DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
1. LILIS B1C1
2. MEGA JULIYANA SALSA B1C120143
3. MUH.REZKY ALFATH B1C120158
4. NI KADEK HERLIN ANDRIANI B1C120162
5. RISTY DEWI RAHMATIKA B1C120175
6. VIRZA CHAIRANI ANTARIUS B1C120188
7. WA ODE NURUL SAKINAH A B1C120192
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Ika Maya Sari, SE, M.Si, Ak sebagai
dosen pengampu mata kuliah Audit Forensik Dan Investigasi yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami.
Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui Definisi Akuntansi atau audit Forensik
2. Untuk mengetahui Bagaimana ruang lingkup audit forensik
3. Untuk mengetahui Apa saja atribut akuntan forensik
4. Untuk mengetahui Bagaimana kualitas akuntan forensik
5. Untuk mengetahui Bagaimana akuntan forensik sektor publik
6. Untuk mengetahui Apa saja standar akuntansi forensik
7. Untuk mengetahui Apa itu audit Investigasi
8. Untuk mengetahui Bagaimana pendekatan audit investigasi
9. Untuk mengetahui Bagaiaman Tahapan dalam melakukan audit investigasi
10. Untuk mengetahui Bagaimana Perencanaan dalam melakukan audit investigasi
11. Untuk mengetahui Bagaimana Pelaksanaan dalam melakukan audit investigas
12. Untuk mengetahui Bagaimana pelaporan hasil akhir dari pelaksanaan audit
investigasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. AUDIT FORENSIK
2.1 Definisi Audit Forensik
Audit forensik atau akuntansi forensic merupakan audit gabungan keahlian yang
mencakup keahlian akuntansi, auditing maupun bidang hukum/perundangan dengan
harapan bahwa hasil audit tersebut akan dapat digunakan untuk mendukung proses
hukum di pengadilan maupun kebutuhan hukum lainnya.
Audit forensik adalah penerapan ilmu disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk
auditing pada masalah hukum didalam atau diluar pengadilan sektor publik maupun
privat (Tuanakotta, 2016). Ilmu akuntansi forensik dapat diterapkan di sektor publik
maupun sektor swasta.
Akuntansi forensik telah digunakan sebagai alat untuk mendukung yuridis dan
hukum pengalaman dibidang keuangan dan akuntansi. Akuntansi forensik memiliki
peran yaitu keterampilan dalam akuntansi forensik, alat akuntansi forensik,
pengetahuan hukum dan pengetahuan tugas akuntansi forensik untuk membantu
dalam mengungkap kecurangan (Hamdan, 2018).
Ilmu forensik (biasa disingkat forensik) adalah sebuah penerangan dari berbagai ilmu
pengetahuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang penting untuk sebuah
sistem hukum yang mana hal ini mungkin terkait dengan tindakan pidana. Namun
disamping dengan terkaitnya dengan hukum, forensik umumnya lebih meliputi sesuatu
atau metode-metode yang bersifat ilmiah yang juga aturan- aturan yang bentuk dari
fakta-fakta berbagai kejadian, untuk melakukan pengenalan terhadap bukti-bukti fisik
(mayat, bangkai, dan sebagainya).
hukum
auditing
Selain itu ada cara lain dalam melihat akuntansi forensik menurut Tuanakotta
dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif yaitu dengan
kerugian. Pada sektor publik negara mengalami kerugian negara dan kerugian keuangan
negara. Sementara itu pada sektor swasta kerugian juga terjadi akibat adanya ingkar
janji dalam suatu perikatan. Titik pertama dalam segitiga adalah kerugian. Adapun
perbuatan melawan hukum menjadi titik kedua. Tanpa adanya perbuatan melawan
hukum, tidak ada yang dapat dituntut untuk mengganti kerugian. Titik ketiganya adalah
ahli dan praktisi hukum dalam menghitung besarnya kerugian dan mengumpulkan
barang bukti. Jadi, Segitiga Akuntansi Forensik juga merupakan model yang mengaitkan
210. Sumber Daya Manusia : Semua sumber daya manusia yang menjalani
akuntansi forensic harus mempunyai kemahiran teknis, pendidikan, dan
pengalaman yang memadai sesuai dengan tugas yang diserahkan kepadanya
230. Supervisi
Dalam hal lada lebih dari satu akuntan forensic dalam satu penugasan, salah
seorang diantara mereka berfungsi sebagai in- charge yang bertanggung jawab
dalam mengarahkan penugasan dan memastikan bahwa rencana kerja
dilaksanakan sebagai mana seharusnya dan dikomuntesaikan dengan baik.
260. Komunikasi
kejadian atau transaksi yang dapat memberikan cukup keyakinan serta dapat digunakan
sebagai bukti yang memenuhi pemastian suatu kebenaran dalam menjelaskan kejadian
2008). Audit investigasi dilakukan sebagai tindakan represif untuk menangani fraud yang
terjadi.
Tujuan utama dari audit investigatif bukan untuk mencari siapa pelakunya, namun
menekankan pada bagaimana kejadian sebenarnya (search the truth), setelah kejadian
Audit Investigasi dapat dilaksanakan atas permintaan Kepala Daerah dan Aparat
Penegak Hukum. Audit Investigasi termasuk didalamnya audit dalam rangka
menghitung kerugian keuangan Negara, audit hambatan kelancaran pembagunan,
audit eskalasi audit klaim.
