Dosen Pengampu :
Dr. I Gst Ayu Eka Damayanthi, S.E.,M.Si.CRA.CRP
Laba atau rugi dialokasikan kepada para sekutu pada tiap akhir periode sesuai dengan
perjanjian dalam persekutuan.Jika tidak terdapat dalam perjanjian, Pasal 1633
KUHPer menyatakan bahwa sekutu berhak memperoleh bagian laba atau rugi secara
proporsional sesuai dengan jumlah yang dikontribusikan ke dalam persekutuan.
Terdapat beragam rencana distribusi laba atau rugi (profit distribution plants) di dunia
usaha. Beberapa persekutuan memiliki rencana distribusi sederhana, sedangkan yang
lain bersifat kompleks. Kebanyakan persekutuan menggunakan 1 atau lebih metode
distribusi, yaitu:
Rasio yang ditetapkan sebelumnya biasanya adalah hasil negosiasi antara sesama
sekutu. Rasio pembagian laba bisa berdasarkan persentase jumlah modal persekutuan,
waktu dan tenaga yang dicurahkan kepada persekutuan.distribusi laba persekutuan
berdasarkan bunga atas saldo modal mengakui kontribusi dari investasi modal para
sekutu kepada kemampuan menghasilkan laba bagi persekutuan. Bunga atas saldo
modal ini bukanlah beban bagi persekutuan,tetapi merupakan distribusi laba. Jika satu
atau lebih jasa dari sekutu yang penting bagi persekutuan, perjanjian distribusi laba
bisa saja memberikan gaji atau bonus. Gaji yang dibayarkan ke sekutu ini adalah
bentuk distribusi laba dan tidak dibebankan. Distribusi laba atau rugi dicatat dengan
jurnal penutup pada tiap akhir periode.Pendapatan dan beban ditutup pada ikhtisar
laba rugi atau langsung ke akun modal para sekutu.