1
DAFTAR ISI
BAB II ................................................. 16
Mind Mapping ...............................................................................16
2
BAB IV ............................................ 78-80
BAB V .................................................. 81
Tokoh yang paling disukai selain nabi dalam kisah .... 82-83
3
Dakwah Rasulullah SAW. Periode Madinah
4
yang terkandung dalam 25 surat Madaniyah dan hadis
periode Madinah. Adapun ajaran Islam periode Madinah,
umumnya ajaran Islam tentang masalah sosial
kemasyarakatan.
5
baik yang diturunkan di Mekah ataupun yang diturunkan
di Madinah, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga mereka betul-betul menjadi umat
yang bertakwa. Selain itu, Rasulullah SAW dibantu oleh
para sahabatnya melakukan usaha-usaha nyata agar
terwujud persaudaraan sesama umat Islam dan
terbentuk masyarakat madani di Madinah.
6
penduduk Mekah, kaum Yahudi Madinah, dan sekutu-
sekutu mereka.
7
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah, 2:190)
8
Romawi dan Persia tersebut, Rasulullah SAW dan para
pengikutnya tidak tinggal diam sehingga terjadi
peperangan antara umat Islam dan bangsa Romawi,
yaitu diantaranya perang Mut’ah, perang Tabuk, perang
Badar, perang Uhud, perang Khandaq, perjanjian
Hudaibiyah, perang Hunain.
Perang Uhud
9
b) Jika diundang maka penuhilah
c) Jika diminta nasihat maka berilah nasihat
d) Jika bersin lalu memuji Allah, maka doakanlah
e) Jika sakit maka jenguklah
f) Jika wafat maka antarkanlah sampai ke
pemakaman Seperti diperintahkan Allah Swt.
dalam firmannya QS. Al Hujurat (49):10
10
a) Mendirikan masjid
11
b) Mempersaudaran kaum Muhajirin dan
Anshar
12
c) Perjanjian Perdamaian dengan kaum Yahudi
13
menjadi seorang perempuan. Seiring bergulirnya
waktu hal tersebut terus menjadi-jadi dan tingkah
saya semakin menyerupai laki-laki. Hingga pada
akhirnya seorang adik kelas perempuan menyukai
saya. Disitu saya merasa jijik dengan cara dia
memandang saya sebagai orang yang disukai. Suatu
ketika ibu saya berkata “ sesungguhnya seseorang
perempuan yang menyukai laki-laki atau sebaliknya ,
Allah akan melaknat dia seperti umat Nabi Luth”.
Seketika pikiran saya terbuka akan kesalahan yang
saya lakukan selama ini. Seiring berjalannya waktu
saya mulai membenahi akhlak dan tingkah laku saya
yang menyerupai laki-laki dan seterusnya
membenahi diri agar memjadi perempuan yang
sesuai syariat islam.
2. Saat itu saya duduk di bangku 2 SD yang tak lama
akan naik kelas 3SD , sebagai seorang ibu yang
selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya,
beliau ingin memindahkan saya ke sekolah islam
yang tentunya lebih mengajarkan agama, karena itu
kemauan kedua orang tua dan itu juga berdampak
positif bagi saya, saya bersedia untuk dipindahkan.
3. Saya dibesarkan di lingkungan yang tidak islami (
memakai rok mini menjadi hal yang lumrah
dilakukan) sewaktu duduk di bangku SMP saya
berteman dengan orang yang paham akan agama
14
islam (menutup aurat). Diselang waktu bermain
kami, teman saya mengingatkan saya untuk
keharusan menutup aurat dalam agama islam.
Seiring berjalannya waktu saya mulai menyadari
akan kesalahan saya dan memilih untuk menutup
aurat sesuai yang diajarkan dalam agama islam.
15
MIND MAPPING
16
Beberapa tokoh yang berperan dalam substansi
dakwah Rasulullah SAW di Madinah
17
kekeluargaan dan kepribadian yang baik. Dia mencintai
aku sejakaku dilahirkan, ia memomongku di pangkuannya
ketika aku bayi mendekapkan aku ke dadanya, tidur di
sampingku, inerasakan kehangatan tubuhnya, mencium
wangi nafasnya, ia mengunyahkan makanan yang keras
untukku".
