PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari nightmares?
2. Apa etiologi dari nightmares?
3. Apa saja tanda dan gejala dari nightmares?
4. Apa saja manifestasi klinis dari nightmares?
5. Apa penetalaksanaan dari nightmares?
6. Bagaimana konsep dari asuhan keperawatan istirahat tidur?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari nightmares
2. Untuk mengetahui etiologi dari nightmares
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari nightmares
4. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari nightmares
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Ternyata, mimpi buruk lebih sering dialami anak laki-laki ketimbang perempuan. Para
ahli yang terlibat dalam penelitiannya mengira-ngira, hal ini berkaitan dengan daya
fantasi anak laki-laki yang lebih luas dibandingkan anak perempuan. Perilaku anak laki-
laki yang lebih aktif juga diduga sebagai penyebab.
Dalam psikologi perkembangan, ada dua macam mimpi buruk, yaitu nightmare dan night
terror. Nightmare adalah mimpi yang sangat buruk, sering dialami oleh anak sekolah
dasar hingga orang dewasa. Mimpi dikejar-kejar binatang buas sampai napasnya
tersengal-sengal dan keluar keringat dingin adalah contoh nightmare.
Biasanya nightmare terjadi menjelang pagi atau saat tidur akan berakhir. Mimpi yang
sangat buruk ini pun biasanya membuat seseorang terganggu pikirannya karena terus
mengingatnya hingga beberapa hari. Pada anak, bisa saja ia menjadi terus-menerus
ketakutan, takut berada sendirian di sebuah ruangan, takut tidur sendirian, dan takut
gelap.
Sedangkan night terror merupakan mimpi buruk yang lebih rendah kadar intensitasnya
ketimbang nightmare. Sebagai perbandingan, dalam nightmare-nya, anak mimpi bertemu
binatang buas lalu dikejar-kejar sampai si anak merasa lelah dan berkeringat dingin lalu
terjaga dengan napas tersengal-sengal. Sedangkan dalam night terror, apa yang dilihatnya
bisa sama, hanya saja tak sampai terjadi adegan dikejar-kejar binatang tersebut. Saat
mengalami night terror anak juga gelisah, ketakutan, tetapi tidak sampai napasnya
tersengal-sengal atau keluar keringat dingin.
Biasanya, night terror terjadi saat anak baru tidur selama 1-2 jam. Anak batita umumnya
mengalami mimpi jenis ini, sehingga relatif mudah ditenangkan. Keberadaan orangtua
yang memeluk dan memberikan kata-kata menenangkan cepat membuat anak tertidur
kembali. Pagi hari, setelah mimpi itu berlalu, anak akan lupa dengan mimpinya.
B. Etiologi
Banyak hal yang bisa menyebabkan nightmare yaitu :
1. Stres. Stres bisa muncul dari sumber sehari-hari seperti sekolah atau tempat kerja,
tapi mungkin semakin menjadi-jadi ketika menghadapi kejadian yang mengubah
hidup.
2. Trauma. Mimpi buruk wajar terjadi setelah kecelakaan, cedera atau kejadian
traumatis lainnya. Mimpi buruk terutama dalam post-traumatic stress disorder
(PTSD).
3. Gangguan tidur. Jika Anda tidak cukup tidur, mimpi buruk mungkin semakin
memburuk.
4. Obat-obatan. Beberapa obat mampu mempengaruhi tidur, termasuk antidepresan
tertentu, obat tekanan darah, penghambat beta, dan obat untuk mengobati
penyakit Parkinson atau membantu Anda berhenti merokok. Terkadang, berhenti
minum obat mungkin juga mengakibatkan mimpi buruk.
5. Penyalahgunaan zat terlarang. Penggunaan atau berhenti minum alkohol dan
narkoba dapat memicu mimpi buruk.
6. Buku dan film menyeramkan. Membaca buku atau menonton film menyeramkan,
terutama sebelum tidur, mungkin berhubungan dengan mimpi buruk.Kelainan
lain. Beberapa kondisi medis dan kelainan kesehatan mental serta gangguan tidur
lainnya mungkin terkait dengan mimpi buruk.
C. Tanda dan Gejala
Mimpi buruk biasanya muncul selama tahap tidur yang disebut rapid eye movement
(REM). Ketika Anda terbangun dari mimpi buruk, Anda mampu mengingat detail mimpi
buruk dengan sangat jelas. Gejala umum nightmare adalah:
1. Mimpi tampak nyata dan menjadi lebih menakutkan seiring waktu.
2. Mimpi memiliki bahaya yang mengancam Anda.
3. Mimpi membangunkan dan mencegah Anda kembali tidur.
4. Anda merasakan emosi negatif saat Anda terbangun seperti kecemasan,
ketakutan, teror, kemarahan, geram, rasa malu atau jijik.
5. Berkeringat atau detak jantung tidak teratur, tapi tidak bisa meninggalkan tempat
tidur.
6. Anda bisa berpikir jernih begitu bangun dan mengingat detail mimpi Anda.
7. Mimpi muncul menjelang akhir waktu tidur.
Jika Anda memiliki tanda atau gejala yang tercantum di atas atau ingin bertanya,
konsultasikan ke dokter. Setiap tubuh berfungi berbeda satu sama lain. Selalu diskusikan
dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik bagi situasi Anda.
