Anda di halaman 1dari 36

KONSEP MOTIVASI PERILAKU SOSIAL & CULTURAL

AWARENESS

BAHAN AJAR MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN

DOSEN PENGAMPU:
Alhidayah R Mallorong, s.st.,M.Keb

Jakarta. 21 Juli 2017

1
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu menjelaskan ttg konsep motivasi


perilaku sosial & cultural awareness

2
Pokok Bahasan
KONSEP MOTIVASI

JENIS2 MOTIVASI

TEORI MOTIVASI

PENGERTIAN PRILAKU SOSIAL

PRINSIPPERUBAHAN PERILAKU

PROSES PERUBAHAN PERILAKU

PENGERTIAN CULTURAL AWARENESS

TINGKAT CULTURAL AWARENESS


KONSEP MOTIVASI
• Pengertian Motivasi
Motivasi → sebuah dorongan atau alasan yg mendasari
semangat dlm melakukan sesuatu.
Motivasi → hal2 yg menimbulkan dorongan
Motivasi kerja → pendorong semangat yg menimbulkan
suatu dorongan. Pemberian motivasi ini diharapkan setiap
individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk
mencapai prestasi kerja yang tinggi.
Thoha (2004: 206)
• Perilaku manusia itu hakekatnya adlh berorientasi pd tujuan
dg kata lain bahwa perilaku seseorang itu pd umumnya di
rangsang oleh keinginan utk mencapai beberapa tujuan.
• Motivasi, kadang-kadang2 istilah ini dipakai silih berganti dg
istilah2 lainnya, seperti misalnya kebutuhan, keinginan,
dorongan, semangat atau impuls
Nimran (2005: 47)
• MOTIVASI → sebagai keadaan dimana usaha & kemauan keras
seseorang diarahkan kpd pencapaian hasil2 tertentu.
Hasil2 yg dimaksud bisa berupa:
a. Produktivitas
b. Kehadiran atau Prilaku kerja kreatifnya.
Adair (2007: 192)
• Motivasi → apa yg membuat orang melakukan sesuatu
Tetapi arti yg lebih penting dari kata ini adalah bahwa MOTIVASI
adalah apa yg membuat orang benar2 berusaha & mengeluarkan
energi demi apa yg mereka lakukan.
Definisi yg sederhana dari kata ‘MOTIVASI’ mungkin "membuat
orang mengerjakan apa yang harus dikerjakan dengan rela & baik"
• ROBBIN (2003:208)
MOTIVASI → suatu proses yg menghasilkan suatu intensitas, arah &
ketekunan individual dlm usaha utk mencapai satu tujuan.
Sementara motivasi umum bersangkutan dg upaya ke arah setiap
tujuan.

MOTIVASI → konsep yg menguraikan ttg kekuatan2 yan ada dalam


diri setiap individu utk memulai & mengarahkan perilaku.
• Konsep ini digunakan utk menjelaskan perbedaaan2 dlm intensitas
perilaku dimana perilaku yg bersemangat adlh hasil dari tingkat
motivasi yang kuat. Selain itu konsep motivasi digunakan utk
menunjukkan arah perilaku.
JENIS-JENIS MOTIVASI
a. Motivasi internal
Motivasi internal → motivasi yg berasal dari dlm diri seseorang.
Motivasi internal timbul karena adanya keinginan individu utk
memiliki prestasi & tanggungjawab di dlm hidupnya
b. Motivasi eksternal
Motivasi eksternal → motivasi yang berasal dari luar diri seseorang.
Motivasi eksternal timbul karena adanya peran dari luar, misalnya
organisai, yg turut menentukan perilaku seseorang dlm
kehidupannya
Beberapa hal yang termasuk dlm faktor internal:
• Harga diri dan Prestasi, yaitu motivasi di dalam diri seseorang untuk
mengembangkan kreativitas dan mengerahkan energi untuk mencapai prestasi
yang meningkatkan harga dirinya.
• Kebutuhan, setiap individu memiliki kebutuhan di dalam hidupnya sehingga
orang tersebut menjadi termotivasi untuk melakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Harapan, yaitu sesuatu yang ingin dicapai seseorang di masa mendatang yang
mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif orang tersebut.
• Tanggungjawab, yaitu motivasi di dalam diri seseorang agar bekerja dengan
baik dan hati-hati untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas.
• Kepuasan kerja, yaitu motivasi dalam diri seseorang karena dapat
melakukan suatu pekerjaan tertentu.
Beberapa hal yg termasuk dlm faktor eksternal:
• Jenis dan sifat pekerjaan, yaitu dorongan di dalam diri seseorang utk bekerja pada jenis
& sifat pekerjaan tertentu. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh besar imbalan yg didapatkan pd
pekerjaan tersebut.
• Kelompok kerja, yaitu organisasi dimana seseorang bekerja utk mendapatkan penghasilan
bagi kebutuhan hidupnya.
• Kondisi kerja, yaitu keadaan dimana seseorang bekerja sesuai dg harapannya (kondusif)
sehingga dpt bekerja dg baik.
• Keamanan dan keselamatan kerja, yaitu perlindungan yg diberikan oleh organisasi
thd jaminan kemanan & keselamatan seseorang dlm bekerja.
• Hubungan interpersonal, yaitu hubungan antara teman sejawat, dg atasan, &
dgbawahan. Dalam hal ini, setiap orang ingin dihargai & menghargai dlm organisasi sehingga
tercipta suasana kerja yg harmonis.
Teori-Teori Motivasi
1. Teori Abraham H. Maslow
(Teori Kebutuhan)
physiological
needs
safety needs

