Tujuan
Ekuitas sebagai hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi
mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.
Ruang Lingkup
a. BUMN/D
b. Perusahaan swasta
c. Koperasi sesuai dengan undang-undang RI
Definisi
Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara asset dan kewajiban yang ada, dan dengan
demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut.
Pengeluaran saham dicatat sebesar nilai nominal yang bersangkutan. Bila jumlah yang diterima dari pengeluaran saham
tersebut lebih besar daripada nilai nominalnya, selisih yang terjadi dibukukan pada akun agio saham.
Bila ketentuan hukum yang ada memungkinkan penarikan saham biasa yang telah dikeluarkan, maka pencatatan transaksi
ini dilakukan dengan mendebit akun modal saham dan mengkredit Modal saham yang diperoleh kembali sebesar jumlah
yang dibukukan pada saat perolehan kembali saham yang bersangkutan.
Saham yang dikeluarkan sehubungan penyertaan modal dalam bentuk penyerahan asset bukan kas atau pemberian jasa
umumnya dinilai sebesar nilai wajar asset/jasa tersebut atau nilai wajar saham yang bersangkutan, tergantung mana
yang lebih jelas.
Perolehan kembali saham yang telah dikeluarkan dapat dicatat menggunakan metode biaya (cost method) atau metode
nilai nominal (per value method).
Dengan metode biaya, saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar harga perolehan kembali dan disajikan sebagai
pengurang atas jumlah modal.
Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali, disajikan sebagai pengurang akun modal
saham, untuk saham sejenis, disajikan dalam jumlah lembar dan nilai nominal. Kemudian, selisih harga perolehan
kembali dengan nilai nominal disajikan sebgai pengurang atau penambah akun agio saham, disajikan per jenis saham dan
rupiah, dengan judul tambahan (pengurang) agio modal dari perolehan kembali saham. Apabila agio saham menjadi
defisit (disagio) karena transaksi perolehan kembali, defisit tersebut dibebankan pada saldo laba.
Dengan metode nilai nominal, saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai nominal saham yang bersangkutan
dan disajikan sebagai pengurang akun modal saham.
Apabila saham yang diperoleh kembali tersebut semua dikeluarkan dengan harga diatas nilai nominal, akun agio saham
akan didebet dengan agio saham yang bersangkutan.
Dalam jumlah yang dibayarkan lebih besar daripada jumlah yang diterima pada saat pengeluarannya, selisih tersebut
dibukukan dengan mendebit akun saldo laba. Sebaliknya bila jumlah yang dibayarkan lebih kecil, selisihnya dianggap
sebagai unsur penambah modal dan dibukukan dengan mengkredit akun tambahan modal dari perolehan kembali saham.
Metode ini lazimnya digunakan bila perolehan kembali dilakukan dalam rangka penarikan saham.
Deviden Saham
Pembagian dividen termasuk dividen saham berasal dari saldo laba. Pembagian dividen saham adalah pembagian saldo
laba kepada pemegang saham. Yang diinvestasikan kembali oleh mereka dalam bentuk modal disetor. Pembagian dividen
saham dicatat berdasarkan nilai wajar saham. Termasuk dalam pengertian nilai wajar adalah harga pasar saham PT yang
sebelumnya terdaftar di bursa efek, dengan syarat telah disetujui RUPS serta tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
Modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang disetor, nilai nominal dan banyaknya saham untuk setiap jenis
saham harus dinyatakan dalam neraca.
Bila terdapat lebih dari satu jenis saham, hak preferen dari suatu golongan saham atas dividen dan pelunasan modal
pada saat likuidasi harus dicantumkan dalam LK.
Dalam hal terdapat tunggakan dividen atas saham preferen dengan hak dividen komulatif , jumlah tunggakan tiap saham
dan keseluruhan dividen periode sebelumnya harus diungkapkan dalam catatan atas LK.
Perubahan atas modal yang ditanam dalam tahun berjalan harus diungkapkan dalam catatan atas LK.
Modal disajikan dalam neraca setelah kewajiban. Bentuk penyajiannya sesuai akta pendirian Badan Usaha tersebut,
misalnya saham adalah penyertaan modal dalam kepemilikan PT.
Pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek saham dapat ditempatkan dengan dasar pesanan. Dengan dasar ini, saham
hanya akan dikeluarkan jika pemesan telah membayar penuh harga saham yang bersangkutan. Pesanan saham dicatat
dengan mendebit akun piutang kepada pemesan saham dan mengkredit akun modal saham yang dipesan. Akun modal
saham yang dipesan disajikan dlaam kelompok modal dibawah akun modal saham.
Akun piutang kepada pemesan saham sebesar sisa harga saham yang belum dilunasi dalam transaksi semacam ini
lazimnya disajikan dalam kelompok asset lancar. Apabila piutang ini tidak dimasukkan untuk ditagih dalam waktu dekat,
akun ini dapat disajikan dalam kelompok mengurangi akun modal saham yang dipesan.
Pada saat harga saham sudah dibayar penuh, akun modal saham yang dipesan akan didebet dan akun modal saham
dikredit. Dalam hal pemesan gagal melunasi sisa pembayarannya maka bergantung pada kebijakan perusahaan dan
dilandaskan pada peraturan hukum yang berlaku, perusahaan dapat mengambil salah satu tindakan dibawah ini :
a. Mengembalikan jumlah pembayaran yang telah dilakukan;
b. Mengembalikan jumlah pembayaran yang telah dilakukan dikurangi dengan jumlah tertentu;
c. Jumlah pembayaran yang telah dilakukan diakui sebagai unsur penambah modal dan disajikan sebagai tambahan
modal dari pembatalan penjualan saham;
d. Mengeluarkan saham yang sebanding dengan pembayaran yang telah dilakukan.