D. Manifestasi Klinis
1. Penyakit jantung
Beberapa penelitian menemukan kaitan antara mimpi buruk dengan gangguan irama
jantung, terutama pada orang yang lanjut usia. Selain itu, nyeri dada dan detak
jantung yang abnormal juga meningkat pada orang yang sering mimpi buruk.
Kebanyakan serangan jantung terjadi pada dini hari ketika kita sedang tidur REM.
Saat kita masuk tidur REM, napas menjadi lebih cepat, tidak teratur, dan berat. Bola
mata juga bergerak-gerak dan otot tungkai lumpuh sementara.Tidur REM juga
menyebabkan stres karena merangsang otak amigdala yang mengatur emosi.
Kombinasi hal ini akan membuat seseorang rentan mengalami serangan jantung.
Penelitian menunjukkan, orang yang mengalami gangguan tidur REM dan memiliki
mimpi buruk yang diwujudkan dengan gerakan fisik seperti berteriak, menangis,
memukul, atau menendang, beresiko tinggi menderita penyakit parkinson dan
gangguan penurunan fungsi saraf lainnya.
3. Episode psikotik
Anak-anak yang sering mengalami mimpi buruk atau pun merasakan teror di malam
hari beresiko tinggi menderita gangguan jiwa psikotik di usia dewasa.
Karena itu orangtua harus mengamati apakah anaknya sering mimpi buruk. Namun
mimpi buruk yang terjadi sesekali tidak perlu dikhawatirkan.
4. Sleep apnea
Jika Anda sering mengalami mimpi buruk di mana dalam mimpi tersebut Anda
merasa susah bernapas, coba cek ke dokter karena besar kemungkinan Anda
menderita sleep apnea atau henti napas sejenak saat tidur.Orang yang menderita
gangguan tidur ini kerap kali merasakan mimpi horor seperti tenggelam atau tercekik.
Padahal realitanya saluran napas mereka tersumbat sehingga otak kekurangan
oksigen.
E. Penatalaksanaan
1. Penanganan mimpi buruk pada anak-anak
Jika anak Anda mengalami mimpi buruk, cobalah untuk menenangkannya dan
membuat dia senyaman mungkin. Pandu anak Anda untuk melakukan terapi
sederhana, yaitu dengan menarik napas dalam-dalam, agar dia tenang.
Setelah situasi terkendali, mintalah anak Anda menceritakan kembali apa yang dilihat
dalam mimpi buruknya itu dan berikan pengertian bahwa itu tidak nyata dan tidak
akan bisa menyakiti dia. Bila perlu, hibur anak Anda dengan menceritakan ulang
mimpi buruk tersebut dan berikan ending (akhir) cerita yang membahagiakan (kreasi
ulang). Dengan begitu si Anak akan percaya bahwa makhluk-makhluk dalam
mimpinya tersebut bukan makhluk jahat.
Alternatif lainnya adalah dengan meminta anak Anda menggambar makhluk yang ada
di dalam mimpi buruknya tersebut pada secarik kertas kemudian ajak bicara agar
tidak mengganggunya lagi.
Agar anak Anda bisa tidur kembali dengan tenang dan nyaman setelah langkah-
langkah peredaan Anda lakukan, Anda bisa meninggalkan kamarnya dalam keadaan
terang dan pintu terbuka. Apabila Anak Anda masih merasa takut, Anda bisa
menemaninya tidur.
Perawat harus selalu mengkaji pola tidur pasien untuk melengkapi dokumentasi
keperawatan. Pengkajian pola tidur pasien tidak cukup jika hanya bertanya
apakah kamu tidur nyenyak tadi malam? seorang perawat haruslah bertanya jika
pasien merasa kesulitan untuk tidur mengalami bangun lebih awal dan susah
untuk kembali tidur, dan merasa istirahat/tidurnya cukup di pagi hari. Selanjutnya,
perawat haruslah bertanya jika pasien merasa lelah dan mengantuk sepanjang
hari. Pertanyaan untuk perawat tanyakan, yaitu (Noreen & Lawrence, 2001):
b. Pemeriksaan fisik
1) Observasi penampilan wajah, perilaku, dan tingkat energi pasien
2) Adanya lingkaran hitam disekitar mata, mata sayu, dan
konjungtiva merah.
3) Perilaku: iritabel, kurang perhatian, pergerakan lambat, bicara
lambat, postur tubuh tidak stabil, tangan tremor, sering menguap,
mata tampak lengket, menarik diri, bingung, dan kurang
koordinasi.
