Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN

“LAPORAN KEUANGAN,KURS,PAJAK”

DOSEN PEMBIMBING/PENGAJAR :
KIKI WULANDARI S.E.,M.M

KELOMPOK 3

EOUDIA ANGELICA PASARIBU 2104020142


DELLY DALIYANTI A 2104020145

KEPULAUAN RIAU
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGHANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran. Sehingga kami mampu menyelesaikan makalah yang
berjudul “Laporan Keuangan,Kurs,Pajak”.

Namun demikian makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharap
segala kritik dan saran demi perbaikan agar menjadi lebih baik lagi. Dan kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata, sekian dan terima kasih.

Tanjungpinang, 30 Maret 2023

Penulis
(Kelompok 3)
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR ...................................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB 1 ............................................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 4
1.1 Latarbelakang...................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................................. 4
BAB 2 ............................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 5
2.1 Laporan Keuangan .............................................................................................................................. 5
2.2 Jenis Laporan Keuangan ...................................................................................................................... 5
2.3 Fungsi dan Tujuan Laporan Keuangan untuk bisnis ........................................................................... 6
2.4 Arus Kas dan Penggolongan Arus Kas ................................................................................................ 7
2.5 Manfaat dan Tujuan Arus Kas ............................................................................................................. 8
2.6 Pajak dan komponennya ..................................................................................................................... 9
BAB 3 ........................................................................................................................................................... 13
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan...................................................................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 14
BAB 1
PEMBAHASAN
1.1 Latarbelakang

Laporan keuangan adalah dokumen yang berisi informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan
dalam jangka waktu tertentu, yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.
Laporan keuangan penting untuk memberikan gambaran mengenai kondisi keuangan perusahaan,
seperti pendapatan, biaya, laba, aset, kewajiban, dan arus kas.laporan arus kas adalah bagian dari
laporan keuangan yang menjelaskan arus masuk dan keluar uang dalam periode tertentu, baik dari
aktivitas operasional, investasi, maupun pendanaan. Laporan arus kas penting dalam membantu
perusahaan dalam mengelola keuangan dan mengambil keputusan yang tepat.

Pajak adalah beban yang harus dipenuhi oleh perusahaan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara dan dikenakan pada berbagai
jenis penghasilan, seperti penghasilan perusahaan, penghasilan individu, penjualan barang dan
jasa, serta harta kekayaan. Pembayaran pajak juga merupakan salah satu kewajiban yang harus
dipertimbangkan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan.

hal tersebut laporan keuangan, arus kas, dan pajak saling terkait dan mempengaruhi kinerja
keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan dan arus kas dapat membantu perusahaan dalam
mengambil keputusan yang tepat dalam pengelolaan keuangan, sedangkan pajak merupakan
kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan dalam pengelolaan keuangannya. Oleh karena itu,
pemahaman yang baik mengenai laporan keuangan, arus kas, dan pajak sangat penting untuk
mengelola keuangan perusahaan dengan baik dan memaksimalkan keuntungan yang diperoleh.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Laporan Keuangan ?
2. Jenis Laporan Keuangan?
3. Fungsi dan Tujuan Laporan Keuangan ?
4. Apa itu Arus Kas dan Komponennya?
5. Apa Tujuan dan Manfaat Arus Kas?
6. Apa itu Pajak dan Komponennya ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Agar dapat memahami Laporan Keuangan.
2. Agar dapat mengetauhi JenisLaporan Keuangan.
3. Agar dapat Memahami Fungsi dan Tujuan Laporan Keuangan .
4. Agar dapat Memahami Arus dan Kas Komponennya
5. Agar dapat mengetauhi Tujuan dan Manfaat Arus Kas
6. Agar dapat mengetauhi apa itu Pajak dan Komponennya
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah sebuah dokumen atau catatan tertulis yang menyampaikan aktivitas atau
kegiatan bisnis dan kinerja keuangan dalam suatu perusahaan. Laporan keuangan ini sering di audit
oleh lembaga pemerintah, akuntan, firma, dan lain-lain untuk memastikan keakuratan, tujuan
pajak,pembiayaan, atau investasi. Laporan keuangan ini dibuat dalam periode tertentu, seperti
setiap bulan, 3 bulan sekali, atau setahun sekali.

