Anda di halaman 1dari 29

NORMAL

SLEEP
& SLEEP
DISORDERS
Pembimbing :
Dr. Tumpak Saragi, Sp. KJ
NORMAL SLEEP
● Tidur > suatu aktifitas aktif khusus dari
otak, dikelola oleh mekanisme yang
rumit dan tepat
● Tidur tidak sekedar mengistirahatkan
tubuh, tapi juga mengistirahatkan otak,
khususnya serebral korteks
● Manusia membutuhkan 6-8 jam untuk
tidur
FUNGSI TIDUR
Fungsi tidur secara pasti belum diketahui, namun yang pasti untuk BERTAHAN HIDUP karena
deprivasi tidur yang lama menyebabkan gangguan fisik berat dan gangguan kognitif, pada
akhirnya kematian.
RESTORASI
FUNGSI KONSERVASI
HOMEOSTATIK ENERGI
TERMOREG
ULASI NREM meningkat sesudah olahraga
NORMAL dan kelaparan, untuk memenuhi
kebutuhan metabolic
FISIOLO
GI TIDUR
PEMBAGIAN
TIDUR
Tidur dibagi menjadi 2 tipe yaitu :
1. Tipe NonRapid Eye Movement (NREM)
2. Tipe Rapid Eye Movement (REM)

Tidur NREM yang meliputi 75% dari


keseluruhan waktu tidur dan dibagi menjadi 4
stadium. Sedangkan tidur REM meliputi 25%
dari keseluruhan waktu tidur. Tidak dibagi-bagi
dalam stadium seperti dalam tidur NREM.
PEMBAGIAN
TIDUR
DUR
ASI
TIDU
R
GANGGUAN
TIDUR
PPDGJ membagi Gangguan Tidur Non Oerganik (F.51)
menjadi 2 bagian :
1. Dissomnia
Kondisi psikogenik primer dengan ciri gangguan utama
jumlah, kualitas, dan waktu tidur et causa emosional.
- Insomnia, Hipersomnia, Gangguan jadwal tidur

2. Parasomnia
Peristiwa episodik abnormal yang terjadi selama
tidur.
- Somnabulisme, Night terror, Night mare
INSOMNIA TIDAK NON-
SECARA
PUAS
KELUHAN
ORGANIK
Terjadi 3x KUANTITAS & SULIT MASUK
TIDUR
seminggu KUALITAS
Menyebabkan berbagai gangguan Mempertahanankan tidur,
Selama minimal 1 bulan
atau kualitas tidur buruk.
PREOKUPASI fungsi social / pekerjaan
KRITERIA “LAMA
TIDAK BISA GANGGUAN TIDUR”
TIDUR JIWA LAIN (kuantitas) tidak digunakan untuk
Kekhawatiran berlebihan Seperti depresi dan Anxietas tidak menentikan adanya gangguan. Pada
yang akibatnya pada malam menyebabkan diagnosis insomnia ( transient insomnia) tidak di diagnosis
dan sepanjang hari. diabaikan. disini, tapi dimasukkan ke (F43.0)
Reaksi Stress Akut atau (F43.2)
Gangguan penyesuaian
FAKTOR RISIKO
INSOMNIA
Stress

