PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teror tidur merupakan salah satu dari jenis parasomnia (gangguan tidur)
dengan ciri episode di malam hari yang di tandai oleh rasa tercekam dan panik
yang hebat dengan cetusan teriakan, motilitas dan pelepasan otonomik yang
hebat.1
Teror tidur ini umumnya terjadi pada sepertiga awal tidur malam, dan
upaya orang untuk meredakan teror tidur ini justru bisa menyebabkan ketakutan
yang lebih hebat karena individu tersebut mengalami disorientasi selama beberapa
menit. Penderita teror tidur pada saat bangun tidaj akan mengingat episode itu.1
Teror tidur paling banyak di jumpai pada anak – anak usia 3 sampai
dengan 7 tahun. Prevalensi anak yang menderita teror tidur adalah 1 – 6 % dan
remaja adalah dibawah dari 1%.1
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
b. Tidur N-REM Stadium 2
Pada fase ini bola mata berhenti bergerak, tonus otot masih berkurang
tidur lebih dalam dari fase pertama, heart rate berkurang, badan siap untuk
memasuki tidur dalam.5 Umum nya berlangsung selama 20 menit.
3
Teror tidur terjadi pada fase 3 dan 4 dari tidur non – rem atau yang di
sebut fase tidur dalam. Teror tidur bisa berlangsung selama 5 – 20 menit.
Diduga terjadi karena adanya disfungsi dari sistem serotoninergik.4
4
Tabel 2.1 Perbedaan Teror Malam dengan Mimpi Buruk10
5
2.8.1 Terapi Farmakologi
a. Imipramine
Antidepresantrisiklik yang bekerja pada aktivitas kimiawi di
otak dengan cara mengelevasi mood.
Bisa diberikan pada saat menjelang tidur
Dosis inisial 75 mg/hari/oral, maintenance = 50 -150
mg/hari/oral.12
b. Chlordiazepoxide
Chlordiazepoxide merupakan golongan benzodiazepine yang
bekerja pada aktivitas kimiawi di otak yang menghasilkan
efek l, pengurangan tensi nervus di otak, mengurangi spasme
otot dan juga sedasi.
Untuk umur 6 tahun dan lebih = 5 mg 2 – 4 x/hari/oral bisa
ditambah sampai 10 mg 2 – 3 kali/hari/oral
Untuk dewasa mudah anxietas ringan ke sedang = 5 – 10 mg
3 – 4 kali / hari/ oral, anxietas berat = 20 – 25 mg 3 – 4 kali/
hari/oral.13
6
Anak tidak akan mengingat kejadian teror tidur semalam, tetapi tetap
akan membantu untuk bicara dengan anak tentang apa yang mereka
khawatirkan yang berkontribusi pada terjadinya episode teror tidur. Hindari
alur bicara yang dapat membuat mereka cemas.14
Untuk episode teror tidur yang sering terjadi dan mempunyai waktu
yang spesifik, membangunkan anak 15 menit sebelum waktu kejadian
selama 7 hari dapat memutuskan siklusnya. Ini dapat mengganggu siklus
tidur anak untuk menghentikan episode tanpa mempengaruhi kualitas tidur
mereka.14
2.8.3 Pencegahan
Dapat dilakukan dengan melakukan sleep hygiene berguna untuk
meningkatkan kualitas tidur , yakni :
a. Suasana tidur tenang dan nyaman
b. Waktu tidur yang rutin dan konsisten
c. Anak – anak untuk belajar tidur saat orang tua tidak ada
d. Tidak bermain dengan berisik saat mendekati waktu tidur
e. Tidak makan saat malam menjelang tidur
f. Jangan meminum minuman stimulan saat sore hari
g. Aktifitas tidur jangan dilihat sebagai suatu hukuman.15
7
BAB III
KESIMPULAN
Diagnosis dari teror tidur dapat ditentukan dari kriteria diagnosis DSM-V.4
Teror tidur umumnya menghilang sendiri pada saat remaja, maka untuk
penatalaksanaan umumnya tidak diperlukan medikasi, hanya di berikan beberapa
nasehat untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengeliminasi stress dari
kehidupan anak. Pada kasus yang berat dapat di berikan anti depresan seperti
imipramine (tofranil) atau benzodiazepine (Chlordiazepoxide) yang berguna untuk
mengurangi kecemasan dan tensi dan juga mengobati insomnia.11
Prognosis teror tidur pada anak adalah baik, karena hampir semua anak
mengalami resolusi sebelum mencapai masa remaja, tetapi pada orang dewasa
yang mengalami teror tidur adalah ragu – ragu menuju baik karena umumnya
disertai kejadian psikiatrik lain seperti Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
dan gangguan anxietas menyeluruh.4,11