Kegiatan pencatatan ini sangat penting supaya perusahaan dapat mengetahui kondisi finansial
secara keseluruhan. Dengan begitu, pemangku kepentingan dan akuntan perusahaan dapat
melakukan evaluasi dan mencari solusi untuk mencegah hal-hal yang tidak terduga di masa depan.

Karena laporan ini sangat berperan dalam perusahaan, maka harus memiliki seseorang atau staff
yang detail dan cermat dalam membuat catatan ini. Orang tersebut juga harus bias
mempresentasikan kondisi keuangan yang telah dicatat kepada para pemangku kepentingan.

Laporan keuangan sangat penting dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat. Laporan
keuangan memberikan informasi mengenai kinerja keuangan suatu entitas bisnis dan
memungkinkan para pemangku kepentingan untuk mengevaluasi kinerja bisnis tersebut. Laporan
keuangan juga digunakan oleh pemerintah, investor, kreditor, dan pihak-pihak lainnya untuk
mengevaluasi kelayakan bisnis dan memutuskan apakah akan memberikan dukungan atau tidak.

2.2 Jenis Laporan Keuangan


Laporan keuangan memiliki banyak jenis yang berbeda-beda. Alasannya karena dalam bisnis
memiliki banyak aktivitas dan jenis transaksi yang berbeda-beda, sehingga laporan keuangan harus
dibagi sesuai dengan jenis transaksi yang berlangsung.
Jenis laporan keuangan tersebut terbagi menjadi limajenis berbeda. Biasanya, perusahaan sangat
membutuhkan laporan-laporan dari kelima jenis tersebut untuk dapat ditunjukkan kepada
pemangku kepentingan.

1. Laporan Laba Rugi


Jenis laporan keuangan yang pertama adalah laba rugi. Laporan laba rugi adalah sebuah
laporan yang biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengetahui bagaimana
kondisi keuangan laba dan rugi perusahaan.Laba rugi atau dalam Bahasa Inggris disebut
sebagai income statement atau profit and loss statement ini merupakan laporanyang memiliki
fungsi untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.
Biasanya, perusahaan membuat laporan laba rugi inisebagai acuan kondisi perusahaan untuk
dapat mengambil keputusan strategi dan langkah selanjutnya bagi pemimpin perusahaan dan
pemangku kepentingan.
2. Laporan Arus Kas
Selanjutnya ada laporan arus kas atau dalam BahasaInggris cash flow. Laporan kas atau cash
flow ini digunakansebagai catatan pemasukan dan pengeluaran selama satuperiode. Laporan
ini ternilai sangat penting gunamengevaluasi struktur keuangan perusahaan seperti likuiditas
dan solvabilitas, serta aktiva bersih. Selain itu,perusahaan juga memanfaatkan laporan ini
sebagai strategiuntuk menghadapi perubahaan kondisi dan peluang yang ada.
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal atau biasa kita sebut dengan ekuitas merupakan jenis laporan
keuangan yang terbilang cukup penting, terutama untuk para perusahaan publik. Laporan ini
memiliki tujuan supaya perusahaan tersebut dapat menjelaskan peningkatan dan penurunan
aktiva bersih atau kekayaan dalam satu periode tertentu.
4. Laporan Neraca
Jenis laporan keuangan selanjutnya yaitu laporan neraca atau balance sheet. Dalam balance
sheet ini biasanya memiliki beberapa informasi mengenai aktiva dan macam-macam
kewajiban perusahaan. Laporan neraca ini terdapat dua macam, dalam bentuk stafel atau
vertikal dan bentuk skontro atau horizontal.Pada dasarnya, neraca merupakan gabungan dari
segala jenis laporan keuangan perusahaan. Neraca ini biasanya ada hanya untuk waktu-waktu
tertentu saja,normalnya satu kali dalam setahun dengan tujuan untukmenentukan strategi
finansial di tahun-tahun berikutnya,
5. Catatan atas Laporan Keuangan Terakhir
yaitu catatan atas laporan keuangan.Laporan hanya akan tertuju pada informasi-informasi
pendukung yang menjelaskan bagaimana kegiatan suatu perusahaan sampai pada angka
terakhir dalam laporan.Selain itu, catatan ini juga akan menjabarkan penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi dalam metodologi dari tahun ke tahun.Meskipun begitu, catatan ini
bukanlah suatu laporan yang bersifat wajib, namun laporan ini hanya sebagai pendukung jika
ada pemangku saham membutuhkan informasi yang mendukung bukti laporan. Karena dari
itu,dalam catatan ini sering mencantumkan masalah-masalah dasar yang membuat kesehatan
keuangan perusahaan tidak baik.

2.3 Fungsi dan Tujuan Laporan Keuangan untuk bisnis


A. Laporan keuangan dibuat bukan hanya sebagai dokumen pendukung yang menjelaskan
keadaan finansial keuangan saja. Namun, ada banyak sekali fungsi-fungsi penting yang dapat
menentukan kebijakan dan strategi perusahaan di tahun-tahun berikutnya. Berikut penjelasan
lengkap dari fungsi laporan finansial:
1. Untuk Menganalisis Kondisi Usaha Dengan adanya laporan ini, perusahaan dalam
menganalisis dan menilai kondisi usaha yang terjadi dalam periode tertentu. Ini berarti,
catatan keuangan dapat memberikan jawaban kenapa perusahaan mengalami kerugian atau
sedang mengalami kemunduran.Di lain sisi, jika di dalam dokumen tersebut
mencantumkan banyak keuntungan seperti data profit, maka perusahaan tersebut sedang
dalam kondisi yang baik dan berkembang. Dari penilaian-penilaian inilah pihak pimpinan
dapat menentukan strategi pemasaran dan strategi keuangan untuk mengembangkan
bisnisnya menjadi lebih baik.
2. Sebagai Bahan Evaluasi Fungsi laporan keuangan selanjutnya adalah evaluasi.Seperti anak
sekolah yang selalu mendapatkan rapor setiap akhir semester. Perusahaan juga perlu
mendapatkan rapor mengenai performa perusahaan baik dari sisi penjualan,pemasaran, dan
produksi.Tanpa adanya catatan keuanganini, perusahaan tidak dapat mengetahui
kesalahan- kesalahan yang sudah mereka perbuat. Dengan begitu,mereka tidak dapat
mengevaluasi strategi menjadi lebih maksimal di kemudian hari.
B. Tentunya laporan keuangan di perusahaan memiliki tujuan yang menguntungkan perusahaan.
Tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Menilai kinerja manajemen pada tahun berjalan.
2. Mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
3. Memahami kelemahan dan kelebihan apa saja yang dimilikiperusahaan.
4. Mengetahui langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan kedepan yang berkaitan
dengan posisi keuangan dan kinerja perusahaan.

2.4 Arus Kas dan Penggolongan Arus Kas


A. Pengertian Arus Kas

Arus kas merupakan satu kesatuan yang sangat penting dalam menjalankan aktivitas kerja
operasional keuangan baik untuk perencanaan atau pelaksanaan audit maupun investasi baru
sebagai salah satu tonggak berjalannya aktivitas operasional keuangan.Dengan demikian upaya
manajemen untuk mencapai tujuan organisasi yang bertumpu pada fungsi anggaran keuangan
yaitu dengan menggunakan Cashflow sebagai Aliran Arus Kas.

B. Penggolongan Kas dalam Arus Kas (cash flow)


Dalam penyajiannya Laporan Arus Kas ini memisahkan transaksi
berkaitan dengan kas dalam tiga katagori yaitu:
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Ada dua metode yang dapat digunakan di dalam menghitung dan melaporkan
jumlah arus kas bersih dari aktivitas operasi, yaitu metode tidak langsung dan
metode langsung bukanlah sebagai suatu cara untuk memanipulasi jumlah kas
yang dilaporkan dari aktivitas operasi. Penyesuaian- penyesuaian tersebut terdiri
atas:
a. Pendapatan dan beban yang tidak melibatkan arus kas masuk atau arus kas
keluar.
b. Keuntungan dan kerugian terkait dengan aktivitas investasi.
c. Perubahan dalam aktiva lancar (selain kas) dan kewajiban lancar sebagai hasil dari
transaksi pendapatan dan beban yang tidak mempengaruhi arus kas.
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Aktivitas investasi meliputi pembelian dan penjualan instrumen keuangan yang bukan
untuk tujuan diperdagangkan (non-trading securities), penjualan segmen bisnis dan
pemberian punjaman kepada entitas lain, termasuk penagihannya.
Arus Kas masuk terjadi jika kas diterima dari hasil atau pengembalian investasi
yang di lakukan sebelumnya misalnya dari hasil penjualan.
Arus Kas yang di terima misalnya dari:
a. Penjualan aktiva tetap.
b. Penjualan surat berharga yang berupa investasi.
c. Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini merupakan
kegiatan investasi).
d. Penjualan aktiva lainnya yang di gunakan dalam kegiatan produksi
(tidak termasuk persediaan).
Arus Kas yang keluar dari kegiatan ini misalnya adalah:
a. Pembayaran untuk mendapat aktiva tetap.
b. Pembelian investasi jangka panjang.
c. Pemberian pinjaman pada pihak lain.

2.5 Manfaat dan Tujuan Arus Kas


A Manfaat dan Tujuan Arus Kas

Kegunaan arus kas dalam PSAK No.2 disebutkan bahwa jika laporan arus kas digunakan dalam
kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang
memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan,
struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan
peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai
perusahaan.
B.Tujuan arus kas sendiri dalam PSAK No.2 memiliki pengertian bahwa informasi tentang
arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.

arus kas dari aktivitas operasi dalam PSAK No.2 perusahaan harus melaporkan arus kas
dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut:
A. Metode tidak langsung: Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan
mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari
penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan
unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
B. Metode langsung: Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto
dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.

2.6 Pajak dan komponennya


A. Pengertian Pajak

Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk negara. Setiap sen uang pajak yang dibayarkan
rakyat akan masuk dalam pos pendapatan negara dari sektor pajak. Penggunaannya untuk
membiayai belanja pemerintah pusat maupun daerah demi kesejahteraan masyarakat.

Uang pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak
merupakan salah satu sumber dana pemerintah untuk mendanai pembangunan di pusat dan daerah,
seperti membangun fasilitas umum, membiayai anggaran kesehatan dan pendidikan, dan kegiatan
produktif lain. Pemungutan pajak dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-
undang.

B. Jenis Pajak Berdasarkan Sifat


NO Pajak Tidak Langsung (Indirect Tax) Pajak Langsung (Direct Tax)
1 Pajak tidak langsung merupakan pajak Pajak langsung merupakan pajak yang
yang hanya diberikan kepada wajib pajak diberikan secara berkala kepada wajib
bila melakukan peristiwa atau perbuatan pajak berlandaskan surat ketetapan pajak
tertentu. yang dibuat kantor pajak. Di dalam surat
ketetapan pajak terdapat jumlah pajak
yang harus dibayar wajib pajak.
2 Sehingga pajak tidak langsung tidak dapat Pajak langsung harus ditanggung
dipungut secara berkala, tetapi hanya dapat seseorang yang terkena wajib pajak dan
dipungut bila terjadi peristiwa atau tidak dapat dialihkan kepada pihak yang
perbuatan tertentu yang menyebabkan lain. Contohnya: Pajak Bumi dan
kewajiban membayar pajak. Penghasilan (PBB) dan pajak
penghasilan.
Contohnya: pajak penjualan atas barang
mewah (PPnBM), di mana pajak ini hanya
diberikan bila wajib pajak menjual barang
mewah.
C. Ciri-ciri Pajak

