OLEH:
DIAH ANUGRAH YUNARSI
(BELA)
ANGKATAN XXXIV
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mempelajari botani dan zoologi praktis dianggap penting
untuk lebih mengerial jenis tumbuhan dan hewan yang dapat
dimanfaatkan sebagai makanan darurat (survival food) atau obat-
obatan. Selain itu kita dapat mengenal jenis tumbuh- tumbuhan dan
hewan yang harus dijauhi karena beracun, berbisa, atau dapat
mengancam keselamatan jiwa. Materi ini menjadi penting, karena
alam tropis memiliki karakteristik yang berbeda dengan alam
subtropis. Tentunya alam yang berbeda akan menyebabkan pula
cara mengatasinya. Lingkup pembahasan materi ini dibatasi untuk
pengenalan tumbuhan dan hewan di gunung, hutan, sungai serta
disesuaikan dengan kondisi alam Indonesia. Pelajaran ini harus
dilengkapi dengan membaca kepustakaan dan menambah
pengalaman perjalanan, karena untuk jenis binatang atau tumbuh-
tumbuhan yang sama mungkin terdapat perbedaan nama pada
setiap daerah
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari zoologi dan botani
2. Apa manfaat dan kegunaan zoologi dan botani
3. Bagaimana pemanfaatan zoologi dan botani
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian zoologi dan botani
2. Mengetahui manfaat dan kegunaan dari zoologi dan botani
3. Mengetahui pemanfaatan zoologi dan botani dalam kegiatan
alam terbuka
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. ZOOLOGI
Pengetahuan tentang hewan penting pula diketahui bagi
para penggiat alam bebas. Dimana hewan dapat dimanfaatkan
dalam usaha untuk menambah bahan makanan dan dapat
dijadikan penanda ke sumber air. Oleh karena itu maka perlu juga
diketahui mengenai perihal hewan-hewan dan kehidupan mereka.
Cabang biologi yang mempelajari tentang hewan disebut Zoologi.
Namun dalam materi ini hanya membahas mengenai peranan
hewan bagi penggiat alam bebas
1. Habitat Hewan
Habitat yang paling banyak jenis hewannya adalah pantai
dan laut dangkal. Semakin tinggi permukaan tanah, jenis
hewan yang ada semakin sedikit. Jadi bila tersesat di
gunung dan ingin mencari makanan (hewan), jangan
terus naik ke puncak gunung. Lebih baik turun,
kemungkinan besar akan menemukan berbagai jenis
hewan.
2. Perilaku Hewan
Perilaku setiap hewan adalah khas. Kapan kita akan
mudah menangkap suatu hewan, kapan harus
menghindarinya. Pada musim kawin, hewan - hewan
biasanya kurang peka terhadap sekelilingnya. Saat
seperti inilah yang baik untuk menangkapnya. Burung -
burung pindah dari daerah dingin ke daerah panas. Ikan
salem atau belut/lindung yang berpindah tempat di
sungai dan laut untuk bertelur. Ular yang menjaga telur
atau anaknya biasanya bertambah ganas.
5
3. Binatang Berbahaya
a. Nyamuk di daerah malaria
b. Lalat dayak/lalat kerbau (besarnya 2 kali lalat
biasa) terdapat di hutan Kalimantan, Sulawesi, dan
Irian Jaya. Bekas gigitannya bengkak dan gatal,
bias infeksi.
c. Lebah, sengatannya beracun, dalam jumlah
besar/banyak dapat mematikan.
d. Kelabang, kalajengking. Bekas sengatannya sakit,
bengkak. Untuk mengurangi rasa sakit dapat
dengan ammonia, tembakau dan sambiloto.
e. Pacet, lintah. menghisap darah, untuk
melepaskannya siram dengan air tembakau.
4. Ular berbisa : ular hijau, ular bakau, ular tanah, ular
sendok/kobra, ular belang dll.
Beberapa petunjuk untuk mengidentifikasi ular berbisa :
a. Tidak semua ular berbisa kepalanya segitiga,
tetapi ular yang kepalanya segitiga adalah berbisa.
b. Pada punggungnya berlunas sehingga
membentuk garis punggung mulai dari belakang
sampai ekor.
c. Mempunyai kelenjar gigi bisa pada bagian kepala.
d. Jika menggigit, meninggalkan bekas gigitan
berupa dua buah lubang (gigi bisa).
