Anda di halaman 1dari 13

P S I KO F I S I O LO G I S

DAN
P S I KO PAT O LO G I
1 . L A R A C L A U DYA
2 . OV I T R A M U LYAWAT I
3 . M U T YA A M A L DW I S A F U R A
P S I KO F I S I O LO G I S
/ P S I KO S O M AT I S
DEFINISI
PSIKOFISIOLOGIS / PSIKOSOMATIS
Istilah psikosomatis berasal dari bahasa yunani (“psyche” berarti psikis dan “soma”
berarti badan). Kartini Kartono dalam bukunya yang berjudul psikologi abnormal mendefinisikan
psikosomatis yaitu bentuk macam-macam penyakit fisik yang ditimbulakn oleh konflik-konflik
psikis/psikologis dan kecemasan-kecemasan kronis.
Gangguan psikosomatik biasanya digolongkan menurut organ yang terkena, yaitu:
• Gangguan psikosomatik biasanya digolongkan menurut organ yang terkena, yaitu:
• Gangguan kulit misalnya neurodermatitis dan hiperhidrosis (kulit kering)
• Gangguan pernafasan misalnya asma bronchial, hiperventilasi (bernafas sangat cepat seringkali
menjadi pingsan)
• Gangguan kardiovaskular misalnya migraine dan tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Gangguan gastrointestinal misalnya luka lambung.
PENYEBAB GANGGUAN PSIKOSOMATIS

Ada 7 faktor penyebab berbagai gangguan psikosomatis. Untuk memudahkan mengingat maka kita
gunakan mnemonik COMPISS (Conflict, Organ Language, Motivation, Past Experience,
Identification, Self-punishment, Suggestion/Imprint)

Conflict Identification

Organ Language Past Experience Self-punishment

Motivation Suggestion/Imprint
EFEK STRESS TERHADAP
NEUROFISIOLOGI (PSIKOSOMATIS)
• Sistem Saraf
Ketika stress, tubuh kita memberikan respons “fight or flight” (melawan atau terserang) dimana
saraf simpatik akan memberi sinyal kepada kelenjar Adrenal untuk mengeluarkan kortisol dan
adrenalin. Hormon ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat, meningkatnya tekanan
darah, mengubah pencernaan dan meningkatkan level glukosa dalam aliran darah.
• Sistem Kardiovaskuler
Stress akut akan menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan kontraksi yang berlebihan pada
audan otot jantung mengalami pelebaran, menyebabkan suplai darah yang terlalu berlebihan
kepada beberapa bagian tubuh. Apabila episode ini berlanjut lagi maka akan menyebabkan
peradangan pada arteri koroner, yang bisa mengarah pada serangan jantung.
• Sistem Pernafasan
Stress bisa menyebabkan kita sulit bernapas dan pernapasan yang cepat (hiperventilasi). Gangguan
psikosomatis yang sering timbul dari saluran pernapasan ialah sindrom hiperventilasi dan asma
bronkiale dengan bermacam-macam keluhan yang menyertainya. Kecemasan dapat menggangu
ritme pernapasan dan diketahui juga dapat menimbulkan serangan asma.
• Sistem Muskuloskeletal (Otot dan Rangka)
Dalam keadaan stress, otot-otot akan menjadi kencang. Kontraksi otot-otot dalam waktu yang
lama akan menyebabkan sakit kepala (tension headache), migrain dan gangguan otot yang lain.
• Sistem Pencernaan
- Kerongkongan
Stress akan menyebabkan Anda makan lebih banyak ataupun lebih sedikit dari yang biasanya.
- Perut
Anda akan merasa seperti “ada kupu-kupu”,bisa juga mual ataupun perih. Pada keadaan lanjut
bahkan sampai terasa muntah.
- Usus
Stress akan menghambat penyerapan nutrisi dalam usus. Ia juga dapat mempengaruhi seberapa
cepat makanan bergerak dalam tubuh. Anda mungkin merasa sembelit ataupun diare.
• Sistem Endokrin
Gangguan psikosomatik mengenai sistem endokrin yang mungkin terjadi adalah hipertiroidi dan
syndrome menopause.

