Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METODE DAKWAH RASULULLAH PERIODE MADINAH

Makalah Ini Di susun Guna Memenuhi Tugas Mata Pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam Yang di Tugaskan oleh:

Bapak HAERUDDIN,S.Pd.I

Di susun oleh :
SHAHIBUL IZAR

Kelas X Jurusan IPS 1

MADRASAH ALIYAH NEGRI (MAN) TANAH BUMBU

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kemudahan kepadakami sehingga makalah


yang berjudul “Dakwah Rasulullah Saw Periode Mekah”dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dengan dibuatnya makalah ini tentunyadapat menambah pengetahuan maupun
wawasanbagipembaca,bagaimana pencapaian Dakwah Rasulullah SAW. di dalam pengembangan 
agama Islamsehingga Islam menjadi salah satu agama yang mampu menjadi mercusuar didalam
lapangan Ilmu Pengetahuan dan Peradaban Manusia.Tentunya makalah yang kami susun ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu besar harapan kami sudilah kiranya pembaca
memberikan kritik dansaran guna penyempurnaan makalah ini.Terima kasih kepada semua pihak
yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
DAFTAR ISi

Kata Pengantar ...................................................................................................................... I

Daftar Isi ................................................................................................................................ II

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................

2).1 Cara Dakwah Nabi Di Mekah


2).2 Tekanan Yang Di Lakukan Oleh Kaum Kafir Qu Terhadap Nabi
2).3 Reaksi Dan Aksi Nabi Terhadap Acaman Dan Blockade Kafir
2).4 Dakwah Nabi Secara Terang Terangan
2).5 Pengaruh Dakwah Nabi Secara Terang Terangan Terhadap
Perkemabangan Islam
2).6 Orang Yang Kafir Quraisy Menentang Dakwah Nabi

BAB 3 PENUTUB...................................................................................................................

3).1 Kesimpulan
3).2 Saran
Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan ghirah dakwah sebagai muslim sekaligus sebagai da’i di muka
bumi ini sudah selayaknyalah kita mengkaji napak tilas sejarah dakwah Rasulullah SAW. Karena
dari sejarah Rasulullah itulahakan banyak hal yang akan kita petik sebagai pelajaran baik metode
maupun hal-hal yang harus kita lakukan dan hal-hal yang tidak boleh kita lakukan.

Sudah selayaknyalah kita pahami sejarah Rasulullah ini karena sudah banyak orang yang
mengkaji , baik dari kalangan orang muslim seniri maupun dari kalangan non-muslim atau yang
kita sebut para orientalis.

Sejarah dakwah Rasulullah di Makkah ini sangat menarik untukkita bahas karena di sinilah
gendering yang pertama kali ditabuh oleh perintah Allah dan Rasul-Nya dan para sahabatnya
dalam rangka menegakkan panji islam dan menanamkan aqiadah yang haq dan yang sesuai
dengan Al-Qur’an yang difirmankan oleh Allah SWT yang telah lama tidak tampak setelah
wafatnya nabi Ibrahim.

Dan di masa ini, ada beberapa tahapan yang sangat penting sebagai pelajaran yaitu dakwah
secara sembunyi-sembunyi, dakwah secara terang-terangan dan dakwah di luar Makkah serta
penyebarannya yang dimulai dari tahun kesepuluh dari nubuwah hingga hijrah ke Madinah

1.2     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana Cara Dakwah Nabi Di Mekkah ?

2.      Bagaimana Tekanan Yang Dilakukan Oleh Kaum Kafir Quraisy Terhadap Nabi dan
Sahabat Sahabat Nabi ?

3.      Bagaimana Reaksi Dan Aksi Nabi Terhadap Ancaman Dan Blockade Kafir Quraisy ?

4.      Bagaimana Dakwah Nabi Secara Terang Terangan   ?

5.      Bagaimana Pengaruh Dakwah Nabi Secara Terang Terangan Terhadap Perkembangan


Islam?

6.      Bagaimana Orang Yang Kafir Quraisy Menentang Dakwah Nabi ?


1.3    Tujuan

1.      Untuk Mengetahui Cara Dakwah Nabi Di Mekkah

2.      Untuk Mengetahui Tekanan Yang Dilakukan Oleh Kaum Kafir Quraisy


terhadap Nabi dan Sahabat Sahabat Nabi

3.      Untuk Mengetahui Reaksi Dan Aksi Nabi Terhadap Ancaman Dan Blockade Kafir
Quraisy

4.      Untuk Mengetahui Dakwah Nabi Secara Terang Terangan

5.      Untuk Mengetahui Pengaruh Dakwah Nabi Secara Terang Terangan Terhadap


Perkembangan Islam

6.      Untuk Mengetahui Orang Yang Kafir Quraisy Menentang Dakwah Nabi


BAB II

PEMBAHASAN
2.1    Cara Dakwah Nabi Di Mekkah

Dalam Al-Qur’an Allah menegaskan bahwa Muhammad SAW diutus untuk menebar rahmat
buat seluruh alam Al-Mubarakfury menyimpulkan bahwa materi dakwah dii Makkah adalah
sebagai berikut:

1. Tauhid

2. Iman kepada hari kiamat

3. Pembersih jiwa dengan menjauhi segala kemungkaran dan kekejian yang  menimbulkan
akibat buruk, dan dengan melakukan hal-hal baik dan utama.

4. Penyerahan segala urusan kepada Allah

5. Semua itu setelah beriman kepada rislah Muhammad

Metode dakwah adalah ilmu tentang cara menyampaikan dakwah dan cara menghilangkan
halangan-halangan yang merintangi sampainya tujuan dakwah.

Adapun sistim pembinaan dan pendidikan yang dikembangkan rasulullah saw adalah sistim
kaderisasi dengan membina beberapa para sahabat Kemudian para sahabat ini mengembangkan
islam keberbagai penjuru dunia .

Pada awal-awal perkembangan islam pada waktu itu ,masyarakat islam menampilkan diri
sebagai masyarakat alternative ,yang memberi warna tertentu pada kehidupan manusia karakter
yang paling penting ditampilkan oleh masyarakat islam ketika itu adalah kedamaian dan kasih
sayang

Dari uraian diatas dapat disimpulkan beberapa prinsip dakwah rasulullah SAW,yaitu sebagai
berikut:

1. Mengetahui medan melalui penelitian dan penerungan

2. Melalui perencanaan pembinaan ,pendidikan dan pengembangan serta pembangunan


masyarakat.

3. Melalui secara bertahap.

4. Melalui cara dan strategi hijrah .

5. Melalui syiar dan pranata islam.


6. Melalui musyawarah dan kerja sama.

7. Melalui cara yang toleran dan saling menghargai pendapat.

8. Melalui nilai-nilai kemanusiaan,kebebasan dan demokratis.

9. Menggunakan bahasa kaumnya.

10. Melalui surat .

11. Melalui uswah hasanahdan syuhada ala an-nasa dan melalui peringatan, dorongan dan
motivasi

12. Melalui kelembutan pengampunan.

Dari prinsi dan langkah-langkah perjuangan rasulullah saw di atas ,dapat diturunkan kaidah-
kaidah dakwah rasulullah saw sebagai berikut:

1. tauhidullah.

2. Ukhuwah islamiah.

3. Muswah (sikap persamaan antar sesama manusia)

4. Musyawarah

5. Ta’awun(sikap gotong royong)

6. Takaful al-ijtima(sikap pertanggung jawaban bersama)

7. Jihad dan ijtihad

8. Fastahiq al-khairot  (sikap dan semangat berlomba_lomba dalam kebaikan)

2.2    Tekanan Yang Dilakukan Oleh Kaum Kafir Quraisy Terhadap Nabi dan Sahabat
Sahabat Nabi

1.      Kemarahan Kaum Quraisy

Kemarahan orang-orang Quraisy terhadap segala yang didakwahkan oleh Muhammad SAW.
kepada masyarakat Mekah dianggap sebagai jaran yang menghina leluhur nenek moyang mereka
dan merendahkan atau menghina Tuhan-Tuhan berhala mereka

2.      Intimidasi terhadap Umat Islam


Bangsa Quraisy melancarkan permusuhan dan intimidasi terhadap Nabi Muhammad SAW.
berserta para pengikut-pengikutnya. Mereka memaksa budak-budak mereka yang masuk Islam
untuk kembali menyembah berhala, apabila mereka menolak, maka mereka akan disiksa
sehingga mereka sekarat atau menyerah.

Terlalu banyak pengikut Rasulullah SAW. yang sudah disiksa diluar perikemanusiaan, terutama
perngikut Islam dari golongan budak. Adapun terhadap Rasulullah SAW., mereka belum berani
melakukan gangguan karena Rasulullah masih dilindungi oleh paman beliau, Abu Thalib.

