Anda di halaman 1dari 36

  

2. Misalkan: u = (u1, u2, u3), v = (v1, v2, v3), dan w = (w1, w2, w3)
 
v + w = (v1, v2, v3) + (w1, w2, w3) = (v1 + w1, v2 + w2, v3 + w3)

    u2 u3 u1 u3 u1 u2 
u x ( v + w ) =  v  w v3  w3
,
v1  w1
,
v3  w3 v1  w1 v 2  w2


 2 2 

= [u2 (v3 + w3) – u3 (v2 + w2), -u1 (v3 + w3) + u3 (v1 + w1), u1 (v2 +
w2) – u2 (v1 + w1)]
= [(u2v3 + u2w3 – u3v2 – u3w2), (-u1v3 – u1w3 + u3v1 + u3w1), (u1v2 +
u1w2 – u2v1 – u2w1)]
= [{(u2v3 – u3v2) + (u2w3 – u3w2)}, {(-u1v3 + u3v1) – (u1w3 – u3w1)},
{(u1v2 – u2v1) + (u1w2 – u2w1)}]
= [(u2v3 – u3v2), -(u1v3 – u3v1), (u1v2 – u2v1)] + [(u2w3 – u3w2), -(u1w3 –
u3w1), (u1w2 – u2w1)]
 u2 u3 u u 3 u1 u2 
 , 1 
=  v2 v3 v1
,
v 3 v1 v2 
+
 

 u2 u3 u u 3 u1 u2 
 , 1 , 
 w2 w3 w1 w3 w1 w2 


   
= (u x v ) + (u x w )
Bukti untuk yang lainnya dipersilahkan mahasiswa untuk mencobanya sendiri.
 
Dari Teorema IV.9 nomor 1 dapat kita lihat bahwa vektor u x v arahnya
 
kebalikan dari vektor v x u seperti yang diperlihatkan dalam Gambar IV.23.
Gambar IV.23.

Contoh IV.34
  
Diketahui u = (-2, 0, 4), v = (3, -1, 2), w = (4, 1, 0), dan k = 3. Buktikanlah:
   
(a) u x v = -( v x u )
      
(b) u x ( v + w ) = ( u x v ) + ( u x w )
   
(c) k ( u x v ) = (k u ) x v
Jawab:
   0 4 2 4 2 0 
 
(a) u x v =  1 2
,
3 2
,
3 1 
 

= (0 + 4, -(- 4 - 12), 2 - 0) = (4, 16, 2), (i)


   1 2 3 2 3 1 
 
v x u =  0 4
,
2
,
4 2 0 
 

= (- 4 – 0, -(12 + 4), 0 - 2) = (-4, -16, -2) = - (4, 16, 2). (ii)


   
Dari (i) dan (ii) diperoleh bahwa u x v = - ( v x u ).
 
(b) v + w = (3, -1, 2) + (4, 1, 0) = (7, 0, 2),
    0 4 2 4 2 0
 
u x (v + w ) =  0 2
,
7 2
,
7 0
 

= (0 – 0, -(- 4 - 28), - 0 - 0) = (0, 32, 0). (i)


Dari bagian (a) diperoleh bahwa:
 
u x v = (4, 16, 2), (ii)

   0 4 2 4 2 0
 
u x w =  1 0
,
4 0
,
4 1 
 

= (0 – 4, -(0 - 16), - 2 - 0) = (-4, 16, -2). (iii)


Dari (ii) dan (iii) diperoleh:
   
( u x v ) + ( u x w ) = (4, 16, 2) + (-4, 16, -2)
= (0, 32, 0). (iv)
Dari (i) dan (iv) diperoleh bahwa:
      
u x ( v + w ) = ( u x v ) + ( u x w ).
 
(c) Dari bagian (a) diperoleh u x v = (4, 16, 2).
 
k ( u x v ) = 3 (4, 16, 2) = (12, 48, 6). (i)

k u = 3 (-2, 0, 4) = (-6, 0, 12). (ii)
   0 12 6 12 6 0 
 
(k u ) x v =  1 2
,
3 2
,
3 1 
 

= (0 + 12, -(- 12 - 36), 6 - 0) = (12, 48, 6). (iii)


   
Dari (i) dan (iii) diperoleh: k ( u x v ) = u x v .

 
Seperti telah diketahui, vektor satuan baku untuk R3 adalah i = (1, 0, 0), j =

(0, 1, 0), dan k = (0, 0, 1). Jika kita lakukan perkalian silang di antara vektor satuan
baku ini maka akan diperoleh:
   0 0 1 0 1 0 
 
i x j =  1 0
,
0
,
0 0 1 
 

= (0, 0, 1) = k .

   1 0 0 0 0 1 
 
j x k =  0 1
,
0 1
,
0 0 
 

= (1, 0, 0) = i .
   0 1 0 1 0 0 
 
k x i =  0 0
,
1
,
0 1 1 
 

= (0, 1, 0) = j .
        
Jadi: i x j = k j x k = i k x i = j .

Perkalian silang dapat diterapkan untuk mencari persamaan bidang yang melalui
tiga titik yang tidak segaris seperti dalam contoh berikut.

Contoh IV.35
Tentukanlah persamaan bidang yangmelalui titik P (1, -2, 3) Q (4, 1, -2), dan R (-2, -3, 0).
Jawab
Buat vektor PQ dan PR seperti yang diperlihatkan di dalam Gambar IV.24

PQ  (4 – 1, 1 + 2, -2 - 3) = (3, 3, -5)
   
atau PQ  3i +3 j – 5k

PR  (-2 – 1, - 3 + 2, 0 - 3) = (-3, -1, -3)
   
atau PR  -3 i – j – 3k
Gambar IV.24

  
i j k
 
PQ x PR = 3 3 5
3 1 3

3 5 3 5  3 3 
= i  j  k
1 3 3 3 3 1
  
= -14 i + 24 j + 6k .

Jadi persamaan bidang yang melalui titik P (1, -2, 3) dengan vektor normalnya PQ x
   
P R = -14 i + 24 j + 6k adalah:
-14 (x - 1) + 24 (y + 2) + 6 (z - 3) = 0
atau -14x + 24y + 6z – 44 = 0
atau 14x – 24y -6z + 44 = 0.

Dalam Teorema IV.8 telah ditunjukkan identitas Lagrange sebagai berikut:


  2  2  2 
u xv  u v - (u .v ) 2 .
(i)
 
Jika θ menyatakan sudut antara u dan v , maka:
   2  2
u .v = u v Cos θ. (ii)
Masukkan persamaan (ii) ke persamaan (i), akan diperoleh:
  2  2  2  2  2
u xv  u v - u v Cos2 θ
 2  2
= u v (1 - Cos2 θ)
 2  2
= u v Sin2 θ.
Jadi:
   
u xv = u v Sin θ.

Dari Gambar IV.25 dapat kita lihat bahwa v Sin θ adalah jajaran genjang yang
 
dibentuk oleh vektor u dan v . Karena itu, jika L menyatakan luas jajaran genjang,
maka:
   
L  ( alas )(tinggi )  u v sin   u xv .

Gambar IV.25.

Contoh IV.36
Carilah luas segitiga yang dibangun oleh titik-titik A (1, 2, 3), B (2, 1, -2), dan C (3, 1, 4).
Jawab:
Luas segitiga ABC adalah setengah luas jajaran genjang yang dibangun oleh vektor-
vektor AB dan AC (lihat Gambar IV.26).

Gambar IV.26.


AB = (2 – 1, 1 – 2, - 2 - 3) = (1, -1, -5)

AC = (3 – 1, 1 – 2, 4 - 3) = (2, -1, 1)
  
i j k
 
AB x AC = 1 1 5
2 1 1
1 5 1 5  1 1 
= i  j  k
1 1 2 1 2 1
  
= -6 i - 11 j + k .
 
Jika L adalah luas jajaran genjang yang dibangun oleh vektor A B dan AC , maka:
L= ABxAC  ( 6) 2  ( 11) 2  12  158 .
Jadi:
Luas segitiga ABC = ½ 158 .

 
Telah kita perlihatkan bahwa u xv menyatakan luas jajaran genjang yang
  
dibangun oleh vektor u dan v . Sekarang buat vektor w yang membentuk sudut θ
    
dengan vektor u x v (lihat Gambar IV.27). Hasil kali antara w dan u x v adalah:
     
w . ( u x v ) = w u xv Cos θ.
  
Bentuk perkalian w . ( u x v ) ini dinamakan perkalian tripel skalar.