love needs

esteem needs

self actualization
1. Teori Abraham H. Maslow
(Teori Kebutuhan)
Bahwa manusia mempunyai 5 tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu:
(1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti: rasa lapar, haus,
istirahat & sex;
(2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dlm arti fisik semata, akan tetapi
juga mental, psikologikal & intelektual;
(3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs);
(4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yg pd umumnya tercermin dlm
berbagai simbol2 status;
(5) aktualisasi diri (self actualization), dlm arti tersedianya kesempatan bagi
seseorang utk mengembangkan potensi yg terdapat dlm dirinya sehingga
berubah menjadi kemampuan nyata.
2. Teori McClelland
(Teori Kebutuhan Berprestasi)

Teori kebutuhan utk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach)
Bahwa motivasi berbeda-2, sesuai dg kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi.
Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestat
sbg sebagai keinginan:
Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yg sulit untuk:
• Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek2 fisik, manusia, atau ide2
melaksanakan hal2 tsb secepat mungkin & seindependen mungkin, sesuai kondisi
yg berlaku.
• Mengatasi kendala2, mencapai standar tinggi.
• Mencapai performa puncak utk diri sendiri.
• Mampu menang dlm persaingan dg pihak lain.
• Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.
3. Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG”)
• Teori Alderfer dikenal dg akronim “ERG” .
• Akronim “ERG” dlm teori Alderfer merupakan huruf2 pertama dari tiga istilah yaitu:
E = Existence (kebutuhan akan eksistensi)
R = Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain)
G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan)
• Jika makna tiga istilah tersebut didlmi akan tampak dua hal penting:
• Pertama, secara konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yg dikembangkan oleh
Maslow dan Alderfer. Karena “Existence” dpt kdikatakan identi dg hierarki pertama
• Kedua dlm teori Maslow; “Relatedness” senada dg hierarki kebutuhan ketiga dan keempat
menurut konsep Maslow & “Growth” mengandung makna sama dg “self actualization” menurut
Maslow.
• Kedua, teori Alderfer menekankan bhw berbagai jenis kebutuhan manusia itu diusahakan
pemuasannya secara serentak.
4. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
• Teori yg dikembangkannya dikenal dgn “Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor
motivasional & faktor hygiene atau “pemeliharaan”.
• Menurut teori ini yg dimaksud faktor motivasional adl hal2 yg mendorong berprestasi yg
sifatnya intrinsik, yg berarti bersumber dlm diri seseorang
• Yg dimaksud dg faktor hygiene atau pemeliharaan adl faktor2 yg sifatnya ekstrinsik yg
berarti bersumber dari luar diri yg turut menentukan perilaku seseorang dlm kehidupan
seseorang.
• Menurut Herzberg → faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang,
keberhasilan yg diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dlm karier & pengakuan orang
lain.
• Sedangkan faktor2 hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dlm
organisasi, hubungan seorang individu dg atasannya, hubungan seseorang dg rekan2
sekerjanya, teknik penyeliaan yg diterapkan oleh para penyelia, kebijakan organisasi, sistem
administrasi dlm organisasi, kondisi kerja & sistem imbalan yg berlaku.
Salah satu tantangan dlm memahami & menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan
dg tepat faktor mana yg lebih berpengaruh kuat dlm kehidupan seseorang, apakah yg bersifat
PENGERTIAN PERILAKU SOSIAL
Perilaku sosial manusia dpt di lihat ketika manusia
itu berinteraksi dg manusia yg lain,banyak hal yg
melatar belakangi manusia itu berinteraksi &