Disamping itu, Beliau masih keturunan Bani Hasyim yang memiliki kedudukan tinggi dan
martabat tinggi dalam pandangan masyarakat Quraisy sehingga Beliau masih disegani.

3.      Mempengaruhi paman Rasulullah (Abu Thalib)

Beberapa pemuka atau tokoh Quraisy menemui Abu Thalib dan meminta agar Muhammad
menghentikan segala kegiatannya dalam menyiarkan Islam. Apabila Abu Thalib tidak dapat
melakukannya, maka mereka yang akan menghentikannya.

Akan tetapi, Muhammad SAW. mengambil sikap menolak dan dengan tegas mengatakan kepada
pamannya. “Demi Allah, wahai paman, sekiranya mereka letakkan matahari di tanganku dan
bulan di rangan kiriku agar meninggalkan pekerjaan ini (menyeru pada agama Allah) sehingga
tersiar (di muka bumi ini) atau aku akan binasa karenanya, tetapi aku tidak akan menghentikan
pekerjaan ini”.

4.      Penganiayaan dan Hijrah ke Habsyah

Kemarahan luar biasa terjadi pada kaum Quraisy karena gagal menghentikan Rasulullah
SAW. dari dakwahnya. Mereka kemudian melancarkan bermacam-macam gangguan dan
penghinaan kepada Rasulullah SAW. serta menambahkan siksaan hingga di luar batas
perikemanusiaan terhadap pengikut Beliau.

Akhirnya, Nabi Muhammad SAW. pun tidak tahan melihat penderitaan sahabat-sahabatnya itu,
sehingga Nabi Muhammad SAW. menganjurkan mereka hijrah ke Habsyah (Abesinia) yang
masyarakatnya banyak menganut Kristen. Raja Habsyah saat itu bernama Najasyi dan dikenal
sangat adil.

Pada rombongan pertama yang berangkat, terdapat 10 orang laki-laki dan 4 orang permepuan,
kemudian disusul oleh rombongan selanjutnya, sehingga 100 orang.

Diantaranya mereka adalah Usman bin Affan beserta istrinya, Ruqayah, Zubair bin Awwam,
Abdurrahman ibn Auf, Ja’far bin Abu Thalib. Peristiwa ini terjadi pada tahun kelima setelah
Rasulullah diangkat menjadi rasul atau pada tahun 615 M. Akan tetapi, meskipun gangguan
tersebut menimpa Rasulullah SAW., beliau tetap tinggal di Mekah. 

2.3    Reaksi dan Aksi Nabi Terhadap Ancaman Dan Blockade Kafir Quraisy
Untuk mempertahankan diri dari ancaman-ancaman kaum Quraisy maka Nabi Muhammad
SAW membentuk pasukan- pasukan tentara yang bertugas menjaga kota Madinah terhadap
setiap serangan mendadak yang mungkin datang dari suku-suku

Badui atau kaum Quraisy. Peperangan pertama antara tentara Muslim dan tentara Quraisy terjadi
di suatu tempat yang bernama Badar pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke dua Hijrah.
Peperangan ini dinamakan "Perang Badar" dan kaum Muslimin memperoleh kemenangan yang
besar. 

Kekalahan yang diderita kaum Quraisy ini tidak dapat mereka terima dan
bertekatmengadakanpembalasan. Maka disiapkanlah 3000 orang tentara dengan perlengkapan
senjata yang lengkap dan dengan perbekalan yang cukup. Turut pula membantu orang-orang
Quraisy ini beberapa Kabilah Arab lain seperti Arab Kinana dan Tihamah. Pada pertengahan
bulan Sya'ban tahun 3 Hjrah berangkatlah pasukan tentara kaum Quraisy tersebut menuju
Madinah. Segera setelah Nabi Muhammad mendengar berita gerakan musuh itu, beliaupun
segera keluar kota Madinah dengan kekuatan sekitar 1000 orang tentara untuk menyongsong
musuh yang menyerang. Kedua pasukan yang bermusuhan itu bertemu di kaki gunung Uhud
yang terletak di sebelah utara Madinah. Perang ini disebut "Perang Uhud" dan karena jumlah
tentara Pengikut Nabi jauh lebih kecil dibanding tentara kaum Quraisy, maka tentara Pengikut
Nabimenderita kekalahan. Ikut gugur dalam peperangan ini adalah paman NabiMuhammad yang
bernama Hamzah, sedangkan beliau sendiri menderita luka-luka. Dalam pertempuran ini dari
kaum Pengikut Nabi Muhammad gugur sebagai shuhada sekitar 70 orang.Atas kekalahan ini
Nabi Muhammad SAW pun mempersiapkan kembali pasukannya agar mendapatkan kembali
pada kedudukan mereka semula.

Agar kota Madinah tidak dapat diserang dengan mudah maka kaum Pengikut Nabi Muhammad
membuat parit yang dalam dan lebar sebelah utara kota Madinah, karena diperkirakan kaum
Quraisy akan menyerang kota Madinah dari arah ini. Bagian kota lainnya mereka jaga dengan
rapi dan kuat. Rumah-rumah dihubungkan dan lorong-lorong ditutup, sehingga kota Madinah
merupakan sebuah benteng. Sementara itu orang-orang Yahudi tidak senang melihat kenyataan
bahwa keberadaan Nabi Muhammad SAW di Madinah bukan hanya sebagai pemimpin agama
tetapi juga sebagai penguasa kota Madinah. Oleh sebab itu orang Yahudi Bani Nadhir melakukan
percobaan pembunuhan atas Nabi 

2.4    Dakwah Nabi Secara Terang Terangan

Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah
turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-
terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: ayat: 214-216. Tahap-tahap dakwah
Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antaralain sebaga berikut:

1.      Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan
dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang
kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka
adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far binAbu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.

2.      Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah,terutama yang berada dan
bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.

Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dari
kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah binAbdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar
bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian,
sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya
kepada para penduduk di luar kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota
Mekah yang masuk Islam antara lain:

1.      Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.

2.      Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus.

Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah). Gelombang pertama tahun 620
M, telah masuk Islam dari suku Aus danKhazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621
M, sebanyak 13orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak
lagi.Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah. 

Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadi pada
tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah.

Isi Bai’atul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan
melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah
SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib. Strategi Dakwah Rasulullah saw Periode
Mainah  antara lain:

1.      Membina masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan antara kaum Muhajjirin dengan
kaum Anshar.

2.      Memellihara dan mempertahankan masyarakat Islam.

3.      Meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan social untk masyarakat IslamDengan


diletakannya dasar-dasar yang berkala ini masyarakat dan pemerintahan Islam dapat
mewujudkan nagari “ Baldtun Thiyibatun Warabbun Ghafur “ dan Madinah disebut “ Madinatul
Munawwarah ”

2.5     Pengaruh Dakwah Nabi Secara Terang Terangan Terhadap Perkembangan Islam


Dakwah Nabi Muhammad saw.secara terang terangan kepada masyarakat luas. Dakwah ini
dilakukan nabi setelah selama tiga tahun beliau berdakwah secara sembunyi sembunyi selama itu
pula beliau berdakwah dari rumah ke rumah,dari satu orang ke orang lain,dan berhasil
mengislam kanpuluhan orang. Setelah iti Allah AWT.menurunka perintah agar nabi berdakwah
secara terang terangan.

Dengan perintah tegas dari Allah SWT.Nabi segera mengumpulkan masyarakat luas di bukit


shafa, dalam seruannya nabi saw.mengajak manusia agar menyembah Allah tuhan semesta Alam
dan tidak menyembah berhala. Mereka diminta bersaksi bahwa Muhammad adalah urtusan
Allah. Mereka harus senantiasa berbuat baik dan meninggalkan semua bentuk perbuatan tercela.

Dalam sejarah Islam Nabi Muhammad saw.adalah nabi besar. Beliau dipilih Allah
sebagai utusannya.yang terakhir dan menyempurnakan nabi dan rasul sebelumnya. Ajaran yang
dibawa Nabi Muhammad saw.sangat lengkap berlaku sepanjang masa sampai hari kiamat tiba.

2.6     Orang Yang Kafir Quraisy Menentang Dakwah Nabi

Selama tiga tahun pertama, Muhammad hanya menyebarkan agama terbatas kepada teman-
teman dekat dan kerabatnya, pendapat ini dikemukakan oleh Ibnu ishaq dan Al-Waqidi.
Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini ajaran Muhammad adalah para anggota
keluarganya, tetapi tidak semua orang terdekatnya mau menerima dakwah ini. Sebagai contoh
Abu Thalib yang tidak meyakini ajaran yang dibawa oleh Muhammad. Begitu pula dengan salah
satu pamannya yang bernama Abu Lahab, bahkan menjadi penentang keras dakwah
Muhammad. 

1.      Abu Lahab - Abu Lahab bin 'Abdul Muttalib adalah paman Nabi Muhammad yang terkenal
akan kebenciannya terhadap ajaran Islam. Namanya disebut dalam Al-Qur'an Surah Al-Lahab
yang merupakan pengutukkan atasnya sebagai salah satu musuh Islam. Nama lengkapnya adalah
Abdul al-Uzza bin 'Abdul Muttalib dan panggilannya Abu Lahab (bapak dari api yang berkobar),
karena pipinya selalu merah atau seperti terbakar. Istrinya adalah Ummu Jamil, yang telah
melahirkan dua anak Utbah bin Abu Lahab and Utaybah bin Abu Lahab.

2.      Ummu Jamil - Auraa’ binti Harb bin Umayyah adalah istri dari Abu Lahab salah satu orang
yang memusuhi Muhammad. Terkenal dengan nama Ummu Jamil binti Harb Namanya di kutuk
di dalam Al-Qur'an Surat Al-Lahab, sebagai salah satu musuh Islam. Ummu Jamil merupakan
salah satu tokoh wanita Quraisy dan saudara perempuannya Abu Sufyan (bapaknya Muawiyyah).
Sama dengan suaminya, ia juga merupakan wanita yang paling besar bencinya dan
permusuhannya terhadap Muhammad. Ia dan suaminya bahu-membahu dalam permusuhan dan
dosa. Ia selalu mencurahkan segenap daya dan upayanya untuk mengganggu dan memusuhi
Muhammad. Pernah ia membawa dahan yang penuh duri, lalu ia sebarkan di jalan yang sering
dilalui oleh Muhammad pada waktu malam, sehingga melukai beliau dan para shahabatnya.
3.      Abu Jahal - Amr bin Hisyām (w. 17 Maret, 624) atau lebih dikenal dengan sebutan Abu
Jahal, adalah salah seorang pemimpin penduduk Mekkah, yang terkenal akan permusuhannya
terhadap kaum Muslim. Dalam Perang Badar Pasukan Muslim yang sangat berdisiplin bergerak
maju terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat dan berhasil menghancurkan barisan
pertahanan Mekkah yang dipimpin oleh Abu Jahal. Pada saat Perang Badar itu menewaskan
beberapa pemimpin penting Quraisy, antara lain ialah Umayyah bin Khalaf dan Abu Jahal
sendiri alias Amr bin Hisyam. "Semua suku Arab akan mendengar bagaimana kita akan maju ke
depan dengan segala kemegahan kita, dan mereka akan mengagumi kita untuk selama-lamanya."
- Amr bin Hisyam

4.      Abu Sufyan - Shakhr bin Harb, atau lebih dikenal dengan panggilannya Abu Sufyan bin
Harb, adalah salah seorang pemimpin utama Bani Quraisy di Mekkah yang sangat menentang
Muhammad, akan tetapi di kemudian hari memeluk agama Islam. Keturunan Abu Sufyan
kemudian mendirikan dinasti Umayyah yang memerintah dunia Islam antara tahun 661-750. Abu
Sufyan adalah kepala suku Bani Abdu Syams, salah satu dari cabang suku Quraisy. Ia adalah
salah satu pemimpin utama Quraisy dan orang terpandang di Mekkah. Bagi Abu Sufyan,
Muhammad dan kaum muslim dipandang sebagai ancaman terhadap tatanan sosial Mekkah dan
seseorang yang bertujuan untuk kekuasaan politik serta berpaling dari dewa-dewa Quraisy
BAB III

PENUTUP

3.1    Kesimpulan

1.      Perhatian dakwah terfokus pada upaya untuk menyampaikan dakwah dan menyebarkannya
secara sirriyah ( sembunyi) maupun jahriyah, dimulai dari orang yang paling dekat, dalam
rangka menyelamatkan manusia dari kesesatan menuju ptunjuk dan mengeluarkan manusia dari
kegelapan menuju alam yang terang benderang.

2.      Memperhatikan aspek tarbiyah (pengkaderan terpadu) bagi orang yang menerima dakwah


dengan berupaya untuk menyucikan heti orang yang dididik dan menumbuhkan mereka selalu
dalam suasana hidayah.

3.2     Saran

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai