Anda di halaman 1dari 7

Sub Ruang

Definisi 5.2.1:

Suatu subset W dari ruang vektor V dinamakan sub ruang dari V jika W juga

ruang vektor di bawah operasi tambah dan perkalian dengan skalar yang

didefinisikan pada V.

Teorema 5.2.1:

Jika W subset dari ruang vektor V, maka W adalah sub ruang dari V jika

dan hanya jika kondisi berikut berlaku.

(1) Jika u, v  W maka u + v  W

(2) Jika k skalar dan u  W maka ku  W

Contoh 1
Bidang di R3 yang melalui titik asal adalah subruang dari R3.

Contoh 2
Garis yang melalui titik asal di R3adalah subruang dari R3.

Teorema 5.2.2:

Jika Ax = 0 adalah suatu sistem persamaan linier homogen dengan m

persamaan dan n peubah, maka himpunan vektor penyelesaiannya adalah sub

ruang dari Rn.

Kombinasi Linear

Definisi 5.2.3:
Suatu vektor w disebut kombinasi linier dari vektor-vektor v1, v2, v3, … , vr,
jika dapat dinyatakan dalam bentuk
w = k1v1 + k2v2 + k3v3 + … + krvr
dimana k1, k2, k3, … , kr adalah skalar. 5.1
Contoh 3
Setiap vektor v = (a,b,c) di R3 dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari
vektor-vektor basis standar
i = (1,0,0), j = (0,1,0), k = (0,0,1)
karena
v = (a,b,c) = a(1,0,0) + b(0,1,0) + c(0,0,1) = ai + bj + ck

Contoh 4

1 3  2  x1 
Misalkan u =   , v =   , w =   dan x =   di R2 , tunjukkan bahwa:
1 4 3   x2 

a. w kombinasi linier dari vektor u dan v

b. x kombinasi linier dari vektor u dan v

Penyelesaian:

a. Jika w kombinasi linier dari vektor u dan v maka terdapat skalar j dam k
2 1 3 
sehingga : w = j u + k v atau   = j   + k   sehingga diperoleh SPL
3  1 4
(sitem persamaan linier) j + 3k = 2
j + 4k = 3
j dan k dicari sebagai berikut:
Matriks lengkap dari SPL tersebut adalah:

1 2 2-R1+ R2 1 3 2-3R2+R1 1 0 - 1
1 4 3 0 1 1  0 1 1 
     

maka diperoleh j = -1 , dan k = 1, sehingga w kombinasi linier dari vektor u

dan v , yaitu w =  u + v

b. Jika x kombinasi linier dari vektor u dan v maka terdapat skala j dan k
 x1  1 3 
sehingga : x = j u + k v atau   = j   + k   sehingga diperoleh SPL
 x2  1 4
j + 3k = x1
j + 4k = x2

5.2
Matriks lengkap dari SPL tesebut adalah:

[ ] -R1+R2 [ ] -3R2+R1 [ ]

maka diperoleh j = 4x1 – 3x2, dan k = -x1 + x2, sehingga x kombinasi linier

dari vektor u dan v

x = (4x1 – 3x2) u + (-x1 + x2) v


Contoh 5

Misal u = (1,2,3) dan v = (0,1,-1). w = (2,5,5) adalah kombinasi linier dari u


dan v, karena w = 2u + v . Sedangkan w' = (2, 5, 6) bukan kombinasi linier
dari u dan v , karena tidak ada k, l ∈ R sedemikian sehingga w = ku + lv .

Teorema 5.2.3:

Jika v1, v2, v3, … , vr, adalah vektor-vektor dalam suatu ruang vektor V,
maka:
(1) Himpunan W yang memuat semua kombinasi linier dari v1, v2, v3, … , vr,
merupakan sub ruang dari V.
(2) W adalah sub ruang terkecil dari V yang memuat v1, v2, v3, … , vr; yang
bermakna bahwa setiap sub ruang lain dari V yang memuat v1, v2, v3, … ,
vr, pasti memuat W.

Definisi 5.2.4:

 Jika S = {v1, v2, v3, … , vr} adalah suatu himpunan vektor dalam suatu
ruang vektor V , maka sub ruang W dari V yang memuat semua kombinasi
linier dari vektor-vektor di S disebut ruang yang terentang oleh v1, v2, v3,
… , vr , dan dikatakan bahwa v1, v2, v3, … , vr merentang W.
 Apabila W adalah ruang yang terentang oleh vektor-vektor dalam
himpunan S = {v1, v2, v3, … , vr} maka dituliskan W = rent (S) atau
W = rent { v1, v2, v3, … , vr }

5.3
Contoh 6

Misal e1 = (1, 0, 0, ... , 0), e2 = (0, 1, 0, ... , 0), ... , en = (0, 0, 0, ... , 1).
S = {e1, e2, … , en} merentang Rn , karena setiap vektor v = (v1, v2, v3, … , vn)
di Rn dapat ditulis: v = v1e1 + v2e2 + … + vn en

Contoh 7

Periksa apakah v1 = (2,1,5) , v2 = (0,3,4), v3 = (4,2,1) merentang R3?

Jawab:

Harus diperiksa apakah sebarang vektor b = (b1, b2, b3) di R3 dapat


dinyatakan sebagai kombinasi linier v1, v2, dan v3; yakni

b = k1 v1 + k2 v2 + k3 v3

atau (b1, b2, b3) = k1 (2,1,5) + k2 (0,3,4) + k3 (4,2,1)

atau (b1, b2, b3) = (2k1+ 0.k2 + 4k3 , 1.k1+ 3k2 + 2k3 , 5k1+ 4k2 + 1.k3)

atau 2k1 + 0.k2 + 4k3 = b1


1.k1 + 3k2 + 2k3 = b2
5k1 + 4k2 + 1.k3 = b3
Jadi soal tersebut dapat direduksi menjadi masalah apakah SPL tersebut
konsisten untuk sebarang nilai b1, b2, dan b3.

Matriks koefisien dari SPL tersebut: [ ]

Det (A) = 2(3.1- 4.2) – 0 + 4 (1.4 – 5.3) = - 54  0


Karena determinannya tak nol maka matriks koefisiennya invertibel.
Berarti SPL tersebut konsisten untuk sebarang nilai b1, b2, dan b3.
Jadi v1 , v2 dan v3 merentang R3

5.4
Contoh 7
Periksa apakah w1 = (2,1,5) , w2 = (0,3,4), w3 = (2,4,9) merentang R3?

Jawab:

Harus diperiksa apakah sebarang vektor b = (b1, b2, b3) di R3 dapat


dinyatakan sebagai kombinasi linier
b = k1 w1 + k2 w2 + k3 w3
atau (b1, b2, b3) = k1 (2,1,5) + k2 (0,3,4) + k3 (2,4,9)
atau 2k1 + 0.k2 + 2k3 = b1
1.k1 + 3k2 + 4k3 = b2
5k1 + 4k2 + 9k3 = b3
Matriks koefisien dari SPL tersebut:

[ ]

det (A) = 2(3.9- 4.4) – 0 + 2 (1.4 – 5.3) = 22 – 22 = 0


Karena determinan matriks koefisien bernilai nol, maka SPL tersebut tidak
konsisten. Berarti ada nilai b1, b2, dan b3 sedemikian sehingga b = (b1,b2,b3)
tidak dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier
b = k1 w1 + k2 w2 + k3 w3

Jadi w1 , w2 dan w3 tidak merentang R3

Contoh 8

Periksa apakah u1 = (2,1,5), u2 = (0,3,3), u3 = (2,-2,2), u4 = (5,-1,9) merentang R3?

Jawab:

Harus diperiksa apakah sebarang vektor b = (b1, b2, b3) di R3 dapat


dinyatakan sebagai kombinasi linier
b = k1 u1 + k2 u2 + k3 u3 + k4 u4
atau (b1, b2, b3) = k1 (2,1,5) + k2 (0,3,3) + k3 (2,-2,2) + k4 (5,-1,9)

5.5
atau 2k1 + 0.k2 + 2k3 + 5k4 = b1
k1 + 3k2 – 2k3 – k4 = b2
5k1 + 3k2 + 2k3 + 9k4 = b2

Jadi soal tersebut dapat direduksi menjadi masalah apakah SPL tersebut
konsisten untuk sebarang nilai b1, b2, dan b3.
Matriks lengkap (augmented) dari SPL tersebut:

[ ] ≈ [ ]

≈ [ ]

Baris terakhir :0.k1 + 0.k2 + 0.k3 + 0.k4 = b3 – 2b1– b2


Berarti SPL tersebut tidak konsisten untuk nilai-nilai tertentu, misalnya
ambil b1 = 0, b2 = 0, dan b3 = 1.

Jadi u1 , u2 , u3 , u4 tidak merentang R3

Contoh 9
Periksa apakah p1 = 1 + 4x + 2x2 dan p2 = 2 + 3x – 5x2 merentang P2?

Jawab:

Harus diperiksa apakah sebarang polinomial p = a + bx + cx2 di P2 dapat


dinyatakan sebagai kombinasi linier
p = k1 p1 + k2 p2
atau a + bx + cx2 = k1 ( 1 + 4x + 2x2 ) + k2 ( 2 + 3x – 5x2 )
atau k1 + 2k2 = a
k1 + 3k2 = b
2k1 – 5k2 = c

Matriks lengkap dari SPL tersebut:

[ ]≈[ ]≈[ ]

≈[ ]

5.6
Baris terakhir : 0.k1 + 0.k2 = 5c + 26a – 9b

0 = 26 a – 9b + 5c
Berarti SPL tersebut tidak memiliki solusi untuk nilai-nilai tertentu,
misalnya ambil a = 0, b = 0, dan c = 1.

Jadi p1 = 1 + 4x + 2x2 dan p2 = 2 + 3x – 5x2 tidak merentang P2.

Teorema 5.2.4:

Jika S = {v1, v2, v3, … , vr} dan S’ = {w1, w2, w3, … , wk}, adalah dua

himpunan vektor dalam suatu ruang vektor V, maka:

rent {v1, v2, v3, … , vr} = rent {w1, w2, w3, … , wk}

jika dan hanya jika setiap vektor dalam S adalah suatu kombinasi linier dari

vektor-vektor dalam S’ , dan sebaliknya setiap vektor dalam S’ adalah suatu

kombinasi linier dari vektor-vektor dalam S.

5.7

Anda mungkin juga menyukai