Dari Gambar IV.27 tampak bahwa w Cos θ adalah tinggi paralel epipedum yang
    
dibangun oleh vektor u , v , dan w . Karena u xv adalah luas alas paralel epidedum,
     
maka harga mutlak w . ( u x v ) atau | w . ( u x v )| adalah volume paralel epidedum
tersebut. Jadi jika V adalah volume paralel epidedum, maka:
     
V = | w . ( u x v )| = | w u xv Cos θ |

Gambar IV.27.

Contoh IV.37
  
Hitunglah volume paralel epideum yang dibangun oleh vektor-vektor a = i + j +2
        
k , b = i – j + k , dan c = 3 i + 2 j + k .

Jawab:
  
Volume paralel epidedum adalah: | c .( a x b )|
  
i j k
  1 2 1 2  1 1    
a x b = 1 1 2 = i  j  k  3i  j  2k
1 1 1 1 1 1
1 1 1

        
| c .( a x b )| = (3i  2 j  k ).(3i  j  2 k )  9  2  2  9.

Jadi volume paralel epidedum adalah 9.

Di bawah ini diberikan toerema yang menyangkut perkalian tripel skalar yang
dapat digunakan untuk pemecahan masalah-masalah yang berhubungan dengan perkalian
tersebut.

Teorema IV.10
   
Untuk setiap vektor u , v , w , dan x di R3 dan setiap konstanta k, berlaku:
         
1. ( u + v ) . ( w x x ) = u . ( w x x ) + v . ( w x x )
     
2. k u . ( v x w ) = k { u . ( v x w )}
     
3. a. u . ( v x w ) = - v . ( u x w )
     
b. u . ( v x w ) = - u . ( w x v )
     
c. u . ( v x w ) = - w . ( v x u )
        
4. u . ( v x w ) = v . ( w x u ) = w . ( v x u )

Bukti:
Pembuktian hanya akan diberikan untuk nomor 1 dan 3a saja, yang lainnya diserahkan ke
 
mahasiswa untuk membuktikannya sendiri. Misalkan u = (u1, u2, u3), v = (v1, v2, v3),
 
w = (w1, w2, w3), dan x = (x1, x2, x3).
 
1. u + v = (u1, u2, u3) + (v1, v2, v3) = (u1 + v1, u2 + v2, u3 + v3)
   w w3 w w3 w1 w2 
 2 , 1 
w x x =  x2 x3 x1 x3
,
x1 x2 
 

= { ( w2 x3  w3 x 2 ),( w1 x3  w3 x1 ), ( w1 x 2  w2 x1 ) }.
   
( u + v ) . ( w x x ) = (u1 + v1, u2 + v2, u3 + v3) . {(w2 x3 - w3 x2), -(w1 x3 - w3 x1), (w1 x2 -
w2 x1)}
= (u1 + v1) (w2 x3 - w3 x2) – (u2 + v2) (w1 x3 - w3 x1) + (u3 + v3) (w1 x2
- w2 x1)
= {u1 (w2 x3 - w3 x2) - u2 (w1 x3 - w3 x1) + u3 (w1 x2 - w2 x1)} +
{v1 (w2 x3 - w3 x2) - v2 (w1 x3 - w3 x1) + v3 (w1 x2 - w2 x1)}
= (u1, u2, u3) . {(w2 x3 - w3 x2), -(w1 x3 - w3 x1), (w1 x2 - w2 x1)}
(v1, v2, v3) . {(w2 x3 - w3 x2), -(w1 x3 - w3 x1), (w1 x2 - w2 x1)}
     
= u . ( w x x ) + v . ( w x x ).
   v v3 v v 3 v1 v2 
 2 , 1 
3a. ( v x w ) =  w2 w3 v1
,
w3 w1 w2 
 

= { ( w2 x3  w3 x 2 ),( w1 x3  w3 x1 ), ( w1 x 2  w2 x1 ) }
  
u . ( v x w ) = (u1, u2, u3) . {(v2 w3 - v3 w2), -(v1 w3 - v3 w1), (v1 w2 - v2 w1)}
= u1 (v2 w3 - v3 w2) - u2 (v1 w3 - v3 w1) + u3 (v1 w2 - v2 w1)
= u1 v2 w3 - u1 v3 w2 – u2 v1 w3 + u2 v3 w1 + u3 v1 w2 + u3 v2 w1
= - v1 (u2 w3 - u3 w2) – v2 (-u1 w3 + u3 w1) - v3 (u1 w2 – u2 w1)
= (-v1,- v2,- v3) . {(u2 w3 - u3 w2), -(u1 w3 - u3 w1), (u1 w2 – u2 w1)}
= -(v1, v2, v3) . {(u2 w3 - u3 w2), -(u1 w3 - u3 w1), (u1 w2 – u2 w1)}
  
= v . ( u x w ).

Contoh IV.38
    
Buktikanlah bahwa ( u + v ) . ( u + v ) x w = 0.

Bukti:
          
(u + v ) . (u + v ) x w = (u + v ) . (u x w ) + (v x w )
         
= u . {( u x w ) + ( v x w )} + v . {( u x w ) + ( v x w )}
          
= u . (u x w ) + u . (v x w ) + v . (u x w ) + v . (v x

w)
  
  
=0 = - u . (v x w ) =0
     
= u . ( v x w ) - u . ( v x w ) = 0.
I. Latihan IV.4
          
1. Diketahui u = 2 i – j + 3k , v = j + 7 k , dan w = i + 4 j + 5k .
Hitunglah:
       
a. v x w b. u x ( v x w ) c. ( u x v ) x w
        
d. ( u x v ) x ( v x w ) e. u x ( v – 2 w ) f. ( u x v ) –

2w
 
2. Carilah semua vektor yang tegak lurus terhadap u = (-2, 1, -4) dan v = (3, -4, 5)!
     
3. Misalkan a = (-1, 3, 2) dan b = (1, 1. -1), carilah c yang memenuhi a x c = - b !
4. Tentukanlah vektor yang ortogonal pada bidang yang dibentuk oleh titik-titik P (-1,
2,
0), Q (5, -1, 3), dan R (4, 0, -2).
5. Tentukanlah luas jajaran genjang yang dibangun oleh vektor:
       
a. a = -2 i + j + 4 k dan b =4i –2 j + 5k
       
b. a = 2 i – 5 j + 2 k dan b =3i -3 j - 6k
6. Hitunglah luas segitiga dengan titik-titik sudutnya adalah:
a. A (3, 2, -1), B (2, 4, 6), dan C (-1, 2, 7)
b. A (2, 0, -3), B (1, 4, 5), dan C (7, 2, 9)
7. Carilah persamaan bidang yang melalui titik Q (-1, -2, 3) dan tegak lurus terhadap dua
bidang x – 3y +2z = 7 dan 2x -2y – z = -3!
8. Carilah persamaan bidang yang melalui titik P (6, 2, -1) dan tegak lurus pada garis
potong 4x – 3y + 2z + 5 = 0 dan 3x + 2y – z + 11 = 0!
 
9. Jika diketahui a dan b adalah dua vektor yang saling ortogonal di R3 dan masing-
  
masing panjangnya 1. Jika terdapat vektor c yang memenuhi persamaan c x b = a


c , buktikanlah bahwa:
 
a. c ortogonal pada b dan panjangnya 1 / 2 2
   
b. ( c x b ) x b = - c
   
c. c = 1/2 a – 1/2 ( a x b )
    
10. Diketahui u dan v dua vektor yang tidak sejajar di R3. Jika u . v = 2, u = 1,

v =
   
1, dan jika w = 2 ( u x v ) – 3 v , hitunglah:
  
a. u . ( v + w )

b. w

 
c. Sudut antara v dengan w
     
11. Misalkan a = (2, -1, 2) dan b = (3, 4, -1). Carilah vektor c sehingga a x c = b

dan
 
a . c = 1!
 
12. Hitunglah volume paralel epidedum yang dibangun oleh vektor-vektor u = 2 i + 3

j
       
+ 4k , v = 4 j - k , dan w = 5 i + j + 3k !
 
13. Andaikan V adalah volume paralel epidedum yang dibangun oleh a = (3, 2, 1), b =

(1,

1, 2), c = (1, 3, 3).
a. Hitunglah volume V!
 
b. Hitunglah luas permukaan yang dibangun oleh a dan b !
  
c. Tentukanlah sudut antara a dan bidang yang ditentukan oleh b dan c !
14. Buktikan:
           
a. ( a x b ) x ( c x d ) = ( a x b . d ) c - ( a x b . c ) d
         
b. a x ( b x c ) + b x ( c x a ) + c x ( a x b ) = d
15. Volume tetrahedron adalah 1/3 (luas alas) (tinggi). Jika sebuah tetrahedron sisi-
  
sisinya terdiri dari u , v , dan w , buktikanlah bahwa volume tetrahedron tersebut
  
adalah: 1/6 | u . ( v x w )|!
16. Hitunglah volume tetrahedron yang titik-titik sudutnya adalah P (-1, 2, 3), Q (4, -1,
2),
R (5, 6, 3), dan S (1, 1, -2)!
           
