GANGGUAN PANIK
Pembimbing Utama:
dr. YAZZIT MAHRI, M.Kes, Sp.KJ
Pembimbing Pendamping:
dr. EVI ELVIRA SAKTI
Gangguan Panik bisa terjadi kapan saja sepanjang hidup, onset tertinggi usia 20-an,
ditandai dengan perasaan serangan cemas tiba-tiba dan terus menerus, sesak nafas,
disertai perasaan akan datangnya bahaya, serta ketakutan akan kehilangan kontrol atau
menjadi gila.
Etiologi
1. Faktor Biologi
2. Faktor Genetik
3. Faktor Psikososial
Epidemiologi
Pada populasi umum, perkiraan prevalensi 12 bulan untuk gangguan panik di seluruh Amerika
Serikat dan beberapa negara Eropa adalah sekitar 2% -3% pada orang dewasa dan remaja. Meskipun
serangan panik terjadi pada anak-anak, prevalensi keseluruhan gangguan panik rendah sebelum usia
14 tahun (<0,4%). Wanita lebih sering terkena daripada pria, dengan kecepatan sekitar 2:1.
Manifestasi Klinis
Jika seseorang yang mengalami periode ketakutan secara tiba-tiba dan intens atau ketidaknyamanan yang
berlangsung selama beberapa menit padahal tidak ada bahaya yang nyata. Kemungkinan adalah serangan panik. Jika
serangan berulang-ulang dan cemas tentang kumingkinan terserang lagi maka orang tersebut menderita gangguan panik
Gangguan panik ditandai dengan adanya serangan panik yang tidak diduga dan
spontan, setiap episode berlangsung sekitar 15-30 menit, meskipun efek sisa dapat
berlangsung lebih lama. Serangan panik dapat terjadi secara spontan atau sebagai respon
terhadap situasi tertentu.
Faktor yang berperan penting sebagai penyebab gangguan panik adalah faktor
biologis, faktor genetika, dan faktor psikososial. Seseorang dengan gangguan panik
sebanyak 30% – 40% pasien sembuh dengan sempurna.
Terima kasih