Anda di halaman 1dari 7

CEGAH FAKTOR RISIKO PERILAKU PENYEBAB TERJADINYA STROKE

 1 dari 5 kasus stroke terjadi akibat obesitas

 1 dari 10 kasus stroke berhubungan dengan merokok

 1 dari 4 kasus stroke akibat kurang konsumsi buah dan sayur

 1 juta kasus stroke berhubungan dengan konsumsi alkohol berlebihan

 33,5% penduduk kurang aktifitas fisik

 29,3% penduduk usia > 15 tahun yang merokok

Perokok remaja (9,1%)

 95,5% penduduk >10 tahun kurang konsumsi buah dan sayur

 3,3% penduduk >10 tahun minum minuman beralkohol


TRANSISI YANG MEMENGARUHI

1. Penyakit menular belum selesai namun PTM terus meningkat.

2. Usia harapan hidup meningkat maka potensi terkena PTM juga semakin besar.

3. Kemudahan dalam akses konsumsi makanan dan transportasi menyebabkan

peningkatan sedentary life.

4. Pertumbuhan ekonomi mempengaruhi kebutuhan hidup individu yang berdampak

pada tingkat stres.


PESAN GERMAS

1. Peningkatan aktivitas fisik


- Aktivitas fisik 30 menit setiap hari
- Peregangan di tempat kerja
- Melakukan olah raga di tempat kerja minimal 1 kali dalam seminggu
- Jalan kaki atau bersepeda ke tempat kerja
- Olahraga masyarakat

2. Peningkatan kualitas lingkungan


- Sarana air bersih
- Penyediaan jamban keluarga
- Menyediakan tempat sampah
- Membuang sampah pada tempatnya
- Membangun ruang terbuka hijau
- Lingkungan bebas polusi
- Pemberantasan sarang nyamuk
- Bahan pangan bebas zat pewarna dan adiktif

3. Penguatan edukasi dan perilaku hidup sehat


- Tidak merokok
- Cuci tangan pakai sabun
- Memasak air minum sampai mendidih
- Mengajak berolahraga
- Kelola stres

4. Penyediaan pangan sehat dan perbaikan gizi


- Konsumsi gizi seimbang (isi piringku)
- Memperhatikan konsumsi Gula, Garam, dan Lemak
- Selalu konsumsi buah dan sayur setiap hari
- Konsumsi rapat dengan buah

5. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit


- Pemeriksaan tekanan darah
- Cek kolesterol, asam urat, dan gula darah
- Pemeriksaan IVA
- Pemeriksaan kanker payudara
STRATEGI KEBIJAKAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
(PERMENKES No. 71/2015 tentang PENANGGULANGAN PTM)

1. PROMOSI KESEHATAN  Perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat

2. DETEKSI DINI  Identifikasi dan intervensi sejak dini faktor risiko PTM & PTM

3. PERLINDUNGAN KHUSUS  Vaksinasi Covid-19 untuk Comobird

4. PENANGANAN KASUS  Pengobatan di fasyenkes sesuai standar


KENALI GEJALA DAN TANDA SEJAK DINI DARI STROKE

Serangan stroke  Terjadi tiba-tiba, mendadak; Terjadi pada pagi, siang, malam hari; Saat

istirahat, tidur malam hari, aktifitas.

Serangan stroke  Kerusakan sel saraf otak; Setiap menit penting; Menyelamatkan hidup.

1. Kelemahan/ kesemutan wajaha, lengan, tungkai satu sisi tubuh

2. Kesulitan berbahasa/ mengucapkan kata-kata

3. Tidak dapat melihat satu mata/ kedua mata

4. Kesulitan berjalan/ pusing/ sempoyongan

5. Nyeri kepala satu sisi/ nyeri kepala yang tidak biasa


RINGKASAN

- Stroke merupakan masalah keeshatan utama di Indonesia.

- Perlu upaya komperhensif yang dilakukan oleh berbagai stake holder (promotif,

preventif, Pre-hospital, dan RS rujukan)

- Untuk memperbaiki outcome perlu ditingkatkan kemampuan RS di seluruh Indonesia

(mendekatkan layanan RS ke pasien).

- Upaya peningkatan kemampuan layanan RS maka dilakukan program pengampuan

dan peningkatan kemampuan RS sesuai dengan strata RS.

- Perlu upaya melengkapi kebutuhan SDM, meningkatkan kemampuan SDM serta

melengkapi SPA.
KESIMPULAN

 Penyakit stroke merupakan penyebab kematian kedua tertinggi di dunia dan juga

penyakit dengan pembiayaan kesehatan yang mahal di Indonesia.

 Upaya pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit stroke secara masif di

masyarakat melalui kegiatan GERMAS, Skrining/ Deteksi Dini FR PTM.

 Pencegahan dan pengendalian Penyakit Jantung adalah dengan meningkatkan gaya

hidup sehat melalui perilaku “CERDIK” dan pola hidup “PATUH” bagi penyandang

penyakit jantung.

Anda mungkin juga menyukai