Perusahaan merupakan alat bagi pemilik untuk mencapai tujuannya bukan sebagai
entitas yang berdiri sendiri terpisah dari pemilik
Dividen merupakan distribusi laba bagi pemilik
Gaji yang dibayarkan pada pemilik sebagai karyawan tidak dapat diperlakukan
sebagai biaya karena pemilik dianggap sama dengan perusahaan.
Aset = Ekuitas
Persamaan Akuntansi
Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemegang Saham
Konsep teori ini berorientasi pada angka laba yang tersaji dalam
laporan laba rugi. Laba merupakan milik entitas sebelum
dibagikan kepada pemilik. Pertanggungjawaban kepada pemilik
dilakukan dengan mengukur kinerja operasi dan keuangan entitas.
Laba entitas akan membuat ekuitas naik, dan menyebabkan
meningkatnya kewajiban entitas kepada pemilik. Setelah
Dalam pendekatannya ekuitas ini, laporan laba rugi lebih relevan dibandingkan neraca.
Alasannya :
Pemegang ekuitas lebih tertarik pada laba yang merupakan hasil dari investasi mereka
Pendapatan adalah aliran masuk aset karena transaksi yang dilakukan perusahaan
Tekanan teori ini adalah pada aset karena aset dipandang lebih riil daripada ekuitas.
Persamaan Akuntansi
4
Konsep Laba Pelaporan akuntansi jangan hanya menyediakan informasi untuk
pemilik saja, tetapi juga ditujukan untuk pihak-pihak lainnya yang
telah turut memberikan kontribusi (baik langsung maupun tidak
langsung) bagi perkembangan, kemajuan, dan kesinambungan
perusahaan. Beberapa contoh dari penerapan konsep teori ini
adalah dikembangkannya pelaporan akuntansi untuk sumber daya
manusia, akuntansi lingkungan, dan akuntansi sosial ekonomi.
Konsep ini tepat diterapkan pada perusahaan dalam skala besar
dan modern, karena ditinjau dari sisi akuntansi berarti tanggung
jawab pelaporan keuangan selain disampaikan kepada para
pemegang saham/kreditor juga kepada kelompok atau masyarakat
secara keseluruhan.
SOAL 2
DEFINISI DARI FENOMENA :
Ada dua cara memahami earning management (Sari, 2005), yaitu sebagai berikut:
1) Memandang earning management sebagai perilaku oportunistik manajer untuk
memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, utang, dan kos
politik.
2) Memandang earning management dari perspektif kontrak efisien, artinya earning
management memberi fleksibilitas bagi manajer untuk melindungi diri dan
perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian tak terduga untuk keuntungan
pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak. Dengan demikian, manajer mungkin dapat
7
mempengaruhi nilai pasar perusahaannya melalui earning management.
Scott (2003:369) mendefinisikan earning management sebagai ''the choice by a
manager of accounting policies so as to achieve some specific objective" yang artinya
pilihan yang dilakukan oleh manajer dalam menentukan kebijakan akuntansi untuk
mencapai beberapa tujuan tertentu. Menurut Scott (2003:377) beberapa motivasi yang
mendorong manajemen melakukan earning management, antara lain sebagai berikut:
1) Motivasi bonus (earning management for bonus purposes)
2) Motivasi kontrak (other contractual motivations)
3) Motivasi politik (political motivation)
4) Motivasi pajak (taxation motivation)
5) Pergantian CEO (Changes of Chief Executive Officer)
6) Penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO)
7) Motivasi pasar modal (to communicate information to investor)
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh manajer untuk mempengaruhi waktu, jumlah,
atau makna transaksi dalam pelaporan keuangan dengan melakukan pemilihan metode
akuntansi dan accounting judgment (Merchant dan Rockness, 1994), yang dikutip oleh
Sari (2005). Menurut Scott (2003:383) berbagai pola yang sering dilakukan manajer
dalam earning management adalah:
1) Taking a bath
Terjadinya taking a bath pada periode stress atau reorganisasi termasuk pengangkatan
CEO baru. Bila perusahaan harus melaporkan laba yang tinggi, manajer dipaksa untuk
melaporkan laba yang tinggi, konsekuensinya manajer akan menghapus aktiva dengan
harapan laba yang akan datang dapat meningkat. Bentuk ini mengakui adanya biaya
pada periode yang akan datang sebagai kerugian pada periode berjalan, ketika kondisi
buruk yang tidak menguntungkan tidak dapat dihindari pada periode tersebut. Untuk
itu manajemen harus menghapus beberapa aktiva dan membebankan perkiraan biaya
yang akan datang pada saat ini serta melakukan clear the desk, sehingga laba yang
dilaporkan di periode yang akan datang meningkat.
