Anda di halaman 1dari 12

Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,

ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950


Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK


TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS 4 PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA

Moch. Bahak Udin By Arifin1, Deviya Nur Laili2


1,2PGMI FAI Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
1bahak.udin@umsida.ac.id, 2deviyanurlaili@gmail.com

ABSTRACT

This study is due to poor critical thinking skills of mathematics students. The purpose
of this study was to investigate the effect of a talking stick collaborative learning
model on students' critical thinking in mathematics. The survey was conducted with
20 students in Year 4 of MI Miftahul Ulum Kraton for the 2021/2022 school year.
This research method uses a quantitative method with a quasi-experimental
method. Researchers used pretests and posttests to determine the development
and impact of chat bars in collaborative learning models. The data collection
methodology in this study used hypothesis testing (t-tests) to determine the effects
of phonetic collaborative learning models on mathematical critical thinking. This is
reflected in the result of the hypothesis test (t-test), which has a significance value
of 0.000 < 0.05. Because students' critical thinking is improved and effective before
and after treatment. Therefore, it can be concluded that the talking stick-type
cooperative learning model has an impact on students' ability to think critically in
mathematics.

Keywords: cooperative learning, talking stick learning, critical thinking

ABSTRAK

Alasan penelitian ini adalah rendahnya kemampuan berpikir kritis matematika


siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran kolaboratif Talking Stick terhadap kemampuan berpikir kritis
matematis siswa. Penelitian ini dilakukan terhadap 20 siswa kelas 4 MI Miftahul
Ulum Kraton tahun pelajaran 2021/2022. Metode penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan pendekatan kuasi eksperimen. Peneliti menggunakan
pre-test dan post-test untuk mengetahui perkembangan dan dampak dari gaya
model pembelajaran kolaboratif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan uji hipotesis (uji-t) untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kolaboratif talk stick terhadap berpikir kritis matematis. Hal ini tercermin dari hasil
uji hipotesis (uji-t) yang memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Oleh karena itu,
sebelum dan sesudah perlakuan terjadi peningkatan dan berdampak pada
kemampuan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model

1031
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

pembelajaran kolaboratif tipe Talking Stick berpengaruh terhadap kemampuan


berpikir kritis siswa selama pembelajaran matematika.

Kata Kunci: pembelajaran kooperatif, talking stick, berpikir kritis

A. Pendahuluan Guru merupakan komponen


Salah satu hak wajib yang harus penting jika keberhasilan pendidikan
dimiliki setiap manusia adalah masih terletak pada cara guru
pendidikan. Setiap manusia memiliki berkomunikasi dan mengelola
akal budi yang menyebabkan dirinya informasi. Selain itu, guru hendaknya
sangat membutuhkan pendidikan mengetahui kondisi siswanya dan
untuk menjalani kehidupannya. hasil belajar siswanya sebagai acuan
Pendidikan merupakan kebutuhan untuk kedepannya, untuk mengetahui
dasar untuk hidup sekaligus menjadi apakah masih terdapat kekurangan
pembeda antara manusia dengan dan apakah dapat diperbaiki.
makhluk yang lainya. (Shafiyyatul Salah satu tantangan guru
Azmi, 2018) merupakan bagaimana cara guru bisa
Pendidikan merupakan faktor menciptakan anak didik paham
penting yang menentukan kemajuan mengenai materi yang sudah
suatu negara. Jelas bahwa dijelaskan oleh guru, supaya siswa
pendidikan yang berkualitas juga selalu aktif mengikuti
mengarah pada beban untuk pembelajaran di dalam kelas. Guru
menciptakan tenaga kerja yang juga diharuskan wajib untuk kreatif
berkualitas. Namun, sulit dan inovatif dalam mensimulasikan
membayangkan bagaimana negara materi pembelajaran matematika,
bisa maju jika Ashur tidak mampu sehingga matematika yang selama ini
menyelesaikan proses pendidikan ini. dianggap sulit dan membosankan
Oleh karena itu, sebagian besar menjadi lebih menyenangkan dan
kebijakan pemerintah bertujuan untuk diminati oleh siswa.
memperkuat sektor pendidikan. Kami Masalah lain yang menyebabkan
selalu berusaha untuk meningkatkan siswa kurang berprestasi pada nilai
dan meningkatkan pada setiap tahap tes berpikir kritis adalah kurangnya
pendidikan dasar, menengah dan semangat siswa saat mengerjakan
atas. soal dan saat guru menjelaskan mata

1032
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

pelajaran matematika. Kurangnya pendapatnya. (Khoerunnisa & Aqwal,


kegiatan proses pembelajaran yang 2020)
mendorong berpikir kritis siswa juga Karena pendidikan selama ini
sedikit. Oleh karena itu, model hanya memberikan materi pelajaran
pembelajaran Talking Stick dapat dan mengesampingkan
mendorong siswa untuk pengembangan keterampilan dalam
mengungkapkan pendapat dengan berpikir (Almir, 2015), maka perlu
lebih percaya diri, sehingga dapat adanya proses pembelajaran yang
meningkatkan kemampuan berpikir memungkinkan keterampilan berpikir
kritis siswa dengan meningkatkan dilatih pada siswa.
konsentrasi dan tanggung jawab Selama pelatihan, guru harus
dalam pembelajaran melalui dapat memperoleh keterampilan dan
permainan tongkat. materi yang dapat mereka jelaskan
Model pembelajaran adalah kepada siswa mereka. Guru harus
rencana atau model yang dapat mendorong siswa untuk belajar
digunakan untuk merumuskan sehingga mereka dapat
pendidikan dan kurikulum jangka mengembangkan semangat belajar,
panjang, merancang kurikulum, dan bahkan jika mereka secara kritis
membimbing pembelajaran di dalam menganggap diri mereka lebih aktif.
dan di luar kelas. (Nurdyalnshah dan Berpikir kritis adalah pemecahan
Falhyuni, 2016) masalah dalam proses pembelajaran.
Tujuan dari model pembelajaran (Syalpalruddin et all., 2020)
itu sendiri adalah untuk meningkatkan Berpikir kritis mengacu pada
kemampuan siswa dalam proses fakta berdasarkan sifat, aturan, dan
pembelajaran. Suatu model hukum. Berpikir dimulai dengan
pembelajaran dapat dijadikan sebagai manusia mampu mengorganisasikan
pilihan model, sehingga guru dapat dan menginterpretasikan hal-hal yang
memilih model pembelajaran yang ada di lingkungannya dan berlanjut
paling tepat untuk mencapai tujuan sepanjang hidup. (Jufri, 2013) Berpikir
pembelajaran. Oleh karena itu, berarti mengelola dan memanipulasi
diperlukan suatu model pembelajaran informasi dalam memori konseptual
yang membuat siswa tampil percaya yang terbaik pada kegiatan ini. (Field
diri dalam mengemukakan & Dependent, 2008)

1033
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

Berpikir kritis adalah upaya rangkuman, (7) mengidentifikasi


mengambil keputusan untuk alasan yang tidak dikemukakan.
memecahkan masalah, menemukan Singkatnya, Orang yang bisa
kebenaran dengan alasan yang tepat, berpikir kritis adalah orang yang tidak
dan memiliki bukti yang akurat. (Siti menerima atau menolak apapun;
Zubalidalh, 2010) Guru mengajar memeriksa, menganalisis, dan
mata pelajaran untuk melatih siswa mengevaluasi informasi sebelum
mengambil keputusan berdasarkan membuat atau menolak keputusan.
pemikiran kritis. Informasi yang tidak memadai juga
Berpikir kritis menggambarkan dapat menunda keputusan tentang
bagaimana kita berpikir tentang informasi tersebut. (Zalmrodalh, 2016)
sesuatu. Belajar berpikir kritis berarti Berpikir kritis memungkinkan
belajar bagaimana mengajukan siswa untuk menggunakan pemikiran
pertanyaan, kapan mengajukan yang benar untuk menguji pemecahan
pertanyaan, dan metode penalaran masalah dan mengatasi masalah dan
apa yang digunakan. Siswa dapat kekurangan.
berpikir dan bernalar secara kritis Dengan berkembangnya
selama pengalaman mengevaluasi keterampilan berpikir kritis dalam
pengetahuan, ide, dan argumen proses belajar siswa, guru
sebelum sampai pada argumen yang menginstruksikan siswa untuk berpikir
seimbang. (Novikasari, 2009) Berpikir kritis, tetapi siswa masih memiliki
kritis juga melibatkan pengembangan masalah dengan proses berpikir, dan
sikap tertentu seperti kebutuhan akan pengetahuan siswa tidak lagi pasif.
akal, kebutuhan akan tantangan, dan Karena guru belum memanfaatkan
kebutuhan akan kebenaran. Indikator model pembelajaran secara
berpikir kritis: (1) mengidentifikasi maksimal. Penjelasan guru tentang
penalaran, (2) mencari persamaan konsep ditujukan untuk guru saja,
dan perbedaan, (3) mengidentifikasi siswa hanya mendengarkan, dan
dan mengevaluasi koneksi, dan (4) tidak sesuai untuk meningkatkan
mencari struktur argumen. (5) kemampuan berpikir kritis siswa.
mengidentifikasi alasan yang (Dewi, 2019)
dikemukakan, (6) membuat Siswa dapat mengekspresikan
diri dengan lebih percaya diri di dalam

1034
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

kelas, dan pembelajaran tidak hanya mendengarkan secara adil dan tidak
terfokus pada guru, tetapi juga pada memihak. Tongkat bicara ini sering
umpan balik siswa dalam memahami digunakan oleh dewan untuk
materi yang diajarkan dan diteliti. menentukan siapa yang berhak
Dengan model atau metode ini, rasa berbicara. Ketika ketua rapat mulai
percaya diri dan keberanian berpikir membalas dan membalas masalah,
selama pembelajaran tercipta dia wajib memegang tongkat. Tongkat
sehingga tercipta keseimbangan itu akan berpindah ke orang lain ketika
antara perasaan dan pikiran sehingga dia ingin berbicara atau merespons.
mudah untuk berpikir kritis. dengan cara ini tongkat bicara akan
(Pernantah, 2019) Model berpindah dari satu orang ke orang
pembelajaran yang dapat digunakan lain jika orang tersebut ingin
selama pembelajaran antara lain menyampaikan pendapatnya. jika
model pembelajaran kooperatif yang setiap orang mendapat giliran untuk
dapat menumbuhkan proses belajar berbicara, tongkat tersebut kemudian
siswa. (Halsalnalh et all., 2019) dikembalikan kepada ketua.
Kritik siswa dalam proses (Nurmalulidyalh, Mutua, Dalle Ambo,
pembelajaran Salah satu upaya untuk 2019)
meningkatkan keterampilan kritis Dari penjelasan diatas bisa
adalah penggunaan tipe disimpulkan bahwa Talking Stick
pembelajaran. . . Setelah perwakilan digunakan sebagai tanda seseorang
kelompok mempelajari masalah yg memiliki hak suara (berbicara)
utama, saya akan menjelaskan yang diberikan secara bergantian atau
pertanyaan saya. Cuka. (Zalmrodalh, bergiliran”.
2016) Soal-soal pada dasarnya terdiri Model pembelajaran berbicara
dari menguji kemauan siswa dan tongkat merupakan salah satu metode
mengungkapkan pendapatnya agar Pembelajaran berlangsung dalam
tercipta suasana yang nyaman bagi permainan spitting yang bertujuan
siswa untuk belajar lebih aktif. Seperti untuk menciptakan situasi belajar
yang dikatakan Carol Locust: yang menyenangkan dan aktif,
“Tongkat bicara telah digunakan membuat siswa lebih aktif dan
selama berabad-abad oleh suku-suku membuat proses pembelajaran
Indian sebagai sakral untuk menjadi lebih menarik. model

1035
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

pembelajaran 'Belajar dengan bergantian untuk mendemonstrasikan


Tongkat' mempengaruhi kemampuan atau menjawab pertanyaan guru
berpikir siswa karena mereka setelah siswa mempelajari materi.
berpartisipasi lebih aktif dalam proses Sebelum guru membuat tongkat
pembelajaran mereka. (Palsalribu, bicara ini, guru membagi menjadi
2017) beberapa kelompok dan meminta
Sintaks instruksi Talking Sticks siswa untuk memutar tongkat dari
adalah guru menyiapkan tongkat, teman ke teman sambil menyanyikan
menyajikan materi, siswa membaca lagu. Kemudian berhenti ketika siswa
seluruh pelajaran, guru mengambil telah menjawab pertanyaan guru.
tongkat, menyerahkan tongkat kepada (Murtiningsih, 2013)
siswa yang menerima tongkat, dan Menurut Ismail dkk dalam
pertanyaan guru dijawab, berikan kutipan (Warni, 2020) mengatakan
tongkat ke siswa lain, dan guru bahwa matematika adalah ilmu yang
mengajukan pertanyaan lagi. Guru membahas tentang bilangan dan
menarik kesimpulan, refleksi dan perhitungan. Jadi matematika adalah
evaluasi. ilmu yang mempelajari bilangan untuk
Model pembelajaran dapat mengembangkan kemampuan
diartikan sebagai kegiatan berhitung dalam kehidupan sehari-
pelaksanaan kurikuler atau sebagai hari.
kerangka konseptual untuk Belajar matematika merupakan
menyajikan bahan ajar yang syarat yang cukup untuk menempuh
mencakup semua aspek sebelum dan pendidikan ke jenjang yang lebih
sebelum pembelajaran yang tinggi. Karena belajar matematika
dilakukan oleh pendidik guna memungkinkan Anda untuk berpikir
tercapainya proses belajar mengajar. kritis, kreatif dan proaktif. (Salvrilialnal
(Saharuddin, 2020) et all., 2020)
Ada banyak jenis model Menurut Susanto (2016: 186)
pembelajaran kolaboratif, termasuk dikutip oleh (Astuti et al., 2020)
model kolaboratif speaker. Talking Pembelajaran matematika adalah
Stick adalah metode pembelajaran proses belajar mengajar yang
kelompok yang menggunakan dirancang oleh pendidik untuk
tongkat. Tongkat digunakan secara mengembangkan pemikiran kreatif

1036
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

siswa dan meningkatkan kemampuan 5. Penentuan dan interpretasi


mereka untuk mengkonstruksi data sederhana seperti
pengetahuan baru sehingga mereka maksimum, minimum, rata-
dapat lebih menguasai topik rata, metode, perolehan dan
matematika yang baik. penyajian nilai terukur.
Secara umum, tujuan 6. Pemecahan masalah, berpikir
pengajaran matematika di sekolah dan mengungkapkan ide.
dasar adalah untuk membantu siswa Ketika peneliti melakukan
menguasai dan menggunakan penelitian di kelas 4 MI Miftahul Ulum
matematika dengan benar. Selain itu, Kralton, peserta didik pada saat
belajar matematika memungkinkan mengikuti pembelajaran matematika
Anda untuk fokus pada penalaran cenderung pasif dan tidak aktif,
dalam penerapan matematika. karena dalam pembelajaran
Keterampilan atau kemampuan umum matematika di MI Miftahul Kraton
untuk belajar matematika di sekolah khususnya di kelas 4, bahwa guru
dasar meliputi: dalam proses pembelajaran lebih
1. Melakukan operasi monoton evaluasi dan materi
penjumlahan, pengurangan, sehingga peserta didik menganggap
perkalian, pembagian dan matematika itu sulit dan menakutkan.
campuran aritmatika termasuk sehingga diperlukan model
pecahan. pembelajaran Talking Stick untuk
2. Menentukan sifat dan memperbaiki output belajar murid dan
karakteristik berbagai bentuk model pembelajaran ini bisa
geometris planar dan digunakan sebagai acuan untuk
sederhana, termasuk diterapkan pada MI Miftahul Kraton.B.
penggunaan sudut, keliling, Metode Penelitian
luas dan volume.
3. Menentukan simetri, kemiripan,
dan tipe sistem.
4. Pengukuran konsumsi: satuan,
ekuivalensi antar satuan dan
taksiran pengukuran.

1037
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

Gambar 1, Peta konsep pencegahan yang diterapkan untuk


Metode Penelitian
membawa perubahan yang
Jenis penelitian ini adalah diinginkan. detail.
penelitian kuantitatif dengan desain
eksperimen semu. Penelitian ini C. Hasil Penelitian dan
dilakukan di MI Miftahul Ulum Kraton. Pembahasan
Sumber data yang digunakan sebagai Penelitian ini merupakan
populasi dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen
siswa kelas 4 yang berjumlah 20 kuantitatif. Uji wajib yang digunakan
orang di MI Miftahul Ulum Kraton. adalah 1) uji normalitas dan 2) uji
Data yang dikumpulkan dari siswa homogenitas dengan uji hipotesis
dalam penelitian ini adalah data dengan uji-t.
kuantitatif, yaitu nilai siswa sebelum Uji normalitas ini menggunakan
dan sesudah tes. SPSS for Windows versi 16. Contoh
Saat mengumpulkan sumber uji Komogriv-Smirnov (uji dari 1
data, peneliti mengumpulkan sumber sampai KS) (uji kriteria jika signifikan)
data berupa data primer dan > 0,05 data berdistribusi normal, <
sekunder. Data primer untuk 0,05 data tidak berdistribusi normal.
penelitian ini diperoleh dari hasil Berikut hasil uji normalitas data
sampel tes matematika terpilih. Data kemampuan berpikir siswa kelas IV:
sekunder untuk penelitian ini adalah Tabel 1, Hasil Uji Normalitas Data
Kemampuan Berpikir Kritis siswa
data rapor siswa, tetapi dokumen
dalam format foto. Statistic df Sig.
Pengumpulan data melalui Berpikir
1.036 20 .233
observasi, tes dan dokumentasi. Kritis
Tujuan dari tes ini adalah untuk
mengumpulkan informasi untuk Berdasarkan tabel di atas, hasil
menentukan apakah siswa mampu uji normalitas yang diperoleh pada
menyelesaikan pertanyaan penilaian. SPSS 16 menunjukkan bahwa siswa
Tujuan pemantauan adalah untuk kelas IV memiliki kemampuan berpikir
menentukan kesesuaian antara kritis > 0,05 dengan nilai signifikansi
rencana yang disiapkan dan tindakan 0,233. Ini memungkinkan Anda untuk
pencegahan dan efektivitas tindakan

1038
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

memahami data yang terdistribusi independen. Tes ini dilakukan untuk


secara normal. menguji pengaruh penelitian tentang
Setelah dilakukan uji pengaruh model pembelajaran
normalitas, selanjutnya dilakukan uji kolaboratif menggunakan tongkat
keseragaman. Penelitian ini bicara terhadap keterampilan berpikir
menggunakan uji homogenitas siswa. Uji-t ini diperoleh dengan
Levene. Uji homogenitas ini dilakukan menggunakan SPSS 16 dengan
untuk memeriksa variabilitas data dan keputusan sebagai nilai sig. Jika (2
sejumlah besar varians yang lebih ekor) < 0,05, Hal diterima dan saya
besar dari 0,05 dapat dianggap ditolak. Karena (2 ekor) > 0,05, Hal
seragam. Hasil tabel uji keseragaman ditolak dan Ho diterima. Di bawah ini
adalah sebagai berikut: adalah tabel uji-t:
Tabel 2, Hasil Uji Homogenitas Tabel 3, Group Statistics
Kemampuan Berpikir Kritis siswa
Group Statistics
Test of Homogeneity of Variances Std. Std.
kela Me
Berpikir Kritis N Deviat Error
s aln
Levene ion Mealn
df1 df2 Sig.
Statistic Nilai Eks
1.6
.550 1 16 .469 Ber peri 20 1.309 .293
5
pikir men
Berdasarkan hasil pada Tabel 2 Kriti Kon 4.6
20 .821 .184
s trol 0
di atas, kita dapat melihat bahwa
statistik Levene adalah 0,550 dengan
Berdasarkan data hasil output
nilai signifikansi 0,469. Ho diterima
diatas diketahui nilai rata–rata berpikir
karena berarti lebih dari 0,05 angka
kritis siswa kelas eksperimen yaitu
penting. Dapat kita simpulkan bahwa
1,65 dan rata–rata kelas kontrol
kedua kelompok tersebut homogen.
adalah 4,60. dengan begitu artinya
Ini berarti bahwa kedua kelompok
ada perbedaan yang signifikan pada
memiliki keragaman yang sama.
kedua kelompok.
Setelah melakukan uji normalitas
Tabel 4, Independent Simple T test
dan homogenitas, dilanjutkan ke Sig.
analisis pendahuluan uji-t )2-
F Sig. t df
taile
menggunakan uji-t sampel d)

1039
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

Equal dengan SPSS 16 (2 ubin). ) adalah


varia 0. -
7.86 0,000, yaitu < 0,05, Hal diterima dan
nces 00 8.53 38 .000
6
assu 8 9 Ho ditolak. Hal ini dimungkinkan untuk
med
menyimpulkan perbedaan/pengaruh
Equal
varia kemampuan berpikir kritis kelas
- 31
nces kontrol dan kelas eksperimen dengan
8.53 .9 .000
not
9 42 menggunakan model pembelajaran
assu
med kolaboratif tipe tongkat bicara pada
Berdasarkan tabel 4 di atas, matematika.
diketahui jika nilai sig.(2-tiled) 0.000
yang artinya <0,05 maka Hal diterima DAFTAR PUSTAKA
dan Ho ditolak. sehingga dapat
Almir, M. F. (2015). Proses Berpikir
disimpulkan bahwa terdapat Kritis siswa sekolah dasar dalam
perbedaan antara kemampuan memecahkan Masalah Berbentuk
berpikir kritis kelas kontrol dan kelas Soal Cerita matematika
berdasarkan Gaya belajar. Jurnal
eksperimen yang menggunakan Math Educator Nusantara,
model pembelajaran kooperatif tipe 01(02), 159–170.
Talking Stick. Setelah dilakukanya http://ojs.unpkediri.alc.id/index.ph
p/matematika/alrticle/downloald/2
penelitian dan analisis menggunakan
35/150
berbagai uji, maka dapat diketahui Alstuti, D. P., Muslim, Al., & Bramasta,
adanya perbedaan kemampuan D. (2020). Analisis Persiapan
Guru dalam Pelaksanaan
berpikir kritis siswa kelas 4 di MI
pembelajaran matematika di
Miftahul Ulum Kraton yang signifikan kelas Iv SD Negeri Jambu 01.
pada mata pelajaran matematika. Jurnal Walhalla pendidikan, 7(2),
185.
https://doi.org/10.25157/wal.v7i2.
D. Kesimpulan 3676
Dari analisis data yang diperoleh Dewi, E. K. O. J. (2019). Pengaruh
pada Bab IV, berdasarkan “Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Problem Based
Model Pembelajaran Kooperatif
Learning terhadap kemampuan
Talking Stick Terhadap Keterampilan berpikir kritis siswa pada mata
Berpikir Kritis Siswa Kelas 4 Mata pelajaran PPKn kelas X DI SMAN
22 Surabaya. Jurnal Edugenesis,
Pelajaran Matematika”, dilakukan uji
02, 936–950.
hipotesis pengolahan data (uji-t) http://journall.ipts.alc.id/index.php
1040
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

/BIOESAl/alrticle/view/1452 Nurdiansyah, & Fahyuni, E. F. (2016).


Field, M., & Dependent, F. (2008). Inovasi Model. In Nizmania
Kata Kunci : proses berpikir, field Learning Center.
independent, field dependent, Nurmalulidyalh, Mutia, Dalle Ambo, F.
memahami konsep. *). 64–77. S. (2019). Penerapan model
Halsall, N. F., Nurtaman, M. E., & pembelajaran kooperatif tipe
Halnik, U. (2019). Pengaruh talking stick dalam keterampilan
Model pembelajaran Kooperatif berbicara balasan jerman siswa
Tipe Rotating Trio Exchange kelas xi sma negeri 2 majene. 1–
(Rte) Terhadap Hasil belajar dan 18.
Minat belajar matematika siswa Pasaribu, D. S. (2017). Upaya
kelas V Sdn Pinggir Papas 1 Meningkatkan Minat dan Hasil
Sumenep. Widyalgogik : Jurnall belajar Fisika siswa dengan
pendidikan dan pembelajaran Menggunakan Model
sekolah dasar, 6(2), 112. pembelajaran Talking Stick pada
https://doi.org/10.21107/widyalgo Materi Listrik Dinamis Di kelas X
gik.v6i2.5195 Sman 10 Muaro Jambi. Edu
Jufri, W. (2013). belajar dan Fisikal, 2(Vol 2 No 01 (2017): Edu
pembelajaran SAINS. Bandung: Fisikal Volume 02 Nomor 01, Juni
Penerbit Pustalkal. Rekal Ciptal. 2017), 61–69.
1(176), 8–23. https://doi.org/https://doi.org/10.2
Khoerunnisa, P., & Aqwal, S. M. 2437/edufisikal.v2i01.4043
(2020). Analisis Model-model Pernalntalh, P. S. (2019). Desain
pembelajaran. Fondatial, 4(1), 1– Skenario pembelajaran Aktif dengan
27. Metode “ MIKIR ” pada Mata
https://doi.org/10.36088/fondaltial Kuliah pendidikan IPS. IJSSE:
.v4i1.441 Indonesian Journal of Social
Murtiningsih. (2013). Penerapan Science Education, 1(2), 145–
Model pembelajaran Talking Stick 155.
pada Mata Pelajaran IPS di http://ejournall.ialinbengkulu.alc.i
sekolah dasar. Prosiding Seminar d/index.php/ijsse
Nasional KSDP Prodi S1 PGSD Salahuddin, M. (2020). Strategi
FIP Universitas Negeri Malang, pembelajaran IPS : Konsep dan
99–106. Aplikasi. In pendidikan.
http://pgsd.fip.um.alc.id/wp- http://eprints.ulm.alc.id/8545/2/M
content/uploalds/2017/01/12.pdf UTIAlNI 2020-IPS-100 X (1).pdf
Novikasari, I. (2009). Salvrilialnal, V., Sundari, K., &
Penggemblengan Kemampuan Budianti, Y. (2020). Medial
Berpikir Kritis siswa melalui Dakota (Dakon matematika)
pembelajaran matematika Open- Sebagai Solusi untuk
Ended di sekolah dasar. Jurnall Meningkatkan Hasil belajar
Pemikiraln Allternaltif matematika siswa sekolah dasar.
Kependidikan, 14(2), 346–364. Jurnal Basicedu, 4(4), 1160–
1041
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume 07 Nomor 02, Desember 2022

1166. Technology, 7(2), 73.


https://doi.org/10.31004/balsiced http://repository.unsri.alc.id/2470
u.v4i4.517 1/
Shafiyyatul Azmi. (2018). pendidikan Zamrodah, Y. (2016). 済無No Title No
Kewarganegaraan Merupakan Title No Title. 15(2), 1–23.
Salah Satu Pengejawantahan
Dimensi manusia Sebagai
Makhluk Individu, Sosial, Susila,
dan Malkhluk Religi. Jurnal
Ilmiah. Fakultas Keguruan dan
Ilmu pendidikan, 18(1), 77–86.
Siti Zubalidalh. (2010). Berfikir Kritis :
Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi yang dapat Dikembangkan
Melalui pembelajaran Sains.
Seminar Nasional Sains 2010
dengan Tema “Optimalisasi Sains
Untuk Memberdayakan
manusia,” 16 (Jalnualry 2010), 1–
14.
https://www.researchgate.net/pro
file/Siti-Zubaidah-
7/publication/318040409_Berpiki
r_Kritis_Kemlmpualn_Berpikir_Ti
ngkat_Tinggi_yang_dapat_Dike
mbangkan_melalui_pembelajara
n_Sains/links/59564c650f7e9b59
1cdal994b/Berpikir-Kritis-
Kemampuan-Berpikir-Tingkat-
Tingg
Syafaruddin, S., Medialunas, M., &
Elihalmi, E. (2020). Straltegi
pembelajaran Aktif dalam
Meningkatkan Motivasi belajar
PKn peserta Didik. pendidikan
Guru sekolah dasar, 2(1), 31–42.
Warni, Al. P. (2020). Analisis Literasi
matematika dalam
Menyelesaikan Soal Operasi
Hitung Pecahan siswa kelas V
SDN Darungan 01 Lumajang.
Indonesian Journal of
Pharmaceutical Science and
1042

Anda mungkin juga menyukai