17. Diketahui u = 2 i + j - 4 k , v = i + 2 j - 3 k , dan w = i + j + k .

Hitunglah:
      
a. u . ( v x w ) b. ( u . v ) ( v x w )
      
c. ( u . v ) ( v . w ) d. ( u . v ) x w

J. KOMBINASI LINIER
Dalam bagian B.b telah kita bahas mengenai perkalian vektor dengan suatu skalar.
Dari pembahasan tersebut, dapat dilihat bahwa suatu skalar dikalikan dengan vektor
hasilnya adalah vektor lagi. Jika beberapa vektor dikalikan dengan skalar yang berlainan
dan hasilnya dijumlahkan, maka hasil penjumlahan ini akan berupa vektor juga. Sebagai
  
contoh, jika diketahui u = (1, 2, 3), v = (-2, 3, -1), w = (3, -1, 2), k = 2, l = -1, m = 3,
maka:
  
k u + l v + m w = 2 (1, 2, 3) + (-1) (-2, 3, -1) + 3 (3, -1, 2)
= (2, 4, 6) + (2, -3, 1) + (9, -3, 6)
= (2 + 2 + 9, 4 -3 -3, 6 + 1 +6)
= (13, -2, 13).
Dari contoh ini dapat dilihat bahwa sebuah vektor dapat merupakan kombinasi linier dari
vektor-vektor lainnya.

  
Definisi: Jika v1 , v 2 , ..., v n adalah vektor-vektor di R2 atau R3, dan k1, k2, ..., kn adalah
skalar, maka vektor:
   
w = k1 v1 + k2 v 2 + ... + kn v n ,
  
dinamakan kombinasi linier dari v1 , v 2 , ..., v n .

Contoh IV.39
  
Misalkan a = (1, 2), b = (-2, 1), dan c = (6, 2) adalah vektor-vektor di R2.
  
Buktikanlah bahwa c merupakan kombinasi linier dari a dan b .

Jawab:
  
Jika c merupakan kombinasi linier dari vektor a dan b , maka terdapat x dan y
     
sehingga c = x a + y b . Jika kita masukkan komponen-komponen a , b , dan c
pada persamaan tersebut, maka diperoleh:
(6, 2) = x (1, 2) + y (-2, 1)
atau (6, 2) = (x, 2x) + (-2y, y)
atau (6, 2) = (x – 2y, 2x + y).
Penyamaan komponen-komponen yang bersesuaian memberikan:
x – 2y = 6
2x + y = 2.
Bentuk ini adalah sistem persamaan linier yang terdiri dari dua persamaan dan dua
bilangan yang tidak diketahui. Untuk memecahkan sistem persamaan linier ini dapat
digunakan eliminasi Gauss-Jordan pada matriks yang dipernesarnya, yaitu:
1 2 6 1 2 6 1 2 6 1 0
2
1 2
 O21 (-2) 0
5 2
 O2 (1/5) 0
1 2
 O12 (2) 0
1
      

2 
 2
.

  
Dari matriks terakhir, diperoleh bahwa x = 2 dan y = -2, sehingga c = 2 a - 2 b . Jadi
  
c merupakan kombinasi linier dari a dan b .

Contoh IV.40
   
Diketahui a = (1, 2), b = (3, 6), dan c = (4, 8). Tunjukkan Bahwa c merupakan
 
kombinasi linier dari a dan b .
Jawab:
  
Jika c merupakan kombinasi linier dari vektor a dan b , maka terdapat x dan y
     
sehingga c = x a + y b . Jika kita masukkan komponen-komponen a , b , dan c
pada persamaan tersebut maka diperoleh:
(4, 8) = x (1, 2) + y (3, 6)
atau (4, 8) = (x, 2x) + (3y, 6y)
atau (4, 8) = (x + 3y, 2x + 6y).
Penyamaan komponen-komponen yang berkesesuaian memberikan:
x + 3y = 4
2x + 6y = 8.
Ini merupakan sistem persamaan linier dengan dua bilangan tak diketahui yaitu x dan y.
Untuk mencari jawaban sistem persamaan linier ini, akan digunakan eliminasi Gauss-
Jordan sebagai berikut:
1 3 4 1 3 4
2
6 8
 O21 (-2) 0
0 0
.
   

Dari matriks yang terakhir, diperoleh x + 3y = 4 atau x = 4 – 3y. Dari persamaan ini
tampak bahwa x bergantung pada y. Jika kita ambil sembarang harga y, maka harga x dan
y ini akan selalu memenuhi sisten persamaan linier di atas, berarti sistem persamaan linier
 
di atas mempunyai banyak jawab. Karena ada harga x dan y yang memenuhi c = x a +
   
y b , maka c merupakan kombinasi linier dari a dan b .

Contoh IV.41
   
Supaya merupakan kombinasi linier dari a , b , dan c , maka harus ada skalar x, y,
d
       
dan z sehingga d = x a + y b + z c . Jika komponen-komponen a , b , c , dan d
dimasukkan ke dalam persamaan ini, akan diperoleh:
(1, 6, -6) = x (1, 2, 1) + y (2, 5, 0) + z (3, 3, 8)
atau (1, 6, -6) = (x, 2x, x) + (2y, 5y, 0) + (3z, 3z, 8z)
atau (1, 6, -6) = (x + 2y + 3z, 2x + 5y + 3z, x + 8z).
Dengan menyamakan komponen-komponen yang bersesuaian diperoleh:
x + 2y + 3z = 1
2x + 5y + 3z = 6
x + 8z = -6.
Dengan memecahkan sistem persamaan linier ini, akan diperoleh harga x, y, dan z. Untuk
memecahkannya akan digunakan eliminasi Gauss-Jordan pada matriks yang diperbesar
dari sistem persamaan linier tersebut, yaitu:
1 2 3 1  1 2 3 1 
2
 5 3 6 
  O21 (-2), O31 (-1) 0
 1 3 4 
  O12 (-2), O32 (2)
1
 0 8 
 6 0
 2 5 
 7

1 0 9  7 1 0 9  7 1 0
0
 1 3 4 
  O3 (-1) 0
 1 3 4 
  O13 (-9), O23 (3) 0
 1

0 0 1 1 
 
0 0 1  1
 
0 0

0 2 
0 1  .
1  1

   
Dari matriks terakhir diperoleh x = 2, y = 1, dan z = -1, sehingga d =2 a + b - c.
   
Jadi d merupakan kombinasi linier dari a , b , dan c .

Contoh IV.42
  
Misalkan a = (2, 1, 4), b = (3, -2, -1), dan c = (-2, 3, 4) adalah vektor-vektor di R3.
   
Tunjukanlah bahwa d = (5, 2, 1) bukan kombinasi linier dari a , b , dan c !
Jawab:
   
Supaya merupakan kombinasi linier dari a , b , dan c , maka harus ada skalar x, y, z
d
       
sehingga d = x a + y b + z c . Jika komponen-komponen a , b , c , dan d
dimasukkan ke dalam persamaan ini, akan diperoleh:
(5, 2, 1) = x (2, 1, 4) + y (3, -2, -1) + z (-2, 3, 4)
atau (5, 2, 1) = (2x, x, 4x) + (3y, -2y, -y) + (-2z, 3z, 4z)
atau (5, 2, 1) = (2x + 3y - 2z, x - 2y + 3z, 4x - y + 4z).
Dengan menyamakan komponen-komponen yang bersesuaian diperoleh:
2x + 3y - 2z = 5
x - 2y + 3z = 2
4x - y + 4z = 1.
Dengan menggunakan eliminasi Gauss-Jordan,pemecahan sistem persamaan linier ini
adalah:
2 3 2 5 1 2 3 2 1 2
1
 2 3 2
  O12 2
 3 2 5
  O21 (-2), O31 (-4) 0
 7

4 1 4 1
 
4 1 4 1
 
0 7

3 2  1 2 3 2  1 0
8 1 
  O2 (1/7)
0
 1 8/7 1 / 8
  O12 (2), O32 (-7)
0
 1
8  7
 
0 7 8  7  
0 0

5/7 16 / 7 
8/7 1/ 8  .

