BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan
2. Tingkat Pengetahuan
intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Dan ini terjadi setelah
(Notoatmodjo, 2012)
lingkup yang sangat luas. Menurut benyamin Bloom (1908) yang dikutip
yang terbentuk oleh gerak dari dalam dan berjalan secara sadar. Yang
luat itu ada yang berupa stimulus berdasarkan stimulus respon (seperti
pujian, hadiah atau berupa teguran) dan ada yang berwujud challenge
sebagainya
a. Mengingat (Remembering)
b. Memahami (Understanding)
makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan,
c. Menerapkan (Applying)
d. Menganalisis (Analyzing)
komponen- komponennya.
e. Menilai (Evaluating)
dan pengobatan.
f. Mencipta (Creating)
a. Pengalaman
pengetahuan seseorang.
b. Keyakinan
c. Fasilitas
d. Sosial budaya
e. Pendidikan
f. Umur
2. Pengukuran Pengetahuan
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat
khususnya pilihan ganda, lebih disukai untuk dijadikan sebagai alat ukur
2012).
B. Sikap
1. Pengertian Sikap
17
sikap timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang
membutuhkan respon
dilingkungan sekitarnya.
2. Struktur Sikap
a. Komponen Kognitif
datang dari apa yang kita lihat atau apa yang kita ketahui. Hal ini
b. Komponen Afektif
c. Komponen Perilaku
19
3. Tingkatan Sikap
sikap, yaitu :
a. Menerima (receiving)
yang ada. Misalnya, sikap orang terhadap gizi dapat terlihat dari
gizi.
b. Merespon (responding)
itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide
tersebut.
c. Menghargai (valuing)
anak.
20
paling tinggi. Hal ini dapat dilihat dari contoh bahwa seorang ibu
a. Pengetahuan
b. Pengalaman Pribadi
Hal ini diartikan bahwa apa yang sedang dialami akan ikut
yang datang.
akan senantiasa mengikuti apa yang dilakukan oleh orang yang kita
angggap penting. Dalam hal ini juga, bahwa kedudukan orang yang
d. Pengaruh Kebudayaan
21
kepercayaannya.
e. Media Massa
ego.
5. Pengukuran Sikap
standar yang biasa digunakan dalam skala model Likert adalah skor-T
T = 50 + 10
22
Keterangan
X = Skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor
diklasifikasikan menjadi :
median.
bebas atau free sex dipandang sebagai salah satu perilaku seksual
yang tidak bermoral dan sangat bertentangan dengan nilai- nilai agama
dan adat istiadat. Disamping itu, para penganut perilaku seks bebas
secara berdua pada waktu dan tempat yang telah disepakati bersama
dari dua orang lain jenis yang belum terikat pernikahan. Perilaku seks
sama dengan zina, perilaku ini dinilai sebagai perilaku seks yang
segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan
lawan jenis maupun sesama jenis mulai dari tingkah laku yang
payudara atau melalui oral seks pada alat kelamin tetapi belum
pernikahan.
seks bebas ialah suatu aktifitas seksual yang dilakukan oleh pria dan
wanita sebelum ada ikatan resmi (pernikahan) mulai dari aktivitas seks
perempuan.
adalah:
menggandeng.
b. Berpelukan: memeluk, merangkul.
c. Necking: mencium kening, mencium pipi, mencium bibir, mencium
kelamin.
e. Petting : menempelkan alat kelamin (dengan pakaian atau tanpa
pakaian).
f. Oral seks atau seks menggunakan bantuan organ mulut.
g. Sexual intercourse atau hubungan seks (menggunakan kondom
sebagai berikut:
kontak seksual.
bersenggama,
pernikahan
yaitu:
27
a. Kissing yaitu sentuhan yang terjadi antara bibir diikuti dengan hasrat
seksual.
c. Petting yaitu menempelkan alat kelamin tapi belum ada kontak alat
kelamin
meraba daerah sensitif (petting), oral genital sex, sampai dengan sexual
sebagai berikut:
lain-lain).
28
Individu yang sedang dalam priode ingin tahu dan ingin mencoba
akan meniru apa yang dilihat atau didengar dari media massa,
dengan pria
seks mahasiswa.
29
buruk akan muda terjebak ke dalam aktivitas seks pada usia yang
yang baik, lebih mampu berkata ‘tidak’ terhadap godaan seks bebas
lain:
longgar dan bebasnya ikatan moral, sopan santun dan tata susila.
c. Tersedianya dana yang menunjang dalam pemuasan kebutuhan
tinggal.
d. Tersedianya obat anti hamil, adanya minuman-minuman keras yang
b. Kontrol sosial kurang tepat yaitu terlalu ketat atau terlalu longgar.
f. Kurangnya kontrol dari orang tua. Orang tua terlalu sibuk sehingga
kepuasan seksnya.
meningkat.
umum bersumber dari dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
bagi mahasiswi. Hamil di luar nikah merupakan salah satu produk dari
32
Wahyuningsih, 2008):
ini.
Bukan hanya itu saja kondisi psikologis akibat dari perilaku seks
kemungkinan resiko yang akan terjadi, perasaan seperti itu akan timbul
dilakukannya.
cinta dan seks yang salah saat individu masih sebagai seorang
seks bagi mahasiswa ketika SMP dan SMA sebaiknya diberikan agar
usia muda.
termometer dan sebagainya. Selain itu penyakit ini juga dapat ditularkan
mewakili hampir 50% kasus baru PMS. Wanita usia muda paling
beresiko tertular PMS karena para wanita remaja dan dewasa muda
hubungan seksual yang tidak aman. Selain itu anatomi organ reproduksi
rentan terhadap PMS (Gross & Tyring, 2011; Urada, Malow, Santos, &
Morisky, 2012)
a. Gonorrhea
b. Infeksi Chlamidia
sakit pada abdomen bawah, atau simptom lain dari uretritis, servisitis,
c. Sifilis
tubuh, ada masa laten tanpa manifestasi lesi di tubuh, dan dapat
tukak baik tunggal maupun multipel. Lesi awal biasanya berupa papul
mengelilingi lesi meninggi dan keras. Infeksi juga dapat terjadi tanpa
dua belas bulan kemudian. Sifilis sekunder dapat timbul berupa ruam
pada kulit, selaput lendir dan organ tubuh dan dapat disertai demam
dan malaise. Pada kulit kepala dijumpai alopesia yang disebut moth-
terjadi jika ada lesi mukokutaneus yang basah pada penderita sifilis
sepertiga dari mereka yang tidak diobati akan masuk kedalam fase
laten.
d. Kandidiasis
e. Ulkus Mole
dengan gejala klinis berupa ulkus pada tempat masuk dan seringkali
selama 48- 72 jam menjadi ulkus dengan tepi tidak rata berbentuk
f. Kondiloma Akuminata
halus dan licin, multipel tersebar secara diskret atau lesi terlihat
al., 2011).
g. Herpes Genitalis
jam sebelum timbulnya lesi setelah lesi muncul dapat disertai gejala
seperti malaise, demam dan nyeri otot. Lesi yang timbul berbentuk
menginfeksi sel monosit dan makrofag, sel Langerhans pada kulit, sel
dendrit folikuler pada kelnjar limfe, makrofag pada lveoli paru, sel
retina, sel serviks uteri dan sel-sel mikroglia otak. Virus yang masuk
2011).
i. Trichomoniasis
nyeri di vagina.
40
imunodefisiensi
dan penis
infeksi vaginal
13) Epididymitis
efektif
dianjurkan selama pengobatan untuk PMS dan untuk siapa saja yang
Self efficacy merupakan gagasan utama dalam HPM. HPM sama dalam
berbeda dari health belief model yang mana HPM tidak memasukkan
sepanjang hidup.
2. Revised Health Promotion Model
Rasional merevisi Health Promotion Model adalah dari adanya
of health and cues for action dihapus dari model. Kedua, definition of
tahun 1966 dalam revisi HPM. Terakhir, revisi HPM mengikuti tiga
dalam berbagai dimensi. Model ini menggabungkan dua teori yaitu teori Nilai
diaplikasikan.
kualitatif dan kuantitatif, baik di Amerika maupun negara lain. Bahkan teori ini
saat ini terlibat dalam prakarsa kesehatan global dan telah diuji oleh para
sarjana dari Jepang, China dan Taiwan untuk mempromosikan gaya hidup
integral.
kesehatan akan sangat terbuka. Bagi Pender adalah sesuatu yang sangat
sangat penting dalam partnership antar ilmuan dan konsumen serta praktisi
kesehatan seseorang sangat didukung oleh nilai yang diharapkan serta teori
kognitif sosial yang menekankan pada self direction, self regulation dan
memunculkan teori ini. Teori ini sangat lengkap untuk melakukan kegiatan
yang berhubungan dengan tindakan promotif dan preventif. Namun, teori ini
memiliki kelemahan, teori ini tidak dapat dilakukan oleh seseorang dengan
45
cacat mental dan cela bawaan. Seseorang cacat mental kemungkinan tidak
mampu memiliki harapan nilai dan kognitif sosial. Demikian juga dengan
seseorang yang sudah mendapat cacat bawaan sejak lahir seperti malfungsi
sel-sel yang berperan untuk daya tahan tubuh. Teori ini juga sangat sulit
diterapkan pada klien dengan ekonomi lemah dan tingkat pendidikan yang
kesehatan sendiri apakah telah mengetahui teori ini dan kalau telah
E. Kerangka Teori
b. Sikap
c. Tingkat Pendidikan
d. Usia Health
Promotion
2. Faktor Pendukung Model Pender
a. Sarana Kesehatan
b. Dukungan keluarga
c. Pendapatan keluarga
3. Faktor Pendorong
a. Sikap perawat
b. Sarana transportasi
46
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti