Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Literasi Informasi
Disusun Oleh :
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di antara salah satu sifat negatif bangsa Arab sebelum kedatangan Islam
adalah taasub yang berlebihan terhadap kabilah dan keturunan mereka. Sifat
taasub terlihat pada prinsip mereka yang memegang teguh tribalisme serta
primordialisme kesukuan. Sebuah sikap yang menganggap bahwa kabilah
atau suku merekalah yang paling unggul, mulia dari pada suku-suka lainnya.
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi Rasulullah SAW dalam rangka
menyampaikan risalahnya dan menyatukan bangsa Arab tersebut. Sebab,
menyatukan mereka di bawah satu panji kepemimpinan tidaklah mudah.
Kondisi bermusuhan dan taasub kesukuan tersebut itu berubah setelah
Rasulullah berhijrah. Dimana beliau sebagai utusan Allah yang tajam visi dan
misinya, mampu mengatur strategi dalam melenyapkan paham
primordialisme kesukuan antar mereka. Sehingga beliau mampu membentuk
negara Islam Madinah di tengah paham primordialisme kesukuan tersebut,
serta menyatukan mereka dalam satu komando walau masyarakatnya berbeda
ras, suku dan agama.
B. RUMUSAN MASALAH
Pada makalah ini penulis mengidentifikasi tentang bagaimana strategi
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam membangun masyarakat
Madinah.
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah singkat ini supaya pembaca lebih
mengetahui tentang strategi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW
dalam membangun masyarakat Madinah.
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu hal yang sangat penting ketika Nabi di Yatsrib (Madinah) yaitu,
Nabi bersama 1400 pengikut ingin berziarah ke tempat kelahirannya yaitu
Makkah dihalangi oleh orang Makkah. Akhirnya terjadi perjanjian perjanjian
Hudaybiyah yang membawa keuntungan sangat besar bagi kaum Islam di luar
dua kota suci tersebut. Pada peristiwa fathummakkah Nabi dan para sahabat
yang berjumlah lebih dari 10.000 orang memasuki kota Makkah tanpa
perlawanan. (Hassan Ibrahim, 1976)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari strategi dan pemerintahan Nabi
Muhammad SAW di Yastrib (Madinah) yaitu, bahwa beliau tidak mengambil
keputusan atau memberi peraturan dengan langsung. Akan tetapi beliau
perlahan merangkul penduduk Madinah terlebih dahulu dan mempersatuan
antar perbedaan suku yang bersaing dan bahkan menjalin perdamaian dengan
non muslim. Dan setelah semua bersatu baru Nabi membuat susunan
pemerintahan dengan hidup rukun, damai, dan kenyamanan.
Dan suatu hal kesuksesan Nabi yang juga sangat penting dalam peristiwa
fhatummakkah. Yaitu membawa Islam penduduk Makkah terutama kaum
Quraisy masuk di bawah pimpinanya tanpa perlawanan pertumpahan darah,
bahkan nabi membebaskan orang-orang yang mengusir dan yang ingin
membunuhnya waktu sebelum Nabi hijrah. Strategi ini mulanya dibentuk
nabi melalui perjanjian Hubaydiyah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Al-Husairy. (2013). Sejarah Islam (Sejak Zaman Nabi Adam Hingga
Abad XX). Jakarta: Akbar Media.
Ahmad Qasim Ibrahim. (2014). Buku Pintar Sejarah Islam, Jejak Langkah
Peradaban Islam Dari Nabi Hingga Masa Kini. Jakarta: Zaman.
Hassan Ibrahim. (1976). Tarikh Al-Islam. Mesir: Maktabah Al-Nahdhah Al-
Mishriyah.
Ibnu Katsir. (1997). Al-Bidayah Wa Al-Nihayah. Jakarta: Publisher Book.
Muhammad Abdul Karim. (2019). Sejarah Pemikiran Dan Peradaban Islam.
Yogyakarta: Book Publisher.
Muhammad Khan Zafrullah. (1980). Muhammad Seal Of Prophet. London:
Routledge Dan Keagan Paul.