6
6. Penanda ke sumber air
a. Hewan bertulang belakang (Vertebrata), jejaknya
yang menuruni lembah biasanya menuju ke sumber
air.
b. Burung, jika terbang rendah secara langsung
biasanya menuju ke sumber air dan jika terbangnya
singgah - singgah biasanya berasal dari sumber air.
c. Serangga, biasanya hidup tidak jauh dari sumber air.
B. BOTANI
7
i. Apabila Buahnya yang akan dikonsumsi maka buah tersebut
tidak berwarna mencolok.
j. Buah-buahan yang berwarna ungu sebaiknya tidak di makan
karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid.
2. Bahan Obat-Obatan
Sudah sejak jaman dahulu manusia memanfaatkan tumbuhan
sebagai bahan obat-obatan. Antara lain digunakan sebagai obat demam,
sakit kepala sakit gigi, luka, digigit ular beracun dan lain sebagainya.
Dapat dikelompokan menjadi dua :
a. Dimakan/diminum, contoh :
1.Asam (Tamarindus indica )
Kegunaan :
– Bisul: Biji asam ditumbuk hingga halus diberi sedikit air garam
dan dipakai untuk menurap bisul, lalu dibalutkan dan diganti 2 kali
sehari.
– Sariawan: Kumur-kumur dengan air asam
– Demam: Daun asam ditumbuk kemudian perasan airnya diminum
– Rematik/bengkak terpukul: Daun muda asam dan rimpang kunyit
digiling halus, seduh dengan sedikit air panas kemudian dipakai
8
untuk menurap bagian yang sakit. Atau buah asam tanpa biji
dilumatkan seperti bubur kemudian dipanaskan sebentar
kemudian dipakai untuk menurap bagian yang sakit.
– Keseleo : Daun segar dicuci kemudian ditumbuk halus seperti
bubur kemudian diturapkan ke tempat yang sakit.
9
kaki yang membesar.
– Luka bakar: Getah pepaya diusap ditempat pada luka bakar agar
mencegah timbulnya lepuhan.
10
peras dan saring lalu diminum 3 kali sehari.
9. Cabe rawit (Capsicum frutescens)
Kegunaan :
– Sakit perut: Daun muda digiling halus lalu dicampurkan dengan
sedikit kapur sirih dibalurkan pada perut yang sakit.
– Frostbite: kulit cabe ditempelkan pada bagian yang sakit
10. Kangkung (Ipomoer aquabiza)
Kegunaan :
– Keracunan makanan: 500 – 1000 gr kangkung segar cuci
kemudian bilas dengan air matang, tumbuk lalu diperas airnya,
kemudian diminum.
– Mimisan: 50 gr kangkung segar dicuci bersih kemudian ditambah
gula secukupnya, digiling halus kemudian diseduh dengan air
panas setelah dingin disaring kemudian diminum.
– Susah tidur, sembelit: Batang dan daun direbus dan dimakan
sebagai lalap atau ditumis.
– Badan lemah (Neurasthenia): Kangkung segar 1/3 genggam
daun, ¼ genggam akar, dicuci ditumbuk halus tambhakan ½
cangkir air masak dan 1 sendok madu diperas, disaring minum 3
kali sehari.
– Digigit ular: kangkung segar dicuci, ditumbuk halus, diperas
airnya sampai terkumpul ½ mangkuk diminum bersama arak,
ampasnya dibubuhkan pada tempat yang sakit.
– Digigit lipan: Kangkung segar, setelah dicuci ditambahkan garam
secukupnya digiling hingga halus, dibubuhkan pada tempat yang
sakit, lalu dibalutkan.
Kegunaan :
– Borok, bisul yang keras: daun secukupnya setelah dicuci bersih
digiling halus sampai menjadi bubur, tambahkan sedikit garam,
11
dipakai untuk menurap bagian yang sakit. Air godokan daunnya
digunakan untuk mencuci luka dn borok.
– Tiba-tiba pingsan, menenangkan pada gangguan histeris: Daun
secukupnya setelah dicuci bersih, lalu diremas atau ditumbuk
halus, penderita menghirup bau remasan atau air perasan daun
tersebut.
– Obat luka: Daun secukupnya direbus, airnya untuk mencuci luka.