0 8  

Dari matriks yang terakhir, baris ketiga terdapat kontradiksi, yaitu 0 = -8. Hal ini tidak
mungkin. Karena itu, sistem persamaan linier di atas tidak mempunyai jawaban dan hal
    
ini berarti bahwa tidak ada harga x, y, z yang memenuhi d = x a + y b + z c . Jadi d
  
bukan kombinasi linier dari a , b , dan c .

Teorema IV.11
  
Jika u dan v adalah dua vektor di R2 yang tidak sejajar, dan w adalah vektor
 
sembarang di R2, maka ada satu dan hanya satu pasangan k dan l sehingga w = k u +

l v.
Secara geometri, teorema ini dapat diterangkan sebagai berikut (lihat gambar IV.28),
   
ambil u dan v yang tak segaris, serta w sembarang. Dari titik terminal w , tarik garis
    
sejajar u dan v sehingga memotong perpanjangan vektor-vektor u dan v . Vektor u
  
dan v yang diperpanjang ini adalah vektor-vektor k u dan l v .

Gambar IV.28.

Contoh IV.43
    
Diketahui a = (1, 2), b = (3, -1), dan c = (5, 3). Carilah x dan y sehingga c = x a +

y b .

Jawab:
     
Masukkan kompoen-komponen a , b , dan c ke persamaan c = x a + y b , maka
diperoleh:
(5, 3) = x (1, 2) + y (3, -1)
atau (5, 3) = (x, 2x) + (3y, -y)
atau (5, 3) = (x + 3y, 2x - y).
Dari persamaan ini diperoleh:
x + 3y = 5
2x - y = 3.
Ini adalah sistem persamaan linier dengan dua persamaan linier dan dua bilangan yang
tidak diketahui. Untuk mencari x dan y akan digunakan eliminasi Gauss-Jordan sebagai
berikut:
1 3 5 1 3 5  1 3 5
2
1 3
 O21 (-2) 0 
 7  7
 O2 (1/7) 0
1 1
 O12 (-3)
    

1 0 2
0 1
.
 1 
  
Dari matriks yang terakhir, diperoleh x = 2 dan y = 1 sehingga c = 2 a + b .

Teorema IV.12
   
Jika u , v , dan w adalah tiga vektor di R3 yang tidak sebidang dan x adalah vektor

sembarang di R3, maka ada satu dan hanya satu pasangan k, l, dan m sehingga x = k
  
u + l v + m w.

Contoh IV.44
   
Misalkan u = (1, -1, 3), v = (1, -2, -7), w = (2, 3, 4), dan x = (8, 1, 10) di R3. Carilah
   
k, l, dan m sehingga x = k u + l v + m w !
Jawab:
  
k u + l v + m w = k (1, -1, 3) + l (1, -2, -7) + m (2, 3, 4)
= (k, -k, 3k) + (l, -2l, -7l) + (2m, 3m, 4m)
= (k + l + 2m, - k - 2l +3m, 3k - 7l - 4m),
   
karena k u + l v + m w = x = (8, 1, 10),
maka dari (i) dan (ii) diperoleh,
(k + l + 2m, - k - 2l + 3m, 3k - 7l - 4m) = (8, 1, 10).
Penyamaan komponen-komponen yang bersesuaian memberikan:
k + l + 2m = 8
- k - 2l + 3m = -1
3k - 7l - 4m = 10.
Bentuk ini adalah bentuk sistem persamaan linier. Karena itu untuk memecahkannya
dapat digunakan eliminasi Gauss-Jordan pada matriks yang diperbesarnya, yaitu:
 1 1 2 8 1 1 2 8
 1
 2 3 1  O21 (1), O31 (-3) 0
 1 5 9  O2 (-1)

 3 7 4 10 
 
0 10 2 14 

1 1 2 8  1 0 7 17 
0
 1 5  9
  O12 (1), O32 (-3) 0
 1 5 9   O3 (-1/52)

0 10 2 
14  
0 0  52 
 104
1 0 7 17  1 0 0 3
0
 1 5  9
  O13 (-7), O23 (5) 0
 1 0 1
 .

0 0 1 2 
 
0 0 1 2

Dari matriks yang terakhir diperoleh bahwa sistem persamaan linier di atas hanya
  
mempunyai satu jawaban, yaitu k = 3, l = 1, dan m = 2 sehingga x = 3 u + v + 2

w.

  
Definisi: Jika S = { v1 , v 2 , ..., v n } adalah himpunan vektor di R3, maka S dikatakan
merentang/membangun R3 jika setiap vektor di R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi
  
linier dari v1 , v 2 , ..., v n .

Contoh IV.45
  
Tentukan apakah v1 = (1, 0, 1), v 2 = (0, 1, 1), dan , v3 = (1, 1, 0) merentang R3!
Jawab:
Untuk menentukan apakah himpunan vektor ini merentang R3 atau tidak, harus

ditunjukkan bahwa sembarang vektor u = (u1, u2, u3) di R3 dapat dinyatakan sebagai
  
kombinasi linier dari v1 , v 2 , dan v 3 atau:
   
u = k1 v1 + k2 v 2 + k3 v 3 .
Dengan menuliskan vektor-vektor ini dalam komponen-komponennya, akan diperoleh:
(u1, u2, u3) = k1 (1, 0, 1) + k2 (0, 1, 1) + k3 (1, 1, 0),
atau
(u1, u2, u3) = (k1 + k3, k2 + k3, k1 + k2).
Penyamaan komponen-komponen yang bersesuaian memberikan:
k1 + k3 = u1
k2 + k3 = u2
k1 + k2 = u3.
Matriks koefisien dari sistem persamaan linier ini adalah:
1 0 1

A= 0 1 1
 .

1 1 0

Menurut Teorema II.10 (bab II), suatu matriks koefisien yang mempunyai invers maka
sistem persamaan liniernya akan mempunyai jawab (konsisten), sedangkan menurut
Teorema III.7 (bab III), suatu matriks yang mempunyai invers, determinannya tidak sama
dengan nol. Jadi untuk mengetahui apakah sistem persamaan liniern di atas mempunyai
jawab atau tidak, cukup diuji apakah det A = 0 atau tidak.
1 0 1
1 1 0 1 0 1
Det A = 0 1 1 =1 1 0
-0 1 0
+1 1 1
= 1 (-1) + 0 (-1) + 1 (-1) = -2.
1 1 0

Jadi det A  0, artinya sistem persamaan linier di atas mempunyai jawab. Sebagai
akibatnya terdapat k1, k2, dan k3, sehingga:
   
u = k1 v1 + k2 v 2 + k3 v 3 .
  
Jadi v1 , v 2 , dan v3 merentang di R3.

Contoh IV.46
  
Tentukan apakah a = (1, 1, 2), b = (1, 0, 1), dan c = (2, 1, 3) merentang di R3!
Jawab:
Untuk menentukan apakah himpunan vektor ini merentang R 3 atau tidak, harus

ditunjukkan bahwa sembarang vektor d = (d1, d2, d3) di R3 dapat dinyatakan sebagai
  
kombinasi linier dari a , b , dan c , atau:
   
d =x a +y b +z c .

Dengan menuliskan vektor-vektor ini dalam komponen-komponennya, akan diperoleh:


(d1, d2, d3) = x (1, 1, 2) + y (1, 0, 1) + z (2, 1, 3)
atau
(d1, d2, d3) = (x + y + 2z, x + z, 2x + y + 3z).
Penyamaan komponen-komponen yang bersesuaian memberikan:
x + y + 2z = d1
x + z = d2
2x + y + 3z = d3.
Matriks koefisien dari sistem persamaan linier ini adalah:
1 1 2

A= 1 0 1
.

2 1 3

1 1 2
0 1 1 1 1 0
Det A = 1 0 1 =1 1 3
-1 2 3
+2 2 1
= 1 (-1) - 1 (1) + 2 (1) = 0.
2 1 3
Karena det A = 0, maka sistem persamaan linier di atas tidak mempunyai jawab.
      
Akibatnya d bukan kombinasi linier dari a , b , dan c . Jadi a , b , dan c tidak
merentang di R3.

K. LATIHAN IV.5
  
1. Misalkan u = (-1, 2), v = (3, -6), w = (5, -10) adalah vektor-vektor di R2. Selidiki
  
apakah w merupakan kombinasi linier dari u dan v atau bukan?
   
2. Diketahui u = (-1, 2), v = (3, -6), w = (5, 9) di R2. Selidiki apakah w merupakan
 
kombinasi linier dari u dan v atau bukan?
 
3. Selidiki apakah vektor w = (-2, 4) dapat dituliskan sebagai kombinasi linier dari u
=

(6, -12) dan v = (10, -20) atau tidak?
   
4. Diketahui u = (2, 4), v = (-1, 2), w = (2, -4) di R2. Selidiki apakah w merupakan
 
kombinasi linier dari u dan v atau bukan?
  
5. Tulislah d = (1, -2, 5) sebagai kombinasi linier dari vektor-vektor a = (1, 1, 1), b =

(1, 2, 3), dan c = (2, -1, 1)!
  
6. Tunjukkan apakah d = (2, -5, 3) merupakan kombinasi linier dari a = (1, -3, 2), b

=

(2, -4, -1), dan c = (1, -5, 7) atau bukan?
 
7. Carilah harga k supaya vektor u = (1, -2, k) merupakan kombinasi linier dari v = (3,

0, -2) dan w = (2, -1, -5)!
  
8. Diketahui vektor-vektor u = (2, 3, 5), v = (1, 1, 1), dan w = (5, 7, 11). Carilah k
dan
  
l sehingga u = k v + l w !
   
9. Misalkan u = (1, 2, 0), v = (0, 0, 2), w = (0, 1, 0), dan x = (0, 4, 6) adalah
vektor-
 
vektor di R3. Tentukanlah konstanta p, q, dan r sedemikian rupa sehingga x = p u +
q
 
v +r w!
   
10. Diketahui vektor-vektor a = (2, 1, 4), b = (1, -1, 3), c = (3, 2, 5), dan d = (5, 9,
5)
   
di R3. Carilah x, y, dan z sedemikian rupa sehingga d =x a +y b +z c !
11. Tentukan apakah vektor-vektor berikut merentang R3 atau tidak:
  
a. u = (1, 1, 1), v = (2, 2, 0), w = (3, 0, 0)
  
b. u = (2, -1, 3), v = (4, 1, 2), w = (8, -1, 8)
  
c. u = (3, 1, 4), v = (2, -3, 5), w = (5, -2, 9)

L. KEBERGANTUNGAN DAN KEBEBASAN LINIER


Dalam bagain J telah dibicarakan bahwa jika S adalah himpunan vektor-vektor di
R3, maka S dikatakan merentang R3 jika ada vektor lain yang dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linier dari himpunan vektor-vektor tersebut. Perentangan himpunan S ini harus
dipertahankan sekecil mungkin. Permasalahan untuk mendapatkan perentangan
himpunan terkecil bergantung pada pengertian mengenai kebergantungan dan kebebasan
linier himpunan vektor-vektor tersebut.

  
Definisi: Himpunan vektor S = { v1 , v 2 , ..., v n } di R3 dikatakan bergantungan linier
jika ada skalar k1, k2, ..., kn yang tidak semuanya nol sehingga:
   
k1 v1 + k2 v 2 + kn v n = 0.

Himpunan vektor S dikatakan bebas linier jika untuk persamaan di atas:


k1 = 0, k2 = 0, ..., kn = 0.

Contoh IV.47
    
Jika S = { u , v , w } adalah himpunan vektor di R3, di mana u = (1, 2, 3), v = (2, 3,

4), dan w = (3, 4, 5). Tentukanlah apakah S bergantungan linier atau bebas linier!
Jawab:
   
Misalkan x u + y v + z w = 0. dalam komponen-komponennya persamaan vektor
ini dituliskan:
x (1, 2, 3) + y (2, 3, 4) + z (3, 4, 5) = (0, 0, 0)
atau (x + 2y + 3z, 2x + 3y + 4z, 3x + 4y + 5z) = (0, 0, 0).
Penyamaan komponen-komponen yang bersesuaian memberikan:
x + 2y + 3z = 0
x + 3y + 4z = 0
3x + 4y + 5z = 0.
Sistem persamaan ini adalah sistem persamaan linier homogen. Untuk mencari jawab
sistem persamaan linier homogen ini, dapat digunakan eliminasi Gauss-Jordan sebagai
berikut:
1 2 3 0 1 2 3 0
2
 3 4 0
  O21 (-2), O31 (-3) 0
 1 2 0
  O2 (-1)

3 4 5 0
 
0 2 4 0

1 2 3 0 1 0 1 0
0
 1 2 0
  O12 (-2), O32 (2) 0
 1 2 0
 .

0 2 4 0
 
0 0 0 0

Dari matriks yang terakhir, diperoleh:


x–z=0
y + z = 0.
Misalkan z = t, maka diperoleh x = t, y = -2t, dan z = t. Hal ini berarti bahwa sistem
persamaan linier di atas mempunyai jawaban tak trivial (mempunyai banyak jawaban).
   
Jika t = 2, maka x = 2, y = -4, dan z = 2, dan 2 u - 4 v + 2 w = 0 . Hasil ini
menunjukkan bahwa S bergantung linier.

Contoh IV.48
    
Jika S = { a , b , c } adalah himpunan vektor di R3, di mana a = (1, 2, 3 ), b = (2, -1,

1), dan c = (3, 1, 1). Tentukanlah apakah S bergantung linier atau bebas linier!
Jawab:
   
Misalkan x a + y b +z c = 0. Dalam komponen-komponennya persamaan vektor ini
dituliskan:
x (1, 2, 3) + y (2, -1, 1) + z (3, 1, 1) = (0, 0, 0)
atau (x + 2y + 3z, 2x - y + z, 3x + y + z) = (0, 0, 0).
Penyamaan komponen-komponen yang bersesuaian memberikan:
x + 2y + 3z = 0
2x - y + z = 0
3x + y + z = 0.
Sistem persamaan ini adalah sistem persamaan linier homogen. Untuk mencari jawab
sistem persamaan linier homogen ini, dapat digunakan eliminasi Gauss-Jordan sebagai
berikut:
1 2 3 0 1 2 3 0
2
 1 1 0
  O21 (-2), O31 (-3) 0
 5 5 0
  O2 (-1/5)

3 1 1 0
 
0 7 8 0

1 2 3 0 1 0 1 0
0
 1 1 0
  O12 (-2), O32 (7) 0
 1 1 0
  O3 (-1)
0
 7 8 0
 0
 0 1 0

1 0 1 0 1 0 0 0
0
 1 1 0
  O13 (-1), O23 (-1) 0
 1 0 0
 .

0 0 1 0
 
0 0 1 0

Dari matriks yang terakhir, diperoleh:


x=0
y=0
z = 0.
Jadi sistem persamaan linier homogen di atas mempunyai jawab trivial karena x = 0, y =
0, dan z = 0, maka S bebas linier.

Teorema IV.13
  
Jika S = { v1 , v 2 , ..., v n } adalah himpunan vektor di R3, maka untuk n > 3, S
bergantung linier.
Bukti:
  
Misalkan v1 = (v11, v12, v13), v 2 = (v21, v22, v23), ..., v n = (vn1, vn2, vn3). Persamaan ini
akan memberikan sistem persamaan linier homogen berikut:
v11 k1 + v21 k2 + ... + vn1 kn = 0
v12 k2 + v22 k2 + ... + vn2 kn = 0
v13 k3 + v23 k2 + ... + vn3 kn = 0.
Sistem persamaan linier homogen ini terdiri dari n bilangan yang tidak diketahui dan tiga
sistem persamaan linier. Jadi sistem persamaan linier ini mempunyai jawab tak trivial,
artinya terdapat harga ki (i = 1, 2, ..., n) yang tidak sama dengan nol. Jadi himpunan
vektor S bergantung linier.
Dari Teorema IV.13, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Himpunan vektor S = { u } yang terdiri dari satu vektor adalah
   
bergantunagn linier jika dan hanya jika u = 0, karena jika k u = 0,
 
dan k  0, hanya dipenuhi u = 0 .
   
2. Himpunan vektor S = { u , v } bergantunagn linier jika u dan v berada
 
dalam satu garis. Hal ini disebabkan jika u dan v segaris berarti ada k
 
 0 sehingga u + k v = 0.
  
3. Himpunan vektor S = { u , v , w } bergantungan linier jika dan hanya
  
jika u , v , dan w berada dalam satu bidang.

Contoh IV.49
     
Misalkan S = { a , b , c , d } adalah himpunan vektor di R3 dengan a = (1, 2, 3), b =
 
(2, 1, 4), c = (3, 4, 5), dan d = (1, 2, 1). Tentukanlah apakah S bergantungan atau bebas
linier!
Jawab:
    
Misalkan w a + x b +y c +z d = 0. Dalam komponen-komponennya persamaan
vektor ini dituliskan:
w (1, 2, 3) + x (2, 1, 4) + y (3, 4, 5) + z (1, 2, 1) = (0, 0, 0)
atau (w + 2x + 3y + z, 2w + x + 4y + 2z, 3w + 4x + 5y + z) = (0, 0, 0).
Penyamaan komponen-komponen yang bersesuaian memberikan:
w + 2x + 3y + z = 0
2w + x + 4y + 2 z = 0
3w + 4x + 5y + z = 0.
Sistem persamaan ini adalah sistem persamaan linier homogen yang melibatkan lebih
banyak bilangan yang tidak diketahui daripada banyaknya persamaan. Sistem persamaan
linier homogen seperti ini mempunyai jawab tak trivial, artinya w, x, y, dan z tidak sama
dengan nol. Karena itu, himpunan vektor S bergantungan linier. Dari himpunan vektor
yang terdiri dari empat vektor ini, jika diambil tiga vektor, maka himpunan ketiga vektor
     
tersebut bebas linier. Misalkan himpunan S’ = { a , b , c } atau S’ = { a , b , d } dan
lainnya. Mahasiswa diminta untuk membuktikannya sendiri.
Teorema IV.14
  
Misalkan S = { v1 , v 2 , ..., v n } himpunan vektor di R3. Jika salah satu vektor adalah

himpunan S ini adalah vektor nol ( 0 ), maka S bergantungan linier.

Contoh IV.50
    
Misalkan S = { u , v , w } adalah himpunan vektor di R3 dengan u = (-3, 2, 1), v =

(0, 0, 0), dan w = (2, -1, 4). Tunjukkanlah bahwa S bergantungan linier!
Jawab:
   
Misalkan a u + b v + c w = 0. Jika dituliskan dalam komponen-komponennya,
persamaan vektor ini menjadi:
a (-3, 2, 1) + b (0, 0, 0) + c (2, -1, 4) = (0, 0, 0)
atau (-3a + 2c, 2a - c, a + 4c) = (0, 0, 0).
Penyamaan komponen-komponen yang bersesuaian memberikan:
3a + 2c = 0
2a - c = 0
a - 4c = 0.
Sistem persamaan linier homoge ini terdiri dari dua bilangan yang tidak diketahui dan
tiga persamaan linier. Jadi jika kita cari jawabnya dengan eliminasi Gauss-Jordan akan
memberikan nilai a = 0 dan c = 0. Walaupun demikian, hal ini belum berarti bahwa S
adalah bebas linier karena konstanta b tidak selalu nol. Karena itu S bergantung linier.

Teorema IV.15
  
Himpunan vektor S = { v1 , v 2 , ..., v n } adalah:
a) Bergantungan linier jika dan hanya jika paling sedikit satu vektor di antara
himpunan vektor S dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari vektor S
lainnya.
b) Bebas linier jika dan hanya jika tidak ada vektor dalam himpunan S yang dapat
dinyatakan sebagai kombinasi linier dari vektor S lainnya.

Contoh IV.51
  
Misalkan S = { u , v , w } adalah himpunan vektor di R2. Tentukanlah apakah S
bergantungan linier atau bebas linier jika diketahui:
  
a) u = (1, 2, -1), v = (6, 4, 2), dan w = (9, 2, 7)
  
b) u = (1, 2, -1), v = (6, 4, 2), dan w = (4, -1, 8).
Jawab:
     
a) w adalah kombinasi linier dari u dan v , yaitu w = -3 u + 2 v . Menurut Teorema
   
IV.15, S bergantungan linier. Untuk mengujinya dimisalkan x u + y v + z w = 0 .
Dalam komponen-komponennya, persamaan vektor ini dituliskna sebagai:
x (2, 1, 4) + y (3, 4, 5) + z (1, 2, 1) = (0, 0, 0)
(x + 6y + 9z, 2x + 4y + 2z, -x + 2y + 7z) = (0, 0, 0).
Penyamaan komponen-komponen yang bersesuaian memberikan:
x + 6y + 9z = 0
2x + 4y + 2z = 0
-x + 2 y + 7z = 0.
Jika kita pecahkan sistem persamaan linier homogen ini dengan menggunakan
eliminasi Gauss-Jordan, akan diperoleh:
 1 6 9 0 1 6 9 0
 2
 4 2 0
  O21 (-2), O31 (1) 0
 8  16 0
  O2 (-1/8), O3
 1
 2 7 0
 0
 8 16 0

(1/8)
1 6 9 0 1 0 3 0
0
 1 2 0
  O12 (-6), O32 (-1) 0
 1 2 0
 .

0 1 2 0
 
0 0 0 0

Dari matriks terakhir diperoleh:


x – 3z = 0 atau x = 3z
y + 2z = 0 atau y = -2z.
Jadi sistem persamaan linier homogen di atas mempunyai jawab trivial. Akibatnya S
bergantung linier.
  
b) Vektor-vektor u , v , dan w tidak ada yang membentuk kombinasi linier di antara
mereka. Karena itu menurut Teorema IV, S bebas linier. Untuk menguji kebenarannya,
   
dimisalkan x u + y v + z w = 0 . Dalam komponen-komponennya, persamaan
vektor
ini dituliskan sebagai:
x (1, 2, -1) + y (6, 4, 2) + z (4, -1, 8) = (0, 0, 0)

atau (x + 6y + 4z, 2x + 4y - z, -x + 2y + 8z) = (0, 0, 0).


Penyamaan komponen-komponen yang bersesuaian menghasilkan:
x + 6y + 4z = 0
2x + 4y - z = 0
-x + 2 y + 8z = 0.
Jika kita pecahkan sistem persamaan linier homogen ini dengan menggunakan
eliminasi Gauss-Jordan, akan diperoleh:
 1 6 4 0 1 6 4 0
 2
 4 1 0
  O21 (-2), O31 (1) 0
 8 9 0
  O2 (-1/8)

 1 2 8 0
 
0 8 12 0

1 6 4 0 1 0 22 / 8 0
0
 1 9/8 0
  O12 (-6), O32 (-8) 0
 1 9/8 0
 .  O3 (1/3)

0 8 12 0
 
0 0 3 0

1 0 22 / 8 0 1 0 0 0
0
 1 9/8 0
  O13 (-22/8), O23 (-9/8) 0
 1 0 0
 .
0
 0 1 0
 0
 0 1 0

Dari matriks yang diperoleh, x = 0, y = 0, dan z = 0. Jadi sistem persamaan linier


homogen di atas mempunyai jawab trivial. Akibatnya S bebas linier.

M. LATIHAN IV
    
1. Diketahui himpunan vektor S = { u , v , w } di R3 dengan u = (1, 2, 3), v = (2, 1,
-1),

dan w = (3, 3, 2). Selidikilah apakah S bebas linier atau bergantung linier!
       
2. Misalkan S = { a , b , c, d } adalah himpunan vektor di R3. Jika a = i - j + k

, b
        
= 2i + k , c = 3 i + k , dan d = 2 i + j - k . Tentukanlah apakah S bebas
linier
atau bergantungan linier!
  
3. Diketahui vektor-vektor berikut, u = (1, 0, 2), v = (2, -1, 3), dan w = (4, 1, 8). Jika
  
vektor-vektor ini membentuk suatu himpunan, yaitu S = { u , v , w }. Periksalah
apakah S bebas linier atau bergantungan linier!
  
4. Tentukanlah apakah himpunan vektor S = { u , v , w } bebas linier atau
bergantungan
        
linier jika diketahui bahwa u = i + 2 j + 3k , v = 3i + 4 j + 5 k , dan w =
 
i +2 j

+ k .

5. Periksalah apakah himpunan vektor-vektor berikut bebas linier atau bergantungan


linier:
           
a. u = 2 i - j + 4 k , v = 3 i + 6 j + 2 k , dan w = 2 i + 10 j - 4 k
  
b. a = (3, 1, 1), b = (2, -1, 5), c = (4, 0, 3)
      
c. u = 6 i + k dan v = i + j + 4 k
   
d. a = (1, 3, 3), b = (0, 1, 4), c = (5, 6, 3), dan d = (7, 2, -1).
    
6. Diketahui himpunan vektor S = { a , b , c } di R3. Jika a = (3, 0, -2), b = (2, -1,
-5),

c = (1, -2, k). Tentukanlah k agar:
a. S bebas linier
b. S bergantungan linier.
    
7. Misalkan S = { u , v , w } adalah himpunan vektor di R3. Jika diketahui u = i +

j -
        
k , v =2i +4 j + 3 k , dan w = - i - 3 j +a k . Carilah a supaya:
a. S bebas linier
b. S bergantungan linier.
  
8. Misalkan u = (k, -1/2, -1/2), v = (-1/2, k, -1/2), dan w = (-1/2, -1/2, k). Carilah
harga
k supay vektor-vektor tersebut membentuk himpunan bergantungan linier di R3!
9. Tentukanlah apakah ketiga vektor berikut terletak dalam satu bidang atau tidak:
  
a. a = (1, 0, -2), b = (3, 1, 2), c = (1, -1, 0)
           
b. a = 2 i - j + 4 k , b = 4 i + 2 j + 3 k , dan c = 2 i + 7 j - 6 k .
        
10. Diketahui u = i , v = i + j , dan w = i + j + 3 k .
  
a. Tentukanlah apakah { u , v , w } bebas linier atau bergantungan linier.
    
b. Nyatakanlah j dan k sebagai kombinasi linier dari u , v , dan w .
     
c. Nyatakanlah 2 i - 3 j + 6 k sebagai kombinasi linier dari u , v , dan w .

N. BASIS DAN REPRESENTASI VEKTOR TERHADAP BASIS


Dalam bagian yang lalu, telah kita bicarakan himpunan vektor yng
merentang/membangun R3 dan juga himpunan vektor yang bebas linier di R 3. Sekarang
akan kita bicarakan suatu himpunan vektor yang merentang R3 dan juga bebas linier di
R3.

  
Definisi: Himpunan vektor S = { v1 , v 2 , ..., v n } di R3 dinamakan basis dari R3 jika:
a. S merentang R3
b. S bebas linier di R3.

Contoh IV.51
  
Misalkan v1 = (1, 2, 1), v 2 = (2, 9, 0), dan v3 = (3, 3, 4). Tunjukkanlah bahwa
  
himpunan S = { v1 , v 2 , ..., v n } adalah basis dari R3!
Jawab:
Untuk membuktikan bahwa S merentang R3, harus ditunjukkan bahwa sembarang vektor
   
a = (a1, a2, a3) dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari v1 , v 2 , dan, v3 atau:
   
a = x v1 + y v 2 + z v3 .
Dengan menyatakan persamaan ini dalam komponen-komponennya, diperoleh:
(a1, a2, a3) = x (1, 2, 1) + y (2, 9, 0) + z (3, 3, 4)
atau (a1, a2, a3) = (x + 2y + 3z, 2x + 9y + 3z, x + 4z).
Jika kita samakan komponen-komponennya, diperoleh:
x + 2y + 3z = a1
2x + 9y + 3z = a2 (i)
x + 4z = a3.
Untuk memperlihatkan bahwa S merentang di R3, maka harus diperlihatkan bahwa sistem
persamaan linier di atasmempunyai jawab (konsisten). Menurut Teorema II.10 (bab II),
suatu matriks koefisien yang dapat dibalik (mempunyai invers), sistem persamaan
liniernya mempunyai jawab. Sedangkan Teorema III.7 (bab III) mengatakan bahwa
sebuah matriks yang mempunyai invers maka determinannya tidak sama dengan nol. Jadi
untuk memperlihatkan bahwa sistem persamaan linier di atas mempunyai jawab, cukup
ditunjukkan bahwa determinan matriksn koefisiennya tidak sama dengan nol.
Matriks koefisien sistem persamaan linier di atas adalah:
1 2 3

A= 2 9 3
 . (ii)

1 0 4

1 2 3
 9 3 2 3 2 9
Det A = 2 9 3
 =1 -2 +3
0 4 1 4 1 0

1 0 4

= 1 (36 - 0) - 2 (8 - 3) + 3 (0 - 9) = -1.
Jadi det A  0, hal ini berarti ada x, y, dan z yang tidak semuanya nol sehingga
   
a = x v1 + y v 2 + z v3 .
Akibatnya S merentang di R3.

Untuk membuktikan bahwa S bebas linier, harus diperlihatkan bahwa satu-


satunya pemecahan dari:
   
x v1 + y v 2 + z v 3 = 0,

adalah x = 0, y = 0, dan z = 0.
Seperti sebelumnya, persamaan vektor di atas dapat dituliskan dalam komponen-
komponennya dan membentuk suatu sistem persamaan linier sebagai berikut:
x + 2y + 3z = 0
2x + 9y + 3z = 0 (iii)
x + 4z = 0.
Untuk memecahkan sistem persamaan linier ini, dapat digunakan eliminasi Gauss-Jordan
sebagai berikut:
1 2 3 0 1 2 3 0
2
 9 3 0
  O21 (-2), O31 (-1) 0
 5 3 0
  O23 (3)

1 0 4 0
 
0 2 1 0

1 2 3 0 1 2 3 0
0
 1 0 0
  O2 (-1) 0
 1 0 0
 .  O12 (-2), O32 (2)

0 2 1 0
 
0 2 1 0

1 0 3 0 1 0 0 0
0
 1 0 0
  O13 (-3) 0
 1 0 0
 .

0 0 1 0
 
0 0 1 0

Dari matriks yang terakhir diperoleh bahwa sistem persamaan linier homogen (iii)
mempunyai pemecahan trivial, yaitu x = 0, y = 0, dan z = 0. Dengan demikian, S bebas
linier. Karena S merentang R3 dan juga S bebas linier di R3, maka S adalah basis dari R3.
Untuk membuktikan bahwa sistem persamaan linier homogen (iii) mempunyai
pemecahan trivial, kita bisa menggunakan Teorema II.9 yang menyatakan bahwa jika
matriks koefisien dari sistem persamaan linier homogen dapat dibalik (mempunyai
invers), maka sistem persamaan linier homogen tersebut mempunyai jawab trivial.
Sedangkan Teorema III.7 mengatakan bahwa jika sebuah matriks mempunyai invers,
maka determinannya tidak sama dengan nol. Jadi untuk membuktikan bahwa sistem
persamaan linier homogen (iii) mempunyai jawab trivial, maka cukup ditunjukkan bahwa
det A  0. Oleh karena matriks koefisien sistem persamaan linier (i) dan sistem
persamaan linier (iii) mempunyai matriks koefisien yang sama yaitu matriks A, maka
untuk membuktikan bahwa S merentang R3 dan bebas linier di R3, cukup ditunjukkan
bahwa det A  0.

Contoh IV.52
          
Diketahui u = 2 i - 2 j ,
v = -4 i + 7 j + k , dan w = 8 i - 2 j +5 k di R3.
  
Perikslah apakah himpunan S = { u , v , w } basis dari R3 atau bukan!
Jawab:
Untuk membuktikan bahwa S merentang R3, harus ditunjukkan bahwa untuk sembarang
   
vektor a = a1 i + a2 j + a3 k di R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari
  
u , v , dan w atau:
   
a =x u +y v +z w. (i)
Jika kita nyatakan persamaan vektor ini dalam komponen-komponennya maka diperoleh:
         
a1 i + a2 j + a3 k = x (2 i - 2 j ) + y (-4 i + 7 j + k ) + z (8 i - 2 j +5

k )
     
atau a1 i + a2 j + a3 k = (2x – 4y + 8z) i + (-2x + 7y - 2z) j + (y + 5z) k .

Penyamaan komponen-komponen persamaan ini menghasilkan:


2x - 4y + 8z = a1
-2x + 7y - 2z = a2 (ii)
y + 5z = a3.
Matriks koefisien dari sistem persamaan linier ini adalah:
 2 4 8 

A=  2 7  2
 .

 0 1 5 

(iii)
 2 4 8 
 7 2 2 2 2 7
Det A =  2 7  2
 =2 - (-4) +8
1 5 0 5 0 1

 0 1 5 

= 2 (35 + 2) + 4 (-10 + 0) + 8 (-2 - 0) = 18.


Karena det A  0, maka matriks A mempunyai invers, dan hal ini berarti bahwa sistem
persamaan linier (ii) mempunyai banyak jawab atau terdapat x, y, dan z yang tidak
   
semuanya sama dengan nol sehingga a merupakan kombinasi linier dari u , v , dan w
, atau:
   
a =x u +y v +z w.
Akibatnya S merentang R3.

Untuk membuktikan bahwa S bebas linier di R3, harus ditunjukkan bahwa satu-
satunya pemecahan dari:
  
x u + y v + z w = 0,
(iv)
adalah x = 0, y = 0, dan z = 0.
Sama seperti persamaan vektor (i), persamaan vektor (iv) pun bisa dinyatakan dalam
komponen-komponennya, yaitu:
        
x (2 i - 2 j ) + y (-4 i + 7 j + k ) + z (8 i - 2 j +5 k ) = 0
  
atau (2x - 4y + 8z) i + (-2x + 7y – 2z) j + (y + 5z) k = (0, 0, 0).
Penyamaan komponen-komponen persamaan ini menghasilkan:
2x - 4y + 8z = 0
-2x + 7y - 2z = 0 (v)
y + 5z = 0.
Ini adalah sistem persamaan linier homogen dengan matriks koefisiennya adalah:
 2 4 8 

A=  2 7  2
 .

 0 1 
5 

(vi)
Matriks koefisien ini sama dengan matriks koefisien (iii), oleh karena itu determinannya
pun sama dengan det A = 18. Karena det A  0, maka jawab sistem persamaan linier
homogen (v) mempunyai jawab trivial, yaitu x = 0, y = 0, z = 0. Jadi persamaan vektor
(iv) dipenuhi. Akibatnya S bebas linier.
Karena S merentang R3 dan juga bebas linier di R3, maka S adalah basis dari R3.

Contoh IV.53
  
Misalkan a = (1, 3, 4), = (-2, 5, 3), c = (7, 1, 8) adalah vektor-vektor di R 3.
b
  
Tentukanlah apakah himpunan S = { a , b , c } basis dari R3 atau bukan?
Jawab:
Untuk membuktikan bahwa S merentang R3, harus ditunjukkan bahwa sembarang vektor
   
u = (u1, u2, u3) dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari a , b , c atau:
   
u =x a +y b + z c . (i)
Dengan menyatakan persamaan ini dalam komponen-komponennya diperoleh:
(u1, u2, u3) = x (1, 3, 4) + y (-2, 5, 3) + z (7, 1, 8)
atau (u1, u2, u3) = (x - 2y + 7z, 3x + 5y + z, 4x + 3y +8z),
atau jika kita samakan komponen-komponennya diperoleh:
x - 2y + 7z = u1
3x + 5y + z = u2 (ii)
4x + 3y + 8z = u3.
Matriks koefisien dari sistem persamaan linier ini adalah:
1 2 7

A= 3 5 1
 . (iii)

4 3 8

1 2 7
 5 1 3 1 3 5
Det A = 3 5 1
 =1 - (-2) +7
3 8 4 8 4 3

4 3 8

= 1 (40 - 3) + 2 (24 - 4) + 7 (9 - 20) = 0.


Karena det A = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers dan ini berarti bahwa
sistem persamaan linier (ii) tidak mempunyai jawab. Akibatnya tidak ada harga x, y, z

yang memenuhi persamaan vektor (i) dan hal ini berarti bahwa u tidak dapat dinyatakan
  
sebagai kombinasi linier dari a , b , c . Sebagai konsekuensinya, S tidak merentang R3
dan hal ini berarti bahwa S bukan basis dari R3.

Teorema IV.16
  
Jika S = { v1 , v 2 , v3 } adalah basis dari R3, maka setiap vektor di R3 dapat dituliskan
  
secara tunggal sebagai kombinasi linier dari vektor-vektor v1 , v 2 , v3 .
Bukti:
   
Karena S = { v1 , v 2 , v3 } basis di R3, maka sembarang a di R3 dapat dituliskan
  
sebagai kombinasi linier dari v1 , v 2 , dan v3 , atau:
   
a = x v1 + y v 2 + z v3 .
   
Misalkan a dapat dituliskan sebagai kombinasi linier lainnya dari v1 , v 2 , dan v 3 ,
   
yaitu: a = p v1 + q v 2 + r v3 ,
maka
     
x v1 + y v 2 + z v3 = p v1 + q v 2 + r v3
   
atau (x - p) v1 + (y - q) v 2 + (z - r) v3 = 0.
  
Karena S = { v1 , v 2 , v3 } basis di R3, maka S bebas linier. Akibatnya:
x - p = 0, y - q = 0, z - r = 0
atau x = p, y = q, dan z = r.
  
Hal ini berarti bahwa hanya ada satu kombinasi linier dari v1 , v 2 , dan v3 , untuk

sembarang vektor a di R3.

     
Definisi: Misalkan S = { v1 , v 2 , v3 } adalah basis dari R3. Jika a = x v1 + y v 2 + z
  
v 3 , maka x, y, z dinamakan komponen dari a terhadap basis, dan a S = (x, y, z)

dinamakan representasi atau koordinat a terhadap basisi S.
  
Dari Teorema IV.17 dan definisi di atas dapat kita lihat bahwa jika E = { i , j , k }
  
adalah himpunan vektor di mana i = (1, 0, 0), j = (0, 1, 0), dan k = (0, 0, 1), maka E

adalah basis ari R3. Setiap vektor a = (a1, a2, a3) di R3 dapat dinyatakan sebagai
      
kombinasi linier dari i , j , dan k atau a = a1 i + a2 j + a3 k . Jelaslah bahwa a1,
  
a2, a3 adalah komponen dari a terhadap basis E, jadi a E = a . Himpunan vektor E ini
dinamakan basis baku dari R3.

Contoh IV.54
    
Diketahui S = { u , v , w } adalah himpunan vektor di R3 di mana u = (2, 0, 0), v =

(0, 3, 0), dan w = (0, 0, 5).
a) Tentukanlah apakah S basis dari R3 atau bukan!

b) Jika S adalah basis dari R3 dan a = (a1, a2, a3) adalah sembarang komponen
 
di R3, tentukanlah komponen dari a terhadap basis S atau a S!
Jawab:
a) Untuk membuktikan bahwa S merentang R3 akan dibuktikan bahwa untuk

sembarang vektor a = (a1, a2, a3) di R3 akan berlaku:
   
a =x u +y v +z w, (i)
atau dinyatakan dalam komponen-komponennya:
(a1, a2, a3) = x (2, 0, 0) + y (0, 3, 0) + z (0, 0, 5)
(a1, a2, a3) = (2x, 3y, 5z).
Dengan menyamakan komponen-komponennya, diperoleh:
a1 a a
x= ,y= 2 ,z= 3 . (ii)
2 2 2
Jadi persamaan vektor (i) menjadi:
 a  a  a 
a = 1 u + 2 v + 3 w.
2 2 2
   
Karena a merupakan kombinasi linier dari u , v , w , maka S merentang R3.
Untuk membuktikan bahwa S bebas linier, harus ditunjukkan bahwa satu-satunya
pemecahan dari:
   
x u +y v +z w = 0, (iii)
adalah x = 0, y = o, dan z = 0.
Persamaan vektor (iii) dapat dituliskan dalam komponen-komponennya sebagai
berikut:
x (2, 0, 0) + y (0, 3, 0) + z (0, 0, 5) = (0, 0, 0)
atau (2x, 3y, 5z) = (0, 0, 0).
Dengan menyamakan komponen-komponennya, diperoleh:
x = 0, y = 0, z = 0.
Jadi S bebas linier.
Karena S merentang R3 dan juga bebas linier di R3, maka S adalah basis dari R3.
 
b) Representasi atau koordinat a terhadap basis S adalah a S = (x, y, z). Karena dari

a1 a a
persamaan (ii) x = , y = 2 , z = 3 , maka:
2 2 2
 a a a 
a S =  1 , 2 , 3  .
 2 3 5 

O. LATIHAN IV.7
1. Tentukanlah apakah himpunan vektor di bawah ini merupakan basis dari R2 atau
bukan:
      
a. a = (2, 1) dan b = (3, 0) b. u = 4 i + j dan v = -7 i - 8
      
j c. a = (0, 0), b = (1, 3) d. u = 3 i + 9 j dan v =
 
-4 i - 12 j .

2. Tentukanlah apakah himpunan vektor di bawah ini merupakan basis dari R2 atau
bukan:
        
a. a = i , b = 2 i + 2 j , dan c = 3 i + 3 j + 3 k
  
b. u = (3, 1, -4), v = (2, 5, 6), w = (1, 4, 8)
          
c. a = 2 i - 3 j + k , b = 4 i + j + k , dan c = -7 j + k
  
d. u = (1, 6, 4), v = (2, 4, -1), w = (-1, 2, 5).
        
3. Misalkan { a , b , c } adalah basis dari R3. Jika u = a , v = a + b , dan w =
 
a + b
   
+ c , tunjukkanlah bahwa { u , v , w } juga basis dari R3!
   
4. Diketahui S = { a , b } di mana a = (2, 1) dan b = (1, -1) adalah himpunan vektor
di

R3. Tunjukkanlah bahwa S adalah basis dari R3 dan carilah representasi c terhadap S
jika:
  
a. c = (2, 3) b. c = (4, -1) c. c = (3, -3).
      
5. Misalkan S = { u , v , w } adalah himpunan vektor di R3. Jika u = i + j + k ,

v =
    
2 j + 3 k , dan w = 2 j - k , maka:
a. Tunjukkanlah bahwa S adalah basis dari R3!

b. Carilah representasi a = (3, 5, -2) terhadap basis S!

Anda mungkin juga menyukai