Anda di halaman 1dari 41

STATUS SOSIAL, NILAI , PERAN WANITA DAN

PERMASALAHANNYA

Alhidayah R Mallorong,
S.ST.,M. Keb
A. STATUS SOSIAL WANITA
• Status adalah kedudukan seseorang di dalam keluarga dan
masyarakat.

• Status akan mempengaruhi bagaimana seorang wanita


diperlakukan, bagaimana dia dihargai, dalam kegiatan apa yang
boleh dilakukan.

• Kespro dalam kaitannya dengan status/kedudukan wanita di


masyarakat.
Secara otomatis terdapat perbedaan antara laki-laki dan
wanita, namun dalam kespro pada dasarnya sama (sama-sama
memiliki hormon, seks, libido, mengharapkan untuk pemenuhan
kebutuhan libido dan reproduksi. Perbedaan adalah anatomi,
wanita hamil, melahirkan dan menyusui sdngkan laki2- tdk).
B. NILAI WANITA
Nilai seorang wanita dalam keluarga sangat
besar pengaruhnya untuk kelangsungan keluarga,
dimana wanita sangat berperan besar untuk
membina dan meningkatkan
Kualitas anak-anaknya.
C. PERAN WANITA

1. Peran ganda
Wanita mempunyai peran ganda dalam keluarga dan
masyarakat. Mempunyai tugas biologis terutama
dalam reproduksi yang sering kali menghabiskan
sebagian waktunya untuk hamil atau menyusui.

Akan sangat merugikan kesehatan bila seorang wanita


hamil diharapkan tetap bekerja keras untuk
menambah penghasilan keluarga, disamping tetap
dituntut melaksanakan pekerjaan rumah tangga.
Lanjutan............

2.Peran sosial
Meliputi merawat anggota keluarga yg
lain, manajemen RT, penyediaan
makanan, tugas2 kebersihan,
penggunaan yankes dan pendidikan serta
pengawasan anak. Disamping itu,
seringkali mempunyai peran disanak
keluarga & masy.
D. PERMASALAHAN KESEHATAN WANITA

1. Kekerasan terhadap perempuan


 Adalah setiap tindakan berdasarkan perbedaan
jenis kelamin yang berakibat atau mungkin
berakibat kesengsaraan atau penderitaan
perempuan secara fisik, seksual atau psikologis,
termasuk ancaman tindakan tertentu,
pemaksaan atau perampasan kemerdekaan
secara sewenang-wenang, baik yang terjadi
didepan publik atau dalam kehidupan pribadi.
 Kekerasaan
Adalah mempergunakan tenaga atau kekuatan
jasmani secara yang tidak sah mis: memukul
dng tangan atau dng segala macam senjata,
menendang,dll yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan fisik, seksual,
ekonomi dan psikologis.
BENTUK-BENTUK KEKERASAN
• Fisik (memukul, melempar sesuatu, menarik
rambut, mencekik, menendang,dll)
• Psikologis (menghina, memaki, mengancam,
melarang istri bekerja,dll)
• Seksual (perkosaan, pemaksaan kehendak,
berhubungan seksual dng istri tetapi istri tdk
menginginkannya)
• Ekonomi (tdk memberi nafkah, memaksa anak
untuk mengemis,dll)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEKERASAN
1). FAKTOR MASYARAKAT
• kemiskinan
• urbanisasi (dari desa ke kota)
• keluarga ketergantungan obat
• lingkungan kekerasan dan kriminalitas
2). FAKTOR KELUARGA
• keluarga yang sakit kelainan mental
• keluarga yang kacau dan tidak bahagia
• keluarga yang kurang akrab
Lanjutan……..

3). FAKTOR INDIVIDU


• wanita bercerai/ingin bercerai
• ketergantungan obat
• wanita hamil
• pasangan yang cemburu berlebihan 
Jenis kekerasan terhadap perempuan (KtP) dapat
dikelompokkan dari berbagai sudut pandang adalah:

• KtP (kekerasan fisik, perkosaan oleh pasangan, kekerasan


psikologis seksual)
• Perkosaan dan kekerasan seksual (perdagangan perempuan,
prostitusi paksa, KtP pekerja RT)
• KtP di daerah pengungsian dan konflik
- Pemerkosaan massal, perbudakan seksual militer,
Prostitusi paksa, kawin paksa dan hamil paksa.
- Pemerkosaan berulang, beberapakali, terhadap anak
kecil.
- Kekerasan seksual dgn kekerasan fisik
- Paksaan seksual utk mendapatkan sandang, pangan,
papan atau perlindungan.
KtP dengan pendayagunaan anak perempuan:
• Pengabaian anak perempuan waktu sakit
• Pemberian makanan yg rendah kualitasnya
kepada anak perempuan
• Keterbatasan terhadap akses pendidikan
PENATALAKSANAAN
Rehabilitasi :
• fisik
• psikologis
• sosial
• Yuridis (secara hukum)

“Jgn lihat masa lampau dgn penyesalan; jgn pula lihat masa
depan dgn ketakutan; tapi lihatlah sekitar anda dgn penuh
kesadaran.” (James Thurber)
2. Perkosaan
• Adalah hubungan seksual tanpa kehendak
bersama, yang dipaksakan oleh satu pihak
kepada pihak lain.
• Seksual yaitu perilaku seksual yang tidak selalu
sebagai motivasi primer, melainkan
berhubungan dengan perendahan pada satu
pihak (korban) oleh pihak lainnya (pelaku).
Persepsi masyarakat tentang perkosaan

• Biasanya korban yang memprovokasi/mengundang


kejadian perkosaan dengan menggunakan pakaian
yang minim ataupun dandanan yang berlebihan
• Sebenarnya perempuan dapat menghindari
terjadinya tindakan perkosaan
• Hanya perempuan tertentu yang akan diperkosa
• Perkosaan hanya terjadi di daerah asing pada malam
hari
• Perkosaan hanya dilakukan oleh orang sakit/kriminal
Lanjutan persiapan….

• Pria baik-baik tidak akan memperkosa kecuali


karena undangan/rayuan dari perempuan
• Perempuan sering mengaku diperkosa untuk
balas dendam, mendapat santunan atau pun
karena ia mempunyai kepribadian mencari
perhatian
• Perkosaan terjadi karena pelaku tidak dapat
mengendalikan impuls
(rangsangan) seksualnya
Reaksi yang terjadi setelah kejadian
perkosaan
• Fase akut (segera setelah serangan terjadi)
Korban mengalami syok dan rasa takut yang sangat kuat,
kebingungan, lemah, lelah tidak dapat dijelaskan secara
rinci/tepat apa yang terjadi (apa, siapa dan bagaimana ciri
penyerang)

• Fase kedua (adaptasi awal)


Individu menghayati berbagai emosi negatif seperti
pemberontakan, ketakutan, terhina, malu, mual, dan jijik
yang pada berikutnya dapat ditanggapi dengan represi
(terkan) dan pengingkaran sebagai upaya untuk mencoba
menutup pengalaman yang menyakitkan.
• Fase reorganisasi (penataan kembali) jangka
panjang
Bertahun-tahun ditandai dengan upaya
individu untuk keluar dari trauma yang dialami
dan sungguh-sungguh menerima apa yang
terjadi sebagai sesuatu fakta yang memang
terjadi. Pada fase ini tidak jarang individu
menampilkan ciri-ciri depresi, mengalami
mimpi-mimpi buruk atau kilas balik kejadian.
PERAN PETUGAS KESEHATAN

• Bersikap dengan santun dan


jangan menyalahkan
• Merawat gangguan kesehatan korban
• Menulis semua hasil pemeriksaan sebagai
bukti
• Merawat kebutuhan jiwa dan berusaha untuk
menajadi sahabat yang bisa dipercaya
Lanjutan Peran Petugas…

• Membantu dalam membuat keputusan


• Membantu untuk memberitahukan kepada
orang tua/keluarga korban
• Memberikan motivasi dan arahan untuk
bangkit kembali menatap masa depan
3. Pelecehan seksual

• Adalah perilaku atau tindakan yang


mengganggu, melecehkan dan tidak diundang,
yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang terhadap pihak lain, yang
berkaitan langsung dengan jenis kelamin
pihak yang diganggunya dan dirasakan
menurunkan martabat dan harga diri orang
yang diganggunya.
Kategori pelecehan seksual
a. Quid pro quo
Pelecehan seksual yang seperti ini adalah
pelecehan seksual yang biasanya dilakukan oleh
seseorang yang memiliki kekuasaan otoritas
terhadap korbannya, disertai iming-iming
pekerjaan atau kenaikan gaji atau promosi

b. Hostile work environment


Pelecehan seksual yang terjadi tanpa janji atau
iming-iming maupun ancaman
Kategori pelecehan seksual menurut Nichaus
1). Blitz rape yaitu pelecehan seksual yang terjadi sangat
cepat, sedangkan pelaku tidak saling kenal
2). Confidence rape yaitu pelecehan seksual dengan
penipuan, hal ini jarang dilaporkan karena malu
3). Power rape yaitu pelecehan seksual yang saling tidak
mengenal, pelaku bertindak cepat dan menguasai
korban, dilakukan oleh orang yang berpengalaman dan
yakin korban akan menikmati
4). Anger rape, yaitu pelecehan seksual dimana korban
menjadi marah dan balas dendam.
5). Sadistie rape yaitu pelecehan seksual dengan ciri
kekejaman atau sampai pembunuhan
Macam-macam pelecehan seksual
1). Pelecehan seksual dengan orang yang kita kenal
• Pelecehan oleh suami/mantan suami
• Pelecehan yang dialami seorang wanita oleh
pacar/mantan pacar
• Pelecehan seorang wanita oleh teman kerja atau atasan
• Pelecehan seksual pada anak-anak oleh anggota keluarga