1. Audit Investigasi Hambatan Kelancaran Pembagunan (AIHKP ) adalah proses
pengumpulan dan pengujian bukti-bukti terkait dengan permasalahan
hambatan kelancaran pembangunan untuk memperoleh kesimpulan yang
mendukung tindakan mediasi dalam penyelesaian masalah;
2. Audit Klaim adalah proses pengumpulan dan pengujian bukti-bukti terkait
klaim/tuntutan pihak ketiga untuk memperoleh simpulan sebagai bahan
pertimbangan bagi objek penugasan untuk mengambil keputusan
penyelesaian klaim/tuntutan;
3. Audit Eskalasi adalah proses pengumpulan dan pengujian bukti-bukti terkait
adanya penyesuaian harga satuan dalam kontrak pengadaan barang/jasa yang
disebabkan oleh adanya inflasi atau kenaikan harga yang disebabkan oleh
kebiajakan pemerintah.
2.8 Pendekatan Audit Investigasi
1. REAKTIF
2. PROAKTIF
berasal dari berbagai sumber, misalnya media massa, LSM (Lembaga Swadaya
perkiraan suatu tindak kecurangan itu terjadi. Hipotesis awal dikembangkan untuk
menjawab mengenai apa, siapa, di mana, bilamana, dan bagaimana fraud terjadi.
Namun fraud audit dapat dilakukan apabila telah ada suatu prediksi yang valid,
yaitu keadaan-keadaan yang menunjukkan bahwa fraud telah, sedang, dan atau
akan terjadi.
untuk:
terjadinya fraud.
(b) Memudahkan pejabat yang berwenang dan atau pejabat obyek yang
berlaku.
Kesimpulan akhir dari audit investigasi akan disampaikan kepada lembaga yang
berwenang, seperti kejaksaan, kepolisian, komite anti korupsi, bila diminta, dengan
mengikuti aturan main atau undang-undang yang dibuat untuk itu- bilamana ada-
oleh kepala atau manajer audit setelah sebelumnya dilakukan penjelasan kembali
Seorang fraud auditor tidak boleh melakukan deal dengan sang auditee
menyangkut hasil audit investigasi ataupun dengan orang lain yang berkepentingan
dengan hasil audit. Apabila hal tersebut dilakukannya, dia dapat dikenai sangsi sesuai
aturan yang ada untuk itu. Boleh dikatakan fraud auditor adalah orang suci yang
fraud auditor, termasuk perlindungan bagi saksi suatu perkara. Selayaknya imbalan
atau gaji seorang fraud auditor harus sepadan dengan risiko pekerjaannya karena
sejarah mencatat di mana pun di dunia ini seorang fraud auditor selalu menghadapi
yang dilakukannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Audit forensik atau akuntansi forensic merupakan audit gabungan keahlian
yang mencakup keahlian akuntansi, auditing maupun bidang hukum/perundangan
dengan harapan bahwa hasil audit tersebut akan dapat digunakan untuk mendukung
proses hukum di pengadilan maupun kebutuhan hukum lainnya. Tuanakotta (2010: 84-
94) dalam Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif mengemukakan bahwa akuntansi
forensik mempunyai ruang lingkup yang spesifik untuk lembaga yang menerapkannya
atau untuk tujuan melakukan audit investigatif.
Robert J. Lindquist mengemukakan kualitas dari akuntan forensik, yaitu
sebagai berikut:
a. Kreatif
b. Rasa ingin tahu
c. Tak menyerah
d. Akal sehat
f. Percaya diri
Akuntansi forensik sektor publik di Indonesia lebih menonjol daripada
akuntansi forensik sektor privat. Di Indonesia terlihat peran-peran penting para
akuntan forensik dari BPKP, BPK, dan aparat pengawasan internal pemerintah yang
dalam APIP. Secara terinci dan dengan data statistik, penulis membahas peran
mereka di buku “ Menghitung Kerugian Keuangan Negara dalam Tindak Pidana
Korupsi”.
Audit investigatif merupakan sebuah kegiatan sistematis dan terukur untuk
mengungkap kecurangan sejak diketahui atau diindikasinya sebuah peristiwa atau
kejadian atau transaksi yang dapat memberikan cukup keyakinan serta dapat
digunakan sebagai bukti yang memenuhi pemastian suatu kebenaran dalam
menjelaskan kejadian yang telah diasumsikan sebelumnya dalam rangka mencapai
keadilan (Pusdiklatwas, 2008). Sebagaimana halnya penyelidikan dan penyidikan,
audit investigatif bisa dilaksanakan secara REAKTIF atau PROAKTIF. Adapun
langkah-langkah dalam menyusun audit investigasi yaitu mulai dari tahap
penelahan informasi awal, perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil akhir
audit investigasi.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan baik dari segi bahasa, isi materi yang disampaikan, maupun tata cara
penulisannya. Oleh karena itu, kami memohon maaf apabila pembaca merasa kurang puas
dengan hasil makalah ini. Kritik, saran, atau tanggapan lainnya kami harapkan agar dapat
dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang ada, demi
terwujudnya makalah yang lebih baik untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://kjaanditagunawan.com/2021/06/21/resume-akuntansi-forensik-audit-
investigatif-theodorus-m-tuanakotta-edisi-2-bag-pertama/ di akses pada 18 November
2022