Anda di halaman 1dari 3

Gangguan Tidur: Mimpi Buruk dan Teror Tidur

(Nightmares and Night Terrors)


07.08 No comments
sebenarnya tidur itu relatif peka terhadap setiap macam gangguan emosi yang mungkin
dialami oleh individu, dan gangguan-gangguan pada pola tidur, merupakan petunjuk paling dini
akan meningkatnya tegangan emosii. Meskipun kebiasaan-kebiasaan tidur setiap individu
berbeda, tetapi gejala-gejala tidur tertentu dapat diketahui dengan jelas sebagai sebuah
gangguan. Diantaranya adalah mimpi buruk dan teror tidur.

Meskipun serupa, kedua gangguan tidur ini tidak identik. Untuk membedakan antara
mimpi buruk (nightmares) dan terror tidur (night terrors), maka perlu diperhatikan gambaran klinis
untuk masing-masing gangguan tersebut.

Mimpi Buruk (Nightmares)

Gambaran klinis berikut adalah esensial untuk diagnosis secara pasti terhadap mimpi buruk,
yaitu:

1.    Terbangun dari tidur malam atau tidur siang berkaitan dengan mimpi yang menakutkan yang
dapat diingat kembali secara terperinci dan jelas (vivid), biasanya perihal ancaman
kelangsungan hidup, keamanan atau harga diri; terbangunnya dapat terjadi kapan saja selama
periode tidur, tetapi yang khas adalah pada paro kedua masa tidur. Pada anak, setelah mimpi
buruk setelah menceritakan mimpinya biasanya tidur kembali setelah ditenangkan oleh orang
tuanya.

2.    Setelah terbangun dari mimpi yang menakutkan, individu segera sadar dan mampu mengenali
lingkungannya.

3.    Pengalaman mimpi itu dan akibat dari tidur yang terganggu, menyebabkan penderitaan yang
cukup berat bagi individu.

Terror tidur (night terrors)

Teror tidur (night terrors) adalah keadaan menakutkan yang muncul selama tidur, disertai
dengan teriakan, keluarnya keringat, memukul-mukul, menangis, atau bahkan halusinasi.

Teror tidur dan somnambulisme sangat berhubungan erat, keduanya mempunyai


karakteristik klinis dan patofisiologis yang sama. Individu jarang sadar secara spontan dan
bahkan ketika setengah sadar ia tidak mengenal keadaan disekitarnya dan tidak dapat
ditenangkan selama serangan itu masih berlangsung.

Gambaran klinis teror tidur sebagai berikut:

1.    Gejala utamanya yaitu satu atau lebih episode bangun dari tidur, mulai dengan berteriak karena
panic, disertai anxietas (kecemasan) yang hebat, seluruh tubuh bergetar dan hiperaktivitas
otonomik seperti jantung berdebar-debar, napas cepat, pupil melebar dan berkeringat.
2.    Episode ini dapat berulang dan lamanya setuap episode berkisar 1-10 menit, dan biasanya
terjadi pada sepertiga awal tidur malam.

3.    Relatif tidak bereaksi terhadap berbagai upaya orang lain untuk mempengaruhi keadaan teror
tidurnya, dan kemudian dalam beberapa menit setelah bangun biasanya terjadi disorientasi dan
gerakan-gerakan berulang.

4.    Ingatan terhadap kejadian, kalaupun ada sangat minimal (biasanya terbatas pada satu atau dua
bayangan yang terpilah-pilah).

5.    Tidak ada bukti gangguan organic.

Penyebab

Kedua macam gangguan tidur tersebut diatas biasanya berkaitan dengan pengalaman-
pengalaman yang menimbulkan tegangan dalam pola hidup atau kegiatan individu sehari-hari.
Mungkin kedua macam gangguan tidur itu secara tidak teratur sebagai respon terhadap
peristiwa tertentu yang mengganggu atau mungkin juga terjadi berulang-ulang dan rupanya
berputar sekitar konflik atau keadaan emosi tertentu.

Perawatan

Beberapa ahli klinik berpendapat bahwa penyebab utama mimpi yang mengerikan
adalah hipoglisemia (hypoglycemia) --- kadar gula rendah dalam darah --- dan melaporkan
keberhasilan dalam perawatannya dengan menambah karbohidrat pada makan malam atau
sebelum pergi tidur.

Penyebab Night Terror

 Kurang tidur

 Stres

 Kecemasan

 Demam

 Letih atau kelelahan hebat

 Migrain

 Cedera kepala

 Pola pernapasan abnormal selama tidur

 Gangguan saat tidur seperti kebisingan atau cahaya terang

 Konsumsi berlebihan kafein, kecanduan alkohol atau obat-obatan


 Obat-obat tertentu (yang mempengaruhi sistem saraf pusat)

Teror malam biasanya diamati pada anak-anak dalam kelompok usia 3 sampai 12
tahun. Statistik mengatakan bahwa sekitar 1-6% anak mengalami gangguan ini.
Gangguan tidur ini umumnya berakhir pada saat anak mencapai usia remaja.

Jika seseorang mengalami night terror, hal yang harus dilakukan oleh orang sekitar
adalah menjaga agar penderita tidak menyakiti diri sendiri. Pastikan tidak ada barang
sekitar yang dapat melukai tubuh jika terkena oleh penderita dan jangan menyadarkan
dirinya. Serangan night terror biasanya hanya terjadi selama beberapa menit lalu
setelah itu penderita akan tertidur kembali. Cara terbaik di mana Anda bisa membantu
anak Anda dengan memberikannya dengan pola hidup sehat dan bebas stres.

Teror malam terjadi terutama selama transisi dari tahap 3 dari tidur non-REM (tidur
tenang) ke tahap empat. Mereka dicirikan dengan bangun tiba-tiba disertai dengan
berteriak, perasaan cemas, agitasi, dan kebingungan. Seseorang dengan kondisi ini
tampak seperti setengah terjaga dan setengah tertidur dengan mata terbuka namun
masih dalam keadaan bermimpi. Mereka tidak merespons pada lingkungan sekitar dan
akan marah jika ditenangkan atau disadarkan. Night terror berbeda dengan mimpi
buruk. Mimpi buruk terjadi selama tidur REM, sementara teror malam terjadi saat tidur
NREM.

Meskipun penyebab seperti yang terdaftar di atas dianggap sebagai beberapa faktor
yang bertanggung jawab untuk night terror, akan tetapi peneliti masih ragu mencari
penyebab pastinya dari gangguan tidur ini.

Anda mungkin juga menyukai