Pasangan :
Anak :
1. Hasan
2. Husain
18
3. Zainab
4. Ummu Kultsum
5. Muhsin
6. Muhammad
7. Abbas
8. Abdullah
9. Hilal
Agama : Islam
19
Pendahulu : Utsman bin Affan
Penerus : Hasan bin Ali
Imam sudut pandang Syi'ah
Berkuasa : 632–661
Penerus : Hasan bin Ali
20
Umar, dan Utsman. Dalam sudut pandang Sunni, Ali
bersama tiga pendahulunya digolongkan sebagai
Khulafaur Rasyidin. Di sisi lain, kelompok Syi'ah
memandang bahwa Ali yang harusnya mewarisi
kepemimpinan umat Islam begitu mangkatnya Nabi
Muhammad atas tafsiran mereka dalam peristiwa
Ghadir Khum, membuat kepemimpinan tiga khalifah
sebelumnya dipandang tidak sah. Masa kekuasaan Ali
merupakan salah satu periode tersulit dalam sejarah
Islam karena saat itulah terjadi perang saudara
pertama dalam tubuh umat Muslim yang berawal dari
terbunuhnya Utsman bin Affan, khalifah ketiga.
Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai status Ali
dan hak kepemimpinannya atas umat Islam, Sunni dan
Syi'ah sepakat mengenai pribadinya yang saleh dan adil.
21
kebenaran Islam. Tanpa Ali maka syari'at Islam tidak
akan tegak dan misi dakwah tidak dapat
dimasyarakatkan. Ali adalah penopang dan pendukung
Islam. Ali membantu Rasulullah mewujudkan misi
kenabiannya.
22
Beberapa hari setelah tinggal di Madinah, Ali
berpidato di masjid Nabawi menjelaskan tafsir surat
Shad ayat 70-77 tentang kefanatikan dan kesombongan
iblis terhadap Adam. Ali mengingatkan umat Islam agar
memadamkan api fanatisme, kesombongan dan
kedengkian jahiliyah yang bersarang dalam hati karena
hal itu merupakan tipu muslihat dan bisikan syetan yang
akan menjerumuskan pada permusuhan. Dari pidato
tersebut Mencerminkan bahwa betapa pedulinya Ali
akan integritas umat Islam dalam menghadapi musuh-
musuli dakwah.
23
dan dari kemiskinan. Bahkan tidak jarang Ali bersama
Fatimah memberikan makanan yang sudah siap disantap
kepada orang yang meminta-mina karena lapar.
24
menyerahkannya kepada Rasulullah. Setelah itu
Rasulullah memerintahkan Abu Dujanah Simak bin
Kharasyah dan Sahl bin Hunaif untuk menyertai Ali
mengejar sembilan orang Yahudi lainnya yang kabur.
Pada akhirnya mereka dapat dikejar dan dibunuh.
Dengan demikian benteng Bani Nadhir dapat dikuasai.
25
tidak melucuti pakaiannya hingga dia tewas. Setelah
Amr tewas, pemuka Qurays lainnya melarikan diri
kecuali Nufail yang terjebak di parit dan masih
menantang untuk bertanding.
26
Setelah perjanjian Hudaibiyah dilanggar, terjadilah
perang Khaibar. Dalam perang ini pemegang panji
peperangan dan orang orang melarikan diri dari medan
pertempuran. Kemudian atas perintah Rasulullah Ali
mengambil alih panji tersebut. Ali berhasil menghadapi
Marhab pemimpin benteng Khaibar sehingga Ali
berhasil menguasai benteng tersebut dengan
merobohkan pintu gerbang walaupun pada saat itu Ali
sedang sakit mata dan sakit kepala. Ali mampu
mempengaruhi sikap orang-orang sehingga dapat
mengurungkan niat mereka yang hendak kabur dan
meninggalkan pasukan yang dikomando beliau. Dengan
segala upaya Ali memberikan dorongan kepada muslirnin
sehingga Ali mampu memperbaiki situasi di Khaibar.
KESIMPULAN
27
Kepribadian Ali bayak dipengaruhi oleh pola asuh
Rasulullah karena semenjak kecil Ali sudah tinggal
bersarna beliau. Keluhuran pribadi Rasulullah
menjadikan Ali terkenal dengan budi pekerinya yang
luhur, keshalihan, keadilan dan kebesaran jiwanya. Ali
menimba pengetahuan, budi pekerti dan kebesaran jiwa
Rasulullah sampai pada akhirnya Rasulullah wafat.
Adapun kepribadian yang dicontoh Ali dari Rasulullah
yaitu Loyalitas yang tinggi terhadap Islam, Konsisten
dalam melaksanakan hukum Islam, Berani membela
kebenaran, Sederhana 'dan jujur, serta Menguasai ilmu
Al-Qur'an dan Hadits.
28
melaksanakan hijrah yang membutuhkan pengorbanan
tidak sedikit ini, kecuali orang- orang yang memang
memiliki keimanan yang tebal dan keyakinan yang tinggi.
29
dan Asma’ menyiapkan perbekalan dan menyimpan
makanan ke dalam kantung kulit milik mereka. Asma’,
memotong ikat pinggangnya menjadi dua bagian dan
mengikat bibir kantung kulit itu dengannya. Oleh
karena itulah Asma’ dikemudian hari dipanggil dengan
Dhāt al- Niṭāqayni.
30
C. Mengirimkan makanan untuk Rasulullah dan Abu
Bakar
ketika berada di gua Tsūr. Selain menyiapkan
makanan untuk Rasulullah dan Abu Bakar serta
membelah ikat pinggangnya untuk mengikat bekal
makanan Rasulullah dan Abu Bakar ketika hendak
melanjutkan perjalanan hijrah, Asma’ setiap sore
saat Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi di gua ia
mengantarkan makanan untuk mereka. Hal ini
dijelaskan oleh Ibnu Hishām dari Ibnu Isḥāq bahwa,
“Ketika Rasulullah SAW memutuskan keluar dari
Makkah dan hijrah ke Madinah, beliau pergi ke
rumah Abu Bakar bin Abu Quhafah. Kemudian
keduanya keluar dari pintu rahasia rumah Abu Bakar
di depan rumahnya. Setelah itu keduanya pergi ke
Gua Tsūr di gunung Makkah Bawah dan masuk ke
dalamnya. Abu Bakar memerintahkan anaknya,
Abdullah bin Abu Bakar untuk mendengarkan apa
yang dikatakan manusia tentang Rasulullah SAW dan
Abu Bakar di siang hari, kemudian sore harinya ia
menyampaikan informasi yang di dengarnya kepada
keduanya. Selain itu, Abu Bakar memerintahkan
mantan budaknya, Amir bin Fuhairah
menggembalakan kambingnya di siang hari di dekat
gua Tsūr dan sore harinya ia membawa kambing
tersebut kepada keduanya di gua. Abu Bakar
31
memerintahkan Asma’ binti Abu Bakar mengantarkan
makanan yang memadai kepada keduanya.”
32
Asma’ binti Abu Bakar mengirim makanan
kepada Rasulullah dan Abu Bakar pada petang hari,
sehingga kemungkinan besar kaum Quraish ketika itu
sudah kembali ke rumahnya masing- masing.
Sedangkan jejak kaki Asma’ binti Abu Bakar setelah
mengantarkan makanan dan Abdullah yang ketika itu
mendapatkan tugas untuk mencari informasi dari
kaum Quraish dengan segera telah dihapus dengan
jejak domba- domba yang digembala oleh Amir bin
Fuhairah.
33
Nabi dan Abu Bakar . Memang dalam
penjelasannya, ia tidak menuturkan kapan secara
jelas Asma’ membelah ikat pinggangnya, namun
jika di lihat dari kronologi keterangan matan
hadis di atas, maka akan terlihat bahwa Asma’
memotong ikat pinggangnya ketika Rasulullah dan
Abu Bakar masih dirumah Abu Bakar dan hendak
melakukan perjalanan hijrah. Seperti pendapat
ulama’ modern, Dr. ‘Aidh bin ‘Abdullah alQarni,
menjelaskan bahwa Asma’ binti Abu Bakar
membelah ikat pinggangnya ketika Rasulullah dan
Abu Bakar hendak hijrah dan mereka masih
berada di kediaman Abu Bakar .
34
Abu Bakar lupa tidak membawa tali makanan.
Ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar telah
berangkat, Asma’ binti Abu Bakar pergi untuk
mengikat makanan bekal perjalanan, namun ia
tidak mendapatkan tali, kemudian ia lepas ikat
pinggangnya dan menjadikannya sebagai tali
pengikat. Serta ia ikat makanan tersebut
dengannya. Oleh karena itu ia dinamakan Dhāt
al-Niṭāqayni (wanita yang mempunyai dua ikat
pinggang). Dari keterangan Ibnu Isḥāq tersebut,
bisa dilihat bahwa Asma’binti Abu Bakar
membelah ikat pinggangnya ketika Rasulullah dan
Abu Bakar sudah berada di gua dan hendak
melanjutkan perjalanan hijrah ke Madinah.
35
menyiapkan dan mengirimkan makanan untuk
Rasulullah dan Abu Bakar, namun ini adalah suatu
tindakan yang belum tentu orang lain mampu
melakukannya. Karena jalan menuju gua Tsūr
bukanlah mudah, penuh bebatuan dan harus
dengan kehati-hatian serta selalu waspada.
Selain itu Asma’ juga harus menghadapi
kekerasan kaum musyrikin seperti dari Abu
Jahal, yang menamparnya hingga anting-anting
Asma’ binti Abu Bakar lepas. Selain itu ia juga
harus pandai- pandai melihat situasi dan kondisi
kaum musyrikin karena bisa saja mereka
sewaktu- waktu menemukan dan mengetahui apa
yang dilakukan Asma’.
36
hendak pergi ke Gua Tsūr, Asma’ binti Abu Bakar
juga merahasiakan keberadaan Rasulullah dan
Abu Bakar . Selain itu Asma’ binti Abu Bakar
mengirimkan makanan untuk mereka berdua
ketika berada di Gua selama tiga hari tiga
malam. Dan Asma’ juga mendapat julukan Dhāt
al-Niṭāqayni karena ia membelah ikat
pinggangnya untuk mengikat bekal makanan
Rasulullah dan Abu Bakar.
37
menuju menuju Madinah. Mereka menempuh perjalanan
460 Km melintasi gurun yang panas dan gersang.
38
Kemudian beliau SAW meminta izin untuk masuk, dan
Abu Bakar mengizinkannya. Beliau bersabda,
“Perintahkan semua keluargamu untuk hijrah”. Abu
Bakar menjawab, “Mereka semua adalah keluargamu
wahai Rasulullah”.
39
Sembunyi di Gua Tsur
40
Abu Bakar masuk kemudian membersihkan gua
tersebut. Setelah itu, Abu Bakar tutup lubang-lubang di
gua dengan kainnya karena ia khawatir jika ada hewan
yang membahayakan Rasulullah keluar dari lubang-
lubang tersebut; ular, kalajengking. Hingga tersisalah
dua lubang, yang nanti bisa ia tutupi dengan kedua
kakinya.
41
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Abu Bakar
menceritakan hijrahnya bersama Nabi. “Kami berjalan
siang dan malam hingga tibalah kami di pertengahan
siang. Jalan yang kami lalui sangat sepi, tidak ada
seorang pun yang lewat. Aku melemparkan pandangan ke
segala penjuru, apakah ada satu sisi yang dapat kami
dijadikan tempat berteduh.
42
Saat beliau terbangun aku berkata, “Minumlah wahai
Rasulullah”. Beliau pun minum susu tersebut sampai aku
merasa puas melihatnya.
43
maka akan berpisah (tidak cocok).” (HR Bukhari dan
Muslim)
44
matahari, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
mengganti namanya menjadi ‘Abdullah. Sedangkan nama
ayahnya disebutkan bernama ‘Amir, Namun riwayat yang
lebih masyhur dan paling rajih bahwa nama beliau
adalah ‘Abdurrahman bin Shakhr sebagaimana
disebutkan oleh Al-Hafidz Adz-Dzahabi rahimahullah
dalam “Siyar A’lam An-Nubalaa 2/578”.
Keislamannya:
45
Beliau telah memeluk agama islam semenjak masih
berada di negeri Yaman. Keislaman beliau setelah
pulangnya pemimpin suku Daus Thufail bin ‘Amr dari
kota Madinah dan menyebarkan islam di negeri Yaman.
Pada tahun ketujuh hijriyyah, Abu Hurairah akhirnya
melakukan hijrah ke kota Madinah untuk berbakti
terhadap agama Allah subhanahu wata’ala.
46
orang yang tidak memiliki harta. Beliau memang hijrah
ke kota Madinah dengan membawa bekal seadanya saja
sebab ‘azam yang membulatkan tekadnya untuk hijrah
adalah menuntut ilmu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Diantara bekal yang beliau bawa adalah
seorang budak yang seyogyanya akan beliau jual, namun
di tengah perjalanan budak itu melarikan diri darinya.
Guru-gurunya:
47
dari Rasulullah, sebab telah lewat masa perjuangan yang
panjang dalam sejarah islam sedang Abu Hurairah tak
berada di sana. Maka selama 4 tahun hidup bersama
Rasulullah, Abu Hurairah terus fokus mempelajari Al
Quran dan Hadits, serta bertanya kepada para sahabat
senior seperti Abu Bakar, Umar, Ubay bin Ka’ab,
Usamah bin Zaid, ‘Aisyah, Al-Fadhl bin ‘Abbas, Bashrah
bin Abi Bashrah, dan Ka’ab Al-Habr. Hingga beliau
mendulang ilmu yang lebih banyak dibandingkan sahabat
lainnya bahkan tak seorangpun melebihi ilmu beliau.
