Anda di halaman 1dari 17

Penelitian Kuantitatif

vs
Penelitian Kualitatif
(apakah bedanya?)
Penelitian Kuantitatif
• Paradigma Positivisme
• Menguji hipotesis  ada pernyataan
hipotesis
• Menggunakan pengujian statistik
• Temuan/hasil pengujian mengkonfirmasi
hipotesis
Penelitian Kualitatif
• Paradigma non positivisme
• Tidak menguji hipotesis
• Pendekatan non statistik digunakan untuk
memahami/mengkritisi fenomena
• Temuan/hasil penelitian berupa proposisi
(pernyataan)
Perspektif Peneliti terhadap Penelitian
• Ontologis
• Epistemologis
• Aksiologis
• Metodologis
Ontologis
• Cara pandang peneliti terhadap realitas
(fenomena) yang terjadi (yang diteliti)

Paradigma Positivist Paradigma Non Positivist

Realitas adalah obyektif, Realitas adalah subyektif,


tunggal dan terlepas dari berganda dan menjadi
peneliti (memisahkan bagian dari peneliti
peneliti dengan sesuatu
yang diteliti)
Epistemologi
• Cara pandang seseorang (peneliti) tentang
hubungan antara peneliti dengan yang diteliti
(terteliti)

Paradigma Positivist Paradigma Non Positivist


Peneliti independen Peneliti berinteraksi
dengan yang diteliti dengan yang diteliti
Aksiologis
• cara pandang tentang peranan nilai-nilai dan
kebermanfaatan hasil penelitian

Paradigma Positivist Paradigma Non Positivist

Value-free dan tidak Value-laden dan bias


bias (asumsi BLUE) (sesuatu yang unik)
Best linear Unbiased
Estimation
Metodologis (1)
• merupakan cara pandang atas dilakukannya
proses penelitian.
• Deduktif vs Induktif
Paradigma Positivist Paradigma Non Positivist

Proses deduktif Proses induktif (mencari


(berdasarkan telaah teori data-data di lapangan
dan prior riset untuk kemudian dikonstruk
membuktikan hipotesis menjadi teori)
dalam suatu fenomena)
Metodologis (2)
• State design vs Emerging design

Paradigma Positivist Paradigma Non Positivist

State design (kategori- Emerging design


kategori ditentukan (kategori-kategori
sebelum penelitian) dipelajari selama proses
penelitian)
Metodologis (3)
• Generalisasi vs Keunikan (uniqueness)

Paradigma Positivist Paradigma Non Positivist

Bebas konteks (yang Dibatasi konteks (yang


terjadi di x diprediksi akan terjadi di suatu konteks,
terjadi di y)  tidak terjadi pada konteks
kemampuan generalisasi lain )  Transferability
(hanya mungkin dalam
ikatan konteks dan waktu)
Metodologis (4)
• Predict, explain vs verstehen, interpret

Paradigma Positivist Paradigma Non Positivist

Generalisasi untuk Menggambarkan/menjelaskan/


prediksi dan eksplanasi Memahami/megintepretasikan
keunikan fenomena atau
konteks tertentu
Metodologis (5)
• Validitas & reliabilitas vs verifikasi

Paradigma Positivist Paradigma Non Positivist

Akurasi dan keandalan Akurasi dan keandalan


dieroleh melalui diperoleh melalui
validitas dan verifikasi
reliabilitas
Metodologis (6)
• Deterministic vs volunteerism

Paradigma Positivist Paradigma Non Positivist

Sesuatu terjadi karena Sesuatu terjadi karena


sudah telah ditetapkan kesukarelaan
(given/deterministic) (volunteerism)
Perbedaan Karakteristik
Positivisme vs Post Positivisme
No. Positivisme Post-Positivisme
1. Desain Desain
 Spesifik, jelas, rinci  Umum
 Ditentukan secara mantap sejak  Fleksibel
awal  Berkembang, dan muncul dalam proses
 Menjadi pegangan langkah demi penelitian
langkah

2. Tujuan Tujuan
 Menunjukkan hubungan antar  Menemukan pola hubungan yang
variabel bersifat interaktif
 Menguji teori  Menggambarkan realitas yang
 Mencari generalisasi yang kompleks
mempunyai nilai prediktif  Memperoleh pemahaman makna
 Menemukan teori
3. Teknik Penelitian Teknik Penelitian
Eksperimen, survey Participant observation
Kuesioner In dept interview
Observasi dan wawancara terstruktur Dokumentasi
Triangulasi

4. Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian


Test, angket, wawancara terstruktur Peneliti sebagai instrumen (human
Instrumen yang telah terstandar instrument)
Buku catatan, tape recorder, camera,
handycam, dan lain-lain

5. Data Data
Kuantitatif Deskriptif
Hasil pengukuran variabel yang Dokumen pribadi, catatan lapangan (field
dioperasionalkan dengan menggunakan notes), ucapan dan tindakan responden,
instrumen dokumen dan lain-lain
6. Sampel Sampel/sumber data
Besar Kecil
Representatif Tidak representatif
Sedapat mungkin random Purposive, snowball
Ditentukan sejak awal Berkembang selama proses penelitian

7. Analisis Analisis
Setelah selesai pengumpulan data Terus menerus sejak awal sampai akhir
Deduktif penelitian
Menggunakan statistik Induktif
Mencari pola, model, tema, kategori, teori

8. Hubungan dengan Responden Hubungan dengan Responden


Berjarak, bahkan sering tanpa kontak Empati, akrab
Peneliti merasa/lebih tinggi Kedudukan sama bahkan sebagai guru,
Jangka pendek konsultan
Jangka lama
9. Usulan Desain Penelitian Usulan Desain Penelitian
Luas dan rinci Singkat
Literatur yang berhubungan dengan Literatur yang digunakan bersifat sementara,
masalah, dan variabel yang diteliti tidak menjadi pegangan utama
Prosedur yang spesifik dan rinci Prosedur bersifat umum, seperti akan
langkah-langkah merencanakan tour/piknik
Masalah dirumuskan dengan spesifik Masalah bersifat sementara dan akan
dan jelas ditemukan setelah studi pendahuluan
Hipotesis dirumuskan dengan jelas Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru
Ditulis secara rinci dan jelas sebelum akan menemukan proposisihipotesis
terjun ke lapangan Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh
data awal dari lapangan

10. Kapan penelitian dianggap selesai? Kapan penelitian dianggap selesai?


Setelah semua data yang direncanakan Setelah tidak ada lagidata yang dianggap
dapat terkumpul baru/jenuh

11. Kepercayaan terhadap hasil Kepercayaan terhadap hasil penelitian


penelitian Pengujian kredibilitas, dependabilitas,
Pengujian validitas dan realibilitas transferability, konfirmatory proses dan hasil
instrumen penelitian

Anda mungkin juga menyukai