Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

PADA Tn. A DENGAN HIPOKALEMIA


DI RUANG ICU RSUD HAJI SURABAYA

Nama Mahasiswa : Andwani Lina Sugendi


Ruangan : Ruang ICU
No. Register Klien : 537771
Pengkajian dilaksanakan : Senin, 6 November 2023 Jam : 15.00

I. Identitas
Nama : Tn. A
Umur : 61 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiun
Pendidikan : Sarjana
Alamat : Rungkut, Surabaya
Diagnosa Medis : Hipokalemia + DM

II. Keluhan
Keluhan Utama :
Kaki dan tangan terasa kaku
Riwayat Keluhan Utama :
Keluarga klien mengatakan klien mengalami penurunan nafsu makan, mual,
dan keringat dingin. Klien periksa ke dokter tetapi selama 1 minggu setelah
tidak ada perubahan, sehingga klien ke IGD RSUD Haji Surabaya pada
Jum’at, 3 November 2023 malam dengan keluhan kaki terasa kaku, keringat
dingin, berkunang – kunang dan lemas. Setelah itu klien dipindah ke
multazam 7, kalium menurun yang awalnya 2,1 menjadi 1,9 sehingga klien
dipindah ke ICU pada hari Minggu, 5 November 2023.

III. Riwayat Keperawatan


Riwayat penyakit sekarang :
Saat di IGD, GDA klien 516 mg/dl, kalium 2,1 mmol/L
Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien mengatakan mempunyai penyakit DM sejak 28 tahun lalu
Riwayat kesehatan keluarga :
Orang tua klien dahulu juga menderita DM

IV. Observasi dan Pemeriksaan Fisik


Primary Survey
1. Airway
Tidak ada sumbatan jalan napas, napas spontan, RR 20 x/m, tidak ada suara
nafas tambahan, suara pernapasan vesikuler
2. Breathing
Klien menggunakan O2 nassal 4 lpm dengan SpO1 99 %, klien tidak
mengeluh sesak, tetapi saat oksigen dilepas saturasi menurun menjadi 92%
3. Circulation
Klien menggunakan infus asering 1500 cc/ 24 jam, KCl 100 meq/24 jam,
Urin 600 cc / 8 jam
4. Disability
Kesadaran klien composmentis, GCS 456, crt < 2 det, pupil isokor, terdapat
kekakuan pada kedua tangan dan kaki
5. Eksposure
Suhu tubuh klien 36,5 ºC, tidak ada kelainan tulang, terdapat kekakuan pada
tangan dan kaki.
Secondary Survey
1. Tanda – tanda Vital
TD : 129/70 MmHg N : 99x/m RR : 20x/m SPO2 : 99 %
S : 36,5 ºC
2. Keadaan Umun
Klien nampak lemas

V. Pengkajian B1-B6
1. B1 (Breathing)
RR : 20x/m, SPO2 : 99 %, O2 : nasal kanul 4 lpm, tidak ada secret di jalan
napas, tidak ada suara nafas tambahan, suara pernapasan vesikuler
2. B2 (Blood/sirkulasi)
TD : 129/70 MmHg, N : 99x/m, S : 36,5 ºC crt < 2 det, irama jantung sinus
rhytm, conjungtiva merah
3. B3 (Brain/Persyarafan)
Kesadaran klien composmentis, GCS 456, pupil isokor klien merasa lelah dan
kaku pada kaki dan tangan.
4. B4 (Bladder)
Klien belum BAB mulai hari Jum’at, terpasang kondom kateter, produksi urin
600 cc / 8 jam, peristaltik usus 12x/menit.
5. B5 (Bowel)
Klien mengeluh mual sudah hilang, tidak ada distensi abdomen, tidak
terpasang NGT, makanan dari RS selalu habis.
6. B6 (Bone)
4 4
3 3
Tidak ada kelaiann pada tulang, tidak ada oedema, kaki dan tangan masih
kaku, akral dingin kering merah, kedua tangan mampu melawan gravitasi dan
mampu melawan tahanan minimal sehingga memiliki skor 4, kedua kaki
mampu digerakkan melawan gravitasi tetapi tidak mampu melawan tahanan
sehingga memiliki skor 3.

VI. Pengkajian Spiritual


a. Sebelum sakit : Klien menjalankan kewajiban ibadah beribadah sebagai
muslim
b. Selama sakit : Klien mengeluh tidak bisa melakukan aktivitas apa” dengan
berbagai alat yang terpasang di badannya, klien tidak menjalankan ibadah

VII. Pemeriksaan Penunjang


1. Kimia Klinik (5/11/2023)
BSN (puasa) 173 mg/ dl
BUN 8 mg/dl
Creatinin Serum 1,4 mg/dl
2. K/NA/CL (5/11/2023)
Kalium 1,9 mmol/L
Natrium 144 mmol/L
Chlorida 84 mmol/L
3. Imuno-serologi (5/11/2023)
HBS Ag Non reaktif
Anti HCV Non reaktif
4. Thoraks (3/11/2023)
Cor : Ukuran dan bentuk normal
Pulmo : Tidak tampak kelainan
Broncovascular pattern normal
Sinus phreniciscostalis kanan kiri tajam
Tulang normal

VIII. Terapi Yang Sedang Berjalan


Infus asering + KCl 37,5 meq/24 jam
KSR 1-0-1
Ryzodeg inj 20-0-20 unit
Injeksi Omeprazol 2x 1 ampul
Injeksi Ondan centron 3x4 mg
Curcuma 3x1
ANALISA DATA
Pengelompokan Data Kemungkinan Penyebab Masalah
DS : Kekurangan kalium dalam Gangguan mobilitas
Klien mengatakan kaki tubuh fisik (D.0054)
dan tangan kaku
DO : Tetraparase
Kaki dan tangan klien
kaku saat digerakkan, Penurunan kekuatan otot
kekuatan otot klien
menurun Gangguan mobilitas fisik
DS : Diabetes Melitus Ketidakstabilan kadar
Klien mengatakan glukosa darah darah
memiliki DM sejak masih Hiperglikemi darah (D.0027)
muda, GDA terakhir 516
mg/dl Ketidakstabilan kadar
DO : glukosa darah darah darah
Klien mendapatkan terapi
ryzodeg 20.0.20

DS : Perubahan kebiasaan Risiko konstipasi


Klien belum BAB sejak makan (D.0052)
hari Jum’at
DO : Tirah baring
Tidak ada bekas tinja
pada perlak klien Risiko konstipasi
DS : Perubahan lingkungan Risiko distres spiritual
Klien mengatakan tidak (D.0100)
sholat semenjak masuk Penyakit (kekakuan pada
RS tangan dan kaki)
DO :
Klien hanya tirah baring Risiko distres spiritual
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Ditemukan Masalah Masalah Teratasi


Keperawatan Tanggal Paraf Tanggal Paraf
1. Ketidakstabilan 6-11-2023 8-11-2023
kadar glukosa
darah darah b.d
resistensi insulin
d.d hiperglikemia
darah (D.0027)
2. Gangguan 6-11-2023 8-11-2023
mobilitas fisik b.d
penurunan
kekuatan otot d.d
sendi kaku
(D.0054)
3. Risiko konstipasi 6-11-2023 8-11-2023
d.d perubahan
kebiasaan makan
(D.0052)
4. Risiko distres 6-11-2023 8-11-2023
spiritual d.d
Penyakit (kekakuan
pada tangan dan
kaki) (D.0100)
PERENCANAAN KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Tindakan Keperawatan