Murid-muridnya:
48
yang datang setelahnya. Tentu saja hal ini adalah
khidmat dan kontribusi terbesar yang pernah dilakukan
oleh seorang ulama hadits
49
permintaan Abu Hurairah kepada Rasulullah untuk
diajarkan ilmu yang diberikan Allah kepadanya, lalu
Rasulullah menyobek sedikit kain pakaian Abu Hurairah
dan membentangkannya, kemudian Rasulullah
menyampaikan sebuah kalimat untuk dihapalkan Abu
Hurairah, keesokan harinya Abu Hurairah dapat
menghapal semua hadits Rasulullah tanpa kesalahan
sedikitpun.
Wafatnya:
50
Rasulullah hingga beliau wafat. Bilal menyerukan adzan
selama 13 tahun.1 Muadzin menurut penulis adalah
orang yang mengumandangkan seruan adzan. Semua
berawal dari hijrahnya nabi ke kota Madinah dan
menjadikannya sebagai Penyeru Umat Islam dalam
menjalankan kewajiban Sholat.
51
mendengar adzan. Apabila adzan telah selesai, ia
kembali. Jika diulangi kembali seruan sholat (Iqamah),
setan pun pergi lagi. Dan apabila selesai (iqamah), setan
pun kembali sehingga ia membisiki ke dalam hati
seseorang. Setan berkata, ‘Ingat begitu, ingat begitu,’
yang hal tersebut tidak teringat olehnya sebelumnya,
sampai seseorang tidak sadar sudah berapa rakaat ia
shalat.”Sedangkan keutamaannya bagi Muadzin dari
sebagian hadits adalah:
52
Makkah. Keterlibatan dalam Perang Sesungguhnya asas
dan dasar abadi bagi hubungan antara kaum muslimim
dan kalangan non muslim dalam islam adalah perdamaian.
Dengan demikian, peperangan dalam islam adalah satu
situasi dan kondisi yang bersifat temporer bagi
hubungan antara keduanya dan keluar dari kaidah dasar
pergaulan yang digariskan Islam. Oleh karena itu,
peperangan dalam Islam tidak akan dilakukan kecuali
untuk menghilangkan tindak kezhaliman dan
kedurjanaan.
53
kejadian yang tercatat dalam sejarah ketika ia ikut
berjihad di jalan Allah SWT.
54
perang badar tersebut, Dia berperang dengan kegigihan
ketika itu, berpartisipasi dan berprestasi dengan baik.
Allah pun berkehendak mengqishas Umayyah bin
Khallaf, berkas majikannya yang dahulu menimpakan
berbagai siksaan di padang pasir Makkah.
55
takut di wajahnya. Tidak seperti Bilal yang disiksanya
dahulu.
56
‘Hamzah bin Abdul Muthalib,’ jawabku. Umayyah
menyebutkan: ‘Sepak terjangnya menyusahkan kami.’
Demi Allah, aku menuntunnya dengan hati-hati, namun
tiba-tiba Bilal muncul dan melihat kami. Umayyah
pernah menyiksa Bilal di Makkah, guna memaksanya
meninggalkan Islam; untuk itulah dia menjemurnya
dibawah terik matahari, lantas menindihkan batu besar
di dada budaknya itu seraya mengancam: ‘Kamu akan
terus seperti ini sampai mau meninggalkan ajaran
Muhammad!’ Namun Bilal tetap berucap lirih, ‘
Ahad...Ahad..’ Spontan Bilal mengatakan: ‘Ini salah
seorang pemimpin kaum Musyrikin, Umayyah bin Khalaf!
Aku tidak akan selamat jika dia selamat.’ Aku
mengingatkannya: ‘Bilal, apa kamu hendak merampas
tawananku?’ ‘Aku tidak akan selamat bila dia selamat!’
tegasnya. Aku membalas: ‘Apa kamu tidak mendengarku,
Ibnu Sauda?’ Dia kembali menegaskan: ‘Aku tidak akan
selamat jika dia selamat!’.
57
aku menyadari kelemahan diri, maka aku berkata:
‘Selamatkanlah dirimu, tidak ada yang sanggup
menyelamatkanmu dari mereka! Demi Allah, aku tak bisa
Mereka pun memenggal kepala Umayyah dan anaknya.