• Air rebusan Bratawali untuk mencuci luka, juga air batang pohon randu
(kapuk hutan).
• Daun Sambiloto ditumbuk halus, atau daun Ploso untuk anti sengatan
kalajengking.
12
3. Tempat Berlindung
Sebaiknya tempat berlindung (beristirahat) diberi alas dengan
dedaunan, dapat mencegah menghantarkan dingin langsung dari
tanah, pohon tumbang dapat dijadikan sebagai tempat berlindung.
4. Sumber Air
Untuk mendapatkan air dari tumbuhan dapat dilakukan dengan cara:
a. Menyelubungkan ranting dan daun-nya dengan sebuah
kantong plastik yang ujungnya diikat, penguapan dari daun
dapat menyebabkan pengembunan pada plastik bagian
dalam.
b. Mengumpulkan embun dari tumbuhan dengan
menggunakan kain.
c. Mengambil air dari batang tanaman rambat seperti rotan
dengan cara memotong bagian atas setinggi mungkin dan
bagian bawah yang dekat dengan tanah, air tetesannya
dapat langsung diminum.
d. Mengambil air yang tertampung pada daun-daun yang lebar,
misalnya pisang-pisangan dan talas-talasan biasanya
setelah hujan atau embun di pagi hari. Pada ruas Bambu
dan pada Kantung Semar, sebaiknya disaring dan dimasak
dahulu karena sering terdapat serangga yang mati dan
berbau.
13
5. Bahan Untuk Menyalakan Api
Pada daerah yang lembab dan basah, sebelum menyalakan api,
kumpulkan dalu ranting-ranting kecil yang kering sebagai penyala awal
yang mudah terbakar, atau dengan cara mengiris setipis mungkin kayu
yang ada hingga menjadi serpihan. Untuk membuat api, dapat
dilakukan dengan cara menggesekkan bambu dengan bambu (kayu
kering) yang keras secara konstan dan cepat (gerakan seperti
menggergaji) hingga panas dan mengeluarkan asap, simpan bahan
penyala dekat sumbur panas lalu gesek kembali hingga bahan penyala
terbakar.
14
berbau busuk, biasanya hidup pada tempat-tempat yang
kotor(seperti kotoran hewan), jika diiris/dipotong dengan
pisau perak meninggalkan bekas noda, jika dimasak dengan
nasi akan meninggalkan warna gelap pada nasi disekitar
jamur tersebut.
Contoh tumbuhan beracun:
Getah pohon paku putih dapat menyebabkan kebutaan.
Getah pohon rengas, ingas/semplop, sangat berbahaya karena
dapat menyebabkan iritasi berat pada kulit.
Getah jambu monyet menyebabkan gatal-gatal.
Buah aren mentah menyebabkan gatal-gatal.
Kecubung, beracun bila dimakan.
Rarawean, dapat menyebabkan gatal-gatal dan pedih.
Daun Pulus dapat menyebabkan gatal-gatal dan panas
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Biologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan, makhluk hidup
dan lingkungannya Ada banyak hal yang menunjukkan pentingnya biologi,
sehingga menarik untuk dipelajari. Biologi memberikan pemahaman dan
pengetahuan tentang keragaman makhluk hidup di alam, serta bagaimana
makhluk hidup ini berinteraksi satu sama lain.
B. SARAN
Dalam penulisan materi zoologi dan botani ini masih terdapat
banyak kekurangan. Diharapkan penulis dapat melakukan penelitian
lansung mengenai hewan dan tumbuhan apa yang dapat di makan di
lapangan dan dapat mengimplementasikan cara-cara yang telah
disebutkan untuk bertahan hidup dengan cara mengkonsumsi hewan dan
tumbuhan yang tidak berbahaya.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://pendaki-indonesia.com/botani-zoologi-praktis/
https://palapa.fmipa.unej.ac.id/memahami-dan-mengaplikasikan-pengetahuan-botani-
dan-zoologi-praktis/
http://mapala-gms-artikel.blogspot.com/2010/12/botani-dan-zoologi-praktis.html?m=1
https://www.mapalaunsultra.my.id/2021/07/ilmu-dasar-botani-
zoologipraktis.html?m=1
http://budiruhiat.blogspot.com/2010/11/materi-pecinta-alam.html?m=1
17