Makalah Gelombang Bunyi 1
Makalah Gelombang Bunyi 1
GELOMBANG BUNYI
DISUSUN OLEH:
SYAFRI RAMADHAN SADITA PUTRA
KELAS : XII IPA 1
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran
dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “ gelombang bunyi”.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk Untuk mengetahui perkembanagan
dan pemanfaatan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari – hari dan dalam bidang
teknologi modern, yang lebih khusus lagi dalam mengukur kedalaman laut.. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata, namun
karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait, baik moril maupun
materil.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih, kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman yang sangat
terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
demi peningkatan mutu selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................2
C. Tujuan Dan Manfaat ...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Gelombang Dan Bunyi ...........................................................................................3
B. gelombang bunyi ....................................................................................................5
C. Sifat Dasar Gelombang Bunyi ................................................................................6
D. Pembiasan Gelombang Bunyi ................................................................................8
E. Manfaat Gelombang Bunyi ....................................................................................8
i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangan dunia pengetahuan sekarang ini, gelombang bunyi dapat
dimanfaatkan dalam berbagai keperluan penelitian. Di bidang kelautan misalnya untuk
mengukur kedalaman laut, di bidang industri misalnya untuk mengetahui cacat yang terjadi
pada benda-benda hasil produksinya, di bidang pertanian untuk meningkatkan kualitas hasil
pertanian, dan di bidang kedokteran dapat digunakan untuk terapi adanya penyakit dalam
organ tubuh.
Untuk keperluan tersebut digunakan suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip
pemantulan gelombang bunyi yang disebut SONAR (Sound Navigation Ranging).
Prinsip kerja SONAR berdasarkan prinsip pemantulan gelombang ultrasonik. Alat ini
diperkenalkan pertama kali oleh Paul Langenvin, seorang ilmuwan dari Prancis pada tahun
1914. Pada saat itu Paul dan pembantunya membuat alat yang dapat mengirim pancaran kuat
gelombang bunyi berfrekuensi tinggi (ultrasonik) melalui air.
Pada dasarnya SONAR memiliki dua bagian alat yang memancarkan gelombang
ultrasonik yang disebut transmiter (emiter) dan alat yang dapat mendeteksi datangnya
gelombang pantul (gema) yang disebut sensor (reciver). Gelombang ultrasonik dipancarkan
oleh transmiter (pemancar) yang diarahkan ke sasaran, kemudian akan dipantulkan kembali
dan ditangkap oleh pesawat penerima (reciver).
Dengan mengukur waktu yang diperlukan dari gelombang dipancarkan sampai
gelombang diterima lagi, maka dapat diketahui jarak yang ditentukan. Untuk mengukur
kedalaman laut, SONAR diletakkan di bawah kapal. Dengan pancaran ultrasonik diarahkan
lurus ke dasar laut, dalamnya air dapat dihitung dari panjang waktu antara pancaran yang
turun dan naik setelah digemakan.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas penulis menyimpulkan rumusan-rumusan masalah yaitu :
1. Apa itu gelombang, dan bunyi ?
2. Pengertian gelombang bunyi ?
3. Bagaiamana sifat dasar gelombang bunyi ?
4. Bagaimana pembiasan gelombang bunyi ?
i
5. Bagaimana manfaat gelombang bunyi dalam kehidupan ?
i
BAB II
PEMBAHASAN
i
cair maupun gas. Sumber getar tersebut bisa saja berasal dari dawai/kawat, pipa organa,
bahkan ombak di pantai.
Kebanyakan suara merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara
teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan getar atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz).
Bunyi tunggal yang frekuensinya teratur dinamakan nada, sedangkan bunyi tunggal yang
frekuensinya tidak teratur dinamakan desis. Amplitudo gelombang menentukan kuat-
lemahnya suatu bunyi atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam decibel (dB).
Semakin tinggi amplitudoya semakin nyaring bunyi tersebut. Bunyi pesawat yang lepas
landas mencapai sekitar 120 dB. Sedang bunyi desiran daun sekitar 33 dB.
Manusia dapat mendengar bunyi saat gelombang bunyi merambat di udara atau
medium lain sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar
oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan
berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz dinamakan ultrasonik dan di
bawah 20 Hz dinamakan infrasonic.
i
Selain itu, bunyi dapat merambat melalui benda padat seperti jika kita mengetuk meja
dengan pensil. Cepat rambat bunyi di baja kira-kira 6.000 m per detik.
2. Ada sumber bunyi
Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
Contohnya : bunyi gong yang dipukul dan bunyi seruling yang ditiup dan sebagainya.
3. Ada pendengar
Pendengar bunyi yaitu manusia dan hewan-hewan.
i
ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang oleh
bangunan tinggi dipinggir tikungan.
e. Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi).
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang
dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif (penguata bunyi) dan interferensi
destruktif (pelemahan bunyi).