Usia Depresi /
INSOMNI
>60 A Kecemasan

Obat obatan Kondisi


/ alkohol medis
F51.1 Hipersomnia Non organik
PPDGJ-III
● Adanya serangan tidur / kantuk berlebihan di siang hari (bukan karena tidur
yang kurang), dan atau tenggang waktu yang lebih lama dari mulai bagun
sampai sadar sepenuhnya.
● Gangguan terjadi setiap hari dan >1 bulan, menyebabkan penderitaan yang
cukup berat dalam fungsi sosial dan pekerjaan.
● Tidak ada gejala tambahan “narcolepsy” atau bukti klinis sleep apnoe.
● Tidak ada kondisi neurologis atau medis yang menunjukkan gejala rasa kantuk
pada siang hari.
F51.2 Gangguan Jadwal Tidur non
organik
PPDGJ-III
● Pola tidur –jaga individu berbeda dengan orang normal dalam masyarakat dan
budaya sekitar
● Insomnia saat orang lain tidur, dan parasomnia saat orang lain terjaga. Hampir
Setiap hari minimal dalam 1 bulan atau berulang dalam waktu singkat
● Tidur kurang memuaskan dalam Kuantitas, kualitas ataupun waktu,
terganggu nya fungsi sosial dan pekerjaan.
F51.3 Somnabulisme (Sleep walking)
PPDGJ-III
• Gejala utama : satu/lebih episode bangkit dari tempat tidur lalu berjalan
• Selama episode itu, pandangan kosong, muka menatap ke depan, tak
responsif thd rangsangan, tidak dapat berkomunikasi, dan susah untuk
dibangunkan
• Saat sadar/bangun tidak mengingat kejadian tsb.
• Setelah bangun tidak ada gangguan aktifitas mental.
• Tidak ada gangguan mental organik
F51.4 Teror tidur (night Terrors)
PPDGJ-III
• Satu / lebih episode bangun, mulai berteriak karena panik, dengan tanda khas
adanya axietas, bergetar, dan hiperaktifitas otonomik.
• Dapat berulang, selama 1-10 menit, terjadi di sepertiga awal tidur.
• Relatif tidak bereaksi thd upaya orang lain, setelah bangun terjadi disorientasi
dan gerakan berulang.
• Sangat minimal untuk mengingat kejadian.
F51.5 Mimpi Buruk (nighmare)

PPDGJ-III
• Terbangun dari tidur malam/siang dengan mimpi yang menakutkan
dan dapat diingat kembali, terjadi kapan saja selama periode tidur.
• Setelah terbangun, sadar penuh dan orientasi baik.
• Pengalaman mimpi dan akibat dari tidur yang terganggu, menyebabkan
penderitaan / merasa tidak enak.
PENATALAKSANAAN NON-
FARMAKOLOGI
EDUKASI KEBIASAAN TIDUR
YANG BAIK
TERAPI TEKNIK
KOGNITIF RELAKSAS
I
KONTROL RETRIKSI
STIMULUS TIDUR
GAYA HIDUP &
PENGOBATAN DIRUMAH
● Mengatur jadwal tidur ● Menyiapkan suasana nyaman pada kamar
● Tidak berada di tempat tidur tidur
Ketika tidak tidur ● Olahraga selama 20 – 30 menit setiap
● Tidak memaksakan diri untuk hari
tidur ● Menghindari kafein, alcohol, nikotin
● Menghindari atau membatasi ● Menghindari makan besar sebelum tidur
tidur siang ● Cek Kesehatan secara rutin
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGI PEMILIHAN OBAT DITINJAU

DARI SIFAT GANGGUAN
BENZODIAZEPI
“Aprazolam, Lorazepam,
TIDUR
• INTIAL INSOMNIA
Nitrazepam, Triazolam,
NE
Estazolam “ ( sulit masuk kedalam proses tidur )
Dibutuhkan bersifat “Sleep inducing Anti-
Insomnia” golongan Benzodiazepin (Short
— NON Acting)
• DELAYED INSOMNIA
BENZODIAZEPIN • BROKEN INSOMNIA
E
“Chloral-hydrate, Zolpidem, dll “
PATIENT TREATMENT

PENGGUNAAN
KONTRAINDIKASI BENZODIAZEPINE
• SLEEP APNEU • Pada wanita hamil mempunyai / menimbulkan
SYNDROME resiko “Tetratogenic effect” khususnya pada
• CONGESTIVE HEART trimester pertama.
FAILURE • Benzodiazepine juga disekresikan melalui asi,
• CHRONIC RESPIRATORY berefek pada bayi [ penekanan fungsi
DISEASE SSP ]
THAN
KS!
DO YOU HAVE ANY
QUESTIONS?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai