MATA KULIAH
PENGANTAR AKUNTANSI
DI SUSUN OLEH :
TUTOR :
TITI PURBO SARI, S.E., M.Si
03001806
A. Pengertian Ekuitas
Ekuitas dapat juga dedefinisikan sebagai modal atau kekayaan suatu entitas yaitu
selisih jumlah aktiva “aset” dikurangi dengan pasiva “kewajiban”, jadi pada
prinsipnya ekuitas adalah kekayaan bersih yang berasal dari investasi pemilik dan
juga dari hasil kegiatan usaha perusahaannya.
Pengertian ekuitas secara umum ialah besarnya hak residual atau kepentingan
pemilik entitas terhadap aset entitas tersebut setelah dikurangi semua kewajiban
dalam neraca.
Menurut PSAK “2002” pasal 49, pengertian ekuitas ialah hak residual atas aktiva
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban, dengan kata lain ekuitas adalah
suatu perkiraan yang mencerminkan porsi hak atau kepentingan pemilik
perusahaan terhadap harta perusahaan tersebut. cara menghitung ekuitas adalah
dengan mencari selisih antara aktiva dan pasiva. Sehingga rumus ekuitas dapat
dituliskan menjadi: Ekuitas = Aktiva - Pasiva
Godfrey, Hodgson, dan Holmes (1997) membedakan ekuitas dan kewajiban atas
dasar tiga kriteria, yaitu hak-hak masing-masing pihak atas penyelesain klaim, hak
penggunaan aset dalam operasi, serta substansi ekonomik perjanjian.
B. Tujuan Ekuitas
Nilai ekuitas digunakan sebagai cerminan kondisi perusahaan, sehingga tujuan
ekuitas adalah memberikan informasi sumber nilainya berupa laporan perubahan
ekuitas. Merujuk pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK), tujuan ekuitas adalah
bagian dari hak pemilik perusahaan yang wajib dilaporkan informasi sumber-
sumbernya secara rinci serta sesuai peraturan perundang-undangan dan akta
pendirian yang berlaku.
C. KOMPONEN EKUITAS
Adapun unsur-unsur dari ekuitas antara lain:
1) Modal Setoran (Contributed Capital)
Modal setoran mencakup modal yuridis dan modal setoran lainnya. modal
yuridis yangdihitung berdasarkan nilai nominal (par value) saham
menunjukkan aktiva neto yang tidakdapat didistribusikan ke pemegang
saham. Kelebihan nilai di atas nilai nominal diakuisebagai agio saham
(additional paid-in capital).
a. Modal Yuridis (Legal Capital), terdiri dari:
1. Nilai nominal dari saham preferen (Par Value of Preferred
stock)
2. Nilai nominal saham biasa (Par Value of common stock)
3. Umum (atau saham preferen berlangganan) (Common
(or preferred stock subscribed)
4. Surat saham dan opsi (Stock Warrant and options)
5. Dividen saham yang akan dibagikan (Stock dividends to be
distributed)
6. Saham biasa dari penerbitan kembali (common stock from the
reissuance of)
b. Modal Setoran Lainnya (Paid-in Capital), terdiri dari:
1. Pada saham preferen (on preferred stock)
2. Pada saham biasa (on common stock)
3. dari sumber lain (pemecahan saham, saham preferen,
konversi, dll) saham. (from other sources (stock splits,
preferred stock, conversion, etc) stock.
D. TEORI EKUITAS
teori ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang digunakan
dalamakuntansi berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Teori inimembahas pihak yang dianggap paling dominan dan menjadi sudut
pandang dalam pelaporan keuangan. Pemakaian sudut pandang yang berbeda
dapat menghasilkan formatpelaporan yang berbeda pula.
1) Teori Propietary
Pada awalnya teori ini muncul sebagai perwujudan dari sistem
pembukuanberpasangan. Teori ini memusatkan perhatiannya kepada
pemilik.
Persamaan akuntansi yang digunakan adalah: Aktiva-hutang = modal.
Teori proprietary sangat cocok diterapkanuntuk organisasi perusahaan
perseorangan dan firma oleh karena dalam bentuk organisasiini ada
hubungan personal antara manajemen dengan pemilik.
5) Teori Dana
Teori dana mengabaikan asumsi hubungan personal dalam teori
proprietary dan asumsipersonifikasi perusahaan sebagai unit ekonomi legal
secara artifisal dalam teori entitas.
Teori dana berdasarkan pada persamaan akuntansi: Aktiva =
RestriksiAktiva.
Konsep teori dana banyak digunakan di sektor pemerintahan dan lembaga
nir-laba.Di dalam pemerintahan dana yang umumnya digunakan meliputi
dana umum , dana pendapatan khusus, dana proyek, dan dana pelunasan
hutang jangka panjang.
Sumber :
1. BMP EKMA411502 oleh Drs. Sugiarto, M.Acc., MBA., Ak
2. Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi. Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.
3. Apa itu Ekuitas? Pengertian, Jenis, Tujuan, Unsur & Contohnya
(ocbcnisp.com)
4. Ekuitas: Pengertian, Unsur, Tujuan, serta Contohnya - Klikpajak
SOAL 2 : Jelaskan mengenai pos dasar yang membutuhkan ayat jurnal penyesuaian
beserta contohnya!
Jawaban : Menurut pendapat saya pos dasar yang membutuhkan ayat jurnal
penyesuaian adalah sebagai berikut :
Menurut Weygandt, Jerry, Kieso Donald, Kimmel Paul (2016) jurnal penyesuaian adalah
jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk memastikan pengakuan
pendapatan dan dasar-dasar yang sesuai telah diikuti.
Enam macam hal yang sering sekali terjadi dan membutuhkan penyesuaian pada akhir
periode akuntansi diantaranya yakni :
1. Penyesuaian untuk akun perlengkapan, sebab adanya perlengkapan yang habis
dipakai
2. Penyesuaian untuk akun aktiva tetap, sebab adanya penyusutan nilai harta tertap
3. Penyesuaian untuk beban dibayar dimuka, sebab sudah adanya beban yang sudah
lewat waktu
4. Penyesuaian untuk akun pendapatan di muka, sebab adanya pendapatan yang sudah
lewat waktu
5. Penyesuaian untuk beban yang akan dibayar (Utang beban), sebab jasanya sudah
dinikmati namun bebanya masih belum dibayarkan.
Pos dasar yang membutuhkan ayat jurnal penyesuaian adalah pos-pos akun yang tidak
tercatat secara tepat dalam jurnal transaksi harian, tetapi perlu disesuaikan di akhir
periode akuntansi agar laporan keuangan mencerminkan posisi keuangan yang
sebenarnya.
AJP 3/7/2020
Debet Kredit
Sewa diterima di muka Rp1.500.000 –
Pendapatan sewa – Rp1.500.000
AJP 3/7/2020
Debet Kredit
Pendapatan sewa Rp2.100.000 –
Sewa diterima di muka – Rp2.100.000
3. Piutang Pendapatan
Misal, Anda masih harus menerima gaji untuk dua bulan @Rp500.000 pada bulan
Desember 2019.
4. Piutang Pendapatan
Misal, Anda harus masih harus menerima gaji untuk dua bulan @Rp500.000 pada
bulan Desember 2019.
Ayat jurnal penyesuaian 31/12/2019
Debet Kredit
Biaya gaji Rp500.000 –
Utang gaji – Rp500.000
5. Penyusutan aktiva tetap
Mobil operasional perusahaan dengan harga perolehan Rp100.000.000
disusutkan 10% per tahun.
AJP 31/12/2019
Debet Kredit
Biaya penyusutan kendaraan Rp10.00.000 –
Akumulasi penyusutan kendaraan – Rp10.00.000
6. Kerugian Piutang
Misal, 10% saldo piutang perusahaan Anda (Rp2.000.000) diperkirakan tidak
dapat ditagih.
AJP 31/12/2019
Debet Kredit
Kerugian piutang Rp200.000 –
Cadangan kerugian piutang – Rp200.000
AJP 31/12/2019
Debet Kredit
Biaya pemakaian perlengkapan Rp1.000.000 –
Cadangan perlengkapan – Rp1.000.000
Sumber :
1. Jerry J. Weygandt. (2015). Financial accounting. IFRS edition. 03. John Wiley &
Sons, Inc. Hoboken. ISBN: 9781118978085.
2. Warren, C. S., Reeve, J. M., & Duchac, J. E. (2017). Accounting. Cengage Learning.
3. JURNAL PENYESUAIAN DALAM AKUNTANSI KEUANGAN – Accounting
(binus.ac.id)
4. TERJAWAB! Jelaskan Mengenai Pos Dasar yang Membutuhkan Ayat Jurnal
Penyesuaian Beserta Contohnya - Dikasih Info - Halaman 3
5. Niswonger, Warren, Reeve, Fees alih bahasa Alfonsus Sirait, Helda Gunawan,
Prinsip-Prinsip Akuntansi. Jilid 1 Edisi 19, Erlangga, Jakarta, 1999.
6. Ayat Jurnal Penyesuaian : Pengertian, Contoh, dan Cara Pencatatannya
(accurate.id)
Soal 3 : PT. Jaya melakukan beberapa transaksi yang terjadi di bulan Maret
1. Pada tanggal 5 Maret, membeli bahan habis pakai dagangan secara kredit
dari PT. Baru seharga Rp 25.000.000, 2/10, net/30.
2. Pada tanggal 6 Maret , membayar ongkos angkut sebesar Rp900.000 atas
barang dagangan yang dibeli dari PT.Baru.
3. Pada tanggal 7 Maret, membeli perlengkapan secara kredit seharga
Rp26.000.000.
4. Pada 8 Maret, barang dagangan yang rusak dikembalikan kepada PT.Baru
dan diberikan kredit sebesar Rp2.600.000 untuk barang dagangan yang
dikembalikan.
5. Pada tanggal 15 Maret, membayar jumlah yang harus dibayar kepada
PT.Baru secara penuh dengan diskon 2%.
6. Pada tanggal 20 Maret, menjual barang dagangan Rp. 10.000.000 secara
tunai.
Pertanyaan : Buatlah jurnal terkait transaksi tersebut dengan metode
perpetual!
Jawaban :
Metode perpetual disusun dengan membuat rekening sendiri dari setiap jenis
persediaan yang disebut dengan buku pembantu persediaan. Penggunaan persediaan
dalam buku pembantu dapat diawasi dari rekening kontrol persediaan barang dalam buku
besar. Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini dalam bentuk beberapa
kolom yaitu untuk mencatat pembelian, penjualan, dan saldo persediaan. Setiap terjadi
perubahan dalam persediaan akan diikuti dengan pencatatan dalam rekening
persediaan, jadi jumlah persediaan dapat sewaktu-waktu diketahui dengan cara melihat
kolom saldo dalam rekening persediaan.
Penjelasan:
Pada tanggal 5 Maret, dilakukan pembelian bahan habis pakai dagangan secara kredit
dari PT. Baru sebesar Rp 25.000.000 dengan syarat 2/10, net/30. Oleh karena itu, bahan
habis pakai dagangan diakui sebagai aset dan Utang PT. Baru diakui sebagai kewajiban.
Pada tanggal 6 Maret, dilakukan pembayaran Ongkos angkut sebesar Rp 900.000 atas
barang dagangan yang dibeli dari PT. Baru dengan menggunakan kas. Oleh karena itu,
kas diakui sebagai aset dan ongkos angkut diakui sebagai beban.
Pada tanggal 8 Maret, dilakukan pengembalian barang dagangan yang rusak kepada
PT. Baru dan diberikan kredit sebesar Rp 2.600.000 untuk barang dagangan yang
dikembalikan. Oleh karena itu, utang PT. Baru diakui sebagai kewajiban dan
barang dagangan rusak diakui sebagai beban.
Pada tanggal 15 Maret, dilakukan pembayaran jumlah yang harus dibayar kepada PT.
Baru secara penuh dengan diskon 2%. Oleh karena itu, utang PT.Baru dikurangi dengan
diskon pembelian dan kas dikurangi dengan jumlah yang harus dibayar.
Pada tanggal 20 Maret, dilakukan penjualan barang dagangan secara tunai sebesar Rp
10.000.000. Oleh karena itu, kas diakui sebagai aset dan penjualan barang dagangan
diakui sebagai pendapatan.
Sumber :
1. BMP EKMA411502 oleh Drs.Sugiarto, M.Acc., MBA., Ak
2. Metode Pencatatan Perpetual dan Periodik : Contoh Soal dan Jawaban
(akuntansilengkap.com)
3. https://youtu.be/TLx-E0z0E6c?si=PhDi1LFGTj0LtMmP