Anda di halaman 1dari 4

NAMA : FITRIYANA

NIM : 042934598
TUGAS KE :1
MATA KULIAH : TEORI AKUNTANSI

1. Sebutkan 5 (lima) tantangan yang dihadapi IAI selama satu decade terakhir ini, dalam perannya yang
menginspirasi tumbuhnya berbagai profesi turunannya!

Jawab:
Berikut 5 (lima) tantangan yang dihadapi IAI selama satu decade terakhir ini, dalam perannya
yang menginspirasi tumbuhnya berbagai profesi turunannya, antara lain:
a. Pertama, secara struktur dan peran organisasi. IAI memiliki kelemahan seperti:
(1) fungsi IAI yang semula sebagai perkumpulan Akuntan Indonesia perlu melakukan redefinisi
mengingat profesi dalam bidang akuntansi telah mengalami pertimbangan;
(2) akuntabilitasi IAI terhadap stakeholde-nya belum direpresentasikan dalam bentuk laporan
tahunan (annual report) yang berisi informasi pertanggungjawaban keuangan maupun
perkembangan aktifitas padahal IAI merupakan organisasi profesi yang fokus pada pentingnya
akuntanbilitas dan transparansi.

b. Kedua, IAI dihadapkan pada kenyataan bahwa RUU Pelaporan Keuangan dan RUU Akuntan
Publik yang masih belum final pembahasannya. Padahal kedua RUU tersebut sangat vital bagi
pengembangan dunia akuntansi dan profesi akuntan di Indonesia mengingat RUU Pelaporan
Keuangan akan memperjelas tanggung jawab perusahaan atau emiten di pasar modal untuk
melaporkan kondisi keuangannya, sedangkan RUU Akuntan Publik akan menjadi dasar bagi
eksistensi dan perlindungan profesi Akuntan Publik.

c. Ketiga, IAI perlu mengawal implementasi konvergensi IFRS yang dimulai awal 2012 mendatang
yang prosesnya sudah mulai bergulir beberapa tahun terakhir ini. Hal ini merupakan kerja besar
bagi IAI karena akan mempengaruhi pola pertukaran informasi keuangan dalam prosen inventasi.

d. Keempat, jumlah Akuntan Publik yang masih sedikit sedangkan kebutuhan akuntan yang semakin
meningkat serta persaingan dengan akuntan asing.

e. Kelima, korupsi yang menjadi musuh nomor satu di Indonesia menunjukkan lemahnya
pengawasan pengelolaan keuangan serta rendahnya etika para pejabat publik. Hal ini juga
merupakan tantangan bagi IAI mengingat korupsi tidak lepas dari peran para pengelola keuangan
yang notabene adalah "seorang akuntan", apakah oknum itu adalah akuntan sektor publik, akuntan
manajemen, atau bahkan akuntan publik yang turut bermain.

2. Identifkasi faktor-faktor pendukung dari munculnya sistem pencatatan pada peradaban sekitar 3000
SM!
Jawab:
Terdapat fakta-fakta sejarah yang menunjukkan bahwa:
a. pada zaman peradaban Kaldea-Babilonia, Asiria, dan Samaria yang merupakan pembentuk sistem
pemerintahan pertama di dunia, pembentuk sistem bahasa tulisan tertua, dan pembuat catatan
usaha tertua (2);
b. peradaban Mesir, di mana para penulis membentuk poros tempat berputarnya seluruh mesin
keuangan dan departemen 3;
c. peradaban Cina, dengan akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dan canggih selama
Dinasti Chao (1122-256 SM):
d. peradaban Yunani, di mana Zenon manajer Estat Appolonius memperkenalkan sistem akuntansi
pertanggungjawaban yang luas pada Teori Akuntansi tahun 256 SM 4;
e. peradaban Roma, dengan hukum yang menentukan bahwa pembayar pajak harus membuat laporan
posisi keuangan, dan dengan hak sipil yang tergantung pada tingkat kekayaan yang dinyatakan
warga negara.

Faktor-faktor pendukung dari munculnya sistem pencatatan pada peradaban sekitar 3000 SM
itu diantaranya penemuan sistem penulisan, pengenalan angka Arab dan sistem desimal, penyebaran
pengetahuan aljabar, adanya bahan-bahan penulisan yang murah, meningkatnya literasi
(kemelekhurufan), dan adanya medium pertukaran yang baku.

Littleton (12:1966) menyebutkan tujuh prakondisi bagi timbulnya pembukuan yang sistematik, yaitu:
a. seni menulis karena pembukuan pertama-tama adalah suatu pencatatan.
b. aritmetika karena aspek-aspek mekanis pembukuan terdiri dari serangkaian komputasi sederhana.
c. kekayaan pribadi karena pembukuan hanya berkaitan dengan pencatatan fakta tentang kekayaan
dan hak atas kekayaan.
d. uang (yaitu perantara dalam perekonomian) karena pembukuan tidak diperlukan kecuali transaksi
dalam kekayaan dan hak atas kekayaan dapat direduksi ke dalam denominator umum ini.
e. kredit (yaitu transaksi yang belum selesai) karena dorongan untuk membuat catatan tidak begitu
kuat jika semua transaksi pertukaran telah selesai pada saat kejadian.
f. perniagaan karena pertukaran yang hanya bersifat lokal tidak cukup memberi tekanan (volume
usaha) untuk mendorong orang mengkoordinasikan gagasan yang berbeda-beda ke dalam suatu
sistem.
g. modal karena tanpa modal perniagaan akan tidak berarti dan kredit akan tidak mungkin.

3. Pendekatan teoretis, seperti deduktif dan induktif dapat digunakan dalam menciptakan teori akuntansi.
Lakukan analisis pendekatan deduktif dan induktif jika ditinjau dari penerapannya dalam penelitian
akuntansi!

Jawab:
a. Analisis pendekatan deduktif jika ditinjau dari penerapannya dalam penelitian akuntansi:
Pendekatan ini dalam penyusunan teori akuntansi akan dimulai dengan adanya asumsi-asumsi
dasar dan hasil penarikan konklusi yang bersifat logis tentang suatu subjek dengan sejumlalh
pertimbangan. Dalam penerapannya di bidang akuntansi, pendekatan deduktif dimulai dengan
asumsi atau dalil dasar akuntansi dan konklusi logis yang diperoleh dari sejumlah prinsip akuntansi
untuk manyajikan petunjuk dan dasar bagi pengembangan teknik-teknik akuntansi selanjutnya.
Pendekatan ini bergerak dari kondisi yang bersifat umum (asumsi dasar tentang lingkungan
akuntansi) ke kondisi spesifik (pertama, prinsip-prinsip akuntansi, dan kedua teknik-teknik
akuntansi).
Tahap-tahap yang digunakan untuk menjalankan pendekatan deduktif terdiri dari:
1) penetapan tujuan-tujuan pelaporan keuangan;
2) pemilihan dalil-dalil akuntansi;
3) penentuan prinsip-prinsip akuntansi; dan
4) pengembangan teknik-teknik akuntansi.

b. Analisis pendekatan induktif jika ditinjau dari penerapannya dalam penelitian akuntansi:
Pendekatan induktif dalam penyusunan teori dimulai dengan serangkaian pengamatan, kemudian
pengukuran serta selanjutnya aktivitas untuk memperoleh suatu konklusi. Apabila diterapkan
dalam bidang akuntansi, pendekatan ini dimulai dengan serangkaian pengamatan terhadap
informasi keuangan dari bisnis perusahaan dan selanjutnya akan diperoleh rumusan gagasan serta
prinsip-prinsip akuntansi dari pengamatan tersebut dengan menggunakan dasar hubungan yang
terjadi secara berulang.
Argumentasi induktif dikatakan membawa keterangan-keterangan yang bersifat khusus (informasi
akuntansi yang menggambarkan hubungan berulang-ulang) ke suatu bentuk yang bersifat umum
(dalil-dalil dan prinsip-prinsip akuntansi).
Pendekatan induktif dalam penyusunan teori mencakup empat tahap berikut:
1) Pencatatan seluruh pengamatan.
2) Penganalisisan dan pengelompokan pengamatan untuk mendeteksi adanya hubungan yang
berulang (kesamaan atau kemiripan).
3) Penginduksian asal mula konklusi-konklusi dan prinsip-prinsip akuntansi pengamatan-
pengamatan yang menggambarkan hubungan secara berulang.
4) Pengujian konklusi-konklusi yang dibuat.

4. Apakah teori positif akuntansi mempengaruhi perkembangan teori audit? Jika ya, identifikasi
pengaruh dan perkembangannya!

Jawab:
Teori positif sangat berpengaruh terhadap perkembangan teori audit, hal ini dapat dilihat dari
perkembangan teori positif akuntansi (Positive Accounting Theory/PAT) pada era 1970an diikuti
dengan arah perubahan dalam teori audit. Dua aliran riset berkembang, dimana keduanya bertumpu
pada data empiris dan didesain dalam kerangka positif atau saintifik. Para peneliti berfokus pada
pemahaman atas pengujian audit atau proses pertimbangan di level mikro. Penelitian ini berupaya
menjelaskan bagaimana para auditor membuat pertimbangan dan keputusan sehingga perilaku para
auditor ini dapat diprediksi ketika mereka ditempatkan dalam berbagai situasi. Salah satu aliran utama
dalam penelitian audit empiris yang berkembang pada masa ini menguji pertanyaan-pertanyaan yang
dipilih auditor dan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya honor yang diterima oleh para
auditor. Penelitian ini lebih tertarik pada kualitas audit yang dilakukan oleh auditor yang berbeda di
berbagai situasi yang berbeda.
DeAngelo berpendapat bahwa kualitas audit positif berhubungan dengan ukuran perusahaan audit
karena perusahaan auditor besar mengalami lebih banyak kehilangan dengan tidak melaporkan
pelanggaran yang ditemukan dalam catatan klien mereka. Oleh karenanya, perusahaan audit besar
berpotensi kehilangan lebih banyak klien dibandingkan perusahaan audit kecil karena mengorbankan
independensi audit demi menyenangkan klien. Teori ini menjelaskan mengapa perusahaan audit besar
mendominasi pasar pelayanan audit. Simunic mengembangkan sebuah teori untuk menjelaskan bahwa
fee atau bayaran atas audit didasarkan pada karakteristik klien dan menggambarkan kekuatan hukum
penawaran-permintaan (supply-demand). Literatur ini didasari pada konsep ekonomi dari pasar yang
efisien dan peranan auditor dalam menyelesaikan konflik antara pemegang saham, manajer dan pemilik
uang.

5. Setiap usaha pasti memengang prinsip bahwa usahanya akan langgeng dan terus beroperasi pada
periode tidak terbatas. Dalam akuntansi, prinsip dari pemilik perusahaan seperti ini dikenal dengan
istilah postulat……
Apakah postulat tersebut dapat dikaitkan dengan teori manfaat? Lakukan identifikasi dan analisis
terkait hal ini!

Jawab:
Postulat tersebut dinamakan postulat kelangsungan usaha, postulat kelangsungan usaha juga
dikaitkan/diterapkan untuk mendukung teori manfaat. Harapan tentang manfaat di masa mendatang
mendorong manajer untuk melihat kedepan dan memotivasi investor untuk menanamkan modalnya ke
perusahaan. Kelangsungan usaha (yaitu kontinuitas entitas akuntansi yang tidak terbatas) adalah
penting untuk justifikasi teori manfaat.

Anda mungkin juga menyukai