Berdasarkan UU  KUP Nomor 28 Tahun 2007, pasal 1, ayat 1, pengertian pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka pajak memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Pajak Merupakan Kontribusi Wajib Warga Negara

Artinya setiap orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Namun hal tersebut hanya
berlaku untuk warga negara yang sudah memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif. Yaitu
warga negara yang memiliki penghasilan melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

PTKP yang berlaku saat ini adalah Rp54 juta setahun atau Rp4,5 juta per bulan. Itu artinya,
jika memiliki pendapatan lebih dari Rp4,5 juta sebulan akan kena pajak. Sementara bila
kamuadalah seorang pengusaha atau wirausaha dengan omzet, tarif PPh Final 0,5% berlaku
dari total peredaran bruto (omzet) sampai dengan Rp4,8 miliar dalam satu tahun pajak
(berdasarkan PP 23 Tahun 2018).

2. Pajak Bersifat Memaksa untuk Setiap Warga Negara

Jika seseorang sudah memenuhi syarat subjektif dan objektif, maka wajib untuk membayar
pajak. Dalam undang-undang pajak sudah dijelaskan, jika seseorang dengan sengaja tidak
membayar pajak yang seharusnya dibayarkan, maka ada ancaman sanksi administratif maupun
hukuman secara pidana.

3. Warga Negara Tidak Mendapat Imbalan Langsung

Pajak berbeda dengan retribusi. Contoh retribusi: ketika mendapat manfaat parkir, maka harus
membayar sejumlah uang, yaitu retribusi parkir, namun pajak tidak seperti itu. Pajak
merupakan salah satu sarana pemerataan pendapatan warga negara.

Jadi ketika membayar pajak dalam jumlah tertentu, kamu tidak langsung menerima manfaat
pajak yang dibayar. Yang akan didapatkan, misalnya berupa perbaikan jalan raya di daerahmu,
fasilitas kesehatan gratis bagi keluarga, beasiswa pendidikan anak, dan lainnya.

4. Berdasarkan Undang-undang

Artinya pajak diatur dalam undang-undang negara. Ada beberapa undang-undang yang
mengatur tentang mekanisme perhitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak.
D. Fungsi Pajak bagi Negara dan Masyarakat

Pajak memiliki peranan yang signifikan dalam kehidupan bernegara, khususnya pembangunan.
Pajak merupakan sumber pendapatan negara dalam membiayai seluruh pengeluaran yang
dibutuhkan, termasuk pengeluaran untuk pembangunan. Sehingga pajak mempunyai beberapa
fungsi, antara lain:
1. Fungsi Anggaran (Fungsi Budgeter)
Pajak merupakan sumber pemasukan keuangan negara dengan cara mengumpulkan dana atau uang
dari wajib pajak ke kas negara untuk membiayai pembangunan nasional atau pengeluaran negara
lainnya.

Dengan demikian, fungsi pajak merupakan sumber pendapatan negara yang memiliki tujuan
menyeimbangkan pengeluaran negara dengan pendapatan negara.
2. Fungsi Mengatur (Fungsi Regulasi)

Pajak merupakan alat untuk melaksanakan atau mengatur kebijakan negara dalam lapangan sosial
dan ekonomi. Fungsi mengatur tersebut antara lain:
Pajak dapat digunakan untuk menghambat laju inflasi.
Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong kegiatan ekspor, seperti pajak ekspor barang.

Pajak dapat memberikan proteksi atau perlindungan terhadap barang produksi dari dalam negeri,
contohnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Pajak dapat mengatur dan menarik investasi modal yang membantu perekonomian agar semakin
produktif.
3. Fungsi Pemerataan (Pajak Distribusi)

Pajak dapat digunakan untuk menyesuaikan dan menyeimbangkan antara pembagian pendapatan
dengan kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat.
4. Fungsi Stabilisasi

Pajak dapat digunakan untuk menstabilkan kondisi dan keadaan perekonomian, seperti untuk
mengatasi inflasi, pemerintah menetapkan pajak yang tinggi, sehingga jumlah uang yang beredar
dapat dikurangi. Sedangkan untuk mengatasi kelesuan ekonomi atau deflasi, pemerintah
menurunkan pajak, sehingga jumlah uang yang beredar dapat ditambah dan deflasi dapat di atasi.

Keempat fungsi pajak di atas merupakan fungsi dari pajak yang umum dijumpai di berbagai
negara. Di Indonesia, pemerintah lebih menitikberatkan pada dua fungsi pajak sebagai pengatur
dan budgeter. Lembaga pemerintah yang mengelola pajak negara di Indonesia adalah Direktorat
Jenderal Pajak (DJP) yang berada di bawah Kementerian Keuangan.
Tanggung jawab atas kewajiban membayar pajak berada pada anggota masyarakat sendiri untuk
memenuhi kewajiban tersebut, sesuai dengan sistem self assessment yang dianut dalam Sistem
Perpajakan Indonesia. Self assessment berarti wajib pajak menghitung, memperhitungkan,
menyetor, dan melapor kewajiban perpajakannya sendiri. Jadi tidak memaksa wajib pajak
membayar pajak sebesar-besarnya, tapi sesuai dengan aturan perundang-undangan.

DJP sesuai fungsinya berkewajiban melakukan pembinaan, penyuluhan, pelayanan, serta


pengawasan kepada masyarakat. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, DJP berusaha sebaik
mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai visi dan misinya.
BAB 3

PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan keuangan adalah dokumen penting berisi catatan keuangan perusahaan baik transaksi
maupun kas. Pembuatan laporan keuangan perusahaan dilakukan dalam periode tertentu.

Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan aru kas enittas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Arus kas adalah kenaikan atau penurunan jumlah uang yang dimiliki bisnis, institusi, atau
individu. Di bidang keungan, istilah ini digunakan untuk menggambarkan jumlah uang tunai
(mata uang) yang dihasilkan atau dikonsumsi dalam periode waktu tertentu.

Yang bertujuan memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahaan kas dan
setara kas selama satu periode akuntansi.
Pajak merupakan konstribusi wajib dari orang atau badan terhadap negara, yang sifatnya
memaksa sesuai dengan undang-undang tanpa adanya imbalan secara langsung.

B. Saran
Mungkin inilah yang dijelaskan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh dari
sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan
kelompok kami, karna kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa, dan kami juga butuh
saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa
sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kiki Wulandari S.E.,M.M selaku
dosen pengampu mata kuliah Pengantar Manajemen Keuangan yang telah memberi kami tugas
kelompok demi kebaikan Negara dan Bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

achrurazi, F., Hasan, S., Pahlawan, U., & Tambusai, T. (2022). Manajemen keuangan (Issue September).
Hanafi, M. M. (2014). Manajemen Keuangan.
Langkah-, T. D. A. N. (2009). Pengertian, kegunaan, tujuan dan langkah- langkah penyusunan laporan
arus kas. 02, 238–257.
Mathematics, A. (2016). Manajemen Keuangan..
Nusantara, U. I. (2023). Manajemen keuangan 1 - ebook (Issue February).
https://www.cermati.com/artikel/pengertian-pajak-fungsi-dan-jenis-jenisny

https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/jas/article/view/155/155

Anda mungkin juga menyukai