2) Income minimization
Bentuk ini mirip dengan taking a bath, tetapi lebih sedikit ekstrim, yakni dilakukan
sebagai alasan politis pada periode laba yang tinggi dengan mempercepat
penghapusan aktiva tetap dan aktiva tak berwujud dan mengakui pengeluaran-
pengeluaran sebagai biaya. Pada saat profitabilitas perusahaan sangat tinggi dengan
maksud agar tidak mendapat perhatian secara politis, kebijakan yang diambil dapat
berupa penghapusan atas barang modal dan aktiva tak berwujud, biaya iklan dan
pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan, hasil akuntansi untuk biaya
eksplorasi.
3) Income maximization
8 Tindakan ini bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus
yang lebih besar. Perencanaan bonus yang didasarkan pada data akuntansi mendorong
manajer untuk memanipulasi data akuntansi tersebut guna menaikkan laba untuk
meningkatkan pembayaran bonus tahunan. Jadi tindakan ini dilakukan pada saat laba
menurun. Perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian hutang mungkin akan
memaksimalkan pendapatan.
4) Income smoothing
Bentuk ini mungkin yang paling menarik. Hal ini dilakukan dengan meratakan laba
yang dilaporkan untuk tujuan pelaporan eksternal, terutama bagi investor karena pada
umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil.
Teknik untuk merekayasa laba dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok
(Setiawati dan Naim, 2000). Pertama yaitu memanfaatkan peluang untuk membuat
estimasi akuntansi, antara lain: estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu
depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi. Kedua
yaitu mengubah metode akuntansi. Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk
mencatat suatu transaksi, contoh: mengubah metode depresiasi aktiva tetap yaitu dari
metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus. Ketiga yaitu menggeser
periode biaya atau pendapatan, misalnya: mempercepat atau menunda pengeluaran untuk
penelitian dan pengembangan sampai periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau
menunda pengiriman produk ke pelanggan, menjual investasi sekuritas untuk
memanipulasi tingkat laba, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tidak dipakai.
Dari berbagai definisi yang ada, konsep pasar efisien sangat berhubungan dengan
ketersediaan informasi. Pasar dikatakan efisien apabila nilai sekuritas setiap waktu
mencerminkan semua informasi yang tersedia, yang mengakibatkan harga suatu sekuritas
berada pada tingkat keseimbangannya. Harga keseimbangan suatu sekuritas
mengakibatkan tidak akan adanya kesempatan yang diperoleh investor untuk
mendapatkan return yang abnormal dari selisih harga sekuritas saham.
Hartono (2013:569) memberikan beberapa ciri-ciri dari pasar efisien sebagai berikut:
1) Investor adalah penerima harga (price takers), yang berarti bahwa sebagai pelaku
pasar, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu sekuritas.
2) Informasi tersedia luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang bersamaan dan
harga untuk memperoleh informasi tersebut murah.
3) Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap pengumuman informasi
sifatnya random satu dengan yang lainnya sehingga investor tidak dapat memprediksi
kapan emiten akan mengumumkan informasi yang baru.
4) Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat, sehingga
harga sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan informasi tersebut untuk
mencapai keseimbangan yang baru.
Fama (1970) dalam Hartono (2013:548) membagi efisiensi pasar kedalam tiga bentuk
utama yaitu :
1) Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk yang lemah adalah apabila harga-harga dari
saham atau sekuritas mencerminkan secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu.
Informasi dikatakan masa lalu jika informasi tersebut sudah terjadi. Bentuk efisiensi
pasar secara lemah ini sangat berkaitan dengan teori langkah acak (random walk
theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak dapat dihubungkan dengan nilai
yang sekarang. Dengan begini nilai-nilai di masa lalu tidak dapat digunakan untuk
memprediksi harga sekarang.
2) Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)
10
Pasar dapat dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas saham secara
penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan (all publicly available
information) termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan.
3) Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Pasar dapat dikatakan efisien dalam bentuk yang kuat apabila harga-harga sekuritas
saham secara penuh mencerminkan seluruh informasi yang tersedia termasuk
informasi yang sangat rahasia sekalipun. Jika pasar efisien dalam bentuk ini memang
ada, maka individual investor atau grup dari investor yang mendapatkan keuntungan
yang tidak normal (abnormal return).
Ketiga bentuk pasar efisien diatas memiliki keterkaitan satu sama lain berupa tingkat
kumulatif. Hubungannya yaitu bahwa pasar efisien bentuk kuat berarti mencakup juga
pasar efisien bentuk semi kuat, dan pasar efisien bentuk semi kuat mencakup juga pasar
efisien bentuk lemah. Namun tidak berlaku sebaliknya, pasar efisien bentuk lemah tidak
harus berarti pasar efisien bentuk semi kuat. Hal ini dapat digambarkan dengan diagram
berikut.
3. Teori Signal / Laba sebagai Signal
Signalling Theory atau teori sinyal dikembangkan oleh (Ross, 1977), menyatakan bahwa
pihak eksekutif perusahaan memiliki informasi lebih baik mengenai perusahaannya akan
terdorong untuk menyampaikan informasi tersebut kepada calon investor agar harga
saham perusahaannya meningkat.Hal positif dalam signalling theory dimana perusahaan
yang memberikan informasi yang bagus akan membedakan mereka dengan perusahaan
yang tidak memiliki berita bagus dengan menginformasikan pada pasar tentang keadaan
mereka, sinyal tentang bagusnya kinerja masa depan yang diberikan oleh perusahaan yang
kinerja keuangan masa lalunya tidak bagus tidak akan dipercaya oleh pasar (Wolk dan
Tearney dalam Dwiyanti, 2010).
Manajer pada umumnya termotivasi untuk menyampaikan informasi yang baik
mengenai perusahaannya ke publik secepat mungkin, misalnya melalui jumpa pers.
Namun pihak diluar perusahaan tidak tahu kebenaran dari informasi yang disampaikan
tersebut. Jika manajer dapat memberi sinyal yang meyakinkan, maka publik akan terkesan
dan hal ini akan terefleksi pada harga sekuritas. Jadi dapat disimpulkan karena adanya
asymetric information, pemberian sinyal kepada investor atau publik melalui keputusan-
keputusan manajemen menjadi sangat penting (Atmaja, 2008:14).
Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan
dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Teori sinyal
mengemukakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal-sinyal
pada pengguna laporan keuangan. Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana
11 seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.
Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk
merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang
menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal
menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri
informasi.
Kualitas keputusan investor dipengaruhi oleh kualitas informasi yang diungkapkan
perusahaan dalam laporan keuangan. Kualitas informasi tersebut bertujuan untuk
mengurangi asimetri informasi yang timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi
internal dan prospek perusahaan di masa mendatang dibanding pihak eksternal
perusahaan. Informasi yang berupa pemberian peringkat obligasi perusahaan yang
dipublikasikan diharapkan dapat menjadi sinyal kondisi keuangan perusahaan tertentu dan
menggambarkan kemungkinan yang terjadi terkait dengan utang yang dimiliki.
Teori Sinyal menurut para ahli:
1) Graham, Scott B. Smart, dan William L. Megginson (2010:493)
Model sinyal dividen membahas ketidak sempurnaan pasar yang membuat kebijakan
pembayaran yang relevan:asymmetric information. Jika manajer mengetahui bahwa
perusahaan mereka kuat sementara investor untuk beberapa alasan tidak
mengetahui hal ini, maka manajer dapat membayar dividen (atau secara agresif
membeli kembali saham) dengan harapan kualitas sinyal perusahaan mereka ke pasar.