Keperawatan
1. Ketidakstabilan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
kadar glukosa keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
darah darah darah maka kestabilan kadar glukosa  Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
b.d resistensi darah meningkat, dengan kriteria  Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat (mis: penyakit
insulin d.d hasil: kambuhan)
hiperglikemia darah 1. Lelah/lesu menurun  Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
(D.0027) 2. Kadar glukosa dalam darah  Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis: polyuria, polydipsia, polifagia,
membaik kelemahan, malaise, pandangan kabur, sakit kepala)
 Monitor intake dan output cairan
 Monitor elektrolit, dan frekuensi nadi
Terapeutik
 Berikan asupan cairan oral
 Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau
memburuk
Edukasi
 Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
 Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
 Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
 Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu
2. Gangguan Setelah dilakukan intervensi Dukungan Ambulasi (I.06171)
mobilitas fisik b.d keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
penurunan diharapkan mobilitas fisik  Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
kekuatan otot d.d meningkat, dengan kriteria hasil:  Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
sendi kaku 1. Pergerakan ekstremitas  Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
(D.0054) meningkat  Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
2. Kekuatan otot meningkat Terapeutik
3. Rentang gerak (ROM)
 Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu
meningkat
 Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
 Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (mis: berjalan dari tempat tidur
ke kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)
3. Risiko konstipasi Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Konstipasi (I.04160)
d.d perubahan keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
kebiasaan makan diharapkan eliminasi fekal  Identifikasi faktor risiko konstipasi (mis: asupan serat tidak adekuat, asupan cairan
(D.0052) membaik, dengan kriteria hasil: tidak adekuat, aganglionik, kelemahan otot abdomen, aktivitas fisik kurang).
1. Kontrol pengeluaran feses  Monitor tanda dan gejala konstipasi (mis: defekasi kurang 2 kali seminggu, defekasi
meningkat lama/sulit, feses keras, peristaltik menurun)
2. Frekuensi BAB membaik  Identifikasi status kognitif untuk mengkomunikasikan kebutuhan
3. Peristaltik usus membaik  Identifikasi penggunaan obat-obatan yang menyebabkan konstipasi
Terapeutik
 Batasi minuman yang mengandung kafein
 Lakukan masase abdomen
Edukasi
 Jelaskan penyebab dan faktor risiko konstipasi
 Anjurkan minum air putih sesuai kebutuhan (1500 – 2000 ml/hari)
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gizi, jika perlu
4. Risiko distres Setelah dilakukan intervensi Promosi Dukungan Spiritual (I.09306)
spiritual d.d keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
Penyakit (kekakuan diharapkan status spiritual  Identifikasi keyakinan tentang makna dan tujuan hidup, sesuai kebutuhan
pada tangan dan membaik, dengan kriteria hasil:  Identifikasi perspektif spiritual, sesuai kebutuhan
kaki) (D.0100) 1. Verbalisasi makna dan tujuan Terapeutik
hidup meningkat  Perlakukan pasien dengan bermartabat dan terhormat
2. Verbalisasi kepuasan terhadap  Tunjukkan keterbukaan, empati, dan kesediaan mendengarkan perasaan pasien
makna hidup meningkat
 Yakinkan bahwa perawat selalu ada dan mendukung
3. Verbalisasi perasaaan
 Gunakan Teknik klarifikasi untuk membantu menilai keyakinan, jika perlu
keberdayaan meningkat
 Motivasi berinteraksi dengan anggota keluarga, teman, dan lainnya
4. Perilaku marah pada Tuhan
 Motivasi mengekspresikan perasaan (mis: kesepian, tidak berdaya, ansietas)
menurun
Edukasi
5. Kemampuan beribadah
 Anjurkan untuk berdoa
membaik
PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Diagnosa Tindakan Keperawatan Tanda


Keperawatan Tangan
Ketidakstabilan  Mengidentifikasi kemungkinan penyebab
kadar glukosa hiperglikemia
darah darah Hasil : Klien jarang kontrol terhadap penyakit
darah b.d dan pola hidup yang kurang sehat
resistensi  Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan
insulin d.d kebutuhan insulin meningkat (mis: penyakit
hiperglikemia kambuhan)
darah (D.0027) Hasil : Pola makan yang tidak dijaga
06-11-2023  Memonitor kadar glukosa darah, jika perlu
(15.00) Hasil : Tidak terkaji
 Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia
Hasil : klien sudah tidak mengeluh pandangan
kabur, dan keringat dingin
 Memonitor intake dan output cairan
Hasil : Intake :2.300 ml Output : 3.500 iwl : 700
Balance : - 1900 ml
 Memonitor elektrolit, dan frekuensi nadi
Hasil : Kalium rendah, 1,9 nadi : 99x/m
 Menganjurkan monitor kadar glukosa darah
secara mandiri
Hasil : Klien kooperatif
 Menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga
Hasil : Klien beranggapan pola hidupnya sudah
sehat
 Mengkolaborasi pemberian insulin, jika perlu
Hasil : Ryzodeg inj 20-0-20 unit
 Mengkolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
Hasil : Infus asering 1500 cc / 24 jam
 Mengkolaborasi pemberian kalium, jika perlu
Hasil : KCl 37,5 meq/24 jam
Gangguan  Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
mobilitas fisik lainnya
b.d penurunan Hasil : Klien mengeluh lemas dan kaku pada
kekuatan otot kaki dan tangan
d.d sendi kaku  Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan
(D.0054) ambulasi
06-11-2023 Hasil : Klien mampu miring kanan miring kiri
(15.10) secara mandiri di tempat tidur
 Memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah
sebelum memulai ambulasi
Hasil : TD : 129/70 MmHg N : 99x / m
 Memonitor kondisi umum selama melakukan
ambulasi
Hasil : KU lemah
 Melibatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan ambulasi
Hasil : Keluarga klien kooperatif
 Mengajarkan ambulasi sederhana yang harus
dilakukan (mis: berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar
mandi, berjalan sesuai toleransi)
Hasil : Keluarga klien kooperatif
Risiko  Mengidentifikasi faktor risiko konstipasi
konstipasi d.d Hasil : Adanya mual saat makan
perubahan  Memonitor tanda dan gejala konstipasi
kebiasaan Hasil : Klien tidak BAB selama 3 hari
makan  Membatasi minuman yang mengandung kafein
(D.0052) Hasil : Klien hanya makan dan minum dari RS
06-11-2023  Menjelaskan penyebab dan faktor risiko
(15.10) konstipasi
Hasil : Klien kooperatif
 Menganjurkan minum air putih sesuai
kebutuhan
Hasil : Klien kooperatif
 Mengkolaborasi dengan ahli gizi, jika perlu
Hasil : Makanan klien diatur oleh ahli gizi RS
Risiko distres  Mengidentifikasi keyakinan tentang makna dan
spiritual d.d tujuan hidup, sesuai kebutuhan
Penyakit Hasil : Klien tidak kooperatif
(kekakuan pada  Mengidentifikasi perspektif spiritual, sesuai
tangan dan kebutuhan
kaki) (D.0100) Hasil : Klien tidak kooperatif
06-11-2023  Memperlakukan pasien dengan bermartabat dan
(15.20) terhormat
Hasil : Klien berbicara ketus saat ditanya
 Menunjukkan keterbukaan, empati, dan
kesediaan mendengarkan perasaan pasien
Hasil : Klien mengeluh capek, dan merasa sudah
sehat
 Meyakinkan bahwa perawat selalu ada dan
mendukung
Hasil : Klien merasa risih dengan adanya
perawat
 Memotivasi berinteraksi dengan anggota
keluarga, teman, dan lainnya
Hasil : Klien mengguanakan nada ketus dan
membentak saat dengan istrinya
 Memotivasi mengekspresikan perasaan (mis:
kesepian, tidak berdaya, ansietas)
Hasil : Klien mengekspresikan kegelisahannya
dengan bicara ketus dan membentak
 Menganjurkan untuk berdoa
Hasil : Klien menjawab dengan ketus
Ketidakstabilan  Mengidentifikasi kemungkinan penyebab
kadar glukosa hiperglikemia
darah darah Hasil : Klien jarang kontrol terhadap penyakit
darah b.d dan pola hidup yang kurang sehat
resistensi  Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan
insulin d.d kebutuhan insulin meningkat (mis: penyakit
hiperglikemia kambuhan)
darah (D.0027) Hasil : Pola makan yang tidak dijaga
07-11-2023  Memonitor kadar glukosa darah
(09.00) Hasil : 177 mg/dl
 Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia
Hasil : klien sudah tidak mengeluh pandangan
kabur, dan keringat dingin
 Memonitor intake dan output cairan
Hasil : Intake :2.200 ml Output : 1.900 iwl : 700
Balance : - 400 ml
 Memonitor elektrolit, dan frekuensi nadi
Hasil : Kalium rendah, 2,0 nadi : 75x/m
 Menganjurkan monitor kadar glukosa darah
secara mandiri
Hasil : Keluarga klien kooperatif
 Menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga
Hasil : Klien beranggapan pola hidupnya sudah
sehat
 Mengkolaborasi pemberian insulin, jika perlu
Hasil : Ryzodeg inj 20-0-20 unit
 Mengkolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
Hasil : Infus asering 1500 cc / 24 jam
 Mengkolaborasi pemberian kalium, jika perlu
Hasil : KCl 37,5 meq/24 jam
Gangguan  Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
mobilitas fisik lainnya
b.d penurunan Hasil : Klien mengeluh lemas dan kaku pada
kekuatan otot kaki dan tangan
d.d sendi kaku  Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan
(D.0054) ambulasi
07-11-2023 Hasil : Klien mampu miring kanan miring kiri
(09.10) secara mandiri di tempat tidur
 Memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah
sebelum memulai ambulasi
Hasil : TD : 138/71 MmHg N : 75x / m
 Memonitor kondisi umum selama melakukan
ambulasi
Hasil : KU lemah
 Melibatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan ambulasi
Hasil : Keluarga klien kooperatif
 Mengajarkan ambulasi sederhana yang harus
dilakukan (mis: berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar
mandi, berjalan sesuai toleransi)
Hasil : Keluarga klien kooperatif
Risiko  Mengidentifikasi faktor risiko konstipasi
konstipasi d.d Hasil : Klien mengatakan tidak ada mual, tetapi
perubahan aktivitas klien hanya tirah baring
kebiasaan  Memonitor tanda dan gejala konstipasi
makan Hasil : Klien tidak BAB selama 4 hari
(D.0052)  Membatasi minuman yang mengandung kafein
07-11-2023 Hasil : Klien hanya makan dan minum dari RS
(09.15)  Menjelaskan penyebab dan faktor risiko
konstipasi
Hasil : Klien kooperatif
 Menganjurkan minum air putih sesuai
kebutuhan
Hasil : Klien kooperatif
 Mengkolaborasi dengan ahli gizi, jika perlu
Hasil : Makanan klien diatur oleh ahli gizi RS
Risiko distres  Mengidentifikasi keyakinan tentang makna dan
spiritual d.d tujuan hidup, sesuai kebutuhan
Penyakit Hasil : Klien tidak kooperatif
(kekakuan pada  Mengidentifikasi perspektif spiritual, sesuai
tangan dan kebutuhan
kaki) (D.0100) Hasil : Klien tidak kooperatif
07-11-2023  Memperlakukan pasien dengan bermartabat dan
(09.20) terhormat
Hasil : Klien berbicara ketus saat ditanya
 Menunjukkan keterbukaan, empati, dan
kesediaan mendengarkan perasaan pasien
Hasil : Klien mengeluh capek, dan merasa sudah
sehat
 Meyakinkan bahwa perawat selalu ada dan
mendukung
Hasil : Klien merasa risih dengan adanya
perawat
 Memotivasi berinteraksi dengan anggota
keluarga, teman, dan lainnya
Hasil : Klien mengguanakan nada ketus dan
membentak saat dengan istrinya
 Memotivasi mengekspresikan perasaan (mis:
kesepian, tidak berdaya, ansietas)
Hasil : Klien mengekspresikan kegelisahannya
dengan bicara ketus dan membentak
 Menganjurkan untuk berdoa
Hasil : Klien menjawab dengan ketus
Ketidakstabilan  Mengidentifikasi kemungkinan penyebab
kadar glukosa hiperglikemia
darah darah Hasil : Klien jarang kontrol terhadap penyakit
darah b.d dan pola hidup yang kurang sehat
resistensi  Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan
insulin d.d kebutuhan insulin meningkat (mis: penyakit
hiperglikemia kambuhan)
darah (D.0027) Hasil : Pola makan yang tidak dijaga
08-11-2023  Memonitor kadar glukosa darah, jika perlu
(09.00) Hasil : 115 mg/dl
 Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia
Hasil : klien sudah tidak mengeluh pandangan
kabur, dan keringat dingin
 Memonitor intake dan output cairan
Hasil : Intake :500 ml Output : 500
Balance : -
 Memonitor elektrolit, dan frekuensi nadi
Hasil : Kalium 3,4 mmol/L nadi : 91 x / m
 Menganjurkan monitor kadar glukosa darah
secara mandiri
Hasil : Keluargalien kooperatif
 Menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga
Hasil : Klien beranggapan pola hidupnya sudah
sehat
 Mengkolaborasi pemberian insulin, jika perlu
Hasil : Ryzodeg inj 20-0-20 unit
 Mengkolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
Hasil : Infus asering 1500 cc / 24 jam
 Mengkolaborasi pemberian kalium, jika perlu
Hasil : KCl 37,5 meq/24 jam
Gangguan  Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
mobilitas fisik lainnya
b.d penurunan Hasil : Klien sudah tidak mengeluh lemas dan
kekuatan otot kaku pada kaki dan tangan
d.d sendi kaku  Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan
(D.0054) ambulasi
08-11-2023 Hasil : Klien mampu miring kanan miring kiri
(09.10) secara mandiri di tempat tidur
 Memonitor frekuensi jantung dan tekanan darah
sebelum memulai ambulasi
Hasil : TD : 135/86 MmHg N : 91 x / m
 Memonitor kondisi umum selama melakukan
ambulasi
Hasil : KU lemah
 Melibatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan ambulasi
Hasil : Keluarga klien kooperatif
 Mengajarkan ambulasi sederhana yang harus
dilakukan (mis: berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan dari tempat tidur ke kamar
mandi, berjalan sesuai toleransi)
Hasil : Keluarga klien kooperatif
Risiko  Mengidentifikasi faktor risiko konstipasi
konstipasi d.d Hasil : Klien mengatakan tidak ada mual, tetapi
perubahan aktivitas klien hanya tirah baring
kebiasaan  Memonitor tanda dan gejala konstipasi
makan Hasil : Klien tidak BAB selama 5 hari
(D.0052)  Membatasi minuman yang mengandung kafein
08-11-2023 Hasil : Klien hanya makan dan minum dari RS
(09.15)  Menjelaskan penyebab dan faktor risiko
konstipasi
Hasil : Klien kooperatif
 Menganjurkan minum air putih sesuai
kebutuhan
Hasil : Klien kooperatif
 Mengkolaborasi dengan ahli gizi, jika perlu
Hasil : Makanan klien diatur oleh ahli gizi RS
Risiko distres  Mengidentifikasi keyakinan tentang makna dan
spiritual d.d tujuan hidup, sesuai kebutuhan
Penyakit Hasil : Klien tidak kooperatif
(kekakuan pada  Mengidentifikasi perspektif spiritual, sesuai
tangan dan kebutuhan
kaki) (D.0100) Hasil : Klien tidak kooperatif
08-11-2023  Memperlakukan pasien dengan bermartabat dan
(09.25) terhormat
Hasil : Klien berbicara ketus saat ditanya
 Menunjukkan keterbukaan, empati, dan
kesediaan mendengarkan perasaan pasien
Hasil : Klien mengeluh capek, dan merasa sudah
sehat
 Meyakinkan bahwa perawat selalu ada dan
mendukung
Hasil : Klien merasa risih dengan adanya
perawat
 Memotivasi berinteraksi dengan anggota
keluarga, teman, dan lainnya
Hasil : Klien mengguanakan nada ketus dan
membentak saat dengan istrinya
 Memotivasi mengekspresikan perasaan (mis:
kesepian, tidak berdaya, ansietas)
Hasil : Klien mengekspresikan kegelisahannya
dengan bicara ketus dan membentak
 Menganjurkan untuk berdoa
Hasil : Klien menjawab dengan ketus
EVALUASI KEPERAWATAN

No Diagnosa Evaluasi Keperawatan Paraf


. Keperawatan Catatan Perkembangan
Dx
1. Ketidakstabilan S : Klien mengatakan tidak berkunang-
kadar glukosa kunang dan lemas
darah darah b.d O : Klien nampak lemas
resistensi insulin A : Masalah belum teratasi
d.d hiperglikemia P : Intervensi dilanjutkan
darah (D.0027)
2. Gangguan S : Klien mengeluh lemas dan kaku pada
mobilitas fisik skaki dan tangan
b.d penurunan O : Klien nampak tidak bersemangat dan
kekuatan otot d.d sendi kaku
sendi kaku A : Masalah belum teratasi
(D.0054) P : Intervensi dilanjutkan
3. Risiko konstipasi S : Klien mengeluh belum BAB selama 3 hari
d.d perubahan O : Tidak ada tinja pada perlak klien
kebiasaan makan A : Masalah belum teratasi
(D.0052) P : Intervensi dilanjutkan
4. Risiko distres S : Klien mengeluh tidak bisa melakukan
spiritual d.d aktivitas apa” dengan berbagai alat yang
Penyakit terpasang di badannya
(kekakuan pada O : Klien tirah baring
tangan dan kaki) A : Masalah belum teratasi
(D.0100) P : Intervensi dilanjutkan
1. Ketidakstabilan S : Klien mengatakan tidak berkunang-
kadar glukosa kunang dan lemas
darah darah b.d O : GDA klien 177 mg/dl
resistensi insulin A : Masalah belum teratasi
d.d hiperglikemia P : Intervensi dilanjutkan
darah (D.0027)
2. Gangguan S : Klien mengeluh lemas dan kaku pada kaki
mobilitas fisik dan tangan
b.d penurunan O : Klien nampak tidak bersemangat dan
kekuatan otot d.d sendi kaku
sendi kaku A : Masalah belum teratasi
(D.0054) P : Intervensi dilanjutkan
3. Risiko konstipasi S : Klien mengeluh belum BAB selama 4 hari
d.d perubahan O : Tidak ada tinja pada perlak klien
kebiasaan makan A : Masalah belum teratasi
(D.0052) P : Intervensi dilanjutkan
4. Risiko distres S : Klien mengeluh tidak bisa melakukan
spiritual d.d aktivitas apa” dengan berbagai alat yang
Penyakit terpasang di badannya
(kekakuan pada O : Klien tirah baring
tangan dan kaki) A : Masalah belum teratasi
(D.0100) P : Intervensi dilanjutkan
1. Ketidakstabilan S : Klien mengatakan tidak berkunang-
kadar glukosa kunang dan lemas
darah darah b.d O : GDA klien 115 mg/dl
resistensi insulin A : Masalah teratasi
d.d hiperglikemia P : Intervensi dihentikan
darah (D.0027)
2. Gangguan S : Klien tidak mengeluh lemas dan kaku
mobilitas fisik pada kaki dan tangan
b.d penurunan O : Sendi klien masih sedikit kaku
kekuatan otot d.d A : Masalah teratasi
sendi kaku P : Intervensi dihentikan
(D.0054)
3. Risiko konstipasi S : Klien mengeluh belum BAB selama 5 hari
d.d perubahan O : Tidak ada tinja pada perlak klien
kebiasaan makan A : Masalah belum teratasi
(D.0052) P : Intervensi dilanjutkan
Klien pindah ruang rawat inap
4. Risiko distres S : Klien mengeluh tidak bisa melakukan
spiritual d.d aktivitas apa” dengan berbagai alat yang
Penyakit terpasang di badannya
(kekakuan pada O : Klien tirah baring
tangan dan kaki) A : Masalah belum teratasi
(D.0100) P : Intervensi dilanjutkan
Klien pindah ruang rawat inap

Anda mungkin juga menyukai