2). Pelecehan seksual dengan orang yang tidak dikenal


• Pelecehan di penjara
• Pelecehan saat terjadi perang
Lanjutan macam-2 pelecehan

3).Pelecehan seksual dengan ketakutan, dimana


akan terjadi kekerasan jika korban menolak
4).Pelecehan dengan iming-iming atau paksa,
dimana pelaku memiliki otoritas pada korban
5).Pelecehan seksual mental, dengan menyerang
harga diri korban melalui kata-kata kasar,
mempermalukan dengan memperlihatkan
pornografi
Penyebab terjadinya pelecehan seksual
• Dilihat dari si peleceh
• Dilihat dari tempat dan waktu kejadian
• Dilihat dari si korban
Respon korban pelecehan seksual
1. Yang paling sering adalah ketidakberdayaan, kehilangan
kontrol diri, takut, malu dan perasaan bersalah

2. Respon emosi korban terbagi menjadi dua, yaitu respon


ekspresif  (ketakutan, kemarahan, gelisah, tegang, menangis
terisak-isak) dan respon terkontrol (menyembunyikan
perasaannya, tampil tenang, menunduk dan lembut)

3.Respon lain yaitu: mandi sebersih-bersihnya, pindah rumah,


menambah pengamanan, membuang/menghancurkan
benda yang berkaitan dengan pelecahan
5. Beberapa hari kemudian akan timbul memar/lecet
pada bagian tubuh, sakit kepala, lelah, gangguan
pola tidur, nyeri lambung, mual, muntah, gatal dan
keluar darah pada vagina, marah, merasa terhina,
menyalahkan diri sendiri, ingin balas dendam, takut
akan penyiksaan diri dan kematian

6.Respon atau dampak jangka panjang : gelisah,


mimpi buruk, phobia sendirian, merasa menjadi
orang yang kotor dan menjijikkan, depresi, bahkan
ada yang sampai menggunakan obat-obatan
terlarang maupun ingin bunuh diri.
Dampak psikologis pelecehan seksual
• Frekuensi terjadinya pelecehan
• Parah tidaknya (halus atau kasar)
• Mengancam keselamatan fisik ataukah
hanya sebatas pelecehan verbal
Hal-hal yang dilakukan ketika terjadi
pelecehan seksual
• Katakan TIDAK dengan tegas tanpa senyum dan minta maaf
• Buat jurnal kejadian
• Cari informasi tentang si peleceh dan orang-orang
sekitarnya
• Buat pernyataan tertulis kepada si peleceh, bahwa anda
tidak suka dengan perilakunya
• Hubungi atasan atau pihak yang berwenang atau yang
mempunyai kedudukan, seperti polisi/bos/orang tua/tokoh
agama/tokoh masyarakat dan jeaskan apa yang terjadi
Hukum-hukum yang mengatur tentang
pelecehan seksual
- Pasal 289-296 tentang pencabulan
- Pasal 295-298 dan 506 tentang
penghubungan pencabulan
- Pasal 286-288 tentang persetubuhan
dengan wanita dibawah umur
KUHP  :
- Pasal 89-90         : kekerasan dan luka berat
- Pasal 351-356     : penganiayaan
- Pasal 285-301     : kejahatan susila
- Pasal 338-340     : pembunuhan
- Pasal 324-337     : penghilangan kemerdekaan
- Pasal 310-321     : penistaan
Pada umumnya tidak membedakan korban laki-laki
dan perempuan kecuali pada kejahatan susila
4. Pekerja seks komersial (PSK/pelacur)

• Adalah setiap orang yang memperjualbelikan


seks dengan uang atau dengan berbagai macam
keuntungan. Pada umumnya penyediaan
seksual dengan imbalan uang
Mengapa wanita menjadi pekerja seks???
• Karena wanita yang tidak bermoral atau terlalu
malas untuk mencari pekerjaan.
• Untuk membeli makanan, tempat tinggal dan
untuk menghidupi anak-anak dan keluarga serta
mebayar utang untuk membeli obat-obatan.
5. Orang tua tunggal (Single Parent)