Sinyal secara efektif memisahkan perusahaan yang kuat dengan perusahaan-
perusahaan yang lemah (sehingga perusahaan yang kuat dapat memberikan sinyal
jenisnya ke pasar), itu menjadi mahal untuk sebuah perusahaan yang lemah untuk
meniru tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang kuat.
2) T. C. Melewar (2008:100)
Menyatakan Teori Sinyal menunjukkan bahwa perusahaan akan memberikan sinyal
melalui tindakan dan komunikasi. Perusahaan ini mengadopsi sinyal-sinyal ini untuk
mengungkapkan atribut yang tersembunyi untuk para pemangku kepentingan.
3) Gallagher and Andrew (2007:469)
Teori signaling dividen didasarkan pada premis bahwa manajemen tahu lebih banyak
tentang keuangan masa depan perusahaan dibandingkan pemegang saham, sehingga
dividen memberi sinyal prospek perusahaan di masa depan. Penurunan dividen
merupakan sinyal yang diharapkan. Manajer yang percaya teori sinyal akan sadar
keputusan dividen dapat mengirimkan pesan kepada investor.
4) Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston (2009:444)
Teori sinyal adalah teori yang mengatakan bahwa investor menganggap perubahan
dividen sebagai sinyal dari perkiraan pendapatan manajemen.
5) Scott Besley dan Eugene F. Brigham (2008:517)
Sinyal adalah sebuah tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan yang
12
memberikan petunjuk kepada investor tentang bagaimana manajemen memandang
prospek perusahaan.
SOAL 3
CONTOH SUSTAINABILITY REPORTING :
Kami meyakini bahwa terdapat saling ketergantungan antara pertumbuhan perusahaan dan
kesejahteraan masyarakat dimana kami beroperasi. Kami percaya bahwa perusahaan dapat
bertumbuh jika masyarakat sekitar juga tumbuh bersama perusahaan.
Kami berkomitmen menjadikan filosofi dan tujuan CSR sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari aktivitas perusahaan. Karena itu, dalam setiap produk dan layanan yang kami
kembangkan senantiasa tersirat komitmen kami untuk mendorong pemberdayaan dan
kesejahteraan masyarakat.
Program CSR BCA berada di bawah payung program Bakti BCA yang dilakukan secara
berkesinambungan dan dituangkan ke dalam 3 (tiga) pilar, yaitu Solusi Cerdas, Solusi
Sinergi, dan Solusi Bisnis Unggul.
Beasiswa meliputi uang kuliah (SPP) dan atau bantuan uang saku. Selain itu, para
penerima beasiswa juga mendapatkan pengembangan soft skill, seperti pelatihan, seminar,
maupun mentoring. Diharapkan program tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar
dan membantu mereka menyelesaikan pendidikan.
Pada 2015, kami memberikan beasiswa kepada 481 mahasiswa untuk periode tahun
ajaran 2014/2015 dan 468 mahasiswa untuk periode tahun ajaran 2015/2016.
Literasi Keuangan
Program Edukasi Solusi Perbankan dan LIterasi Keuangan ditujukan kepada masyarakat,
termasuk anak-anak dan keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
3. Kemitraan Pendidikan
Kami memberi kesempatan bagi para lulusan SMA maupun Sarjana untuk mendapatkan
pengalaman operasional sebagai CSO atau teller selama satu tahun.
Kami memberikan kesempatan bagi lulusan SMA hingga Sarjana untuk mendapatkan
pengalaman operasional sebagai Customer Service Officer (CSO) atau teller melalui
Program Magang Bakti BCA, selama satu tahun, tanpa ikatan dinas.
Per Oktober 2015, sebanyak 45.588 orang mengajukan lamaran untuk mengikuti
program, namun hanya 6.228 yang lolos seleksi.
16
5. PPA Non Gelar
Program Pendidikan Akuntansi (PPA) Non Gelar membekali siswa dengan soft skill dan
kesempatan on the job training di lingkungan BCA.
Program pendidikan non gelar ini ditujukan kepada lulusan SMA atau sederajat yang
memiliki prestasi akademik namun memiliki kendala finansial.
Para siswa mendapatkan pembekalan soft skill, seperti leadership, team work,
pembentukan karakter, grooming, dan financial planning. Program ini didukung oleh staf
pengajar berkualitas dari para profesional dan dosen dari universitas terkemuka di
Indonesia.
Program PPA Non Gelar berlangsung selama 30 bulan dan menggunakan sistem
gugur dengan standar kelulusan yang ketat. Selain kegiatan di kelas, siswa juga mengikuti
on the job training di lingkungan BCA.
Per 30 Juni 2016, peserta PPA tercatat 264 orang. Pada 2016 sebanyak 122 orang
berhasil menyelesaikan program ini dan bergabung dengan BCA sebagai karyawan.
Informasi lebih lanjut Program Pendidikan Akuntansi (PPA) Non Gelar dapat
menghubungi (021) 25563000
Program pendidikan non gelar ini ditujukan kepada lulusan SMA atau sederajat yang
memiliki prestasi akademik namun memiliki kendala finansial.
Program ini berlangsung selama 30 bulan dan menggunakan sistem gugur dengan
standar kelulusan yang ketat. Selain kegiatan di kelas, siswa juga berkesempatan magang
di Kantor Pusat BCA.
17
Per 30 Juni 2016, peserta PPTI tercatat 91 orang. Pada 2016, sebanyak 29 orang
berhasil menyelesaikan program ini dan bergabung dengan BCA sebagai karyawan.
Informasi lebih lanjut Program Pendidikan Teknik Informatika (PPTI) Non Gelar
dapat menghubungi (021) 25563000
Persyaratan PPA/PPTI :
Rata-rata nilai Matematika (SMA IPA,IPS) atau Nilai Produktif (khusus SMK)
minimal 7,50 untuk PPA
Rata-rata nilai Matematika (SMA IPA dan SMK Teknik yang berkaitan dengan
teknologi informasi) atau Nilai Produktif (SMK Teknik yang berkaitan dengan
teknologi informasi) minimal 7,50 untuk PPTI
18 Program ini kami buat untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan serta
mendukung pengembangan infrastruktur SD hingga SMA di Indonesia.
Kegiatan yang kami lakukan hingga Juni 2016 antara lain memberikan pelatihan,
konsultasi dan supervisi bagi para guru SMP dan SMA di seluruh sekolah binaan Bakti
BCA agar dapat meningkatkan kualitas mengajar, seminar motivasi dan leadership untuk
seluruh guru SD, SMP dan SMA, edukasi kesehatan untuk seluruh siswa SD dan edukasi
literasi keuangan untuk siswa SMP.
Saat ini kami memiliki 17 sekolah binaan di Gunung Kidul, Yogyakarta; Gadingrejo,
Lampung; dan Taktakan, Serang, Banten.
Kami
19 bekerja sama dengan organisasi di bidang Budaya, Kesehatan, Olah Raga, dan
Empati.
Program Solusi Sinergi BCA ini merupakan program kepedulian sosial kami di bidang
budaya, kesehatan, lingkungan, olahraga, empati dan lain-lain.
Wayang in Town
Pada 17-18 November 2015, kami mengadakan pagelaran Wayang in Town Journey in
a Thousand Years di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta sebagai lanjutan
dari program Wayang Masuk Sekolah.
Sebanyak 600 siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah
Umum (SMU) berpartisipasi dalam acara ini untuk mengenal wayang lebih dalam melalui
pagelaran, talkshow, dan kompetisi.
Kami berkomitmen menjadikan filosofi dan tujuan CSR sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari aktivitas perusahaan.
Selain itu, kami juga memberikan donasi kepada lembaga-lembaga sosial yang
kegiatannya selaras sengan pilar CSR BCA.
Kami telah memberikan bantuan untuk kegiatan pelayanan sosial kemanusiaan bagi
anak-anak, kaum dhuafa, serta bantuan bagi para veteran.
3. Kesehatan
Operasi Katarak
Kami bekerja sama dengan Seksi Penanggulangan Buta Katarak Persatuan Dokter
Spesialis Mata Indonesia (SPBK Perdami) untuk mengadakan operasi katarak bagi
21
masyarakat kurang mampu.
