Ilustration
A. Pengertian
Financial Shenanigans merupakan tindakan yang sengaja dilakukan oleh manajemen untuk mendistorsi atau menyembunyikan atau mengubah
kinerja atau kondisi finansial yang asli pada suatu entitas.
Berikut ini adalah tujuh kategori teknik financial shenanigans yang biasa digunakan:
1. Mencatat pendapatan terlalu dini, misalnya:
a. Mencatat pendapatan padahal masih banyak aktivitas layanan yang belum dilakukan
b. Mencatat pendapatan dari item yang belum dikirimkan
c. Mencatat pendapatan dari item yang belum diterima klien
d. Mencatat penjualan yang dilakukan dengan afiliasi
e. Mencatat pendapatan
5. Mengalihkan beban saat ini ke periode lampau ataupun masa depan, misalnya:
a. mereklasifikasi capitalized cost menjadi beban operasi
b. meningkatkan umur aset untuk mengurangi beban amortisasi
c. mengurangi asset reserve
d. tidak mencatat aset yang nilainya sudah jatuh (impaired)
e. mengubah praktik akuntansi untuk mengalihkan beban saat ini ke periode sebelumnya..
f. mengubah asumsi akuntansi untuk menurunkan utang yang terlapor
g. tidak mencatat unearned revenue
Pada dasarnya, secara garis besar terdapat dua strategi utama dalam melakukan financial shenanigans, yakni menggelembungkan pendapatan,
serta menyusutkan pendapatan. Menggelembungkan pendapatan dianggap punya dampak yang lebih serius, karena tidak merefleksikan kinerja
perusahaan yang sebenarnya, atau seolah-olah lebih baik. Sementara, menyusutkan pendapatan tidak bermasalah, karena itu merupakan salah
satu bentuk dari earnings management.
Atas dasar pertimbangan tersebut dan berdasarkan tujuh jenis financial shenanigans diatas maka kelompok dapat mengatakan teknik yang
paling berbahaya adalah pengakuan pendapatan fiktif. Karena dengan demikian seolah-olah kinerja perusahaan terkait adalah baik dan investor
akan terkelabuhi oleh hal tersebut, baik yang dimaksud seolah-olah perusahaan menpunyai pendapatan yang besar padahal tidak, jika hal ini
berlanjut maka bisa dikatakan tujuan perusahaan untuk Going Concern tak akan terpenuhi. Memang pada dasarnya pergeseran pengakuan
pendapatan (mengakui lebih awal, menahan, mengakui lebih cepat) juga berbahaya namun pada poin ini kelompok menilai bagaimanapun
pendapatan itu tetap terjadi hanya beda waktu pengakuan dan tidak ada pengurangan pendapatan, walaupun memang hal ini mengindikasikan
keburukan manajemen (Ingat kasus Xerox pada laporan keuangan 1997-2000 menggeser waktu pengakuan pendapatan yang berakibat pada
penurunan harga sahamnya). Pada intinya adalah perusahaan mengakui apa yang memang menjadi haknya sementara dalam pengakuan
pendapatan fiktif perusahaan mengakui yang bukan menjadi haknya bahkan mengelompokkan beberapa akun yang salah, misalnya Mencatat
kas yang diperoleh dari transaksi pinjam meminjam sebagai pendapatan. Ketika suatu perusahaan melakukan hal ini maka seolah-olah rasio
Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan adalah baik yang artinya kreditur akan terkecoh akan keputusan investasinya.
Berikut ilustrasinya :
“DER PT Mundur Maju 1.23 kali, kondisi ini terjadi ketika perusahaan mengakui utang sebagai pendapatan. Padahal seharusnya DER
perusahaan 0.90 kali. Artinya ketika investor melihat hasil yang pertama dengan DER 1.23 kali ada kemungkinan investor akan melakukan
investasi ke PT Mundur Maju tersebut karena setiap 1 satuan utang akan dijaminkan dengan 1.23 satuan aktiva walau memang rasio yang baik
menurut beberapa penelitian adalah 1:2. Jika investor mengetahui hasil sebenarnya dengan DER 0.90 kali kemungkinan investor untuk
melakukan investasi kecil, jika pun ada pastinya dengan tingkat pengembalian yang cukup besar karena memiliki risiko yang besar.”
Sama halnya dengan perbedaan pengakuan pendapatan, perbedaan waktu pengakuan beban juga kelompok anggap tidak terlalu berbahaya,
karena biasanya beberapa perushaan juga sampai sekarang menggunakan teknik-teknik ini untuk pengakuan bebannya, misalkan melakukan
iklan besar-besaran di akhir tahun demi mengecilkan pendapatan tahun ini yang berujung pada penurunan laba dan pajak yang kecil.
Bagaimanapu juga nantinya beban tersebut akan diakui oleh perusahaan yang menjadi pembeda adalah waktu pengakuan.
Demikian adalah beberapa teknik financial shenanigans yang umum dipraktekkan oleh perusahaan. Analis maupun investor perlu lebih jeli dalam
memperhatikan kemungkinan dijalankannya praktek-praktek seperti ini.