 Adalah : Seorang ayah atau seorang ibu yg memikul tugasnya


sendiri sebagai kepala keluarga sekaligus ibu rumah tangga
 Penyebab :
- Perpisahan karena perceraian
- Perpisahan karena kematian
- Kehamilan diluar nikah
- Ditelantarkan atau ditinggal suami tanpa dicerai
 Dampak orang tua tunggal bagi perkembangan anak
-Tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dng baik (anak
menjadi minder dan menarik diri)
-Pada anak orang tua tunggal dengan ekonomi rendah,
biasanya asupan nutrisi tidak seimbang
-Dibidang pendidikan, orangtua tunggal sibuk untuk mencari
nafka, sehingga pendidikan anak kurang sempurna
Dampak orang tua tunggal terhadap ibu
- Beban ekonomi
- Peran ganda
-Hubungan dalam interaksi sosial (terkadang memdapat
perlakuan kurang menyenangkan seperti dikucilkan, dicemooh
atau diejek)

Hal-hal yang perlu dilakukan oleh orang tua tunggal


-Keterbukaan (bahwa menjadi orang tua tunggal justru bukan
sesuatu yang buruk)
- Mengisi waktu dengan hal2 yang lebih bermanfaat
-Membuka diri untuk masa depan (berbagi cerita dng orng yg
bernasip sama adalah salah satu terapi untuk mengurangi
tekanan psikologis)
5. Pernikahan Usia Muda dan Usia Tua
 Pernikahan adalah : ikatan batin antara pria dan wanita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan YME (UU Pernikahan No.1 Tahun 1974)
 Tujuan Pernikahan :
-Untuk mengesahkan hubungan seksual antara laki2 dan perempuan secara
hukum
-Untuk mengatur hak dan kewajiban masing2 termasuk di dalamnya
pelarangan atau penghambatan terjadinya poligami secara hukum
- Pengakuan hak hukum anak2 yg dihasilkan dari pernikahan tersebut
- Untuk pendataan dan kepentingan demografi

 Kriteria keberhasilan sebuah pernikahan


- Kebahagiaan suami istri
- Hubungan yg baik antara orangtua dan anak
- Kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari perbedaan pendapat
- Penyesuaian yg baik dari anak2
- Kebersamaan
- Penyesuaian yg baik dalam masalah keuangan
- Penyesuaian yg baik dari pihak keluarga pasangan
a. Pernikahan Usia Muda

 Adalah: Pernikahan yg dilakukan oleh pasangan laki2 dan perempuan usia


remaja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernikahan usia muda
adalah pernikahan yg dilakukan bila pria kurang 21 tahun dan perempuan
kurang dari 19 tahun

 Alasan Pernikahan Muda


-Faktor sosial budaya (anak perempuan yg terlambat menikah merupakan
aib keluarga)
-Desakan ekonomi (anak perempuannya dikawinkan dengan orang yg
dianggap mampu)
-Tingkat pendidikan (pendidikan yg rendah mendorong cepatnya
pernikahan usia muda)
-Sulit mendapatkan pekerjaan (kalaw mereka menikah muda, keuangannya
sudah ditanggung suami)
- Media massa (remaja modern kian permisif terhadap seks)
- Agama (menikah muda tidak ada pelarangan bahkan dianggap lebih baik
daripada melakukan perzinaan)
 Kelebihan pernikahan usia muda
- Terhindar dari perilaku seks bebas
- Menginjak usia tua tidak lagi mempunyai anak yg masih
kecil

 Dampak yg terjadi karena pernikahan usia muda


- Kesehatan perempuan
- Kualitas anak (BBLR)
- Keharmonisan keluarga dan perceraian

 Upaya pencegahan terjadinya pernikahan usia muda


- UU pernikahan
-Bimbingan kepada remaja dan menjelaskan tentang edukasi
seks
- Memberikan penyuluhan kepada orang tua dan masyarakat
b. Pernikahan Usia Tua

 Adalah : pernikahan yg dilakukan seorang perempuan di atas


usia 35 tahun.

 Alasan :
-Faktor keturunan, biasanya karena sebelumnya telah terjadi
pada orang tua
-Pilih-pilih pasangan, karena perempuan tersebut
mengharapkan seorang pasangan yg sempurna
-Prioritas terhadap karier
-Trauma karena masa lalu, karena putus cinta, takut, melihat
pengalaman dari teman dekat
-Takut hamil, tidak ingin merasakan sakit pada saat persalinan
 Kelebihan
-Memiliki kematangan secara fisik, psikologis, sosial dan
finansial sehingga harapan untuk membentuk keluarga
sejahtera dan berkualitas lebih muda diwujudkan

 Kekurangan
- Meningkatkan risiko komplikasi medis pada kehamilan dan
persalinan yg berhubungan dengan kelainan degeneratif ;
hipertensi dan DM
- Susah mendapatkan keturunan
- Perdarahan yg banyak selepas bersalin
- Kelahiran sebelum masanya
- Lebih merasa muda lelah pada saat hamil

Anda mungkin juga menyukai