Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

Dakwah Rasulullah pada Periode Mekkah dan


Madinah
A. Dakwah Rasulullah pada Periode Mekkah
1. Kondisi Masyarakat Makkah Sebelum Islam Datang
Mesir adalah sebuah kota yang terpenting bagi umat
Islam di seluruh dunia, kota yang indah yang penuh
kesakaralan ini mempunyai power dan spirit bagi umat Islam
dalam membangun peradaban.
Dalam bidang keagamaan, masyarakat Mekkah
menyembah
berhala-berhala.Nabi
Ibrahim
pernah
mengajarkan agama Tauhid kepada masyarakat Mekkah
namun ketauhidan yang dibangun Ibrahim dan Ismail tidak
bertahan lama, maka masyarakat Mekkah kembali kepada
kepercayaan mereka yang lama yaitu menyembah berhala.
Masyarakat Mekkah juga memiliki budaya yang tinggi
terutama dalam bidang syair.Sebagian besar penduduknya
adalah pedagang.
2. Kehidupan Nabi Muhammad sebelum Diangkat Menjadi
Rasul
Pada hari Senin tanggal 12 Robiul Awwal (20 April 571
M) Nabi Muhammad lahir ke dunia. Sedang menurut ahli ilmu
falq Mesir Mahmmud Basya, kelahiran Nabi saw pada tanggal
9 Robiul Awwal tahun Gajah (20 April 571 M).
Nabi saw pada mulanya disusui oleh seorang budak
wanita Abu Lahab yang bernama Suaibah, kemudian Abdul
Muthalib memberikan cucunya kepada Siti Halimatussadiyah.
Pada usia enam tahun Nabi saw dibawa oleh ibunya
berkunjung ke keluarga ayahnya dan ziaroh dimakam
ayahnya di Madinah. Namun, ditengah perjalanan tepatnya
didesa Abwa ibu Nabi saw wafat. Kemudian beliau diasuh
Abdul Muthalib selama 2 tahun, lalu diasuh pamannya Abu
Thalib. Nabi Muhammad pada usia 25 tahun menikahi Siti
Khodijah yang saat itu telah berusia 40 tahun.
3. Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Rasul

Disaat kota Mekkah dan penduduknya tenggelam dalam


kejahiliyahan, itu adalah masa yang paling meresahkan hati
Nabi saw. Untuk menenangkan hati, beliau sering
mendekatakn diri kepada Allah di gua Hiro.
Dalam suatu riwayat hadist Imam Bukhori dikatakan
bahwa menjelang datangnya wahyu Allah yang pertama turun
Nabi saw sering bermimpi melihat sesuatu yang terang
bagaikan fajar di pagi hari. Tepat ketika beliau tenggelam
dalam munajatnya kepada Allah beliau didatangi malaikat
Jibril yang membawa wahyu dari Allah yang berupa suratAlAlaq ayat 1-5. Peristiwa tersebut terjadi tepat pada tanggal 17
Ramadan (16 Agustus 610 M) dan saat Nabi saw berusia 40
tahun.
Kemudian selama lebih kurang dua setengah tahun
setelah mendapatkan wahyu yang pertama Nabi saw barulah
beliau menerima wahyu yang kedua. Di dalam gua Hiro
dengan perasaan cemas namun sabar Nabi saw bertahannust
menunggu malaikat Jibril datang membawa wahyu dari Allah.
Disaat itulah beliau mendengar gemuruh dari langit yang
membuat Nabi saw gemetar dan kedinginan. Beliau kembali
kerumahnya dan meminta istrinya untuk memberinya
selimut. Dalam keadaan berselimut itulah datang malaikat
Jibril menyampaikan wahyu yang kedua surat Al-Mudatsir ayat
1-7.
4. Strategi Dakwah Nabi SAW di Madinah
a. Dakwah secara sembunyi-sembunyi
Dakwah
bisirri
dilakukan
selama
3
tahun
kerosulan.Sasaran dakwah bisirri adalah keluarga dan
kerabat dekat.Orang-orang yang pertama kali masuk Islam
disebut Assabiqunal Awwalun artinya orang-orang yang
terdahulu masuk Islam. Kelompok Assabiqunal Awwalun
antara lain sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Siti Khodijah (istri Rosulullah)


Abu Bakar Ash-shidiq
Utsman bin Affan
Abdurrahman bin Auf
Saad bin Waqosh
Zubair bin Awwam
Ali bi Abi Thalib
Tolhah bin Ubaidilah

9) Abu Ubaidilah bin Jarroh


10) Arqam bin Abil Arqam
11) Jafar bin Abi Tholib
12) Hamzah bin Abdul Muthalib
b. Dakwah secara terbuka
Dakwah secara terbuka dilakukan setelah Nabi saw
menerima wahyu surat Al-Hijr ayat 94.
Yang artinya:
Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan
segala apa yang diperintahkan kepadamu dan
berpalinglah dari orang orang yang musyrik.
5. Penderitaan
dan
tekanan
pengikutnya
a) Hambatan dan Rintangan

kepada

rosulullah

dan

Dengan melihat perkembangan agama Islam yang


begitu pesat, akhirnya orangorang kafir Quraisy
memberikan bermacam-macam siksaan kepada umat
Islam terutama dari golongan hamba sahaya, misalnya
yang menimpa Yasir, Amru bin Yasir serta istrinya
Sumaiyah, Bilal bin Robah dan budak-budak yang lainnya.
Rosulullah dituduh sebagai pemecah belah bangsa Arab
dan sebagai orang yang dianggap menghinakan nenek
moyang dan dewa-dewa sesembahannya.
Sikap Nabi yang kuat dan konsisten, membuat kaum
Quraisy semakin biadab dalam menyiksa Rosululloh dan
pengikutnya.Begitulah sikap Rosululloah, beliau tetap tegar
dalam menghadapi setiap rintangan dan hambatan yang
menimpa dirinya dan pengikutnya.
b) Boikot terhadap Bani Hasyim dan Bani Mutholib
Pemboikotan seluruh keluarga Bani Hasyim dan Bani
Mutholib oleh kafir Quraisy disebabkan karena mereka
adalah pilar dan ujung tombak perjalanan dakwah Nabi
saw di Mekkah.
Pemboikotan berlangsung selama 3 tahun (dari bulan
Muharrom tahun 7 kenabian atau tahun 616 M). Isi
pemboikotan antara lain:
1) Mereka tidak akan menikahi umat Islam