berperilaku sosial
Menurut Mohamad Asrori
• PERILAKU SOSIAL → adanya kepentingan bersama utk mencapai
suatu tujuan, perilaku sosial perilaku yg di miliki oleh diri manusia
namun perilkau sosial ini tdk di bawa ketika manusia itu di lahirkan
akan tetapi perilaku sosial ini ada & terbentuk dg sendirinya.
• Soetjipto Wirosarjono (1991) yg mengatakan bahwa “Bentuk2
perilaku sosial merupakan hasil tiruan & adaptasi dari pengaruh
kenyataan sosial yg ada. Akan tetapi terbentuk & ada karena manusia
melihat & memperhatikan hal2 yang terjadi di sekitarnya &
lingkunganya.
Pengertian Perilaku Sosial
Menurut Para Ahli
• Menurut Mohamad Asrori (2008: 98)
Adanya kepentingan bersama utk mencapai suatu tujuan, perilaku
sosial perilaku yg di miliki oleh diri manusia namun perilkau sosial ini
tdk di bawa ketika manusia itu di lahirkan akan tetapi perilaku sosial
ini ada & terbentuk dg sendirinya.
Soetjipto Wirosarjono ( 1991) yang mengatakan bahwa “Bentuk-
bentuk perilaku sosial merupakan hasil tiruan & adaptasi dari
pengaruh kenyataan sosial yang ada. Akan tetapi terbentuk & ada
karena manusia melihat & memperhatikan hal2 yg terjadi di
sekitarnya & lingkunganya.
Pengertian Perilaku Sosial
Menurut Para Ahli
Menurut Lukman Ali (1985: 938) Menurut Maarat, ( 1997 :19 )
• Perilaku sosial merupakan • Perilaku → seperangkat reaksi2
gabungan dari dua kata yaitu afektif thd objek ttt berdasarkan
perilaku & sosial arti perilaku hasi penalaran, pemahaman &
secara etimologis dlm kamus penghayatan individu.
besar bahasa Indonesia adl
“perubahan yg berdasarkan
pada......”
Pengertian Perilaku Sosial
Menurut Para Ahli
Menurut H Abu Ahmad (2002 :163) Menurut George Ritzer (1992: 84)
• Perilaku sosial adl kesadaran • Perilaku sosial adl tingkah laku
individu yg menentukan individu yg berlangsung dlm
perbuatan yang ber-ulang2 thd hubungannya dg faktor
objeknya lingkungan yg menimbulkan
perubahan pd tingkah laku
• Jadi dari pengertian diatas PERILAKU SOSIAL adlh bagian dari
ahlak yg membedakan makhluk manusia dgn hewani, manusia tanpa
perilaku sosial yg baik akan kehilangan derajat kemanusiaannya, &
manusia yg tidak memiliki perilaku sosial yg baik maka akan kesulitan
dlm berinteraksi & bergaul dgn orang lain di lingkungan sekitarnya.
Cultural Awareness
• Kesadaran budaya (Cultural awareness) → kemampuan seseorang utk
melihat ke luar dirinya sendiri & menyadari akan nilai2 budaya,
kebiasaan budaya yg masuk.
• Selanjutnya, seseorang dpt menilai apakah hal tersebut normal & dpt
diterima pd budayanya atau mungkin tdk lazim atau tdk dpt diterima
di budaya lain.
• Oleh karena itu perlu utk memahami budaya yg berbeda dari dirinya
& menyadari kepercayaannya & adat istiadatnya & mampu utk
menghormatinya (Vacc et al, 2003).
• Wunderle (2006)
Kesadaran budaya (cultural awareness) sbg suatu
kemampuan mengakui & memahami pengaruh budaya thd nilai2 &
perilaku manusia.
Implikasi dari kesadaran budaya thd pemahaman kebutuhan utk
mempertimbangkan budaya, faktor2 penting dlm menghadapi situasi
tertentu.
Pada tk yg dasar, kesadaran budaya merupakan informasi,
memberikan makna ttg kemanusian utk mengetahui ttg budaya.
Prinsip dari tugas utk mendapatkan pemahaman ttg kesadaran
budaya adl mengumpulkan informasi ttg budaya &
mentranformasikannya melalui penambahan dlm memberikan makna
secara progresif sbg suatu pemahaman thd budaya.
4 Kompetensi yg dpt terhindari dari prejudis, miskonsepsi &
ketidakmampuan dlm menghadapi kondisi masyarakat majemuk
yaitu (Pantry dlm Sturges, 2005):
• Mengidentifikasikan Kemampuan berkomunikasi
(mendengarkan,menyimpulkan, berinteraksi)
• Kemampuan proses (negosiasi, lobi, mediasi, fasilitasi)
• Kemampuan menjaga informasi (penelitian, menulis, multimedia)
• Kemampuanmemiliki kesadaran dlm informasi, cara mengakses
informasi, & menggunakan informasi. 

