Anda di halaman 1dari 11

kelompok 1

1.Andriyani Dwi Indah Astutik (2233001)


2.Indah Oktavia(2233002)
3.Salma Nur Anisa(2233004)
4.Siti Khiyarotul(223309)
5.Inayah(2233024)
ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW
Sejarah Arab Masa Nabi Muhammad Saw
A. Fase Mekkah
Setiap periode memiliki tahapan-tahapan sendiri, dengan kekhususannyaa masing-
masing.

Periode Mekkah dapat dibagi menjadi tiga tahapan dakwah,yaitu:

1).Tahapan dakwah secara sembunyi-sembunyi yang berjalan selama 3 tahun .

2).Tahapan dakwah secara terang-terangan ditengah penduduk Mekkah, yang dimulai


sejak tahun ke empat Nubuwah dari akhir tahun ke sepuluh.

3).Tahapan dakwah diluar Mekkah dan penyebarannya, yang dimulai dari tahun ke
sepuluh dari Nubuwwah hingga hijrah ke Madinah.
1.Tahapan Dakwah Secara Sembunyi-Sembunyi

Pada mulanya Rasulullah SAW menampakkan islam kepada orang yang paling dekat
dengan beliau.Anggota keluarga dan sahabat-sahabat karib beliau.Dalam tarikh
islam,mereka disebut As-Sabiqunal Awwalun ( yang terdahulu dan yang pertama masuk
islam). Mereka adalah istri beliau, Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwalid, pembantu
beliau, Zaid bin Haritsah, anak paman beliau, Ali bin Abu Thalib, yang saat itu Ali masih
anak-anak dan hidup dalam asuhan beliau, dan sahabat karib beliau, Abu Bakar Ash-Shidiq.
AA. Selama tiga tahun dakwah masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan perorangan.
Selama jangka waktu ini telah terbentuk sekelompok orang-orang mukmini yang senantiasa
menguatkan hubungan persaudaraan dan saling bahu-membahu. Penyampaian dakwah terus
dilakukan, hingga turun wahyu yang mengharuskan Rasulullah SAW menampakkan dakwah
kepada kaumnya. Menjelaskan kebatinan mereka dan menyerang berhala-berhala
sesembahan mereka.
2. TAHAPAN DAKWAH SECARA TERANG-
TERANGAN
Sekitar tahun 613 M, tiga tahun setelah Islam disebarkan secara diam-diam, Muhammad mulai
melakukan penyebaran Islam secara terbuka kepada masyarakat Mekkah, respon yang ia terima
sangat keras dan masif, ini disebabkan karena ajaran Islam yang dibawa olehnya bertentangan
dengan apa yang sudah menjadi budaya dan pola pikir masyarakar Mekkah saat itu. Pemimpin
Mekkah Abu Jahal menyatakan bahwa Muhammad adalah orang gila yang akan merusak tatanan
hidup orang Mekkah, akibat penolakan keras yang datang dari masyarakat jahiliyyah di Mekkah
dan kekuasaan yang dimiliki oleh para pemimpin Quraisy yang menentangnya, Muhammad dan
banyak pemeluk Islam awal disiksa, dianiaya, dihina, disingkirkan, dan dikucilkan dari
perguaulan masyarakat Mekkah. Dari hari ke hari penyiksaan dan tekanan yang dilancarkan
orang-orang Quraisy semakin menjadi-jadi. Hingga Rasulullah menyuruh kaumnya untuk hijrha
dan berdakwah keluar Mekkah.
3. TAHAPAN DAKWAH DI LUAR MEKKAH
Karena keadaan semakin mendesak, tekanan disana sini terhadap pengikutnya, Rasulullah
memerintahkan agar kaumnya hijrah dan mendakwahkan islam ke Habasya.
Pada bulan Rajab tahun kelima dan nabuwah, sekelompok sahabat hijarah yang pertama kali ke
Habasyah, terdiri dari dua belas orang laki-laki dan empat orang wanita, yang dipimpin Utsman
bin Affan.
Karena siksaan dan penindasan yang ditimpakan orang-orang Quraisy semakin menjadi-jadi,
Nabi SAW tidak melihat cara lain kecuai memerintah kan mereka hijrah untuk kedua kalinya.Kali
ini hijrah berjumlah delapan puluh tiga orang laki-laki dan delapan belas wanita.Sementara
itu,Rasulullah SAW tetap berada di Mekkah untuk terus mendakwahkan Agama Allah nuat
penduduk Mekkah.Dalam beberapa waktu,sampailah islam ke penjuru jazirah Arab,hingga ke
Madinah,islam di Madinah disambut baik oleh penduduk.Dakwah berhasil di bumi Yatsrib
ini.Semua ketentuan Allah membuat islam semakin bercahaya dan bersinar.
B.Fase Madinah
Setelah Islam berhasil dan diterima penduduk Madinah melalui peristiwa Baiat aqabah pertama dan kedua.
Islam mulai memancangkan tonggak negar ditengah padang pasir yang bergelombang kekufuran dan kebodohan. Ini
merupakan hasil paling besar yang diperoleh islam semenjak dakwah dimulai. Setelah beliau dan rombongan
memasuki Madinah, beliau disambut penduduk Madinah dengan gembira dari kalanga Anshar. Saking gembiranya
kalanga Anshar, merek berharap agar Rasululah SAW singgah dirumah-rumah mereka.

Pelajaran utama dari perjalanan Hijrah Rasulullah SAW dan para sahabatnya yaitu danya proses peletakkan cikal
bakal sebuah entitas peradaban. Hal ini dapat kita lihat dengan dengan dilakukannya tiga langkah strategis sengai
pondasi utama yang kemudian menjadi asas dalam pembentukan prototype masyarakat islam. Tiga langkah strategis
tersebut yaitu;

Pertama : Membangun Masjid (Pertama membangun Qub’, selanjutnya membangun Masjid Nabawi Al-Syarif) di
Madienah sebagai bangunan pertama dalam risalah kenabian. Rasulallah SAW menoptimalkan fungsi masjid bukan
hanya sebagai tempat ibadah mahdan saja (Sholat, membaca Al-Quran , berzikir, i’tikhaf). tetapi juga sbagai tempat
berbagai aktifitas.

Hal ini memperlihatkanbahwa masjid dalam islam mempunyai misi yang dapat mewujudkan dalam berbagai aspek
guna membentuk kehidupan yang islami.
kedua:Membangun persaudaraan (ukhuwah) antara Muhajirin dan Anshar sehingga
terjadilah takaful ijtima’i (jaminan sosiolidaritas,sepenanggungan,saling tolong
menolong).Persaudaraan yang dibangun Rasulullah SAW adalah persaudaraan berdasarkan
agama,menggantikan [persaudaraan berdasarkan kesukuan yang berjalan sebelum
itu.Melalui semangat persaudaraan,Rasulullah SAW berhasil membangun kota Madinah
dalam sebuah entitas yang penuh kedamaian,keamanan,adli dan sejahtera,padal sebelumnya
telah terjadi konflik sangat sengit yang berlangsung sangat lama (sekitar 120 tahun) antara
dua suku (qabilah) besar di Madinah yaitu qabilah Aus dan Khazraj.
Ketiga:Menyusun suatu perjanjian (dustur) dengan ditandatanganinya Piagam Madinah
sebagai regulasi tata kehidupan yang plular baik antara kaum muslimin (Muhajirin dan
Anshar) di satu pihak maupun antara kaum muslimin dengan umat umat lainnya (termasuk
Yahudi) di pihak lain yang menjelaskan berbagai hak dan kewajiban sebagai warga
negara.Dalam konteks tatakenegaraan sekarang ini,Piagam Madinah tersebut merupakan
sebuah dokumen politik beruoa konstitusi.Pengakuan atas keberagaman berbagai golongan
dan berbagai masyarakatsangat terlihat dalam konstitusi tersebut.Penyebutan secara eksplisit
golongan Yahudi serta berbagai kabilah lainnya yang memiliki kewajiban mempertahankan
keamanan Madinah dari serangan luar,telah membawa pada perwujudan stabilitas politik
dan keamanan Madinah
Dibawah kepemimpinan dan suri tauladan agung Rasulullah Muhammad SAW, walaupun beliau
bukan orang asli Madinah, akan tetapi karena secara pribadi beliau memiliki kridibilitas serta
komitmen yang kuat untuk melakukan suatu perubahan dan pembaharuan, sehingga beliau berhasil
melakukan sebuah transformasi struktural maupun kultural dalam membangun Madinah ke arah yang
lebih mengedepankan nilai-nilai akhlak; menegakkan supremasi hukum serta lebih terbuka melalui
kesatuan berpolitik. Upaya sinegritas dalam membangun juga berhasil beliau lakukann, sehingga
terjalinlah kebersamaan dalam mewujudkan persatuan antar stakeholder. KIta dapat melihat dalam
sejarah, bahwa komitmen kuat dari Raulullah SAW selanjutnya mendapatkan dukungan yang kuat
pula dari politik.
Peradapan islam yang dibangun Rasulullah SAW adalah suatu peradapan yang memberikan rahmat,
kasih sayang, kedamaian kepada semua alam, bukan hanya manusia saja akan tetapi suluruh makhluk
ciptaan Allah SWT selain manusia juga merasakan kasih sayangnya. Hal ini sangat berkesesuaian
dengan salah satupengertian Islam yaitu Silmun (kedamaian).
THANKS...

Anda mungkin juga menyukai