TINJAUAN PUSTAKA
Anak usia sekolah dasar adalah anak yang memiliki usia 6-12 tahun, yang
artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap
mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan orang tua
mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak
Anak sekolah dasar adalah mereka yang berusia antara 6 – 12 tahun atau
biasa disebut dengan periode intelektual. Pengetahuan anak akan bertambah pesat
beragam. Minat anak pada periode ini terutama terfokus pada segala sesuatu yang
(Jatmika, 2005)
keserasian bersekolah. Pada umur 6 – 7 tahun seorang anak dianggap sudah matang
untuk memasuki sekolah. Periode sekolah dasar terdiri dari periode kelas rendah
dan periode kelas tinggi. Adapun karakteristik anak usia sekolah dasar menurut
Karakteristik siswa kelas rendah sekolah dasar usia 6-9 tahun adalah sebagai
1
berikut:
2
a. Adanya kolerasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan
d. Pada masa ini (terutama pada umur 6 – 9 tahun) anak menghendaki nilai
(angka rapor) yang baik tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas
f. Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak
penting
Karakteristik siswa kelas tinggi sekolah dasar usia 10-12 tahun adalah sebagai
berikut:
c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal atau mata pelajaran
khusus, para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai
menonjolnya faktor-faktor
d. Pada umur 11-12 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa
e. Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat
f. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk
B. Konsep Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
melalui panca indra manusia, yakni indera penglihatan, penciuman rasa dan raba.
yang diketahui berdasarkan pengalaman manusia itu sendiri dan pengetahuan akan
sesuatu yang dapat dilihat, dicium, diraba dan dirasakan oleh panca indra juga
berdasarkan pengalaman dan dapat bertambah seiring dengan proses yang dialami.
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
(Recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari. Kata
kerja yang digunakan untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang telah
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
c. Aplikasi
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi nyata/sebenarnya. Aplikasi
d. Analisis
materi atau objek tertentu ke dalam komponen komponen yang terdapat dalam
suatu masalah dan berkaitan satu sama lain. Pengetahuan seseorang sudah
sampai pada tingkat analisis, apabila orang tersebut telah dapat membedakan,
e. Sintesis
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada.
seseorang, yaitu :
a. Tingkat Pendidikan
suatu hal.
b. Umur
Dengan bertambahnya umur individu, daya tangkap dan pola pikir seseorang
membaik.
c. Minat
d. Pengalaman
lingkungan tersebut.
f. Informasi
baru.
4. Kategori Pengetahuan
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau
responden kedalam pengetahuan yang ingin kita ukur dapat disesuaikan dengan
menjodohkan.
1. Virus Covid-19
yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti
Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19 antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi
rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus Covid-19
yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal,
Covid-19 dapat menular dari orang yang terinfeksi kepada orang lain di
sekitarnya melalui percikan batuk atau bersin. Covid-19 juga dapat menular melalui
mata, hidung dan mulut mereka dapat tertular penyakit ini. (WHO, 2020)
Masyarakat memiliki peran penting dalam memutus mata rantai penularan COVID-
banyak orang. Masyarakat harus dapat beraktivitas kembali dalam situasi pandemi
COVID-19 dengan beradaptasi pada kebiasaan baru yang lebih sehat, lebih bersih,
dan lebih taat, yang dilaksanakan oleh seluruh komponen yang ada di masyarakat
tubuh melalui hidung, mulut, dan mata. Prinsip pencegahan penularan Covid-19
pada individu dilakukan dengan menghindari masuknya virus melalui ketiga pintu
a. Memakai masker
Ada berbagai jenis masker yang bisa digunakan, seperti masker medis,
masker kain yang dianjurkan pemerintah, hingga masker N95 yang biasa
digunakan para petugas medis di garda terdepan. Masker yang layak dipakai
1) Lapisan terdalam dari bahan hidrofilik (misalnya kapas atau campuran kapas)
masker, yaitu:
4) Kedua orang baik yang terinfeksi Covid-19 maupun sehat, melakukan kontak
untuk dilakukan dengan benar untuk memastikan masker tersebut efektif dan
hidung, dan kaitkan dengan kuat untuk meminimalisasi jarak antara wajah
dan masker
belakang
5) Setelah melepas atau setiap kali tidak sengaja menyentuh masker yang
6) Segera ganti masker saat masker menjadi lembap dengan masker baru yang
7) Jangan gunakan kembali masker sekali pakai, buang masker sekali pakai
Menurut WHO (2020), Untuk anak-anak usia antara 6-12 tahun, keputusan
yang tersedia akan risiko infeksi dan transmisi dalam kelompok usia ini
pertumbuhan psikososial
lainnya sesuai keadaan seperti rumah tangga dengan anggota keluarga yang
b. Mencuci tangan
dengan tangan yang tidak bersih (yang mungkin terkontaminasi droplet yang
mencuci tangan dengan air saja tidak cukup untuk menghilangkan coronavirus
karena virus tersebut merupakan virus RNA dengan selubung lipid bilayer.
Sabun mampu mengangkat dan mengurai senyawa hidrofobik seperti lemak atau
minyak. Selain menggunakan air dan sabun, alkohol dengan kadar minimal 60%
dapat dilakukan dengan handrub berbasis alkohol atau sabun dan air.
Penggunaan
alkohol lebih dipilih ketika secara kasat mata tangan tidak kotor sedangkan
mencakup ketersediaan sabun, air bersih, dan sarana cuci tangan yang sesuai.
motivasi untuk melakukannya, dan konteks sosial untuk memakai bahan yang
siswa tentang perilaku kesehatan dan kebersihan. Selain itu selama masa
pandemi Covid-19, cuci tangan pakai sabun di sekolah menjadi sangat penting
dalam membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air saat pandemi
4) Sebelum dan setelah menyentuh permukaan benda (gagang pintu, meja dll)
sebagai berikut:
1) Sebelum dan setelah menyentuh permukaan benda (gagang pintu, meja dll)
2) Sebelum masuk dan segera setelah keluar dari fasilitas umum, termasuk
4) Jangan gunakan pembersih tangan jika tangan Anda terlihat kotor atau
cairan antiseptik (handrub) sekitar 20-30 detik atau dengan air mengalir dan
Apabila menggunakan sabun, basahi tangan dengan air mengalir lalu gunakan
2) Kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah
memutar.
c. Menjaga jarak
Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena
droplet dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan,
keramaian, dan berdesakan. Jika tidak memungkinkan melakukan jaga jarak maka dapat
dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya. Rekayasa administrasi dapat
rekayasa teknis antara lain dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan
konsep adalah formulasi atau simplikasi dari kerangka teori atau tinjauan teori yang
dirumuskan oleh penulis atau peneliti sesudah membaca berbagai tinjauan teori yang
21
Pandemi
Covid-19
Penularan
Covid-19 Faktor yang
mempengaruhi, sebagai
berikut:
Pendidikan
Tingkat Pengetahuan Umur
Anak Usia Sekolah Protokol Kesehatan Covid- Minat
19 Pada Anak Usia Sekolah
Pengalaman
Lingkungan
Keterangan: Informasi
22
DAFTAR PUSTAKA
Duan, L., Shao, X., Wang, Y., Huang, Y., Miao, J., Yang, X., & Zhu, G. (2020). An
investigation of mental health status of children and adolescents in china
during the outbreak of COVID-19. Journal of Affective Disorders.
https://doi.org/10.1016/j.jad.2020.06.029
Erlin et al. (2020). Peningkatan Pengetahuan Siswa Dalam Pencegahan Penularan
Covid-19. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(4), 7–9.
http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article/view/2652
Jatmika, H. M. (2005). Pemanfaatan Media Visual dalam Menunjang Pembelajaran
Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani
Indonesia, 3(1), 89–99.
Kemendikbud RI. (2020). FINAL Pedoman Pembelajaran pada Semester Genap TA
2020-2021. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
35952/MPK.A/HK/2020, Mendikbud RI 1 (2020).
https://www.kemdikbud.go.id
Kemenkes RI. (2020a). Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun. Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2020b). Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
di Masa Pandemi COVID-19.
Kemenkes RI. (2020c). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus deases
(Covid-19). In Kementrian Kesehatan RI (Vol. 5).
https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/REV-
05_Pedoman_P2_COVID-19_13_Juli_2020.pdf
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Nomor 04/KB/2020, Nomor 737 Tahun
2020, Nomor HK.01.08/Menkes/7093/2020, Nomor 420-3987 Tahun 2020
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran
2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19).
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Desease 2019 (Covid-
19), Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat _ (2020).
Masturoh, I., & Anggita, N. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan (KEMENKES
RI). In Bahan AJar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Morawska, L., & Cao, J. (2020). Airborne transmission of SARS-CoV-2: The world
should face the reality. Environment International, 139, 105730.
https://doi.org/10.1016/j.envint.2020.105730
43
Mubarak, W. I. (2011). Promosi Kesehatan : Sebuah Pengantar Proses Belajar
Mengajar dalam Pendidikan (2nd ed.). Graha Ilmu.
Home In The Middle Of The COVID-19 Pandemic: Analysis Of Religiosity, Teacher,
and Parents Support Against Academic Stress. Journal of Talent
Development and Excellence, June. http://iratde.com/index.php/jtde
Park, Y., Choe, Y., Park, O., Park, S. Y., Kim, Y. M., Kim, J., Kweon, S., Woo, Y.,
Gwack, J., Kim, S. S., Hyun, J. L., Ryu, B., Sukjang, Y., Kim, H., Shin, S. H., Yi, S.,
Lee, S., Kim, H. K., Lee, H., … Kyeongjeongm, E. (2020). Contact
Tracing during Coronavirus Disease Outbreak, South Korea, 2020.
Emerging Infectious Diseases, 26(10), 2465–2468.
https://doi.org/10.3201/EID2610.201315
Permenkes RI KMK No. HK.01.07/MENKES/382/2020. (2020). Corona virus disease
2019. In Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia: Vol. Nomor 9
(Issue Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona Virus DIsease 2019 (COVID-19), pp. 2–6).
http://jurnalrespirologi.org/index.php/jri/article/view/101
Survey Cepat Kesiapan Belajar Tatap Muka oleh Pusat Penelitian Kebijakan Balitbang
dan Perbukuan, (2020).
Putra, I. D., & Hasana, U. (2020). Analisis Hubungan Sikap dan Pengetahuan Keluarga
dengan Penerapan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Jurnal Endurance, 5(1), 13. https://doi.org/10.22216/jen.v5i1.4282
Suyanto. (2011). Metodologi Aplikasi Penelitian Keperawatan. Muha Medika. UNICEF.
(2020). UNICEF Survei 4.000 Remaja Dan Anak Usia Sekolah Terkait
Covid-19.
Wardhani, D. K., Susilorini, M. R., Angghita, L. J., & Ismail, A. (2020). Edukasi
Pencegahan Penularan COVID-19 Pada Anak Usia Dini Melalui Media
Pembelajaran Audio Visual. Jurnal Abdidas, 1(3), 131–136.
https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i3.33
WHO. (n.d.). WHO COVID-19 global table data December 1st 2020 at 11. In WHO
Coronavirus Disease. https://covid19.who.int/
WHO. (2020a). Anjuran Mengenai Penggunaan Masker Dalam Konteks Covid-19.
World Health Organization, April.
WHO. (2020b). Anjuran Mengenai Penggunaan Masker Untuk Anak-Anak Dalam
Konteks COVID-19. World Health Organization, April, 1–17.
WHO. (2020c). Pertimbangan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial terkait
sekolah dalam konteks COVID-19. World Health Organization, 1–6.
WHO. (2020d). Transmisi SARS-CoV-2 : implikasi terhadap kewaspadaan pencegahan
infeksi. Pernyataan Keilmuan, 1–10. who.int
WHO. (2020e). Wuhan 2019 Novel Coronavirus - 2019-nCoV. In World Health
Organization (Vol. 10, Issue January).
https://doi.org/10.13070/mm.en.10.2867
Wibowo, A. (2014). Metodologi Penelitian Praktis Bidang Kesehatan. Rajagrafiindo
Persada.
Wong, D. L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. EGC.
World Health Organisation. (2020). Infection prevention and control during health care
when COVID-19 is suspected. World Health Organization.
Yang, P., Liu, P., Li, D., & Zhao, D. (2020). Corona Virus Disease 2019, a growing
threat to children? The Journal of Infection, 80(6), 671–693.
https://doi.org/10.1016/j.jinf.2020.02.024