tidak lekas rusak dan
untuk meredam suara
saat petugas
meletakkan atau
memasang alat-alat
makan atau minum di
atas meja.

(www.ohsgtllc.com)
2 Table Cloth ( Taplak Berfungsi sebagai alas
Meja) atau penutup meja
makan agar meja tidak
ternodai oleh makanan
atau minuman

(www.ohsgtllc.com)
3 Napkin (Serbet) Berfungsi sebagai
penghias meja makan
ditempatkan di atas
piring atau dekat
peralatan makan
sehingga tampak
indah. Kemudian
berfungsi juga untuk
menutupi pangkuan
waktu makan,
membersihkan mulut,
dan sebagai bahasa
(www.ohsgtllc.com) isyarat jika tamu
meletakkan napkin di
meja dengan dilipat
maka artinya tamu
hendak pergi sebentar
dan segera kembali
lagi.
4 Table Skirting Berfungsi sebagai
hiasan meja, menutupi
kaki meja, pendukung
daya tarik makanan
yang berada diatas
meja dan sebagai
penambah keindahan
penataan ruangan

(www.ohsgtllc.com)
5 Green Velvet Berfungsi sebagai
taplak atau penutup
meja yang lebih
menonjolkan nilai
estetika atau
keindahan.

(www.ohsgtllc.com)
6 Tray Mat Berfungsi untuk
menjaga agar baki
tidak licin dan
menyerap cairan atau
minuman yang tumpah
di atas baki.

(www.ohsgtllc.com)
7 Glass Towel/Glass Berfungsi untuk
Cloth mengeringkan gelas
setelah dicuci serta
mengelap gelas
sebelum dipasang
diatas meja makan

(www.ohsgtllc.com)
8 Kitchen Towel Berfungsi untuk
mengangkat alat-alat
dapur yang panas saat
atau setelah dipakai
seperti panci, belanga
dll.

(www.ohsgtllc.com)
9 Apron (Celemek) Berfungsi untuk
menutup tubuh bagian
depan agar pakaian
tidak cepat kotor.
Biasanya dipakai oleh
cooker (juru masak)
atau waiter (pelayan).

(www.ohsgtllc.com)
10 Service Napkin Serbet atau lap yang
dipakai oleh waiter
(pelayan) restoran saat
menuang air es ke
dalam gelas minum
agar tidak menetes dan
membasahi tamu.

(www.ohsgtllc.com)

Semua persediaan linen hotel memiliki sifat dan bahan tekstil yang berbeda sesuai
dengan fungsi linen tersebut. Setiap hotel juga memiliki kualitas dan fasilitas yang berbeda
sehingga tidak bisa disamakan bahan yang digunakan pada semua linen, penggunaan linen
pada kualitas kamar pun berbeda. Namun kebanyakan hotel menggunakan kain katun sebagai
bahan dominan pada linen. Bahan yang digunakan tentu memiliki kualifikasi dan standar
yang sesuai untuk memberi pelayanan pada tamu. Adapun karakteristik kain linen tersebut
yaitu:

1. Linen yang berkualitas tinggi memiliki permukaan yang sangat halus dan rapi.
2. Kain linen sangat identik dengan warna putih, sedikit pucat dan natural.
3. Serat kain linen lebih rentan hancur dan tidak mampu bertahan lama jika dididihkan
dengan alkali, bubuk pemutih dan bahan oksidasi lainnya.
4. Kain linen termasuk kedalam golongan serat nabati terkuat jika dibandingkan dengan
serat alami jenis lain. Permukaan kain linen terlihat berkilau dan memiliki ketebalan
yang konsisten.
5. Kain linen memiliki elastisitas yang buruk sehingga sangat mudah mengkerut dan
mudah kusut.
6. Semakin sering dicuci permukaan kain linen akan menjadi semakin lembut, namun
jika tidak dirawat dengan baik juga bisa rusak dan terlihat kurang menarik.
7. Pakaian yang terbuat dari bahan linen tidak hanya halus, mengkilap dan terlihat mahal
tapi juga tidak mudah kotor.
8. Bahan linen akan terasa sangat sejuk saat dikenakan didaerah yang bersuhu panas dan
akan bersifat menghangatkan ketika cuaca dingin.
9. Jika dilipat pada bagian yang sama secara berulang akan meninggalkan bekas lipatan
yang tajam, akibatnya kain linen akan menjadi mudah sobek.
10. Kain linen bisa rusak karena jamur, keringat dan pemutih sehingga membutuhkan
perawatan yang tinggi.

Karena mudah mengkerut dan mudah kusut, kain linen harus selalu dirawat dan setrika
dengan sangat hati-hati supaya serat kainnya tetap terjaga dengan baik.

E. Uniform
Seksi seragam (uniform section) adalah seksi yang bertanggung jawab atas
pengadaan seragam dan pencucian seragam karyawan seluruh hotel (Rumekso:
20).
Seksi ini dipimpin oleh chief uniform atau uniform supervisor. Pada
umumnya, seksi ini ada di dalam laundry department. Pelaksana di uniform
section adalah uniform attendant.
Pakaian seragam karyawan sangat penting bagi perusahaan, terutama pegawai
hotel. Dengan pakaian seragam hotel maka karyawan dapat dibedakan dengan
tamu. Pada umumnya, seragam karyawan dirancang sesuai dengan anggaran
perusahaan dan bagian kerja masing-masing dengan maksud agar
menarik,nyaman, dan praktis. Warna seragam disesuaikan dengan lingkungan
kerja. Dilihat dari bahannya, seragam dapat dibedakan menjadi polyester, katun,
wol, dan sutra.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merancang seragam karyawan, antara
lain sebagai berikut:
1. Warna dan corak sesuai dengan lingkungan kerja.
2. Bahan harus tahan lama.
3. Rancangan dibuat sedemikian rupa agar cocok, menarik, dan nyaman keri\tika
dipakai karyawan.
Contoh pemilihan seragam karyawan:
a. Seragam untuk karywan yang bekerja di ruang tidak ber-AC, seragam terbuat
dari bahan katun.
b. Seragam untuk karywan yang bekerja di ruangan ber-AC, seragam terbuat
dari bahan-bahan wol atau polyester. Rumekso (2004 : 20)

NO Nama Uniform Gambar


1 Gardener
Uniform

(www.bngkolkata.com/)
2 Laundry Uniform

(www.bngkolkata.com/)
3 Room Attendant
Uniform

(www.bngkolkata.com/)
4 Room Boy
Uniform

(www.bngkolkata.com/)
5 Linen Attendant
Uniform

(www.bngkolkata.com/)
6 Restorant
Uniform

(www.bngkolkata.com/)
7 Laundry Uniform

(www.bngkolkata.com/)

F. Pembuatan Napkin

Napkin berfungsi sebagai alat bantu untuk membersihkan sisa-sisa makanan. Di


restoran, biasanya napkin juga difungsikan sebagai hiasan atau dekorasi dalam table setting.
Ada dua jenis bahan napkin, yaitu napkin yang berbahan dasar kertas dan napkin yang
berbahan dasar kain. Namun, kebanyakan restoran menggunakan napkin yang berbahan dasar
kain.
Kedua jenis napkin tersebut sebenarnya tidak memiliki perbedaan dari segi
fungsional, hanya saja napkin berbahan dasar kertas memang dimaksudkan untuk
penggunaan sekali pakai. Napkin berbahan dasar kertas ini memang dari segi pembiayaan
lebih cenderung murah, namun sebenarnya dari sisi jangka panjang, napkin kain lebih efisien
untuk total cost atau pembiayaan yang diperlukan. Selain itu, prestige dari napkin kertas
kurang begitu tinggi sehingga restoran bonafit sangat jarang atau mungkin tidak pernah
menggunakan napkin berbahan dsar kertas ini.

Berbeda halnya dengan napkin berbahan dasar kertas, napkin yang terbuat dari kain
memiliki beberapa kelebihan. Meskipun mahal, napkin berbahan kain ini lebih bagus ketika
dilipat karena kain yang dilipat akan kelihatan lebih lembut dan lebih terlihat cantik. Dalam
hal penyimpanan. Ketika selesai dibersihkan, napkin kain sebaiknya disimpan dalam keadaan
tidak terlipat atau dengan sedikit lipatan saja, misalnya lipatan miring untuk menghemat
ruang penyimpanan. Dengan penyimpanan yang seperti ini, napkin akan lebih mudah untuk
dilipat dengan berbagai macam bentuk ketika akan digunakan lagi

Lipatan napkin dapat dikreasikan dengan berbagai jenis macam bentuk. Beberapa lipatan
yang paling populer digunakan hingga sekarang ini adalah sebagai berikut:

