Anda di halaman 1dari 2

GANGGUAN MIMPI BURUK

Gangguan mimpi buruk adalah suatu kegelisahan atau ketakutan yang amat sangat pada waktu
malam, dan mimpi semacam ini akan selalu diingat oleh pasien sebagai sesuatu yang sangat
mencekam. Keadaan ini terjadi pada 5% manusia dariseluruh penduduk dan akan berlangsung
menjadi kronis. Mimpi buruk cenderung terjadi selama REM tidur. Hal ini dapat terjadi setiap
waktu selama malam hari tetapi lebih sering terjadi pada setengah jam kedua dari satu periode
tidur, dimana siklus REM meningkat dalam frekuensi dan lamanya. Pada anak-anak, mimpi
buruk sering dihubungkan terhadap fase perkembangan spesifik dan terjadi pada masa usia
sebelum sekolah dan awal sekolah. Pada kelompok usia tersebut, anak-anak mungkin tidak
mampu untuk membedakan kenyataan dari mimpi yang dialami. Mimpi buruk juga sering
dihubungkan dengan penyakit demam dan delirium,terutama pada usia lanjut dan pada orangorang yang menderita penyakit kronis. Gejala putus obat, seperti benzodiazepin, akan juga
menyebabkan mimpi buruk. Peningkatan REM tidur setelah gejala putus obat barbiturat atau
alkohol sering dihubungkan dengan meningkatnya intensitas bermimpi dan mimpi buruk. Saat
ini, penggunaan inhibitor serotonin (seperti : citalopram, fluoxatine, fluvoxamine, paroxetine,
sertraline) dan gejala putus obat dapat dihubungkan dengan mimpi buruk. Diagnosis banding
utama untuk gangguan mimpi buruk adalah penyakit psikiatri mayor yang mempunyai
kecenderungan untuk mimpi buruk (misalnya mayor depression), efek pengobatan, dan putus
obat atau alkohol.
Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Mimpi Buruk menurut DSM-IV-TR
a.

Terbangun berulang kali dari periode tidur utama atau tidur sejenak dengan ingatan yang
terinci tentang mimpi yang panjang dan sangat menakutka, ,biasanya berupa ancaman
akan kelangsungan hidup, keamanan, atau harga diri.Terjaga biasanya terjadi pada

b.

separuh bagian kedua periode tidur


Saat terjaga dari mimpi menakutkan, orang dengan segera berorientasi dan sadar (berbeda
dengan konfusi dan disorientasi yang terlihat pada gangguan teror tidur dan beberapa

c.

bentuk epilepsi.
Pengalaman mimpi,

atau

gangguan

tidur

yang

menyebabkan

terjaga,

menyebabkan penderitaan yang bermakna secara khas atau gangguan dalam fungsi
d.

sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain.


Mimpi buruk tidak terjadi semata-mata selam perjalanan gangguan mental lain(misalnya,
delirium, gangguan stres pascatraumatik) dan bukan karena efek fisiologis langsung dari

suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, medikasi) atau kondisi medis umum

(Kaplan, 2010).
Pedoman diagnostic menurut PPDGJ III
Terbangun dari tidur malam atau siang berkaitan dengan mimpi yang menakutkan yang
dapat diingat kembali dengan rinci dan jelas, biasanya perihal ancaman kelangsungan
hidup , keamanan, atau harga diri; terbangun dapat kapan saja namun yang khas pada

paruh kedua masa tidur


Setelah terbangun dari mimpi yang menakutkan, individu segera sadar penuh dan mampu

mengenali lingkungannya;
Pengalaman mimpi itu, dan akibat dari tidur yang terganggu, menyebabkan penderitaan
cukup berat bagi individu.

Anda mungkin juga menyukai