Saldo laba tidak tersedia dibagikan dividen karena pembatasan-pembatasan tersebut, dilaporkan akun tersendiri yang
menggambarkan tujuan pencadangkan termaksud; pembatasan-pembatasan yang ada harus diungkapkan dalam catatan
atas LK.
Saldo laba tidak boleh dibebani atau dikredit dengan pos-pos yang seharusnya diperhitungkan pada laporan laba rugi
tahun berjalan.
Pengungkapan laba tersebut meliputi :
a. Pengungkapan penjatahan (apropriasi) dan pemisahan saldo laba, menjelaskan jenis penjatahan dan pemisahan,
tujuan penjatahan dan pemisahan saldo laba, serta jumlahnya. Perubahan akun-akun penjatahan atau pemsahan
saldo laba harus pula diungkapkan.
b. Peraturan, perikatan, batasan, dan jumlah batasan disekitar saldo laba, harus dingkapkan. Misalnya selama
perjalanan kredit berlangsung , perusahaan tidak diizinkan membagi saldo laba tanpa seizin kreditur.
c. Perubahan saldo laba karena penggabungan usaha degan metode penyatuan kepemilikan (pooling of investasi).
d. Koreksi masa lalu, baik bruto maupun neto setalah pajak.
e. pengungkapan jumlah dividend an deviden per lembar saham, pengunglapan keterbatasan saldo laba tersedia
bagi dividen.
f. Tunggakan dividen
g. Pengungkapan deklarasi dividen setelah tanggal neraca, sebelum tanggal penerbitan LK
h. Pengungkapan dividen saham dan pecah-pecah saham (stock split), pengungkapan jumlah yang dikapitalisasi,
dan saji ulang laba per saham (EPS) agar laporan keuangan berdaya banding.
Bila persyaratan modal minimum yang ditentukan oleh peraturan perundangan yang berlaku atau akta pendirian tidak
atau belum dipenuhi , maka harus diungkapkan.
Pengungkapan dividen
1. Jumlah dividen
2. Dividen / lembar saham
3. Bentuk dividen
4. Batasan saldo laba minimum dalam kaitan ketersediaan dividen;
5. Utang dividen
6. Pengumuman pembagian dividen setelah tanggal neraca sebelum tanggal pendapat Akuntan Independen
7. Jumlah kapialisasi dividen saham dan pecah saham, per lembar dan jumlah keseluruhan;
8. Laba per saham perlu disaji ulang (restated) berdasarkan jumlah saham yang setara setelah dipecah saham agar
dapat diperbandingkan.
REORGANISASI
Kuasi reorganisasi adalah merupakan prosedur penataan kembali ekuitas yang dilakukan dalam hal perusahaan menderita
kerugian terus menerus dan terdapat defisit dalam jumlah sangat material. Tindakan ini harus didasarkan atas keputusan
formal para pemegang saham. Dengan kuasi reorganisasi, perusahaan menyelenggarakan dasar pembukuan baru yang
membukukan asset tertentu sebesar nilai wajar yang lebih rendah dari nilai bukunya dengan mendebit akun defisit dan
menurunkan nilai nominal saham. Penyesuaian ekuitas berkenaan dengan tindakan termaksud harus diungkapkan dalam
catatan atas LK.
Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku (nilai tercatat) asset tetap dibukukan dalam kelompok modal di antara
modal disetor dan saldo laba dengan nama akun selisih penilaian kembali asset tetap.
Keterangan :
- Ekuitas = Besarnya hak atau kepentingan pemilik perusahaan pada harta perusahaan.
Elemen Ekuitas
Terdapat 5 elemen ekuitas, yaitu modal disetor, laba tidak dibagi, modal penilaian kembali, modal sumbangan,
modal lain-lain.
#1 Modal Disetor
Modal ini adalah jumlah uang yang disetorkan oleh pemegang saham yang umumnya dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu:
1) Modal saham, adalah jumlah nominal saham yang beredar.
2) Agio/Disagio Saham adalah selisih antara setoran pemegang saham dengan jumlah nominal saham. Agio adalah
selisih atas nominal sedangkan disagio adalah selisih dibawah nominal. Di dalam neraca, suatu agio akan
ditambahkan pada modal saham yang beredar dan disagio akan diuangkan.
#4 Modal Sumbangan
Modal sumbangan adalah modal yang timbul akibat sebuah perusahaan memperoleh aktiva yang berasal dari
sumbangan.
#5 Modal Lain-lain
Modal ini contohnya seperti modal pada cadangan laba tidak dibagi seperti cadangan untuk ekspansi, cadangan
penurunan harga persediaan, cadangan pelunasan obligasi dan sebagainya.
Jumlah laba tidak dibagi yang sudah dicadangkan tidak bisa diminta kembali sebagai dividen
- Saham = Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan.
1) Saham Biasa
Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan
dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima
sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang
diderita perusahaan.
Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam mengelola perusahaan
sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin banyak
prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional
perusahaan.
2) Saham Preferen
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa.
Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding
pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan
sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.
- Agio Saham = kekayaan bersih perusahaan yang diperoleh dari penilaian atau penjualan saham di atas nilai
nominalnya. Nilai agio saham diambil dari selisih harga jual dan harga beli suatu saham. Singkatnya, agio saham
adalah selisih lebih setoran pemegang saham di atas nilai nominalnya.
- Nilai wajar = Menurut PSAK No.16 revisi 2007 Nilai wajar atau dalam bahasa inggrisnya fair value adalah jumlah
yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan
memadai dalam suatu transaksi dengan wajar.