1. Lipatan Pocket atau Saku


2. Lipatan Kipas atau Accordion
3. Lipatan Tulip
4. Lipatan Klasik
5. Lipatan Peacock atau Merak
6. Lipatan Snowflake atau Salju
7. Lipatan Ring
8. Lipatan Cock Com / Bird of Paradise atau Burung dari Surga

a) Hal hal yang harus diperhatikan:

1. Ketika hendak berkreasi dalam melipat napkin, usahakan untuk selalu melakukanya di
tempat yang kering dan bersih agar lipatan napkin yang dihasilkan tidak kotor dan
berantakan.
2. Gunakanlah napkin dengan ukuran yang sama masing-masing sisinya atau bisa
disebut dengan bujur sangakar. Kebanyakan bentuk lipatan napkin menggunakan jenis
napkin dengan ukuran bujur sangkar ini.
3. Perhatikan mana sisi luar dan sisi dalam dari napkin. Cara melihatnya mudah, sisi
napkin yang memiliki jahitan merupakan bagian dalam dari napkin. Hal ini sangat
penting untuk diperhatikan agar lipatan napkin yang dihasilkan rapi dan sesuai dengan
standar.
4. Napkin yang berbahan dasar kain katun asli atau linen sebaiknya dilipat dengan jenis
lipatan yang lebih lembut agar lebih mudah dalam membentuknya.

b) Macam-macam lipatan napkin dan cara membuatnya

No Nama lipatan Gambar lipatan Cara melipat


Napkin

1.
Napkin Pocket Pertama-tama, lipat napkin
atau Suku dua kali dengan cara
napkin dilipat menjadi
dua, kemudian di lipat
lagi.

(https://studipariwisata.com/)

Kemudian gulung lapisan


pertama dari lipatan
napkin samai kebagian
tengah. Gulungan tidak
harus membentuk silinder,
tapi bisa dibentuk
dengan melipat beberapa
kali hingga sampai ke
bagian tengah.

(https://studipariwisata.com/)
Setelah tergulung, balik
napkin kemudian lipatlah
sisi kiri napkin ke bagian
tengah. Lakukan hal yang
sama dengan bagian kanan
napkin.

(https://studipariwisata.com/)

Setelah kedua sisi napkin


terlipat dengan rapi, balik
posisi napkin dan sekarang
terdapat tempat di bagian
depan napkin yang bisa
digunakan untuk
memasukkan sendok,
garpu maupun peralatan
makan lainnya.

(https://studipariwisata.com/)

2.
Lipatan Kipas atau Mulai lipatan dari sisi
Accordion napkin lalu lipat sedikit
demi sedikit (jangan
terlalu besar atau terlalu
kecil) hingga lipatan
sampai ke ujung napking
yang satunya.

(https://studipariwisata.com/)
Setelah semuanya terlipat,
rapatkan lipatannya dan
kemudian dalam posisi
memanjang, lipat napkin
menjadi dua.

(https://studipariwisata.com/)

Bagian ujung lipatan


kemudian bisa
dimasukkan ke cincin
napkin atau cincin
dekorasi agar lipatan tidak
terurai kembali.
(https://studipariwisata.com/)

Langkah pertama yang


harus dilakukan adalah
3.
Lipatan Tulip dengan melipat napkin
menjadi dua. Sedikit
berbeda dengan lipatan
napkin pocket seperti yang
sudah dipelajari di atas,
lipatan napkin untuk jenis
ini harus membentuk
segitiga. Oleh karenanya
(https://studipariwisata.com/) gunakanlah napkin bujur
sangkar. Kemudian
posisikan bagian terbuka
dari lipatan napkin
berbentuk segitiga ini
dibagian atas.
Setelah berada pada posisi
yang sesuai seperti yang
ada di gambar, lipat
bagian kiri bawah ke arah
bagian terbuka yang
berada di atas.

(https://studipariwisata.com/)

Lakukan hal yang sama


untuk bagian kanan bawah
napkin ini. Lakukan hal
yang sama untuk bagian
kanan bawah napkin ini.

(https://studipariwisata.com/)

Setelah kedua bagian


terlipat rapi, lipat kembali
bagian sisi kiri bawah
napkin ke arah tengah.
Lihat gambar.

(https://studipariwisata.com/)

Lakukan hal yang sama


untuk bagian kanan bawah
napkin.

(https://studipariwisata.com/)
Lakukan hal yang sama
untuk bagian kanan bawah
napkin.

(https://studipariwisata.com/)

Setelah kedua bagian


terlipat, balik napkin
kemudian ambil sisi kanan
napkin dan lipat ke arah
sisi kiri, sehingga napkin
terbentuk menjadi seperti
gambar. Ingat bagian
lipatan harus berada di
luar, jika terbalik, maka
napkin tidak akan
terbentuk.

Setelah terlipat, tegakkan


(https://studipariwisata.com/) napkin dan buka sisi-sisi
yang terlipat, lalu rapikan
sehingga menjadi seperti
gambar.

G. Menghitung Stock Linen

Dalam seksi linen terdapat perhitungan par stock atau jumlah persediaan linen
dibutuhkan dalam peredaran. Par stock ini merupakan informasi yang sangat penting agar
seksi linen dapat menegetahui jumlah, sehingga dapat dilaporkan ke bagian housekeeping
hotel. Persediaan linen ideal (ideal par stock) adalah 5 par (lima set) dengan asumsi:
a) 1 par pasang
b) 1 par di linen room
c) 1 par di Main Linen Room sebagai cadangan
d) 1 par kotor (belum dicuci)
e) 1 par laundry sedang dalam proses pencucian

Adapun pengadaan parstock ini meliputi semua perlengkapan yang diperlukan baik di
FloorSection maupun Food and Beverage outlet. Jumlah minimal perlengkapan linen harus
dimiliki oleh suatu hotel dalam operasinya adalah 3 par dengan asumsi:

a) 1 par terpasang
b) 1 par kotor
c) 1 par siap pakai

Untuk menghitung parstock yang diperlukan FloorSection, yaitu linen supplies yang
digunakan di dalam kamar tamu (guestroom), rumusnya adalah sebagai berikut:

Jumlah kamar x jumlah linnen supplies yang terpasang x parstock

Contoh :

Sebuah hotel memiliki 50 buah kamar twinbedroom. Satu bed dipasangi 3 singlesheet.
Satu kamar (dengan dua bed), berarti sheet yang dipasang 6 pcs (helai). Bila hotel tersebut
menggunakan 3 par stock singlesheet, maka jumlah sheet yang diperlukan adalah :

50 x 6 x 3 = 900 pcs
Keterangan :
50 = jumlah kamar
6 = sheet yang terpasang
3 = parstock
Formulir linen control

Gambar 2.1

(Sumber:https://image.slidesharecdn.com/linenroomoperation-140412031034-
phpapp02/95/linen-room-operation-20-638.jpg?cb=1400303350)
Formulir linen room

Gambar 2.2

(Sumber:https://image.slidesharecdn.com/linenroomoperation-140412031034-
phpapp02/95/linen-room-operation-21-638.jpg?cb=1400303350)
Langkah-langkah Pengelolaan Linen

Pengelolaan linen menurut Artyasa dalam Preyetno (2008: 21) yaitu pengendalian
seluruh kain-kain yang terdapat dalqm suatu kamar hotel yang meliputi bath towel, hand
towel, face towel, sheet, bedpad, bathcurtain dan bath mat.

Langkah-langkah pengelolaan room linen yang baik menurut Artyasa dalam Preyetno
(2008: 21) yaitu:

a. Inventory
Inventory merupakan pengontrolan atau pengawasan pemakaian dan
persediaan linen yang digunakan di kamar, di gudang roomboystation, outlet di
linen room dan di laundry (Darsono, 1995: 86). Dilaksanakan sebuah tim yang
dipimpin Executive Housekeeper,Laundry Manager dan seorang controller
atau Accounting Department diikutsertakan dalam penghitungan jumlah linen
dan pemeriksaan ketepatan laporan inventory secara bersama-sama. Inventory
bisa dilakukan pagi hari, sore hari, atau malam hari. Frekuensi pelaksanan
inventory ditentukan oleh Executive Housekeeper dan sebaik mungkin
dilakukan sebulan sekali.
b. Parstock
Menurut Seniartha (2002: 33) untuk mendukung lancarnya pelaksanaan
penyiapan kamar tamu hendaknya hotel memiliki persediaan linen yang
memadai. Yang dimaksud linen yaang memadai adalah:
a) Tersedianya jenis-jenis linen yang diperlukan.
b) Tersedianya jumlah masing-masing jenis linen sesuai dengan keperluan.
c) Tersedianya kondisi linen yang telah ditetapkan, antara lain:
a. Bersih.
b. Tidak robek.
c. Tidak bernoda.
d. Sudah disetrika.
e. Dilipat sesuai dengan standar/aturan.
f. Disimpan dengan benar.

Menurut Rumekso (2007: 165) minimal perlengkapan linen yang harus


dimiliki oleh suatu hotel dalam operasinya adalah tiga par dengan sesuai
asumsi:
a) 1 par linen terpasang.
b) 1 par linen kotor di Laundry.
c) 1 par linen siap pakai.
c. Perbaikan
Setiap kerusakan pada linen yang masih bisa ditanggulangi harus segera
dilakukan perbaikan, sedangkan yang tidak bisa ditanggulangi atau tidak bisa
digunakan sesuai fungsinya maka linen tersebut dimanfaatkan untuk keperluan
lain.
d. Linen Control
Pencatatan pengeluaran dan penerimaan linen di linen room harus selalu
di kontrol di buku pencatatan linen, harus terlihat jumlah linen yang
didistribusikan ke setiap floorsection, kamar-kamar tamu serta bagian-bagian
yang memerlukan, dan juga setiap linen bersih yang diterima dari bagian
pencucian (Sulastiyono, 2010: 239). Pengecekm kondisi linen juga harus
dilaksanakan dan juga atas pengawasanya terhadap semua penerimaan dari
hasil pencucian laundry juga harus dilaksanakan, dan dibandingkan dengan
jumlah pengiriman yang kotor agar diketahui seluruh sirkulasinya di dalam
peredaran termasuk sisa stock yang masih berada di laundry.
e. Penukaran linen kotor
Menurut Sihite (2000: 220), hotel yang benar-benar standar, biasanya
akan mengganti sprei setiap hari terutama kamar yang terisi atau yang
berpenghuni, pada prinsipnya room linen harus diganti setiap kali digunakan.

H. Penyimpanan dan Perawatan Linen

Sebuah hotel tentu memiliki banyak linen yang diperlukan dalam operasional sehari
hari, kebutuhan ini lah yang mendasari adanya seksi linen di dalam sebuah hotel. Selain
untuk mengontrol kebutuhan linen, seksi line juga bertugas untuk merawat dan menjaga
peralatan linen dengan sebaik baiknya. Agar awet, linen dapat disimpan dengan cara
berikut:

1. Linen yang sudah dicuci dan dihaluskan di laundry harus disimpan di atas rak
penyimpanan dan diatur menurut ukurannya
2. Lipatan linen harus menghadap keluar agar memudahkan perhitungan maupun
pengambilannya
3. Pengambilan linen harus dilakukan dengan sistem FIFO (First In First Out), dimana
linen yang baru dikirim dari laundry harus disimpan di rak dengan posisi paling
bawah agar digunakan belakangan, yaitu setelah linen yang ada diatasnya terpakai.
Hal ini dimaksudkan agar linen lebih awet dan tidak mudah rusak
4. Untuk menjaga kondisi linen, ruang penyimpanan harus bersih dan kering
5. Sebelum dikirim ke seksi-seksi lainnya, linen harus disimpan dengan rapi secara
berkelompok, untuk memudahkan pengecekam setiap tumpuk linen harus sama
jumlahnya dan jenisnya.
6. Usahakan ada celah antara tumpukan agar ada sirkulasi udara
7. Linen yang berukuran besar diletakkan pada rak paling bawah.
8. Linen yang sering digunakan diatur pada rak yang sejajar dengan tangan.
9. Berikan label untuk setiap jenis linen pada rak.
10. Sisihkan linen yang rusak dan tidak terpakai.
Daftar Pustaka

Khotimah Khusnul dkk.2010.Pengelolaan Linen Housekeeping (Room Linen) di Hotel


Pangeran Pekanbaru: Universitas Riau.

Rumekso.2001.Housekeeping Hotel.Yogyakarta: CV ANDI OFFSET

https://fitinline.com/article/read/10-karakteristik-kain-linen/v diakses pada 2 Agustus 2017

https://studipariwisata.com/referensi/lipatan-napkin-macam-macam-dan-cara-membuatnya/
diakses pada 2 Agustus 2017

http://www.terbaru7.com/2013/08/linen-and-uniform-section.html diakses pada 2 Agustus


2017

https://books.google.co.id/books?id=EoEu2Ok06zgC&pg=PA101&lpg=PA101&dq=uniform
+hotel+adalah&source=bl&ots=fDpqytAbhz&sig=sWRzMo5Oj4GZw6y-
h4wY8V66QCw&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjmvPKticDVAhVDwI8KHZhxAvEQ6AEI
XjAO#v=onepage&q=uniform%20hotel%20adalah&f=false diakses pada 2 Agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai