TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Pengetahuan
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo 2012, pengetahuan yang cukup didalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu :
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehention)
7 STIKes Faletehan
8
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Syntesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
STIKes Faletehan
9
STIKes Faletehan
10
d. Pengukuran Pengetahuan
STIKes Faletehan
11
P = x 100
SK
Keterangan :
P : Aspek pengetahuan
∑N : Jawaban responden yang benar
SK : Jumlah seluruh pertanyaan
selanjutnya dimasukan pada kriteria objektif sebagai berikut :
Baik = 76 – 100 %
Cukup = 56 – 75%
Kurang = <55%
B. Sikap
1. Pengertian sikap
a. Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya
sendiri, orang lain, objek atau isu (Azwar dalam Wawan & Dewi, 2011).
b. Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap sesuatu stimulus atau objek (Notoatmodjo dalamWawan &
Dewi, 2011).
c. Thomas & Znaniecki dalam Wawan & Dewi (2011) menegaskan bahwa
sikap adalah predisposisi untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
perilaku tertentu, sehingga sikap bukan hanya kondisi internal psikologis
yang murni dari individu. Tetapi sikap lebih merupakan proses kesadaran
yang sifatnya individual.
STIKes Faletehan
12
i. Komponen sikap
Wawan & Dewi ( 2011) mengatakan bahwa ada 3 komponen yang
membentuk sikap yaitu :
a. Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang berkaitan
dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal–hal yang
berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap sikap.
b. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang
berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap.
Rasa senang merupakan hal yang positif sedangkan rasa tidak senang
merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukan arah sikap, yaitu
positif dan negatif.
c. Komponen konatif (komponen perilaku atau action component), yaitu
komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap
objek sikap. Komponen ini menunjukan intensitas sikap, yaitu menunjukan
besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang
terhadap objek sikap.
3. Tingkatan sikap
Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni (Notoatmodjo dalam Wawan &
Dewi, 2011) :
a. Menerima (Receiving)
b. Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus
yang diberikan (obyek).
c. Merespon (Responding)
d. Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan
tugas yang diberikan adalah sesuatu indikasi sikap karena dengan suatu
usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang
diberikan.Lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu
menerima ide tersebut.
STIKes Faletehan
13
e. Menghargai (Valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang
lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga,
misalnya seseorang mengajak ibu yang lain (tetangga, saudaranya, dsb).
f. Bertanggung Jawab (Responsible)
Bertanggung jawab atas sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko
adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.
4. Sifat Sikap
Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif (Wawan & Dewi,
2011).
a.Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,
mengharapkan obyek tertentu.
b.Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari,
membenci, tidak menyukai obyek tertentu.
STIKes Faletehan
14
Sikap mempunyai segi–segi motivasi dan segi–segi perasaan, sifat alamiah yang
membedakan sikap dan kecakapan–kecakapan atau pengetahuan–pengatahuan
yang dimiliki orang.
STIKes Faletehan
15
STIKes Faletehan
16
2. Henti Nafas
Henti nafas adalah berhentinya pernafasan spontan karena gangguan jalan
nafas baik parsial ataupun total karena gangguan pusat pernafasan.
a. Tujuan pemberian Bantuan Hidup Dasar
Tujuan Bantuan Hidup Dasar bagi perawat adalah memberikan bantuan
dengan cepat mempertahankan kehidupan pasien. Hasil penelitian
tentang tujuan Bantuan Hidup Dasar bagi perawat dalam menangani
pasien kecelakaan adalah memberikan bantuan dengan cepat
mempertahankan kehidupan pasien dengan dua kategori yaitu
mengoptimalkan kerja jantung dan membantu kelanjutan hidup pasien.
Tujuan bantuan hidup dasar untuk mengoptimalkan kerja jantung sesuai
dengan pernyataan dari Latief (2009) bahwa tujuan bantuan hidup
dasar ialah untuk oksigenasi darurat secara efektif pada organ vital
seperti otak dan jantung melalui ventilasi buatan dan sirkulasi buatan
STIKes Faletehan
17
STIKes Faletehan
18
posisi horizontal dengan alas tidur yang keras dan kedua tangan
diletakkan di samping tubuh.
5) Pengaturan posisi penolong. Posisi pasien harus dipastikan telah
dalam keadaan yang aman ketika penolong segera memposisikan
dirinya berlutut sejajar dengan bahu korban ketika akan memberikan
bantuan nafas dan sirkulasi.
STIKes Faletehan
19
STIKes Faletehan
20
leher. Tahan kepala dan leher pada posisi netral dengan tetap
mempertahankan leher dengan menggunakan sevicall collar dan
meletakkan pasienpada longspine board. Dengarkan suara spontan
yang menandakan pergerakan udara melalui pita suara. Jika tidak
ada suara, buka jalan napas pasien menggunakan chin-lift atau
manuver modifiedjaw-thrust. Periksa orofaring, jalan napas
mungkin terhalang sebagian atau sepenuhnya oleh cairan (darah,
saliva, muntahan) atau serpihan kecil seperti gigi, makanan, atau
bendaasing (Kartikawati, 2011).
STIKes Faletehan
21
STIKes Faletehan
22
STIKes Faletehan
23
STIKes Faletehan
24
STIKes Faletehan
25
PT. MMS merupakan salah satu perusahaan pengelola jalan tol yang didirikan
pada tanggal 04 Oktober 1989 yang merupakan salah satu dalam group Astra
Internasional dengan pemegang saham terbesar yaitu PT. Astratel Nusantara.
Ruas jalan tol ini semula hanya mencapai panjang ± 46 kilometer yaitu dari
gerbang tol Tangerang Barat sampai gerbang tol Serang Timur yang
merupakan awal dimulainya penyelenggaraan jalan tol di ruas ini yaitu pada
tahun 1994. Sehingga hampir 2/3 karyawan operasionalnya menggunakan
tenaga bantuan dari PT. Jasa Marga Tbk.
Namun dalam perkembangan pembangunannya pada tahun 1996 jalan tol ini
mencapai panjang ± 72,5 kilometer sehingga sampai saat ini jumlah tenaga
karyawan pada perusahaan ini sebanyak 634 orang yang keseluruhan
merupakan karyawan PT. MMS meliputi karyawan organik, karyawan kontrak
dan honorer (ditangani Koperasi Karyawan PT. MMS yang membentuk
perusahaan outsounching yaitu PT. Marga Solusi Prima).
Salah satu Departeman di PT. MMS yang sangat berperan penting dalam
pelaksanaan BHD penanganan korban kecelakaan kepada pengguna jalan
khususnya penanganan pada korban kecelakaan lalu lintas adalah Departemen
Pelayanan Lalu Lintas & Informasi Operasional. Departemen ini membawahi
karyawan yang memiliki tugas penanganan langsung kepada customer
STIKes Faletehan
26
STIKes Faletehan