Anda di halaman 1dari 2

Rasio Efektivitas Keuangan Daerah

Rasio Efektivitas PAD menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam memobilisasi


penerimaan PAD sesuai dengan yang ditargetkan (Mahmudi, 2010). Rasio Efektivitas PAD
dihitung dengan cara membandingkan realisasi penerimaan PAD dengan target penerimaan PAD
atau yang dianggarkan sebelumnya. Rasio Efektivitas menggambarkan kemampuan Pemerintah
Daerah dalam merealisasikan PAD yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan
berdasarkan potensi riil daerah. Semakin tinggi rasio efektivitas, maka semakin baik kinerja
pemerintah daerah. Rumus rasio ini adalah sebagai berikut :

Realisasi PAD
Rasio Efektivitas PAD= ×100 %
Anggaran PAD

Kriteria Rasio Efektivitas menurut Mahsun (2012), adalah :


1) Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti tidak efektif
2) Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berarti efektivitas berimbang.
3) Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x >100%) berarti efektif.

Berikut data dan analisis rasio efektivitas Kabupaten Selayar 2019 dan 2020 :

Rp 66.371.401 .903,73
Rasio Efektivitas PAD 2020= ×100 %=78,38 %
Rp 84.684 .347 .742,00

Rp 73,170,334,484.84
Rasio Efektivitas PAD 2019= ×100 %=93,51 %
Rp 78.245 .400.000,00

Tahun Repad
Anggaran Realisasi PAD Anggaran PAD (%) Kriteria
2020 Rp 66.371.401.903,73 Rp 84.684.347.742,00 78,38 Tidak efektif
2019 Rp 73,170,334,484.84 Rp 78.245.400.000,00 93,51 Tidak efektif

Berdasarkan perhitungan rasio, terlihat efektivitas Kabupaten Selayar mengalami penurunan dari
93,51% ditahun 2019 menjadi 78,38% pada tahun 2020. Ini berarti Pemerintah Kabupaten Selayar
belum cukup efektif dalam mengelola PAD nya.
Rasio Efisiensi Keuangan Daerah

Rasio Efisiensi Keuangan Daerah (REKD) menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan yang diterima.
Kinerja Keuangan Pemerintahan Daerah dalam melakukan pemungutan pendapatan dengan
realisasi pendapatan yang diterima. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah dalam melakukan
pemungutan pendapatan dikategorikan efisien apabila rasio yang dicapai kurang dari 1 (satu) atau
dibawah 100%. Semakin kecil Rasio Efisiensi Keuangan Daerah berarti Kinerja Keuangan
Pemerintah Daerah semakin baik. Untuk itu pemerintah daerah perlu menghitung secara cermat
berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan seluruh pendapatan yang diterimanya
sehingga diketahui apakah kegiatan pemungutab pendapatannya tersebut efisien atau tidak. . Rumus
yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah sebagai berikut :

Realisasi Belanja Daerah


REKD= × 100 %
Realisasi Pendapatan Daerah

Kriteria Efesiensi menurut Mahsun (2012):


>100% = Tidak efesien
100% = Efensiensi Seimbang
< 100 % = Efesien
Berikut data dan analisis rasio efektivitas Kabupaten Selayar 2019 dan 2020 :

Rp 865.338 .389.124,13
R EKD 2020= ×100 %=78,38 %
Rp 984.926 .367 .332,80

Rp 864.158.937 .746,08
R EKD 2019= × 100 %=93,51 %
Rp 1.000.448 .358 .854,74

Tahun Repad
Anggaran Realisasi Belanja Realisasi Pendapatan (%) Kriteria
2020 Rp 865.338.389.124,13 Rp 984.926.367.332,80 87,86 Efesien
2019 Rp 864.158.937.746,08 Rp1.000.448.358.854,74 86,38 Efesien

Berdasarkan perhitungan rasio, terlihat efesiensi Kabupaten Selayar mengalami penaikan dari
86,38% ditahun 2019 menjadi 87,86% pada tahun 2020. Ini berarti Pemerintah Kabupaten Selayar
sudah cukup efesien dalam mengelola belanja dan pendapatannya. Namun, diharapkan ini dapat
terus dipertahankan dan terus ditingkatkan menjadi lebih efesien lagi.

Anda mungkin juga menyukai