Anda di halaman 1dari 19

PERNIKAHAN

DALAM ISLAM
DAN KONSEP
GENDER
kelompok 2
Prully rositarina 2340404075
Nurul fajriyah 2340404074
Atika wahidhotul nafakhna 2340404076
Winda nur Azizah Jayanti 2340404065
Laras Yogi prasasti 2340404101
Sayyidatina Generosa Khoirul Annas 2340404088
Aprilia Mila Alaika 2320404091
apa itu pernikahan ??
Pernikahan adalah salah satu sunnah
Rasulullah SAW yang sangat dianjurkan bagi
umat Islam. Pernikahan merupakan ikatan
lahir batin antara seorang laki-laki dan
seorang perempuan sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa (UU No. 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan).
pengertian lain…
Pernikahan adalah suatu akad yang
menghalalkan pergaulan antara seorang laki-laki
dengan seorang perempuan yang bukan
mahramnya sehingga melahirkan hak dan
kewajiban diantara keduanya, dengan
menggunakan lafaz ijab kabul.
Hukum
pernikahan
a. Mubah
bagi seseorang yang tidak terdesak oleh alasan-alasan
yang mewajibkan nikah atau mengharamkannya.
b. Sunnah
bagi seseorang yang memiliki bekal untuk hidup
berkeluarga, mampu secara jasmani dan rohani untuk
menyongsong kehidupan berumah tangga dan dirinya tidak
khawatir terjerumus dalam praktik perzinaan.
Hukum
pernikahan
c. Wajib
bagi siapapun yang telah mencapai kedewasaan jasmani dan ruhani, memiliki bekal untuk
menafkahi istri, dan khawatir dirinya akan terjerumus dalam pebuatan keji zina jika hasrat kuatnya
untuk menikah tak diwujudkan.
d. Makruh
bagi seseorang yang belum mempunyai bekal untuk menafkahi keluarganya, walaupun dirinya
telah siap secara fisik untuk menyongsong kehidupan berumah tangga, dan ia tidak khawatir
terjerumus.
e. Haram
berlaku bagi seseorang yang menikah dengan tujuan menyakiti, mempermainkannya serta
memeras hartanya.
Konsep Gender dalam Islam dan
Hubungannya dengan Pernikahan
Gender adalah konstruksi sosial budaya tentang peran, fungsi, hak, dan
kewajiban laki-laki dan perempuan dalam masyarakat. Gender berbeda
dengan seks yang merupakan karakteristik biologis yang melekat pada
laki-laki dan perempuan sejak lahir. Gender bersifat dinamis dan dapat
berubah sesuai dengan konteks zaman dan tempat.
Konsep gender dalam Islam
adalah sebagai berikut:
1. Islam mengakui adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal fisik, psikis,
emosional, intelektual, dll. Allah SWT berfirman:

"Dan tiadalah sama laki-laki dan perempuan" (QS. Ali Imran: 36).
2. Islam memberikan kedudukan yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam hal martabat
kemanusiaan dan kemuliaan keislaman. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman baik laki-laki maupun perempuan, mereka sebagian
adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf dan
mencegah (dari mengerjakan) yang mungkar dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan
mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS. At-Taubah: 71).
Konsep gender dalam Islam
adalah sebagai berikut:

3. Islam memberikan hak-hak yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam hal kehidupan, kebebasan,
keadilan, kesempatan, dll.
Allah SWT berfirman:
"Barangsiapa mengerjakan amal yang saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan" (QS. An-Nahl:
97).

4. Islam memberikan peran-peran yang berbeda antara laki-laki dan perempuan sesuai dengan fitrah,
kemampuan, dan kebutuhan mereka masing-masing.
Allah SWT berfirman: "Laki-laki itu adalah pemimpin bagi perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah
menafkahkan sebagian dari harta mereka" (QS. An-Nisa: 34).
Hubungan antara 1. Pernikahan dalam Islam
konsep gender merupakan wujud dari
dalam Islam dan penghargaan terhadap perbedaan
pernikahan adalah
gender antara laki-laki dan
sebagai berikut:
perempuan. Pernikahan juga
merupakan sarana untuk
mengembangkan potensi gender
antara suami istri dalam mencapai
tujuan hidup bersama.
2. Pernikahan dalam Islam merupakan wadah untuk
Hubungan antara mewujudkan kesetaraan gender antara laki-laki dan
konsep gender perempuan. Pernikahan juga merupakan media untuk
dalam Islam dan menegakkan keadilan gender antara suami istri dalam hal
pernikahan adalah hak-hak dan kewajiban-kewajiban.
sebagai berikut: 3. Pernikahan dalam Islam merupakan pondasi untuk
membentuk keluarga yang harmonis dengan
menghormati peran-peran gender antara laki-laki dan
perempuan. Pernikahan juga merupakan instrumen untuk
membangun masyarakat yang damai dengan menjalin
kerjasama gender antara suami istri.
Isu-isu Gender yang
berakitan dengan
Pernikahan dalam Islam
1. Poligami
Yaitu praktik perkawinan seorang laki-laki dengan lebih dari satu perempuan
secara bersamaan. Poligami merupakan salah satu bentuk perkawinan yang
diizinkan oleh syariah dengan syarat-syarat tertentu, yaitu adanya
kebutuhan mendesak, adanya kemampuan materiil dan fisik, adanya
keadilan terhadap istri-istri, dan adanya persetujuan dari istri pertama.
Isu-isu Gender yang berakitan
dengan Pernikahan dalam Islam

2. Perceraian
Yaitu pembatalan perkawinan seorang laki-laki dan seorang perempuan
sebagai akibat dari ketidakcocokan, ketidaksetiaan, kekerasan, dll.
Perceraian merupakan salah satu hal yang dibenci oleh Allah SWT, namun
diperbolehkan jika tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan rumah tangga.
.
Isu-isu Gender yang berakitan
dengan Pernikahan dalam Islam
3. Nafkah
Yaitu kewajiban seorang laki-laki untuk memberikan penghidupan yang layak bagi istri
dan anak-anaknya. Nafkah meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan,
kesehatan, dll. Nafkah merupakan salah satu hak istri yang harus dipenuhi oleh suami
sesuai dengan kemampuannya.
4. Waris
Yaitu hak seorang laki-laki atau perempuan untuk menerima bagian dari harta peninggalan
orang yang meninggal. Waris diatur oleh syariah dengan ketentuan-ketentuan tertentu,
yaitu adanya hubungan nasab atau perkawinan antara pewaris dan ahli waris, adanya
harta yang ditinggalkan oleh pewaris, adanya kewajiban membayar hutang dan wasiat
pewaris, dll.
Isu-isu Gender yang berakitan
dengan Pernikahan dalam Islam
5. Hak asuh anak
Yaitu hak seorang laki-laki atau perempuan untuk mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Hak
asuh anak diatur oleh syariah dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi anak-anak.

6. Kekerasan dalam rumah tangga


Yaitu tindakan seorang laki-laki atau perempuan yang menyebabkan penderitaan fisik, psikis,
seksual, atau ekonomi bagi pasangan atau anggota keluarganya. Kekerasan dalam rumah
tangga merupakan salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sangat
bertentangan dengan ajaran Islam.
Isu-isu Gender yang berakitan
dengan Pernikahan dalam Islam
7. Pernikahan beda agama
Yaitu perkawinan antara seorang laki-laki atau perempuan dengan orang yang berbeda agama
atau keyakinan dengannya. Pernikahan beda agama merupakan salah satu hal yang dilarang
oleh syariah dengan alasan bahwa hal ini dapat membahayakan keimanan dan kesejahteraan
suami istri maupun anak-anak mereka.

8. Pernikahan beda budaya


Yaitu perkawinan antara seorang laki-laki atau perempuan dengan orang yang berbeda budaya
atau etnis dengannya. Pernikahan beda budaya merupakan salah satu hal yang diizinkan oleh
syariah dengan alasan bahwa hal ini dapat meningkatkan keragaman dan kekayaan umat
manusia.
Isu-isu Gender yang berakitan
dengan Pernikahan dalam Islam
9. Pernikahan dini atau anak
Yaitu perkawinan antara seorang laki-laki atau perempuan yang belum mencapai usia dewasa
atau kematangan fisik dan psikis. Pernikahan dini atau anak merupakan salah satu hal yang
dipersoalkan oleh syariah dengan alasan bahwa hal ini dapat membahayakan kesehatan dan
hak-hak suami istri maupun anak-anak mereka. Islam mengajarkan bahwa pernikahan harus
dilakukan dengan pertimbangan akal, hikmah, dan maslahah.
TERIMA KASIH!
Daftar Pustaka
Aminah S., (2013). Pernikahan Beda Agama: Studi Kasus di Kota Semarang. Jurnal Al-Ahkam. Vol. 3 No. 2.

Fauzi A., (2014). Pernikahan Dini: Faktor Penyebab dan Dampaknya bagi Perempuan. Jurnal Al-Ulum. Vol. 14 No. 1.​

Nurhayati S., (2012). Poligami dalam Perspektif Gender: Studi Kasus di Kabupaten Cirebon. Jurnal Al-Tahrir. Vol. 12 No. 1.

Wahyu, A.S. (2017). Pernikahan Dalam Islam. Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah, Vol. 15 No.2.

Widiyanto, H. (2020). Konsep Pernikahan dalam Islam (Studi Fenomenologis Penundaan Pernikahan di Masa Pandemi).
Jurnal Islam Nusantara, Vol. 4 No.12.

Anda mungkin juga menyukai