58
perang tersebut Bilal dan orang-orang muslim telah
membunuh Umayyah bin Khalaf pemuka Quraisy yang
sangat kejam. Penulis hanya bisa memberikan
penjelasan tentang salah satu perang yang diikuti Bilal
yang diabadikan ceritanya.Rasulullah dan setia
mendampinginya, dan juga mengikuti semua perang
dengan tujuan berjihad di jalan-Nya. Tetapi tidak
dijelaskan
59
sekitar 64 atau 65 tahun, menjadikannya sebagai salah
satu khalifah tertua saat berkuasa. Berbeda dengan
'Umar yang memusatkan segala urusan negara dalam
kendali kuat khalifah, 'Utsman cenderung memberikan
hak otonomi yang lebih longgar pada bawahannya. Hal ini
menjadikan perluasan wilayah kekhalifahan dapat
dilangsungkan secara lebih mandiri, sehingga dapat
mencapai wilayah yang lebih jauh. Pada masanya,
kekhalifahan sudah mencapai Khorasan Raya (kawasan
Asia Tengah) di batas timur. Di masanya, masyarakat
Muslim dan non-Muslim menjadi lebih makmur dalam
masalah ekonomi dan menikmati kebebasan yang lebih
besar di bidang politik.
Hijrah ke Madinah
60
Pada 622, Utsman dan istrinya, Ruqayyah,
berada di antara kelompok ketiga Muslim untuk
bermigrasi ke Madinah. Setelah sampai, Utsman tinggal
bersama Abu Talha bin Thabit sebelum pindah ke
rumah yang ia beli beberapa waktu setelahnya. Utsman
adalah salah satu pedagang terkaya di Mekkah, tanpa
membutuhkan bantuan keuangan dari saudara-saudara
Ansari , karena ia telah membawa kekayaan yang sangat
besar yang telah ia kumpulkan dengannya ke Madinah.
Sebagian besar Muslim Madinah adalah petani dengan
sedikit minat dalam perdagangan, dan orang Yahudi
telah melakukan sebagian besar perdagangan di kota.
Utsman menyadari ada peluang komersial yang besar
untuk mempromosikan perdagangan di kalangan umat
Islam dan segera memantapkan dirinya sebagai
pedagang di Madinah. Dengan kerja keras dan
kejujuran, bisnisnya berkembang pesat, membuatnya
menjadi salah satu orang terkaya di Madinah.
61
G. PERANAN UMAR bin KHATTAB DALAM HIJRAH
NABI KE MADINAH
62
Awal Hijrah Kaum Muslim ke Yatsrib
63
"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan
dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha
Penyantun kepada hamba-hamba-Nya". (QS. Al-
Baqarah: 207)
64
"Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat
berhijrah di bumi itu?." Orang-orang itu tempatnya
neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk
tempat kembali". (QS. An-Nisa: 97)
65
Selain Abdullah dan saudaranya: ‘Ukasyah bin
Mihshan, Syuja’ dan ‘Uqbah putra Wahab, Arbad bin
Humayyir, Munqiz bin Nubatah, Said bin Ruqaisy,
Muhzir bin Nadhlah, Yazid bin Ruqaisy, Qais bin Jabir,
‘Amr bin Mihshan, Malik bin ‘Amr, Shafwan bin ‘Amr,
Tsaqf bin ‘Amr, Rabi’ah bin Aktsam, Zubair bin
Ubaidah, Tammam bin Ubaidah, Sakhbarah bin
‘Ubaidah, Muhammad bin Abdullah bin Jahsy, dan dari
kalangan wanita: Zainab binti Jahsy, Ummu Habib binti
Jahsy, Jazzamah binti Jandal, Ummu Qaisy binti
Mihshan, Ummu Habib binti Tsumamah, Aminah binti
Ruqaisy, Sakhbarah binti Tamim, Hamnah binti Jahsy.
Kemudian Umar bin Khattab dan ‘Iyasy bin Abi Rabi’ah
al-Makhzumi.
66
mengambil keputusan yang berkaitan dengan Nabi saw.
Saat itu ada seorang lelaki tua berdiri di depan pintu
dan ketika hendak memasuki Dar al-Nadwah
mengatakan, bawalah aku serta ke dalam. Mereka
mengatakan, siapakah engkau wahai bapak tua? Ia
menjawab, aku orang tua dari Mudhir dan aku punya
pendapat yang akan membimbing kalian.
67
Lailatul Mabit
68
Hadir di Gua Tsur
69
dan bahkan salah satunya, kecuali aku membelinya. Abu
Bakar berkata, terserah engkau. Dan beliau
memerintahkan Ali as agar memberikan seharga onta
dan kemudian berpesan kepadanya supaya
mengembalikan amanat dan menunaikan janji-janji
beliau. Ali as menetap di Mekah tiga hari tiga malam
dan menghantarkan amanat-amanat masyarakat kepada
pemiliknya yang ada pada Rasulullah, dan ketika
semuanya selesai lantas beliau berhijrah ke Madinah
dan bersama Rasulullah menginap di rumah Kultsum bin
Hadm.
70
Rasulullah saw tinggal di gua selama tiga hari dan
kemudian bergerak menuju Madinah.
Berhenti di Quba
Masuk ke Madinah
71
yang menyengat, terpaksa kami kembali ke rumah
masing-masing dan beliau tiba pada saat kami berada di
rumah masing-masing. Orang pertama yang melihat
beliau adalah seorang Yahudi, yang mengetahui apa yang
kami lakukan setiap hari dan ia tahu bahwa kami sedang
menunggu kedatangan Rasulullah. Lantas ia berteriak
dengan lantang, Hai Bani Qailah: ini dia kawan kalian
datang!. Dengan mendengar suara ini, lantas kami
berbondong-bondong keluar dari rumah dan menemui
Nabi dan Abu Bakar juga bersamanya, dikarenakan
mayoritas kami tidak pernah melihat Nabi, lantas kami
mengenal Rasululah saat kami mencari bayang-bayang
beliau dan Abu Bakar berdiri dan menaunginya. Di
Quba, Rasulullah menemui Kultsum bin Hadm, salah
seorang pemuka Bani Amr bin ‘Auf dan untuk
perjumpaan dengan masyarakat, Nabi singgah di rumah
Sa’ad bin Khaitsamah, yang tidak memiliki istri dan
anak, dan para muhajir laki-laki singgah dan menginap di
rumahnya.
72
konglomerat dan penyokong dana yang berjasa dalam
membantu perjuangan dan dakwah Islam saat itu dan
juga ikut aktif berjihad bersama Rasulullah.
73
ceraikan dia supaya anda bisa memperistrinya.”
Abdurrahman pun menjawab, “Semoga Allah
memberkati anda, istri anda dan harta anda.
Tunjukkanlah jalan menuju pasar.”
74
Rully Attaqi dalam bukunya yang berjudul
“Tunjukkan Saya di mana Pasar” menyebutkan kunci
sukses Abdurrahman ada dalam rumus 5 beres, yaitu:
75
Orang-orang Madinah pernah berkata, “Seluruh
penduduk Madinah berserikat (menjalin usaha) dengan
Abdurrahman bin Auf pada hartanya. Sepertiga
dipinjamkan kepada mereka, sepertiga digunakan untuk
membayar hutang mereka, dan sepertiga sisanya
diberikan dan dibagi-bagikan kepada mereka.” Sikap
inilah yang kemudian menumbuhkan sikap saling tolong-
menolong, tidak hanya mengejar keuntungan semata.
Hasilnya, Abdurrahman bersama saudagar lainnya
berhasil mematahkan dominasi pasar Yahudi di Madinah
dan membantu masyarakat muslim yang membutuhkan.
76
Warung Wakaf. Program wakaf ini juga berikhtiar
membangkitkan perekonomian umat dengan pengelolaan
bisnis ritel modern. Manfaat dari hasil pengelolaan
Warung Wakaf yang diperoleh, sebagian diberikan
kepada pengelola Warung Wakaf dan masyarakat yang
membutuhkan. Tidak hanya itu, dalam jangka panjang,
hasil pengelolaan Warung Wakaf juga mampu
menyokong pembangunan Warung Wakaf lainnya.
Dengan demikian, ekonomi umat terus bertumbuh
menguasai pasar.
77
Sya’ir saat Rasulullah SAW sampai di Madinah
78
Artinya :
membawa amanat
79
Wahai nabi yang dimuliakan
Gambar Bersholawat
80
CERITA IMAJINATIF
81
TOKOH YANG DISUKAI
82
orang yang berlomba-lomba terlihat paling baik
paling dermawan paling hebat paling banyak
kekuasaan dan bangga jika mendapat
sanjungan,namun berbeda dengan Abdurrahman bin
Auf beliau justru senantiasa menganggap dirinya
belum apa-apa dibanding orang lain.Dan
Abdurrahman bin Auf juga tidal tergoda denagn
tawaran duniawi yang menggiurkan.dari sifat-sifat
diatas Abdurrahman binAuf banyak disukai.
5. Umar bin Khatab,karena menyeru pada
kebaikan,menyeru kemungkaran.Meskipun dijuluki
singa dipadang pasir krena keangkuhan dan
ketegasan.akan tetapi Umar bin Khatab seringkali
tam[pil ramah dalam mencegah kemungkaran.
83
REFLEKSI PERJUANGAN NABI YANG HARUS
DIIMPLEMENTASIKAN DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI.
84
Khajraj yang selama ini tidak bisa bersatu dan sering
mengalami konflik horizontal di antara keduanya.
Dalam aspek ini Nabi Muhammad Saw. menggunakan
sebuah istilah baru untuk mengikat masyarakat
Madinah menjadi suatu kesatuan yang kokoh, yaitu
ukhuwah Islamiyah, atau persaudaraan sesama
muslim. Dalam rangka menguatkan hal ini, Rasulullah
bersabda, “Seorang muslim bersaudara denga muslim
lainya. Dia tidak menganiayanya, tidak pula
menyerahkannya (kepada musuh). Barangsiapa yang
memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah akan
memenuhi pula kebutuhanya. Barangsiapa yang
melapangkan dari seorang muslim suatu kesulitan,
Allah akan melapangkan baginya suatu kesulitan dari
kesulitan-kesulitan yang dihadapinya di hari
kemudian. Barangsiapa yang menutup aib seorang
muslim, Allah menutup aibnya di hari kemudian.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
85
dipisahkan, keduanya akan saling bersinergi dan
menopang satu dengan lainya.
86
terpelihara dengan baik, maka para penuntut dan
pembela hukum di negeri ini tidak akan terlalu
sulit untuk menerapkan dan mewujudkan keadilan
di tengah-tengah masyarakat. Kenyataannya,
sebagian besar orang tidak mau berbuat jujur,
sehingga seringkali orang yang jujur malah
menjadi hancur (akibat disalahkan). Rasulullah
selalu berbuat jujur tidak hanya kepada para
sahabatnya tetapi juga kepada lawan-lawannya.
Dan inilah yang merupakan kunci keberhasilan
Rasulullah dalam misi risalah dan kenabiannya.
87
c) Tabligh, yang berarti menyampaikan. Nabi dan
rasul selalu menyampaikan apa saja yang
diterimanya dari Allah (wahyu) kepada umat
manusia dan mustahil nabi dan rasul
menyembunyikan wahyu yang diterimanya.
88
PETA PERJALANAN DAN PERJALANAN HIJRAH NABI
89
Rute yang ditempuh Rasul itu adalah setelah keluar
dari rumah beliau, jalan yang ditempuh adalah Gua Tsur,
berjarak sekitar 6-7 kilometer di selatan Makkah.
Sedangkan Madinah berada di sebelah utara Makkah.
Langkah ini diambil untuk mengelabui kafir Quraisy. Di
Gua Tsur ini, Rasulullah dan Abu Bakar tinggal selama
kurang lebih tiga hari.
90
DAFTAR PUSTAKA
https://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-
islam/islam-digest/10/12/08/151083-inilah-rute-
hijrah-nabi-muhammad-saw-dahulu
https://www.academia.edu/8343617/MAKALAH_DAK
WAH_NABI_MUHAMMAD_SAW_PERIODE_MADIN
AH
https://www.google.com/url?q=http://eprints.uny.ac.id
/2597/1/9._Meneladani_Nabi_Muhammad_Saw._dalam
_Kehidupan_Sehari-
hari.pdf&sa=U&ved=2ahUKEwix0beu9-
rhAhX96nMBHUogA5YQFjACegQIChAB&usg=AOvVaw
0stIRjUDKy7q66rODXZnFk
91
https://www.academia.edu/12000095/Substansi_Dakw
ah_Rasulullah_di_Madinah
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&sou
rce=images&cd=&ved=2ahUKEwiKmZOjjPLhAhX_8XMB
HQ4cC6cQjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2F%2Fnurul-
asri-cimahi.blogspot.com%2F2016%2F10%2Fpeta-
perjalanan-hijrah-dari-mekah-
ke.html&psig=AOvVaw2HHlo95auAkIWzNrAFE3LT&us
t=1556517110569906
92
PENULIS :
Nadhirotul Laily
Novinka Putri
Editor :
Vika Indrawati
Zuhriyyatul Jannah
Pencetak :
Orlyn Eeng Fa
Kelompok wardah
93
Kritik & saran :
94