Misalnya waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan
amplitudo yang sama atau hamper sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan
lemah secara bergantian Merambat membutuhkan medium
i
Adakalanya frekuensi yang didengar oleh pengamat mengalami perubahan sacara
tiba-tiba manakala sumber bunyi (misal klakson mobil) bergerak mendekati atau menjauhi
menurut pengamat yang diam. Fenomena ini dikenal sebagai Efek Doppler, yaitu perbedaan
frekuensi yang diterima oleh pendengar dengan frekuensi asli sumber getarnya relatif antara
pendengar dan sumber bunyi. Bila kedudukan antara pengamat dan sumber saling mendekat,
maka pengamat mendengar frekuensi yang lebih tinggi, dan bila kedudukannya saling
menjauh maka pengamat mendengar frekuensi yang lebih rendah. Dan fenomena ini berhasil
dijelaskan oleh fisikawan Christian Johann Doppler (1803-1855) pada tahun 1842.
i
Ada beberapa syarat bunyi dapat terdengar telinga kita. Pertama, adanya sumber
bunyi. Misalnya, ada gitar yang dipetik, ada gong yang dipukul, ada yang bersuara dan ada
suara kendaraan lewat. Kedua, ada mediumnya. Bunyi dapat merambat dalam medium udara
(zat gas), air (zat cair) maupun zat padat. Ketiga, bunyi dapat didengar telinga bila memiliki
frekuensi 20 - 20.000 Hz. Batas pendengaran manusia adalah pada frekuensi tersebut bahkan
pada saat dewasa terjadi pengurangan interval tersebut karena faktor kebisingan atau sakit.
Berdasarkan batasan pendengaran manusia itu gelombang dapat dibagi menjadi tiga yaitu
audiosonik (20-20.000 Hz), infrasonik (di bawah 20 Hz) dan ultrasonik (di atas 20.000 Hz).
Binatang-binatang banyak yang dapat mendengar di luar audio sonik. Contohnya jangkerik
dapat mendengar infrasonik (di bawah 20 Hz), anjing dapat mendengar ultrasonik (hingga
25.000 Hz).
i
D. PEMBIASAAN GELOMBANG BUNYI
Jika sumber bunyi petir dekat dengan rumah Anda, maka Anda dapat mendengar
bunyi petir. Mengapa pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari?
Pada siang hari, udara pada lapisan atas lebih dingin daripada lapisan bawah. Cepat
rambat bunyi pada suhu dingin adalah lebih kecil daripada suhu panas. Dengan demikian,
kecepatan bunyi pada lapisan udara atas lebih kecil daripada kecepatan bunyi pada lapisan
udara bawah, karena medium pada lapisan atas lebih rapat dari medium pada lapisan bawah.
Jadi, pada siang hari, bunyi petir yang merambat dari lapisan udara atas menuju ke lapisan
udara bawah akan dibiaskan menjauhi garis normal (Gambar 3.2a).
Pada malam hari, terjadi kondisi sebaliknya, udara pada lapisan bawah (dekat tanah)
lebih dingin daripada udara pada lapisan atas. Dengan demikian, kecepatan bunyi pada
lapisan bawah lebih kecil daripada lapisan atas, karena medium pada lapisan atas kurang
rapat dari medium pada lapisan bawah. Jadi, pada malam hari, bunyi petir yang merambat
dari lapisan udara atas menuju ke lapisan udara bawah (mediumnya lebih rapat) akan
dibiaskan mendekati garis normal (Gambar 3.2b). Pembiasan bunyi petir mendekati garis
normal pada malam hari inilah yang menyebabkan bunyi guntur lebih mendekat kerumah
Anda, dan sebagai akibatnya Anda mendengar bunyi petir yang lebih keras.
i
lama setelah gelombang asal disebut gema. Gema merupakan bunyi yang terdengar tidak
lama setelah bunyi asli. Perlambatan antara kedua gelombang menunjukkan jarak
permukaan pemantul.
Penduga gema (echo sounder) ialah peralatan yang digunakan untuk menentukan
kedalaman air di bawah kapal. Kapal mengirimkan suatu gelombang bunyi dan mengukur
waktu yang dibutuhkan gema untuk kembali, setelah pemantulan oleh dasar laut. Selain
kedalaman laut, metode ini juga dapat digunakan untuk mengetahui lokasi karang, kapal
karam, kapal selam, atau sekelompok ikan.
2. Pencitraan Medis
Bunyi ultrasonik digunakan dalam bidang kedokteran dengan menggunakan
teknik pulsa-gema. Teknik ini hampir sama dengan sonar. Pulsa bunyi dengan frekuensi
tinggi diarahkan ke tubuh, dan pantulannya dari batas atau pertemuan antara organ-organ
dan struktur lainnya dan luka dalam tubuh kemudian dideteksi. Dengan menggunakan
teknik ini, tumor dan pertumbuhan abnormal lainnya, atau gumpalan fluida dapat dilihat.
Selain itu juga dapat digunakan untuk memeriksa kerja katup jantung dan perkembangan
janin dalam kandungan. Informasi mengenai berbagai organ tubuh seperti otot, jantung,
hati, dan ginjal bisa diketahui.
Frekuensi yang digunakan pada diagnosis dengan gelombang ultrasonik antara 1
sampai 10 MHz, laju gelombang bunyi pada jaringan tubuh manusia sekitar 1.540 m/s,
sehingga panjang gelombangnya adalah:
λ = v/f = (1.540 m/s) / (106 s-1) = 1,5 × 10-3 = 1,5 mm.
Panjang gelombang ini merupakan batas benda yang paling kecil yang dapat
dideteksi. Makin tinggi frekuensi, makin banyak gelombang yang diserap tubuh, dan
pantulan dari bagian yang lebih dalam dari tubuh akan hilang.
Pencitraan medis dengan menggunakan bunyi ultrasonik merupakan kemajuan
yang penting dalam dunia kedokteran. Metode ini dapat menggantikan prosedur lain yang
berisiko, menyakitkan, dan mahal. Cara ini dianggap tidak berbahaya.
3. Terapi Medis menggunakan Bunyi Ultrasonik
Dalam dunia kedokteran, gelombang ultrasonik digunakan dalam diagnosa dan
pengobatan. Diagnosa dengan menggunakan gelombang ultrasonik berupa USG
(ultrasonografi), dapat digunakan untuk mengetahui janin di dalam kandungan.
Pengobatan meliputi penghancuran jaringan yang tidak diinginkan dalam tubuh, misalnya
batu ginjal atau tumor, dengan menggunakan gelombang ultrasonik berintensitas tinggi
(setinggi 107 W/m2) yang kemudian difokuskan pada jaringan yang tidak diinginkan
i
tersebut. Selain itu bunyi ultrasonik juga digunakan untuk terapi fisik, yaitu dengan
memberikan pemanasan lokal pada otot yang cedera.
4. Penerapan dalam Bidang Industri
Dalam dunia industri, dengan menggunakan bor-bor ultrasonik dapat dibuat
berbagai bentuk atau ukuran lubang pada gelas dan baja.
5. Mengetahui Keadaan Bagian dalam Bumi
Pergeseran tiba-tiba segmen-segmen kerak bumi yang dibatasi zona patahan dapat
menghasilkan gelombang seismik. Ini memungkinkan para ahli geologi dan geofisika
untuk memperoleh pengetahuan tentang keadaan bagian dalam Bumi dan membantu
mencari sumber bahan bakar fosil baru. Ada empat tipe gelombang seismik, yaitu
gelombang badan P, gelombang badan S, gelombang permukaan Love, dan gelombang
permukaan Rayleigh.
Alat yang digunakan untuk mendeteksi gelombang-gelombang ini disebut
seismograf, yang biasanya digunakan untuk mendeteksi adanya gempa bumi. Seperti
semua gelombang, laju gelombang seismik bergantung pada sifat medium, rigiditas,
ketegaran, dan kerapatan medium. Grafik waktu perjalanan dapat digunakan untuk
menentukan jarak stasiun seismograf dari episenter gempa bumi.
i
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang tidak pernah merambat
melainkan bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa
tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang,
sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah
secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Itulah alasannya mengapa
Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Bunyi mengalami gejala gelombang
seperti interferensi, pemantulan, pembiasan dan difraksi. Bunyi merupakan gelombang
mekanik karena hanya dapat merambat melalui medium (zat padat, cair atau gas) dan tidak
dapat merambat dalam vakum.
Laut menutupi permukaan bumi kurang lebih 75 %. Batas perairan laut dengan
daratan disebut garis pantai (pertemuan permukaan laut dengan daratan). Perairan laut di
permukaan bumi tidak merata luasnya. Pada belahan bumi utara tertutup lautan sebesar 60 %,
sedangkan pada belahan bumi selatan yang tertutup lautan sekitar 80 %.
B. SARAN
1. Untuk pembaca dapat menambah wawasan dan bias memberikan kritik membangun
bagi penulis.
2. Untuk lembaga pendidikan diharap agar bisa menerapkan dalam pembelajaran.
3. Untuk lembaga penelitian diharapkan bisa menghasilkan penemuan yang lebih baik
i
DAFTAR PUSTAKA
http://dendihidayat12030.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?p=69
http://lilyistigfaiyah.blogspot.com/2013/03/cara-mengukur-kedalaman-laut.html
http://pustakafisika.wordpress.com/2012/11/16/pemantulan-gelombang-bunyi-sound-
reflection/
http://fisikon.com/kelas3/index.php?
option=com_content&view=article&id=108:aplikasipemanfaatan-gelombang-
bunyi&catid=13:gelombang-bunyi&Itemid=160
http://medinda09.blogspot.com/2013/09/pemanfaatan-gelombang-bunyi-dan.html
http://vaeg14.blogspot.com/2013/12/penerapan-gelombang-bunyi-dalam.html