Pada Februari 2016, kami melakukan tindakan operasi katarak kepada 51 orang di RS
Medika Lestari, Ciledug.
Donasi Alat Bantu Operasi Katarak
Bekerja sama dengan SPBK Perdami, kami juga menyerahkan peralatan operasi katarak
dan alat biometri.
Edukasi Kesehatan
Tahun ini kami mengadakan edukasi kesehatan kepada lebih dari 2.100 siswa Sekolah
Binaan Bakti BCA di Serang, Lampung dan Yogyakarta. Fokus dari edukasi ini adalah
kesehatan siswa sehari-hari mulai dari kebersihan diri seperti cuci tangan, gosok gigi
sampai dengan gaya hidup sehat seperti sarapan dan waktu istirahat/tidur.
4.
22
CSR (Bakti BCA) - Lingkungan
Pelepasliaran Orangutan
Kami bekerja sama dengan Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation untuk kegiatan
pelepasliaran orangutan dari Pusat Reintroduksi Orangutan Samboja Lestari ke Hutan
Kehje Sewen, Kalimantan Timur.
Pelestarian Penyu
Kami bekerja sama dengan Banyuwangi Sea Turtle Foundation melakukan pelestarian
penyu di ujung timur provinsi Jawa Timur, pada Desember 2015.
5. Olahraga
Bulutangkis
Pada 2014, kami menandatangani Nota Kesepakatan dengan Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia (PBSI) untuk menyelenggarakan kompetisi bulutangkis tingkat
internasional.
23
Kompetisi tahunan yang diprakarsai PBSI, Badminton World Federation (BWF), dan
beberapa lembaga ini kemudian dikenal dengan nama BCA Indonesia Open (BIO).
Pada 2016, BCA Indonesia Open Super Series Premier (BIOSSP) dilaksanakan di Istora
Senayan, Jakarta, pada 30 Mei hingga 5 Juni.
Lari
Bersama Ismaya Live dan Mesarace, kami menyelenggarakan lomba lari 5K di malam
hari yang bertajuk Electro Run. Lomba lari malam tahunan ini bertempat di Dunia Fantasi
Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.
Kami berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat agar mampu bertumbuh dan maju
secara mandiri.
1.
24 Komunitas
Desa Wukirsari
Desa Wukirsari terletak di kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Desa ini
merupakan desa rintisan batik tulis dan memiliki produk kerajinan unggulan tatah
sungging (kerajinan kulit).
Di desa ini kami mengadakan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan skill para
perajin.
Melalui kolaborasi dengan PT Astra International Tbk dan PT Pertamina (Persero) Tbk,
kami mengembangkan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mitra Bersama untuk
memfasilitasi pelaku UKM agar dapat mengembangkan usahanya secara berkelanjutan.
Beberapa kegiatan yang kami lakukan antara lain memberikan konsultasi dan
pelatihan mengenai pengelolaan keuangan sederhana, pengembangan pasar, quality
control, pembuatan website, hingga memfasilitasi pengenalan produk/jasa perbankan dan
temu usaha.
Pengurus LPB Mitra Bersama juga aktif melakukan kerja sama dengan lembaga
pendidikan, Pemerintah Daerah, maupun lembaga terkait untuk memberikan pelayanan
yang lebih efektif kepada para pelaku UKM.
Saat ini LPB Mitra Bersama telah berkembang di beberapa kota, antara lain:
Yogyakarta, DI Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
http://fitriayurochmah.wordpress.com/2016/02/05/makalah-teori-akuntansi
http://ikhwamuji.wordpress.com/2013/12/29/materi-13-konsep-ekuitas
http://kiosmateri.blogspot.co.id/2014/01/teori-ekuitas
http://msa15.blogspot.co.id/2012/02/teori-keagenan-dan-earning-management
https://datakata.wordpress.com/2015/10/18/teori-eficiency-market-hipotesis-emh/
https://datakata.wordpress.com/2015/10/17/teori-sinyal-signalling-teory/
http://manajemenbr.blogspot.co.id/2016/06/teori-sinyal-signaling-theory.html
http://www.bca.co.id/id/Tentang-BCA/Korporasi/csr
27