• Sistem Reproduksi
Pada lelaki, produksi berlebihan kortisol akan mempengaruhi sistem reproduksi. Stress kronis bisa
menyebabkan kerusakan pada sperma dan menyebabkan impotensi.
Pada wanita, stress bisa menyebabkan tidak menstruasi lagi ataupun siklus menstruasi yang tidak
teratur, dan bahkan periode menstruasi dengan rasa sakit. Stress juga mengurangi gairah seksual.

• Kulit
Timbulnya neurodermatitis dan hiperhidrosis dan reaksi kulit lain dengan kesukaran penyesuain
diri terhadap stress dalam hidup manusia.
TERAPI PSIKOSOMATIS
Adapun tipe-tipe terapi yang digunakan bagi para penderita psikosomatis adalah :
• Psikoterapi Kelompok dan Terapi keluarga
Karena kepentingan psikopatologis dari hubungan ibu-anak dalam perkembangan gangguan
psikosomatik, modifikasi hubungan tersebut telah diajukan sebagai kemungkinan focus penekanan
dalam psikoterapi untuk gangguan psikosomatik.
• Terapi Perilaku
- Biofeedback : Ini adalah terapi yang menerapkan teknik behavior dan banyak digunakan untuk
mngatasi psikosomatik. Biofeedback mempergunakan instrumen sehingga individu dapat
mengenali adanya perubahan psikologis dan fisik pada dirinya dan kemudian berusaha untuk
mengatur reaksinya.
- Teknik Relaksasi : Hasil yang positif telah diterbitkan tentang pengobatan penyalahgunaan
alcohol dan zat lain dengan menggunakan meditasi transcendental.Teknik meditasi juga
digunakan dalam pengobatan nyeri kepala.
P S I KO PAT O LO G I
DEFINISI PSIKOPATOLOGI
Psikopatologi adalah ilmu yang mempelajari kelainan
atau gangguan dari berbagai aspek kepribadian yang meliputi:
aspek kesadaran, aspek tingkah laku atau perbuatan,
kehidupan afektif dan proses pikir.
KLASIFIKASI PSIKOPATOLOGI
1. Gangguan kepribadian • Kepribadian ambang
Kepribadian ialah ekspresi keluar dari • Kepribadian histrionik
pengetahuan dan perasaan yang dialami secara • Kepribadian narsistik
subyektif oleh seseorang. Kepribadian menuju ke
• Kepribadian menghindar
kematangan badaniah, emosional, sosial dan
intelektual. • Kepribadian dependen
Berdasarkan Pedoman Penggolongan Diagnosa • Kepribadian obsesif-kompulsif
Gangguan Jiwa ke-3 (PPDGJ-III) sebagai berikut:
• Kepribadian paranoid
• Kepribadian schizoid
• Kepribadian skizotipal
• Kepribadian antisosial
2. Gangguan aspek motorik atau tingkahd. Negativisme
laku motorik e. Dependen
Sikap dan tingkah laku penderita tidakf. Infantil
dapat lepas dari keseluruhan ekpresi
g. Curiga
penderita. Sikap adalah sesuatu yang statis
sedangkan tingkah laku adalah corakh. Berubah-ubah
gerak-gerik terutama kaki dan tangan.i. Tegang
Sikap yang diperlihatkan penderitaj. Pasif
diantaranya : k. Katalepsi
a. Indifferent l. Aktif
b. Apatik m. Bermusuhan
c. Kooperatif
3. Gangguan Persepsi
Persepsi adalah hasil interaksi antara rangsang sensorik yang tertuju pada individu itu dengan faktor-
faktor pengaruh yang mengatur atau mengolah rangsang itu secara intra-psikik.
- Ilusi
- Halusinasi

4. Gangguan pikiran
Proses berpikir ialah suatu proses intrapsikik yang meliputi pengolahan dari berbagai pikiran dah
paham, dengan jalan membayangkan, menghayalkan, memahami, membandingkan, dan menarik
kesimpulan sehingga terjelma pikiran dan paham baru.
Gangguan isi pikiran diantaranya :
1. Over valued ideas
2. Waham (delusi)
3. Obsesi
4. Fobia

Anda mungkin juga menyukai