Keempat kompetensi tsb memberikan peran penting dlm menghadapi


masyarakat yg multikultural dlm kesadaran budaya.
Tingkat Kesadaran Budaya 
(Cultural Awareness) → Wunderle (2006)
a) Data & information
Data merupakan tingkat terendah dari tingkatan informasi scr kognitif.
Data terdiri dari signal2 atau tanda2 yg tdk melalui proses komukasi
antara setiap kode2 yg tdp dlm sistim, atau  rasa yg berasal dari
lingkungan yg mendeteksi ttg manusia.
Dalam tingkat inipenting utk memiliki data & informasi ttg beragam
perbedaan yg ada.
Dg adanya data & informasi maka hal tersebut dpt membantu
kelancaran proses komunikasi.
Tingkat Kesadaran Budaya 
(Cultural Awareness) → Wunderle (2006)
b) Culture consideration
Setelah memiliki data & informasi yg jelas ttg st.budaya maka kita
akan dpt memperoleh pemahaman thd budaya & faktor apa saja yg
menjadi nilai2 dari budaya ttt. 
Hal ini akan memberikan pertimbangann ttg konsep2 yg dimiliki oleh
st.budaya scr umum & dpt memaknai arti dari culture code yg ada.
Pertimbangan budaya ini akan membantu kita utk memperkuat
proses komunikasi & interaksi yng akan terjadi.
Tingkat Kesadaran Budaya 
(Cultural Awareness) → Wunderle (2006)
c) Cultural knowledge
Informasi & pertimbangan yg tlh dimiliki memang tdk mudah utk dpt diterapkan dlm
pemahaman suatu budaya.
Namun, pentingnya pengetahuan budaya merupakan faktor penting bagi seseorang
utk menghadapi situasi yg akan dihadapinya.
Pengetahuan budaya tsb tdk hanya pengetahuan ttg budaya orang lain namun juga
penting utkmengetahui budayanya sendiri.
Oleh karena itu, pengetahuan thd budaya dpt dilakukan melalui pelatihan2 khusus.
Tujuannya adl utk membuka pemahaman thd sejarah st.budaya.
Ini termasuk pada isu2 utama budaya spt klp, pemimpin, dinamika, keutaman
budaya & keterampilan bahasa agar dpt memahami budaya ttt.
Tingkat Kesadaran Budaya 
(Cultural Awareness) → Wunderle (2006)
d) Cultural Understanding
Memiliki pengetahuan ttg budaya yg dianutnya & juga budaya orang
lain melalui bbg aktivitas & pelatihan penting agar dpt memahami
dinamika yg tjd dlm st.budaya ttt.
Oleh karena itu, penting utk terus menggali pemahaman budaya
melalui pelatihan lanjutan.
Adapun tujuannya adl utk lebih mengarah pd kesadaran mendalam
pd kekhususan budaya yg memberikan pemahaman hingga pd proses
berfikir, faktor2 yg memotivasi, & isu lain yg scr langsung  mendukung
proses pengambilan suatu keputusan.
Tingkat Kesadaran Budaya 
(Cultural Awareness) → Wunderle (2006)
e) Cultural Competence
Tingkat tertinggi dari kesadaran budaya → kompetensi budaya
Kompetensi budaya berfungsi utk dpt menentukan & mengambil
st.keputusan & kecerdasan budaya. 
Kompetensi budaya  merupakan pemahaman thd  kelenturan  budaya 
(culture adhesive).
Hal ini penting karena  dg kecerdasan budaya yg memfokuskan pemahaman
padaperencanaan & pengambilan keputusan pd suatu situasi tertentu.
Implikasidari kompetensi budaya adl pemahaman scr intensif thd kelompok
ttt
Ketiga bentuk dasar kebudayaan
• Berwujud ide
• Kelakuan,
• Wujud fisik
Ketiga wujud kebudayaan tsb ada dlm masyarakat.
Hal ini yg harusnya kita lestarikan & kita perhatikan krn kebudayaan
merupakan identitas jati diri kita.
Maka dari itu, kesadaran budaya perlu utk kita tumbuh & kembangkan
sejak dini
KESIMPULAN
• Kebudayaan → keseluruhan sistem gagasan, tindakan, & hasil
karya manusia dlm rangka kehidupan masyarakat yg dijadikan milik
dari manusia dg belajar.
• Kesadaran → kondisi terjaga atau mampu mengerti apa yg
sedang terjadi.
• Kesadaran budaya → sikap dimana seseorang menghargai,
memahami, & mengerti akan adanya perbedaan2 yg ada dlm budaya
tsb.
• Cara menumbuhkan kesadaran budaya
→penanaman sikap multikulturalisme sejak dini, sosialisasi budaya
melalui lembaga pendidikan, penyelenggaraan berbagai pentas
budaya, mencintai & menjaga budaya sendiri
• Kesadaran budaya (Cultural awareness) →
kemampuan seseorang utk melihat ke luar dirinya sendiri &
menyadari akan nilai2 budaya, kebiasaan budaya yg masuk.
• Ada 5  tingkat kesadaran budaya, yaitu data and information, culture
consideration, cultural knowledge, cultural understanding, cultural
competence.

Anda mungkin juga menyukai