Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK 1

ALJABAR LINEAR LANJUT

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I

1. Reza Selfiana ( 11850422343 )

2. Kiki Safitri Utami ( 11850420446 )

3. Delsi Sandra Sari ( 11850422374 )

4. Tiara Fitri ( 11850422504 )

5. Aisyah Sakila Ramadhan ( 11850422279 )

6. Novela Qurrata Aini (11850422205)

KELAS GABUNGAN

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2021
1. Latihan soal no 4 c dan d halaman 6
Manakah berikut ini yang merupakan subruang vector atas R4 ?

C. {(0,0,0,0),(1,1,1,1),(2,2,2,2)}

Penyelesaian:

() () ()
0 1 2
0 1 2
V1= , V2= , V3=
0 1 2
0 1 2

() () ()
0 1 2
0 1 2
C = K1 + K2 + K3
0 1 2
0 1 2

( )
0+ K 2+ 2 K 3
0+ K 2+ 2 K 3
C=
0+ K 2+ 2 K 3
0+ K 2+ 2 K 3

C = K 2 +2 K 3

| ||
01 2 01
01 2 01
Det =
01 2 01
01 2 01

=0+0–0–0
=0

 V =(0,0,0,0),(1,1,1,1),(2,2,2,2) = 0

(i) a x ϵ V, V a ϵ F dan x ϵ V
ambil sebarang x ϵ V dan a ϵ F
tulis x = ( u, v, w ) dengan u + v + w =0
a x = a ( u, v, w ) = ( au + av + aw )
perhatikan bahwa au ,av, aw = a ( u + v + w ) = a . 0 = 0
karena au + av + aw = 0 maka a x ϵ V

(ii) adb x 1+ x 2 ϵ V V x 1 , x 2 ϵ V
ambil sebarang x 1 , x 2 ϵ V
tulis x 1 = (u1, v1, w1 ) dengan (u1+ v1+ w1) = 0
dan x 2 = (u2, v2, w2 ) dengan (u2+ v2+ w2) = 0
x 1+ x 2 = (u1, v1, w1 ) + (u2, v2, w2 )
= (u1+u2, v1+v2, w1+w2 )
Perhatikan bahwa
u1+u2 v1+v2 w1+w2 = (u1+ v1+ w1) + (u2+ v2+ w2)
=0+0
=0
u1+u2 v1+v2 w1+w2 = 0
maka x 1+ x 2 ϵ V
jadi vector V adalah subruang dari R4

D. {r (1,1,1,1) + s (2,1,4,5)| r,s ϵ R }

Penyelesaian :

 w1 + ⃗
⃗ w2

() ()
1 2
1 r+ 1 s
=
1 4
1 5

()( ) ( )
r 2s 2 s+ r
r + 1 s+ r
= = ϵw
r 4s 4 s +r
r 5s 5 s+ r

 Ambil sebarang dari Q ϵ R dan ⃗


w 1 ϵ w dengan nilai ⃗
v1 (1,1,1,1) r : r ϵ
R
Adt Q . ⃗
w1 ϵ w

() () ( )
1 r Qr
1 r=Q r = Qr
Q ϵw
1 r Qr
1 r Qr

 Jadi {(r + s ) (r,s ϵ R} merupakan sub ruang

2. Latihan soal no 4b halaman 11


Yang manakah sub himpunan dari Rn berikut yang merupakan ruang
vector?
b. {(r1,r2,…..rn) | r 12+ r 22 … .. rn2=1 }

penyelesaian :

misal : u = r 12+ r 22
v= s 12+ s 22

 U+v=v+u
U + v = (r 12+ r 22) + ( s 12+ s 22 ) = (r 12+ s 12 ) + (r 22 + s 22)
V + u = ( s 12+ s 22 ) + (r 12+ r 22) = ( s 12+ r 12 ) + ( s 22 + r 22)

Ku = k (r 12+ r 22) = kr 12 +kr 22


*merupakan sub ruang R

3.
4.
5. Latihan Soal no 3 a Halaman 16

3 a)

Asumsikan ⃗ w 1, ⃗
w 2, w
⃗3 bebas linier pada F 4. Apakah himpunan {⃗
w1 +⃗
w2, ⃗
w 2+⃗
w3 }
juga bebas linier?

Jawab:

Diasumsikan W ={⃗
w 1, ⃗
w 2, ⃗
w 3 } bebas linier pada F 4 sehingga terdapat r =0 ∈ F .

() ()
a1 b1

Misalkan { ⃗ w2 } =⃗x , { ⃗
w1 +⃗ w 1 = a2 , ⃗
w3 }=⃗y dan diambil sebarang ⃗
w2 +⃗ w 2= b2
,
a3 b3
a4 b4

()
c1
w 3= c 2 ∈ W dengan a 1 , ⋯ , a 4 , b1 , ⋯ , b4 , c 1 , ⋯ , c 4 ∈ F . Akan ditunjukkan {⃗x , ⃗y }

c3
c4
bebas linier sehingga:

Jika dimisalkan ∃r 1 , r 2 ∈ F akan dikatakan bebas linier jika r 1 ⃗x + r 2 ⃗y =0.

r 1 ⃗x + r 2 ⃗y =0
r1 ¿

( )( ) ( )( ) ()
a1 b1 b 1 c1 0
r1 a 2 + b 2 +r b2 + c2 = 0
2
a3 b3 b3 c3 0
a4 b4 b4 c4 0

( ) ( ) ( ) ( )()
a1 b1 b1 c1 0
a b b2 c2
r 1 2 +r 1 2 + r 2 +r 2 =0
a3 b3 b3 c3 0
a4 b4 b4 c4 0

( ) ( ) ( ) ()
a1 b1 c1 0
r 1 a2 +(r ¿ ¿1+r 2) b2 + r
2
c2 = 0 ¿
a3 b3 c3 0
a4 b4 c4 0

Karena ⃗
w 1, ⃗
w 2, ⃗
w 3 bebas linier maka:

r 1=0

r 1 +r 2=0

r 2=0

Yang menghasilkan solusi trivial r 1=0 dan r 2=0. Dengan demikian, terbukti,
bahwa {⃗
w1 +⃗
w2, ⃗
w 2+⃗
w3 } adalah bebas linier.

6. Latihan soal no. 2 (b) halaman 33 pada modul:

2. Untuk setiap pasangan basis terurut berikut, tentukan matriks transisi dari basis
B ke basis ∁.

b. B= {1 , X , X 2 } dan ∁= {1−X , X 2 ,1+ X } untuk P 2

Jawaban:

Misalkan B= {1 , X , X 2 } dan ∁= {1−X , X 2 ,1+ X } adalah basis terurut P2. Untuk


menghitung matriks transisi antara kedua basis ini, kita harus menghitung matriks
[I ] B ,∁. Maka (I ( 1 , X , X 2 ) )∁=( 1 , X , X 2 )∁=( X 2 , X , 1 ). (Catat bahwa koordinat pada
basis ∁ adalah koordinat standar pada reverse order). Matriks transisi adalah
()
2
X
P=[I ] B ,∁= X
1

7. Bab 4 norm dan hasil kali dalam 244-246


 Sub bab 4.1 dan sifat sifat dasar

Pada bab sebelumnya, kita mempelajari vector dan ruang vector


aljabar dan geometri. Secara khusus, konsep jarak tidak memainkan peran
apapun. Ada banyak alasan untuk ini, alasan utama adalah bahwa kita
mempelajari ruang vector atas bidang sewenang-wenang, dan pada
umumnya kita tidak memiliki konsep jarak untuk lapangan sewenang-
wenang. Bab ini mempelajari ruang vector nyata dan kompleks secara
ekslusif dan dimulai dengan menangani dua isu utama dari jarak dan
orthogonal.

Pada bab ini kita memperkenalkan norma-norma untuk ruang


vector nyata dan kompleks. Norma adalah (pada dasarnya) fungsi jarak.
Kita juga memperkenalkan produk dalam, yang menggeneralisasi konsep
produk titik pada Rn. seperti yang kita perlihatkan, hasil kali dalam terkait
dengan norma. Oleh karena itu, ide yang kita bahas dalam bab ini akan
lebih geometris. Namun, kita akan terus memberikan bukti aljabar dari
hasil utama (walaupun kita akan dipandu oleh instuisi geometri kita) salah
satu alasannya adalah bahwa kita kemudian dapat menerapkan hasil ini ke
ruang vector berdimensi tak hingga dan memperoleh aplikasi penting.

Kita mulai bagian ini dengan definisi norma pada ruang vector
nyata atau kompleks yang berubah-ubah. Ingatlah bahwa bilangan
kompleks arbiter a+bi ϵ С dengan a, b ϵ R, nilai absolut |a+b i| adalah
bilangan real nonnegative √ a2 +b 2

 Defenisi 4.1.1

Norma dalam ruang vektor real atau kompleks V adalah fungsi yang
bernilai nyata, biasanya dilambangkan dengan ‖.‖, yang memenuhi

(i) ‖v‖≥ 0untuk semua v ∈V , dan‖v‖=0 jika dan hanya jika v =⃗0

(ii) ‖k v‖=|k|‖v‖untuk semua skalar k , v ∈ V

(ii) ‖u+ v‖≤‖u‖+‖v‖ untuk semua u , v ∈V

Bukti:

(i) ‖v‖= √ (v , v )≥ 0 dan


‖v‖=0
√ v , v=0, maka v=0

Jika v=0
√ v , v= √0,0
¿0
‖v‖=0

(ii) ‖k v‖=√( k v , k v )

¿ √k (v , v )
2

¿ √ k2 ( v , v )

¿|k|‖v‖

(iii) ‖u+ v‖=√ (u+ v , u+v )


2
‖u+ v‖ =( u+v , u+v )
¿ ( u , u ) +2 ( u , v )+ ( v , v )

¿ ( u , u ) +2‖u‖‖v‖+(v , v )
2 2
¿‖u‖ +2‖u‖‖v‖+‖v‖

¿¿ diakarkan maka didapat

‖u+ v‖≤‖u‖+‖v‖

Jika ‖.‖ adalah norma pada ruang vektor V dan v , w ∈ V , maka jarak
antara u dan w (relatif terhadap ‖.‖) oleh d ( v , w ) =‖v−w‖.

(i) d ( u , v )=‖u−v‖= √ ( u−v , u−v ) ≥ 0 dan

d ( u , v )=0
‖u−v‖=0
√ ( u−v ,u−v ) =0 dan u−v=0
Maka u−v=0

Jika u−v=0
Maka d ( u , v )=d ( u , u )
¿‖u−u‖
¿ √ ( u−u , u−u )
¿ √ ( 0,0 )
d ( u , v )=0
(ii) d ( u , v )=‖u−v‖

¿ √ ( u−v ,u−v )

¿ √ ( v−u , v−u )

¿‖v−u‖

d ( u , v )=d ( v , u )

(iii) d ( u , v )=‖u−v‖

¿‖u−v+ w−v‖

≤‖u−w‖+‖w−v‖

d ( u , v )=d ( u , w ) + d( w , v )

 Contoh 4.1.2

(i) Pada Rn tentukan

‖( a1 , a2 , … , a n)‖= √ a12+ a22+ …+a n2


Maka, ‖v‖ adalah jarak dari (0,0 , … , 0) ke v di Rn. (Untuk n=1,2,3 ini seharusnya
sudah familiar dengan geometri sekolah menengah). Bahwa ‖v‖memenuhi (i),(ii),
(iii) di atas sudah diketahui dengan baik. Kami akan mengacu pada norma ini ‖v‖
pada R sebagai norma euclidean biasa.
n
(ii) Untuk ( a 1 , a 2 , … , an ) ϵ R , kita definisikan

‖( a1 , a2 , … , a n)‖=|a1|+|a2|+…+|an|
Properti (i) dan (ii) berlaku untuk ‖v‖ jelas. Kami memeriksa properti (iii). Untuk
setiap pasangan bilangan real a , b ,|a+ b|≤|a|+|b| Oleh karena itu
‖(a1 +b 1 , … , an +b n)‖t=‖a1 +b 1‖+…+|an +b n|≤|a 1|+|b1|+ …+|a n|+|bn|=‖a1 ,… , a n‖t +‖b1 , … , bn‖t
. Jadi ‖v‖t mendefinisikan norma pada Rn , yang kadang-kadang disebut norma
taksi.

(iii) Sekali lagi di Rn, tentukan


‖(a1 , … , an )‖max =max ¿|a 1|, … ,|a n|}¿
Sangat mudah untuk memeriksa bahwa ‖v‖max adalah norma pada Rn

(iv) Misalkan C ( [ 0,1 ] , R) menyatakan ruang vektor dari semua fungsi bernilai real
kontinu yang didefinisikan pada [0,1]. Untuk f ( x ) ∈C [ 0,1 ] , R ¿ kita definisikan
1

‖f (x)‖1=∫|f ( x)|dx
0

Ini mengikuti dari kalkulus bahwa ‖v‖t adalah norma pada ( [ 0,1 ] , R) . (Catatan:
Untuk membuktikan bahwa ‖f ( x)‖1 pasti positif, kita membutuhkan f ( x)
kontinu).

(v) Di C n kita memiliki norma biasa yang diberikan oleh

‖( c1 , c 2 , … , c n )‖=√|c 1| +|c 2| +…+|c n|


2 2 2

Jika seseorang memandang C n sebagai R2 n (menggunakan identifikasi C dengan


n 2n
R seperti biasa), norma ini memberikan fungsi jarak biasa pada R .

(vi) Jika dilambangkan dengan ]C ( [ 0,1 ] , R) ruang vektor kompleks dari semua
fungsi kompleks kontinu pada interval satuan, maka rumus yang diberikan pada
(iv) di atas memberikan norma pada ruang vektor ini. Perhatikan bahwa
integralnya adalah fungsi bernilai real positif, sehingga argumen yang
memberikan norma akan sama.

Terkait erat dengan konsep norma adalah produk dalam. Memang, kami
akan membuktikan bahwa setiap produk dalam memunculkan norma secara alami
(meskipun kebalikannya tidak benar). Melalui produk dalamlah kita akan
memperoleh sifat dasar dari norma-norma yang kita minati. Selanjutnya kita
memberikan definisi produk dalam yang nyata, menunda kasus kompleks ke akhir
bagian. Kasus nyata dan kompleks sangat mirip, dan sebenarnya bukti dari semua
teorema kita dapat diberikan secara bersamaan. Namun, ketika pertama kali
mempelajari subjek ini, mungkin yang terbaik adalah memeriksa kasus nyata yang
sudah dikenal terlebih dahulu dan kemudian melihat bagaimana kasus kompleks
menggeneralisasi kasus nyata. Dalam Detik. 4.2 dan 4.3, semua bukti yang
diberikan akan berlaku untuk kedua kasus tersebut.

Anda mungkin juga menyukai