2) Mereka tidak menerima permintaan nikah dengan


umat Islam
3) Mereka tidak akan berjual beli dengan umat Islam
4) Mereka tidak akan menengok orang Islam yang
sakit
5) Mereka tidak akan mengantar mayat orang Islam
ke kubur
6) Mereka tidak akan menerima permintaan damai
orang Islam, sebelum menyerahkan Rosulullah
kepada kafir Quraisy
c) Dakwah keluar kota Mekkah
1) Di negeri Habsyi (Ethiopia) pada tahun ke 5
kenabian berhasil karena raja Habsyi yaitu Raja
Negus yang berhati mulia, adil, dan bijaksana
menerima baik kaum muslimin yang hijrah ke
Habsyi. Bahkan Raja Negus ikut memeluk agama
Islam.
2) Dakwah umat Islam di Thaif mengalami
kegagalan. Rosulullah dan pengikutnya mendapat
penghinaan dan diusir oleh penguasanya, karena
ternyata mereka telah dihasut oleh Abu Jahal
tokoh kaum kafir Quraisy.
B. Dakwah Rosulullah pada Periode Madinah
1. Kondisi Kota Madinah sebelum Islam Datang
Madinah terletak di daerah Hidjaz penduduk Yastrib
sebelum kedatangan Islam terdiri dari Bangsa Arab dan
Bangsa Yahudi. Bangsa Arab arab pendatang terkenal
dengan nama suku Aus dan suku Kharaj. Di Yastrib Bangsa
Yahudi adalah yang paling kuat dikalangan penduduk.
2. Kehadiran Rosulullah di Kota Madinah
Ketika rombongan haji dari Yastrib tiba dikota Mekkah,
Rosulullah
mulai
melakukan
pendekatan,
beliau
memperkenalkan Islam dan mengajak mereka menyembah
Allah.
Tahun 622 M, Rosullah bersama pengikutnya hijrah ke
Yastrib. Sejak saat itu Yastrib diganti dengan nama AlMadinah Al-Munawarah atau Madinah An Nabi.
3. Langkah-langkah Dakwah Rosulullah di Kota Madinah
a. Menyatukan Masyarakat Madinah
Penduduk Madinah setelah peristiwa hijrah itu terdiri
atas 3 golongan yaitu kaum Muslimin, Bangsa Yahudi, dan
Bangsa Arab yang belum massuk Islam. Rosulullah ingin
menciptakan suasana kekeluargaan dan mengembangkan

sifat toleransi beragama di antara golongan-golongan


tersebut. Untuk mencapai maksud tersebut, maka
dibuatlah perjanjian antara kaum muslimin dengan non
muslim. Perjanjian ini dinamai Piagam Madinah.Menurut
ahli Piagam Madinah adalah konstitusi pertama di dunia.
Menurut Munawwir Sadzali (mantan Menteri Agama
RI) isi Piagam Madinah diantaranya:
Pertama: umat Islam merupakan satu komunitas
muslim berasal dari komunitas yang beragama.
Kedua: hubungan antara anggota komunitas Islam
dengan komunitas-komunitas yang lain didasarkan atas
prinsip-prinsip:
a)
b)
c)
d)
e)

Bertentangga baik
Saling membantu dalam menghadapi musuh
Membela mereka yang dianiaya
Saling menasehati
Menghormati kebebasan beragama

Sedangkan menurut intern umat Islam perjanjian


adalah:
a) Umat Islam adalah komunitas yang terikat
berdasarkan agama bukan berdasarkan darah
b) Pengakuan ikatan khusus antara sesame anggota
keluarga
c) Persaudaraan karena lingkungan atau tetangga
d) Pengakuan peersaudaraan satu kota ssehingga
zakat tidak disalurkan ke kota lain sebelum kota
tersebut kebutuhannya terpenuhi
b. Kebebasan Menjalankan Syariat Agama
Tindakan Rosulullah dengan cara damai ini
disambut dengan gembira oleh penduduk Madinah yang
beragama Yahudi dan pemeluk agama lainnya. Mereka
berusaha memenuhi ajaran Rosulullah karena tidak
terganggu dalam melaksanakan ajaran agamanya.
c. Meletakkan Dasar Kepemimpinan yang Demokratis
Rosululloh di kota Madinah membawa dasar
perdamaian dan kemakmuran seluruh golongan dan
lapisan yang berada di kalangan masyarakat Madinah.

Pada saat kepemimpinan Rosululloh unsur demokratis


dalam memimpin benar-benar diterapkan, begitu juga
keadilan.
d. Membentuk Pertahanan dan Keamanan
Keamanan dalam hal ini memiliki dua pengertian:
1) Keamanan dari serangan musuh
2) Keamanan dari serangan balasan musuh bila proses
perdamaian dilanggar
e. Perang dan Kedaulatan
Perang dilakukan Rasulullah dan pengikutnya
hanya
untuk
memerangi
musuh
yang
menyerang.Perang Badar adalah perang pertama
antara umat Islam di Madinah dan kaum kafir Quraisy di
Mekkah pada tahun kedua setelah hijrah.Dalam
peperangan ini umat Islam memperoleh kemenangan.
Disamping melakukan sejumlah perang, umat
Islam
Madinah
juga
mengadakan
perjanjian.
Diantaranya perjanjian Hudaibiyah yang berisi antara
lain:
a. Umat Islam belum boleh mengunjungi Kabah
tahun ini dan kebolehan itu ditangguhan
sampai tahun depan
b. Lama kunjungan hanya dibatasi 3 hari
c. Kaum mumin wajib mengembalikan orangorang Mekkah yang melarikan diri ke Madinah
dan orang-orang Quraisy tidak boleh menolak
orang-orang Madinah yang kembali ke Mekkah
d. Diadakan gencatan senjata selama 10 tahun
e. Setiap kabilah bebas bersekutu, apakah
bersekutu dengan Quraisy atau bersekutu
dengan orang-orang Islam.

BAB 2
Pengertian Khulafaurrasyidiin
A. Pengertian Khulafaurrasyidiin
Khulafaurrasyidiin adalah para pemimpin pengganti
Rosulullah dalam mengatur kehidupan umat manusia yang

adil, bijaksana, cerdik, selalu melaksanakan tugas dengan


benar dan selalu mendapat petunjuk dari Allah.Dalam hal ini
Khulafaurrasyidiin
hanya
menggantikan
kepemimpinan
Rosulullah dalam masalah kenegaraan yaitu sebagai kepala
negara
atau
kepala
pemerintahan
dan
pemimpin
agama.Adapun tugas kenabian Rosulullah tidak dapat
digantikan oleh Khulafaurrasyidiin.
Khulafaurrasyidiin terdiri dari 4 orang sahabat
Rosulullah yang terpilih.Mereka dipilih atas persetujuan kaum
muslimin dan melalui musyawarah mufakat. Sahabat
rosulullah yang termasuk Khulafaurrasyidiin adalah:
a.
b.
c.
d.

B.

Abu Bakar As shidiq (632-634 M)


Umar bin Khottob (634-644 M)
Usman bin Affan (644-656 M)
Ali bin Abi Thalib (656-661 M)

Abu Bakar As shidiq (632-634 M)

Nama asli beliau adalah Abdul Kabah bin Usman,


ibunya bernama Salma Ummu Khoir yaitu anak dari Abu
Qihafa. Beliau lahir pada tahun 568 M.
Abu Bakar terkenal sebagai orang yang berakhlaq
mulia, jujur, cerdas,cakap,kuat kemauan, dan pemberani serta
beliau terkenal sebagai orang yang rendah hati, pemaaf dan
dermawan, beliau juga merupakan orang laki-laki pertama
yang masuk Islam. Hartanya banyak dikorbankan untuk
kepentingan dakwah Islam.Kesetiaan beliau terhadap Islam
dan Rosulullah tidak diragukan lagi.Oleh karena itu, Rosulullah
memilih beliau mejadi sahabat perjalanan ke Yatsrib.
a) Proses penangkatan Abu Bakar Ash- Sidiq
sebagai kholifah
Setelah Nabi saw wafat para sahabat terpencarpencar.
Pertama: sahabat Nabi dari kalangan Anshor telah
bergabung
dengan
Saad
bin
Ubadah
dipertemukan di Saqif a Bani Saidah. Mereka
sepakat untuk mengangkat Saad bin Ubadah
untuk mejadi pemimpin umat Islam tanpa dihadiri
oleh kaum muhajirin.
Kedua: sahabat dari kalangan Muhajirin, Ali bin
Abi Thalib, Zubair bin Awwam, dan Tholhah bin
Ubaidilah tinggal dirumah Siti Fatimah.
Ketiga kalangan muhajirin selain tiga tokoh
tersebut bergabung dengan Abu Bakar.

Sahabat Nabi dari kalangan Anshor yang telah


dipertemukan di Saqifa Bani Saidah sepakat untuk
mengangkat Saad bin Ubadah untuk mejadi pemimpin
umat Islam tanpa dihadiri oleh kaum muhajirin.Tetapi
dari suku Aus tidak mendukung. Abu Bakar dan Umar
bin Khottob datang ke Saqiifq Bani Saadah, kemudian
berpidato dihadapan sahabat Anshor yang sedang
bermusyawarah dengan memberikan tawaran berupa
pembagian wewenang agar umat Islam tidak tepecah.
Akhirnya timbul ketegangan antara sahabat Anshor
dan Abu Bakar. Setelah keteganagan mulai mereda, Abu
Bakar menawarkan Umar bin Khottob dan Abu Ubaidah
dan mempersilahkan kaum Anshor untuk membaiat
salah satu dari keduanya. Akan tetapi mereka menolak
dan memilih Abu Bakar sebagai kholifah pengganti
Rosulullah.
b) Kepemimpinan dan kebijakan Abu Bakar
1) Memerangi tiga golongan yang mengacaukan Islam
a. Golongan orang-orang murtad
Adanya orang-orang murtad karena mereka
belum mendalami Islam secara mendalam dan
mereka masuk Islam karena terpaksa.
b. Golongan yang tidak membayar zakat
Golongan ini kebanyakan berasal dari Bani
Bakr dan Bani Qothfah. Mereka beranggapan
bahwa zakat adalah untuk Nabi saw. Jadi, jika
beliau wafat tidak wajib mengeluarkan zakat lagi.
c. Golongan orang-orang yang mengaku nabi
Orang-orang yang mengaku nabi diantaranya:
a) Musailamah Al-Kadzabdari Bani Hanifah
b) Thulaikha bin khuwailid dari Bani Asad
c) Sajah Tamimiyah dari Bani Tamim
d) Aswad Al- Ansi dari Yaman
Dalam kurun waktu satu tahun akhirnya
golongan-golongan tersebut dapat ditumpas.
Seluruh Jazirah Arab aman dan bersatu dalam
kepemimpinan Abu Bakar.
2) Pengumpulan mushaf Al-quran
Pengumpulan mushaf Al-Quran di latar belakangi
karena banyaknya sahabat penghafal Al-Quran yang
syahid di medan perang. Umar bin Khottob
mengusulkannya ke Abu Bakar dan yang bertugas
mengumpulkannya adalah Zaid bin Tsabit.
3) Perluasan wilayah

Pada tahun ke 12 setelah hijrah nabi Abu Bakar


mengirim pasukan ke Irak yang dipimpin oleh Kholid
bin Walid dan di bantu oleh Al-Mutsanna bin
Haritsah dan Qoqok bin Amr. Saat itu Irak jajahan
Persia.Setelah perundingan akhirnya Persia memilih
perang dan Islam yang memperoleh kemenangan.
Daerah-daerah yang berhasil dikuasai Islam adalah
Mazar, Walajah, Allis, Hirrah, Anbar, Annuttamar,
dan Daumatul Jandal
Untuk menaklukan Syiria, Abu Bakar mengirim
pasukan yang dipimpin oleh Usman bin Zaid bin
Haritsah. Pasukan Islam berhasil menguasai negeri
Qudhoah. Ke daerah Palestina pasukan dipimpin
oleh Amr bin Ash, ke Roma oleh Ubaid bin Jarroh, ke
Damaskus oleh Yazid bin Muawiyah, ke Yordania
oleh Syurahbil bin Hasanah.
Pasukan Romawi yang dipimpin oleh Heraklius
menyiapkan
pasukan
besar
untuk
pasukan
Islam.Kedua pasukan tersebut bertemu di Yarmuk.
Perang Yarmuk baru berakhir pada masa Umar bin
Khottob.

C.Umar bin Khottob (634-644 M)


Lahir pada tahun ke 40 sebelum hijriah. Ayahnya
bernama Nufail bin Abdul Uzza Al-Quraisy dari suku Adi.
Ibunya bernama Hantamah binti Hasyim bin Al-Mughirah bin
Abdillah. Silsilah dengan rosulullah generasi kedelapan.
Beliau adalah pemuda yang gagah, kuat dan pemberani.
Bagi Islam, keislaman Umar adalah kemenangan yang nyata
bagi Islam.
a. Proses pengangkatan Umar sebagai kholifah
Abu Bakar memilih Umar bin Khatab sebagai penggantinya
dan umat islam menyetujuinya, kemudian Abu Bakar
memanggil Usman Bin Afan dan membacakan naskah yang
berisi penunjukan Umar bin Khatab sebagai penggantinya.
b. Kepemimpinan dan kebijakan
a) Perluassan wilayah
Wilayah yang berhasil ditaklukan Islam yaitu, antara
lain: Damaskus, Byzantium (perang Yarmuk, yang
menyerbabkan seluruh wilayah Syria dikuasai Islam),
Mesir, Iraq, Al-Qodisyah, Persia, M. Mosul, Jazirah
Arabia, dan Palestina.

b) Meletakkan prinsip peradilan


1) Memutuskan
perkara
di
pengadilan
adalah
kewajiban.
2) Sebelum sebuah perkara diputuskan harus dipahami
terlebih dahulu agar hakim dapat bertindak adil
3) Pihak-pihak yang berperkara harus diperlakukan
sama
4) Alat bukti dibebankan kepada penggugat, sumpah
dibebankan kepada pihak tergugat
5) Damai sebagai alternative dalam persengketaan
6) Memberi
waktu
kepada
penggugat
untuk
mengumpulkan alat-alat bukti dan persengketaan
diputuskan harus berdasarkan alat bukti
7) Hakim harus mengakui kesalahan apabila ternyata
keputusannya terdapat kekeliruan
8) Kesaksian seorang muslim dapat diterima kecuali
muslim yang pernah memberikan kesaksian palsu,
pernah dijatuhi hukuman
9) Seorang hakim dibenerkan melakukan analogi dalam
memutuskan perkara apabila perkara tersebut tidak
terdapat dalam Al-Quran dan Hadits
10) Dalam proses menyelesaikan perkara hakim tidak
boleh dalam keadaan marah berpikiran kacau, jenuh,
bersikap keras, dan hendaklah memutuskan perkara
dengan hati yang tulus mengharap ridlo Allah
c) Pembagian kekuasaan
Umar Bin Khatab membagi daerah islam menjadi
beberapa wilayah. Masing-masing propinsi dipimpin
oleh Gubernur.
d) Membentuk beberapa dewan
Antara lain Baitul Mal (perbendaharaan negara) yang
bertugas mengatur masuk keluarnya uang.
e) Menetapkan tahun hojriah sebagai tahun Islam
f) Membangun beberapa masjid

D.

Usman bin Affan (644-656 M)

a. Proses pengangkatan sebagai kholifah


b. Kebijakan dan kepemimpinan
a) Perluasan wilayah Islam
Kekuasaan islam meliputi sebelah timur hingga ke
Armenia dan Azerbaijan sedangkan ke sebelah barat
wilayah islam sampai ke Tripoli.
b) Kodifikasi Al-Quran

Kegiatan ini telah berhasil menyelamatkan dan


mengeluarkan umat islam dari kemelut karena
perbedaan qiroat.
c) Otonomi daerah
Pada masa ini seluruh pemimpin seluruh wilayah
bergelar amir
d) Membentuk angkatan laut
Atas usul Muawiyah Bin Abi Sofyan Usman menyetujui
pembentukan armada laut yang dilengkapi personil dan
sarana yang memadai.
e) Merehab masjid Nabawi di Madinah

E.Ali bin Abi Thalib (656-661 M)


a.

b.

Proses pengangkatan sebagai kholifah


Setelah kematian Usman Bin Afan terjadi kefakuman
kholifah selama 3 hari seluruh kota Madinah lumpuh.
Karena desakan dari arus bawah yang begitu kuat agar
segera Ali diangkat sebagai kholifah maka para sahabat
dan umat islam membaiat Ali sebagai kholifah.
Kebijakan dan kepemimpinan
1) Mengganti para gubenur
Karena menurut pengamatannya para gubernur inilah
yang menyebabkan timbulnya banyak pemberontakan.
Adapun beberapa gubernur yang diganti adalah :
a. Gubernur Syiria diganti oleh Sahl Bin Hanif
b. Gubernur Basroh diganti oleh Usman Bin Hanif
c. Gubernur Mesir diganti oleh Qois Bin Saad
d. Gubernur Khufah diganti oleh Umrah Bin Syihab
e. Gubernur Yaman diganti oleh Ubaidah Bin Abas
2) Menarik kembali tanah milik negara
Pada masa pemerintahan Usman Bin Afan banyak
kerabatnya
yang
diberi
fasilitas
dalam
berbagai
bidang.Untuk itulah Ali merasa sangat perlu untuk menarik
kembali semua tanah pemberian Usman kepada
keluarganya menjadi milik negara.
3) Perbaikan bidang ilmu bahasa
Abul Aswad Ad- Duali menyusun pokok ilmu nahwu.
Dengan adanya pedoman dasar bacaan tersebut
memeudahkan masyarakat muslim yang non Arab untuk
mempelajari ajaran islam.

F. KemajuanKemajuan
khulafaurrasidiin

pada

Masa

a. Umar bin Khottob berhasil menyusun organisasi Negara


yang terdiri dari lima bagian yaitu:

Al Nizham Al Siyasi (organisasi politik) yang terdiri


atas Al-Wizarat (para menteri pembantu kholifah
bidang pemerintahan) dan Al-Kitabat (secretariat
Negara)
Al Nizham Al-Idary (organisasi tata usaha Negara)
Al Nizham Al-Amaly (organisasi keuangan Negara)
Al Nizham Al-Harby(organisasi ketentaraan)
Al Nizham Al-QohaI (organisasi kehakiman)

A.

BAB 3
DINASTI BANI UMAYYAH

1. Berdirinya Dinasti Umayyah


Perselisihan antara Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah
bin Abi Sofyan akhirnya pecah menjadi perang Siffin. Perang
tersebut diakhiri peristiwa Tahkim yang menyebabkan
munculnya kelompok khowarij, yaitu kelompok yang tidak
menerima hasil tahkim dari golongan Ali bin Abi Tholib.
Peristiwa terbunuhnya Ali bin Abi Tholib oleh Ibnu Muljam dari
kelompok Khowarij.
Peristiwa penyerahan kekuasaan dari Hasan bin Ali
kepada Muawiyyah bin Abu Sofyan terkenal dengan sebutan
Amul Jamaah artinya tahun persatuan Islam. Sejak saat itu
secara resmi pemerintahan umat Islam dipegang oleh
Muawiyyah bin Abu Sofyan. Kemudian pusat pemerintahan
Islam dipindahkan ke Damaskus.
2. Para Penguasa Dinasti Umayyah
a. Muawiyah bin Abi Sofyan 661-680 M
Daerah kekuasaan meliputi: Tunisia (arah barat),
Khurasan dan Afganistan( arah timur), serta kerajaan
Byzantium di Konstantinopel (sekarang Istambul,
Turki)
Bidang pemerintahan: mendirikan Dinas Pos.
Bidang perekonomian: mencetak mata uang.
Bidang hukum: mengangkat Qodli.
b. Yazid bin Muawiyah 680-683 M
c. Muawiyah bin Yazid 683-684 M
d. Marwan bin Hakam 684-685 M
e. Abdul Malik bin Marwan 685-705 M
Daerah kekuasaan meliputi: Balkh, Bukhoro,
Khowarizm, Farghana, Samarkand, Sind, Punjab, dan
Malta.

Bidang pemerintahan
Bidang perekonomian: mengubah mata uang
Byzantium dan Persia yang selama ini beredar
menjadi mata resmi kerajaan Umayyah.
Bidang hukum
f. Al-Walid bin Abdul Malik 705-715 M
Daerah kekuasaan meliputi: Al- Jazair dan Maroko
(Afrika Utara), Andalusia (Spanyol).
Bidang social: membangun panti asuhan untuk
penyandang cacat,membangun jalan raya, pabrikpabrik, gedung-gedung pemerinatahan,dan masjid.
g. Sulaiman bin Abdul Malik 715-717 M
h. Umar bin Abdul Aziz 717-720 M
Daerah kekuasaan meliputi: kota Bordeaux, Poitiers,
Tours ( wilayah negara Prancis), Balearik, Sisilia, dan
Korsika.
i. Yazid bin Abdul Malik 720-724 M
j. Hisyam bin Abdul Malik 724-743 M
k. Walid bin Yazid 743-744 M
l. Yazid bin Walid 744 M
m. Ibrahim bin Walid 744-745 M
n. Marwan bin Muhammad 745-750 M
3. Kemajuan-kemajuan yang Dicapai
a. Kemajuan di bidang politik dan pemerintahan
Pada masa pemerintahan dinasti Umayyah umat Islam
pecah mejadi 3 golongan besar yaitu: golngan pendukung
Bani Umayyah, Golongan Syiah, dan Golongan Khowarij.
Pada masa pemerintahan dinasti Umayyah dibentuk
beberapa lembaga pemerintahan, yaitu:
1. Lembaga politik ( Al-Nidlam Al-Siyasi)
2. Lembaga keuangan (Al-Nidlam Al-Maly)
3. Lembaga tata usaha negara (Al-Nidlam Al-Idary)
4. Lembaga kehakiman (Al-Nidlam Al-Qodlai)
5. Lembaga ketentaraan (Al-Nidlam Al- Harby)
Selain lembaga tersebut juga dibentuk dewan sekertaris
negara (Diwanul kitabah), yang terdiri dari:
1. Sekertaris Persuratan ( Katib Rosail)
2. Sekertaris Keuangan ( Katib Al- Kharaj)
3. Sekertaris Tentara ( Katib Al- Jund)
4. Sekertaris Kepolisian ( Katib Al-Syurthah)
5. Sekertaris Kehakiman ( Katib Al-Qadli)
Untuk mengurusi keselamatan kholifah dibentuk AlHijbah
(ajudan
atau
pengawal
Kholifah).Hal
itu

b.

c.

d.

e.

dimaksudkan untuk menghindari pembunuhan terhadap


kholifah yang sebelumnya terjadi.
Kemajuan militer
Diantara
ganguan
yang
pernah
muncul
dan
mengacaukan keamanan pemerintahan Bani Umayyah
adalah:
1. Pemberontakan Husen bin Ali di Kuffah pada tahun 680
M. Husen bin Ali terbunuh dalam perang Karbala
tersebut.
2. Pemberontakan
Muhtar
merupakan
kelanjutan
pemberontakan Husen bin Ali tahun 685 M.
3. Pemberontakan Abdullah bin Zubair di Mekkah tahun
692 M.
Kemajuan social kemasyarakatan
Pada masa pemerintahan dinasti Umayyah juga
dibentuk lembaga keuangan Negara (Al-Nidlam Al-Maly)
yang memiliki tugas antara lain:
1) Mengatur gaji tentara dan pegawai negri.
2) Mengatur biaya tata usaha negara
3) Mengatur biaya pembangunan sarana pertanian
4) Mengatur biaya untuk orang-orang hukuman dan
tawanan perang
5) Mengatur biaya peralatan perang
6) Mengatur hadiah-hadiah untuk Ulama dan Sastrawan
Negara
Kemajuan ilmu pengetahuan
Pusat kegiatan ilmiah pada masa pemerintahan dinasti
Umayyah adalah kota Kuffah dan Basrah. Kholid bin Yazid
bin Muawiyah adalah orang pertama yang menerjemahkan
buku tentang Astronomi, Kedokteran, Kimia. Beliau juga
adalah seorang penyair dan orator yang terkenal.
Perkembangan bahasa dan sastra
Pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan,
bahasa Arab digunakan sebagi bahasa administrasi
negara. Seorang ahli bahasa yang bernama Syibawaih
mengarang buku yang berisi pokok-pokok kaidah bahasa
Arab yang berjudul Al-Kitab untuk memandu bahasa yang
dapat dipergunakan oleh semua golongan.
Sastrawansastrawan
yang
muncul
pada
masa
pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, antara lain:
1. Qays bin Mulawwah karya Layla Majnun wafat pada
tahun 699 M.
2. Jamil Al-Uzri wafat pada tahun 701 M
3. Al-Akhtal wafat pada tahun 710 M

4. Umar bin Abi Rubiah wafat pada tahun 719 M


5. Al-Farazdaq wafat pada tahun 732 M
6. Ibnu Al-Muqaffawafat pada tahun wafat pada tahun 756
M
7. Ibnu Jarir wafat pada tahun 792 M
f. Pembangunan fisik
Usaha yang dilakukan Bani Umayyah dalam pembangunan
fisik antara lain:
1) Mengubah gereja Katedral St. John di Damaskus
menjadi masjid
2) Menggunakan Gereja Katedral Hims sebagai gereja
sekaligus masjid
3) Merenovasi masjid Nabawi
4) Membangun istana Qusayr Amrah dan istana Al-Musatta
yang digunakan sebagai tempat peristirahatan di
padang pasir
B. DINASTI ABBASIYAH
1. Berdirinya Dinasti Abbasiyah
2. Para Penguasa Dinasti Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah berkuasa hamper lima setengah abad
mulai tahun 132-656 H/750-1258 M. Pusat pemerintahan di
Baghdad. Berikut ini adalah yang memerintah pada masa
dinasti Abbasiyah, yaitu:
1) Abu Abbas As- Shafah 750-754 M
2) Abu Jafar Al- Mansur 754-775 M
3) Al- Mahdi 775-785 M
4) Al-Hadi
3. Kemajuan-kemajuan Dinasti Abbasiyah
a. Kondisi Politik
Gerakan-gerakan yang mengganggu stabilitas politik masa
itu antara lain:
1. Gerakan Arrawandiah
2. Gerakan Almuqanniyah
3. Gerakan Alkhuraniyah
4. Gerakan Azzanadiqah
b. Mengangkat wazir yang bertugas membantu kholifah
dalam menjalankan pemerintahan.
c. Membentuk Dewan Sekretaris Negara ( Diwanul Kitabah),
antara lain:
1) Sekertaris Persuratan ( Katib Rosail)
2) Sekertaris Keuangan ( Katib Al- Kharaj)
3) Sekertaris Tentara ( Katib Al- Jund)
4) Sekertaris Kepolisian ( Katib Al-Syurthah)

5) Sekertaris Kehakiman ( Katib Al-Qadli)


d. Membentuk Departemen
1) Departemen luar negeri ( Diwanul Kharij)
2) Departemen urusan pengawasan negara (Diwanuz
Ziman)
3) Departemen pertahanan dan keamanan negara
( Diwanul Jund )
4) Departemen pekerjaan umum dan tenaga kerja
( Diwanul Akarah )
5) Departemen pos dan telekomunikasi ( Diwanul Rosail)
e. Mengangkat Amir dan Syaikhul Qurro
f. Pembentukan angkatan bersenjata yang dipimpin oleh
seorang panglima yang disebut Amirul Umaro.
g. Pembentukan Baitul Mal, yang terdiri dari: Perbendaharaan
( Diwanul Khazanah ), hasil bumi ( Diwanul Azroah),
perlengkapan tentara ( diwanul khazainussilah).
h. Membentuk mahkamah agung yang terdiri dari 3 bagian,
yaitu: Al- Qodlo, Al-Hisbah,Al-Nazar fil Nazalim.
i. Kondisi ekonomi
Pada masa Abaiah sector perdagangan, pertanian dan
perindustrian menjadi perhatian besar.
j. Kondisi social masyarakat
Masyarakat dibagi menjadi 2 kelas, kelas khusus dan kelas
umum. Kelas khusus terdiri dari:
1) Kholifah
2) Ahli family kholifah
3) Para pembesar negara
4) Para bangsawan yang bukan Bani Hasyim
5) Para petugas khusus, anggota tentara, dan
pembantu istana.
Sedangkan yang kelas umum terdiri dari:
1) Seniman dan pujangga
2) Ulama dan Fyqoha
3) Saudagar dan pengusaha
4) Tukang dan petani
Masyarakat yang mendiami wilayah Islam pada masa Bani
Abbasiyah terdiri dari berbagai bangsa, antara lain: bangsa
Maghribi ( Afrika Utara), Mesir,Syam, Arab, Irak, Persia,
Turki,dan Sind.
4. Kemajuan Ilmu Pengetahuan
1) Asimilasi bangsa Arab dengan bangsa non Arab

b. Bangsa Persia banyak menyumbang di bidang filsafat


dan sastra.
c. Bangsa India banyak menyumbang dalam bidang
kedokteran, matematika, dan astronomi.
d. Bangsa Yunani banyak menyumbang dalam bidang
filsafat.
2) Gerakan penerjemahan
Gerakan penerjemahan ini terjadi dalam 3 periode:
1) Pada masa Abu Jafar A-Mansyur sampai dengan
Harun Ar-Rasyid. Buku-buku yang diterjemahkan
adalah buku Astronomi dan mantiq.
2) Pada masa Abdulloh Al-Makmun sampai dengan
tahun 300 H. Buku-buku yang diterjemahkan adalah
buku filsafat dan kedokteran.
3) Setelah tahun 300 H. pada saat itu kertas telah
ditemukan sehingga buku-buku yang diterjemahkan
dalam berbagai bidang.
Ilmu agama yang berkembang, adalah:
a. Ilmu tafsir
Tafsir yang berkembang pada saat itu ada dua: Tafsir bil
matsur yaitu metode penafsiran Al-Quran dengan
menggunakan hadiest-hadist Rosul. Sedangkan Tafsir bil
Royi yaitu metode penafsiran Al-Quran dengan
menggunakan akal fikiran.
Diantara ahli tafsir bil matsur antara lain:
1. Ibnu Jarir At-Tibary
2. Ibnu Athiyah Al-Andalusy
3. As-Sudai
Adapun ahli tafsir bil Royi, anatara lain:
1. Abu Bakar Assam ( golongan Mutazilah )
2. Abu Muslim Muhammad Bin Bahr Isfahany
( golongan Mutazilah)
3. Ibnu Jaru Al-Asadu ( golongan Mutazilah )
4. Abu Yunus abdussalam ( golongan Mutazilah )
b. Ilmu hadist
Diantara ahli hadist yang ternama adalah:
Imam Bukhori, karyanya yang terkenal adalah AlJamius Shahih (Shohih Bukhori)
Imam Muslim, karyanya yang terkenal adalah AlJamiis Shahih (Shohih Muslim)
Ibnu Majah, kayanya Sunan Ibnu majah

c.

d.

e.

f.

a.

b.

c.

d.

Abu Dawud, karyanya Sunan Abu dawud


An-NasaI, karyanya Sunan An-Nasai
Ilmu Kalam
Ilmu kalam lahir karena beberapa alasan antara lain :
Karena musuh Islam ingin melumpuhkan Islam dengan
mempergunakan filsafat.Hampir semua masalah, termasuk
masalah agama berkisar pada pola rasa, pola akal, pola
ilmu.Tokoh-tokoh illmu kalam antara lain : Washil Bin
Ato,Abu Huzail Al-Allaf, Ad-Daham, Abu Al-Hasan AlAsyari, dan Imam Ghozali.
Ilmu Tasawuf
Diantara ulama tasawuf adalah:
Al-Qushairy, karyanya Risalatul Qushairiyah
Imam Ghozali, karyanya Ihya Ulumuddin
Ilmu bahasa Arab
Diantara ilmu bahasa arab yang berkembang antara
lain : Nahwu, Sharaf, Bayan, Badi, dan Arudl. Pusat
perkembang ilmu bahasa arab adalah kota Kufah dan
Basrah. Diantara ahli ilmu bahasa arab adalah:
1). Sibawaih 2).Al-Kisai
3). Abu Zakaria
Ilmu fiqih
Diantara para fuqoha yang terkenal adalah :
Imam Abu Hanifah, karyanya adalah Fiqhu akbar, AlAlim Wal Muthaan
Imam Malik, karyanya Al-Muwatta
Imam Syafii, karyanya Al-Umm
Ilmu umum yang berkembang, adalah:
Ilmu kedokteran
Diantara tokoh kedokteran yang terkenal adalah:
Abu Zakaria Yohana Bin Masiwaih, seorang ahli
farmasi di rumah sakit Yundishapur.
Sabur Bin Sahal, direktur rumah sakit Yundishapur.
Ilmu astronomi
Diantara ahli astronomi yang terkenal adalah:
Abu mansyur Al-Falaky, karyanya Isbatul Ulum dan
Haiatul falak
Jabir Al Bathani, karyanya Kitabatul Marifati Mathliil
Buruj Baina Arbail Falaki
Ilmu pasti
Diantara para tokoh ilmu pasti adalah:
Tsabit Biil Qurroh Al Hirany, karyanya Hisabul Ahliyah
Sinan Ali Muhammad Bin Hasan
Farmasi dan kimia

Diantara tokoh farmasi adalah Ibnu Baithar, karyanya Al


Mughni, Jami Mufrodli Adwiyah Wa Aghziyah, Mizanu
Thabib.sedangkan tokoh kimia adalah Jabir Bin Hayyan
e. Ilmu filsafat
Diantara para filosof yang terkenal masa itu adalah:
Abi Ishak Al-Kindi
Abu Nasr Al-Faraby
Ibnu Sina
Ibnu Bajah
f. Ilmu sejarah
Para sejarahwan yang terkenal masa itu adalah:
Abu Ismail Al-Azdi, karyanya Futuhus Syam
Ibnu Saad, karyanya At-Tabaqatul Kubro
g. Ilmu geografi
Diantara para pengarang ilmu geografi adalah:
Ibnu Kardazabah, karyanya adalah Kitabul Masalik
Wal Mamalik
Ibnu Haik, karyanya Kitabus Syifati Jaziiratil Arab,
Kitabul Iklim
h. Ilmu sastra
Diantara satrawan yang terkenal saat itu adalah:
Abu Nawas
Abdul Athiyah
Abu Tamam
C. KERAJAAN ISLAM LAIN PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
1. Dinasti Umayyah II di Andalusia
Didirikan oleh Abdurrohman Addakhil pada tahun 138 H atau
757 M. kekuasan iskam di Andalusia dibagi menjadi 3 periode
yaitu :
a. Periode propinsi yang dipimpin oleh Daulah Umayyah di
Damaskus berlangsung tahun 93-138 H/ 712-757 M.
b. Peiode Amir Amir yang berdiri sendiri, terpisah dari daulat
Bani Abasyiah di Bagdad. Mulai tahun 138-315 H/ 757-934
M.
c. Periode Bani Umayyah II. Mulai tahun 315-422 H/ 934-1041
M.
2. Kerajaan Islam Buwaihiyah
Didirikan oleh Abu Buwaih seorang yang berkebangsaan
Persia. Ilmuan yang hiduo pada masa ini antara lain:
a. Alkohl
b. Abdul Wafa
c. Al Farabi
d. Ibnu Sina

e. Al Farghani
f. Abdul Rohman Al Shufi
g. Abul Al Alaa Maari
3. Kerajaan Islam Saljuk
Didirikan oleh Bani Saljuk. Raja-raja yang berkuasa antara
lain:
a. Tughril Bek (1037-1063 M)
b. Alp Arselan (1063-1072 M)
c. Malik Syah
Pada masa ini dinasti Saljuk mencapai puncak kejayaan.
4. Dinasti Fatimiyah di Mesir
Di Afrika Utara kelompok Syiah Ismailiyah melakukan
gerakan pada tahun 909 M yang dipimpin oleh Ubaidillah Al
Mahdi memproklamasikan berdirinya kekuasaan Bani
Fatimiah.Pada tahun 1171 M dinasti ini berakhir setekah
bertahan selama 262 tahun.
5. Dinasti Ayyubiyah
Didirikan oleh Salahuddin Al Ayubi tahun 532 H/1193 M.
dinasti ini berkuasa hingga 659 H/1260 M. Wilayah
kekuasaannya meliputi Syiria, Mesir dan Yaman. Daerah
kekuasaannya dibagi menjadi 6 wilayah yaitu:
a. Mesir dipegang oleh Sultan Salahuddin yang menjadi pusat
pemerintahan selama 75 tahun.
b. Damaskus dipegang oleh Afdal Nurrudin Ali (1193-1250 M).
c. Aleppo dipegang oleh Adil Mahmud bin Ayub 1183-1260
M).
d. Human dipegang oleh Taqiyudin Umar Ibnu Toiron Syan
Ibnu Ayub.
e. Mayyafaroqien dipegang oleh Sultan Salahudin (1185-1284
M).
Usaha yang dilakukan penguasa Ayubiah antara lain:
a. Mengganti madzab Syiah menjadi madzab Suni
b. Mengganti pemerintahan yang korupsi
c. Memecat pegawai yang bersekongkol dengan penjahat.
d. Mendirikan madrasah yang bermadzab SyafiI dan Maliki.
D. MONGOL DATANG ABBASIYAH MERADANG
Kota Baghdad pada tahun 1256 M jatuh ketangan bagsa Mongol.
Hal itu menjadikan kekuasaan Abasyiah berakhir dan hancurnya
peradaban islam.
Dengan kekuatan dua ratus ribu personil militer Hulagu Khan
memasuki pintu kota Baghdad pada tahun 1258 M. Al mutashim
tewas, para ilmuan dan ulama banyak yang melarikan diri ke kotakota lain. Masa ini dalam sejarah dikenal sebagai masa kelam umat
islam dan hancurnya peradaban islam.

BAB IV
A. KEMUNDURAN ISLAM ABAD PERTENGAHAN
Lemahnya dinasti Abasyiah disebabkan oleh beberapa factor
antara lain:
1. Memberikan prioritas bagsa asing dari pada bangsa Arab.
2. Ketergantungan terhadap tentara bayaran.
3. Munculnya kerajaan-kerajaan kecil di Abasyiah.
4. Serangan bangsa Mongol.
B. PERKEMBANGAN ISLAM PADA ABAD PERTENGAHAN
1. Kerajaan Turki Usmani ( 1300-1922 M)
Didirikan oleh Usman bin Ertoghul. Pada tahun 1326
kota Broessa menjadi pusat kekuasaan. Pada masa
pemerintahan Orkhan (726-761 H/1326-1329 M) kerajaan
Usmani menguasai Azmir, Thawasyanli, Uskandar, Ankara
dan Galipoli.
Ketika Murot berkuasa (761-789 H/1359-1389 M),
Adrianopel
menjadi
pusat
kekuasaan.Pada
masa
pemerintahan Sultan Muhammad Al Fatih kerajaan Turki
Usmani mencapai puncak kejayaan.
a. Kemajuan bidang militer dan pemerintahan
Kekuiatan
militer
mulai
dibangun
pada
masa
pemerintahan Orkhan.Ia melakukan perombakan besarbesaran
dalam
tubuh
militer.
Dalam
struktur
pemerintahan Sultan sebagai penguasa tertinggi
dibantu oleh Shadral Azham (perdana menteri), yang
membawahi Pasya (gubernur) dan membawahi Al zanat
Al Alawiyah (bupati).
Dimasa pemerintahan Sultan Sulaiman disusun sebuah
kitab undang-undang (qonun).
b. Kemajuan bidang budaya dan ilmu pengetahuan
Kebudayaan Turki Usmani merupakan akulturasi dari
kebudayaan yaitu kebudayaan Persia, Byzantium dan
Arab.
c. Kemajuan bidang agama
Masyarakat digolongkan berdasarkan agama.Kerajaan
sangat terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama
menjadi hukum yang berlaku.
2. Kerajaan Syafawi di Persia (1501-1732 M)
Didirikan oleh Ismail pada tahun 1501 M. Masa
pemerintahan Abbas I adalah puncak kejayaan Syafawi.
Kerajaan ini mengalami banyak kemajuan antara lain:
a. Kemajuan bidang ekonomi
b. Kemajuan bidang ilmu pengetahuan

Ada beberapa ilmuan yang hidup pada masa itu antara


lain:
1. Bahaudin Al Syairozi
2. Imuan Sadarudin AL Syairozi
3. Muhammad Baqir bin Muhammad
c. Kemajuan bidang pembangunan dan seni
Di dalam kota Isfahan berdiri bangunan-bangunan yang
besar dan indah antara lain:
1. Jembatan raksasa diatas Zende Rudd
2. Istana Yo tiang
Dalam bidang seni, telah dibangun:
1. Masjid Syekh Luth Allah
2. Masjid Syah
3. Kerajaan Mongol di India (1526-1857 M)
Didirikan oleh Zahirudin Babur 1482-1530 M. Kemudian
digantikan oleh putranya Humayun 1530-1539 M.
digantikan oleh Syah Jihan yang bergelar Sultan Akbar,
berkuasa
ketika
berusia
14
tahun.Pada
masa
pemerintahannya kerajaan Mongol mengalami puncak
kejayaan.
a. Kemajuan bidang ekonomi
b. Kemajuan bidang seni dan budaya
Karya seni yang paling menonjol adalah karya sastra
para penyair istana.Bahasa yang digunakan para penyair
istana adalah bahasa Persia dan India. Salah satu penyair
yang terkenal adalah Malik Muhammad Jayazi yang juga
sebagai sufi. Salah karya besarnya adalah Padmavad.

Anda mungkin juga menyukai