Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TEORI AKUNTANSI

KONSEP HUTANG DAN EKUITAS

Dosen Pengampu : Dr. Sunu Priyawan, M.S.,Ak.

Disusun Oleh :

HANNI FADHILLAH D. L. (1221800073)

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

NOVEMBER – 2021
HUTANG

1. Pengertian Hutang
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) liabilitas adalah utang perusahaan masa kini
yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan
arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. (IAI,
2015)
Menurut FASB dalam SFAC No. 5 Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi
masa mendatang yang mungkin timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk
menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa mendatang
sebagai akibat transaksi masa lalu.
Menurut artikel yang ditulis oleh jurnal,id dalam suatu perusahaan, hutang memegang
peranan penting karena hutang tersebut akan terus ada dan terus tumbuh seiring
waktu. Meskipun semua perusahaan memiliki hutang, tapi besaran hutangnya akan
berbeda-beda. Jumlah hutang muncul terjadi karena beberapa factor, salah satunya
digunakan untuk mengembangkan bisnis atau usaha perusahaan tersebut.
Utang (hutang) atau pinjaman adalah tanggungan wajib yang harus dibayar karena
adanya transaksi pembelian suatu barang atau jasa secara kredit, dan harus dibayar
dalam jangka waktu tertentu.
2. Komponen Hutang
Dari definisi yang telah disebutkan diatas, hutang memilki 2 komponen yaitu :
a. Kewajiban sekarang
Kewajiban sekarang berarti kewajiban tersebut timbul karena pada saat sekarang
suatu entitas memiliki tanggung jawab yang tidak dapat dihindari untuk
menyerahkan barang atau jasa (aktiva). Kewajiban yang masih tergantung pada
peristiwa masa mendatang, tidak boleh diakui sebagai hutang kecuali ada
kemungkinan yang cukup bahwa peristiwa tersebut akan terjadi.
b. Hasil transaksi masa lalu
Hutang akan diakui apabila transaksi menunjukkan benar terjadi sehingga dapat
digunakan untuk memastikan bahwa hanya kewajian saat ini yang dicatat sebagai
hutang dalam neraca. Syarat transaksi masa lalu adalah apabila terjadi saat
penyerahan barang dan terjadi executory contract atau kontrak yang belum
dilaksanakan oleh kedua belah pihak maka kontrak tersebut tidak dapat dijadikan
dasar untuk mengakui hutang
3. Jenis – jenis Hutang
Terdapat 2jenis hutang, diantaranya yaitu :
a. Hutang jangka pendek adalah hutang yang harus dibayarkan dalam jangka waktu
kurang dari 1 tahun dari tanggal neraca. Selain itu, perusahaan juga bisa
membayar pinjaman ini menggunakan aktiva lancar milik perusahaan .Pinjaman
ini juga biasa disebut sebagai utang lancar karena biasanya pembayarannya
menggunakan sumber yang bisa membuat pinjaman baru.
b. Hutang jangka Panjang adalah hutang yang memiliki jangka waktu pembayaran
selama 10 tahun. Biasanya hutang ini memiliki nominal yang cukup besar sehingga
waktu pelunasannya juga lebih lama dan dilakukan pembayaran selama bertahap.
Jumlah yang dibayarkan pun sudah termasuk pinjaman pokok dan bunga yang
ditetapkan kreditur atau pemberi pinjaman (hutang)

4. Jenis – jenis Hutang berdasarkan pengelolaan keuangan


a. Pinjaman produktif
Utang produktif adalah pinjaman yang digunakan untuk tujuan yang bermanfaat.
Contoh pinjaman produktif yaitu pinjaman untuk modal usaha, modal kerja,
investasi, membangun properti untuk disewakan lagi. Pinjaman produktif biasanya
sudah terencana dengan baik, sehingga peminjam tahu waktu yang tepat untuk
mengembalikan pinjaman tersebut.
b. Pinjaman konsumtif
Pinjaman jenis ini biasanya digunakan untuk kebutuhan mendesak dan bersifat
konsumtif. Artinya, uang pinjaman digunakan untuk kepentingan yang tidak terlalu
penting. Hal ini karena peminjam mengambil pinjaman bukan untuk menaikkan
pendapatan atau hal positif lainnya, melainkan untuk membeli barang konsumtif.

5. Terjadinya Hutang
Hutang dapat terjadi karena beberapa factor :
a. Kewajiban legal / kontrak (contractual liabilities) adalah hutang yang timbul karena
adanya ketentuan formal berupa peraturan hukum untuk membayar kas atau
meneyrahkan barang (jasa) kepada entitas tertentu.
b. Kewajiban kontruktif (constructive liabilities), kewajiban timbul karena sengaja
diciptakan untuk tujuan atau kondisi tertentu.
c. Kewajiban equitable (equitable liabilities) adalah hutang yang timbul karena
adanya kebijakan yang diambil oleh perusahaan karena alas an moral/etikan dan
perlakuannya diterima oleh praktik secara umum.
EKUITAS

1. Pengertian Ekuitas
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) atau PSAK (2002) pasal 49, ekuitas
adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Berbagai sumber yang lain mendefinisi ekuitas yang tidak berbeda denagn definisi
menurut IAI. Ekuitas didefinisikan sebagai hak residual untuk menunjukkan bahwa
ekuitas bukan kewajiban. Ini berarti ekuitas bukan pengorbanan sumber ekonomik
masa datang. Karena didefinisi atas dasar asset dan kewajiban, nilai ekuitas juga
bergantung pada bagaimana asset dan kewajiban diukur.

2. Komponen Ekuitas
Komponen ekuitas terdiri dari :
a. Modal setoran (contributed capital),
terdiri dari modal yuridiksi (legal capital) yang dihitung berdasar nilai pari (par
value) menunjukkan aktiva netto yang tidak dapat distribusikan. Kelebihan nilai
diatas nilai nominal diakui sebagai agio saham (additional paid in capital)
b. Laba Ditahan (retained earnings)
terdiri dari laporan laba rugi, penyesuaian periode sebelumnya, dan deviden
c. Penyesuaian modal belum terealisasi (unrealized capital adjustment).
3. Tujuan penyajian Ekuitas
Pengungkapan informasi ekuitas pemegang saham akan sangat dipengaruhi oleh
tujuan penyajian informasi tersebut kepada pemakai statemen keuangan. Pada
umumnya, tujuan pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah
menyelidiki akan informasi kepada yang berkepentingan tentang efisiensi dan
kepengurusan (stewardship) manajemen serta menyediakan informasi tentang
riwayat serta prospek investasi pemilik dan pemegang ekuitas lainnya. Informasi
tentang kewajiban yuridis perseroan terhadap para pemegang saham dan pihak
lainnya juga merupakan tujuan penyajian ekuitas pemegang saham ini.

4. Teori Ekuitas
Teori ekuitas adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang digunakan dalam
akuntansi berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Teori
ini membahas pihak yang dianggap paling dominan dan menjadi sudut pandang
dalam pelaporan keuangan. Pemakaian sudut pandang yang berbeda dapat
menghasilkan format pelaporan yang berbeda pula.
a. Teori Propietary
Pada awalnya teori ini muncul sebagai perwujudan dari sistem pembukuan
berpasangan. Teori ini memusatkan perhatiannya kepada pemilik. Persamaan
akuntansi yang digunakan adalah : Aktiva-hutang = modal. Teori proprietary
sangat cocok diterapkan untuk organisasi perusahaan perseorangan dan firma
oleh karena dalam bentuk organisasi ini ada hubungan personal antara
manajemen dengan pemilik.
b. Teori Entitas (Kesatuan Usaha)
Teori entitas muncul untuk mengatasi kelemahan yang melekat pada teori
proprietary. Terdapat pemisahaan antara kepentingan pribadi pemilik dengan
kepentingan perusahaan. Dengan demikian, transaksi / kejadian yang dicatat dan
dipertanggungjawabkan adalah transaksi yang melibatkan perusahaan.
Perusahaan dianggap bertindak atas nama dan kepentingannya sendiri terpisah
dari pemilik. Persamaan akuntansinya : Aktiva = Hutang + Modal atau Aktiva =
Modal (Hutang + Modal Pemilik)
Teori entitas cocok diterapkan untuk organisasi yang berbentuk perseroan
terbatas, tetapi juga relevan untuk perusahaan lain yang memiliki eksistensi yang
terpisah dari individu pemilik.
Ada dua versi teori entittas, yaitu:
- Versi Tradisional Menurut pandangan tradisional, perusahaan beroperasi
untuk pemegang ekuitas yaitu pihak yang memberi dana bagi perusahaan.
Dengan demikian, perusahaan harus melaporkan status investasi dan
konsekuensi investasi yang dilakukan pemilik. Melihat pemegang ekuitas
sebagai partner dalam kegiatan usaha yand dijalankan.
- Versi Baru Pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan beroperasi atas
namanya sendiri dan berkepentingan terhadap kelangsungan hidupnya
sendiri. Melihat pemegang ekuitas sebagai pihak di luar perusahaan.
c. Teori Ekuitas Residual William Paton ( 1962 )
Menyatakan bahwa ekuitas residual merupakan salah satu jenis ekuitas dalam
kerangka teori entitas. Pemegang saham memiliki ekuitas di perusahaan seperti
pemegang ekuitas lainnya, tetapi pemegang saham tidak dianggap sebagai
pemilik. Jadi teori ekuitas residual merupakan pandangan antara teori proprietary
dan teori entitas. Dalam pandangan ini persamaan akuntansinya menjadi :
Aktiva – Ekuitas khusus = Ekuitas Residual
Tujuan pendekatan teori ekuitas residual adalah memberikan informasi yang lebih
baik kepada pemegang saham biasa dalam rangka pengambilan keputusan
investasi.
d. Teori Enterprise
Teori enterprise suatu perusahaan merupakan konsep yang lebih luas
dibandingkan teori entitas, tetapi kurang terdefinisikan dengan baik dalam skope
maupun aplikasinya. Dalam teori ini, perusahaan dipandang sebagai unit ekonomi
terpisah yang dioperasikan dalam rangka memberikan manfaat bagi pemegang
saham, sedangkan dalam teori entreprise, perusahaan dipandang sebagai
lembaga sosial yang dioperasikan dalam rangka memberikan manfaat bagi
banyak pihak yang berkepentingan. Konsep ini cocok diterapkan skala besar dan
modern dan memiliki kewajiban untuk mempertimbangkan pengaruh dari
tindakannya kepada beberapa kelompok dan masyarakat secara keseluruhan.
Konsep income yang paling relevan dengan teori enterprise adalah laporan
keuangan nilai tambah yaitu laporan keuangan yang menunjukkan kontribusi
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan didalam menghasilkan
nilai tambah perusahaan.
e. Teori Dana
Teori dana mengabaikan asumsi hubungan personal dalam teori proprietary dan
asumsi personifikasi perusahaan sebagai unit ekonomi legal secara artifisal dalam
teori entitas. Teori dana berdasarkan pada persamaan akuntansi sebagai berikut :
Aktiva = Restriksi Aktiva
Konsep teori dana banyak digunakan di sektor pemerintahan dan lembaga nir-
laba. Di dalam pemerintahan dana yang umumnya digunakan meliputi dana
umum, dana pendapatan khusus, dana proyek, dan dana pelunasan hutang jangka
panjang.
DAFTAR PUSTAKA

Priyawan M,S.Ak, Dr. Sunu . 2020. Rangkuman Materi Konsep Hutang dan Ekuitas.
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-jenis-utang/ diakses tanggal 25 – 26
November 2021
STIE IGI. 2020. Konsep Ekuitas.
Siti Maghfiroh. 2019. Konsep Hutang dan Ekuitas.

Anda mungkin juga menyukai