Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK I

ANGGA PRANATA SIRAIT


ANISA GIAWA
CENDANA DEWI
PERTEMUAN KE 10

KONSEP EKUITAS
1.Definisi Ekuitas

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) atau PSAK (2002) pasal 49,
ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban. Berbagai sumber yang lain
mendefinisi ekuitas yang tidak berbeda denagn definisi menurut
IAI. Ekuitas didefinisikan sebagai hak residual untuk menunjukkan
bahwa ekuitas bukan kewajiban. Ini berarti ekuitas bukan
pengorbanan sumber ekonomik masa datang. Karena didefinisi
atas dasar asset dan kewajiban, nilai ekuitas juga bergantung
pada bagaimana asset dan kewajiban diukur.
2.Komponen Ekuitas

Komponen ekuitas terdiri dari :


a.  Modal setoran (contributed capital),
terdiri dari modal yuridiksi (legal capital) yang dihitung berdasar nilai pari
(par value) menunjukkan aktiva netto yang tidak dapat distribusikan.
Kelebihan nilai diatas nilai nominal diakui sebagai agio saham (additional
paid in capital)
b.   Laba Ditahan (retained earnings)
terdiri dari laporan laba rugi, penyesuaian periode sebelumnya, dan
deviden
c.   Penyesuaian modal belum terealisasi (unrealized capital adjustment).
3.  Tujuan Penyajian Ekuitas
Pengungkapan informasi ekuitas pemegang saham akan
sangat dipengaruhi oleh tujuan penyajian informasi tersebut
kepada pemakai statemen keuangan. Pada umumnya, tujuan
pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah
menyelidiki akan informasi kepada yang berkepentingan
tentang efisiensi dan kepengurusan (stewardship) manajemen
serta menyediakan informasi tentang riwayat serta prospek
investasi pemilik dan pemegang ekuitas lainnya. Informasi
tentang kewajiban yuridis perseroan terhadap para
pemegang saham dan pihak lainnya juga merupakan tujuan
penyajian ekuitas pemegang saham ini.
4.  Teori Ekuitas

Teori ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang


digunakan dalam akuntansi berkaitan dengan penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Teori ini membahas pihak yang
dianggap paling dominan dan menjadi sudut pandang dalam
pelaporan keuangan. Pemakaian sudut pandang yang berbeda dapat
menghasilkan format pelaporan yang berbeda pula.
a.   Teori Propietary
Pada awalnya teori ini muncul sebagai perwujudan dari
sistem pembukuan berpasangan. Teori ini memusatkan
perhatiannya kepada pemilik. Persamaan akuntansi yang
digunakan adalah : Aktiva-hutang = modal. Teori proprietary
sangat cocok diterapkan untuk organisasi perusahaan
perseorangan dan firma oleh karena dalam bentuk
organisasi ini ada hubungan personal antara manajemen
dengan pemilik.
b.  Teori Entitas (Kesatuan Usaha)

Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada teori proprietary.
Terdapat pemisahaan antara kepentingan pribadi pemilik dengan kepentingan
perusahaan. Dengan demikian, transaksi / kejadian yang dicatat dan
dipertanggungjawabkan adalah transaksi yang melibatkan perusahaan. Perusahaan
dianggap bertindak atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah dari pemilik.
Persamaan akuntansinya : Aktiva = Hutang + Modal atau Aktiva = Modal (Hutang + Modal
Pemilik)
Teori entitas cocok diterapkan untuk organisasi yang berbentuk perseroan terbatas, tetapi
juga relevan untuk perusahaan lain yang memiliki eksistensi yang terpisah dari individu
pemilik.
Ada dua versi teori entittas, yaitu:
1.  Versi Tradisional Menurut pandangan tradisional, perusahaan beroperasi untuk
pemegang ekuitas yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan. Dengan demikian,
perusahaan harus melaporkan status investasi dan konsekuensi investasi yang dilakukan
pemilik. Melihat pemegang ekuitas sebagai partner dalam kegiatan usaha yand dijalankan.
2.Versi Baru Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas namanya
sendiri dan berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya sendiri. Melihat pemegang
ekuitas sebagai pihak di luar perusahaan.
c.  Teori Ekuitas Residual William Paton ( 1962 )
Menyatakan bahwa ekuitas residual merupakan salah satu
jenis ekuitas dalam kerangka teori entitas. Pemegang saham
memiliki ekuitas di perusahaan seperti pemegang ekuitas
lainnya, tetapi pemegang saham tidak dianggap sebagai
pemilik. Jadi teori ekuitas residual merupakan pandangan
antara teori proprietary dan teori entitas. Dalam pandangan
ini persamaan akuntansinya menjadi : Aktiva – Ekuitas khusus
= Ekuitas Residual
Tujuan pendekatan teori ekuitas residual adalah memberikan
informasi yang lebih baik kepada pemegang saham biasa
dalam rangka pengambilan keputusan investasi.
d.   Teori Enterprise

Teori enterprise suatu perusahaan merupakan konsep yang lebih luas


dibandingkan teori entitas, tetapi kurang terdefinisikan dengan baik
dalam skope maupun aplikasinya. Dalam teori ini, perusahaan
dipandang sebagai unit ekonomi terpisah yang dioperasikan dalam
rangka memberikan manfaat bagi pemegang saham, sedangkan
dalam teori entreprise, perusahaan dipandang sebagai lembaga sosial
yang dioperasikan dalam rangka memberikan manfaat bagi banyak
pihak yang berkepentingan. Konsep ini cocok diterapkan skala besar
dan modern dan memiliki kewajiban untuk mempertimbangkan
pengaruh dari tindakannya kepada beberapa kelompok dan
masyarakat secara keseluruhan. Konsep income yang paling relevan
dengan teori enterprise adalah laporan keuangan nilai tambah yaitu
laporan keuangan yang menunjukkan kontribusi pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan didalam menghasilkan nilai
tambah perusahaan.
e.   Teori Dana
Teori dana mengabaikan asumsi hubungan personal dalam
teori proprietary dan asumsi personifikasi perusahaan sebagai
unit ekonomi legal secara artifisal dalam teori entitas. Teori
dana berdasarkan pada persamaan akuntansi sebagai
berikut : Aktiva = Restriksi Aktiva
Konsep teori dana banyak digunakan di sektor pemerintahan
dan lembaga nir-laba. Di dalam pemerintahan dana yang
umumnya digunakan meliputi dana umum , dana pendapatan
khusus, dana proyek, dan dana pelunasan hutang jangka
panjang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai