Abstrak
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat berbagai aspek kehidupan
masyarakat berubah mengikuti perkembangan. Aspek pendidikan dan pembelajaran
merupakan salah satu yang mengikuti perkembangan tersebut. Pengembangan dan Inovasi
pembelajaran terus dilakukan. Pengembangan bahan ajar bermuatan keterampilan berpikir
tingkat tinggi salah satunya. Berdasarkan data yang diperoleh dibutuhkan bahan ajar
bermuatan ketrampilan berpikir tingkat tinggi yang sederhana dan mudah digunakan, dekat
dengan anak atau sesuai konteks di sekitar wilayah sekolah tersebut berada, dan memuat
materi yang cukup sebagai sumber belajar dan sekaligus persiapan ujian. Hasil analisis
tersebutmerupakan dasar untuk mengembangkan bahan ajar bermuatan keterampilan berpikir
tingkat tinggi yang baik.
Kata Kunci: Pengembangan,Bahan Ajar, Berpikir Tingkat Tinggi
Abstract
The development of science and technology makes various aspects of people's lives
change according to development. The education and learning aspect is one that follows these
developments. Learning development and innovation continues. The development of teaching
materials with high-level thinking skills is one of them. Based on the data obtained, it is
needed teaching materials with high-level thinking skills that are simple and easy to use,
close to children or in the context around the area where the school is located, and contain
material that is sufficient as a source of learning and exam preparation. The results of the
analysis are the basis for developing teaching materials with good high-level thinking skills.
Keywords: Development, Teaching Materials, Higher Level Thinking
pembelajaran tematik, materi dalam bahan dilakukan dan dekat dengan peserta didik
ajar, dan komponen bahan ajar. Semua merupakan salah satu kreaifitas yang bisa
data yang diperoleh merupakan dasar dilakukan. Mengganti jenis bunga yang
untuk mengembangkan bahan ajar ada di dalam bahan ajar yang ada dengan
bermuatan keterampilan berpikir tingkat bunga khas daerah atau kota di mana
tinggi di sekolah dasar khususnya kelas VI sekolah berada merupakan salah satu
pada tema persatuan dalam perbedaan. bentuk kreatifitas guru. Contoh lain dari
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran HOTS sederhana yang bisa
HOTS dilaksanakan dalam pembelajaran oleh
Pembelajaran bermuatan HOTS guru pada peserta didik sekolah dasar
merupakan prinsip pembelajaran yang misalnya dengan memberikan pertanyaan.
tertuang dalam standar proses sesuai Pertanyaan yang diberikan adalah
peraturan menteri pendidikan dan pertanyaan yang jawabanya divergen,
kebudayaan No. 22 tahun 2016. Muatan peertanyaan yang tidak hanya satu pilihan
HOTS pada bahan ajar yang digunakan jawaban saja yang benar. Contoh jika
sebenarnya sudah cukup baik. Akan tetapi kamu pergi ke toko mainan ada banyak
masih belum bisa dilaksanakan secara sekali mainan yang ingin dibeli tetapi
sederhana, terkadang ada beberapa kamu mempunyai uang 100 ribu maka
kegiatan yangtidak bisa dilakukan. mainan mana yang akan dipilih? Dari
Pelaksnaan pembelajaran bermuatan banyaknya mainan tersebut anak akan
HOTS di sekolah dasar cukup sulit memilih mainan yang paling di sukai atau
dilaksanakan jika HOTS yang diminta diinginkan dan harganya lebih kecil atau
adalah berpikir kritis dan berpikir kreatif sama dengan 100ribu.
seperti yang dilakukan orang dewasa. Pertanyaan mengapa dan
Brookhart, (2010) mengemukakan secara bagaimana juga akan sering digunakan
garis besar ada 3 pandangan tentang terlebih lagi jika ada tugas atau proyek
berpikir tingkat tinggi. Pandangan pertama yang diberikan oleh guru. Tindakan dan
yaitu pandangan yang menyatakan berpikir pengalaman yang dilakukan saat
tingkat tinggi sebagai transfer ilmu atau melaksanakan proyek berbeda setiap anak.
pengetahuan, yang kedua yaitu pandangan Misalnya proyek menanam tanaman,
yang menyatakan bahwa berpikir tingkat pertanyaan bagaimana cara menanam dan
tinggi adalah dalam berpikir kritis dan merawat tanaman tersebut akan berbeda
pandangan yang ketiga yaitu pandangan setiap peserta didik. Setelah pertanyaan
yang menyatakan bahwa berpikir tingkat tersebut di jawab disusul dengan
tinggi adalah dalam hal menyelesaikan pertanyaan mengapa harus seperti itu?
masalah. Berdasarkan pendapat di atas Jawaban peserta didik pasti akan berbeda-
maka agar dapat diterapkan di sekolah beda. Pertanyaan tersebut merangsang
dasar pembelajaran di Sekolah dasar harus peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi
mengarahkan peserta didiknya untuk sesuai dengan apa yang dialaminya dalam
berpikir kritis dan dapat menyelesaikan proyek yang dilakukan. Berdasarkan
masalah. Tentu saja dengan masalah- penjelasan di atas maka untuk
masalah yang sederhana, tidak asing bagi mengajarkan pembelajaran yang
anak serta dekat dengan anak. berorientasi pada keterampilan berpikir
Kreatifitas guru dalam mengelola tingkat tinggi dibutuhkan bahan ajar yang
kelas sangat dibutuhkan, untuk membuat mengarahkan pada HOTS sederhana dan
pembelajaran yang mengarah pada HOTS memuat pertanyaan-pertanyaan yang
menjadi lebih sederhana dan mudah jawabanya divergen. Jika bahan ajar yang
dilakukan oleh peserta didik sekolah dikembangkan sudah memuat aspek-aspek
dasar.Memodifikasi pembelajaran yang HOTS guru akan lebih mudah dalam
ada di buku dengan kegiatan yang mudah mengembangkan dan memodifikasi
Widya P, Johar A, Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Bermuatan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi 30
sesuatu yag terputus pada hubungan alur keaktifan peserta didik. Peserta didik
pengetahuan tersebut.Pengembangan seharusnya bisa mengeksplore sendiri
bahan ajar bermuatan keterampilan tingkat materi yang diajarkan berdasarkan
tinggi harus bersifat kontekstual sesuai bimbingan guru. Namun menurut guru
dengan lingkungan dan budaya sekolah dalam bahan ajar sudah ada tetapi materi
tersbut berada. yang ada di dalam bahan ajar dianggap
Materi masih kurang. Guru beranggapan materi
Materi pembelajaran di dalam tetap dibutuhkan agar peserta didik dapat
bahan ajar sudah sesuai dengan SKL, KI sekaligus membaca dan belajar, meskipun
dan KD yang ada. Peraturan menteri sumber materi itu tidak hanya
pendidikan dan kebudayaan No. 21 tahun dibuku.Seyogyanya bahan ajar yang
2016 Pasal 1 ayat 3 menyatakan “Ruang dikembangkan memuat materi yang cukup
lingkup materi yang spesifik untuk setiap untuk belajar peserta didik.
mata pelajaran di rumuskan berdasarkan KESIMPULAN
Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti Bahan ajar yang sesuai dengan
untuk mencapai kompetensi lulusan kondisi dan kebutuhan peserta didik perlu
minimal pada jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan oleh guru sebab bahan ajar
tertentu”. Bahan ajar yang tidak didasarkan yang diperoleh dari pusat belum tentu
atas KI dan SKL dianggap tidak memenuhi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
persyaratan sebab ruang lingkup materi peserta didik di daerah. Bahan ajar yang
disebutkan dirumuskan berdasarkan KI dikembangkan bukan pengganti bahan ajar
dan SKL. Hakim (2009: 115) menjelaskan dari pusat melainkan sebuah pelengkap
materi pembelajaran (instructional agar kualitas pembelajaran menjadi lebih
material) adalah pengetahuan, sikap, dan baik dengan adanya beberapa bahan ajar.
keterampilan yang harus dikuasai peserta Guru dapat mengembangkan bahan ajar
didik dalam rangka mencapai standar yang bermuatan keterampilan berpikir
kompetensi yang telah ditentukan. tingkat tinggi sebagai jawaban atas kondisi
Pada praktiknya, pelaksanaan dan kebutuhan peserta didik. Bahan ajar
pembelajaran sesuai kuriukulum 2013 yang sesuai dengan karakteristik peserta
yang seharusnya tematik inegratif belum didik, sesuai konteks yang ada
sepenuhnya dapat dilaksanakan. diwilayahnya, dan memuat materi
Pelaksanaan pembelajaran terkadang pembelajaran yang cukup, dapat
masih menggunakan mata pelajaran dan mempermudah guru mengembangkan
mengaburkan tema pengintegrasinya. pembelajaran menjadi lebih menarik dan
Pada pelaksanaan pembelajaran juga efektif.
ditemukan pembelajaran mata pelajaran SARAN
tertentuu yang terpisah dari tema meskipun Pada proses pengembangan bahan
di dalam buku diintegrasikan. ajar bermuatan keterampilan berpikir
Ketidaksesuaian ini membingungkan guru tingkat tinggi untuk peserta didik Sekolah
dalam mengajar sebab acuan yang Dasar guru perlu mempertimbangkan
digunakan adalah bahan ajar tetapi muatan HOTS yang sederhana yang sesuai
ternyata ada mata pelajaran yang harus dengan karakteristik peserta didik sekolah
dipisah dari tema. Materi yang disajikan di dasar. Pengembangan Bahan ajar
dalam bahan ajar termasuk kurang karena bermuatan HOTS ini juga perlu
lebih banyak berisi penugasan dan mempertimbangkan materi di dalam bahan
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan ajar yang kontekstual dan dekat dengan
pada proses pembelajaran. Hal semacam peserta didik. Selain itu materi dari topik
ini seharusnya tidak menjadi masalah pembelajaran di ikutsertakan di bagian
sebab pembelajaran pada kurikulum 2013 belakang sebagai bahan literasi hal ini
adalah pembelajaran yang mengutamakan dilakukan untuk mengantisipasi peserta
Widya P, Johar A, Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Bermuatan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi 32
didik yang belum bisa mendapatkan akses Freire, P. (1985). Pendidikan Kaum
sumber belajar atau materi dengan baik. Tertindas. Jakarta: LP3ES
DAFTAR PUSTAKA Hakim, Lukmanul. 2009. Perencanaan
Brookhart, S. M. (2010). How to Assess Pembelajaran. Bandung: C.V.
High-Order Thinking in Your Wacana Prima
Classroom. Virginia: ASCD. Johnson. E.B. (2009). Contextual
Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Teaching And Learning. Menjadikan
Dasar . 2008. Panduan Kegiatan Belajar Mengajar
Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Mengasyikan dan Bermakna.
Departeman Pendidikan Nasional (terjemahan). Bandung: Mizan
E. Mulyasa. 2014. Guru dalam Media Utama
Implementasi Kurikulum 2013. Zamroni. (2011). Dinamika Peningkatan
Bandung: Remaja Rosdakarya Mutu. Yogyakarta: Gavin Kalam
Fanani, A., & Kusmaharti, D. (2018, May Utama
31). PENGEMBANGAN Peraturan menteri pendidikan dan
PEMBELAJARAN BERBASIS kebudayaan No. 21 tahun 2016
HOTS (HIGHER ORDER Peraturan menteri pendidikan dan
THINKING SKILL) DI SEKOLAH kebudayaan No. 22 tahun 2016
DASAR KELAS V. Jurnal
Pendidikan Dasar, 9(1), 1 - 11.
https://doi.org/https://doi.org/10.210
09/10.21009/JPD.081