G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Biodata
1) Pasien
Nama : Tn.B
Usia : 57 Tahun
Agama : Hindu
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Status pernikahan : Menikah
Suku : Bali
Bangsa : Indonesia
Alamat : Bali
Diagnosa medis :
Waktu/tgl masuk RS : 10.00WIB/ 17 Agustus 2017
2) Penanggung Jawab
Nama : Ny.S
Usia : 56 Tahun
Agama : Hindu
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Status pernikahan : Menikah
Suku : Bali
Bangsa : Indonesia
Alamat : Bali
Hubungan dengn klien : Istri
b. Keluhan utama :
Pasien mengeluh sering mimpi buruk
Riwayat kesehatan :
1) Riwayat penyakit sekarang :
Bapak A mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Ia mengatakan sering
mengalami mimpi buruk, saat bekerja sering merasa mengantuk, cepat
lelah dan tidak focus dalam bekerja.
2) Riwayat penyakit dahulu :
a) Penyakit yang pernah dialami : Batuk, Pilek, Demam dan
Diare.
a) Kecelakaan : tidak terkaji
b) Pernah di rawat di RS: Tn. B mengatakan tidak pernah
dirawat di Rumah Sakit
c) Operasi : Tn. B mengatakan tidak pernah
dioperasi
b) Alergi : Tn. B mengatakan alergi terhadap Debu dan
Dingin.
c) Kebiasaan : Merokok dan Kopi.
GENOGRAM
-
7) Eliminasi fekal/bowel
Sebelum sakit klien mengatakan BAB 2x sehari, feses berwarna
kuning. Setelah sakit klien mengatakan BAB dua hari sekali, feses
berwarna coklat.
8) Eliminasi urin
Sebelum sakit klien mempunyai frekuensi berkemih 500cc/hari,
selama sakit klien hanya berkemih 300cc/hari dan urin kuning.
9) Sensori, persepsi, dan kognitif
Setelah melakukan pengkajian klien tidak mengalami gangguan pada
sensori, presepsi, dan kognitif.
10) Koping-toleransi stres
Saat stress biasanya Tn.B menghirup udara segar, dan tidak
memikirkan hal-hal yang dapat menimbulkan stress.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Keadaan umum pasien saat ini adalah :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg
2) Kepala
Pada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak terdapat benjolan,
bentuk tengkorak simetris, dengan bagian frontal menghadap kedepan
dan bagian pariental menghadap kebelakang, kulit kepala tidak
mengalami peradangan, tumor, maupun bekas luka.
3) Leher
Setelah dilakukan inspeksi, palpasi, dan teknik gerakan leher klien
dapat melakukan gerakan leher secara terkoordinasi tanpa gangguan.
4) Dada, paru, dan jantung
Pada saat inspeksi klien tidak terlihat sesak nafas, frekuensi pernapasan
26x/menit, pada saat dilakukan palpasi getaran pada dinding dada kiri
dan kanansama. Pada saat dilakukan perkusi suara paru klien normal
yaitu terdengar bunyi resonan.
5) Abdomen
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik abdomen normal, pada saat
inspeksi tidak ada pembengkakan, dan simetris. Pada saat dilakukan
auskultasi terdengar suara bising usus secara normal, terdengar setiap
10x/menit.
6) Psiko, sosio, budaya, dan spiritual
a) Psikologi
Klien mengatakan takut pingsan ababila sedang melakukan
pekerjaan.
b) Sosial
Klien berkomunikasi dengan bahasa Bali dan bahasa indonesia,
nada biacara klien sopan.
c) Budaya
Tidak terkaji
d) Spiritual
Tidak terkaji
e. Pemeriksaan penunjang
1) Terapi medis
Saat di rumah sakit klien diberikan pemasangan infus RL,20 tts/mnt
dan dengan diajarkan melakukan relaksasi.
2. Analisis Data
Nama klien : Tn. B No Register : 00021
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Ansietas
Ruang Rawat : Mawar Alamat : Bali
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1. Ds : Tn. B mengeluh susah untuk Nightmare Ansietas
memuali tidur
Ds : Tn. B juga mengatakan
sering merasakan cemas, karena
pekerjaanya yang menumpuk
dan ia khawatir tidak mampu
menyelesaikan pekerjaan
tersebut dalam waktu yang sudah
ditentukan.
Do : Tn. B terlihat pucat, lemas,
dan kantung mata Tn. B terlihat
membengkak.
.
Ds : Tn. B mengatakan sering Deprivasi tidur
2. Pergeseran tahap tidur
mengalami mimpi buruk, ia juga
berkaitan dengan
mengatakan sering mengantuk,
penuaan
cepat lelah, dan tidak focus
dalam bekerja.
Ds : Tn. B juga mengatakan
sering merasakan cemas, karena
pekerjaanya yang menumpuk
dan ia khawatir tidak mampu
menyelesaikan pekerjaann
tersebut dalam waktu yang sudah
ditentukan.
3. Perioritas Diagnosa
a) Ansietas b.d nightmare
b) Deprivasi Tidur b.d. Pergeseran tahap tidur berkaitan dengan penuaan
c) Ketidakseimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh b.d. Faktor
psikologis
4. Intervensi
Nama klien : Tn. B No Register : 00021
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Ansietas
Ruang Rawat : Mawar Alamat : Bali
5. Implementasi
Nama klien : Tn. B No Register : 00021
Umur : 57 Tahun Diagnosa Medis : Nightmare
Ruang Rawat : Mawar Alamat : Bali
6. Evaluasi
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan