Anda di halaman 1dari 133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL


MATEMATIKA TIPE HIGH ORDER THINKING PADA POKOK
BAHASAN POLA BILANGAN DI KALANGAN SISWA KELAS VIII E
SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Disusun Oleh :
Widhia Tri
Nuragni NIM:
141414060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKART
A 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL


MATEMATIKA TIPE HIGH ORDER THINKING PADA POKOK
BAHASAN POLA BILANGAN DI KALANGAN SISWA KELAS VIII E
SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu


Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan
Matematika

Disusun Oleh :
Widhia Tri Nuragni (141414060)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKART
A 2018

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

PERSEMBAHAN

“Bersukacitalah dalam pengharapan,


sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”
- Roma 12:12–

Dengan penuh rasa syukur atas terselesaikannya skripsi ini, saya


persembahkan untuk:
1. TuhanYesusKristusyangselalumenyertaidanmemberkatisayadalamsegala hal.
2. Papa Suwarno dan Mama Muji Triusmaniati atas kasih sayang dan
kepercayaan yang selalu diberikan kepadasaya.
3. Kedua kakaktercintaYudha Perdana dan Arie Nugraha.
4. Saudara-saudari tercinta Persekutuan Mahasiswa Kristen Sanata Dharma.
5. Sahabat-sahabat sayaterkasih.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang sudah
disebutkan dalam kutipad dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 5 November 2018


Penulis

Widhia Tri Nuragni

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PIBLIKASI KARYA ILMIAH


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma : Nama : Widhia Tri Nuragni

Nomor Mahasiswa : 141414060

Demi perkembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL


MATEMATIKA TIPE HIGH ORDER THINKING PADA POKOK
BAHASAN POLA BILANGAN DI KALANGAN SISWA KELAS VIII E
SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019
Dengan demikian memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma

hak untuk menyimpan, mengalihkan dalambentuk media lain, mengelolanya

dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 5 November 2018


Penulis

Widhia Tri Nuragni

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

ABSTRAK

Widhia Tri Nuragni. 2018. Analisis Kemampuan SiswaDalam Menyelesaikan


Soal Matematika Tipe Higher Order Thinking Pada Pokok Bahasan Pola
Bilangan di Kalangan Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2018/2019. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata DharmaYogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII
E SMP Negeri 5 Yogyakarta dalam menyelesaikan soal matematikatipe Higher
Order Thinking pada pokok bahasan pola bilangan, 2) Mengetahui tingkat kualitas
respon siswa dalam pengerjaan soal matematika tipe Higher Order Thinking pada
pokok bahasan pola bilangan di kalangan siswa kelas VIII E SMP Negeri 5
Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan metode deskripstif. Subjek penelitian ini


adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2017 dengan objek
penelitian kemampuan menyelesaikan soal matematikatipe Higher Order
Thinking pada pokok bahasan pola bilangan. Data diperoleh dari hasil tes tertulis
dan wawancara dengan beberapa siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase ketuntasan hasil


belajar siswa kelas VIII E adalah 27,59%. Persentase tersebut diperoleh karena
dari 29 siswa yang mengikuti tes, hanya 8 siswa yang mendapat nilai di atas KKM
(KKM = 80). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa tersebut tergolong
masih rendah. Dari hasil tersebut jugadiperoleh kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal matematika tipe HOTsmasih rendah untuk tingkat evaluasi
(C5) dan kreasi (C6). Di sisi lain,tingkat kualitas respon siswa dalam
menyelesaikan soaltipe HOTsberdasarkan taksonomi SOLO, dilihat dari uraian
jawaban seluruh siswa menunjukkan bahwa siswa kelas VIII E terdiri dari tingkat
unistructural (13,79%), multistructural (44,83%),dan relational (41.38%).
Sedangkan tingkat kualitas respon siswa berdasarkan hasil wawancara beberapa
siswa menunjukkan bahwa siswa kelas VIII E terdiri dari tingkat multistructural,
relational, dan extended relational. Secara keseluruhan baik berdasarkan uraian
siswa maupun hasil wawancara, tingkat pemahaman siswa kelas VIII E cenderung
pada tingkat multistructural. Tingkatan ini memiliki arti bahwa siswa sudah
memahami dan dapat merencanakan penyelesaian soal tetapi belum mampu
menyelesaikannya dengan baik.

Kata kunci: analisis kemampuan, soal tipe HOTs, hasil belajar, kualitas respon,
pola bilangan

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

ABSTRACT

Widhia Tri Nuragni. 2018. Analysis on the Students’ Ability in Solving the
Higer Order Thinking Problems Type about Number Pattern of Grade VIII E
Students in State Junior High School 5 Yogyakarta on the 2018/2019 Academic
Year. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and
Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata
Dharma University.

This research aims to find out: 1) the learning outcomes of Grade VIII E students
in State Junior High School 5 Yogyakarta in terms of solving the HOTs problems
about number pattern, 2) the quality of response regarding the steps on solving
the HOTs problems about number pattern among VIII E students in State Junior
High School 5 Yogyakarta.

The method applied in this research is descriptive. The subjects are grade VIII E
students in State Junior High School 5 Yogyakarta on the Academic Year of
2018/2019. The research was conducted on August-October 2018 with students’
ability in solving the HOTs problems about number pattern as the object of study.
The data were collected from the results of written test and interview with some
students.

The result of this research illustrates that the mastery learning’s percentage of
grade VIII E students is 27.59%. This percentage is obtained because with the
total of 29 students taking part of the test, there are only 8 students who got the
score above the minimum criteria of mastery learning(KKM = 80). This reveals
that the students’ ability is still low. From these results also obtained the ability of
students to solve HOTs type questions is still low for evaluation level (C5) and
creation level (C6). On the other hand, the quality of response in solving the
problems based on the SOLO taxonomy, based on all the students’ answers alone
reflect the fact that the grade VIII E students composed of unistructural level
(13.79%), multistructural level (44.83%), and relational level (41.38%).
Meanwhile, the quality of response of grade VIII E students based on the
interview’s result of some students describes that the students consist of
multistructural level, relational level, and extended relational level. Based on the
students’ elucidation and interview, it shows that the understanding of grade VIII
E students tends to fall on the level of multistructural. It means that the students
already understand and are able to plan the solving steps of the problems.
However, they are not yet able to solve the problemwell.

Keywords: ability analysis, HOTs type problems, learning outcomes, quality of


response, number pattern

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan berkat
danrahmat-Nyakepadapenulissehinggadapatmenyelesaikanskripsidenganjudul
“ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL
MATEMATIKA TIPE HIGH ORDER THINKING PADA POKOK
BAHASAN POLA BILANGAN DI KALANGAN SISWA KELAS VIII E
SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019”
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penulismenyadaribahwadalampenulisanskripsiini,penulismendapatkan
banyak bimbingan dan dorongan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan IlmuPendidikan Universitas Sanata DharmaYogyakarta.
2. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata DharmaYogyakarta.
3. Ibu Niluh Sulistyani, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing, memberikan semangat, dan motivasi bagipenulis.
4. Bapak Suharno, S.Pd., S.Pd.T M.Pd, selaku Kepala SMP N 5 Yogyakarta yang
telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian
disekolah.
5. Bapak Hari Prasetyo, S.Ag, selaku Guru Mata pelajaran Matematika SMP N 5
Yogyakartayangtelahmemberikankesempatandanmembimbingpenulisselama
penelitian.
6. Keluarga tercinta yaitu Papa Suwarno, Mama Muji Triusmaniati, Yudha
PerdanadanArie Nugraha yang mendoakan, memotivasi danmeberikan
pengharapan serta semangat demi kelancaran studi terkhusunya dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

suka maupun duka selama menjalani prosesperkuliahan.


8. Teman-teman pendidikan matematika angkatan 2014 yang tidak dapat disebut
satu per satu, yang telah turut serta membantu baik secara langsung maupun
tidak langsung memberikan motivasi, dukungan, dan doa bagi penulis selama
ini terkhususnya dalam proses penyusunan skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah memberikan motivasi, semangat dan dukungan bagi
penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna melengkapi
kekurangan dari penulisan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih dan berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 5 November 2018


Penulis

Widhia Tri Nuragni

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...........................................v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.............................................................vi
ABSTRAK...........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................ix
DAFTAR ISI........................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1
B. Identifikasi Masalah..........................................................................................3
C. Batasan Masalah................................................................................................4
D. Rumusan Masalah.............................................................................................4
E. Tujuan Penelitian..............................................................................................4
F. Penegasan Istilah...............................................................................................5
G. Manfaat Penelitian............................................................................................6
BAB IILANDASAN TEORI.................................................................................8
A. Pembelajaran Matematika.................................................................................8
B. Hasil Belajar....................................................................................................10
C. Taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcome)......................11
D. Soal Tipe Higher Order Thinking skill (HOTs)..............................................14
E. Barisan dan Deret Bilangan............................................................................16
F. Kerangka Berpikir...........................................................................................19
G. Penelitian yang Relevan..................................................................................20
BAB IIIMETODE PENELITIAN.......................................................................22
A. Jenis Penelitian................................................................................................22
B. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................................22
C. Subjek dan Objek Penelitian...........................................................................22
D. Bentuk Data.....................................................................................................23
E. Metode Pengumpulan Data.............................................................................23
F. Instrumen Penelitian........................................................................................24
G. Metode Analisis Data......................................................................................27
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................32
A. Pelaksanaan Penelitian....................................................................................32
B. Analisis Data dan Penyajian Hasil Analisis....................................................34
C. Pembahasan.....................................................................................................73
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN...............................................................81
A. Kesimpulan.....................................................................................................81
B. Saran................................................................................................................81

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Dimensi Proses Berpikir................................................................14


Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Tertulis.....................................................................25
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara.....................................................................27
Tabel 3.3 Tingkatan Kemampuan Berdasarkan Taksonomi SOLO...............29
Tabel 4.1 Daftar Hasil Tes Tertulis Siswa.....................................................35
Tabel 4.2 Persentasae Skor Siswa Pada Tiap Soal........................................36
Tabel 4.3 Persentase Ketuntasan KKM.........................................................37
Tabel 4.4 Topik Data Kemampuan Dari Hasil Tes Tertulis..........................37
Tabel 4.5 Kualitas Respon Siswa Dari Hasil Tes Tertulis.............................58
Tabel 4.6 Persentase Kualitas Respon Siswa Dari Hasil Tes Tertulis...........59
Tabel 4.7 Persentase Ketercapaian Siswa Dalam Menyelesaikan Per
Nomor Soal Berdasarkan Level Soal.............................................60
Tabel 4.8 Rata-Rata Persentase Ketercapaian Pada Tiap Level Soal............60
Tabel 4.9 Hasil Analisis Wawancara Terhadap Kemampuan Siswa
Dalam Menyelesaikan Soal...........................................................61
Tabel 4.10 Kualitas Respon Siswa Dari Hasil Wawancara.............................71
Tabel 4.11 Kualitas Respon Siswa Dalam Menyelesaikan Soal......................72
Tabel 4.12 Persentase Kualitas Respon Siswa Dalam Menyelesaikan Soal....72

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

DAFTAR DIAGRAM DAN BAGAN

Diagram 4.1 Persentase Ketuntasan KKM.......................................................37


Bagan 4.1 Kategorisasi kemampuan Siswa Untuk Soal No. 1a...................51
Bagan 4.2 Kategorisasi kemampuan Siswa Untuk Soal No. 1b...................52
Bagan 4.3 Kategorisasi kemampuan Siswa Untuk Soal No. 2.....................53
Bagan 4.4 Kategorisasi kemampuan Siswa Untuk Soal No. 3a...................54
Bagan 4.5 Kategorisasi kemampuan Siswa Untuk Soal No. 3b...................55
Bagan 4.6 Kategorisasi kemampuan Siswa Untuk Soal No. 4.....................56
Bagan 4.7 Kategorisasi kemampuan Siswa Untuk Soal No. 5.....................57

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 Surat Ijin Penelitian...................................................................86


Lampiran A.2 Surat Selesai Penelitian.............................................................87
Lampiran B.1 Lembar Tes Tertulis..................................................................88
Lampiran B.2 Pedoman Skor Tes Tertulis.......................................................90
Lampiran B.3 Pedoman Wawancara................................................................96
Lampiran B.4 Lembar Validasi Soal Oleh Validator.......................................98
Lampiran B.5 Lembar Validasi Pedoman Wawancara Oleh Validator...........99
Lampiran B.6 Pengelompokan Siswa..............................................................100
Lampiran B.7 Lembar Jawab Siswa.................................................................102
Lampiran B.8 Transkip Hasil Wawancara........................................................104
Lampiran B.9 Validitas dan Reliabilitas Soal Tes Tertulis..............................115

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan di Indonesia selalu mengalami penyempurnaan yang pada
akhirnya menghasilkan suatu produk atau hasil pendidikan yang berkualitas.
Berbagai usaha telah dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu
pendidikan yang ada, sehingga mampu menciptakan generasi penerus bangsa
yang handal yang mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Perbaikan dan penyempurnaan ini meliputi perbaikan dalam sistem pendidikan
ataupun hal yang langsung dikaitkan dengan praktek pembelajaran. Kebijakan
tentang Kurikulum 2013 yang dicanangkan oleh pemerintah RI melalui Permen
No. 22 tahun 2016 tentang standar proses, tampak jelas bahwa sebagai
rancangan penyempurnaan kurikulum diharapkan siswa dapat mengembangkan
diri dalam berpikir. Siswa dituntut tidak hanya memiliki kemampuan berpikir
tingkat rendah atau LOTs (Lower Order Thinking skill), tetapi juga sampai
pada kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTs (Higher Order Thinking
skill). Menurut Kratwhwol, & Anderson (2001), menyatakan bahwa indikator
untuk mengukur HOTs meliputi menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan
mencipta (C6).
Pada tahun 2018, Kemendikbud mulai memberlakukan soal yang
membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau "High Order Thinking
skill" atau HOTs pada Ujian Nasional (UN) 2018.Sistem HOTs akan terus
digunakan karena ini bertujuan mengembangkan daya nalar siswa. Keputusan
tersebut mendapat banyak keluhan dari para siswa mengenai sulitnya soal
Matematika dalam UN tahun 2018. Menurutnya, penggunaan HOTs dalam soal
UN diterapkan untuk mendorong kemampuan berpikir kritis siswa. Didapat
nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) 2018 Sekolah Menengah Pertama (SMP)
mengalami penurunan. Khususnya pada mata pelajaran matematika dan IPA.
Untuk sekkolah negeri rata-rata nilai tahun 2018 adalah 53,42. Sedangkan pada
UNBK tahun 2017 sebesar 56,27(Kemendikbud, 2018).

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

SMP Negeri 5 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah negeri


berkualitas, di kota Yogyakarta yang siswanya berasal dari berbagai daerah di
Provinsi D.I.Yogyakarta (sebelum diberlakukan sistem zonasi). Adanya
passing grade yang tinggi (NUN: 291,5) mengakibatkan siswa yang diterima
di SMP N 5 Yogyakarta adalah siswa-siswi terbaik. Sebagai sekolah
berkualistas, penting bagi peneliti untuk memastikan bahwa siswa telah
mencerminkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTs (Higher Order
Thinking skill)seperti berpikir kritis, logis, dan kreatif. SMP Negeri 5
Yogyakarta telah menerapkan Kurikulum 2013 untuk semua tingkat.
Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas VIII dilandasi oleh teori
Jean Piaget yang membagi empat tahap perkembangan anak dimana pada tahap
ke empat yakni Formal Operations (11-15 tahun) pada tahap ini anak dapat
memikirkan situasi hipotesis secara penuh dan proses berpikir mereka tak lagi
tergantung hanya pada hal–hal yang langsung dan real. Pemikirannya semakin
logis dan abstrak sehingga sudah dapat menggunakan pola “kemungkinan”
(Hergenhahn, 2012).
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal peneliti selama
pembelajaran dengan guru matematika kelas VIII E SMP N 5 Yogyakarta
didapat informasi sebagai berikut:
1. Dari hasil penilaian akhir semester didapati siswa memiliki nilai yang
beragam dan secara tidak langsung dapat menunjukkan perbedaan
kemampuan menyelesaikan soal matematika yang dimiliki oleh siswa kelas
VIIIE.
2. Mengenai soal-soal HOTs guru mengatakan masih kekurangan
waktudanreferensiuntukmembuat soal–soal matematika HOTs. Soal-soal
yang diberikan oleh guru terbatas pada soal di buku pegangan siswa.
3. Siswa tidak terbiasa dengan soal-soal HOTs dan beranggapan soal-soal
HOTs adalah soal yang memiliki tingkat kesulitan tinggi.
4. Guru belum mengetahui sejauhmana kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal khususnya soal–soal matematika HOTs.
Guru belum mencoba mencari penyebab kesulitan yangdialami siswa

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

kemudian memilih solusi yang tepat untuk permasalahan yangdialami. Salah


satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui penyebab kesulitantersebut
dilakukan dengan cara menganalisis respon(jawaban) yang diberikan siswa dari
pemberian tes. Sementara itu untukmenentukan kualitas respon (jawaban)
siswa dalam menjawab soal dapatdianalisis menggunakan taksonomi SOLO.
Taksonomi SOLO (The Structure of the Observed Learning Outcome)
ataustruktur hasil belajar yang dapat diamati adalah salah satu alat yang mudah
dansederhana untuk mengetahui kualitas respon siswa dan analisis kesalahan,
sebabtaksonomi SOLO mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
1. Alat yang mudah dansederhana untuk menentukan level respon siswa
terhadap suatu pertanyaan matematika.
2. Alat yang mudah dan sederhana untuk pengkategorian kesalahandalam
menyelesaikan soal atau pertanyaan matematika.
3. Alat yang mudahdan sederhana untuk menyusun dan menentukan tingkat
kesulitan ataukompleksitas suatu soal atau pertanyaan matematika.
Taksonomi SOLOmengklasifikasikan lima level berbeda dan bersifat
hirearkis, yaitu prastructural,unistructural, multistructural, relational, dan
extended abstract.
Dari pemaparan yang terurai tersebut, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Matematika TipeHigh Order Thinking Pada Pokok
Bahasan Pola Bilangan di Kalangan Siswa Kelas VIIIE SMP N 5 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2018/2019”. Penting untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal matematika khususnya soal–soal tipe HOTs, karena dapat
membantu menentukan langkah selanjutnya agar dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat identifikasi
permasalahan sebagai berikut:
1. Kurangnya soal-soal matematika tipe High Order Thinking skill (HOTs),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

padahal pendidikan di Indonesia membutuhkan penguatan High Order


Thinking skill (HOTs).
2. Siswa belum terbiasa dengan soal-soal HOTs dan beranggapan soal-soal
HOTs adalah soal yang memiliki tingkat kesulitan tinggi.
3. Sejauh ini guru melihat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal hanya
didasarkan dari nilai kuantitatifnya saja. Padahal lebih penting untuk
mengetahui kesulitan yangdialami siswa yang dilihat dari bagaimana respon
(jawaban) siswa.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka peneliti membatasi masalah
pada kemampuan siswa kelas VIII E SMP N 5 Yogyakarta tahun ajaran
2018/2019 dalam menyelesaikan soal matematika tipe High Order Thinking
skill yang dilihat dari hasil belajar siswa dan kualitas respon siswa dalam
menjawab soal matematika yang didasarkan pada taksonomi SOLO. Soal
matematika dalam penelitian ini dibatasi pada pokok bahasan Pola Bilangan
dan merupakan soal matematika yang disusun dengan memperhatikan level
soal HOTs berdasarkan taksonomi Bloom revisi dan kurikulum 2013.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan dalam penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta
dalam menyelesaikan soal matematika tipe HOTs pada pokok bahasan Pola
Bilangan ditinjau dari hasil belajar?
2. Bagaimana kemampuan siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta
dalam menyelesaikan soal matematika tipe HOTs pada pokok bahasan Pola
Bilangan ditinjau dari kualitas respon siswa berdasarkan taksonomi SOLO?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

1. Mendekripsikan kemampuan siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta


dalam menyelesaikan soal matematika tipe HOTs pada pokok bahasan Pola
Bilangan ditinjau dari hasil belajar.
2. Mendekripsikan kemampuan siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta
dalam menyelesaikan soal matematika tipe HOTs pada pokok bahasan Pola
Bilangan ditinjau dari kualitas respon siswa berdasarkan taksonomi SOLO.

F. Penegasan Istilah
Adapun batasan-batasan istilah dalam penelitian ini, antara lain:
1. Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Matematika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), analisis adalah
penyelidikan suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan
sebenarnya.kemampuan menyelesaikan soal matematika adalah
dimengertinya persoalan secara bermakna dalam memecahkan soal yang
digunakan dalam penyelesaian soal matematika. Jadi, penelitian ini
merupakan penyelidikan mengenai pemahaman siswa kelas VIII E SMP N 5
Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 dalam memecahkan soal tipe HOTs
pada materi pokok Pola Bilangan dilihat dari pekerjaan siswa.
2. Taksonomi SOLO
Taksonomi SOLO menemukan bahwa ketika siswa menjawab tugas
yang diberikan, tanggapan mereka tehadap tugas dapat disimpulkan dalam
lima level yang berbeda. Lima level tersebut adalah prastructural,
unistructural, multistructural, relational, dan extendedabstract.
3. Soal Tipe HOTs
Soal tipe HOTs adalah soal yang menuntut kemampuan
menggunakan penalaran dan logika untuk mengambil keputusan (C4),
memprediksi & merefleksi (C5), serta kemampuan
menyusunstrategibaru(C6) untukmemecahkansoalyangtidakrutin.
4. Pola Bilangan
Pola dapat diartikan sebagai sebuah susunan yang mempunyai
bentuk teratur dari bentuk yang satu ke bentuk berikutnya. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

bilangan adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan kuantitas


(banyak, sedikit) dan ukuran (berat, ringan, panjang, pendek, luas) suatu
objek. Bilangan ditunjukkan dengan suatu tanda atau lambang yang disebut
angka. Sehingga pola bilangan dapat diartikan sebagai susunan bilangan
yang mempunyai bentuk teratur dari bentuk yang satu ke bentuk berikutnya.

G. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi Pendidikan
a. Penelitian ini dapat membantu menambah pengetahuan akan pentingnya
pembiasaan soal tipe HOTsagar siswa memiliki kemampuan abad 21.
b. Sebagai referensi di perpustakaan untuk acuan bagi orang lain yang akan
melakukakan penelitian yang sama.
c. Penelitian ini dapat membantu siapa saja yang membutuhkan informasi
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan soal tipe HOTs maupun masalah
dalam penelitian.
2. BagiGuru
a. Guru dapat mengunakan soal-soal tipe HOTs sebagai salah satu alat
penilaian alternatif dalam prosespembelajaran.
b. Guru dapat mengetahui tingkat pemahaman materi yang dimiliki siswa
setelah mempelajari materi Pola Bilangan.
c. Guru juga dapat mengetahui kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal
tipe HOTs.
d. Guru juga dapat mengetahui letak kelemahan atau kesulitan siswa dalam
mengerjakan soal-soal tipe HOTs yang diberikan terkait materi Pola
Bilangan.
3. Bagi Siswa
a. Siswa mendapatkan kesempatan untuk mengetahui sampai batas mana
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal.
b. Penelitian ini dapat memberikan pengalaman menyelesaikan soal
matematika yang dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

4. BagiPeneliti
a. Peneliti dapat mengetahui tingkat respon siswa dalam memecahkan soal-
soal tipe HOTs yang diberikan pada materi Pola Bilangan.
b. Peneliti dapat mengetahui sampai pada tahap apa pemahaman siswa
dalam mempelajari materi Pola Bilangan.
c. Peneliti dapat memperkenalkan soal-soal tipe HOTs sebagai salah satu
alat penilaian alternatif yang dapat digunakan dalam proses penilaian di
dalamkelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika
Matematika merupakan ilmu yang bersifat universal yang mendasari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, mempunyai peran
penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia
(Kemendikbud, 2014). Agar siswa dapat menguasai matematika dengan baik,
maka upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pembelajaran matematika.
Istilah pembelajaran matematika berasal dari kata pembelajaran dan
matematika. Pembelajaran menurut Moh. Uzer Usman (2008) adalah “suatu
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu”. Sedangkan matematika adalah “prosedur
operasional yang digunakan dalam penyelesaian permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari” (Agasi, 2014).
Dari pengertian istilah-istilah tersebut dapat ditarik suatu pemahaman
bahwa pembelajaran matematika adalah proses interaksi siswa dengan guru
dan sumber belajar lainnya dalam menyelasaikan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari.Pengenalan dan pemahaman siswa terhadap
pembelajaran matematika berfungsi “mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol juga untuk
mengembangkan ketajaman penalaran yang dapat memperjelas dan
menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari” (Agasi, 2014).
Dalam Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2017), mata pelajaran
matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat dalam pemecahanmasalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

gagasan dan pernyataanmatematika.


3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika dan menafsirkan solusi yangdiperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan ataumasalah.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Dari fungsi dan tujuan pembelajaran matematika tersebut perlu
mendapatkan perhatian dan kemudian dilaksanakan dalam bentuk
pembelajaran yang kondusif dan efektif dan diharapkan pembelajaran
matematika dapat memperoleh hasil optimal sebagaimana fungsi dan tujuan
pembelajaran matematika diatas. Hasil optimal dalam pembelajaran
matematika tercermin dari hasil belajar siswa, yang salah satunya dapat dilihat
dari bagaimana kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu soal
matematika.
Menurut Ahmad Thonthowi (1993), kemampuan diartikan sebagai
“proses didapatkannya pemecahan, dimengertinya persoalan atau dipahaminya
hubungan- hubungan antara hal-hal secara bermakna”. Menurut Sardiman
(2005), kemampuan diartikan sebagai “menguasai sesuatu dengan pikiran”.
Menyelesaikan adalah “memecahkan (soal, masalah, dan sebagainya)” (KBBI,
2008). Soal berarti “hal yang harus dipecahkan”. Matematika adalah “prosedur
operasional yang digunakan dalam penyelesaian permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari” (Agasi, 2014).
Dari pengertian istilah-istilah di atas dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa kemampuan menyelesaikan soal matematika adalah dimengertinya
persoalan secara bermakna dalam memecahkan soal yang digunakan dalam
penyelesaian permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini,
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dianalisis dengan melihat hasil
belajar dan kualitas respon (jawaban) siswa berdasarkan taksonomi SOLO.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

B. Hasil Belajar
Setelah suatu proses belajar berakhir, maka siswa memperoleh suatu
hasil belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses
pembelajaran. Hasil belajar digunakan untuk mengetahui sebatas mana siswa
dapat memahami serta mengerti materi yang telah diterima siswa.Nana Sudjana
(2009) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan
tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup
bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006) juga
menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya
pengajaran dari puncak proses belajar.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan
evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data yang akan menunjukkan
tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Selanjutnya, dalamrangkamembantusiswamencapaihasil belajar
yang seoptimalmungkin, penting untukmengetahuifaktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa.
Hasilbelajaryangdicapaisiswadipengaruhiolehfaktor dari dalam diri siswa
dan faktor yang datang dari luar diri siswa.Faktor dari dalam diri siswa
sepertikemampuansiswamemiliki pengaruh yang besar terhadap
keberhasilan belajar siswa yangdicapai.Faktor yang muncul dari dalam diri
siswa merupakan hal yang logis dan wajar, sebab belajar adalah perubahan
tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya, siswa harus merasakan
adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Ia harus
mengerahkan segala daya dan upaya untuk mencapainya.
Di sisi lain, masih ada faktor yang datang dari luar siri siswayang
dapat mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah satunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

adalahkualitaspengajaran.Kualitaspengajaran ialah efektif tidaknya proses


pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, hasil
belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan
kualitaspengajaran (Djamarah dan Zain, 2002).

C. Taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcome)


Taksonomi SOLO pertama kali dikenalkan oleh Biggs dan Collis pada
tahun 1982, taksonomi ini berakar dari teori belajar Piaget. Dimana dalam
teorinya Piaget sebagaimana dikutip oleh Suherman (2003), mengemukakan
bahwa tahap perkembangan kognitif atau taraf kemampuan berfikir seseorang
individu sesuai dengan usianya. Menurut Biggs dan Collis sebagaimana dikutip
oleh Asikin (2002), menyatakan bahwa kualitas respon seorang siswa akan
berbeda antara suatu konsep dengan konsep lainnya, dan perbedaan tersebut
tidak akan melebihi tingkat perkembangan kognitif optimal siswa seusianya.
Biggs dan Collis sebagaimana dikutip oleh Ekawati (2013), menganggap
bahwa klasifikasi yang diberikan oleh Piaget, baru bersifat hipotesis
(Hypothetical Cognitive Structure/HCS). Biggs dan Collis membuat klasifikasi
respon nyata dari anak-anak, dimana klasifikasi ini dinamakan taksonomi
SOLO(Structure of Observed Learning Outcom) atau struktur hasil belajar
yang dapat diamati. Taksonomi SOLO adalah salah satu alat yang mudah dan
sederhana untuk mengetahui kualitas respon siswa dan analisa kesalahan, sebab
taksonomi SOLO mempunyai beberapa kelebihan, yaitu sebagai berikut:
a. Alat yang mudah dan sederhana untuk menentukan level respon
siswaterhadap suatu pertanyaan matematika.
b. Alat yang mudah dan sederhana untuk pengkategorian kesalahan dalam
menyelesaikan soal atau pertanyaan matematika.
c. Alat yang mudah dan sederhana untuk menyusun dan menentukan tingkat
kesulitan atau kompleksitas suatu soal atau pertanyaan matematika.
Taksonomi SOLO menyediakan kerangka klasifikasi respon yang
dapat disimpulkan dari struktur jawaban suatu stimulus. Berdasarkan model
SOLO, respon siswa bergantung pada dua ciri. Pertama, seri lima mode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

perkembangan kognitif dan kedua, seri lima respon. Kedua ciri ini dengan jelas
membentuk dasar untuk teori yang diambil oleh Biggs dan Collis dalam
taksonomi SOLO. Deskripsi kedua ciri respon siswa yang diungkapkan oleh
Biggs dan Collis sebagaimana dikutip oleh Ekawati (2013) adalah sebagi
berikut:
a. Model Perkembangan Kognitif
Model taksonomi SOLO berkaitan erat dengan adanya gagasan
tingkat pengembangan kognitif Piaget yang mengusulkan sejumlah tingkat
perkembangan kognitif yang mendesmostrasikan peningkatan abstrak dari
sensori motor (masa pertumbuhan), ikonik, konkret-simbolik, format
melalui post formal. Meskipun rangkaian dari lima tingkat diikuti dari yang
sederhana ke kompleks, itu merupakan pengetahuan umum dimana siswa
tidak selalu berada pada level yang sama karena usia perkembangan mereka
menganjurkan mereka tidak seharusnya menampilkan level secara
konsisten.
b. Stuktur Respon
Taksonomi SOLO menemukan bahwa ketika siswa menjawab tugas
yang diberikan, tanggapan mereka tehadap tugas dapat disimpulkan dalam
lima level yang berbeda. Deskripsi lima level struktur respon siswa tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Prastructural, respon menujukkan bahwa pemahaman pokok pertanyaan
secara tidak tepat.
2) Unistructural, respon mewakili kegunaan dari hanya satu aspek yang
relevan
dengan informasi dalam pernyataan.
3) Multistructural, respon fokus terhadap beberapa aspek yang relevan
denganinformasi yang diberikan tetapi diperlakukan secara mandiri,
bertambah atauberurutan.
4) Relational, respon menggabungkan semua bagian yang relevan dari
informasiuntuk membuat sebuah generalisasi atau untuk membentuk
sebuah struktur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

5) Extended abstract, respon menerapkan struktur menjadi sebuah situasi


yangbaru dan lebih abstrak. Dalam hal ini mungkin mengijinkan
generalisasiterhadap sebuah topik.
Hasil penelitian Putri & Manoy (2013), mengembangkan deskriptor
tingkatan taksonomi SOLO untuk tingkat prastructural sampai dengan tingkat
extended abstract. Deskriptor tingkatan taksonomi SOLO tersebut antara lain
sebagai berikut:
a. Level prastructural
Pada level ini siswa belum memahami soal yang diberikan, sehingga siswa
cenderung tidak memberikan jawaban.
b. Level unistructural
Pada level ini siswa dapat menggunakan sepenggal informasi yang jelas dan
langsung dari soal sehingga dapat menyelesaikan soal dengan sederhana dan
tepat.
c. Level multistructural
Pada level ini siswa menggunakan dua penggal informasi atau lebih dari
soal yang diberikan untuk menyelesaikan soal dengan tepat, tetapi tidak
dapat menggabungkannya secara bersama-sama.
d. Level relational
Pada level ini siswa berpikir dengan menggunakan dua penggal informasi
atau lebih dari soal yang diberikan dan menghubungkan informasi-informasi
tersebut untuk menyelesaikan soal yang diberikan dengan tepat dan dapat
menarik kesimpulan.
e. Level extended abstract
Pada level ini siswa berpikir induktif dan deduktif, menggunakan dua
penggal informasi atau lebih dari soal yang diberikan dan menghubungkan
informasiinformasi tersebut kemudian menarik kesimpulan untuk
membangun suatu konsep baru dan menerapkannya.
Dalam penelitian ini, peneliti mengadopsi deskriptor tingkatan
taksonomi SOLO tersebut sebagai panduan untuk menentukan kualitas respon
siswa dalammenyelesaikan soal matematika. Selain itu, penentuan level siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

dalammerespon suatu soal matematika juga didasarkan pada level soal yang
diberikan, dimana soal tersebut merupakan soal matematika disusun dengan
memperhatikan level soal HOTs berdasarkan taksonomi Bloom revisi dan
kurikulum 2013. Kemudian soal tersebut ditentukan tingkat kesulitan atau
kompleksitas berdasarkan taksonomi SOLO.

D. Soal Tipe Higher Order Thinking skill (HOTs)


Terkait dengan isu perkembangan pendidikan di tingkat internasional,
Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan. Penyempurnaan
antara lain dilakukan pada standar penilaian, dengan mengadaptasi secara
bertahap model-model penilaian standar internasional. Penilaian hasil belajar
diharapkan dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking skills/HOTs), karena berpikir
tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan
mendalam tentang materi pelajaran (Kemendikbud, 2017).
Soal-soal tipe HOTs umumnya digunakan untuk mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak
sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa
melakukan pengolahan (recite). Meskipun demikian, soal-soal yang berbasis
HOTs tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soalrecall. Anderson &
Krathwohl (2001) mengklasifikasikan dimensi proses berpikir sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tabel Dimensi Proses Berpikir


1. Mengkreasi ide/gagasansendiri.
Mengkreasi
2. Kata kerja: mengkonstruksi,
desain, kreasi,mengembangkan,
menulis,memformulasikan.

1. Mengambil keputusansendiri.
HOTS Mengevaluasi 2. Kata kerja: evaluasi, menilai,
menyanggah, memutuskan,
memilih,mendukung.
1. Menspesifikasiaspek-aspek/elemen.
Menganalisis 2. Kata kerja: membandingkan,
memeriksa, mengkritisi,menguji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

1. Menggunakan informasi pada domainberbeda


Mengaplikasi 2. Kata kerja: menggunakan,
mendemonstrasikan, mengilustrasikan,
MOTS mengoperasikan.
1. Menjelaskan ide/konsep
Memahami 2. Kata kerja: menjelaskan,
megklasifikasi, menerima, melaporkan.
1. Mengingat kembali
LOTS Mengetahui 2. Kata kerja: mengingat, mendaftar,
mengulang, menirukan.
Sumber: Anderson & Krathwohl (2001), dikutip dari Kemendikbud (2017)

Soal-soal HOTs pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah


menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi
(creating-C6). Pada dimensi proses berpikir menganalisis (C4) menuntut
kemampuan peserta didik untuk menspesifikasi aspek-aspek/elemen,
menguraikan, mengorganisir, membandingkan, dan menemukan makna
tersirat. Pada dimensi proses berpikir mengevaluasi (C5) menuntut kemampuan
peserta didik untuk menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai,
menguji, membenarkan atau menyalahkan. Sedangkan pada dimensi proses
berpikir mengkreasi (C6) menuntut kemampuan peserta didik untuk
merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan,
memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah.
Soal-soal HOTs tidak selalu merupakan soal-soal sulit.
Ciri-ciri soal HOTs adalah menuntut kemampuan menggunakan
penalaran dan logika untuk mengambil keputusan, memprediksi & merefleksi,
serta
kemampuanmenyusunstrategibaruuntukmemecahkanmasalahkontesktualyangti
dakrutin.Kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan antar konsep, dan
kemampuan mentransfer konsep satu ke konsep lain, merupakan kemampuan
yang sangat penting untuk menyelesaiakan soal-soal HOTs (Kemendikbud,
2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

E. Barisan dan Deret Bilangan


1. Pengertian Pola Bilangan
Pola dapat diartikan sebagai sebuah susunan yang mempunyai
bentuk teratur dari bentuk yang satu ke bentuk berikutnya. Sedangkan
bilangan adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan kuantitas
(banyak, sedikit) dan ukuran (berat, ringan, panjang, pendek, luas) suatu
objek. Bilangan ditunjukkan dengan suatu tanda atau lambang yang disebut
angka. Sehingga pola bilangan dapat diartikan sebagai susunan bilangan
yang mempunyai bentuk teratur dari bentuk yang satu ke bentuk berikutnya.
Berikut macam-macam Pola Bilangan (Arimbi, Amy 2010):
a. Pola Garis Lurus
Penulisan bilangan yang mengikuti pola garis lurus merupakan pola
bilangan yang paling sederhana. Suatu bilangan hanya digambarkan
dengan noktah yang mengikuti pola garis lurus.
b. Pola Persegi panjang
Pada umumnya, penulisan bilangan yang didasarkan pada pola persegi
panjang hanya digunakan oleh bilangan bukan prima. Pada pola ini,
noktah-noktah disusun menyerupai bentuk persegi panjang.
c. Pola Persegi
Persegi merupakan bangun datar yang semua sisinya memiliki ukuran
yang sama panjang. Begitu pula dengan penulisan pola bilangan yang
mengikuti pola persegi.
d. Pola Segitiga
Selain mengikuti pola persegi panjang dan persegi, bilangan pun dapat
digambarkan melalui noktah yang mengikuti pola segitiga.
e. Pola Bilangan Ganjil
Pola bilangan ganjil memiliki aturan sebagai berikut.
1) Bilangan 1 sebagai bilangan awal.
2) Bilangan selanjutnya memiliki selisih 2 dengan bilangan sebelumnya.
f. Pola Bilangan Genap
Pola bilangan genap memiliki aturan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

1) Bilangan 2 sebagai bilangan awal.


2) Bilangan selanjutnya memiliki selisih 2 dengan bilangan sebelumnya.
g. Pola Bilangan Kubus
Pola kubus terbentuk dari bilangan kubik. Pola bilangan kubusadalah
pola bilangan dimana bilangan setelahnya merupakan hasil daripangkat
tiga dari bilangan sebelumnya.
h. Pola Bilangan Segitiga Pascal
Bilangan-bilangan yang disusun menggunakan pola segitiga Pascal
memiliki pola yang unik. Hal ini disebabkan karena bilangan yang
berpola segitiga Pascal selalu diawali dan diakhiri oleh angka 1.
Selainitu, di dalam susunannya selalu ada angka yang diulang. Adapun
aturan-aturan untuk membuat pola segitiga Pascal adalah sebagai berikut:
1) Angka 1 merupakan angka awal yang terdapat di puncak.
2) Simpan dua bilangan di bawahnya. Oleh karena angka awal dan
akhirselalu angka 1, kedua bilangan tersebut adalah 1.
3) Selanjutnya, jumlahkan bilangan yang berdampingan.
Kemudian,simpan hasilnya di bagian tengah bawah kedua bilangan
tersebut.
4) Proses ini dilakukan terus sampai batas susunan bilangan yang
diminta.
i. Pola Bilangan Fibonacci
Pola bilangan fibanocci adalah pola bilangan dimana jumlah
bilangan setelahnya merupakan hasil dari penjumlahan dari dua bilangan
sebelumnya
2. Pengertian Barisan
Suatu barisan adalah suatu fungsi yang domainnya adalah himpunan
bilangan bulat positif (Z+ atau N) atau himpunan bagiannya. Suatu barisan
yang daerah hasilnya (range) adalah himpunan bagian dari himpunan
bilangan real disebut barisan bilangan real atau dengan kata lain: Suatu
barisan bilangan real adalah suatu fungsi f :NR.
Barisan yang mempunyai domain himpunan bilangan asli berhingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

{1, 2, 3, … , 𝑛}, untuk suatu bilangan asli 𝑛, disebut barisan berhingga.


Sedangkan barisan yang mempunyai domain himpunan semua bilangan asli
{1, 2, 3, … } disebut barisan takberhingga. Setiap bilangan (kawan suatu
bilangan asli) dalam suatu barisan disebut suku barisan tersebut. Suku ke-
𝑛(sering disebut juga suku umum) suatu barisan adalah kawan bilangan asli
𝑛, dan biasa ditulis dengan simbol 𝑎𝑛, 𝑢𝑛, 𝑠𝑛, 𝑡𝑛dan sebagainya, sehingga
suatu barisan biasa dinyatakan dengan simbol seperti {𝑎𝑛}. Apabila rentang
nilai 𝑛tidak ditulis, dianggap barisannya takberhingga. (Sahid, 2010)
3. Pengertian Deret
Suatu deret adalah jumlah suku-suku suatu barisan. Apabila barisan
yang dijumlahkan mempunyai tak berhingga banyak suku, maka deretnya
disebut deret tak hingga. Jika banyaknya suku berhingga, maka deretnya
disebut deret berhingga. Hasil jumlahan suatu deret berhingga yang terdiri
atas 𝑛suku biasanya dituliskan dengan simbol 𝑆𝑛, yakni 𝑆𝑛 = 𝑎1 + 𝑎2 +
𝑎3 + ⋯ + 𝑎𝑛.
Deret berhingga tersebut juga dapat dinamakan jumlah parsial ke-
𝒏dari deret tak hingga 𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + ⋯ + 𝑎𝑛 + 𝑎𝑛+1 + ⋯ , karena
merupakan jumlah 𝑛suku pertamanya saja.(Sahid, 2010)
4. Barisan dan DeretAritmetika
Barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang mempunyai suatu
pola tertentu, yakni selisih setiap dua suku berturutan sama atau tetap.
Dengan kata lain, setiap suku kecuali suku pertama pada barisan aritmetika
diperoleh dari suku sebelumnya dengan cara menambah/ menguranginya
dengan suatu bilangan tetap. Bilangan tetap tersebut dinamakan beda atau
selisih (biasanya disimbolkan dengan b). Jadi, jika 𝑎𝑛adalah suku ke-𝑛suatu
barisan aritmetika, maka 𝑎𝑛+1 − 𝑎𝑛 = 𝑏atau 𝑎𝑛+1 = 𝑎𝑛 + 𝑏untuk 𝑛 = 1, 2, 3, …
dengan 𝑏suatu bilangan (konstanta)tertentu. Deret aritmetika adalah jumlah
suku-suku suatu barisan aritmetika. (Sahid, 2010)
5. Barisan dan Deret Geometri
Suatu barisan geometri adalah suatu barisan bilangan yang
mempunyai pola tertentu, yakni tiap suku (kecuali suku pertama) diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

dengan cara mengalikan suku sebelumnya dengan dengan suatu bilangan


tetap selain nol. Dengan kata lain, pada suatu barisan geometri hasil bagi
atau rasio setiap suku dengan suku sebelumnya selalu sama. Bilangan
pengali atau hasil bagi tersebut dinamakan pembanding atau rasio atau ada
yang menyebut rasio bersama dan biasanya disimbolkan dengan huruf𝑟.
Jadi, barisan 𝑎1, 𝑎2, 𝑎3, … merupakan suatu barisan geometri apabila
terdapat 𝑟 ≠ 0 sedemikian hingga:
𝑎𝑛+1
𝑎 = 𝑎𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 = 𝑟𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘𝑛 = 1, 2, 3, …
𝑛+1 𝑛
𝑎𝑛
Sutau deret geometri adalah jumlah suku-suku barisan geometri (Sahid,
2010).

F. Kerangka Berpikir
Terkait dengan isu perkembangan pendidikan di tingkat internasional,
Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan. Dalam
Kurikulum 2013 pembelajaran matematika memiliki tujuan mendorong siswa
untuk berpikir secara luas dan mendalam (Higer Order Thinking skill) tentang
suatu materi. Kemampuan tersebut penting bagi siswa agar siap menghadapi
tantangan abad 21 (Kemendikbud, 2017). Pemberian soal matematika tipe
HOTs adalah salah satunya karena soal tipe ini umumnya digunakan untuk
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Sesuai hakikat manusia yang unik, pada dasarnya setiap individu
berbeda satu sama lain. Hal ini mengakibatkan kemampuan siswa dalam
menerima pembelajaran matematika berbeda satu dengan yang lain dan cara
berpikir peserta didik yang berbeda-beda juga akan membuat mereka memiliki
kemampuan yang berbeda-beda dalam menyelesaikan atau memecahkan soal-
soal tipe HOTs. Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal tipe HOTs diperlukan analisis. Kegiatan analisis
penting untuk mengetahui siswa mana yang memiliki kemampuan rendah dan
apa penyebab siswa tersebut belum mencapai kemampuan yang diharapkan.
Setelah mengetahui letak kekurangan siswa, guru dapat menentukan langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-


soal tipe HOTs. Kegiatan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal-soal tipe HOTs ditinjau dari hasil belajar dan kualitas respon (jawaban)
siswa.
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Pembelajaran Matematika abad


ke-21

Kemampuan Berpikir Tingkat


Tinggi

Pengerjaan soal-soal tipe HOTs

Hasil Belajar Kualitas Respon


Berdasarkan Taksonomi SOLO

Kemampuan Siswa
Menyelesaikan Soal Matematika Tipe HOTs

G. Penelitian yang Relevan


Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh ZakkinaGaisdanEkasatyaAldilaAfriansyah
yang berjudul “Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
High Order Thinking Ditinjau Dari Kemampuan Awal Matematis”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kemampuan awal
matematis siswa terhadap penyelesaian soal High Order Thinking dalam
segala aspek. Siswa dikategorikan mampu menyelesaikan soal High Order
Thinking. Faktor- faktor yang menyebabkan siswa keliru dalam
menyelesaikan soal diantaranya adalah siswa kurang teliti, kemampuan awal
matematis siswa rendah, proses yang dilalui selama pembelajaran tidak
maksimal, dan kurangnya pemahaman siswa terhadap soal. Persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

21

penelitian terdahulu dengan yang saya teliti adalah terletak pada ingin
mengetahui kemampuan siswa menyelesaikan soal High Order Thinking.
Perbedaannya yaitu penelitian yang dilakukan sebelumnya ditinnjau dari
kemampuan awal matematis, sedangkan peneliti sendiri ingin meninjau dari
hasil belajar dan kualitas respon siswa berdasarkan taksonomi SOLO.
2. Penelitian yang relevan telah dilakukan oleh Veni Setyarini yang berjudul
“Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada
Pokok Bahasan Persamaan Linear Dua Variabel di Kalangan Siswa Kelas
VIII C SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman dalam
menyelesaikan soal berdasarkan taksonomi SOLO, dilihat dari uraian
jawaban seluruh siswa menunjukkan bahwa secara keseluruhan baik
berdasarkan uraian siswa maupun hasil wawancara, tingkat pemahaman
siswa kelas VIII C cenderung pada tingkat multistructural. Tingkatan ini
memiliki arti bahwa siswa sudah memahami dan dapat merencanakan
penyelesaian soal tetapi belum mampu menyelesaikannya dengan baik..
Persamaan penelitian terdahulu dengan yang saya teliti terletak pada ingin
melihat kemampuan siswa menyelesaikan soal ditinjau dari kualitas respon
siswa. Perbedaannya terletak pada instrumen soal yang digunakan peneliti
sebelumnya hanya berdasarkan kurikulum, sedangkan peneliti ingin
menggunakan soal-soal matematika tipe HOTs.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan penelitian
deskriptif. Menurut Nazir (2009), metode deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan
dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dalam hal ini adalah bertujuan
untuk mengetahui gambaran tentang hasil belajar dan kualitas respon siswa
kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 dalam
menyelesaikan soal matematika tipe HOTs pada materi pokok Pola Bilangan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat dan waktu yang akan dilaksanakannya penelitian antara lain:
1. Tempat pelaksanaan
Penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri
5 Yogyakarta.
2. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan penelilitian dimulai dari bulan Agustus sampai bulan
Ooktober 2018.

C. Subjek dan Objek Penelitian


Subjek penelitian ini adalah sebagian siswa kelas VIII E SMP N 5
Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Subjek ini dipilih berdasarkan kriteria
kelompok hasil tes tertulis dan kualitas respon berdasarkan taksonomi SOLO.
Sedangakan objek penelitian ini adalah kemampuan menyelesaikan soal
matematika tipe HOTs pada pokok bahasan Pola Bilangan di kalangan siswa
kelas VIII E SMP N 5 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 yang ditinjau dari

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

hasil belajar dan kualitas respon dalam menghadapi soal-soal matematika tipe
HOTs.

D. Bentuk Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu
data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Data ini merupakan data
tertulis dari hasil pekerjaan peserta didik dan hasil wawancara dengan peserta
didik yang menjadi subjek penelitian.
Hasil tes tertulis yang merupakan skor sebagai data Kuantitatif, yaitu
data akan disajikan dalam tabel. Sedangkan data langkah pengerjaan tes tertulis
serta hasil wawancara merupakan data Kualitatif. Data ini digunakan untuk
melihat kualitas respon siswa dalam menghadapi soal-soal HOTs yang akan
disajikan dalam deskripsi dan transkrip.

E. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes
yang berupa tes tertulis dan metode non tes yang berupa wawancara.
1. Tes tertulis
Berdasarkan bentuknya, tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes subjektif dengan materi soal matematika pokok bahasan Pola
Bilangan. Tes subjektif merupakan tes yang berbentuk soal uraian (essay).
Melalui tes ini, siswa dituntut untuk menyusun jawaban secara terurai dan
menjelaskan atau mengekspresikan gagasannya melalui bahasa tulisan
secara lengkap dan jelas. Uraian hasil pekerjaan siswa digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa dan melihat kualitas respon siswa dalam
menghadapi soal-soal HOTs.
2. Metode wawancara
Wawancara merupakan metode yang berupa serangkaian
pertanyaan yang dipakai sebagai acuan untuk mendapatkan data/informasi
tertentu tentang keadaan responden dengan cara tanya-jawab. Metode ini
digunakan untuk memperoleh keterangan yang terperinci dan mendalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

mengenai pandangan siswa akan langkah atau cara penyelesaian soal pada
tes tertulis yang mereka lakukan. Hal ini dilakukan untuk mengukur atau
mengetahui kualitas respon siswa dalam menyelesaikan soal matematika.
Wawancara dilakukan terhadap beberapa siswa yang dipilih dengan
memperhatikan kelompok berdasarkan ketuntasan KKM, golongan rendah-
sedang-tinggi, dan tingkat pemahaman berdasarkan uraian jawaban siswa.
Wawancara tersebut menggunakan media perekam suara dan pedoman
wawancara yang telah dibuat.

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Data tersebut dibutuhkan untuk
menjawab rumusan masalah/pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini,
instrumen yang digunakan antara lain:
1. Lembar tes tertulis
Lembar tes tertulis akan diberikan kepada siswa sesuai dengan
pokok bahasan yang diujikan. Tes ini berupa tes subjektif, yaitu tes yang
berbentuk soal uraian (essay). Sedangkan kisi- kisi soal tes tertulis disusun
sesuai dengan level HOTs dan Kurikulum 2013 yang berkaitan dengan
pokok bahasan Pola Bilangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Tertulis


Indikator Pencapaian Indikator Soal No Tingkat
Kompetensi
Menerapkan pola dan a. Siswa dapat menentukan 1 C4, C5
generalisasi untuk membuat suku ke-n dari suatu
prediksi barisan bilangan.
b. Siswa dapat menentukan
nilai n bila diketahui Sn dari
sutu deret bilangan.
c. Siswa dapat
menyelidiki/mengurai
informasi untuk mengambil
kesimpulan serta
menemukan alasan yang
mendukungnya.
Menerapkan pola dan a. Siswa dapat menentukan 2 C5
generalisasi untuk membuat nilai Sn dari suatu deret
prediksi bilangan.
b. Siswa dapat
menyelidiki/mengurai
informasi untuk mengambil
kesimpulan serta
menemukan alasan yang
mendukungnya.
Memecahkan masalah yang a. Siswa dapat menentukan Sn 3 C4, C5
berkaitan dengan pola dari suatu deret bilangan.
bilangan, barisa, deret ; b. Siswa dapat menentukan
menggunakan untuk suku ke-n bila diketahui
menyelesaikan masalah nyata Sn dari suatu deret
bilangan.
c. Siswa dapat
menyelidiki/mengurai
informasi untuk mengambil
kesimpulan serta
menemukan alasan yang
mendukungnya.
Melakukan eksperimen untuk a. Siswa dapat membentuk 4 C6
menggeneralisasi pola suatu deret bilangan
bilangan atau konfigurasi bila diketahui Sn.
objek. b. Siswa dapat
mengkreasi ide/gagasan
sendiri.
Siswa dapat menemukan Siswa dapatmenentukan jumlah 5 C4
keterkaitan antarsuku pola lingkaran pada pola ke-n suatu
bilangan atau bentuk-bentuk konfigurasi objek.
pada konfigurasi objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

2. Lembar pedoman wawancara


Pertanyaan yang disusun dalam pedoman wawancara berisi poin-
poin penting saja berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Wawancara
dilakukan sesudah tes tertulis terhadap siswa yang terpilih. Wawancara
dalam penelitian ini merupakan wawancara semi terstruktur di mana peneliti
diberi kebebasan dalam bertanya dalam memilih alur dan setting wawancara
dengan tujuan untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan
hati siswa serta bagaimana pandangannya tentang langkah penyelesaian soal
yang dilakukan. Dalam penelitian ini, wawancara yang dilakukan bertujuan
untuk mengkonfirmasi jawaban dan bagaimana siswa menjawab soal tertulis
yang diujikan. Selain itu, melalui wawancara ini peneliti juga bermaksud
mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang diujikan, terutama
yang berkaitan dengan soal yang dibuat.

Tabel 3.2 Pedoman wawancara


Indikator Pertanyaan Pertanyaan Wawancara
Dapat menemukan keterkaitan 1) Apa yang diketahui siswa mengenai unsur-unsur pada
antarsuku pada pola bilangan pola bilangan atau bentuk-bentuk pada konfigurasi
atau bentuk-bentuk pada objek?
konfigurasi objek. 2) Bagaimana langkah penyelesaian soal yang
serupa dengan soal no 3a, 4 dan 5?
Menggunakan konsep 3) Bagaimana langkah penyelesaian masalah nyata yang
penyelesaian pola bilangan, berkaitan dengan pola bilangan, barisan dan deret
barisan dan deret untuk pada tes tertulis no 1, 2 dan 3?
menentukan maupun menguji 4) Bagaimana cara/langkah yang dapat dilakukan dalam
penyelesaian yang sesuai. menyelesaikan soal no 4?
5) Apakah ada kesulitan dalam menyelesaikan soal
tes tertulis no 1, 2, 3 dan 4?
Membuat bentuk kalimat/ 6) Apa permasalahan yang terdapat pada soal dan
model matematika dari langkah-langkah penyelesaiannya?
masalah nyata yang berkaitan 7) Bagian yang dirasa sulit bagi siswa saat diminta
dengan pola bilangan, barisan untuk memodelkan suatu soal cerita ke bentuk
dan deret. kalimat/ model matematika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Menyelesaikan model 8) Adakah kendala dalam menyelesaikan model


matematika dari masalah matematika yang berkaitan dengan pola bilangan,
yang berkaitan dengan pola barisan dan deret ?
bilangan, barisan dan deret. 9) Apakah siswa mengecek kembali langkah
. maupun jawabannya?
10)Apakah siswa menginterpretasi soal berkaitan dengan
hasil jawabannya?

Agar data yang diperoleh valid dan sesuai dengan penelitian maka
kedua instrumen perlu diuji terlebih dahulu. Instrumen penelitian diuji oleh ahli
yang berkompeten dalam bidangnya.

G. Metode Analisis Data


Analisis data dilakukan untuk menelaah seluruh data yang telah
diperoleh selama penelitian agar data tersebut dapat memberikan informasi
yang diperlukan guna menjawab rumusan masalah dan menyelesaikan masalah
dalam penelitian. Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah hasil tes
tertulis siswa, uraian langkah pengerjaan soal tes tertulis dan hasil wawancara.
Metode analisis pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Analisis hasil tes tertulis
Data yang dianalisis pada tahap ini adalah hasil tes tertulis siswa
yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa. Setelah peneliti mendapat
lembar pekerjaan siswa, peneliti akan mengecek kualitas jawaban siswa
dengan mengoreksi jawaban tersebut menggunakan rubrik penskoran yang
telah dibuat. Untuk melihat kemampuan siswa kelas VIII E dalam
menyelesaikan soal, terlebih mengenai sejauh mana siswa dapat
menyelesaikan soal dengan benar, maka untuk masing-masing soal dapat
dicari persentase jawaban siswa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara
menjumlahkan skor semua siswa pada masing-masing nomor soal kemudian
dibandingkan dengan skor maksimal masing-masing soal (skor maksimal
dikalikan dengan jumlah siswa).
Selanjutnya adalah melihat ketuntasan dari hasil pekerjaan siswa.
Data nilai siswa yang diperoleh, kemudian diurutkan dari yang terendah
sampai yang tertinggi. Setelah diurutkan akan dikelompokkan siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

sudah mencapai KKM ataupun yang belum (nilai KKM = 80). Selain
pengelompokan siswa berdasarkan KKM, siswa juga akan dikelompokkan
berdasarkan kelompok siswa dengan kemampuan rendah, sedang dan tinggi.
Langkah selanjutnya setelah dilakukan pengelompokan siswa berdasarkan
KKM dan tingkat kemampuan maka dipilih masing-masing satu perwakilan
(siswa) secara acak dari masing-masing kelompok untuk melakukan
wawancara.
2. Analisis uraian langkah pengerjaan soal tes tertulis dan hasil
wawancara
Analisis pada tahap ini merupakan analisis yang bertujuan untuk
mengetahui kualitas respon siswa dalam menyelesaikan soal. Peneliti akan
menelaah uraian jawaban siswa dengan memperhatikan langkah-langkah
penyelesaiannya. Dalam menganalisis hal tersebut peneliti membandingkan
uraian jawaban siswa dengan membandingkan uraian jawaban siswa dengan
tingkatan menurut taksonomi SOLO. Analisis dilakukan dengan langkah
Kualitatif.
c. Reduksi data
Reduksi data mengarah pada proses menyeleksi, memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstrasikan serta mentransformasikan data
mentah yang ditulis pada catatan lapangan. Pertama, menentukan kualitas
respon jawaban yang diberikan siswa berdasarkan level kemampuan
taksonomi SOLO.

Tabel 3.3 Tingkatan Kemampuan Berdasarkan Taksonomi SOLO


No. Tingkatan Keterangan Jawaban Siswa
Siswa tidak memberikan jawaban apapun Tidak ada jawaban
Pre- atau memberikan jawaban tetapi tidak Memberikan
1 structural relevan dengan masalah. Siswa tidak jawaban tetapi
memahami masalah yang diberikan. tidak relevan
dengan masalah.
Siswa mencoba menjawab pertanyaan Memahami soal
secara terbatas, dengan cara memilih satu dengan
2 Uni- penggal informasi yang ada. menggunakan
structural beberapa informasi
namun belum
mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

merencanakan dan
menyelesaikan soal
dengan baik.
Siswa memiliki kemampuan merespon Memahami soal
masalah dengan beberapa strategi yang dan dapat
3 Multi- terpisah. Banyak hubungan yang dapat merencanakan
structural siswa buat, namun hubungan-hubungan dengan tepat
tersebut belum tepat. namun belum
mampu
menyelesaikan soal
dengan baik dan
benar.
Siswa yang merespon suatu tugas Memahami soal
berdasarkan konsep-konsep yang dengan benar dan
4 Relational terintegrasi, menghubungkan semua dapat
informasi yang relevan. merencanakan serta
menyelesaikan soal
dengan
baik.
Siswa dapat memberikan beberapa Memahami soal
kemungkinan konklusi. Prinsip abstrak dengan benar,
digunakan untuk menginterpretasikan fakta- dapat
5 Extended fakta konkret dan respon yang tepat yang merencanakan, dan
Abstract terpisah dengan konteks. menyelesaikan soal
dengan baik serta
siswa mampu
menghubungkan
data dan proses
yang lain sehingga
mampu
memperoleh
generalisasi yang
baru.

Kedua, hasil pekerjaan dari subjek penelitian merupakan data


mentah kemudian ditransformasikan pada catatan sebagai bahan untuk
wawancara. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat perekam
suara. Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang
lebih baik, kemudian ditransformasikan ke dalam sebuah catatan.
Selanjutnya, poin-poin penting hasil wawancara yang sudah dibuat
digunakan sebagai data yang akan diverifikasi untuk disimpulkan
mengenai kualitas respon yang dimiliki siswa dalam menyelesaikan soal.
Kegiatan ini dilakukan dengan mengolah hasil wawancara menjadi data
yang siap untuk digunakan.
Analisis hasil wawancara dilakukan dengan mencermati hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

wawancara setelah wawancara dilakukan. Wawancara telah diarahkan


untuk mengkonfirmasi penyelesaian soal tes tertulis dan pemahaman
siswa dalam menyelesaikan soal tersebut. Langkah selanjutnya adalah
peneliti akan mengkombinasi cuplikan wawancara dengan uraian
jawaban siswa dan kemudian menganalisis secara utuh dengan kembali
membandingkan dengan kualitas respon menurut taksonomi SOLO.
d. Penyajian data
Penyajian data dilakukan dengan menunjukkan dan
menampilkan kumpulan data atau informasi yang sudah tersususn dan
terkategori, sehingga memungkinkan suatu penarikan kesimpulan atau
tindakan. Pada tahap ini, hal-hal yang dilakukan sebagai berikut.
1) Menyajikan hasil pekerjaan siswa, dimana hasil pekerjaan tersebut
dijadikan bahan untuk wawancara.
2) Menyajikan hasil wawancara yang telah direkam pada alat perekam
suara, dimana penyajian hasil wawancara disusun dalam sebuah
dialog.
e. Triangulasi
Adapun teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber adalah teknik yang
digunakan dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda. Triangulasi sumber ini dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Dalampenelitian ini proses triangulasi sumber dilakukandengan cara
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang berkaitan.
Dokumen yang berkaitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah,
hasil analisis kualitas respon siswa yang dilakukan setiap subjek
penelitian.
f. Verifikasi
Verifikasi atau penarikan kesimpulan pada penelitian ini
dilakukan dengan cara membandingkan hasil pekerjaan siswa dan hasil
wawancara. Dari kegiatan ini dapat ditarik suatu kesimpulan level tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

31

siswa dalam merespon atau memberikan suatu jawaban berdasarkan


taksonomi SOLO, dan hasil belajar yang dilakukan oleh siswa, sehingga
permasalahan dan tujuan dari penelitian ini dapat dijawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini meliputi tahap persiapan dan tahap
pengambilan data yang dimulai dari bulan Juli 2018. Tahap persiapan yang
dilakukan antara lain pengurusan surat ijin, observasi lingkungan sekolah, dan
diskusi dengan guru mata pelajaran matematika. Tahap pengambilan data
berupa tes tertulis terhadap siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta dan
kemudian dilanjutkan dengan wawancara dengan siswa.
Subjek penelitan ini adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 5
Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Siswa dalam kelas tersebut sebanyak 32
siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Sedangkan
subjek yang diwawancarai merupakan siswa yang terdiri dari siswa yang
mendapat hasil tes tertulis rendah, sedang, dan tinggi, yang dipilih secara acak.
Pokok bahasan yang dibahas dalam penelitian ini adalah Pola Bilangan yang
diajarkan kepada siswa sekitar pertengahan Juli. Berikut penjabaran proses
persiapan sampai pelaksanaan penelitian.
1. Persiapan penelitian
Penelitian dimulai dari bulan Juli 2017 dengan menyerahkan surat
ijin kepada Kepala SMP Negeri 5 Yogyakarta. Kemudian pihak sekolah
mengkonfirmasi surat tersebut sehingga peneliti diarahkan untuk menemui
guru matematika, selaku guru mata pelajaran matematika kelas VIII B-G.
Berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian, peneliti diskusikan dengan
guru tersebut, seperti mengenai pokok bahasan Pola Bilangan, keadaan
siswa kelas VIII B-G dan hal lainnya yang dapat mendukung terlaksananya
penelitian ini. Didapat kelas VIII E sebagai subjek peniltian dengan dasar
variasi kemampuan siswa dilihat dari hasil Penilaian Akhir Semester T. A.
2017/2018 dan sebagai kelas yang pernah peneliti ampu saat melaksanakan
PPL di SMP N 5 Yogyakarta.
Peneliti telah menyusun instrumen baik tes tertulis maupun

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

wawancara sebelum melakukan penelitian. Instrumen-instrumen tersebut


beberapa kali mengalami perubahan setelah dikonsultasikan dosen
pembimbing maupun dengan guru mata pelajaran. Pada tanggal 25 Juli 2018
peneliti melaksanakan diskusi bersama guru terkait pelaksanaan penelitian.
Dari hasil diskusi, disepakati pelaksanaan penelitian dilakukan di bulan
Agustus 2018. Setelah perijinan dan validasi instrumen oleh pakar pada
tanggal 23 Agustus 2018, didapat tes tertulis dapat dilaksanakan pada
tanggal 29 Agustus 2018.
2. Tahap pengambilan data
Pengambilan data dilakukan melalui tes tertulis dan wawancara.
Peneliti bermaksud mengambil sampel penelitian sebanyak 32 siswa dari
kelas VIII E, akan tetapi pada pelaksanaannya hanya diikuti oleh 29 siswa,
karena dua siswa sedang mengikuti lomba dan satu siswa lain sedang sakit.
Tes tertulis dilaksanakan di ruang kelas VIII E, pada saat jam
pelajaran matematika, yaitu jam ketujuh dan kesembilan. Tes tertulis
dilaksanakan pada Rabu, 29 Agustus 2018 yang diikuti oleh 29 siswa kelas
VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta pada pukul 12:30-14:30. Sesuai dengan
rencana peneliti, siswa diberikan waktu untuk menyelesaikan soal selama
100 menit. Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat pelaksanaan tes,
waktu yang diberikan kepada siswa untuk menyelesaikan soal sudah cukup
dan sesuai. Hal tersebut dilihat dari siswa yang tidak mengeluhkan masalah
waktu pada saat pengumpulan lembar jawaban. Walau di menit-menit akhir
terlihat beberapa anak tergesa-gesa dalam pengerjaannya, tapi hal itu
menurut pengamatan peneliti dikarenakan siswa tersebut kurang bisa
memanfaatkan waktu dengan baik. Selain itu bila dari hasil pekerjaan siswa
(lampiran B.6), maka menunjukkan bahwa dari lima soal terdapat siswa
yang tidak mengerjakan sama sekali soal nomor 1b ada satu siswa, nomor
3b ada delapan siswa, dan soal nomor 4 ada lima siswa. Melihat dari hasil
ini maka waktu yang diberikan sudah sesuai dengan soal dengan catatan
siswa harus memanfaatkan waktu dengan baik. Pelaksanaan tes tertulis ini
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

tipe HOTs pada pokok bahasan Pola Bilangan. Kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal matematika dianalisis berdasarkanhasil belajar dan
kualitas respon siswa dalam menyelesaikan soal berdasarkan Taksonomi
SOLO.
Selain menggunakan tes, kualitas respon siswa diambil dengan
wawancara. Wawancara dilakukan setelah peneliti mengetahui hasil dari tes
tertulis yang diberikan kepada siswa serta dilakukannya analisis terhadap
hasil pekerjaan siswa, sehingga wawancara dilakukan pada tanggal 3 dan 10
Oktober 2018. Wawancara ini dilakukan untuk mengkonfirmasi tentang
jawaban siswa dalam menyelesaikan soal matematika tipe HOTs. Dengan
wawancara ini, peneliti dapat mengetahui kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal matematika berdasarkan kualitas respon siswa. Peneliti
juga meminta siswa untuk mengerjakan soal setipe apabila dijumpai
jawaban siswa kurang meyakinkan saat menyelesaikan soal matematika
maupun saat wawancara. Hal tersebut dimaksudkan untuk membantu
peneliti dalam menganalisis apakah siswa tersebut dapat menyelesaikan soal
dengan baik atau tidak.
Subjek yang akan diwawancarai merupakan perwakilan dari setiap
kelompok atau golongan yang terbentuk dari pengelompokan hasil tes
(lampiran B.6). Dengan kata lain, sebelum penentuan subjek wawancara
peneliti mengelompokkan subjek dengan memperhatikan hasil tes
tertulisnya kemudian subjek memilih salah satu perwakilan dari tiap
kelompok tersebut.

B. Analisis Data dan Penyajian Hasil Analisis


Setelah melakukan penelitian, peneliti telah memperoleh data-data
yang akan dianalisis.
1. Analisis hasil tes tertulis
Data hasil tes tertulis dilihat dari pengerjaan soal matematika siswa
kelas VIII E SMP Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Dengan tes
ini peneliti dapat mengukur kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

matematika tipe HOTs. Berikut ini merupakan hasil tes tertulis siswa kelas
VIII E.

Tabel 4.1 Daftar Hasil Tes Tertulis Siswa kelas VIII E


Nomor Soal:
1 2 3 4 5 Tuntas/
Kode
No Skor Maksimal Tidak
Siswa Skor Nilai
12 9 12 8 9 Tuntas
1 S1 11,5 6 9 3 5 34,5 69,00 TT
2 S2 11,5 8,5 12 6 7 45 90,00 T
3 S3
4 S4 10 9 12 5 7 43 86,00 T
5 S5 10 9 5 6 7 37 74,00 TT
6 S6 10 8,5 9 6 5 38,5 77,00 TT
7 S7 10 9 5 3 4 31 62,00 TT
8 S8 10 8 5 3 9 35 70,00 TT
9 S9 9 9 7 3 4 32 64,00 TT
10 S10
11 S11 10 9 11 6 9 45 90,00 T
12 S12 10 9 6 5 4 34 68,00 TT
13 S13 10 8 6 3 7 34 68,00 TT
14 S14 11 9 7 4 9 40 80,00 T
15 S15
16 S16 9 8,5 4 4 4 29,5 59,00 TT
17 S17 9 6 6,5 3 4 28,5 57,00 TT
18 S18 10 7 8 4 8 37 74,00 TT
19 S19 11 6 9 6 7 39 78,00 TT
20 S20 10 9 5 3 7 34 68,00 TT
21 S21 10 8 6,5 4 9 37,5 75,00 TT
22 S22 10 9 5 9 33 66,00 TT
23 S23 11 8,5 6 3 4 32,5 65,00 TT
24 S24 5 5 5 - 9 24 48,00 TT
25 S25 10 7 6 4 5 32 64,00 TT
26 S26 10 8 6 3 5 32 64,00 TT
27 S27 9 9 6 3 5 32 64,00 TT
28 S28 9 9 10 6 9 43 86,00 T
29 S29 10 8,5 6,5 3 8,5 36,5 73,00 TT
30 S30 10 9 7 3 8,5 37,5 75,00 TT
31 S31 10 9 12 5 9 45 90,00 T
32 S32 10 8,5 5 3 4 30,5 61,00 TT
Rata-Rata 71,21
Keterangan: T = Tuntas TT = Tidak Tuntas

Melihat hasil tes tertulis siswa pada Tabel 4.1 maka diperoleh hasil
persentase skor siswa sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Tabel 4.2 Persentase Skor Siswa Pada Tiap Soal


Nomor Soal 1 2 3 4 5
Skor Maks 12 9 12 8 9
Jumlah Skor 286 237 207,5 110 192
Jumlah Skor Maks 348 261 348 232 261
Persentase (%) 82,18 90,80 59,63 47,41 73,56

Tabel di atas menunjukkan persentase skor siswa pada tiap soal.


Skor maksimum soal nomor 1 adalah 12, sehingga apabila 29 siswa peserta
tes mendapat skor masing-masing 12 maka skor maksimum dari soal
tersebut adalah 12 di kali 29 atau 348. Akan tetapi pada kenyataannya,
jumlah skor maksimum yang diperoleh 29 siswa adalah 286, sehingga
persentase skor jawaban siswa pada soal nomor 1 dari hasil tersebut adalah
82,18%. Hal tersebut menunjukkan bahwa skor jawaban 29 siswa kelas VIII
E dalam menyelesaikan soal nomor 1 baru mencapai 82,18%. Begitupula
untuk soal-soal yang lain, sehingga diperoleh persentase skor jawaban siswa
pada soal nomor 2 sebesar 90,8%, soal nomor 3 sebesar 59,63%, soal nomor
4 sebesar 47,41%, dan soal nomor 5 sebesar 73,56%.
Berdasarkan hasil pada tabel 4.1 juga diperoleh persentase
ketuntasan hasil belajar berdasarkan KKM untuk masing-masing tingkat
kemampuan siswa yang dikelompokkan menjadi 3 (rendah, sedang, tinggi).
Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Tabel 4.3 Persentase Ketuntasan KKM


Tingkat KKM Persentase
Kemampuan Tuntas Tidak Tuntas Tidak
Tuntas Tuntas
Rendah - 4 - 13,79%
Sedang - 17 - 58,62%
Tinggi 8 - 27,59% -
Jumlah 8 21 27,59% 72,41%

Diagram 4.1 Persentase Ketuntasan


(KKM)

Tidak
Tuntas 28%

Tuntas
72%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

2. Analisis uraian pengerjaan soal tes tertulis


Langkah awal analisis uraian pengerjaan siswa adalah dengan mencermati setiap jawaban siswa. Kemudian untuk
masing-masing soal, peneliti mengelompokkan jawaban-jawaban siswa yang memiliki penyelesaian hampir sama/serupa.
Berdasarkan pengelompokan tersebut dibuat rangkuman yang berisikan pola jawaban dalam menyelesaikan soal, sehingga
diperoleh topik-topik data dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.4 Topik Data Kemampuan dari Hasil Tes Tertulis


Kode Siswa
No
Topik Data Kemampuan yang Lembar Jawaban Siswa
Soal
mewakili
a.Tidak ada jawaban: -
b.Ada jawaban:
Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan
-
masalah.
Memahami soal dengan menggunakan beberapa
informasi namun belum mampu merencanakan dan
menyelesaikan soal dengan baik.
S16
Siswa belum tepat dalam menggunakan informasi pada
1a soal. Siswa salah dalam memberi nilai suku pertama
(U1/a) . Mengakibatkan dalam perencanaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

penyelesaian menjadi tidak tepat.

Memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat


namun belum mampu menyelesaikan soal dengan baik
dan benar.

S4
Siswa sudah tepat dalam penggunaan rumus.
Namun, siswa belum tepat dalam menentukan nilai n
dari informasi yang diberikan pada soal.
Mengakibatkan hasil akhir tidak tepat.

Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan


serta menyelesaikan soal dengan baik.

S1
Walaupun siswa terkesan langsung dalam pengerjaan,
siswa telah tepat dalam penggunaan rumus dan
informasi yang terdapat pada soal.

a.Tidak ada jawaban S24


1b

b.Ada jawaban:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan


-
masalah.
Memahami soal dengan menggunakan beberapa
informasi namun belum mampu merencanakan dan
menyelesaikan soal dengan baik.

S16
Siswa belum tepat dalam menggunakan informasi pada
soal. Siswa salah dalam memberi nilai suku pertama
(U1/a) . Mengakibatkan dalam perencanaan dan
penyelesaian menjadi tidak tepat.

Memahami soal dan dapat merencanakan dengan


tepat namun belum mampu menyelesaikan soal
dengan baik dan benar.

S9
Siswa sudah tepat dalam penggunaan rumus.
Namun, siswa belum tepat dalam menentukan nilai n
dari informasi yang diberikan pada soal.
Mengakibatkan hasil akhir tidak tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan


serta menyelesaikan soal dengan baik.

S11
Siswa tepat dalam penggunaan rumus dan informasi
yang terdapat pada soal. Kesimpulan yang didapat juga
tepat.

a.Tidak ada jawaban: -


b.Ada jawaban:
Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan
-
masalah.
Memahami soal dengan menggunakan beberapa
2 informasi namun belum mampu merencanakan dan
menyelesaikan soal dengan baik.
S1
Siswa belum tepat dalam menyelesaikan salah satu
pilihan jawaban. Siswa hanya menggunakan informasi
pada soal untuk mencari salah satu suku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Memahami soal dan dapat merencanakan dengan


tepat namun belum mampu menyelesaikan soal
dengan baik dan benar. S6

Siswa salah dalam menuliskan jawaban akhir.

Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan


serta menyelesaikan soal dengan baik.
S27
Siswa sudah tepat dalam menggunakan rumus dan
mampu menuliskan kesimpulan dengan tepat.

a.Tidak ada jawaban: -


b.Ada jawaban:
3a
Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan
-
masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Memahami soal dengan menggunakan beberapa


informasi namun belum mampu merencanakan dan
menyelesaikan soal dengan baik. S16

Siswa belum tepat dalam menggunakan rumus.

Memahami soal dan dapat merencanakan dengan


tepat namun belum mampu menyelesaikan soal
dengan baik dan benar.
S27
Siswa sudah tepat dalam menggunakan rumus.
Namun, dalam penyelesaian siswa menghitung sampai
baris ke- tujuh.

Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan


serta menyelesaikan soal dengan baik.
S28

Siswa sudah tepat dalam menggunakan rumus dan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

mampu menuliskan kesimpulan dengan tepat.

a.Tidak ada jawaban: S5

b.Ada jawaban:
Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan
3b -
masalah.

Memahami soal dengan menggunakan beberapa


informasi namun belum mampu merencanakan dan
menyelesaikan soal dengan baik.
S8

Siswa belum tepat dalam menggunakan rumus untuk


menyelesaikan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Memahami soal dan dapat merencanakan dengan


tepat namun belum mampu menyelesaikan soal
dengan baik dan benar.
S19
Siswa belum tepat dalam menggunakan hasil
perhitungan untuk menentukan
kesimpulan/penyelesaian.

Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan


serta menyelesaikan soal dengan baik.
S31
Siswa sudah tepat dalam menggunakan rumus dan
mampu menuliskan kesimpulan dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

a.Tidak ada jawaban: S24

b.Ada jawaban:
Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan
-
masalah.
4

Memahami soal dengan menggunakan beberapa


informasi namun belum mampu merencanakan dan
menyelesaikan soal dengan baik.
S9
Siswa memahami ada 10 cangkir yang harus diisi.
Namun, siswa belum mampu menentukan cara untuk
mengisi cangkir dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Memahami soal dan dapat merencanakan dengan


tepat namun belum mampu menyelesaikan soal
dengan baik dan benar.
S21

Siswa belum tepat dalam melakukan perhitungan.


Mengakibatkan hasil akhir salah.

Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan


serta menyelesaikan soal dengan baik.
S11
Siswa sudah tepat dalam menggunakan rumus dan
mampu menuliskan kesimpulan dengan tepat.

a.Tidak ada jawaban: -


5 b.Ada jawaban:
Memberikan jawaban tetapi tidak relevan dengan -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

masalah.

Memahami soal dengan menggunakan beberapa


informasi namun belum mampu merencanakan dan
menyelesaikan soal dengan baik. S23

Siswa belum tepat dalam memilih rumus.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat


namun belum mampu menyelesaikan soal dengan baik
dan benar.
S17
Siswa sudah memakai rumus yang tepat. Namun dalam
penyelesaian ada kesalahan, mengakibatkan hasil akhir
salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan


serta menyelesaikan soal dengan baik.
S28
Siswa sudah tepat dalam menggunakan rumus dan
mampu menuliskan kesimpulan dengan tepat.

Berikut merupakan bagan kategorisasi yang dibuat oleh peneliti berdasarkan topik-topik diatas dengan
membandingkannya dengan tingkatan kemampuan berdasarkan taksonomi SOLO dan level soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Bagan 4.1 Kategorisasi Kemampuan Siswa untuk Soal No.1a

Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal


No. 1a

Di Bawah Level Soal Sesuai Level Soal

Unistructural Multistructural Relational

Satu siswa memahami


soal namun belum Dua puluh enam siswa Dua siswa memahami
mampu memahami soal, soal dan dapat
merencanakan dan mampu merencanakan, merencanakan serta
menyelesaikan soal namun belum menyelesaikan soal
penyelesaian soal belum dengan baik dan benar
Kode siswa: S16
baik dan benar Kode siswa: S1, S28
Kode siswa:
S2,S4,S5,S6,S7,S8,S9,S1
1,S12,S13,S14,S17,S18,S
19,S20,S21,S22,S23,S24,
S25,S26,S27,S29,S30,S3
1,S32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Bagan 4.2 Kategorisasi Kemampuan Siswa untuk Soal No.1b

Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal


No. 1b

Di Bawah Level Soal Sesuai Level Soal

Prestructural Unistructural Multistructural Relational

Satu siswa tidak Tujuhbelas siswa Sembilan siswa


memberikan jawaban Dua siswa memahami
soal namun belum memahami soal, memahami soal dan
Kode siswa: S24 mampu merencanakan mampu merencanakan, dapat merencanakan
dan menyelesaikan soal namun belum serta menyelesaikan
penyelesaian soal soal dengan baik dan
Kode siswa: S16, S17 belum baik dan benar benar
Kode siswa: Kode siswa:
S4,S5,S6,S7,S9,S12,S S1,S2,S8,S11,S13,S14,
18,S19,S20,S21,S22,S S26,S27,S28
23,S25,S29,S30,S31,S
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Bagan 4.3 Kategorisasi Kemampuan Siswa untuk Soal No.2

Kemampuan Siswa dalam


Menyelesaikan Soal No. 2

Di Bawah Level Soal Sesuai Level Soal

Unistructural Multistructural Relational

Sembilan siswa Empat Satu siswa


memahami soal namun siswamemahami memahami soal,
belum mampu Limabelas siswa memahami soal
soal, mampu menyelesaikan dan dapat merencanakan serta
merencanakan dan merencanakan, dengan baik tanpa
menyelesaikan soal menyelesaikan soal dengan baik
namun belum menuliskan dan benar
Kode siswa: penyelesaian soal langkah
S1,S8,S17,S18,S19,S21,S belum baik dan penyelesaian Kode siswa:
25,S26,S32 benar S2,S4,S5,S7,S9,S11,S12,S13,S14
Kode siswa: S24 ,S20,S22, S27,S28,S30,S31
Kode siswa:
S6,S16,S23,S29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

Bagan 4.4 Kategorisasi Kemampuan Siswa untuk Soal No.3a

Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal No. 3a

Di Bawah Level Soal Sesuai Level Soal

Unistructural Multistructural Relational

Enam siswa memahami Enam siswa memahami


soal namun belum soal, mampu Tujuh siswa memahami Sepuluh siswa
mampu merencanakan soal, menyelesaikan memahami soal dan
merencanakan, namun
dan menyelesaikan soal dengan baik tanpa dapat merencanakan
belum penyelesaian soal
menuliskan langkah serta menyelesaikan soal
Kode siswa: belum baik dan benar
penyelesaian yang runtut dengan baik dan benar
S5,S7,S8,S16,S19,S24 Kode siswa:
S17,S20,S22,S23,S27,S32 Kode siswa: Kode siswa:
S1,S2,S6,S9,S11,S12,S21 S4,S13,S14,S18,S25,S26
,S28,S29,S30,S31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Bagan 4.5 Kategorisasi Kemampuan Siswa untuk Soal No.3b

Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan


Soal No. 3b

Di Bawah Level Soal Sesuai Level Soal

Prestructural Unistructural Multistructural Relational

Sepuluh siswa Dua siswa Empat siswa Tiga siswa paham


Sepuluh siswa soal
memahami tidaknamun belum mampu merencanakan dan menyelesaikan soal
memberikan jawaban memahami soal, mampu merencanakan,
memahami
namun soal
belum
dan dapat
penyelesaian
merencanakan soal,
sertamenyelesaikan
soal belum baik dan benar dengan
menyelesaikan baik tanpa
soal dengan menuliskan
baik dan benar langk
Kode siswa: S8,S9,S12,S14,S20, S23,S24,S26,S29,S3
Kode 0siswa: S18,S19 Kode siswa: S2,S4,S11,S31 Kode siswa: S1,S6,S28
Kode siswa: S5,S7,S13,S16,S17,S 21,S22,S25,S27,S32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Bagan 4.6 Kategorisasi Kemampuan Siswa untuk Soal No.4

Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal No. 4

Di Bawah Level Soal Sesuai Level Soal

Prestructural Unistructural Multistructural Relational

Sepuluh siswa tidak Satu siswa memahami soal


memberikan jawaban Lima siswa memahami Tigabelas siswa
namun belum mampu soal, mampu memahami soal dan dapat
Kode siswa: merencanakan dan merencanakan, namun merencanakan serta
S7,S8,S22,S24,S25,S26,S2 menyelesaikan soal belum penyelesaian soal menyelesaikan soal
7,S29,S30,S32 Kode siswa: S9 belum baik dan benar dengan baik dan benar
Kode siswa: Kode siswa:
S1,S20,S21,S23,S31 S2,S4,S5,S6,S11,S12,S13,
S14,S16,S17,S18,S19,S28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Bagan 4.7 Kategorisasi Kemampuan Siswa untuk Soal No.5

Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal No. 5

Di Bawah Level Soal Sesuai Level Soal

Unistructural Multistructural Relational

Enam siswa memahami


Sebelas siswa memahami Duabelas siswa memahami
soal namul belum
soal, mampu soal dan dapat
mampu merencanakan
merencanakan, namun merencanakan serta
dan menyelesaikan soal
belum penyelesaian soal menyelesaikan soal dengan
Kode siswa: belum baik dan benar baik dan benar
S7,S9,S16,S23,S27,S32
Kode siswa: Kode siswa:
S1,S2,S4,S5,S6,S12,S17,S S8,S11,S13,S14,S18,S21,S
19,S20,S25,S26 22,S24,S28,S29,S30,31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Dari hasil yang diperoleh di atas, peneliti membuat tabel yang menunjukkan rekapitulasi dan persentase kualitas
respon siswa dalam menyelesaikan soal tes tertulis yang diberikan berdasarkan taksonomi SOLO.

Tabel 4.5 Kualitas Respon Siswa dari Hasil Tes Tertulis


Berdasarkan Level Kemampuan Tiap Butir Soal
Kode C4 C5 C5 C4 C5 C6 C4
Kelompok KKM No.1 a No.1 b No.2 No.3 a No.3 b No.4 No.5 Kesimpulan
Siswa
S2 III IV IV IV IV IV III Relational
S11 III IV IV IV IV IV IV Relational
S31 III III IV IV IV III IV Relational
Tinggi Tuntas S4 III III IV IV IV IV III Relational
S28 IV IV IV IV IV IV IV Relational
S14 III IV IV IV II IV IV Relational
S19 III III II II III IV III Multistructural
S6 III III III IV IV IV III Multistructural
S21 III III II IV I III IV Multistructural
S30 III III IV IV II I IV Relational
S18 III III II IV III IV IV Relational
S5 III III IV II I IV III Multistructural
S29 III III III IV II I IV Multistructural
Tidak S8 III IV II II II I IV Uni-structural
Sedang S1 IV IV II IV IV III III Relational
Tuntas
S12 III III IV IV II IV III Relational
S13 III IV IV IV I IV IV Relational
S20 III III IV III II III III Multistructural
S22 III III IV III I I IV Multistructural
S23 III III III III II III II Multistructural
S25 III III II IV I I III Multistructural
S26 III IV II IV II I III Relational
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

S27 III IV IV III I I II Multistructural


S9 III III IV IV II II II Uni-struktural
S7 III III IV II I I II Uni-structural
S32 III III II III I I II Multistructural
S16 II II III II I IV II Uni-structural
Rendah S17 III II II III I IV III Multistructural
S24 III I IV II II I IV Multistructural
Keterangan: I = pretructural II = unistructuralIII = multistructural IV = relational V = extended abstract

Persentase kualitas respon siswa dalam menyelesaikan tes tertulis yang diberikan berdasarkan taksonomi SOLO secara
keseluruhan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.6 Persentase Kualitas Respon Siswa dari Hasil Tes Tertulis
Kualitas respon Jumlah siswa Siswa (%)
Prestructural - -
Unistructural 4 13,79
Multistructural 13 44,83
Relational 12 41,38
Extended Abstract - -
TOTAL 29 100

Persentase ketercapaian siswa dalam menyelesaikan per nomor soal berdasarkan level soal disajikan dalam tabel
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Tabel 4.7 Persentase Ketercapaian Siswa Dalam Menyelesaikan Per Nomor Soal Berdasarkan Level Soal
Nomor Level Level Banyak Siswa Menjawab
Di Bawah Level Soal Sesuai Level Soal Persentase Ketercapaian (%)
Soal Soal HOTs Soal SOLO
1a C4 Multistructural 27 2 6,9
1b C5 Relational 20 9 31,03
2 C5 Relational 13 16 55,17
3a C4 Multistructural 12 17 48,28
3b C5 Relational 22 7 24,14
4 C6 Extended Abstract 16 13 44,83
5 C4 Multistructural 17 12 41,34

Tabel 4.8 Rata-Rata Persentase Ketercapaian Pada Setiap Level Soal HOTs
Rata-Rata Persentase Ketercapaian Pada Setiap Level Soal HOTs (%)

C4 32,18
C5 36,78
C6 44,83

3. Analisis hasil wawancara


Siswa yang diwawancarai merupakan siswa yang dipilih secara acak dengan memperhatikan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) dan kualitas respon pada hasil tes tertulis(lampiran B.6). Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

mengklarifikasi dan mengungkap bagaimana siswa menyelesaikan soal yang diberikan. Total siswa yang diwawancarai adalah
6 siswa. Berikut ini adalah hasil analisis hasil wawancara terhadap 6 siswa.

Tabel 4.9 Hasil Analisis Wawancara terhadap Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
No. Kode
Hasil Tes Analisis Hasil Tes Tertulis Analisis Hasil Wawancara
Soal Siswa
a. Siswa dapat mengerjakan dan menjelaskan
jawaban soal dengan baik dan benar.
Keterangan:
Siswa memahami hal yang diketahui dan
yang ditanyakan soal. Siswa menjelaskan
soal diselesaikan dengan rumus barisan
a. Siswa mampu memahami soal aritmatika. Siswa mampu menentukan unsur-
dengan benar dan dapat unsur yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
merencanakan serta soal. Siswa mampu menuliskan
S2
menyelesaikan soal dengan baik. kesimpulan/jawaban akhir dengan tepat.
b. Kesalahan terjadi pada penulisan b. Siswa tidak mengalami kesulitan
simbol untuk menyelesaikan soal.
1 c. Siswa menyadari dirinya kurang teliti
dalam menuliskan jawaban.
Keterangan:
Siswa mengatakan terjadi kesalahan dalam
menuliskan U15 menjadi U54. Begitu pula
uuntuk soal 1b.
a. Siswa sudah dapat memahami a. Siswa dapat menjelaskan secara lengkap apa
soal dengan menggunakan yang dimaksud dengan barisan aritmatika.
S8, beberapa informasi, namun belum Keterangan:
S19, mampu merencanakan dan Siswa S8 menjelaskan barisan aritmatika
S30 menyelesaikan soal dengan baik. adalah barisan bilangan yang memiliki
b. Siswa masih salah dalam selisih antarsuku yang sama besar, yang
menentukan nilai n. dilambangkan dengan b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

b. Siswa masih kesulitan menentukan nilai n.


Keterangan:
Setelah diberi contoh sederhana oleh
peneliti, siswa S8 masih salah dalam
menentukan nilai n.

a. Siswa menyadari bahwa jawaban miliknya


ada kekurangan dengan alasan kurang
teliti. Keterangan:
Siswa S19 menganggap soal mudah sehingga
siswa tidak memeriksa kembali jawabannya.
b. Siswa dalam menyelesaikan dan
menjelaskan jawaban sudah benar.
a. Siswa menyadari bahwa jawaban miliknya
ada kekurangan dengan alasan kurang
teliti. Keteranngan:
Siswa S30 menentukan nilai n dengan
menghitung selisih 54 dan 40. Siswa
menyadari seharusnya hasil tesebut ditambah
dengan 1.
b. Siswa dalam menyelesaikan dan
menjelaskan jawaban sudah benar.
a. Siswa salah menjawab soal, akan tetapi
setelah membaca ulang soal tersebut, siswa
a. Siswa kurang memahami
menyadari kesalahannya kurang teliti
soal dengan baik.
dalam membaca soal.
b. Siswa belum mampu
Keterangan:
merencanakan dan menyelesaikan
S16, Siswa S16 salah memahami soal yaitu gaji
soal dengan baik.
S32 tahun lalu sama dengan gaji saat usia 40
c. Siswa masih salah dalam
tahun.
menentukan nilai a dan
b. Siswa dapat menjelaskan secara lengkap
n.
apa yang dimaksud dengan barisan
d. Jawaban yang diberikan tidak
aritmatika. Keterangan:
sesuai dengan maksud soal.
Siswa S16 menjelaskan barisan arimatika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

adalah pola bilangan yang punya beda sama.


a. Siswa terlihat masih ragu mengenai apa
yang dimaksud dengan barisan aritmatika.
Keterangan:
Siswa S32 menjelaskan barisan arimatika
adalah urutan bilangan yang teratur. Siswa
belum dapat membedakan dengan barisan
geometri.
b. Meski jawaban salah tetapi siswa
menyadari penyebab kesalahannya.
Keterangan:
Siswa S32 memahami bahwa yang diminta
soal adalah gaji tiap bulan bukan gaji tiap
tahun.
a. Siswa mampu memahami soal
dengan benar dan dapat
merencanakan serta
Siswa tidak mengalami kesulitan
S30 menyelesaikan soal dengan baik.
untuk menyelesaikan soal.
b. Dalam penyelesaian soal tersebut
siswa dapat menyertakan
penjelasan dan kesimpulan.
a. Siswa dapat mengerjakan dan menjelaskan
2 jawaban soal dengan baik dan benar.
a. Siswa sudah dapat memahami soal
Keterangan:
dan dapat merencanakan dengan
Siswa S2 menjelaskan yang dimaksud soal
tepat namun belum mampu
dengan “bertambah dua kali lipat setiap
S2, menyelesaikan soal dengan
hari” dapat dihitung menggunakan deret
S16 baikdan benar.
geometri.
b. Kesalahan terlihat pada hasil
b. Siswa menyadari bahwa ada kesalahan
perhitungan yang salah pada salah
perhitungan pada jawabannya, karena
satu pilihan.
kurang teliti.
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Siswa S2 salah menuliskan 525.000 menjadi


515.000.
c. Siswa mengatakan tidak mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan soal.
a. Siswa menyadari bahwa ada kesalahan
perhitungan pada jawabannya, karena
kurang teliti.
Keterangan:
Siswa S16 menghitung gaji sampai hari ke-8
padahal waktu kerja hanya 1 minggu atau
sama dengan 7 hari saja.
b. Siswa mengatakan tidak mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan
soal.
a. Siswa dapat memahami soal secara tepat,
saat kembali membaca soal.
b. Siswa menyadari bahwa ada kesalahan
a. Siswa belum memahami soal
karena kurang teliti dalam membaca
secara keseluruhan, terlihat dari
soal. Keterangan:
siswa masih keliru dalam rencana
S8, Siswa S8 terburu-buru memutuskan soal
perhitungan pilihan pertama atau
S19, pasti diselesaikan dengan deret aritmatika.
pilihan kedua.
S32 Siswa S8 terjebak dengan kata “sama per-
b. Karena pemahaman salah,
hari”.
akhirnya kesimpulan yang diambil
tidak tepat. Siswa berpendapat soal akan mudah
dikerjakan bila sebelumnya sudah memahami
soal dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

a. Siswa masih kesulitan dalam


memahami soal.
b. Agar dapat memahami soal secara tepat,
saat membaca soal siswa melakukannya
dengan pelan-pelan dan diulang.
Keterangan:
Siswa S32 belum memahami penggunaan
barisan dan deret aritmatika dengan tepat.
Siswa S32 memahami gaji yang
diperoleh selama seminggu sama dengan
suku ke-7.
a. Siswa dapat menjelaskan secara lengkap
apa yang dimaksud dengan pola barisan
artimatika tingkat dua.
Keterangan:
a. Siswa mampu memahami soal Siswa S2 menjelaskan barisan artimatika
dengan benar dan dapat bertingkat dua ini bedanya bertingkat sampai
merencanakan serta beda pada tingkatan akhirnya sama.
S2, menyelesaikan soal dengan baik. b. Dari penjelasan siswa terhadap jawabannya,
S30 b. Jawaban siswa runtut dan jelas. terlihat siswa memahami dan
c. Siswa mampu mengrjakan menyelesaikan soal dengan baik.
dengan penyelesaian pola barisan
3a tingkat dua.
Dari penjelasan siswa terhadap jawabannya,
terlihat siswa memahami dan
menyelesaikan soal dengan baik.

Siswa terlihat kurang memahami a. Siswa kurang telilti dalam memahami soal.
soal. Dalam soal diminta Keterangan:
menentukan jumlah seluruh tempat Siswa S8 hanya menentukan satu baris
S8
duduk, tetapi jabawan siswa hanya tempat duduk saja.
menghitung jumlah kursi baris b. Siswa sudah memahami langkah
keenam. menentukan jumlah seluruh tempat duduk
dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

a. Siswa menyadari dalam menjawab


soal menggunakan langkah yang salah.
Keterangan:
a. Siswa sudah dapat memahami soal, Siswa S16 memahami pola barisan tempat
namun belum mampu duduk membentuk barisan aritmatika.
menggunakan beberapa informasi, b. Siswa mengatakan soal dengan pola
S16,
merencanakan dan menyelesaikan barisan bertingkat lebih sulit.
S19
soal dengan baik.
b. Dalam jawabannya, siswa a. Siswa kurang telilti dalam melihat
menggunakan deret aritmatika. pola barisan pada soal.
b. Siswa memahami cara menentukan
jumlah seluruh tempat duduk drngan
benar.
a. Siswa menyadari kurang teliti dalam
a. Siswa terlihat kurang teliti dalam
membaca soal dan langkah yang
membaca soal. Dalam soal terdapat
digunakan salah.
enam baris tempat duduk, siswa
Keterangan:
hanya mengitung sampai baris
S32 Siswa S32 hanya menghitung sampai suku
kelima.
ke-5. Siswa S32 menganggap soal hanya
b. Siswa belum dapat
bisa diselesaikan dengan deret aritmatika.
merencanakan dan
b. Siswa memahami cara menentukan
mennyelesaikan soal dengan
jumlah seluruh tempat duduk.
baik.
a. Secara garis besar siswa sudah
memahami maksud dan perintah soal,
serta dapat menyelesaikannya dengan
Siswa mampu memahami soal baik. Keterangan:
dengan benar dan dapat Siswa S2 memisalkan harga tiket termurah
3b S2
merencanakan serta menyelesaikan dengan simbol n. Siswa memahami
soal dengan baik. 22.500.000 sebagai jumlah seluruh hasil
penjualan tiket.
b. Siswa tidak mengalami kesulitan
saat mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

a. Siswa kurang teliti dalam membaca


soal. Keterangan:
Siswa S19 keliru dalam memahami kalimat
“harga tiket antara dua baris yang
Siswa sudah dapat memahami soal
berdekatan” sebagai “harga setiap dua
S8, dengan menggunakan beberapa
baris”.
S19, informasi, namun belum mampu
b. Siswa berpendapat soal akan
S30 merencanakan dan menyelesaikan
mudah dikerjakan bila sebelumnya
soal dengan baik.
sudah memahami soal dengan baik.
Keterangan:
Siswa S8 dan S30 belum tahu ide/rencana
penyelesaian yang tepat.

Siswa tidak memberikan jawaban.


Keterangan:
Siswa S16 beranggapan bahwa soal yang
panjang berarti soal tersebut susah.

a. Peneliti mencoba mengarahkan dengan


S16, pertanyaan dan penjelasan, siswa
Siswa tidak memberikan jawaban masih terlihat ragu dalam
S32
menyelesaikannya dengan alasan
bingung.
b. Siswa baru bisa mengerjakan dengan
benar bila diarahkan dengan penjelasan
secara berulang.
Keterangan:
Siswa kesulitan dalam mengubah kaliamat
soal menjadi model matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

a. Siswa mampu memahami soal


dengan benar dan dapat Secara garis besar siswa sudah memahami
merencanakan serta maksud dan perintah soal, serta dapat
menyelesaikan soal dengan baik. menyelesaikannya dengan baik.
S2 b. Siswa dalam penyelesaian soal Keterangan:
tersebut telah menyertakan Siswa S2 menjelaskan setiap cangkir harus
langkah pengerjaan dan terisi dan bilangan yang dibilih harus
kesimpulan. anggota bilangan bulat positif.
c. Siswa memperoleh jawaban
dengan mencoba-coba.

a. Siswa mampu memahami soal Siswa mampu menjelaskan dan menjawab


dengan benar dan dapat pertanyaan dari peneliti dengan baik.
merencanakan serta
S16, menyelesaikan soal dengan baik.
S19 b. Namun siswa masih kurang dalam
4 Siswa mampu menjelaskan jawabannya
menuliskan langkah penyelesaian.
denganbaik.
c. Siswa terkesan langsung menuliskan Keterangan:
kesimpulan.
Siswa S19 mennjelaskan dengancara
membuat gambar (representasi visual).

a. Siswa mampu memahami Siswa masih ragu dalam menjelaskan


soal dengan benar. jawabannya.
b. Akan tetapi dalam penyelesaian soal Keterangan:
S8
tersebut tidak menyertakan Soal no 4 dirasa S8 sebagai soal yang paling
penjelasan dan langsung menuliskan sulit karena siswa tidak memiliki ide untuk
kesimpulan. menyelesaikan soal.

Siswa mampu memahami soal a. Setelah siswa membaca ulang soal dan
dengan benar, namun belum mampu diarahkan, siswa dapat memahami apa yang
S30,
merencanakan dan menyelesaikan menjadi maksud dari soal tersebut.
S32
soal dengan baik. Keterangan:
Siswa S30 mampu menjawab dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

membuat gambar (representasi visual).


a. Siswa menyadari ia bingung dan
kesulitan dalam merencanakan
penyelesaian soal nomor 4.
b. Siswa hanya berorientasi pada rumus-
rumus dan tidak mencoba cara lain.
Keterangan:
Siswa S32 mengatakan lupa rumus deret
aritmatika.

Siswa tidak mengalami kesulitan saat


mengerjakan soal.

Siswa mampu memahami soal


S8, dengan benar dan dapat
S30 merencanakan serta menyelesaikan
soal dengan baik. Siswa mampu menjelaskan degan baik
langkah penyelesaian pola barisan tingkat
5 dua.

a. Siswa mampu memahami soal a. Siswa kurang teliti dan tidak


dengan benar dan dapat memeriksa jawabannya kembali.
merencanakan dengan Keterangan:
S2,
baik,namun dalam menyelesaikan Siswa S2 salah dalam mensubstitusi nilai a
S19
soal belum tepat. pada perhitungan selanjutnya.
b. Langkah penyelesaian benar tetapi b. Siswa mampu menjawab dengan cara
ada kesalahan dalam perhitungan lain, yaitu dengan deret aritmatika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

sehingga jawaban akhir salah. Siswa menyadari kesalah terjadi pada saat
perhitungan, sehingga jawaban akhir
yang diperoleh tidak tepat.
Keterangan:
Siswa S19 tidak memeriksa kembali
jawabannya.
a. Siswa mengalami kesulitan saat
mengerjakan soal.
Keterangan:
Siswa S16sudah memahami, namuntidak
ingat langkah penyelesaian pola barisan
bertingkat.
Siswa mampu memahami soal b. Setelah siswa membaca ulang soal,
S16, dengan benar, namun belum mampu siswa dapat menyelesaikan soal tersebut.
S32 merencanakan dan menyelesaikan a. Siswa mengalami kesulitan saat
soal dengan baik. mengerjakan soal karena belum memahami
langkah penyelesaian pola barisan
bertingkat.
b. Siswa hanya berorientasi pada rumus-
rumus. Keterangan:
Siswa S32 belum memiliki pemahaman yang
mendalam tentang materi pola barisan
bertingkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Kualitas respon siswa berdasarkan hasil wawancara adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10 Kualitas Respon Siswa dari Hasil Wawancara


Berdasarkan Level Respon per Butir Soal
Kode C4 C5 C5 C4 C5 C6 C4
Kelompok KKM Siswa No.1 a No.1 b No.2 No.3 a No.3 b No.4 No.5 Kesimpulan
S16 III III IV IV II V III Multistructural
Rendah S32 III III IV IV II II III Multistructural
Tidak
Tuntas S8 III III IV IV III II V Multistructural
Sedang S30 IV IV IV V III II V Relational
S19 IV IV IV IV IV V V Relational
Tinggi Tuntas S2 IV IV IV V V V V Extended Abstract
Keterangan: I = pratructural II = unistructural III = multistructural IV = relational V = extendedabstract

Peneliti melakukan analisis terhadap kualitas respon siswa dalam menyelesaikan soal matematika siswa dengan
membandingkan kualitas respon yang dimiliki baik dari hasil tes tertulis dan hasil wawancara. Level yang diambil adalah level
yang paling banyak muncul dari kelima soal yang diberikan. Dari analisis tersebut maka diperoleh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Tabel 4.11 Kualitas Respon Siswa Dalam Menyelesaikan Soal


Nilai Kualitas respon berdasarkan
Berdasarkan Kode taksonomi SOLO
Siswa Uraian Jawaban Wawancara
Kelompok KKM
S16 59 Unistructural Multistructural
Rendah S32 61 Multistructural Multistructural
Tidak
Tuntas S8 70 Unistructural Multistructural
Sedang S30 75 Relational Relational
S19 78 Multistructural Relational
Tinggi Tuntas S2 90 Relational Extended Abstract

Dari hasil yang diperoleh, peneliti menyajikan juga persentase kualitas respon siswa dalam menyelesaikan soal dalam
tabel berikut ini.

Tabel 4.12 Persentase Kualitas Respon Siswa Dalam Menyelesaikan Soal


Hasil Tes Tertulis Hasil Wawancara
Tingkatan Banyak Persentase Banyak Persentase
Kode Siswa Kode Siswa
Siswa (%) Siswa (%)
Pre-
- - - - - -
Structural
Uni-
2 S8,S16 33,33 - - -
Structural
Multi-
2 S19,S32 33,33 3 S8,S16,S32 50
Structural
Relational 2 S2,S30 33,33 2 S19,S30 33,33
Extended
- - - 1 S2 16,67
Abstract
Total 6 6 100 6 6 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

C. Pembahasan
Berdasarkan analisis yang dilakukan maka peneliti dapat menjawab
rumusan masalah yang telah disebutkan dalam BAB I. Kemampuan siswa akan
dilihat dari hasil belajar siswa dan kualitas respon siswa dalam menyelesaikan
soal matematika tipe HOTs yang diberikan. Berikut ini merupakan penjabaran
akan jawaban rumusan masalah yang dimaksud.
1. Pembahasan terhadap hasil belajar siswa
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa rata-rata dari hasil tes
tertulis yang diperoleh siswa kelas VIII E adalah 71,21. Dari hasil tersebut
sebanyak 8 siswa mendapat nilai di atas KKM (80) atau sebesar 27,59%
dari 29 siswa kelas VIII E. Sisanya sebanyak 21 siswa atau sebesar 72,41%
dari seluruh siswa kelas VIII E belum mencapai nilai KKM. Sedangkan
pengelompokan siswa berdasarkan golongan nilai (rendah, sedang, tinggi)
terlihat bahwa kelompok nilai rendah sebanyak 4 orang (13,79 %),
kelompok nilai sedang 17 orang (58,62 %), dan kelompok nilai tinggi
sebanyak 8 orang (27,59%). Kelompok nilai rendah dan sedang yang
dimaksud juga merupakan kelompok siswa yang tidak tuntas KKM. Untuk
kelompok tinggi, kelompok tersebut terdiri dari kelompok siswa
tuntasKKM.
Menurut Ali Hamzah (2014), apabila tingkat ketuntasan hasil
belajar siswa kurang dari 75% dari jumlah total siswa berarti pelajaran yang
telah diberikan oleh guru belum diserap dengan baik oleh siswa.Dalam
penelitian ini, persentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 27,59%.
Disisi lain, apabila melihat kevalidan soal tes tertulis yang digunakan,
meskipun peneliti tidak melakukan uji coba dan uji kevalidan secara
empirik, tetapi hasil uji empirik terhadap hasil tes tersebut menunjukkan
bahwa tingkat validitas soal nomor 1, 2, dan 5 adalah cukup dan soal nomor
3 dan 4 adalah tinggi(lampiran B.9). Hal tersebut menunjukkan soal sudah
valid sehingga berdasarkan data yang ada dapat disimpulan bahwa memang
siswa belum menyerap dengan baik materi Pola Bilangan.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

menyelesaikan soal yang satu dengan yang lain sangat beragam, terutama
berkaitan dengan tingkatan soal. Untuk soal nomor 1 dan 3 yang memuat
soal dengan tingkat analisis (C4) dan evaluasi (C5), persentase skor untuk
seluruh siswa 82,18% dan 59,63%. Bila dirata-rata maka menjadi 70,91%.
Untuk soal nomor 2, 4 dan 5 yang secara berurutan memuat soal dengan
tingkat analisis (C4), kreasi (C6) dan evaluasi (C5) memiliki persentase skor
untuk seluruh siswa 90,8%, 47,41% dan 73,56%. Persentase tersebut
menunjukkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan setiap tingkat soal.
Dari hasil yang diperoleh, menunjukkan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal matematika tipe HOTs pada materi Pola Bilangan masih
rendah untuk tingkat evaluasi (C5) dan kreasi (C6). Hal ini disebabkan
karena memang ketiga aspek ini berkesinambungan dan tingkatan yang
tertinggi adalah kreasi (C6). Untuk menyelesaikan soal tingkatkreasi
(C6)diperlukan juga kemampuan analisis (C4) dan evaluasi (C5).
Pada soal tingkat evaluasi (C5)berkaitan dengankemampuan siswa
membuat penilaian terhadap suatu cara atau metode.Indikator untuk
mengukur kemampuan evaluasi ialah kemampuan mengambil keputusan
atau metode agar sejalan dengan tujuan yang diinginkan. Rendahnya
presentase kemampuan siswa menyelesaikan soal tingkat evaluasi (C5)
dapat menunjukkan bahwa siswa tidak yakin dengan jawaban dan cara yang
digunakan dalam menjawab soal. Siswa belum mampumempertimbangkan
analisis awal pada halyang diketahui dan ditanya pada soal,
sertakegunaanya dalam menjawab soal.
Pada soal tingkat kreasi (C6)berkaitan dengankemampuan siswa
merancang cara pengerjaansoal dan membuat langkah pengerjaan
baru.Indikator untuk mengukur kemampuan kreasi ialah dapat
menyelesaikan soaldengan solusi lebih dari satu, merancangsuatu cara untuk
menyelesaikan masalah,dan membuat sesuatu yang baru. Rendahnya
presentase kemampuan siswa menyelesaikan soal tingkat kreasi (C6) dapat
menunjukkan bahwa siswa belum mampu merancangcara pengerjaan untuk
menjawab soaldengan tepat. Selanjutnya, siswa belum mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

membuatlangkah pengerjaan baru dengan memadukan langkah-langkah


pengerjaan sebelumnyasecara logis dan teoretis untuk penyelesaian soal.
2. Pembahasan terhadap kualitas respon dalam pengerjaan soal
Penelitimerangkum jenis jawaban siswa yang telah dikelompokkan
berdasarkan langkah penyelesaian dan jawaban siswa. Berdasarkan data
tersebut, kemudian peneliti melakukan analisis terhadap uraian jawaban
siswa yang dapat dilihat dalam tabel 4.4 yang kemudian dikategorisasikan
dalam bentuk bagan.Tabel 4.5 menunjukkan kualitas respon siswa kelas
VIII E dalam menyelesaikan soal matematika secara keseluruhan terdiri dari
3 tingkatan. Tingkatan tersebut antara lain unistructural, multistructural,
dan relational, yang dilihat dari uraian jawaban tes tertulis siswa.
Persentase level unistructural sebesar 13,79% atau sebanyak 4
siswa. Siswa dengan kualitas respon ini sudah dapat memahami soal dengan
menggunakan beberapa informasi namun belum mampu merencanakan
danmenyelesaikan soal dengan baik. Persentase level multistructural
sebesar 44,83% atau sebanyak 13 siswa. Siswa dengan respon tingkat ini,
mereka memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum
mampu menyelesaikan soal dengan baik dan benar. Persentase level
relational sebesar 41,38 % atau sebanyak 12 siswa. Siswa dengan kualitas
respon ini memahami soal dengan benar dan dapat merencanakan serta
menyelesaikan soal dengan baik. Dari hasil yang diperoleh, secara
keseluruhan menunjukkan bahwa respon yang dimiliki siswa kelas VIII E
cenderung berada pada tingkat multistructural, dimana siswa sudah dapat
memahami soal dan merencanakan dengan tepat tetapi belum mampu
menyelesaikan soal dengan baik dan benar.
Bila dilihat berdasarkan pengelompokan siswa (rendah-sedang-
tinggi) maka untuk tiap-tiap kelompok memiliki kecenderungan kualitas
respon yang berbeda. Kelompok siswa rendah memiliki kecenderungan
kualitas respon pada tingkat multistructural dengan persentase sebesar 75%
atau 3 dari 4 siswa. Kelompok siswa sedang memiliki kecenderungan
tingkat multistructural dengan persentase sebesar 61,54%. Sedangkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

kelompok tinggi, kualitas respon siswa memiliki kecenderungan relational


dengan persentase sebesar 75% atau 6 dari 8 siswa.
Tabel 4.10 menunjukkan analisis kualitas respon siswa yang dilihat
dari hasil wawancara terhadap 6 siswa yang merupakan perwakilan dari
setiap kelompok berdasarkan ketuntasan KKM, penggolongan (rendah-
sedang-tinggi), serta perwakilan dari setiap kualitas respon dalam
menyelesaikan soal yang dilihat dari uraian jawaban siswa. Dari analisis
tersebut menunjukkan bahwa kualitas respon pengerjaan soal berdasarkan
hasil wawancara terdiri dari 3 tingkatan, yaitu multistructural, relational,
dan extended abstract. Siswa dengan kualitas respon level multistructural
sebanyak 3 siswa, level relational sebanyak 2 siswa, dan level extended
abstract sebanyak 1 siswa. Dari analisis hasil wawancara siswa
menunjukkan bahwa respon yang dimiliki siswa kelas VIII E cenderung
berada pada tingkat multistructural. Hal tersebut menunjukkan kesamaan
dengan hasil analisis kualitas respon siswa dari uraian jawaban siswa.
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa peneliti membandingkan kualitas
respon siswa berdasarkan uraian jawaban dan hasil wawancara dari 6 siswa
yang mewakili setiap kelompok berdasarkan ketuntasan KKM dan
penggolongan (rendah-sedang-tinggi). Berdasarkan analisis tersebut,
terdapat 2 siswa (S30 dan S32) menunjukkan kualitas respon yang sama dan
4 siswa menunjukkan perbedaan kualitas respon. Perbedaan tersebut
terdapat pada siswa S16 berada pada tingkatan unistructural berdasarkan
uraian jawaban tetapi berada pada tingkatan multistructuralberdasarkan
hasil wawancara. Siswa dengan kode S8 berada pada tingkatan unistructural
berdasarkan uraian jawaban tetapi berada pada tingkatan
multistructuralberdasarkan hasil wawancara. Siswa dengan kode S19 berada
pada tingkatan multistructural berdasarkan uraian jawaban tetapi berada
pada tingkatan relational berdasarkan hasil wawancara. Siswa dengan kode
S2 berada pada tingkatan relational berdasarkan uraian jawaban tetapi
berada pada tingkatan extended abstract berdasarkan hasil wawancara.
Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena adanya faktor-faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

yangmempengaruhi. Pertama, wawancara dilakukan selang beberapa hari


dari pelaksanaan tes tertulis. Hal tersebut memungkinkan siswa sudah
belajar kembali mengenai materi Pola Bilangan. Kedua, siswa tidak terbatas
oleh waktu dan siswa lebih santai dalam menjelaskan jawabannya.
Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara
siswamenunjukkan bahwa siswa pada level multistructural:
a. Lemah dalam keterampilan siswa menggunakan rumus barisan dan deret.
b. Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan ataumemasukkan
data kedalam rumus.
c. Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal.
d. Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa.
e. Hanya berorientasi pada rumus tanpa pemahaman yang benar.
Dari hasil analisis jawaban maupun hasil wawancara, subjek S8,
S16, dan S32 memiliki kualitas respon pada level multistructural dimana
siswa sudah dapat memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat
namun belum mampu menyelesaikan soal dengan baik dan benar. Subjek
S32 mampumengidentifikasi ide utama dengan menyatakan hal yang
diketahui dan ditanya padasoal dengan tepat untuk semua soal. Namun,
siswa tersebut belum mampu memberikan alasan teoretis dalam setiap
langkah pengerjaan hingga jawaban akhir dengan baik. Untuk soal nomor
3b siswa tersebut juga tidak mampumemberikan persamaan, perbedaan,
sertakegunaan hal yang diketahui untuk menjawab soal.Subjek pada level
multistructural dapat membuat beberapahubungan dari beberapa informasi
yang didapat sebelumnya, tetapi kesimpulanyang diperoleh tidak tepat.
Kemudian, siswa pada level relational dimana siswa sudah dapat
memahami soal, dapat merencanakan dan mampu menyelesaikan soal
dengan baik dan benar menunjukkan:
a. Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal.
b. Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa.
c. Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yangdikerjakan.
d. Hanya berorientasi pada rumus tanpa pemahaman yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Dari hasil analisis jawaban maupun hasil wawancara, subjek S19


memiliki perubahan dari kualitas responpadalevel multistructural menjadi
level relational. Rendahnya level subjek pada tahap analisis jawaban
dikarenakan jawaban yang dituliskan tidak lengkap dan siswa memberikan
langkah pengerjaan yang tidak tepat. Dari hasil wawancara didapat
penyebab utamanya adalah siswa tergesa-gesa dalam mengerjakan soal,
mengakibatkan siswa tidak salah memahami soal. Untuk subjek S30 baik
dari hasil analisis jawaban dan hasil wawancara memiliki kualitas respon
pada level relational. Dari hasil wawancara didapat subjek tergesa-gesa
dalam mengerjakan soal dan tidak meninjau atau memeriksa kembali
jawaban yangdikerjakan.
Secara umum subjek dengan kualitas respon pada level relational
dapat mencari informasitambahan yang tidak diberikan pada soal dan subjek
dapat membuat beberapahubungan dari beberapa informasi yang didapat
sebelumnya, kemudian mengambil kesimpulanyang tepat. Sedangkan untuk
siswa pada level extended abstract:
a. Siswa mampu memahami maksud soal dan mampu merencanakan
penyelesaiannya, tetapi terjadi kesalahan sehingga hasil akhir yang
diperoleh belum tepat (kurang teliti).
b. Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yangdikerjakan.
Dari hasil analisis jawaban dan wawancara diperoleh seorang siswa
dengan kualitas respon level extended abstract yaitu subjek S2. Pada tahap
analisis jawaban subjek S2 berada pada level relational. Perubahan terjadi
ketika tahap wawancara subjek dapat menentukan cara yanglain ketika
diberikan soal serupa. Pada soal nomor 5 subjek S2 dapat menyelesaikan
dengan rumus deret aritmatika. Jawaban ini berbeda dengan jawaban siswa
saat tes tertulis. Kemudian, subjek dapat berpikir secara konseptual dan
dapat menjelaskanketerkaitannya dalam konteks yang lebih umum.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas respon dalam
pengerjaan soal siswa yang paling tinggi berada pada tingkat extended
abstract yakni mampu merespon suatu tugas berdasarkan konsep yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

terintegrasi dan menghubungkan semua informasi yang relevan. Sedangkan


tingkat yang terendah adalah multistructural dimana siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum
mampu menyelesaikan soal dengan baik dan benar. Secara keseluruhan,
kualitas respon siswa kelas VIII E dalam menyelesaikan soal matematika
cenderung berada pada tingkat multistructural, dimana siswa sudah dapat
memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum
mampu menyelesaikan soal dengan baik dan benar.
3. Faktor yang mempengaruhi
Dari hasil yang diperoleh terdapat dua faktor yang paling terlihat
mempengaruhi hasil tersebut, antara lain:
a. Siswa belum terbiasa mengerjakan soal bertipe HOTs.
Dari hasil wawancara didapat pada awalnya siswa beranggapan
soal yang diberikan sulit dan tidak sesuai dengan pengetahuan yang
siswa terima selama pembelajaran. Namun, setelah siswa membaca ulang
soal dan diberi petunjuk melalui pertanyaan yang mengaeahkan siswa
untuk dapat memahami dengan baik, siswa berpendapat soal mudah
dikerjakan bila sudah memahami maksud soal. Kemudian, saat siswa
diberikan soal serupa didapati siswa kurang terampil dalam dalam
menggunakan informasi pada soal untuk mendapat penyelesaian. Dan
masih keliru dalam menggunakan rumus apa yang harus digunakan dan
masih lemah dalam menafsirkan data yang akan dimasukkan ke dalam
rumus.
Hal ini dapat diatasi dengan memberikan latihan secara kontinu
dan dibiasakan memeriksa jawaban dan mendiskusikan kesulitan yang
ditemukan maka siswa akan lebih terampil ketika menemui soal sejenis
dan bahkan menemukan langkah penyelesaian yang lebih efektif.
b. Hanya berorientasi pada rumus tanpa pemahaman yang benar.
Sikap hanya berorientasi pada rumus menunjukkan kemampuan
berpikir siswa masih pada tingkat LOTs. Siswa hanya menghafal rumus
dan masih kurang dalam menginterpretasi soal ke dalam rumus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

80

Kemudian ketika menemui soal-soal yang berbeda atau tidak rutin, siswa
tidak dapat merancang penyelesaian dengan baik dan benar.
Salah satu alternatif untuk memperbaiki hal tersebut adalah guru
dapat lebih menekankan pada penguasaan konsep dalam kegiatan
pembelajaran. Salah satunya dengan memilih pembelajaran aktif yang
memungkinkan konsep bertahan lama dalam ingatan siswa, sehingga
alasan lupa rumus dapat diminimalisir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarakan analisis data, hasil penelitian, dan pembahasan, dapat
ditarik kesimpulan bahwa,
1. Hasil belajar siswa kelas VIII E dalam menyelesaikan soal matematika
tipe HOTs
Ketuntasan hasil belajar seluruh siswa kelas VIII E adalah 27.59%,
menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tipe
HOTs masih rendah. Hal tersebut disebabkan karena siswa masih
mengalami kesulitan di dalam menyelesaikan soal tingkat evaluasi dan
kreasi dimana untuk menyelesaikan soal tersebut diperlukan kemampuan
penilaian dan kemampuan siswa merancang cara pengerjaansoal dan
membuat langkah pengerjaan baru.
2. Tingkat kualitas respon siswa dalam menyelesaikan soal matematika
tipeHOTs
Berdasarkan analisis uraian jawaban siswa kelas VIII E dan hasil
wawancara 6 siswa yang dibandingkan dengan taksonomi SOLO, tingkat
kualitas respon siswa kelas VIII E dalam menyelesaikan soal matematika
terdiri dari 3 level, yakni unistructural, multistructual, dan relational.
Secara keseluruhan, kualitas respon siswa kelas VIII E dalam
menyelesaikan soal matematika cenderung berada pada tingkat
multistructural, dimana siswa sudah dapat memahami soal dan dapat
merencanakan dengan tepat namun belum mampu menyelesaikan soal
dengan baik dan benar.

B. Saran
1. Untuk guru mata pelajaran matematika
Guru diharapkan mengetahui kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal matematika tipe HOTs pada pokok bahasan Pola

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Bilangan sehingga dapat merancang dan melakukan pembelajaran yang


dapat meningkatkan kemampuan tersebut. Selain itu, untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tipe HOTs maka
guru hendaknya lebih sering memberikan penambahan tugas atau latihan
soal sejenis.
Guru diharapkan melakukan penanaman konsep materi dengan
baik dan secara runtut, begitu pula dalam hal penanaman konsep mengenai
strategi penyelesaian suatu soal matematika. Guru diharapkan membiasakan
siswa mengerjakan soal matematika secara runtut dari memahami soal,
merencanakan penyelesaian soal, melaksanakan rencana tersebut, dan
melihat kembali kebenaran penyelesaian soal. Agar ketika siswa
menemukan berbagai macam soal matematika, siswa dapat
menyelesaikannya dengan baik dan benar.
2. Untuk siswa
Siswa diharapkan berlatih mengerjakan soal-soal matematika tipe
HOTs, teurutama soal dengan level kreasi (C6) dan berupa soal kontekstual
atau soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini dimaksud
agar siswa terbiasa dapat menyelesaikan soal matematika yang beraneka
ragam.Siswa diharapkan membiasakan diri menyelesaikan soal secara runtut
dari memahami soal, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana
tersebut, dan melihat kembali kebenaran penyelesaian soal.
3. Untuk penelitian selanjutnya
Untuk penelitian seperti ini sebaiknya dilakukan observasi
terhadap pembelajaran di kelas. Hal ini dimaksudkan agar peneliti
mengetahui perkembangan belajar siswa. Akan tetapi apabila tidak dapat
dilakukan, sebaiknya dilakukan wawancara terhadap beberapa siswa
mengenai proses pembelajaran yang telah dilalui maupun meminjam catatan
siswa.Untuk penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan
untuk merancang model atau strategi pembelajaran yang bertujuan
meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tipe
HOTs.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. 2005. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press.
Agasi, G. R. 2014. Profil kemampuan siswa SMP Beferi 6 Yogyakarta Kelas VIII
B Tahun Ajaran 2013/2014 Dalam Menyelesaikan Soal TIMSS.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Ahmad Thonthowi. 1993. Psokologi Pendidikan.Bandung: Angkasa.
Arimbi, Amy. 2017. Pola Bilangan, Barisan dan Deret. Tersedia di
https://www.slideshare.net/Amyarimbi/bahan-ajar-pola-biliangan-barisan-
dan-deret [diakses 11-7-2018]
Asikin, M. 2002. Pengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam
Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja.
Biggs, J. & Collis, K.F. 1982. Evaluating the quality of learning: The SOLO
taxonomy. New York: Academic Press; Biggs, J.1995. Assesing for
learning: Some dimensions underlying new approaches to educational
assesment. The alberta Journal of Educational Research 41 (1). Tersedia
di http://www.uq.edu.au/teach/assessment/docs/biggs-SOLO.pdf [diakses
17-6- 2012].Dimyati&Mudjiono. 2006. BelajardanPembelajaran.
Jakarta: RinekaCipta.
Contoh Soal Matematika Higher Order Thinking Skill (HOTS) .2016.
Tersedia di http://www.matematrick.com/2016/09/contoh-soal-
matematika-higher-order.htm [diakses 23-7-2018].
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke.
Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Ekawati, R. 2013. Studi Respon Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan


Masalah Matematika Berdasarkan Taksonomi SOLO. Tesis. Semarang:
FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Gais, Zakkina & Alfriansyah, E. A. 2017. Analisis kemampuan siswa Dalam
Menyelesaikan Soal High Order Thinking Ditinjau dari Kemampuan Awal
matematis Siswa. Jurnal STKIP Garut.
Hergenhahn, B. R., & Olson, M. H.2010. Theories of Learning (Teori Belajar).
Jakarta: Kencana.
Kemdikbud. 2014. Matematika Kelas VIII SMP/ MTs: Buku Siswa. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud.
Kemendikbud. 2017. Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill
(HOTS). Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya Offset.
Nazir, Moh. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pendidikan Indonesia Butuh Penguatan High Order Thinking Skills. 2018.
Tersedia dihttp://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/05/hardiknas-
2018-pendidikan-indonesia-butuh-penguatan-high-order-thinking-skills
[diakses 28-6-2018]
Permendiknas No 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas.
Purcell, E. P. & Dale Vernerg. 1987. Kalkulus dan Geometri Analitik. Jakarta:
Erlangga.
Putri, L.F. & Manoy, J.T. Identifikasi Kemampuan Matematika Siswa dalam
Memecahkan Masalah Aljabar di Kelas VIII Berdasarkan Taksonomi
SOLO. MATHEdunesa, 2.1. e journal.unesa.ac.id. ISO 690. Tersedia di
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme/article/view/3339 [diakses
11-6-2018]
Sahid. 2010. Kalkulus Lanjut Barisan dan Deret Tak Hingga. Yogyakarta:
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Negeri
Yogyakarta.
Setyarini, Veni. 2017. Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

maatematika Pada Pokok Bahasan Persamaan Linier Dua Variabel di


Kalangan Siswa Kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2016/2017. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sudjana, Nana . 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sudjana, N. Dan Ibrahim. 2014. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Suherman, E , dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Usman Mulbar. 2008. Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Masalah pada
Pembelajaran Matematika.Surabaya: Seminar Nasional Pendidikan
Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Lampiran A.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Lampiran A.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Lampiran B.1
SOAL TES TERTULIS

Mata Pelajaran/Pokok Bahasan : Pola Bilangan


Waktu Pengerjaan : 100 menit
Kelas VIII

Petunjuk Pengerjaan Soal:


a. Tulislah nama, nomor absen, dan kelas Anda pada lembar jawaban bagian
atas.
b. Jawablah setiap soal dengan langkah-langkah atau uraian penyelesaian
selengkap dan sejelas mungkin.
c. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar dan teliti.
d. Periksa kembali jawaban Anda.

Soal:

1. Pak Hadid adalah seorang manajer di sebuah perusahaan asuransi. Tahun lalu
ia mendapat gaji sebesar Rp15.000.000,- per bulan. Karena prestasinya ia
mendapat kenaikan gaji Rp750.000,- sehingga dalam tahun ini ia mendapat
gaji Rp15.750.000,- per bulan. Tahun depan gajinya naik lagi menjadi
Rp16.500.000,- per bulan. Begitu seterusnya ia mendapatkan kenaikan gaji
sebesar Rp750.000,- setiap tahunnya.
a. Jika tahun ini Pak Hadid berusia 40 tahun berapa besar gaji per bulan yang
akan didapatkan pak Hadid ketika berusia 54 tahun?
b. Apabila batas pensiun di perusahaan asuransi adalah 60 tahun dan
diasumsikan Pak Hadid menjabat sebagai manajer sampai ia pensiun,
apakah Pak Hadid pernah mendapat gaji minimal sebesar Rp32.000.000,-
tiap bulannya? Jika iya pada usia berapa ia mendapatkannya? Berikan
penjelasanmu!

2. Andre dikontrak untuk bekerja pada suatu perusahaan selama 7 hari. Sebelum
bekerja, ia diminta memilih antara diberi gaji sebesar Rp75.000,- per hari
selama seminggu, atau diberikan gaji sebesar Rp10.000,- pada hari pertama
dan bertambah dua kali lipat tiap harinya selama seminggu. Manakah pilihan
terbaik yang harus dipilih Andre? Jelaskan jawabanmu!

3. OSIS suatu sekolah mengadakan pentas seni untuk amal yang terbuka untuk
masyarakat umum. Hasil penjualan tiket acara tersebut akan disumbangkan
untuk korban bencana alam. Panitia memilih tempat berupa gedung
pertunjukan yang tempat duduk penontonnya berbentuk sektor lingkaran terdiri
dari enam baris.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Banyaknya kursi penonton pada masing-masing baris membentuk pola barisan


tertentu.
a. Jika pada baris pertama terdapat 25 kursi, baris kedua 35 kursi, baris ketiga
50 kursi, baris keempat 70 kursi, dan seterusnya. Tentukanlah banyaknya
seluruh tempat duduk pada gedung pertunjukan itu. Tuliskanlah langkah
penyelesaiannya.
b. Apabila harga tiket baris pertama adalah tiket yang paling mahal dan selisih
harga tiket antara dua baris yang berdekatan adalah Rp10.000,- dengan
asumsi seluruh kursi penonton terisi penuh, tentukanlah harga tiket yang
paling murah agar panitia memperoleh pemasukan sebesar Rp22.500.000,-
Tuliskanlah langkah penyelesaiannya!

4. Seratus butir kelereng akan diletakkan pada 10 cangkir berbeda. Tiap-tiap


cangkir berisi sejumlah kelereng yang berbeda. Agar jumlah kelereng pada
tiap-tiap cangkir membentuk deret aritmatika berapakah jumlah kelereng
terbanyak yang dapat diletakkan pada salah satu cangkir?

5. Perhatikan pola berikut

Tentukan banyaknya lingkaran pada pola ke-50!


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Lampiran B.2
PEDOMAN SKOR

No Soal Jawaban Skor


1 Pak Hadid adalah seorang Dik: 1
manajer di sebuah perusahaan Pak Hadid mendapatkan kenaikan
asuransi. Tahun lalu ia mendapat gaji sebesar Rp750.000,- setiap
gaji sebesar Rp15.000.000,- per tahunnya.
bulan. Karena prestasinya tahun Dit: 1
ini ia mendapat kenaikan gaji a. berapa besar gaji per bulan yang
Rp750.000,- sehingga dalam akan didapatkan pak hadid
tahun ini ia mendapat gaji ketika berusia 54 tahun?
Rp15.750.000,- per bulan. Tahun b. apakah Pak Hadid pernah
depan gajinya naik lagi menjadi mendapat gaji sebesar
Rp16.500.000,- per bulan. Begitu Rp32.000.000,- tiap bulannya?
seterusnya ia mendapatkan Jika iya pada usia berapa ia
kenaikan gaji sebesar mendapatkannya?
Rp750.000,- setiap tahunnya. Penyelesaian:
c. Jika tahun ini Pak Hadid Poin(a)
berusia 40 tahun berapa 𝑛 = (54 − 40) + 1 = 15 1
besar gaji per bulan yang 𝑎 = 15.750.000
akan didapatkan pak hadid 𝑏 = 750.000 1
ketika berusia 54 tahun? Poin(b)
d. Apabila batas pensiun di 𝑥 = 𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑃𝑎𝑘 𝐻𝑎𝑑𝑖𝑑 (𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
perusahaan asuransi adalah Poin(a)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

60 tahun dan diasumsikan 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 1


Pak Hadid menjabat sebagai 𝑈15 = 15.750.000
manajer sampai ia pensiun, + (15 − 1)750.000
apakah Pak Hadid pernah 𝑈15 = 15.750.000 + (14)750.000
mendapat gaji minimal 𝑈15 = 15.750.000 + 10.500.000
sebesar Rp32.000.000,- tiap 𝑈15 = 26.250.000 1
bulannya? Jika iya pada usia
Poin(b)
berapa ia mendapatkannya? 1
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
Berikan penjelasanmu!
32.000.000 = 15.750.000
+ (𝑛 − 1)750.000
32.000.000 = 15.750.000
+ 750.000𝑛
− 750.000
32.000.000 = 15.000.000
+ 750.000𝑛
750.000𝑛 = 32.000.000
− 15.000.000
750.000𝑛 = 17.000.000
17.000.000 1
𝑛 = 750.000 = 22,67
Usia Pak Hadid
22,67 = (𝑥 − 40) + 1 1

21,67 = (𝑥 − 40)
1
𝑥 = 40 + 21,67 = 61,67
1
Poin(a) Jadi, gaji per bulan yang
akan didapatkan pak hadid ketika
berusia 54 tahun adalah
1
Rp26.250.000,- Poin(b) Jadi, Pak
Hadid tidak pernah mendapat gaji
minimal sebesar Rp32.000.000,- tiap
bulannya karena usianya melebihi
batas pensiun.
12

Total Skor:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

2 Andre dikontrak untuk bekerja Dik: Andre dikontrak bekerja 1


pada suatu perusahaan selama 7 selama 7 hari, ia diminta memilih:
hari. Sebelum bekerja, ia diminta (1) gaji sebesar Rp75.000,- per hari
memilih antara diberi gaji sebesar
(2) gaji sebesar Rp10.000,- pada hari
Rp75.000,- per hari selama
pertama dan bertambah dua kali
seminggu, atau diberikan gaji
lipat tiap harinya
sebesar Rp10.000,- pada hari 1
Dit:
pertama dan bertambah dua kali
Manakah pilihan terbaik yang harus
lipat tiap harinya selama
dipilih Andre agar dia mendapat gaji
seminggu. Manakah pilihan
yang maksimal?
terbaik yang harus dipilih Andre
Penyelesaian:
agar dia mendapat gaji yang
𝑛=7
maksimal? Jelaskan jawabanmu!
Pilihan (1)
1
𝑎 = 75.000
Pilihan (2)
𝑎 = 10.000
𝑟=2
1
Pilihan (1) 1
𝑆𝑛 = 75.000 × 𝑛
𝑆7 = 75.000 × 7 1
𝑆7 = 525.000
Pilihan (2)
𝑎(𝑟𝑛 − 1)
𝑆𝑛 = 1
(𝑟 − 1)
10.000(27 − 1)
𝑆7 =
(2 − 1)
10.000(128 − 1)
𝑆7 =
1
𝑆7 = 10.000(127)
𝑆7 = 1.270.000 1

Jadi, pilihan terbaik yang harus 1

dipilih Andre agar dia mendapat gaji


yang maksimal adalah gaji sebesar
Rp10.000,- pada hari pertama dan
bertambah dua kali lipat tiap
harinya. 9

Total Skor:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

3 OSIS suatu sekolah mengadakan Dik: 1


pentas seni untuk amal yang Poin (a)
terbuka untuk masyarakat umum. Baris:1_2_3_4_5_6
Hasil penjualan tiket acara Kursi:25_35_50_70_95_125
tersebut akan disumbangkan Poin (b)
untuk korban bencana alam. Harga tiket baris pertama adalah
Panitia memilih tempat berupa paling mahal dan selisih harga tiket
gedung pertunjukan yang tempat antara dua baris yang berdekatan
duduk penontonnya berbentuk adalah Rp10.000,-
sektor lingkaran terdiri dari enam 1
Dit:
baris.
Poin (a)
banyaknya seluruh tempat duduk
pada gedung pertunjukan
Poin (b)
harga tiket yang paling murah agar
panitia memperoleh pemasukan
Banyaknya kursi penonton pada
sebesar Rp22.500.000,-
masing-masing baris membentuk
pola barisan tertentu. Penyelesaian:

a. Jika pada baris pertama Poin (a)


1
terdapat 25 kursi, baris Baris:1_2_3_4_5_6
1
kedua 35 kursi, baris ketiga Kursi:25_35_50_70_95_125
1
50 kursi, baris keempat 70 Selisih:10_15_20_25_30
kursi, dan seterusnya. Poin (b)
1
Tentukanlah banyaknya 𝑇𝑖𝑘𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑢𝑟𝑎ℎ = 𝑥 (𝑟𝑖𝑏𝑢𝑎𝑛)
seluruh tempat duduk pada Poin (a) 1
gedung pertunjukan itu. 𝐾𝑎𝑝. 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Tuliskanlah langkah = 25 + 35 + 50 + 70 + 95 + 125 1
penyelesaiannya. = 400 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
b. Apabila harga tiket baris Poin (b)
pertama adalah paling 125𝑥 + 95(𝑥 + 10) + 70(𝑥 + 20)
mahal dan selisih harga tiket + 50(𝑥 + 30)
antara dua baris yang
+ 35(𝑥 + 40)
berdekatan adalah 1
+ 25(𝑥 + 50)
Rp10.000,- dengan asumsi
= 22.500
seluruh kursi penonton terisi
400𝑥 + 950 + 1.400 + 1.500 + 1.400
penuh, tentukanlah harga
+ 1.250 = 22.500
400𝑥 + 6.500 = 22.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

tiket yang paling murah agar 400𝑥 = 16.000


panitia memperoleh 𝑥 = 40 1
pemasukan sebesar Poin (a) Jadi, kapasitas total tempat 1
Rp22.500.000,- duduk adalah 400 kursi
Tuliskanlah langkah Poin (b) Jadi, harga tiket termurah 1
penyelesaiannya. adalah Rp40.000,-
Total Skor: 12
4 Seratus butir kelereng akan Dik: 1
diletakkan pada 10 cangkir Seratus butir kelereng akan diletakkan
berbeda. Tiap-tiap cangkir berisi pada 10 cangkir berbeda.
sejumlah kelereng yang berbeda. Dit: 1
Agar jumlah kelereng pada tiap- berapakah jumlah kelereng terbanyak
tiap cangkir membentuk deret yang dapat diletakkan pada salah satu
aritmatika berapakah jumlah cangkir?
kelereng terbanyak yang dapat Penyelesaian:
diletakkan pada salah satu Padasoalnomor4,terdapatlebihdarisatu
cangkir?
metodepenyelesaian.Caraprosedural
menggunakanrumusderetaritmatika
𝑆𝑛 = 𝑛 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏),
2
1
Sehinggadiperolehpersamaan
100 = 5(2𝑎 + 9𝑏), 𝑎 ∈ 𝑁, 𝑏 ∈ 𝑁.
𝑛 1
𝑆 = (𝑎 + 𝑈 )
𝑛 𝑛
2
10 1
𝑆 = (𝑎 + 𝑈 )
10 𝑛 1
2
100 = 5(𝑎 + 𝑈𝑛)
20 = (𝑎 + 𝑈𝑛)
Jadi, untuk membentuk deret
aritmatika jumlah suku pertama dan
suku terakhir menghasilkan nilai 20.
Karena masing-masing cangkir harus 1

terisi maka nilai a terkecil adalah 1.


Sehingga didapat
1
20 = (1 + 𝑈𝑛)
𝑈𝑛 = 20 − 1 = 19
8
Total Skor:
5 Perhatikan pola berikut Padasoalnomor5,terdapatlebihdarisatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

metodepenyelesaian.

Tentukan banyaknya lingkaran


pada pola ke-50!
Kelihatan:
1+2 1
(Pola 1, ada 2 suku, terakhirnya angka
2)
1+2+3
(Pola 2, ada 3 suku, terakhirnyaangka
3)
1+2+3+4
(Pola 3, ada 4 suku, terakhirnyaangka
4)
1+2+3+4+5
(Pola 4, ada 5 suku, terakhirnyaangka
5) dan seterusnya, 1
Didapat pola ke-50 dengan mengikuti
pola di atas:
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 +.........+ 51 1
(Pola 50, ada 51 suku, terakhirnya
angka 51)
Pada pola ke-50 ini terbentuk deret
aritmetika, ada 51 suku:
1,2,3,4,5,6,........,51
Jadi datanya:
a=1 1
b=1 1
n = 51 1
diperoleh rumus jumlah n suku
pertama deret aritmetika diperoleh:
𝑛
𝑆 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 1
𝑛
2
51
𝑆 = (2.1 + (51 − 1)1)
51
2
51
𝑆 = (52)
51
2
1
𝑆51 = 51.26 = 1326
1
Jumlah lingkaran pada pola ke 50 ada
1326 lingkaran.
9
Total Skor:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

Lampiran B.3
PEDOMAN WAWANCARA SETELAH PELAKSANAAN TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 5 Yogyakarta


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/1
Materi : Pola Bilangan

A. Tujuan Wawancara
1. Mengkonfirmasi jawaban siswa dalam menyelesaikan soal tipe HOTs
2. Mengetahui pemahaman siswa akan materi yang diujikan, terutama yang
berkaitan dengan soal yang dibuat.

B. Jenis Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan peneliti dalah wawancara tidak
terstruktur. Dengan kata lain proses wawancara yang dilakukan dapat
berkembang dan tidak harus sama dengan pedoman wawancara yang telah
disusun. Pedoman wawancara digunakan sebagai garis besar permasalahan
yang akan ditanyakan. Proses wawancara sebagai berikut:
1. Wawancara dikaksanakan secara langsung oleh peneliti dan siswa.
2. Wawancara dilaksanakan setelah ada kesepakatan waktu dan tempat
pelaksanaan wawancara antara peneliti dan siswa.
3. Pertanyaan yang diajukan tidak harus sama, namun memuat pokok
permasalahan yang sama.

C. Pelaksanaan
Siswa megikuti proses pembelajaran bersama guru di kelas terkait
materi Pola Bilangan. Di akhir pertemuan pembelajaran diadakan tes tertulis
untuk mengetehuin kemampuan siswa menyelesaikan soal tipe HOTs terkhusus
pada materi Pola Bilangan. Selesai mengerakan tes tertulis peneliti menentukan
waktu dan tempat yang disepakati bersama sejumlah siswa yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK

diwawancarai terkait pengerjaan tes tertulis tersebut. Adapun garis besar


pertanyaan yang disusun peneliti:

Indikator Pertanyaan Pertanyaan Wawancara


Dapat menemukan 11) Apa yang diketahui siswa mengenai unsur-
keterkaitan antarsuku unsur pada pola bilangan atau bentuk-bentuk
pada pola bilangan pada konfigurasi objek?
atau bentuk-bentuk 12) Bagaimana langkah penyelesaian soal yang
pada serupa dengan soal no 3a, 4 dan 5?
konfigurasi objek.
Menggunakan konsep 13) Bagaimanalangkah penyelesaian masalah
penyelesaian pola nyata yang berkaitan dengan pola bilangan,
bilangan, barisan dan barisan dan deret pada tes tertulis no 1, 2 dan
deret untuk menentukan 3?
maupun menguji 14) Bagaimana cara/langkah yang dapat
penyelesaian yang sesuai. dilakukan dalam menyelesaikan soal no 4?
15) Apakah ada kesulitan dalam menyelesaikan
soal tes tertulis no 1, 2, 3 dan 4?
Membuat bentuk kalimat/ 16) Apa permasalahan yang terdapat pada
model matematika dari soal dan langkah-langkah
masalah nyata yang penyelesaiannya?
berkaitan dengan pola 17) Bagian yang dirasa sulit bagi siswa saat
bilangan, barisan dan diminta untuk memodelkan suatu soal cerita
deret. ke bentuk kalimat/ model matematika?
Menyelesaikan model 18) Adakah kendala dalam menyelesaikan model
matematika dari matematika yang berkaitan dengan pola
masalah yang berkaitan bilangan, barisan dan deret ?
dengan pola bilangan, 19) Apakah siswa mengecek kembali langkah
barisan dan deret. maupun jawabannya?
. 20) Apakah siswa menginterpretasi soal
berkaitan dengan hasil jawabannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Lampiran B.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Lampiran B.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Lampiran B.6

Pengelompokan Siswa Berdasarkan KKM dan Kriteria Kelompok

No. Kode Nomor Soal Nilai Tingkat Respon dalam Keterangan


Siswa 1 2 3 4 5 Menyelesaikan Soal Kriteria KKM
1 S24 5 5 5 9 48 Multi-structural
2 S17 9 6 6,5 3 4 57 Multi-structural
3 S16 9 8,5 4 4 4 59 Multi-structural Rebdah
4 S32 10 8,5 5 3 4 61 Multi-structural
5 S7 10 9 5 3 4 62 Multi-structural
6 S9 9 9 7 3 4 64 Uni-struktural
7 S37 10 7 6 4 5 64 Multi-structural
8 S26 9 9 6 3 5 64 Multi-structural
9 S25 10 8 6 3 5 64 Multi-structural
10 S23 11 8,5 6 3 4 65 Multi-structural
11 S22 10 9 5 9 66 Multi-structural
12 S20 10 9 5 3 7 68 Multi-structural
13 S13 10 8 6 3 7 68 Relational Tidak
14 S12 10 9 6 5 4 68 Relational Tuntas
Sedang
15 S1 11,5 6 9 3 5 69 Multi-structural
16 S8 10 8 5 3 9 70 Multi-structural
17 S29 10 8,5 6,5 3 8,5 73 Multi-structural
18 S5 10 7 8 4 8 74 Multi-structural
19 S18 10 9 5 6 7 74 Multi-structural
20 S30 10 9 7 3 8,5 75 Relational
21 S21 10 8 6,5 4 9 75 Multi-structural
22 S6 10 8,5 9 6 5 77 Relational
23 S19 11 6 9 6 7 78 Multi-structural
24 S14 11 9 7 4 9 80 Relational
25 S28 9 9 10 6 9 86 Relational Tinggi Tuntas
26 S4 10 9 12 5 7 86 Relational
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

27 S31 10 9 12 5 9 90 Relational
28 S11 10 9 11 6 9 90 Relational
29 S2 11,5 8,5 12 6 7 90 Relational

Pengelompokan rendah-sedang-tinggi diperoleh dengan perhitungan:

𝑁𝑚𝑎𝑥 − 𝑁𝑚𝑖𝑛 90 − 48
𝑋= 3 = 3 = 14

Rendah nilai <𝑋 + 𝑁𝑚𝑖𝑛 nilai<62


Sedang 𝑋 + 𝑁𝑚𝑖𝑛 ≤ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 > 2𝑋 + 𝑁𝑚𝑖𝑛 62 ≤ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 > 78
Tinggi 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≥ 2𝑋 + 𝑁𝑚𝑖𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≥ 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Lampiran B.8

Lembar jaeab S2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Lembar jawab S8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Lampiran B.8 Transkip Wawancara

Transkip 1
Kode Isi Transkip
Siswa
S2 P Dari soal nomor satu, dapatkah kamu menebukan informasi yang ada dalam soal?
Sebentar ya, mbak.. Aku ga bisa jelasin pakaikata-kata.
S2 Kalau jawaban kamu nomor satu itu bagaimana?
P Ya kayak gitu. (siswa melihat lembar jawabnya)
S2 Menurutmu sama soal ini sudah bisa dikatakan benar atau belum?
P Kayaknya belum mbak.
S2 Belum. Kenapa?
P Itukan harusnya ditulis U15, yang b juga, tapi aku nulisnya gitu. (menunjuk jawabannya)
S2 Lalu (menunjuk jawaban siswa) kenapa bisa menulis seperti ini?
(senyum-senyum) Iya.Emh.. aku kurang teliti.
P Tapi sebenarnya, bisa tidak dari soal nomor satu ini?
S2 Bisa mbak. Dua-duanya pakai barisan aritmatika.
P Barisan Aritmatika itu yang baimana? Setahu kamu saja coba.
S2 Emh (siswa menuliskan rumus barisan aritmatika)
P Dari rumus yang kamu tulis ini, dapatkah kamu menjelaskannya?
S2 Un itu suku yang ke n, terus a itu suku pertama, n itu sama kayak n di Un, terus b itu bedanya.
P Selanjutnya, apakah ada ciri khusus dari barisan aritmatika?
S2 Oh, ini mbak (menunjuk tulisannya) b nya tetap. Bilangan-bilangannya punya beda sama.
(peneliti mengakhiri wawancara mengenai soal no 1)
P Lanjut ke soal no 2. Apakah ada kesulitan?
S2 Itu soalnya mudah menurutku.
P Tapi ini skor kamu masuh kurang. Mengapa?
S2 Kok yang ini salah mbak? (menunjuk penyelesaian pilihan 1)
P Coba dihitung lagi, berapa hasil dari 75.000 x 7?
S2 Bentar, mbak. (siswa menghitung)
P Bagaimana?
S2 Oh ya, mbak harusnya 525 (maksud siswa 525.000).
P Lagi-lagi kurang teliti ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

S2 Aku emang sukanya gitu mbak, kalau pas ngerjain yakin ngga tak teliti lagi jawabanku.
P Kalau sudah tahu seperti itu, harusnya diingat-ingat, sayang sekali nilaimu jadi kurang hanya karena kurang teliti. Padahal
kamu bisa.
S2 Iya, mbak.
P Terus kalau yang no 3a dan 5, menurutmu bagaimana?
S2 Menurut saya masih mudah. Ini pakai barisan bertingkat.
P Apa itu barsisan bertingkat?
S2 Bertingkat itu bedanya bertingkat sampai beda pada tingkat terakhirnya sama.
P Terakhir, untuk soal no 3a dan 4. Dua soal ini kalian banyak yang salah. Menurutmu bagaimana?
S2 Kalau yang 3a aku baca sampai berulang-ulang mbak, baru paham maksud soalnya. Nomor 4 aku awalnya coba-coba baru
pakai rumus.
P Pada jawaban kamu ada lambang n ini apa? Lalu mengapa kamu pakai cara ini?
S2 Itu harga tiket yang dicari, mbak. Aku misalin pakai n. Terus kan targetnya 22.500.000 jadi itu hasil jualan tiketnya semua
makanya dijumlah.
P Untuk soal no 4?
S2 Itukan diminta pakai deret aritmatika jadi bedanya harus sama. itu aku coba-coba. Tapi pokoknya semua gelas berisi trus
hasilnya nda boleh koma-koma.
P Mengapa?
S2 Masa kelerengnya dipecah, mbak.
P Baik, wawancaranya sudah cukup. Terima kasih waktunya. Selamat beraktivitas lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Transkip 2

Kode
Isi Transkip
Siswa
S8 P Hallo S8. Bagaimana soal kemarin? Coba lihat jawaban no 1 ini.
S8 Iya, ini aku bingung mbak. Kok bisa salah.
P Menurutmu sama soal ini sudah bisa dikatakan benar atau
S8 belum? Kan saya sudah pakai barisan aritmatika.
P Barisan aritmatika itu yang bagaimana?
S8 Barisan yang punya selisih antarsuku yang sama besar, ditulis
P b Ini kamu masih salah menentukan nilai n nya.
S8 Itukan saya kurangi 54 sama 40, bener dapet 14.
P Saya beri contoh ya, misal dari usia 40 kemudian ditanya pada usia 43. Coba ada berapa suku itu? Coba tulis 40 sampai 43.
S8 (siswa menulis) Gini mbak? Ada 4 suku.
P Tadi yang ditanyakan usia 43, itu suku ke berapa?
S8 Suku ke 4, mbak.
P Kalau pakai cara kamu tadi, bagaimana?
S8 (menuliskan 43-40=3) Dapetnya 3
P mbak. Jadi, kesimpulannya?
S8 Hm.. (siswa diam)
(peneliti mengakhiri wawancara mengenai soal no 1)
P
Soal nomor 2 bagaimana?
S8
Itu mudah mbak. Menurutku yang susah itu nomer 3, 4, sama 5 juga susah.
P
Untuk nomor 2 kamu masih ada yang salah.
S8
Kok bisa mbak?
P
S8 Ini pilihan 1 mengapa kamu pakai cara ini?
P Ini aku pakai deret aritmatika soalnya sama per hari.
S8 Coba dibaca lagi soalnya.
P (siswa membaca soal) bener kan, mbak?
S8 Coba perhatikan diberi gaji 75.000 per hari. Berarti tiap hari gajinya sama tidak?
P Sama, mbak. (peneliti memberi waktu untuk siswa menyimpulkan) Oh iya mbak, harusnya dikali 7.
S8 Mengapa 7?
Karena seminggu ada 7 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

P Lanjut ke nomor berikutnya. Untuk nomor 3 mengapa menurut kamu sulit?


S8 Kalau yang a mudah mbak.
P Coba perhatikan jawaban kamu. Menurutmu sudah benar atau
S8 belum? Hm.. (siswa diam)
P Coba perhatikan, yang ditanyakan
S8 apa? Banyak seluruh kursi.
P Lalu, mengapa kamu menggunakan cara ini? Ini rumus apa?
S8 Barisan aritmatika.
P Mengapa pakai barisan aritmatika? U6 menujukkan apa?
S8 Suku ke-6. Kursi baris ke enam.
P Jadi, kamu ini hanya menghitung apa?
S8 Iya, mbak. Harusnya hitung jumlah semua.
P Jadi, hasilmu ini adalah?
S8 Banyak kursi di baris ke-6 aja.
P Harusnya bagaimana?
S8 Pakai deret aritmatika, mbak.
P Mengapa tidak diteliti lagi?
S8 Kemarin aku cepet-cepet mbak, ngerjainnya.
P Mengapa teburu-buru?
S8 Aku takut kehabisan waktu. Soalnya lihat soal-soal berikutnya susah semua.
P Untuk 3b bagaimana? Apakah kamu memahami maksud soal?
S8 Paham, mbak. Itu aku cuma asal ngitung, mbak. Aku nda tau cara ngitungnya.
P Selanjutnya, soal no 4. Kamu tidak menuliskan cara.
S8 Iya, aku nda tau harus nulis apa. Itu aku cuma coba-coba mbak.
P Coba tuliskan lagi coret-coretanmu kemarin.
S8 Udah lupa, mbak. Lanjut aja, mbak. Aku mau ngerjain tugas mapel
P lain? Ini no 5 kamu sudah benar. Tapi, mengapa kamu bilang sulit?
S8 Soalnya liat angkanya 51 kayak banyak banget. Ternyata bisa pakai barisan bertingkat. Udah kan, mbak? Aku lupa ngerjain
P PR, nanti ditumpuk.
Oke, terima kasih sudah bersedia ditanya-tanya. Selamat beraktivitas
kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Transkip 3

Kode
Isi Transkip
Siswa
S16 P Mulai dari soal no 1 dulu, ya. Bagaimana menurutmu sulit atau mudah?
S16 Sebenarnya mudah, mbak. Kemarin aku salah baca soal.
P Salah bagaimana?
S16 Itu kan ada kata tahun ini usia 40 tahun. Harusnya yang 15.750.000 tapi aku kemarin pokoknya yang pertama muncul. Jadi
pakai 15.000.000.
P Berarti kamu sudah tahu letak kekuranganmu. Apakah kamu memahami soal?
S16 Paham, mbak. Cuman kurang teliti aku.
P Mengapa kamu pakai cara ini?
S16 Soalnya kenaikan gajinya tetap 750.000. Jadi pakai barisan aritmatika.
P Barisan aritmatika itu apa?
S16 Barisan aritmatika itu pola bilangan yang punya beda sama.
P Untuk no 2 bagaimana menurutmu?
S16 No 2 gampang.
P Coba perhatikan lagi jawabanmu ini.
S16 Ini ada yang salah, mbak.
P Menurutmu mengapa itu salah?
S16 Aku ngitungnya kelewat.
P Seminggu ada berapa hari?
S16 Iya, ada 7 hari, mbak? Yah, salah deh..
P Lanjut no 3. Coba perhatikan soal 3a dengan jawaban kamu.
S16 (siswa membaca soal dan hasil jawabannya) Jawabanku salah, mbak.
P Menurutmu mengapa itu salah?
S16 Kemarain aku kira pola tempat duduknya barisan aritmatika.
P Bisakah kamu menuliskan jawaban yang benar?
S16 (siswa menulis jawaban)
P Kemudian, untuk 3b mengapa kamu tidak dikerjakan?
S16 Baca soalnya udah susah, mbak. Jadi males ngerjain.
P Ok, lanjut ke no 4. Bagaimana menurutmu?
S16 Ini juga soalnya susah, tapi asik kayak main-main gitu. Coba-coba.
P Kamu mendapat a =1 dan b= 2 darimana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

S16 Aku coba-coba mbak, yang penting semua gelas terisi trus harus bulat hasilnya.
P Maksudnya?
S16 Kelereng kan utuh mbak, ngga mungkin dibagi-bagi.
P Terakhir soal no 5. Mengapa kamu menggunakan cara itu?
S16 Aku lupa yang barisan bertingkat, mbak.
P Kalau sekarang sudah ingat?
S16 Udah, mbak.
P Coba tuliskan jawaban yang tepat.
S16 (siswa menuliskan jawabannya)
P Baik, terima kasih wakunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Transkip 4

Kode
Isi Transkip
Siswa
S19 P Coba lihat soal yang kemarin ini, kira-kira kesulitannya apa?
S19 Apa ya, ini no 3 sama 4.
P Dari no 1 dulu, bagaimana?
S19 Emh… kalo yang no 1 itu aku dah ngerti mbak. Eh, ini salah jawabanku.
P Oke, jawabanmu salah, coba kenapa salah?
S19 (membaca soal) oh iya mbak, ini kan harusnya 15, tapiaku malah pakai 14.
P Berarti sudah tahu ya kesalahannya.
S19 Iya, ngga teliti aku.
P Terus yang no 2 bagaimana?
S19 Ini salah ya mbak?
P Coba perhatikan, yang ditanyakan apa?
S19 Gajinya paling bersar yang mana.
P Lalu, mengapa kamu menggunakan cara ini? Ini rumus apa?
S19 Barisan aritmatika.
P Mengapa pakai barisan aritmatika? U7 menujukkan apa?
S19 Suku ke-7.
P Jadi, kamu ini hanya menghitung apa?
S19 Iya, mbak. Itu cuma gaji hari ketujuh aja.
P Harusnya bagaimana?
S19 Pakai deret aritmatika, mbak.
P Mengapa?
S19 Jumlah semua gaji sampai hari ketujuh.
P Lanjut no 3 tadi katamu sulit. Dibagian mana?
S19 Bagian b susah, harus mikir ekstra.
P Coba perhatikan yang poin a dulu. Menurutmu mengapa salah?
S19 Aku nggak tahu mbak.
P Coba dilihat pola tempat duduknya.
S19 Oh ya, ini bukan aritmatika.
P Ke soal 3b, mengapa kamu pakai cara ini?
S19 Dijumlah semua sama dengan 22.500.000, terus harga yang dicari aku misalin pakai x.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

P Mengapa kamu mengurangkan x dengan ini?


S19 Ini si soal kan harga antar dua baris selisih 10.000 jadi setiap dua baris selisihnya 10.000.
P Coba ulangi lagi?
S19 Ini lho, mbak kan harga antara dua baris selisihnya 10.000. Jadi, ...
P Tunggu, antar dua baris berarti apa? Coba dengan gambar pada soal.
S19 Baris 1, 2 sama baris 3, 4 selisihnya 10.000.
P Coba nanti dipahami lagi, ya.
S19 Bener kan, mbak?
P Lanjut no 4 ya.. Coba jelaskan jawabanmu ini.
S19 Aku coba-coba mbak.
P Coba tuliskan lagi.
S19 (siswa menulis jawaban)
P Kalau soal no. 5, coba perhatikan jawabanmu dulu. (siswa membaca jawabannya).
S19 Iya, mbak salah masukin angkanya.
P Tapi apakah kamu memahami barisan bertingkat?
S19 Iya, jadi bedanya dicari sampai ketemu yang sama.
P Baik, terima kasih wakunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Transkip 5

Kode
Isi Transkip
Siswa
S30 P Coba dari kelima soal ini, bagaimana menurut kamu?
S30 (siswa membaca soal)
P Dari no 1 bagaimana?
S30 Mudah, mbak.
P Coba perhatikan jawaban kamu.
S30 Ada yang salah, mbak.
P Menurutmu bagian mana yang belum tepat?
S30 Aku salah nilai n nya. Kemarin aku hitung selisih 54 dan 40. Seharusnya hasil ditambah 1.
P Mengapa ditambah 1?
S30 Soalnya kalau cuma hasil selisih, usia ke 40 jadi ngga kehitung.
P Kalau no 2?
S30 No 2 gampang, mbak. Tinggal pilih yang hasilnya terbesar.
P Untuk 3b bagaimana? Apakah kamu memahami maksud soal?
S30 Paham, mbak. Tapi ku ngga tau cara ngitungnya pakai apa.
P Untuk soal no 4. Di sini kamu tidak menuliskan dengan jelas.
S30 No 4 ini aku udah tau mbak.
P Bagaimana? coba tuliskan jawabanmu.
S30 (siswa menuliskan jawaban)
P Terakhir untuk no 5. Jawaban kamu sudah benar. Apakah ada kesulitan?
S30 Ngga ada, mbak.
P Ok, menurutmu mengapa masih ada jawaban kamu yang salah?
S30 Mungkin saya terlalu tergesa-gesa, mbak. Jadi, aku ngga ngecek lagi jawabanku.
P Apa kemarin waktu yang diberikan kurang?
S30 Cukup sebenarnya, mbak. Aku kadang kalau terlalu fokus ke satu soal, lupa waktu.
P Baik, terima kasih wakunya. Selamat beraktivitas lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Transkip 6

Kode
Isi Transkip
Siswa
S32 P Hallo dek. Coba dilihat hasil pekerjaan kemarin sama soalnya ini.
S32 Iya,mbak.
P Lihat soal yang nomor satu. Kemarin kesulitan tidak
S32 ngerjainnya? Engga mbak. Soalnya itu tinggal pakai rumus
P barisan.
S32 Barisan apa?
P (siswa diam)
S32 Ada berapa bentuk barisan?
P Ada dua mbak.
S32 Coba sebutkan? Sekalian dengan penjelasan sepemahaman kamu aja.
Aritmatika sama (siswa diam sejenak) geometri. Kalau aritmatika itu barisan yang beraturan kalau geometri itu
P yang berlipat-lipat.
S32 Bisa kamu memberi contoh?
P Kalau aritmatika misal 1, 4, 7. 10 gitu soalnya bedanya sama, 3. Kalau geometri misal 2, 4, 6, 8 soalnya kelipatan 2.
S32 Barisan geometri bagaimana? coba ulangi lagi.
P (siswa menulis 2, 4, 6, 8) pertama kan 1 kali 2, 4 itu 2 kali 2, gitu seterusnya mbak.
S32 Lanjut ke no 2. Mengapa kamu tidak menuliskan cara? Coba jelaskan jawabanmu.
P Di soal ditanya banyak gaji jadi pakai rumus ini (menuliskan rumus barisan aritmatika), mbak.
S32
Ini rumus apa?
P
Rumus Un.
S32
Apakah kamu tahu arti Un?
P
Bilangan ke-n, mbak.
S32
P Berarti kalau dihubungkan dengan soal Un adalah?
S32 (siswa diam)
P Kalau Sn apakah kamu tahu?
Sn itu apa mbak?
S32 Coba dipelajari lagi, ya. Materi barisan dan deret aritmatika juga geometri.Lanjut ke soal no 3. Dari poin a, ini kamu
P menuliskan Sn. Mengapa tadi tidak tahu Sn?
Aku lupa, mbak. Sn itu jumlah semuanya.
Ini rumus apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

S32 Rumus Sn
P Coba diperhatikan lagi jawaban kamu dengan soal. Perhatikan pola barisan tempat duduknya membentuk barisan apa?
S32 Barisan aritmatika, mbak.
P Mengapa ini bedanya sama.
S32 Aku ternyata ngitung sampai baris 5 aja, kurang 1.
P Bisa minta tolong tulis jawabanmu lagi dengan tepat?
S32 (siswa menulis jawaban)
P Lanjut ke poin b, ya. Kamu tidak mengerjakan, mengapa?
S32 Aku bingung mbak,paham soalnya tapi nda tau langkah selanjutnya apa.
P Kamu mau mencoba mengerjakan lagi, tidak?
S32 Boleh, mbak.(siswa menuliskan jawaban). Selisih anatara dua baris itu bagaimana, mbak?
P Coba lihat di gambar. Antara dua baris itu yang mana?
S32 1 dengan 2, 3 dengan 4
P Kalau 2 dengan 3 bisa, tidak?
S32 Bisa, mbak.
P Jadi, kalau ditulis secara matematis bagaimana?
S32 (siswa diam sejenak) ah, nanti aku nyoba sendiri aja, mbak. Lagi nda mood.
P Ok, lanjut ke no 4. Apakah kamu memahami maksud soal?
S32 Paham mbak, ini 100 kelereng di bagi ke 10 gelas. Trus harus bentuk deret aritmatika.
P Ini kamu hanya menuliskan hal yang diketahui. Tapi, tidak ada penyelesaiannya. Mengapa?
S32 Aku lupa rumus deret aritmatika.
P Apakah sekarang sudah ingat?
S32 Belum, mbak. (siswa tertawa)
P Dipelajari lagi sungguh-sungguh, ya.
S32 Iya, mbak. Nanti aku baca-baca lagi.
P Terakhir ke soal no 5. Kamu sudah memahami maksud soal. Mengapa pakai cara ini?
S32 Itu pakai yang a, b, c itu. Aku sebenernya belum paham yang materi itu.
P Oke kalo gitu, makasih ya sudah mau diwawancarai. Belajar lebih giat, ya.
S32 Iya mbak, sama-sama. Makasih juga mbak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Lampiran B.9
KODE NOMOR SOAL
SISWA 1 2 3 4 5 Y Y2
X X2 XY X X2 XY X X2 XY X X2 XY X X2 XY
11,
S1 5 132,25 396,75 6 36 207 9 81 310,5 4 16 138 4 16 138 34,5 1190,25
11,
S2 5 132,25 517,5 8,5 72,25 382,5 12 144 540 7 49 315 6 36 270 45 2025
S4 10 100 430 9 81 387 12 144 516 6 36 258 6 36 258 43 1849
S5 10 100 370 9 81 333 5 25 185 7 49 259 6 36 222 37 1369
S6 10 100 385 8,5 72,25 327,25 9 81 346,5 7 49 269,5 4 16 154 38,5 1482,25
S7 10 100 310 9 81 279 5 25 155 4 16 124 3 9 93 31 961
S8 10 100 350 8 64 280 5 25 175 4 16 140 8 64 280 35 1225
S9 9 81 288 9 81 288 7 49 224 4 16 128 3 9 96 32 1024
S11 10 100 450 9 81 405 11 121 495 7 49 315 8 64 360 45 2025
S12 10 100 340 9 81 306 6 36 204 6 36 204 3 9 102 34 1156
S13 10 100 340 8 64 272 6 36 204 4 16 136 6 36 204 34 1156
S14 11 121 440 9 81 360 7 49 280 5 25 200 8 64 320 40 1600
S16 9 81 265,5 8,5 72,25 250,75 4 16 118 5 25 147,5 3 9 88,5 29,5 870,25
S17 9 81 256,5 6 36 171 6,5 42,25 185,25 4 16 114 3 9 85,5 28,5 812,25
S18 10 100 370 7 49 259 8 64 296 5 25 185 7 49 259 37 1369
S19 11 121 429 6 36 234 9 81 351 7 49 273 6 36 234 39 1521
S20 10 100 340 9 81 306 5 25 170 4 16 136 6 36 204 34 1156
S21 10 100 375 8 64 300 6,5 42,25 243,75 5 25 187,5 8 64 300 37,5 1406,25
S22 10 100 320 9 81 288 5 25 160 0 0 8 64 256 32 1024
S23 11 121 357,5 8,5 72,25 276,25 6 36 195 4 16 130 3 9 97,5 32,5 1056,25
S24 5 25 120 5 25 120 5 25 120 1 1 24 8 64 192 24 576
S25 10 100 320 7 49 224 6 36 192 5 25 160 4 16 128 32 1024
S26 10 100 320 8 64 256 6 36 192 4 16 128 4 16 128 32 1024
S27 9 81 288 9 81 288 6 36 192 4 16 128 4 16 128 32 1024
S28 9 81 387 9 81 387 10 100 430 7 49 301 8 64 344 43 1849
S29 10 100 365 8,5 72,25 310,25 6,5 42,25 237,25 4 16 146 7,5 56,25 273,75 36,5 1332,25
S30 10 100 375 9 81 337,5 7 49 262,5 4 16 150 7,5 56,25 281,25 37,5 1406,25
S31 10 100 450 9 81 405 12 144 540 6 36 270 8 64 360 45 2025
S32 10 100 305 8,5 72,25 259,25 5 25 152,5 4 16 122 3 9 91,5 30,5 930,25
TOTAL 286 2857,5 10260,75 237 1973,5 8498,75 207,5 1640,75 7672,25 138 736 5088,5 163 1032,5 5948 1031,5 37468,25

NO.
SOAL
KETERANGAN
1 2 3=1-2 4 5 6=4-5 7 8 9=7-8 10=6-9 11=√10 12=3/11
1 297561,8 295009 2552,75 82867,5 81796 1071,5 1086579 1063992 22587 24201971 4919,55 0,518899
2 246463,8 244465,5 1998,25 57231,5 56169 1062,5 1086579 1063992 22587 23998688 4898,846 0,407902
3 222495,3 214036,3 8459 47581,75 43056,25 4525,5 1086579 1063992 22587 102217469 10110,27 0,836674
4 147566,5 142347 5219,5 21344 19044 2300 1086579 1063992 22587 51950100 7207,642 0,724162
5 172492 168134,5 4357,5 29942,5 26569 3373,5 1086579 1063992 22587 76197245 8729,103 0,499192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

1. Perhitungan Validitas TesTertulis


a. Perhitungan validasi berdasarkan Product Moment Pearson (Ali Hamzah, 2014)
[n(∑XY)] − [(∑X)(∑Y)]
√[n∑X2 − (∑X)2] − [n∑Y2 − (∑Y)2]
b. Perhitungan validasi berdasarkan
tabel Interpretasi:
𝑑𝑓 = 𝑁 − 𝑛𝑟 dengan sig 5%
𝑑𝑓 = 29 − 2 = 27
Dengan df sebesar 41, diperoleh harga “r” tabel sebagai berikut:
n 25 26 27 28 29
5% 0,3809 0,3739 0,3673 0,3610 0,3550
*Pada taraf signifikan 5%: rt = 0,3673
Keterangan
No. Item Soal Berdasar kriteria
rXY Berdasarkan tabel (5%)
Nugrana
1 0,518899 Cukup Valid
2 0,407902 Cukup Valid
3 0,836674 Tinggi Valid
4 0,724162 Tinggi Valid
5 0,499192 Cukup Valid

2. Perhitungan Reliabilitas Tes Tertulis


Perhitungan dengan menggunakan Alpha Chrownbath, sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

𝑛 𝑠2 Keterangan:
𝑟11 = ( n = banyak butir soal
𝑛 − 1) (1 − �)
𝑡�2 (∑ 𝑋) 2 N = banyaknya peserta
∑ 2
Varians skor item = 𝑋 − 𝑁 2 𝑠22= jumlah varians skor tiap soal
𝑁(∑ ) 𝑠 =� varians skor total
𝑌 𝑡
∑ 𝑌2− 𝑁
Varians skor total =
𝑁
Berikut perhitungannya:
Varians soal no 1
2857,5 − 81796
29
= 1,2741
29
Varians soal no 2
1973,5 − 56169
29
= 1,2634
29
Varians soal no 3
1640,75 − 43056,3
29
= 5,3811
29
Varians soal no 4
19044
736 − 29 = 2,7348
29
Varians soal no 5
1032,5 − 26569
29
= 4,0113
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Sehingga diperoleh
𝑠2 = 1,2741 + 1,2634 + 5,3811 + 2,7348 + 4,0113 = 14,6647

37468,25 − 1063992
𝑠2 = 29
= 26,8573
𝑡
29
5 14,6647
𝑟11 = ( ) (1 − ) = 0,5675
5−1 26,8573
Nomor Soal Variansi Variansi Total Reliabilitas Keterangan
1 1,2741
2 1,2634
3 5,3811 14,6647 0,5675 Sedang
4 2,7345
5 4,0113

Anda mungkin juga menyukai